• Tidak ada hasil yang ditemukan

01 Memahami Bahaya risiko dan kerentanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "01 Memahami Bahaya risiko dan kerentanan"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Hazards adalah fenomena

alam yang luar biasa yang

berpotensi

merusak atau

mengancam kehidupan

manusia, kehilangan

harta-benda, kehilangan mata

pencaharian, kerusakan

lingkungan. Misal : tanah

longsor, banjir, gempa-bumi,

letusan gunung api,

(7)

Jenis Hazard

Origin

Contoh

Natural Hazard

Geological Hazard

Gempa Bumi, Tsunami, Gunung

Berapi, Emisi dll

Hidrometeorological

Hazard

Banjir, Tropical Cyclone,

Typhoon, Wind storm dll

Biological Hazard

Wabah penyakit

Technological Hazard

Kecelakaan industri, aktivitas

nuklir, polusi industri, limbah

racun dll

Environmental Degradation

Hazard

(8)
(9)

Vulnerability

(kerentanan) adalah keadaan atau kondisi yang dapat

mengurangi kemampuan masyarakat untuk mempersiapkan diri untuk

menghadapi bahaya atau ancaman bencana;

Kondisi umum, yang mencakup faktor fisik, sosio-ekonomi, politik

dan budaya, yang berpotensi menyebabkan sekelompok

masyarakat lebih mudah tertimpa bencana, atau yang

(10)

1. Kerentanan

Phisik

1. Kerentanan

Phisik

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kerentanan Phisik :

Potensi kekuatan hazards berdasarkan pola

geographis;

Keadaan phisik dan topographi wilayah setempat;

Jumlah dan tingkat kepadatan penduduk;

Pola tingkah laku masyarakat terhadap

lingkungannya;

Jenis material yang dipergunakan untuk konstruksi

bangunan;

Drainase dan saluran pembuangan kotoran

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kerentanan Phisik :

Potensi kekuatan hazards berdasarkan pola

geographis;

Keadaan phisik dan topographi wilayah setempat;

Jumlah dan tingkat kepadatan penduduk;

Pola tingkah laku masyarakat terhadap

lingkungannya;

Jenis material yang dipergunakan untuk konstruksi

bangunan;

Drainase dan saluran pembuangan kotoran

Berkenaan dengan lingkungan infrastruktur, lingkungan

areal

pertanian,

kehutanan,

budidaya

air,

area

pemukiman, konstruksi bangunan dan hasil-hasil

produksi

Berkenaan dengan lingkungan infrastruktur, lingkungan

areal

pertanian,

kehutanan,

budidaya

air,

area

(11)

2. Kerentanan Sosial Budaya

2. Kerentanan Sosial Budaya

Jumlah dan kategorisasi terhadap kelompok

rentan : Wanita orang-tua tunggal, Ibu

hamil, cacad phisik/mental, bayi dan anak

balita, lansia;

Tingkat kepadatan pemukiman penduduk

yang memiliki korelasi yang kuat terhadap

jumlah

korban,

yaitu,

perlu

adanya

penilaian tentang dimana wilayah hazards

dalam hubungannya dengan dimana orang

kerja dan bermukim;

Persepsi dan Kepercayaan masyarakat

tentang

hazards,

dampaknya

dan

hubungannya dengan upaya mitigasi;

Jumlah dan kategorisasi terhadap kelompok

rentan : Wanita orang-tua tunggal, Ibu

hamil, cacad phisik/mental, bayi dan anak

balita, lansia;

Tingkat kepadatan pemukiman penduduk

yang memiliki korelasi yang kuat terhadap

jumlah

korban,

yaitu,

perlu

adanya

penilaian tentang dimana wilayah hazards

dalam hubungannya dengan dimana orang

kerja dan bermukim;

Persepsi dan Kepercayaan masyarakat

tentang

hazards,

dampaknya

dan

hubungannya dengan upaya mitigasi;

Elemen

yang

berhubungan

dengan

Kependudukan

(Demography concerns) dan

Tingkat Kesadaran Masyarakat

(Community Awareness)

(12)

3. Kerentanan Organisasi/Institusional

3. Kerentanan Organisasi/Institusional

Eksistensi

Institusi

setempat

(Pemerintah/Swasta) yang terkait dengan

upaya penanggulangan bencana;

Pedoman dan Kebijakan Institusi terkait

upaya PB;

Koordinasi dan Kerjasama antara Institusi

yang terkait tersebut;

Konsistensi dan komitmen institusi-institusi

terkait dalam upaya PB;

Eksistensi

Institusi

setempat

(Pemerintah/Swasta) yang terkait dengan

upaya penanggulangan bencana;

Pedoman dan Kebijakan Institusi terkait

upaya PB;

Koordinasi dan Kerjasama antara Institusi

yang terkait tersebut;

(13)

4. Kerentanan Ekonomi

4. Kerentanan Ekonomi

Menetapkan jenis mata pencaharian yang

paling mudah terkena dampak peristiwa

alam

(perikanan,

pengemudi

becak,

pertanian dll);

Menetapkan jenis mata pencaharian yang

paling mudah terkena dampak peristiwa

alam

(perikanan,

pengemudi

becak,

pertanian dll);

Berkenaan

dengan

bagaimana

masyarakat

dapat

melaksanakan

kelangsungan hidupnya dan

darimana

mereka

memperoleh

mata

pencahariannya;

Berkenaan

dengan

bagaimana

masyarakat

dapat

melaksanakan

kelangsungan hidupnya dan

darimana

mereka

memperoleh

mata

pencahariannya;

5. Kerentanan Sikap dan Motivasi

5. Kerentanan Sikap dan Motivasi

Persepsi masyarakat tentang bencana dan

kemampuan

mereka

untuk

mengurangi/mengatasi dampak bencana –

hal mana juga tercermin dalam penetapan

Prioritas dalam upaya penanggulangan

bencana;

Persepsi masyarakat tentang bencana dan

kemampuan

mereka

untuk

(14)

Seperangkat kemampuan yang

memungkinkan masyarakat untuk

meningkatkan daya tahan - terhadap efek

bahaya yang mengancam/merusak, dan

meningkatkan ketahanan serta kemampuan

masyarakat - untuk mengatasi dampak dari

kejadian yang membahayakan.

Atau

Kekuatan / potensi yang ada pada diri setiap

individu dan kelompok sosial. Kapasitas ini

dapat berkaitan dengan sumberdaya,

keterampilan, pengetahuan, kemampuan

organisasi dan sikap - untuk bertindak dan

(15)

Jenis-Jenis Kapasitas

1.

Kapasitas Fisik

Kemampuan untuk memperoleh barang/benda yang dibutuhkan

untuk membangun kembali struktur dalam masyarakat.

2.

Kapasitas Sosial ekonomi

Pada saat tuntutan akan berbagai barang yang tersedia, ada pula

ada pula kebutuhan akan tenaga yang teroganisir untuk

membangun kembali daerah mereka. Para tenaga ini harus memiliki

berbagai keterampilan khusus.

3.

Kapasitas keorganisasian/kelembagaan

Adanya lembaga berbentuk keluarga dan masyarakat. Mereka

mempunyai pemimpin beserta sistemnya dalam pengambilan

berbagai keputusan.

4.

Kapasitas ekonomi

Adanya kemampuan di sektor bisnis untuk kembali memperbaiki

dan memulihkan masyarakat perekonomian.

5.

Kapasitas bersikap/motivasi

(16)

Suatu peluang dari timbulnya akibat

buruk atau kemungkinan kerugian

dalam hal kematian, luka-luka,

kehilangan dan kerusakan harta

benda, gangguan kegiatan mata

pencaharian dan ekonomi atau

kerusakan lingkungan yang

(17)
(18)

Disasters (bencana) adalah kerusakan

yang serius akibat fenomena alam luar

biasa dan/atau disebabkan oleh ulah

manusia yang menyebabkan timbulnya

korban jiwa, kerugian material dan

kerusakan lingkungan yang dampaknya

melampaui kemampuan masyarakat

setempat untuk mengatasinya dan

(19)
(20)

Kesiapsiagaan

• Mencakup upaya-upaya yang memungkinkan

Pemerintah, masyarakat dan individu merespon

secara cepat situasi bencana secara efektif

dengan menggunakan kapasitas sendiri.

• Kesiapsiagaan mencakup penyusunan rencana

tanggap darurat, pengembangan sistemn

peringatan dini, pemberdayaan personal melalui

pendidikan dan pelatihan penanganan bencana,

pertolongan dan penyelamatan serta

(21)

Pencegahan

Adalah serangkaian kegiatan yang

direkayasa untuk menyediakan sarana

yang dapat memberikan perlindungan

permanen terhadap dampak peristiwa

alam, yaitu rekayasa teknologi dalam

pembangunan fisik (saluran lahar, kanal

(22)

Pencegahan

Melatih Masyarakat tentang

kesiapsiagaan Bencana

(23)
(24)
(25)

Apa itu Pengurangan Risiko?

Upaya Terpadu

yang dilaksanakan oleh

masyarakat dan stakeholder setempat

untuk

mengurangi kerentanan

yang

ada di masyarakat dan

meningkatkan

kapasitas masyarakat untuk dapat

menanggulangi dampak dari bencana

,

(26)

Komponen UPR

PENENTUAN RISIKO

1.

Kemungkinan Terjadinya Bahaya

Kemungkinan terjadinya bahaya alamiah atau bahaya teknologi di suatu

daerah atau lokasi misalnya ; Gempa Bumi

2.

Unsur Risiko

Mengidentifikasi serta membuat penemuan tentang data penduduk,

bangunan atau unsur lain yang tertimpa bencana saat terjadi bahaya,

seperti kesehatan masyarakat, sarana infrastruktur hasil pertanian dan

ternak.

3.

Kerentanan unsur-unsur yang berisiko

(27)

Penilaian Bahaya

Dampak Bencana yang terjadi karena kondisi yang rawan

berpotensi sekali menjadi bahaya. Oleh sebab itu, langkah

pertama dalam pengambilan tindakan mitigasi adalah

menilai bahaya tersebut. Penilaian bencana bertujuan untuk

mengetahui :

1.

Sifat-sifat, tingkat kekerasan dan frekuensi bahaya

2.

Daerah yang mungkin terkena

3.

Waktu dan lamanya dampak terjadi

(28)

Dampak Bencana Bagi Manusia dan Lingkungannya

Jenis Dampak Dampak Langsung Dampak Tidak Langsung

Fisik/Lingkungan dan kesehatan

- Rusaknya sarana dan prasarana kehidupan

- Pengungsisan penduduk yang sering menyebabkan bencana susulan

- Cidera dan sakit yang dapat mengurangi daya

tahan tubuh

- Semakin meningkatnya kebutuhan hidup utuk

dapat bertahan dikondisi sulit

- Timbulnya ancaman kedua yang diakibatkan

oleh kurangnya kualitas lingkungan di

pengungsian

- Bertambahnya jumlah anak yang kehilangan

orang tua dan yang menjadi tuna wisma

Kelembagaan/keorga nisasian

- Lumpuhnya organisasi/lembaga karena rusaknya

aset

- Beban kerja yang berlebihan yang dihadapi

setelah terjadinya bencana

- Mundurnya bahkan gagalnya program kegiatan

yang telah direncanakan sebelum terjadinya bencana

Sosial/Budaya - Imigrasi kaum lelaki sebagai penopang hidup

untuk mencari kerja alternatif, kaum ibu terpaksa melakukan adaptasi untuk mengurangi beban

misalnya; dengan mengurangi asupan makanan

- Kekerasan Rumah Tangga dan seksual

meningkat setelah terjadinya bencana

Ekonomi - Kerusakan pada aset produktif

Hilangnya nyawa penopang kehidupan

- Dampak negatif ekonomi makro termasuk

dampak jangka pendek yang parah terhadap fiskal dan dampak jangka panjang pada

- pertumbuhan pembangunan

Keluarga yang rentan terpaksa menjual aset

produktifnya, sehingga menambah angka kemiskinan

Sikap/Motivasi - Hilangnya semangat hidup dikarenakan hilangnya

orang yang dikasihi atau aset yang dimiliki menjadi sangat sensitif atas situasi lingkungan yang baru

- Timbulnya stress

(29)

Dampak Bencana Bagi Manusia dan Lingkungannya

Jenis Dampak Dampak Langsung Dampak Tidak Langsung

Fisik/Lingkungan dan kesehatan

- Rusaknya sarana dan prasarana kehidupan

- Pengungsisan penduduk yang sering menyebabkan bencana susulan

- Cidera dan sakit yang dapat mengurangi daya

tahan tubuh

- Semakin meningkatnya kebutuhan hidup utuk

dapat bertahan dikondisi sulit

- Timbulnya ancaman kedua yang diakibatkan

oleh kurangnya kualitas lingkungan di

pengungsian

- Bertambahnya jumlah anak yang kehilangan

orang tua dan yang menjadi tuna wisma

Kelembagaan/keor ganisasian

- Lumpuhnya organisasi/lembaga karena rusaknya

aset

- Beban kerja yang berlebihan yang dihadapi

setelah terjadinya bencana

- Mundurnya bahkan gagalnya program kegiatan

yang telah direncanakan sebelum terjadinya bencana

Sosial/Budaya - Imigrasi kaum lelaki sebagai penopang hidup

untuk mencari kerja alternatif, kaum ibu terpaksa melakukan adaptasi untuk mengurangi beban

misalnya; dengan mengurangi asupan makanan

- Kekerasan Rumah Tangga dan seksual

meningkat setelah terjadinya bencana

Ekonomi - Kerusakan pada aset produktif

Hilangnya nyawa penopang kehidupan

- Dampak negatif ekonomi makro termasuk

dampak jangka pendek yang parah terhadap fiskal dan dampak jangka panjang pada

- pertumbuhan pembangunan

Keluarga yang rentan terpaksa menjual aset

produktifnya, sehingga menambah angka kemiskinan

Sikap/Motivasi - Hilangnya semangat hidup dikarenakan hilangnya

orang yang dikasihi atau aset yang dimiliki menjadi sangat sensitif atas situasi lingkungan yang baru

- Timbulnya stress

(30)

KESIMPULAN

1. Dimanapun anda berada, bahaya/ancaman akan selalu

setia menemani anda

2. setiap orang memiliki risiko/peluang untuk terkena

bahaya yang ada

3. Kerentanan terkena dampak /bahaya berbeda

masing orang sesuai kapasitasnya (pria-wanita,

(31)

Referensi

Dokumen terkait

ƒ Jika pihak konsinyor tidak mencatat beban pada perkiraannya yang dibebankan oleh pihak konsinyi, maka ia hanya hanya mengkredit perkiraan konsinyasi untuk hasil bersih dan

Dari hasil pengujian pada Sistem Informasi Kesehatan Gizi didapatkan hasil dari 30 kebutuhan fungsional berupa 52 test case yang memberikan hasil 100% yang berarti telah

Nilai signifikan variabel motivasi kerja yaitu 0,010 < 0,05 dengan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,325 > 1,684 yang berarti motivasi kerja secara parsial berpengaruh

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan pokok yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah mengungkapkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam novel dan film

1) Prioritas pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah tidak lagi terfokus pada infrastruktur jalan baru namun sebaiknya pemerintah dapat melakukan perawatan

Titik outlet, atau sering disebut watershed outlet atau pour point, adalah titik dimana batas daerah tangkapan ditentukan. Beda posisi outlet memiliki beda hasil

Sedangkan faktor kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan, dan tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum tidak