1
1
Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
2
Daftar Isi
Profil Anggaran Direktorat Pembinaan SMK Tahun
2016
2
2
Kebijakan Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2016
1
1
Tabel Kegiatan Direktorat Pembinaan SMK
3
3
Daftar Bantuan Direktorat Pembinaan SMK
4
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Direktorat Pembinaan SMK
1
Kebijakan
Direktorat Pembinaan SMK
Tahun 2016
Deepening and broaden in AEC
•
Coherent approach towardsexternal economic relations
•
Enhanced participation inglobal supply networks
•
SME Development
•
Initiative for ASEAN
Integration
•
Competitive Policy
•
Consumer
protection
•
Intellectual
Property rights
•
Infrastructure
development
•
Taxation &
E-commerce
•
Free flow of goods
•
Free flow of services
•
Free flow of investment
•
Freer flow of capital
•
Free flow of skilled labor
•
Integration 12 sectors
•
Food agriculture & industry
Single
SMK akan menghasil 1,4 juta l;ulusan mulai tahun 2015 dengan memiliki SP 1
Akan dibuka 50 bidang keahlian pada SMK 4 tahun mulai tahun 2015.
Akan diberdayakan 1650 SMK rujukan yang
memiliki teaching factory dan Busnis center.
•
Pengembangan kerjasama sekolah dengan
membangun 11 SMK unggulan di kawasan
industri;
A. Goods and manufacturing:
(1) Electronics
(2) Wood based products
(3) Automotives
(4) Rubber based products
(5) Textiles and apparels
(6) Agro-based products
(7) Fisheries
B. Services:
(8) ICT (e-ASEAN)
(9) Healthcare
(10) Air travel
(11) Tourism
(12) Logistics
TANTANGAN: Global & AEC 2015
TANTANGAN
a) Persepsi peluang MEA
terbatas dan pelaku usaha
menfokuskan pada
pemenuhan pasar
domestik;
b) Kapasitas daya saing dan
SDM;
c) kemampuan lembaga
Diklat memanfaatkan
sumber daya dan pasar.
a)Kualitas dan
standardisasi;
b)Isu global (green
product);
c)Memasukkan unsur
Kreativitas , inovasi,
budaya dan sentuhan
teknologi;
Ketersediaan dam
Kualitas infrastruktur/
sarana serta prasarana
yang lebih baik
PRODUK:
KEBIJAKAN/REGULASI
1. Lulusan SMK itu untuk melanjutkan atau untuk
kerja;
2. Kesesuaian Program Kejuruan di SMK dengan
Kebutuhan wilayah dan pasar;
3. Kekurangan tenaga Guru Produktif di SMK,
Siapa yang bisa memenuhinya;
4. Kecukupan Sarana Prasarana SMK sesuai
dengan standar Nasional Pendidikan;
5. Kebijakan mutu dan Fokus Pemberdayaan SMK;
Lulusan Pendidikan Kejuruan diharapkan mempunyai
kompetensi ( 5 elemen kompetensi ) yang sesuai
kebutuhan Pemangku Kepentingan :
•
Kebutuhan masyarakat
(societal needs)
•
Kebutuhan dunia kerja
(industrial needs)
•
Kebutuhan profesional
(professional needs)
•
Kebutuhan generasi masa depan
( vision)
•
Kebutuhan ilmu pengetahuan
(scientific)
Analisis Kebutuhan
LULUSAN
SMK
KEBUTUH
AN
Kerangka Kerja Penyelarasan
Sisi Pasokan
(Supply
Side
)
Sisi Permintaan
(
Demand Side
)
Kemendikbud/
Kemenag &
Kementerian
lainnya sebagai
penyelenggara
pendidikan
Dunia Industri
dan Dunia Usaha
(DUDI) sebagai
pengguna
keluaran
pendidikan
Dimensi Penyelarasan: Kuantitas, Kualitas/Kompetensi, Lokasi, Waktu
Tahapan Penyelarasan
& Analisis
Kebijakan
Kajian
Pemetaan
4 Dimensi
Pemetaan
& Analisis
Kebijakan
Analisis Efektivitas
Implementasi
Pengukuran &
Analisis Kinerja Saat
Ini
I)
Analisis Kesenjangan Permintaan &
Pasokan
Pe
KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia
(
Indonesia Qualification
Framework
IQF
)
telah disusun untuk PT, sedang dilengkapai untuk SMK, dan
5 komponen :
1. Pendistribusian
Kartu Indonesia Pintar
untuk 28 juta anak (miskin &
rentan miskin—40% dari populasi)
2. Kesetaraan dan peningkatan unit cost BOS
:
Untuk SMA/MA menjadi Rp. 2,35 jt per tahun,
untuk SMK/MAK
Rp. 2,972 jt per tahun
, penyetaraan BOS MI sesuai dengan
SD, penyetaraan BOS MTS sesuai dengan SMP
3. Bantuan Operasional
untuk penyelenggara pendidikan kesetaraan /
keaksaraan / PAUD / TBM inklusi / lifeskill / layanan khusus;
diutamakan untuk yang telah terakreditasi
4. Peningkatan tata kelola akuntansi
untuk institusi pendidikan
dasar & menengah di kecamatan-kecamatan pilot:
i. Panduan akuntansi dasar dalam bentuk buku
ii. Sistem pelaporan tata kelola dan akuntasi untuk sekolah/madrasah yang terhubung
online di tingkat kecamatan dan pusat
iii. Pendampingan oleh professional perbankan untuk Kepala Sekolah / Madrasah
5. Percontohan sekolah pintar
: pilot program di 10 kabupaten yang
akan menjalankan 4 program: 1) Penguatan
komunitas pembelajar
Kepala Sekolah & Madrasah,
2) Pendampingan pendidikan karakter
untuk guru, 3) Sister school, 4) Memenuhi SPM, 5) Pelatihan online
bagi guru
6. Badan Akreditasi Pesantren:
program akreditasi pesantren untuk
mengukur kualitas pesantren; pesantren yang terakreditasi akan
mendapatkan bantuan dana operasional
2015
Ketercapaian 2019/ Kontrak Kinerja
Baseline :
• Siswa SMA:SMK = 49%:51%
• APK SMK = 33%
• SMK Rujukan= 109 Sekolah
Program Dukungan Bagi SMK
2015 - 2019
GURU
PRODUKTIF SMK
NUSA TENGGARA BARAT SUMATERA BARAT PAPUA NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI TENGAH MALUKU KEPULAUAN RIAU SULAWESI UTARA NANGROE ACEH DARUSSALAM MALUKU UTARA KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SUMATERA SELATAN
0% 5% 10%15%20%25%30%35%
29.4%
Guru Normatif, Adptif 126,599
78.31%
Permendiknas
No. 28 Tahun 2009
tentang
Standar Kompetensi Kejuruan SMK
terdapat :
- 6 BIDANG STUDI KEAHLIAN
- 40 PROGRAM KEAHLIAN
2014
• BOS Dikmen • PMU
• 330 SMK Rujukan • 650 Buku Kejuruan • Verifikasi Wilayah
2015
• Revitalisasi SMK 4 tahun • 1650 SMK Rujukan dibina • UN CBT diberlakukan
• Sertifikasi lulusan SMK via UKK
2016
• 500 SMK 4 tahun HOTS* • Pemberdayaan 6000 SMK
kecil
• UN online semua mapel • Tabletisasi SMK
2017
• 1000 SMK dgn Sertifikasi int’l • e- Pembelajaran
• 2300 Materi animatif online
2018
Revitalisasi spektrum SMK 7,5% lulusan berwirausaha Implementasi MEME**
2020
60
% APK SMK/SMA/MA
76,0
28,
0
% APK SMA/SMK/MA
40,0
88,
0
% Kebekerjaan Lulusan SMK
95,0
350
SMK Rujukan
1650
Target 2019 / Kontrak Kinerja
baseline
Milestone Pembinaan SMK s.d 2020
Pembangunan, Pendampingan,
Penguatan dan Produktivitas
Pengembangan SMK Rujukan
LATAR BELAKANG
INTITUTIONAL
SUSTAINABILITY
ECOLOGICAL
SUSTAINABILITY
SOCIOECONOMIC
SUSTAINABILITY
SUSTAINABILITY
COMMUNITY
SEGITIGA KEBERLANJUTAN BERDASARKAN
4 KOMPONEN DASAR : EKOLOGI, SOSIAL EKONOMI,
MASYARAKAT DAN KELEMBAGAAN
Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Jumlah Penduduk (juta)
Generasi 100 thn Merdeka
(Usia pada tahun 2045)
Strukutur Penduduk Indonesia
Tahun 2010
45-54 tahun
35-44 tahun
Periode Bonus
Demografi
2010-2035
Paudisasi
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Pendidikan Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013
Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2015 (Bappenas, BPS, UNFPA 2013))
Jumlah Penduduk: 238,5 Juta orang
KELEMBAGAAN SMK RUJUKAN
1. Definisi :
SMK Rujukan adalah SMK yang
memiliki kinerja unggul, akses besar, dan
efektif dalam mengelola institusi serta
mendampingi SMK aliansinya dalam
pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;
2. Tujuan:
Peningkatan mutu, akses besar,
efektif sebagai penjamin mutu, dan rela
Berbagi Sumber daya;
3. Target :
adanya SMK yang dpt dijadikan
rujukan tentang mutu dalam Pengelolaan
institusi , proses pembelajaran, penilaian,
layanan prima dan kebekerjaan siswa SMK.
4. Sasaran :
1650 SMK rujukan yang memiliki
@ 3-4 SMK aliansi.
Sekolah Efektif :
1. Kepemimpinan yang profesional;
2. Visi dan tujuan bersama ;
3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;
4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;
5. Harapan yang tinggi pada hasil
pembelajaran;
6. Penguatan/pengayaan/pemantapan
positif pada sikap;
7. Pemantauan kemajuan belajar ;
8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab
peserta didik;
9. Pemberian Materi pembelajaran yang
kaya makna;
10. Pengelolaan institusi sebagai organisasi
pembelajar;
11. Perkuatan kemitraan antara
keluarga-sekolah-industri.
(Harris and Bennett, 2001)
1. Memiliki peserta didik > 1000 siswa
2. guru produktif yg cukup ~ > 75
3. lahan yg siap dikembangkan>5000 m2;
4. jaringan kerja sama industri > 100 industri;
5. fasilitas sarana dasar yg baik;
6. Letak sekolah di lokasi strategis;
7. kinerja baik, khususnya dalam bidang
kebekerjaan, dan nilai UN;
8. Memiliki fasilitas dan kemampuan sebagai
TUK;
9. Para siswanya berkarakter baik.
Peta SMK Rujukan di Indonesia
1. 1650 SMK Rujukan tersebar
diseluruh Indonesia, dan hanya 14
Kabupaten yang belum memiliki
SMK yang belum bisa ditentukan
SMK Rujukan;
2. Penyebaran SMK Rujukan bervariasi
antara 1– 8 di setiap satu
Fungsi – Fungsi SMK
Rujukan
1. Sebagai SMK yang unggul, efektif dan berakses
besar;
2. Tempat TUK dan ujian online teori kejuruan;
3. Sebagai SMK ICT Center;
4. Pusat pengembangan bahan ajar SMK;
5. Pusat promosi lulusan SMK dan kerjasama
industri;
6. Fasilitasi pendampingan mutu guru SMK aliansi;
7. Pengembangn bahan ajar SMK;
STRATEGI PEMBINAAN SMK
RUJUKAN
25
Strategi Peningkatan Mutu SMK
Rujukan
Tatakelola
SMK
Rujukan
(Berbagi)
Sumberdaya
(Sentuhan)
TIK
(Integrasi)
Proses
Efisiensi &Efektivitas
(Mengurangi Input,
Meningkatkan Hasil)
26
1. Sinergi (Resource sharing)
dalam Pemnafaatan fasilitas, Jaringan
kerjasama, Kebekerjaan, TUK- Sertifikasi, PTK dan Materi
Pembelajaran.
2. Integrasi
sistem informasi dan manajemen pengembangan
manajemen kelembagaan dan Pembelajaran.
3. TIK
penerapan sistem “on line” , pendataan dan sistem informasi.
Pengembangan SMK Rujukan
1. Pemetaan SMK berprestasi di tiap kab. / Kota.
2. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh
