Makalah
Perkembangan Teknologi Informasi
dan Pengaruhnya Terhadap
Generasi Muda
DI S U S U N OLEH
YANTI SARI JAHNUR
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVER SITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis Dapat menyusun makalah ini tepatpada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Perkembangan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Generasi Muda”
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Banda Aceh, Januari 2013
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Maksud dan Tujuan... 2 1. Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)... 8
2. Cybercrime menyerang hak milik (Againts Property)... 9
3. Kasus Cybercrime Di Facebook Terhadap Generasi Muda 9 BAB III PENUTUP... 12
A. Solusi Pemecahan Masalah... 12
B. Kesimpulan... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang cukup pesat
sekarang ini sudah menjadi realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan
masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan iptek
adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah,
cepat dan aman. Perkembangan iptek, terutama teknologi informasi (information
technology) seperti internet sangat menunjang setiap orang mencapai tujuan
hidupnya dalam waktu singkat, baik legal maupun illegal. Dampak buruk dari
perkembangan “dunia maya” ini tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan
masyarakat modern saat ini dan masa depan khususnya bagi generasi muda.
Globalisasi dunia melalui teknologi informasi (internet, telepon selular
dan media elektronik lain) yang berkembang sangat pesat. Dampak
perkembangan teknologi informasi dirasa sangat berpengaruh terhadap generasi
muda. Betapa tidak dengan penggunaan teknologi informasi perilaku manusia
secara nyata telah beralih dari model aktifitas yang didasarkan pada suatu bentuk
hubunganface to face telah bergeser kepada pola hubungan digitally. Oleh karena
adanya pergeseran demikian, maka tidak mengherankan dalam setiap aspek
kehidupan manusia pun mulai menunjukan suatu fenomena baru. Hal ini salah
satunya dapat dilihat pada upaya kreasi manusia yang berkaitan dengan bidang
ilmu pengetahuan, seni dan sastra.
Adanya penyalahgunaan teknologi informasi yang merugikan
kepentingan pihak lain seperti pada generasi muda sudah menjadi realitas sosial
yang tidak dapat dihindarkan lagi bagi bangsa-bangsa yang telah mengenal
budaya teknologi (the culture of technology). Teknologi telah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat manusia dalam dunia yang semakin
“sempit” ini. Semua ini dapat dipahami, karena teknologi memegang peran amat
penting di dalam kemajuan suatu bangsa dan negara di dalam percaturan
masyarakat internasional yang saat ini semakin global, kompetitif dan komparatif.
Bangsa dan negara yang menguasai teknologi tinggi berarti akan menguasai
“dunia”, baik secara ekonomi, politik, budaya, hukum internasional maupun
teknologi persenjataan militer untuk pertahanan dan keamanan negara bahkan
kebutuhan intelijen.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Mengetahui Teknologi Informasi (TI);
Mengetahui Budaya Generasi Muda;
Mengetahui Pengaruh dari TI terhadap Budaya Generasi Muda.
2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok
matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.
PEMBAHASAN
A. Teknologi Informasi
Haag den Keen (1996), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat
yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi. Martin (1999), Teknologi Informasi
tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau lunak) yang
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Williams dan
Swayer (2003), Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan
komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang
membawa data, suara dan video.
Dari definisi diatas terlihat bahwa teknologi informasi baik secara
implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa tekologi komputer, tetapi juga
teknologi telekomunikasi. Dengan kata lai, yang disebut teknologi informasi
adalah gabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi.
B. Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.
Kataculture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan
dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang
yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial
manusia.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik
yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
C. Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Budaya Generasi Muda
Teknologi merupakan salah satu unsur-unsur utama dari kebudayaan,
membawa kemajuan teknologi informasi dan mengubah beberapa kebudayaan
yang sudah kita miliki.
Generasi muda adalah kelompok masyarakat yang sangat rentan terhadap
pengaruh budaya asing ini, sehingga dalam membangun sosial budaya, terutama
terhadap generasi muda itu, diperlukan persiapan yang matang, agar mereka dapat
dunia yang tengah berkembang ini. Selaku harapan serta tumpuan bangsa dan
negara yang akan melanjutkan pembangunan di segala bidang, generasi muda
harus dibekali sedini mungkin dengan ilmu pengetahuan tentang tata cara
mengambil manfaat positif dari kemajuan teknologi informasi yang berkembang
dengan deras dan pesat.
Don Tapscott dalam bukunya yang berjudul ‘Growing Up Digital: The
Rise of The Net Generation’ (1998), menganggap kemunculan internet sebagai
ruang publik yang menawarkan berkah bagi perwujudan partisipasi semua orang.
