• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN (5)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

‘’PENGADAIAN’’

OLEH

1. ABDUL AZIZ SYUHAILY 12 42 6532

2. SONY SALMANDRA 12 42 6655

3. PUTRA ANDHIKA 12 12 6378

S1 MANAGEMEN FAKULTAS EKONOMI

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam kegiatan sehari- hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau membayar berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah terkadang kebutuhan yang ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimilikinya. Kalau sudah demikian, mau tidak mau kita mengurangi untuk membeli berbagai keperluan yang dianggap tidak penting, namun untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada.

Porum pegadaian sebagai satu- satunya perusahaan diindonesia yang menyelenggarakan bisnis gadai dan sarana pendanaan alternative telah ada sejak lama dan banyak dikenal masyarakat Indonesia, terutama dikota kecil. Selama ini pegadaian selalu identik dengan kesusahan dan kesengsaraan, orang yang dating biasanya berpenampilan lusuh dengan wajah tertekan, tetapi hal itu kini semua berubah. Porum pegadaian telah berubah diri dengan membangun citra baru. Cukup membawa agunan, seseorang terbuka peluang untuk mendapatkan pinjaman sesuai dengan nilai taksiran barang tersebuta. Agunan dapat berbentuk apa saja asalokan berupa benda bergerak dan bernilai ekonomis. Disamping itu, pemohon juga perlu menyerahkan surat atau bukti kepemilikan dan identitas diri, selain itu, kini porum pegadaian banyak menawarkan produk lain selain hanya gadai tradisional.

1.2.Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud pegadaian dan bagaimana cara menjalankan gadai.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Pengadaian merupakan lembaga keuangan bukan bank yang memberikan kredit dengan masyarakat dengan cara khusus yaitu hukum gadai . Menurut hukum gadai calon peminjam mempunyai kewajiban untuk menyerahkan hartanya sebagai jaminan kepada pihak pengadaian. Dalam hukum tersebut juga termuat pembelian hak kepada pengadaian untuk melakukan penjualan (lelang) atas jaminan tersebut apabila batas waktu pemberian pinjaman sudah habis dan peminjam tidak menebus jaminannya.

Pegadaian terdiri dari dua macam, yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah. Pegadaian adalah lembaga yang melakukan pembiayaan dengan bentuk penyaluran kredit atas dasar hukum kredit. Dengan demikian, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki cirri- cirri diantaranya:

(3)

2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan;

3. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali

B. DASAR HUKUM PENGADAIAN

Dasar hukum gadai dapat dilihat pada peraturan perundang-undangan berikut ini:

1. Pasal 1150 KUH perdata sampai dengan pasal 1160 buku 11 KUH perdata

2. Artikel 1196 vv, titel 19 buku 111 NBW

3. Peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1969 tentang perusahaan jawatan

pegadaian

4. Peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1970 tentang perubahan peraturan

pemerintah nomor 7 tahun 1969 tentang perusahaan jawatan pegadaian

5. Peraturan pemerintah nomor 103 tahun 2000 tentang perusahaan umum

(perum) pegadaian.

Di indonesia lembaga yang ditunjuk untuk menerima dan menyalurkan kredit berdasarkan hukum gadai adalah lembaga pegadaian.

C. SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PENGADAIAN

Usaha gadai di Indonesia berawal dari berdirinya Bank Van Leening di zaman VOC yang bertugas memberikan pinjaman uang tunai kepada masyarakat dengan harta gerak. Dalam perkembangannya, sebagai bentuk usaha pegadaian banyak mengalami perubahan demikian pula dengan status pengelolaannya telah mengalami beberapa kali perubahan seiring dengan perubahan peraturan yang berlaku. Berdasarkan Staatblad 1901 No.131 tanggal 12 Maret 1901, maka pada tanggal 1 April 1901 berdirilah Kantor Pegadaian yang berarti menjadi Lembaga Resmi Pemerintah. Selanjutnya berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia tahun 1961 No.178, berubah lagi menjadi Perusahaan Negara Pegadain. Dalam perkembangannya, pada tahun 1969 keluarlah Undang-Undang Republik Indonesia No.9 tahun 1969 yang mengatur bentuk-bentuk usaha negara menjadi tiga bentuk perusahaan yaitu Perusahaan Jawatan (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM), dan Perusahaan Perseroan (PERSERO).Sejalan dengan ini, maka Perusahaan Negara Pegadaian berubah lagi statusnya menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN) Pegadaian (PERUM Pegadaian No.7 tanggal 11 Maret 1969).

(4)

April 1990. Perubahan dari PERJAN ke PERUM ini merupakan tonggak penting dalam pengelolaan Pegadaian yang memungkinkan terciptanya pertumbuhan Pegadaian yang bukan saja makin meningkatkan kredit yang disalurkan, nasabah yang dilayani pendapatan dan laba perusahaan.

D. KEGIATAN USAHA DAN MAMFAAT

1. Produk/Layanan

Berikut adalah beberapa layanan Perum Pegadaian.

Bisnis Inti

 KCA (Kredit Cepat Aman)

o kredit dengan sistem gadai yang di berikan kepada semua golongan nasabah. baik untuk kebutuhan komsumtif maupun kebutuhan produktif.

 Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)

o kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) unktuk pengembangan usaha dengan sistem fidusia.

 Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)

o kredit (pinjaman) angsuran bulanan yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem gadai.

 Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga)

o Merupakan pemberian pinjaman kepada ibu-ibu kelompok usaha rumah tangga sangat mikro yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman modal kerja yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. adapun kredit ini hanya dikenakan bunga 0,9 % per bulan tanpa menggunakan agunan hal ini semata-mata dilakukan

PEGADAIAN untuk membantu kegiatan UKM di INDONESIA

 Kremada (Kredit Perumahan Swadaya)

o Merupakan pemberian pinjaman kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk membangun atau memperbaiki rumah dengan

pengembalian secara angsuran. Pendanaan ini merupakan kerja sama dengan Menteri Perumahan Rakyat.

 KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)

(5)

agar terhindar dari tekanan akibat fluktuasi harga pada saat panen dan permainan harga para tengkulak.

 Amanah

o pembiayaan berprinsip syariah dari pegadaianmelayani anda karyawan swasta atau pegawai negri untuk memiliki motor atau mobil idaman.

 Arrum

o memudahkan para pengusaha kecil untuk mendapatkan modal usaha dengan jaminan BPKB dan emas.

 Kremada

o pinjama (kredit) lunak yang diberikan kepada masyarakat

berpenghasilan rendah untuk kebutuhan renovasi atau pembangunan rumah.

 Kredit multi guna

o kredit (pinjaman) dengan sistem fidusia yang di peruntukkan bagi pegawai atau karyawan suatu instanti yang telah memiliki penghasilan tetap.

 Investa

o pinjaman dengan sistem gadai yang ang diberikan kepada nasabah dengan sistem perseorangan maupun institusi dalam waktu tertentu dengan jaminan berbentuk saham dan obligasi yang tercatat dan diperdagangkan di bursa efek indonesia.

 Kredit tunda jual gabah

o pinjaman atau talangan dana cepat kepada petani saat panen raya dengan jaminan gabah kering giling (GKC) unktuk digunakan menutup biaya hidup dan modal budidaya.

Bisnis Lain

 Properti(Baru Hotel).

 Jasa Lelang

 Logam Mulia 2. Manfaat Pegadaian

-Bagi Nasabah

(6)

a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah berpengalaman dan dapat dipercaya.

b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.

-Bagi Perum Pegadaian

Manfaat yang diharapkan dari Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada nasabahnya adalah:

a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana.

b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah memperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian.

c. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada

masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana.

d. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh oleh Perum Pegadaian digunakan untuk:.

-Dana pembangunan semesta (55%)

-Cadangan umum (20%)

-Cadangan tujuan (5%)

-Dana sosial (20%)

E. PROSES PEMINJAMAN ATAS DASAR HUKUM GADAI

Prosedur pinjaman

Secara garis besar proses atau prosedur peminjaman uang di perum pegadaian dapa dijelaskan berikut ini :

1. Nasabah datang langsung kebagian informasi untuk memperoleh penjelasan tentang pegadaian

2. Bagi nasabah yang sudah jelas dan mengetahui prosedurnya dapat langsung membawa barang jaminan ke bagian penaksir unttuk nilai jainan ang diberikan

3. Bagian penaksir akan menaksir nilai jaminan ang diberikan,

(7)

5. Jika calon peminjam setuju, maka barang jaminan ditahan untuk disimpan dan nasabah memperoleh pinjaman.

F. BESAR JUMLAH PINJAMAN DAN BARANG JAMINAN

1. Proses Pinjaman atas Dasar Hukum Gadai – Prosedur Kredit Cepat Aman (KCA) Didalam pegadaian, terdapat beragam layanan yang ditawarkan oleh perum

pegadaian,pada layanan pegadaian ini telah dibagi menjadi dua macam layanan meliputi: a. Layanan Gadai

- Kredit Cepat Aman (KCA)

Layanan ini merupakan kredit dengan sistem gadai yang diberikan kepada semua nasabah baik untuk kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif. Layana pada sistem ini memberikan jaminan pada setiap golongan nasabah dalam keadaan aman, cepat mudah dan felksibel. Dalam sistem ini proses pengajuan pinjaman kredit sangat mudah dan aman. Proses pencairan dana kreditannya juga relatif cepat hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit pinjaman sudah dapat dicairkan. Objek jaminannya berupa semua benda yang berharga misalnya Laptop, perhiasan, kendaraan bermotor dan benda yang berharga lainnya.

Dalam pengajuan pinjaman kredit dengan objek jaminannya berupa Laptop dan Handphone, berikut prosedur peminjamannya:

• Nasabah menyerahkan Identitas Diri berupa KTP dan atau KK

• Nasabah menyerahkan barang jaminannya disertai dengan bukti-bukti pembelian objek jaminan tersebut (kwitansi dan doesbook beserta carger dari Laptop dan atau Handphone tersebut dengan kartu garansi yang telah ada)

• Nasabah menandatangani Surat Bukti Kredit (SBK)

b. Layanan Fidusia

- Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI)

Layanan ini merupakan kredit atau pinjaman angsuran bulanan yang diberikan kepada nasabah yang memiliki usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk

mengembangkan usahanya denngan cara sistem fidusia. Maksud dari sistem fidusia ini diperintukan untuk nasabah dengan barang jaminan atau objek yang dijaminkan berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), sehingga kendaraannya masih bisa digunakan untuk berusaha hanya bukti kepemilikan tersebut yang dikuasai oleh perum pegadaian.

Prosedur pengajuan Kredit Cepat Aman (KCA) ini sangat mudah dan tidak

(8)

Sewa modal atau bunga pinjaman relatif murah dengan angsuran tetap perbulannya. Misalnya dengan jumlah pinjaman mulai dari 50.000 – 500.000 ribu rupiah ju7mlah bunganya sebesar 0.75 % per lima belas hari (15 hari). Jangka waktu pinjaman yang ditawarkan diperum pegadaian ini adalah mulai dari 12 bulan, 18 bulan sampai dengan 36 bulan. Adapun prosedur untuk mengajukan pinjaman kredit cepat aman ini adalah sebagai berikut:

• Menyerahkan fotocopy identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga)

• Memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan serta telah berjalan selama satu tahun.

• Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB) asli dengan fotocopy STNK dan menyerahkan faktur pembelian kendaraan bermotor tersebut.  Proses mudah dan pengajuan Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)

Layanan ini merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran. Dalam sistem krasida ini objek jaminan yang digadaikan adalah perhiasan, yakni perhiasan Emas.

Proses pengajuan pinjaman terhadap sistem ini sangatlah mudah dan relatif cepat serta fleksibel, jangka penentuan waktu pinjaman mulai dari 12 bulan, 24 bulan dan ataupun 36 bulan. Modal pengembalian atau suku bunga yang ditawarkan dalam sistem krasida ini murah hanya mulai 0,9% per bulan flat atau 11,8% per tahunnya. Adapun persyaratan dalam pengajuan pinjaman gadai adalah sebagai berikut:

• Pemohon atau calon nasabah membawa angunannya atau barang gadaiannya berupa Emas

• Menyerahkan fotocopy Identitas diri (KTP dan Surat keluarga/KK)

• Fotocopy Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan Domisili Usaha dari Lurah/Kades Dalam hal ini akan dijelaskan prosedur-prosedur pemberian kredit yang dilakukan disetiap perum pegadaian, berikut prosedurnya:

• Pada awal pengajuan kredit, nasabah mengisi formulir aplikasi kredit Krasida • Untuk selanjutnya nasabah menyerahkan dokumen usahanya, dokumen mengenai barang jaminannya tersebut(kwitansi pembelian) serta persyaratan lainnya.

• Setelah itu, petugas perum pegadaian memeriksa kembali keabsahan dokumen- dokumen yang telah diserahkan nasabah kepada petugas perum pegadaian.

• Setelah itu, petugas perum pegadaian menaksir berapa besar agunan yang telah diserahkan oleh nasabah tersebut.

• Setelah ditentukan besar angunan gadai tersebut, nasabah dalam hal ini mendapat persetujuan dari pihak suami atau isteri untuk melakukan penandatanganan Surat Perjanjian Kredit.

• Pencairan dana kredit.

-Kredit Usaha Rumah Tangga (KRISTA)

(9)

mengembangkan usahanya, karena dalam layanan ini memberikan jaminan yang aman serta mudah dalam proses peminjaman. Layanan ini merupakan solusi terpercaya bagi ibu rumah tangga yang ingin mengembangkan usahanya, layanan ini juga merupakan produk awal dari pemerintah yang diperuntukan bagi ibu-ibu rumah tangga yang ingin mengembangkan usahanya tersebut. Dalam layanan gadai pada sistem ini barang atau objek yang digadaikan adalah perabotan rumah tangga mulai dari Televisi, Lemari es, Lemari, dan barang rumah tangga yang sarana produksinya mengikat sistem fidusia, hanya berdasarkan surat keterangan dari kelurahan.

Prosedur dalam pengajuan Kredit terhadap sistem Layanan yang ditawarkan oleh perum pegadaian ini sangatlah mudah, cepat dan aman. Berikut proses atau prosedur dalam pengajuan kredit dalam layanan Krista adalah sebagai berikut:

• Calon nasabah yang dimaksudkan dalam sistem kredit dalam layanan ini adalah berkelompok dalam jumlah minimal 3 orang maksimal 5 orang.

• Memiliki usaha yang sudah dirintisnya selama 6 bulan

• Menerapkan sistem tanggung renteng dalam berkelompok atau dalam hal berwirausaha. • Calon nasabah menyerahkan fotocopy Identitas Diri (KTP dari masing-masing anggota kelompok dan fotocopy surat keluarga/KK)

• Berdomisili seperti apa yang telah tercatat didalam bukti identitas diri yang telah diserahkan kepada petugas.

Dalam pengajuan kredit terhadap sistem ini, perum pegadaian mempunyai penawaran jumlah pinjaman mulai dari 100.000(seratus ribu rupiah) sampai dengan 5.000.000(lima juta ribu rupiah). Proses pencairan dana kredit membutuhkan waktu kurang lebih selama tiga hari setelah pengajuan dana kredit tersebut diterima oleh petugas perum pegadaian. Dalam sistem ini jumlah sewa angunan atau modal bunga yang telah diterapkan sebesar 1% per bulan dengan jangka waktu pembayaran mulai dari 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan dan maupun selama 36 bulan.

2. Prosedur Pelunasan dalam Kredit Cepat Aman (KCA)

Sesuai dengan syarat – syarat yang telah ditentukan pada waktu pemberian pinjaman, nasabah mempunyai kewajiban untuk melakukan pelunasan pinjaman yang telah

diterimanya pada awal proses pinjaman kredit. Pada dasarnya dalam sistem prosedur pelunasan yang dilakukuan oleh para golongan nasabah, nasabah bisa melakukan

kapanpun pelunasan pinjaman kredit tersebut apabila nasabah tersebut memegang jumlah uang yang lebih, tanpa harus menunggu pada saat jatuh tempo pembayaran atau

pelunasan, hal ini bertujuan agar tidak memberatkan nasabah. Akan tetapi pelunasan pembayaran pinjaman kredit tersebut bisa juga dilakukan berdasarkan prosedur dalam perjanjian yang telah disepakati antara nasabah dengan perum pegadaian tersebut. Adapun prosedur pelunasan dalam pinjaman kredit yang ditawarkan di perum pegadain ini adalah sebagai berikut:

• Pada dasarnya semua prosedur pelunasan yang dilakukan didalam pelunasan pinjaman kredit ini adalah sama, dapat dilakukan kapanpun nasabah mempunyai jumlah uang yang lebih tidak menunggu jatuh tempo.

(10)

• Nasabah menyerahkan Surat Bukti Kredit (SBK)

• Ini yang terpenting, nasabah diharapkan membawa uang pelunasan agar dapat menebus barang jaminannya yang telah digadaikan tersebut.

3. Prosedur Pelelangan dalam Kredit Cepat Aman (KCA)

Pelelangan dalam pegadaian merupakan penjualan secara umum yang dilakukan oleh perum pegadaian dimana perum pegadaian menjual barang – barang milik para anggota atau golongan nasabah yang barangnya selamaya empat bulan dari tanggal jatuh tempo tidak ditebus atau tidak diperpanjang, maka pihak perum pegadaian berhak untuk menjual secara umum kepada masyarakat luas atau barang – barang tersebut menjadi milik publik atau umum. Terdapat pembedaan antar pelelangan terhadap barang gudang dalam hal ini adalah barang – barang seperti kendaraan bermotor, ataupun peralatan rumah tangga dengan barang perhiasan. Yang menjadi pembeda antara kedua golongan tersebut adalah nilai pelelangan. Barang gudang seperti yang dijelaskan diatas, nilai atau harga lelangnya tergantung pada penawaran yang telah diberikan oleh penawar, sedangkan harga atau nilai lelangan terhadap barang perhiasan dalam hal ini Emas, memiliki harga tersendiri yang sudah ditetapkan oleh kantor wilayahnya. Misalnya dalam pelelangan perhiasan Emas, kantor wilayah telah menetapkan harga lelang sebesar 10 juta untuk berat Emas seberat 15 gram, maka perum pegadaian menjual harga emas tersebut berdasarkan harga yang telah ditentukan oleh kantor wilayah tersebut. Pelelangan ini dilakukan setiap satu bulan sebanyak 2x pelelangan. Jadi misalkan barang yang digadaikan dalam jangka waktu 4 bulan tidak juga ditebus oleh pemiliknya maka perum pegadaian akan melakukan proses pelelangan secara umum.

4. Bentuk Perjanjian dalam Kredit Cepat Aman (KCA)

Perjanjian kredit dalam bentuk perjanjian barang bergerak ini berisikan kata sepakat antara kedua belah antara nasabah dengan perum pegadaian yang disahkan dengan adanya tandatangan pada halaman surat bukti kredit (SBK). Berikut contoh daripada Surat Bentuk Kredit tersebut

(11)

diperuntukan untuk nasabahnya sendiri. Jadi dalam hal peminjaman kredit nasabah memegang surat bukti kredit yang asli dengan bercirikan hologram diatasnya tersebut. • Sedangkan untuk arsip kantor menggunakan atau memegang surat bukti kredit yang disebut dengan “Dwilipat”

G. KEUNTUNGAN USAHA GADAI

Tujuan utama usaha pegadaian adalah untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang atau tukang ijon atau tukang rentenir yang bunganya relatif tinggi. Perusahaan pegadaian menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang berharga. Meminjam uang ke perum pegadaian bukan saja karena prosedurnya yang mudah dan cepat, tetapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan jika dibandingkan dengan para pelepas uang atau tukang ijon. Hal ini dilakukan sesuai dengan salah satu tujuan dari perum pegadaian dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan moto “meyelesaikan masalah tanpa masalah”.

Jika seseorang membutuhkan dana sebenarnya dapat diajukan ke berbagai sumber dana, seperti meminjam uang ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Akan tetapi, kendala utamanya adalah prosedurnya yang rumit dan memakan waktu yang relatif lebih lama. Kemudian disamping itu, persyaratan yang lebih sulit untuk dipenuhi seperti dokumen yang harus lengkap, membuat masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhinya. Begitu pula dengan jaminan yang diberikan harus barang-barang tertentu, karena tidak semua barang dapat dijadikan jaminan di bank.

Namun, di perusahaan pegadaian begitu mudah dilakukan, masyarakat cukup datang ke kantor pegadaian terdekat dengan membawa jaminan barang tertentu, maka uang pinjaman pun dalam waktu singkat dapat terpenuhi. Jaminannya pun cukup sederhana sebagai contoh adalah jaminan dengan jam tangan saja sudah cukup untuk memperoleh sejumlah uang dan hal ini hampir mustahil dapat diperoleh di lembaga keuangan lainnya.

Keuntungan lain di pegadaian adalah pihak pegadaian tidak mempermasalahkan untuk apa uang tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang harus dibuat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu pula dengan sangsi yang diberikan relatif ringan, apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu. Sangsi yang paling berat adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untuk menutupi kekurangan pinjaman yang telah diberikan.

Jadi keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan lainnya adalah:

1. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu paada hari itu juga, hal ini

disebabkan prosedurnyayang tidak berbelit-belit;

2. Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk

memenuhinya;

3. Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk apa, jadi sesuai

dengan kehendak nasabahnya

(12)

1. Pengertian

Gadai dilihat dari sisi fiqih disebut “Ar- Rahn” yaitu suatu akad (perjanjian) pinjam-meminjam dengan menyerahkan barang milik sebagai tanggungan utang. Perjanjian Gadai pada prinsipnya diterimah dan diakui dalam Islam, berdasarkan firman Allah Swt. Dalam transaksi rahn (gadai syariah) dikenal beberapa istilah yang harus dipahami oleh setiap individu yang melaksanakan transaksi. Rahn dalam pengertian hukum perdata adalah sama dengan gadai, tetapi dalam pengertian Syariah (Islam) terdapat hal- hal yang spesifik yang tidak terdapat pada pengertian gadai , yaitu sebagai berikut.

a. Rahn artinya tetap, kekal, dan jaminan . Menurut beberapa mazhab, rahn berarti

perjanjian penyerahan harta yang oleh pemiliknya dijadikan jaminan utang yang nantinya dapat dijadikan sebagai pembayar hak piutang tersebut, baik seluruhnya maupun sebagian.

b. Rahn adalah produk jasa berupa pemberian pinjaman menggunakan system gadai

dengan berlandaskan prinsip- prinsip syariat islam, di mana: tidak menentukan tarif jasa dari besarnya uang pinjaman.

c. Rahn dalam hokum islam dilakukan secara sukarela atas dasar tolong menolong

dan tidak untuk semata- mata mencari keuntungan.

2. Landasan hukum pegadaian syariah

Sebagai referensi atau landasan hukum pinjam-meminjam dengan jaminan (borg) adalah firman Allah Swt. Berikut.

ننإإوو منتتننكت َىلوعو ررفوسو منلووو اودتجإتو ًاببتإًاكو ننًاهورإفو ةنضو ُوبتقنمو

Apabila kamu dalam perjalanan dan tidak ada orang yang menuliskan utang, maka hendaklah dengan rungguhan yang diterima ketika itu (Al-Baqarah:283).

Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai, dan Ibnu Majah dari Anas r.a. ia berkata: “Rasulullah Saw. Merungguhkan baju besi kepada seorang yahudi di Madinah ketika beliau mengutangkan gandum dari seorang yahudi”.

Dari hadist di atas dapat dipahami bahwa agama islam tidak membeda-bedakan antara orang muslim dan non-muslim dalam bidang muamalah, maka seorang muslim tetap wajib membayar utangnya sekalipun kepada non-muslim.

3. Mekanisme Operasional Pegadaian Islam

(13)

Penggadaian islam akan memperoleh keuntungan hanya dari beasewa tempat yang di pungut bukan tambahan berupa bunga atau sewa modal yang di perhitungkan dari uang pinjaman. Sehingga di sini dapat dikatakan proses pinjam meminjam uang hanya sebagai “lipstick” yang akan menarik minat konsumen untuk menyimpan barangnya di pegadaian

Adapun ketentuan atas persyaratan yang menyertai akad tersebut meliputi :

a. Akad. Akad tidak mengandung syarat fasik /batil seperti murtahin mensyaratkan

barang jaminan dapat di manfaatkan tanpa batas.

b. Marhun Bih ( pinjaman ). Pinjaman merupakan hak yang wajib di kembalikan

kepada murtahin dan bisa di lunasi dengan barang yang di rahn-kan tersebut. Serta, pinjaman itu jelas dan tertentu.

c. Marhun ( barang yang di rahn kan ). Marhun bisa di jual dan nilainya seimbang

dengan pinjaman, memiliki nilai, jelas ukurannya, milik sah penuh dari rahin, tidak terkait dengan hak orang lain, dan bisa di serahkan baik materi maupun manfaatnya

d. Jumlah maksimum dana rahn dan nilai likuidasi barang yang di rahn kan serta

jangka waktu rahn di tetapkan dalam prosedur.

e.Rahin dibebani jasa manajemen atas barang berupa : biaya asuransi, penyimpanan,keamanan,dan pengolahan serta administrasi.

Untuk dapat memperoleh layanan dari pegadaian, masyarakat hanya cukup menyerahkan harta geraknya (emas,berlian,kendaraan,dll ) untuk di titipkan disertai dengan copy tanda pengenal. Kemudian staf penaksir akan menentukan nilai taksiran barang bergerak tersebut yang akan di jadikan sebagai patokan perhitungan pengenaan sewa simpanan ( jasa simpanan ) dan pelapon uang pinjaman yang dapat di berikan. Taksiran barang yang ditentukan berdasarkan nilai instrinsik dan harga pasar yang telah di tetapkan oleh forum pagadaian. Maksimum uang pinjaman yang dapat di berikan adalah sebesar 90% dari nilai taksiran barang.

Setelah melalui tahapan ini, pegadaian islam dan nasabah melakukan akad dengan kesepakatan:

1. Jangka waktu penyimpanan barang dan pinjaman ditetapkan selama maksimum 4

bulan

2. Nasabah bersedia membayar jasa simpanan sebesar Rp 90,-( Sembilan puluh

rupiah) dari kelipatan taksiran Rp 10.000,-per sepuluh hari yang di bayar bersamaan pada saat melunasi pinjaman.

3. Membayar biaya administrasi yang besarnya ditetapka oleh pegadaian pada saat

pencaiaran uang pinjaman.

I. MEKANISME PRODUK SYARIAH A. produk gadai ( Ar-Rahn )

Untuk mengajukan permohonan permintaan gadai, calon nasabah harus terlebih dahulu memenuhi kebutuhan berikut:

1. Membawa fotokopi KTP atau identitas lainnya ( SIM, paspor, dan lain-lain )

(14)

3. Menyerahkan barang jaminan ( marhun ) bergerak, seperti:

a. Perhiasan emas, berlian

b. Kendaraan bermotor

c. Barang-barang elektronik

Selanjutnya, presedur pemberian pinjaman ( Marhun Bih)dilakukan melalui tahapan berikut:

1. Nasabah mengisi fermulir permintaan rahn

2. Nasabah menyerahkan formulir permintaan rahn yang dilampiri dengan fotokopi;

idenditas serta barang jaminan ke loket.

3. Petugas pegadaian menaksir ( marhun ) agunan yang diserahkan

4. Besarnya pinjaman / marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran marhun.

5. Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad dan

menerima uang pinjaman.

J. PERBEDAAN PENGADAIAN KONVONTIONAL DAN SYARIAH DENGAN BANK

Pegadaian Konvensional Pegadaian Syariah Didasarkan pada Peraturan Pemerintah

Nomor 103 tahun 2000

Didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 dan Hukum Agama Islam

Biaya administrasi berdasarkan prosentase berdasarkan golongan barang

Biaya administrasi menurut ketetapan berdasarkan golongan barang

Bila lama pengembalian pinjaman lebih dari perjanjian barang gadai dilelang kepada masyarakat

Bilamana lama pengembalian pinjaman lebih dari akad, barang gadai nasabah dijual kepada masyarakat

Sewa modal dihitung dengan: Prosentase x uang pinjaman (UP)

Jasa simpanan dihitung dengan: konstanta x taksiran

Maksimal jangka waktu 4 bulan Maksimal jangka waktu 3 bulan Uang Kelebihan (UK)= hasil lelang- (uang

pinjaman + sewa modal + biaya lelang)

Uang kelebihan (UK) = hasil penjualan -(uang pinjaman + jasa penitipan + biaya penjualan)

Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak diambil, uang kelebihan tersebut menjadi milik pegadaian

Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak diambil, diserahkan kepada Lembaga ZIS

(15)

BAB III KESIMPULAN

Referensi

Dokumen terkait

Namun, penyelidikan lebih banyak diperlukan untuk mengungkap yang pasti situs dan modus tindakan yang berbeda logam berat pada masing-masing komponen dari

Berdasarkan informasi, fenomena, dan permasalahan yang terjadi penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul, ” Pengaruh Iklan dan Atribut Produk

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Baja amutit ukuran penampang 17 mm x 17 mm dengan panjang ± 120 mm dibentuk menggunakan mesin potong, mesin milling dan mesin surface grinding menjadi menjadi balok

Kata Kunci : Nilai Ekonomi, Sumberdaya Alam, Total Hutan Mangrove Pasca Rehabilitasi di Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara

Tujuan dari program BSM- SMA NEGERI adalah membantu siswa dari kelurga tidak mampu agar dapat memperoleh layanan pendidikan yang layak atau untuk membantu siswa

patofisiologi antara lain: 1) Penurunan aliran darah serebral akut, seperti pada sinkop vasovagal, gangguan jantung, penyumbatan pembuluh darah paru dan obstruksi

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang