• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Generasi Muda DI S U S U N OLEH YANTI SARI JAHNUR NPM : 1307110229 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVER SITAS MUHAMMADIYAH ACEH BANDA ACEH 2013 KATA PENGANTAR - Perkembangan Teknologi Informasi dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Generasi Muda DI S U S U N OLEH YANTI SARI JAHNUR NPM : 1307110229 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVER SITAS MUHAMMADIYAH ACEH BANDA ACEH 2013 KATA PENGANTAR - Perkembangan Teknologi Informasi dan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah

Perkembangan Teknologi Informasi

dan Pengaruhnya Terhadap

Generasi Muda

DI S U S U N OLEH

YANTI SARI JAHNUR

(2)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVER SITAS MUHAMMADIYAH ACEH

BANDA ACEH

2013

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis Dapat menyusun makalah ini tepatpada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Perkembangan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Generasi Muda

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Banda Aceh, Januari 2013

(4)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Maksud dan Tujuan... 2 1. Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)... 8

2. Cybercrime menyerang hak milik (Againts Property)... 9

3. Kasus Cybercrime Di Facebook Terhadap Generasi Muda 9 BAB III PENUTUP... 12

A. Solusi Pemecahan Masalah... 12

B. Kesimpulan... 13

(5)
(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang cukup pesat

sekarang ini sudah menjadi realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan

masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan iptek

adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah,

cepat dan aman. Perkembangan iptek, terutama teknologi informasi (information

technology) seperti internet sangat menunjang setiap orang mencapai tujuan

hidupnya dalam waktu singkat, baik legal maupun illegal. Dampak buruk dari

perkembangan “dunia maya” ini tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan

masyarakat modern saat ini dan masa depan khususnya bagi generasi muda.

Globalisasi dunia melalui teknologi informasi (internet, telepon selular

dan media elektronik lain) yang berkembang sangat pesat. Dampak

perkembangan teknologi informasi dirasa sangat berpengaruh terhadap generasi

muda. Betapa tidak dengan penggunaan teknologi informasi perilaku manusia

secara nyata telah beralih dari model aktifitas yang didasarkan pada suatu bentuk

hubunganface to face telah bergeser kepada pola hubungan digitally. Oleh karena

adanya pergeseran demikian, maka tidak mengherankan dalam setiap aspek

kehidupan manusia pun mulai menunjukan suatu fenomena baru. Hal ini salah

satunya dapat dilihat pada upaya kreasi manusia yang berkaitan dengan bidang

ilmu pengetahuan, seni dan sastra.

Adanya penyalahgunaan teknologi informasi yang merugikan

kepentingan pihak lain seperti pada generasi muda sudah menjadi realitas sosial

(7)

yang tidak dapat dihindarkan lagi bagi bangsa-bangsa yang telah mengenal

budaya teknologi (the culture of technology). Teknologi telah menjadi bagian

yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat manusia dalam dunia yang semakin

“sempit” ini. Semua ini dapat dipahami, karena teknologi memegang peran amat

penting di dalam kemajuan suatu bangsa dan negara di dalam percaturan

masyarakat internasional yang saat ini semakin global, kompetitif dan komparatif.

Bangsa dan negara yang menguasai teknologi tinggi berarti akan menguasai

“dunia”, baik secara ekonomi, politik, budaya, hukum internasional maupun

teknologi persenjataan militer untuk pertahanan dan keamanan negara bahkan

kebutuhan intelijen.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Mengetahui Teknologi Informasi (TI);

Mengetahui Budaya Generasi Muda;

Mengetahui Pengaruh dari TI terhadap Budaya Generasi Muda.

2. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok

matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.

(8)

PEMBAHASAN

A. Teknologi Informasi

Haag den Keen (1996), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat

yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang

berhubungan dengan pemrosesan informasi. Martin (1999), Teknologi Informasi

tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau lunak) yang

digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga

mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Williams dan

Swayer (2003), Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan

komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang

membawa data, suara dan video.

Dari definisi diatas terlihat bahwa teknologi informasi baik secara

implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa tekologi komputer, tetapi juga

teknologi telekomunikasi. Dengan kata lai, yang disebut teknologi informasi

adalah gabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi.

B. Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,

yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai

hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,

kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah

atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.

Kataculture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama

oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke

(9)

agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan

karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan

dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan

secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang

yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan

bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,

abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.

Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial

manusia.

Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.

Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu

yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh

masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu

generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai

sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,

religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik

yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan

yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,

kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang

(10)

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah

sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai

kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan

meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga

dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan

perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia

sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat

nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,

religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia

dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

C. Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Budaya Generasi Muda

Teknologi merupakan salah satu unsur-unsur utama dari kebudayaan,

membawa kemajuan teknologi informasi dan mengubah beberapa kebudayaan

yang sudah kita miliki.

Generasi muda adalah kelompok masyarakat yang sangat rentan terhadap

pengaruh budaya asing ini, sehingga dalam membangun sosial budaya, terutama

terhadap generasi muda itu, diperlukan persiapan yang matang, agar mereka dapat

(11)

dunia yang tengah berkembang ini. Selaku harapan serta tumpuan bangsa dan

negara yang akan melanjutkan pembangunan di segala bidang, generasi muda

harus dibekali sedini mungkin dengan ilmu pengetahuan tentang tata cara

mengambil manfaat positif dari kemajuan teknologi informasi yang berkembang

dengan deras dan pesat.

Don Tapscott dalam bukunya yang berjudul ‘Growing Up Digital: The

Rise of The Net Generation’ (1998), menganggap kemunculan internet sebagai

ruang publik yang menawarkan berkah bagi perwujudan partisipasi semua orang.

Internet telah menjadi ruang maya untuk membangun masyarakat yang dianggap

demokratis atau sebuah cyberdemocracy. Ia pun menyoroti kebangkitan sebuah

generasi baru yang dikenal sebagai ‘the net generation’ dengan kebiasaan dan

karakter tersendiri.

The Net Generation telah memasuki budaya generasi muda saat ini, dan

membawa dampak positif dan negatif. Berikut dampak negatif dari adanya

Tekonologi Informasi:

Derasnya arus informasi dan telekomunikasi menimbulkan sebuah

kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai budaya

asli bangsa kita.

Mengurangi bahkan dapat menghilangkan ikatan batin dan moral yang

biasanya dekat dalam hubungan social antar masyarakat. Contoh: situs

jejaring sosial yang banyak bermunculan membuat orang tak memiliki

kebutuhan untuk bertemu langsung.

Semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat,

seperti lunturnya sikap ramah-tamah, gotong royong dan sopan-santun

(12)

pemakaian yang dicampur-campur bahasa asing (bahasa juga salah satu

budaya bangsa), serta pergaulan yang bebas.

Terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material,

telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam

materi tetapi miskin dalam rohani”.

Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada

kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola

interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telepon telah

membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar.

Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat

orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai

warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang

yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk

berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak

orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui

program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol

dengan teman dan orang asing kapan saja.

Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet

yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.

Dengan adanya teknologi informasi juga membawa dampak

positif terhadap budaya generasi muda, yaitu:

Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan

terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.

Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat

(13)

Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam

melakukan aktifitas manusia. Dalam bidang teknologi masyarakat dapat

menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah

dihasilkan dalam teknologi tersebut.

Melalui teknologi, kita dapat melestarikan kebudayaan Indonesia ke mata

dunia. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai

konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan

pekerja keras. Menghemat waktu dan biaya dalam melakukan berbagai aktivitas.

Berikut ini jenis cbyercrime yang sasarannya generasi muda:

1. Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)

Jenis kejahatan ini, sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan

atau individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan

tersebut. Beberapa contoh kejahatan ini antara lain :

• Pornografi

Kegiatan yang dilakukan dengan membuat, memasang,

mendistribusikan, dan menyebarkan material yang berbau pornografi,

cabul, serta mengekspos hal- hal yang tidak pantas.

• Cyberstalking

Kegiatan yang dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang

dengan memanfaatkan komputer, misalnya dengan menggunakan e-mail

yang dilakukan secara berulang-ulang seperti halnya teror di dunia cyber.

Gangguan tersebut bisa saja berbau seksual, religius, dan lain sebagainya.

(14)

Kegiatan yang dilakukan melanggar area privasi orang lain seperti

misalnya Web Hacking. Breaking ke PC, Probing, Port Scanning dan lain

sebagainya.

2. Cybercrime menyerang hak milik (Againts Property)

Cybercrime yang dilakukan untuk menggangu atau menyerang hak milik

orang lain. Beberapa contoh kejahatan jenis ini misalnya pengaksesan komputer

secara tidak sah melalui dunia cyber, pemilikan informasi elektronik secara tidak

sah/pencurian informasi, carding, cybersquating, hijacking, data forgery dan

segala kegiatan yang bersifat merugikan hak milik orang lain.

3. Kasus Cybercrime Di Facebook Terhadap Generasi Muda

Teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia sangat berkembang

pesat seiring dengan kemajuan zaman. Sudah menjadi kebutuhan yang tak

terelakkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi bukan sesuatu hal yang

hanya bisa di akses orang-orang tertentu. Siapapun dan dari kalangan manapun

mulai dari masyarakat yang hidup di daerah perkotaan sampai yang masyarakat

yang hidup di daerah pedesaan sudah bisa mengakses teknologi ini melalui media

dunia maya alias internet. Namun tampaknya penggunaan teknologi tidak selalu

berdampak positif khususnya bagi generasi muda yang masih membutuhkan

bimbingan orang tua, guru, dan orang-orang di sekitarnya yang mampu

mengarahkan mereka agar tetap berjalan pada koridor yang benar dengan

mengedepankan etika kesantunan dan kesopanan sesuai dengan budaya

ketimuran.

Kehadiran situs jejaring sosial Facebook dalam beberapa tahun

belakangan ini menjadi obat dan terapi bagi masyarakat khususnya generasi muda

(15)

tidak, Facebook yang didesain untuk situs pertemanan yang semestinya sudah

berubah menjadi situs ‘pertemanan’ dengan bumbu dan aroma yang mempesona

dan mampu memperdaya mereka para gadis dibawah umur untuk dijadikan objek

perdagangan dan pelecehan seksual.

Baru-baru ini di Surabaya, khalayak dicengangkan dengan adanya

penjualan anak dibawah umur untuk dijadikan objek seksual para lelaki hidung

belang. Mereka diperdagangkan oleh seseorang dengan menggunakan

media Facebook. Apa sebenarnya yang memperdaya gadis dibawah umur

sehingga mau dijadikan objek perdagangan dan kejahatan seksual? Tidak jelas

latar belakang apa yang mereka jadikan alasan. Mereka datang dari kalangan

orang yang sangat mampu. Sudah barang tentu bukanlah alasan ekonomi yang

membuat mereka seperti itu. Inilah salah satu efek samping

datangnya Facebook di kehidupan kita. Begitu pula dengan kasus Nova, gadis

berumur 14 tahun yang direnggut keperawanannya setelah berkenalan dengan

seseorang lewat Facebook.

Lewat situs jejaring sosial Facebook mereka para facebooker (sebutan

untuk mereka yang mempunyai account di Facebook) dapat memperkenalkan diri

menjadi siapa pun, tanpa harus terikat dengan kondisi riil dirinya.

Melalui Facebook pula bukan tidak mungkin mereka merepresentasikan dirinya

sebagai sosok yang santun, penuh perhatian, dan jauh dari kesan menjengkelkan.

Yang penting adalah membentuk image yang sebaik-baiknya untuk mengecoh

lawan interaksinya.

Melalui Facebook mereka dapat berkenalan dengan seseorang dan

membunuh kesepian melalui layanan chatting. Mereka bertemu dengan lawan

jenisnya dan berinteraksi ke arah yang menyesatkan. Para orang tua mungkin

(16)

jahat yang masuk tanpa mengenal waktu melalui dunia maya. Virus tersebut

mampu menginfeksi dalam sekejap mata kepada anak dibawah umur mereka

melalui Facebook. Para orang tua dan pendidik harusnya menyadari betapa

bahayanya efek negatif dari penggunaan tekhnologi informasi dan komunikasi

yang tidak terkendali.

Secara psikologis anak-anak memang belum matang. Mereka masih sulit

membedakan mana kenalan yang benar-benar baik dan mana sebenarnya kenalan

yang dapat menjadi virus yang mampu memperdaya dan menggiring mereka

menjadi objek perdagangan dan pelecehan seksual. Kiranya peran orang tua dan

para pendidik sangat penting untuk mengarahkan dan membimbing generasi

muda dari cengkraman kejahatan kemajuan teknologi modern khususnya media

dunia maya. Mari kita bersama-sama menjaga generasi muda penerus bangsa dari

rongrongan kejahatan dunia maya.

(17)

PENUTUP

A. Solusi Pemecahan Masalah

1. Orang Tua:

Orang tua harus selalu mengawasi anak-anak mereka dalam menggunakan

teknologi informasi berupa internet, televisi, ataupun handphone agar

terhindar dari dampak negatif kemajuan TI.

2. Masyarakat:

Kita sebagai generasi muda dan penerus bangsa harus bisa melestarikan

kebudayaan bangsa kita yang sekarang semakin terkikis oleh budaya bangsa

lain akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dan memfilter

budaya-budaya negatif yang datang melalui teknologi informasi.

3. Pemerintah:

Sebaiknya pemerintah, melalui Departemen Komunikasi dan Informasi dapat

membuat suatu kebijakan yang dapat mengontrol penggunaan Teknologi

Informasi dan Komunikasi supaya tidak berdampak negatif terhadap

kebudayaan bangsa kita. Selain itu alternatif lain yang mungkin dapat

melestarikan kebudayaan bangsa kita adalah dengan membuat Search Engine

yang halaman pertamanya memuat kebudayaan-kebudayaan seluruh daerah

di Indonesia atau dapat terhubung ke beberapa situs kebudayaan daerah. Dan

Search Engine tersebut harus di instalasikan di seluruh sekolah di Indonesia

atau bisa di unduh secara gratis. Dengan demikian setidaknya siswa,

mahasiswa, maupun masyarakat luas bisa mengenal bahkan melestarikan

kebudayaan bangsa kita.

(18)

Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan dalam

kehidupan budaya kita, khususnya bagi generasi muda penerus bangsa. Oleh

sebab itu, maka perkembangan teknologi informasi ini untuk dimanfaatkan

semaksimal mungkin dan tetap diawasi peggunaannya, sehingga para generasi

muda tidak terjerumus pada kekejaman teknologi informasi yang pada akhirnya

merusak budaya generasi muda Indonesia.

(19)

http://www.scribd.com/doc/24946950/Pengertian-Teknologi-Informasi

http://www.keren.web.id/search/pengaruh-teknologi-informasi-terhadap-generasi-muda

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi ( Ditjen Dikti) hanya diberikan kepada PPs Penyelenggara BPPS (Lampiran 1) yang

b Ritsumeikan University Economics, International Relations, Policy Science, Environmental & Urban Engineering, Accounting and Management. c Tokushoku

Maksud dari pengukuran geolistrik ini adalah untuk mendeteksi keberadaan akuifer airtanah di daerah penelitian dengan mengetahui jenis litologi, penyebaran, ketebalan dan

Dialog di atas adalah percakapan antara Amin dan Imas, keduanya adalah pembantu kang Bahar, percakapan ini mengandung humor karena ketika Amin melakukan tindak tutur

Kedua, dari kacamata birokrasi pemerintah yang mewakili negara memperjuangkan kepentingan publik, konsep pensiun ini diberi pengertian sebagai pelaksanaan

terdiri dari eselon III/ Administrator, eselon IV/Pengawas, eselon V/ Pelaksana.Jabatan fungsional Ahli muda; Ahli pertama, Jabatan fungsional. ketrampilan terdiri

Kartu tamu dikeluarkan oleh penerima tamu untuk diberikan kepada tamu yang menginap sebagai bukti bahwa dia menginap di hotel. Guest card diberikan kepada tamu