• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Bisnis pada usaha butik (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perencanaan Bisnis pada usaha butik (5)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

I. Pendahuluan

 Nama dan Alamat Perusahaan Nama Perusahaan : LARASATI PICT

Alamat Perusahaan : Perumahan Bumi Parahyangan kencana Jl. Beo dalam no.2

RT 02/07 Desa Nagrak kec.Cangkuang kab.Bandung

 Nama dan Alamat pemilik

Nama Pemilik : Retno Anisa Larasati

Alamat Pemilik : Perumahan Bumi Parahyangan kencana Jl. Beo dalam no.2

RT 02/RW 07 Desa Nagrak kec.Cangkuang kab. Bandung

 Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan

Larasati merupakan produk berbentuk kerudung yang diproduksi oleh Retno

melalui usaha home industrinnya.Dengan modal awal sebesar Rp. 100.000.000,

dengan omset yang sangat besar tersebut, dapat menarik 41 orang pegawai

yang tersebar dalam beberapa koordinasi kerja, diantaranya yaitu 10 orang di

bagian cutting, 25 orang di bagian penjahitan, dan 6 orang lainnya yang terdiri

dari ibu-ibu rumah tangga berada di bagian finishing.

Kerudung yang diproduksinya antara lain kerudung ponco (kerudung bergo)

yang terdiri dari ponco lukis, kombinasi, belah lukis, ponco rajut, dan sifon

lukis (kerudung persegi empat). Harga kerudung ponco mulai Rp 30.000 hingga

60.000/potong dan kerudung segi empat mulai Rp 60.000 hingga Rp

70.000/potong.

Alasan memilih bisnis kerudung ini karena bisnis kerudung sangat

menjanjikan di Indonesia karena 90% rakyat Indonesia beragama islam, alasan

kedua karena bisnis kerudung ini bahan bakunya bisa tahan lama seperti

benang,manik-manik, kain sutra. Bisnis kerudung ini juga berbeda dengan

kerudung-kerudung lainnya karena kerudung Larasati ini memiliki ciri khas

tersendiri.

(2)

Larasati merupakan produk berbentuk kerudung yang diproduksi oleh

Retno Anisa Larasati melalui usaha home industrinnya. Pengusaha bisnis Larasati ini

adalah sarjana tingkat strata 1 (S1) jurusan Ekonomi Pembangunan di Fakultas

Ekonomi Universitas Pasundan . Sebelumnya, ia bersekolah di SMAN 1

BALEENDAH Bandung dari tahun 2007 hingga 2010 jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Di SMPN 1 BALEENDAH Bandung tahun 2004 hingga 2007, Di SDN

CIKUYA 1 Banjaran Bandung 1998-2004 dan TK PERTIWI Baleendah Bandung

1997 hingga 1998.

Dengan modal awal sebesar Rp. 100.000.000, dengan omset yang sangat besar

tersebut, dapat menarik 41 orang pegawai yang tersebar dalam beberapa koordinasi

kerja, diantaranya yaitu 10 orang di bagian cutting, 25 orang di bagian penjahitan, dan

6 orang lainnya yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga berada di bagian finishing.

Kerudung yang diproduksinya antara lain kerudung ponco (kerudung bergo)

yang terdiri dari ponco lukis, kombinasi, belah lukis, ponco rajut, dan sifon lukis

(kerudung persegi empat). Harga kerudung ponco mulai Rp 30.000 hingga

60.000/potong dan kerudung segi empat mulai Rp 60.000 hingga Rp 70.000/potong.

Produk bisnis kerudung ini dilihat dari bentuknya yang berbeda dengan kerudung lain

maka perspektif masa depannya akan diperluas dengan pembuatan aksesoris kerudung

yang dibuat dari manik-manik atau batu-batu alam harganya berkisar antara

Rp5000-Rp50.000/buah selain akan dibuat aksesoris kerudung bisnis Larasati juga akan

membuat mukena dengan ciri khas yang berbeda pula yaitu dengan lukisan kaligrafi

harganya Rp150.000/potong. Selain mukena, akan dibuat juga sajadah dengan

lukisan kaligrafi harganya Rp 100.000/potong.

Persaingan bisnis kerudung ini sangat berat karena di Indonesia sudah cukup

(3)

Annisa tapi kerudung Larasati ini memiliki ciri khas sendiri setiap kerudung memiliki

ciri khas motif lukisan sendiri sehingga para konsumen tidak perlu takut kerudung

yang dia pakai sama dengan orang lain seperti gambar dibawah ini contoh kerudung

Larasati

Selain Rabbani memiliki langganan sendiri produk rabbani juga sudah

menyebar di Indonesia, memilki logo tersendiri yaitu huruf Rbn di pinggir

kerudungnya. Itu yang menyebabkan produk Larasati membuat ciri khas logo yaitu

berbentuk bunga tulip di garis tengah kerudungnya. Segmentasi Pasar yang akan

dimasuki oleh bisnis kerudung Larasati ini melihat dari beberapa segmentasi pasar

yang terdiri dari :

a. Segmentasi atas, penghasilannya antara Rp 5.000.000- Rp 10.000.000 b. Segmentasi menengah, penghasilannya antara Rp 1000.000- Rp 4.000.000 c. Segmentasi bawah, penghasilannya antara Rp 50.000- Rp 900.000

Produk bisnis kerudung ini masuk ke golongan atas dan menengah yang ber penghasilan antara Rp 1000.000- Rp 5000.000. Sebetulnya, bisnis kerudung ini dapat

masuk ke golongan segmentasi bawah antara Rp 50.000- Rp 900.000 namun

peminatnya pasti lebih banyak di golongan atas dan golongan menengah. Jadi,

intinya bisnis kerudung ini masuk ke multi segmen atau semua golongan.

Produk inti dari bisnis ini adalah kerudung tetapi dikembangkan lagi

menjadi aksesoris kerudung,mukena, dan sajadah. Dengan dikembangkan

produk bisnis Larasati ini menyebabkan banyak konsumen yang akan

datang, bukan untuk membeli kerudung saja namun akan membeli akseroris

(4)

bukan hanya kaum hawa namun kaum adam pun akan membeli produk

Larasati ini dengan dikembangkannya produk baru yaitu sajadah.

Selain memproduksi kerudung, aksesoris, mukena dan sajadah. Bisnis

kerudung Larasati juga memberikan jasanya dalam pemakaian kerudung untuk

acara-acara yang mewah seperti pesta pernikahan, wisuda, dll. Pemakain jasa kerudung ini

disebabkan banyak bisnis kerudung yang tidak dilengkapi pemakaian kerudung

sehingga konsumen harus mencari salon yang membuka jasa pemakaian kerudung.

Untuk pemakaian kerudung ini dihargai sekitar Rp 10.000 hingga Rp 50.000 di lihat

dari tingkat kesulitannya.

Bisnis kerudung Larasati ini melakukan pemasaran dan promosi dimulai

dari daerah yang paling dekat dengan lokasi perusahaan yaitu daerah kabupaten

Bandung Selatan (Banjaran, Soreang, Baleendah, Dayeuhkolot, Ciwidey, dll) lalu di

lanjutkan ke daerah kota Bandung ( Pasteur, Taman Sari, Setiabudi, Buahbatu, dll). Lingkup bisnis Larasati ini tidak hanya di dekat lokasi terdekat dengan

lokasi perusahaan namun di pasarkan ke kota Jakarta, Tasikmalaya, Karawang,

Sukabumi, dll. Selain daerah Jawa Barat , lingkup bisnis Larasati akan mencapai Jawa

Tengah seperti Yogyakarta.

Peralatan yang digunakan dalam bisnis kerudung Larasati ini adalah Peralatan jahit, seperti:

(5)

b. Mesin jahit

c. Mesin obras

d. Mesin pemotong

e. Mesin overdeck (mesin pembuat kerudung yang berbahan kaos)

Proses produksi Bisnis kerudung Larasati terdiri dari :

(6)

2. Proses mempola

3. Proses penjahitan, antara lain pengobrasan, penjahitan, dan dineci

4. Proses finishing, antara lain:

a. Pemasangan manik-manik

(7)

Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi kerudung, yaitu :

1. Kain sutra

2. Benang

3. Manik-manik 4. Batu-batu alam

(8)

 Perspektif masa depan Industri

Produk bisnis kerudung ini dilihat dari bentuknya yang berbeda dengan

kerudung lain maka perspektif masa depannya akan diperluas dengan pembuatan

aksesoris kerudung yang dibuat dari manik-manik atau batu-batu alam harganya

berkisar antara Rp5000- Rp50.000/buah selain akan dibuat aksesoris kerudung bisnis

Larasati juga akan membuat mukena dengan ciri khas yang berbeda pula yaitu dengan

lukisan kaligrafi harganya Rp150.000/potong. Selain mukena, akan dibuat juga

sajadah dengan lukisan kaligrafi harganya Rp 100.000/potong

 Analisis Persaingan

Persaingan bisnis kerudung ini sangat berat karena di Indonesia sudah cukup

banyak kerudung yang sudah memiliki langganan sendiri sepeti Rabbani, Zoya, dan

Annisa tapi kerudung Larasati ini memiliki ciri khas sendiri setiap kerudung memiliki

ciri khas motif lukisan sendiri sehingga para konsumen tidak perlu takut kerudung

yang dia pakai sama dengan orang lain seperti gambar dibawah ini contoh kerudung

Larasati

Selain Rabbani memiliki langganan sendiri produk rabbani juga sudah

menyebar di Indonesia, memilki logo tersendiri yaitu huruf Rbn di pinggir

kerudungnya. Itu yang menyebabkan produk Larasati membuat ciri khas logo yaitu

berbentuk bunga tulip di garis tengah kerudungnya.

 Segmentasi Pasar yang akan dimasuki Segmentasi Pasar terdiri dari :

(9)

Produk bisnis kerudung ini masuk ke golongan atas dan menengah yang ber penghasilan antara Rp 1000.000- Rp 5000.000. Sebetulnya, bisnis kerudung ini dapat

masuk ke golongan segmentasi bawah antara Rp 50.000- Rp 900.000 namun

peminatnya pasti lebih banyak di golongan atas dan golongan menengah. Jadi,

intinya bisnis kerudung ini masuk ke multi segmen atau semua golongan.

 Ramalan tentang produk yang dihasilkan

Produk inti dari bisnis ini adalah kerudung tetapi dikembangkan lagi

menjadi aksesoris kerudung,mukena, dan sajadah. Dengan dikembangkan produk

bisnis Larasati ini menyebabkan banyak konsumen yang akan datang, bukan untuk

membeli kerudung saja namun akan membeli aksesoris kerudung, mukena, dan

sajadah. Bahkan, konsumen yang akan datang bukan hanya kaum hawa namun kaum

adam pun akan membeli produk Larasati ini dengan dikembangkannya produk baru

yaitu sajadah.

IV. Deskripsi tentang usaha  Produk yang dihasilkan

Kerudung yang diproduksinya antara lain kerudung ponco yang terdiri dari

ponco lukis, kombinasi, belah lukis, ponco rajut, dan sifon lukis (kerudung persegi

empat). Harga kerudung ponco mulai Rp 30.000 hingga 60.000/potong dan kerudung

segi empat mulai Rp 60.000 hingga Rp 70.000/potong. Dikembangkan lagi menjadi

aksesoris kerudung,mukena, dan sajadah. Harganya berkisar antara

Rp5000-Rp50.000/buah untuk aksesoris selain akan dibuat aksesoris kerudung bisnis Larasati

juga akan membuat mukena dengan ciri khas yang berbeda pula yaitu dengan lukisan

kaligrafi harganya Rp150.000/potong. Selain mukena, akan dibuat juga sajadah

dengan lukisan kaligrafi pula yang harganya Rp 100.000/potong.

 Jasa pelayanan dalam usaha yang bersangkutan

Selain memproduksi kerudung, aksesoris, mukena dan sajadah. Bisnis

kerudung Larasati juga memberikan jasanya dalam pemakaian kerudung untuk

(10)

disebabkan banyak bisnis kerudung yang tidak dilengkapi pemakaian kerudung

sehingga konsumen harus mencari salon yang membuka jasa pemakaian kerudung.

Untuk pemakaian kerudung ini dihargai sekitar Rp 10.000 hingga Rp 25.000 di lihat

dari tingkat kesulitannya.

 Ruang lingkup bisnis

Bisnis kerudung Larasati ini melakukan pemasaran dan promosi dimulai

dari daerah yang paling dekat dengan lokasi perusahaan yaitu daerah kabupaten

Bandung Selatan (Banjaran, Soreang, Baleendah, Dayeuhkolot, Ciwidey, dll) lalu di

lanjutkan ke daerah kota Bandung ( Pasteur, Taman Sari, Setiabudi, Buahbatu, dll). Lingkup bisnis Larasati ini tidak hanya di dekat lokasi terdekat dengan

lokasi perusahaan namun di pasarkan ke kota Jakarta, Tasikmalaya, Karawang,

Sukabumi, dll. Selain daerah Jawa Barat , lingkup bisnis Larasati akan mencapai Jawa

Tengah seperti Yogyakarta.

 Personalia dan Perlengkapan kantor yang digunakan

Terdiri dari 18 orang pegawai yang tersebar dalam beberapa koordinasi

kerja, diantaranya yaitu 2 orang di bagian cutting, 10 orang di bagian penjahitan,

dan 6 orang lainnya yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga berada di bagian

finishing.

Peralatan yang digunakan dalam bisnis kerudung Larasati ini adalah Peralatan jahit, seperti:

(11)

b. Mesin jahit

c. Mesin obras

d. Mesin pemotong

e. Mesin overdeck (mesin pembuat kerudung yang berbahan kaos)

 Latar belakang identitas pengusaha

Pengusaha bisnis Larasati ini adalah sarjana tingkat strata 1 (S1) jurusan

Ekonomi Pembangunan di Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan . Sebelumnya, ia

bersekolah di SMAN 1 BALEENDAH Bandung dari tahun 2007 hingga 2010

jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Di SMPN 1 BALEENDAH Bandung tahun 2004

hingga 2007, Di SDN CIKUYA 1 Banjaran Bandung 1998-2004 dan TK PERTIWI

Baleendah Bandung 1997 hingga 1998.

V. Rencana Produksi  Proses pabrikasi

(12)

2. Proses mempola

3. Proses penjahitan, antara lain pengobrasan, penjahitan, dan dineci

4. Proses finishing, antara lain:

a. Pemasangan manik-manik

(13)

 Keadaan gedung dan perlengkapannya

Keadaan gedung dan perlengkapan bisnis Larasati cukup baik karena

gedung

tempat produksi barang di buat seperti sebuah rumah dekat dengan rumah pemilik

perusahaan alasannya agar pemilik dapat mengawasi cara kerja pegawainya.

Selain gedung, perlengkapan untuk pembuatan kerudung juga masih cukup

baik karena perlengkapan-perlengkapan yang dipakai semua barang baru jadi tidak

membeli barang bekas alasannya agar penggunaan perlengkapan bisa tahan lama.

 Keadaan mesin produksi dan perlengkapannya

Mesin produksi yang digunakan seperti :

(14)

a. Mesin jahit

b. Mesin obras

c. Mesin pemotong

d. Mesin overdeck (mesin pembuat kerudung berbahan kaos)

Keadaan mesin produksinya cukup baik karena mesin produksi di beli dari

barang-barang berkualitas tinggi sehingga pemakaiannya dapat tahan lama.

 Sumber-sumber bahan baku dan kesinambungannya

Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi kerudung, yaitu :

(15)

b. Benang

c. Manik-manik d. Batu-batu alam

Semua bahan-bahan baku dari pembuatan kerudung ini rata-rata tahan lama

karena semua bahan terbuat dari bahan mati namun seperti batu alam tidak kuat tidak

dapat tahan lama warnanya mudah memudar.

VI. Rencana pemasaran

 Penetapan harga dan perhitungan pokok penjualan

Penetapan harga dilakukan berdasarkan riset dan membandingkannya

dengan harga-harga kerudung lainnya dilihat produksinya yang berbeda dan

ciri khas dari kerudung ini yang menyebabkan harga kerudungnya di Beban angkut Rp 1.950.000

Jumlah pembelian bersih Rp 21.950.000

Persediaan akhir (Rp 50.000.000)

 HPP Rp 71.950.000

 Pelaksanaan distribusi dan perencanaan networknya Pelaksanaan distribusi

Proses pengerjaannya dilakukan oleh para pegawai selama 7 hari perminggu.

Dengan pembagian jam kerja yang sangat optimal, di koordinir seluruh pegawai agar

(16)

kerudung dan 100 kodi sajadah dengan berbagai model dan warna dikirimkan ke

Jakarta, Tasikmalaya, Karawang, Sukabumi. Model dan warna yang dibuat sesuai

dengan pesanan dari pusat, yaitu Yogyakarta. Jadi konveksi ini hanya memproduksi

saja, model serta warna yang di produksi ditentukan sesuai keinginan dari pemesan

pusat.

Network konveksi kerudung Larasati ini tidak hanya di dekat lokasi terdekat

dengan lokasi perusahaan namun di pasarkan ke kota Jakarta, Tasikmalaya,

Karawang, Sukabumi. Selain daerah Jawa Barat , networknya juga akan mencapai

Jawa Tengah seperti Yogyakarta.

 Promosi yang dilakukan

Agar produk kerudung larasati disukai oleh para konsumen promosi

yang dilakukan adalah : .

1. Datang ke sekolah-sekolah islam menawarkan kepada guru-guru di sana dengan

harga yang miring, kita biasa menjual dengan harga antara Rp 30.000- Rp 70.000

namun karena sedang promosi harga berubah menjadi Rp 15.000- Rp 40.000.

Untuk para siswanya juga dapat membeli kerudung segiempat polos dengan harga

Rp 10.000

2. Membuka bazar kerudung murah di dekat Mesjid Agung Bandung, Mesjid Agung

Banjaran, Mesjid Agung Soreang, Mesjid As-shofia Dayeuhkolot

3. Mengadakan acara live music islamic dengan bazar kerudung di Gasibu yang

dilaksanakan Hari Minggu , 08.00-10.00

 Pengembangan produk

Produk utama bisnis ini adalah kerudung tetapi dikembangkan lagi

menjadi aksesoris kerudung,mukena, dan sajadah. Dengan dikembangkan produk

(17)

membeli kerudung saja namun akan membeli akseroris kerudung, mukena, dan

sajadah. Bahkan, konsumen yang akan datang bukan hanya kaum hawa namun kaum

adam pun akan membeli produk Larasati ini dengan dikembangkannya produk baru

yaitu sajadah.

Aksesoris kerudung yang dibuat dari manik-manik atau batu-batu alam dihargai

berkisar antara Rp5000- Rp50.000/buah selain akan dibuat aksesoris kerudung bisnis

Larasati juga akan membuat mukena dengan ciri khas yang berbeda pula yaitu dengan

lukisan kaligrafi harganya Rp150.000/potong. Selain mukena, akan dibuat juga

sajadah dengan lukisan kaligrafi harganya Rp 100.000/potong.

VII. Perencanaan Organisasi Perusahaan

 Bentuk kepemilikan dan struktur organisasi

Bentuk kepemilikan di Bisnis konveksi Larasati adalah pengusaha

memiliki

sendiri usahanya sehingga tidak ada partner yang bekerja sama. Semua modal

menjadi tanggung jawab sendiri.

Struktur organisasinya terdiri dari bagian paling atas yaitu direktur, di bawah direktur terdapat kepala pemasaran dan keuangan, kepala produksi, dan kepala

SDM dan kantor.

 Kekuasaan pejabat dan pemilik

Pemilik memiliki kekuasaan yang sangat besar dalam bisnis ini karena mendapat banyak manfaat dilihat dari beberapa tipe yaitu :

(18)

1. Uang

Rata-rata penghasilan dari menjalankan bisnis ini meraup omset

Rp 926.000.000/bulan. Jumlah uang yang didapat untuk usaha ini ternyata

sungguh mengejutkan.

2. Kepuasan pribadi

Hal ini mungkin manfaat yang paling besar bagi kebanyakan rumah usaha.

Ini lebih seperti perasaan hebat ketika bisa memiliki bisnis rumahan. Ini

merupakan prestasi kepemilikan, dan pelayanan yang diberikan. Hal ini lebih

memuaskan, ketika bisa memberikan kebaikan untuk banyak orang.

3. Tidak ada hukuman harian

Tentu saja bekerja di rumah memiliki banyak kemudahan. Dengan

menjalankan bisnis rumahan, kita tidak perlu melakukan perjalanan pulang

pergi ke sebuah perusahaan, yang akan menghabiskan waktu paling kurang 30

menit, bahkan ada yang mencapai 2 jam. Tentu saja tidak perlu ada ongkos

perjalanan yang kita keluarkan jika kita melakukan semuanya dari rumah. Kita

bisa mengatur dengan nyaman suasana kerja, maupun jam kerja yang kita

inginkan.

4. Bos

Bisnis rumahan juga memiliki kelebihan pada kontrol internal. Pemilik

usaha rumahan adalah bos. Sebagai bos, semua keputusan ia buat, dengan

(19)

yang dibuat, usaha yang dikelola, dan terdapat total kontrol. Tentu saja hal ini

menjadi impian banyak orang.

5. Keamanan hidup

Pada iklim ketidakpastian ekonomi saat ini, yang paling aman dilakukan

adalah bisnis rumahan. Hal ini disebabkan, ketika kita mendapatkan sulit,

usaha ini masih dapat bekerja keras dan paling memungkinkan untuk bertahan.

Namun, beberapa perusahaan tidak dapat diandalkan untuk bisa membayar

gaji, seberapa keras usaha yang dilakukan orang-orangnya.

 Latar belakang anggota dalam manajemen

1. Manajemen Personalia

Berfungsi untuk mengatur tenaga kerja yang ada dalam usaha tersebut,

sehingga para tenaga kerja dapat menjalankan tugasnya dengan baik agar

proses produksi dapat berjalan dengan baik. Dan manajemen personalia ini

dipegang oleh adik kandung pemilik perusahaan ini yakni Sonia Rezika

Afni sebagai Koordinator dari pegawai yang lainnya.

2. Manajemen Pemasaran

Berfungsi untuk mengatur proses distribusi dalam usaha konveksi

kerudung ini. Pendistribusian dilakukan ke luar kota yaitu ke Tasikmalaya,

Karawarang, Yogyakarta dan Jakarta. Manajemen Pemasaran ini diatur

oleh saudara sepupu pemilik perusahaan ini, yakni Nurhobir Surya.

(20)

Berfungsi untuk me-manage keluar dan masuknya pendapatan agar

keuangan dapat berjalan lancer dan stabil. Orang yang menjabat sebagai

Manajemen Keuangan adalah orang yang benar-benar pandai me-manage

uang. Dalam usaha ini Retno mempercayakan seluruh kegiatan

Manajemen Keuangan kepada ibunya yakni Ibu Rini Budiyanti.

4. Manajemen Produksi

Mempunyai fungsi penting dalam sebuah usaha, dimana sebagai

Manajemen Produksi kita harus pintar dan kreatif dalam usaha

memproduksi sebuah produk agar laku dipasaran. Dalam usaha ini Retno

mempercayakan seluruh kegiataan manajemen produksi kepada

sahabatnya yakni Nuranisa.

 Peranan dan Tanggung jawab personalia dalam organisasi

Bagian personalia berfungsi untuk mengatur tenaga kerja yang ada

dalam usaha tersebut, perencaan, Pengorganisasian, dan pengendalian atas

pengadaan tenaga kerja, pengembangan/kompensasi, integrasi,

pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga para tenaga

kerja dapat menjalankan tugasnya dengan baik agar proses produksi dapat

berjalan dengan baik dan bagian personalia ini dipegang oleh salah satu

pegawai sebagai koordinator dari pegawai yang lainnya. Peranan bidang-bidang manajemen personalia, antara lain : a. Penerimaan pegawai

1. Analisa Jabatan

(21)

Penilaian pegawai harus didasarkan atas sikap objektif yang

ditentukan kemampuan orang tersebut menjabarkan pekerjaan

dalam rangka mencapai tujuan serta dedikasinya dalam pekerjaan. c. Promosi dan mutasi

 Pertimbangan untuk memberhentikan

 Dipindahkan pada lingkup pekerjaannya yang lebih sempit

 Dipindahkan pada jabatan lain

 Promosi adalah pemberian kepercayaan pada seseorang untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi

d. Motivasi

Bisnis Larasati ini memiliki kelemahan bisnis yakni :

Manajemen tradisional,sarana dan prasarana

sederhana,sumberdaya manusia yang masih rendah

pendidikan,kurangnya sumberdaya manusia

 Gambaran Teknologi yang dipergunakan dalam produksi

Desain kerudung sebelum di lukis ke dalam kain terlebih dahulu

sketsanya di gambar di kertas. Teknologi yang ingin digunakan oleh bisnis

kerudung ini adalah penggunaan aplikasi komputer untuk mendesain

lukisannya menggunakan aplikasi corel draw agar para pengrajin kerudung

lukis dapat lebih jelas dalam mengikuti polanya.

Selain dalam bidang desain, bisnis kerudung ini juga ingin memakai

teknologi dalam bidang pemasaran yaitu lewat dunia maya. Seperti membuat

iklan di dunia maya , lewat facebook, atau lewat jejaring sosial yang sering

diakses masyarakat.

(22)
(23)

Kas Rp 10.000.000

(Pembelian Peralatan)

4. Utang usaha Rp 150.000.000 Kas Rp 150.000.000

(pembayaran utang usaha) 5. Piutang usaha Rp 18.500.000 Kas Rp 18.500.000

- Proyeksi Penjualan dalam 1 bulan

Penjualan kerudung :

Harga kerudung ponco lukis @ Rp 60.000

Harga kerudung kombinasi bahan kaos @ Rp 30.000

Harga kerudung belah lukis @ Rp 45.000

Harga kerudung ponco rajut @ Rp 45.000

Harga kerudung sifon lukis @ Rp 30.000

Penjualan kerudung 1 bulan 150 kodi terdiri dari :

a. 20 kodi kerudung ponco lukis, 1 kodi = 20 potong

Jadi, 20 kodi x 20 potong= 400 potong

400 potong x @Rp 60.000= Rp 24.000.000

b. 20 kodi kerudung kombinasi bahan lukis, 1 kodi = 20 potong

Jadi, 20 kodi x 20 potong = 400 potong

400 potong x @Rp 30.000 = Rp 12.000.000

c. 50 kodi kerudung belah lukis, 1 kodi = 20 potong

(24)

1000 potong x @ Rp 45.000 = Rp 45.000.000

d. 30 kodi kerudung ponco rajut, 1 kodi = 20 potong

Jadi, 30 kodi x 20 potong = 600 potong

600 potong x @Rp 45.000 = Rp 27.000.000

e. 30 kodi kerudung sifon lukis, 1 kodi = 20 potong

Jadi, 30 kodi x 20 potong = 600 potong

600 potong x @Rp 30.000 = Rp 18.000.000

 Perkiraan pendapatan penjualan kerudung adalah Rp 126.000.000 Penjualan mukena :

200 kodi x 20 potong = 4000 potong

Jadi, 4000 potong x @Rp 150.000 = Rp 600.000.000

 Perkiraan pendapatan penjualan mukena adalah Rp 600.000.000 Penjualan sajadah :

100 kodi x 20 potong = 2000 potong

Jadi, 2000 potong x @Rp 100.000 = Rp 200.000.000

 Perkiraan pendapatan penjualan sajadah adalah Rp 200.000.000 Perkiraan pendapatan penjualan selama 1 bulan adalah

 Biaya Beban angkut adalah Rp 1.950.000 Beban tenaga kerja :

(25)

b. Bagian cutting (pemotongan ) 10 orang x Rp 1000.000 = Rp 10.000.000

c. Bagian Finishing 6 orang x Rp 750.000 =Rp 4.500.000

 Beban tenaga kerja adalah Rp 64.500.000 Beban listrik : Rp 3000.000

Beban air : Rp 2000.000 Beban telepon : Rp 500.000 Beban peralatan : Rp 10.000.000 Beban perlengkapan : Rp 10.000.000

Jadi, perkiraan pengeluaran kas dalam 1 bulan adalah Rp100.000.000

Laporan Laba /Rugi dalam 1 Bulan

Pendapatan Rp 926.000.000

Beban-beban

Beban angkut : Rp 1.950.000

Beban tenaga kerja :

a. Bagian tukang jahit 25 orang x Rp 2000.000 = Rp 50.000.000

b. Bagian cutting (pemotongan ) 10 orang x Rp 1000.000 = Rp 10.000.000

c. Bagian Finishing 6 orang x Rp 750.000 =Rp 4.500.000

Beban tenaga kerja adalah Rp 64.500.000

Beban listrik : Rp 3000.000

Laba = pendapatan – beban

(26)

 Analisa titik impas

Untuk melakukan ekspandi dan akselerasi perusahaan akan meningkatkan

kapasitas 10 % dari usaha sekarang. Dengan peningkatan kapasitas tersebut

diperlukan dana sebesar Rp 200.000.000,-. Saat ini perusahaan telah memiliki

dana sebesar Rp 100.000.000,-Jumlah kebutuhan dana tambahan sebesar Rp.

100.000.000,-. Sejak awal memulai bisnis kerudung larasati ini meminjam ke

bank sebesar Rp 150.000.000 karena omset bisnis kerudung Larasati di perkiraan

1 bulan akan mencapai Rp 926.000.000 dan pembayaran beban-beban akan

mencapai Rp 100.000.000 sehingga akan menyebabkan laba sebesar Rp

826.000.000 sehingga bisa menutupi utang usaha sebesar Rp 150.000.000

 Sumber-sumber permodalan

Modal awal bisnis kerudung Larasati ini Rp 100.000.000 setelah di

perkiraan dari pendapatan maka bisnis kerudung larasati ini meminjam ke

bank sebesar Rp 150.000.000 tidak bekerja sama dengan orang lain lebih

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor

Menyelesaikan Soal Matematika Materi Garis dan Sudut pada Siswa Kelas VII A. MTsN 2 Tulungagung Tahun

Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk melakukan pengembangan situs Media for Eco-Technology ini adalah metode terstruktur yaitu pengembangan sistem

Hasil Penelitian : Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan insomnia pada mahasiswa program

Kemampuan diri praktikan memerlukan pembinaan dari guru pamong dan dosen pembimbing. Untuk menumbuhkan kompetensi yang harus dimiliki guru tentunya tak tepas dari peran

• Berbeda dengan disiplin Hubungan Internasional yang memasukkan baik aktor negara maupun non-negara ke dalam kajian, Politik Luar Negeri hanya mengkaji aktor negara.. Dalam

[r]

Prinsip pengukuran BOD pada dasarnya cukup sederhana, yaitu mengukur kandungan oksigen terlarut awal (DO0) dari sampel segera setelah pengambilan contoh, kemudian