Internet telah menjadi ruang maya untuk membangun masyarakat yang dianggap
demokratis atau sebuah cyberdemocracy. Ia pun menyoroti kebangkitan sebuah
generasi baru yang dikenal sebagai ‘the net generation’ dengan kebiasaan dan
karakter tersendiri.
The Net Generation telah memasuki budaya generasi muda saat ini, dan
membawa dampak positif dan negatif. Berikut dampak negatif dari adanya
Tekonologi Informasi:
Derasnya arus informasi dan telekomunikasi menimbulkan sebuah
kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai budaya
asli bangsa kita.
Mengurangi bahkan dapat menghilangkan ikatan batin dan moral yang
biasanya dekat dalam hubungan social antar masyarakat. Contoh: situs
jejaring sosial yang banyak bermunculan membuat orang tak memiliki
kebutuhan untuk bertemu langsung.
Semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat,
seperti lunturnya sikap ramah-tamah, gotong royong dan sopan-santun
pemakaian yang dicampur-campur bahasa asing (bahasa juga salah satu
budaya bangsa), serta pergaulan yang bebas.
Terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material,
telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam
materi tetapi miskin dalam rohani”.
Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada
kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola
interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telepon telah
membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar.
Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat
orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai
warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang
yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk
berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak
orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui
program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol
dengan teman dan orang asing kapan saja.
Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet
yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
Dengan adanya teknologi informasi juga membawa dampak
positif terhadap budaya generasi muda, yaitu:
Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan
terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Dalam bidang teknologi masyarakat dapat
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam teknologi tersebut.
Melalui teknologi, kita dapat melestarikan kebudayaan Indonesia ke mata
dunia. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai
konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan
pekerja keras. Menghemat waktu dan biaya dalam melakukan berbagai aktivitas.
Berikut ini jenis cbyercrime yang sasarannya generasi muda:
1. Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)
Jenis kejahatan ini, sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan
atau individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan
tersebut. Beberapa contoh kejahatan ini antara lain :
• Pornografi
Kegiatan yang dilakukan dengan membuat, memasang,
mendistribusikan, dan menyebarkan material yang berbau pornografi,
cabul, serta mengekspos hal- hal yang tidak pantas.
• Cyberstalking
Kegiatan yang dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang
dengan memanfaatkan komputer, misalnya dengan menggunakan e-mail
yang dilakukan secara berulang-ulang seperti halnya teror di dunia cyber.
Gangguan tersebut bisa saja berbau seksual, religius, dan lain sebagainya.
Kegiatan yang dilakukan melanggar area privasi orang lain seperti
misalnya Web Hacking. Breaking ke PC, Probing, Port Scanning dan lain
sebagainya.
2. Cybercrime menyerang hak milik (Againts Property)
Cybercrime yang dilakukan untuk menggangu atau menyerang hak milik
orang lain. Beberapa contoh kejahatan jenis ini misalnya pengaksesan komputer
secara tidak sah melalui dunia cyber, pemilikan informasi elektronik secara tidak
sah/pencurian informasi, carding, cybersquating, hijacking, data forgery dan
segala kegiatan yang bersifat merugikan hak milik orang lain.
3. Kasus Cybercrime Di Facebook Terhadap Generasi Muda
Teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia sangat berkembang
pesat seiring dengan kemajuan zaman. Sudah menjadi kebutuhan yang tak
terelakkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi bukan sesuatu hal yang
hanya bisa di akses orang-orang tertentu. Siapapun dan dari kalangan manapun
mulai dari masyarakat yang hidup di daerah perkotaan sampai yang masyarakat
yang hidup di daerah pedesaan sudah bisa mengakses teknologi ini melalui media
dunia maya alias internet. Namun tampaknya penggunaan teknologi tidak selalu
berdampak positif khususnya bagi generasi muda yang masih membutuhkan
bimbingan orang tua, guru, dan orang-orang di sekitarnya yang mampu
mengarahkan mereka agar tetap berjalan pada koridor yang benar dengan
mengedepankan etika kesantunan dan kesopanan sesuai dengan budaya
ketimuran.
Kehadiran situs jejaring sosial Facebook dalam beberapa tahun
belakangan ini menjadi obat dan terapi bagi masyarakat khususnya generasi muda
tidak, Facebook yang didesain untuk situs pertemanan yang semestinya sudah
berubah menjadi situs ‘pertemanan’ dengan bumbu dan aroma yang mempesona
dan mampu memperdaya mereka para gadis dibawah umur untuk dijadikan objek
perdagangan dan pelecehan seksual.
Baru-baru ini di Surabaya, khalayak dicengangkan dengan adanya
penjualan anak dibawah umur untuk dijadikan objek seksual para lelaki hidung
belang. Mereka diperdagangkan oleh seseorang dengan menggunakan
media Facebook. Apa sebenarnya yang memperdaya gadis dibawah umur
sehingga mau dijadikan objek perdagangan dan kejahatan seksual? Tidak jelas
latar belakang apa yang mereka jadikan alasan. Mereka datang dari kalangan
orang yang sangat mampu. Sudah barang tentu bukanlah alasan ekonomi yang
membuat mereka seperti itu. Inilah salah satu efek samping
datangnya Facebook di kehidupan kita. Begitu pula dengan kasus Nova, gadis
berumur 14 tahun yang direnggut keperawanannya setelah berkenalan dengan
seseorang lewat Facebook.
Lewat situs jejaring sosial Facebook mereka para facebooker (sebutan
untuk mereka yang mempunyai account di Facebook) dapat memperkenalkan diri
menjadi siapa pun, tanpa harus terikat dengan kondisi riil dirinya.
Melalui Facebook pula bukan tidak mungkin mereka merepresentasikan dirinya
sebagai sosok yang santun, penuh perhatian, dan jauh dari kesan menjengkelkan.
Yang penting adalah membentuk image yang sebaik-baiknya untuk mengecoh
lawan interaksinya.
Melalui Facebook mereka dapat berkenalan dengan seseorang dan
membunuh kesepian melalui layanan chatting. Mereka bertemu dengan lawan
jenisnya dan berinteraksi ke arah yang menyesatkan. Para orang tua mungkin
jahat yang masuk tanpa mengenal waktu melalui dunia maya. Virus tersebut
mampu menginfeksi dalam sekejap mata kepada anak dibawah umur mereka
melalui Facebook. Para orang tua dan pendidik harusnya menyadari betapa
bahayanya efek negatif dari penggunaan tekhnologi informasi dan komunikasi
yang tidak terkendali.
Secara psikologis anak-anak memang belum matang. Mereka masih sulit
membedakan mana kenalan yang benar-benar baik dan mana sebenarnya kenalan
yang dapat menjadi virus yang mampu memperdaya dan menggiring mereka
menjadi objek perdagangan dan pelecehan seksual. Kiranya peran orang tua dan
para pendidik sangat penting untuk mengarahkan dan membimbing generasi
muda dari cengkraman kejahatan kemajuan teknologi modern khususnya media
dunia maya. Mari kita bersama-sama menjaga generasi muda penerus bangsa dari
rongrongan kejahatan dunia maya.
PENUTUP
A. Solusi Pemecahan Masalah
1. Orang Tua:
Orang tua harus selalu mengawasi anak-anak mereka dalam menggunakan
teknologi informasi berupa internet, televisi, ataupun handphone agar
terhindar dari dampak negatif kemajuan TI.
2. Masyarakat:
Kita sebagai generasi muda dan penerus bangsa harus bisa melestarikan
kebudayaan bangsa kita yang sekarang semakin terkikis oleh budaya bangsa
lain akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dan memfilter
budaya-budaya negatif yang datang melalui teknologi informasi.
3. Pemerintah:
Sebaiknya pemerintah, melalui Departemen Komunikasi dan Informasi dapat
membuat suatu kebijakan yang dapat mengontrol penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi supaya tidak berdampak negatif terhadap
kebudayaan bangsa kita. Selain itu alternatif lain yang mungkin dapat
melestarikan kebudayaan bangsa kita adalah dengan membuat Search Engine
yang halaman pertamanya memuat kebudayaan-kebudayaan seluruh daerah
di Indonesia atau dapat terhubung ke beberapa situs kebudayaan daerah. Dan
Search Engine tersebut harus di instalasikan di seluruh sekolah di Indonesia
atau bisa di unduh secara gratis. Dengan demikian setidaknya siswa,
mahasiswa, maupun masyarakat luas bisa mengenal bahkan melestarikan
kebudayaan bangsa kita.
Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan dalam
kehidupan budaya kita, khususnya bagi generasi muda penerus bangsa. Oleh
sebab itu, maka perkembangan teknologi informasi ini untuk dimanfaatkan
semaksimal mungkin dan tetap diawasi peggunaannya, sehingga para generasi
muda tidak terjerumus pada kekejaman teknologi informasi yang pada akhirnya
merusak budaya generasi muda Indonesia.
http://www.scribd.com/doc/24946950/Pengertian-Teknologi-Informasi
http://www.keren.web.id/search/pengaruh-teknologi-informasi-terhadap-generasi-muda
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya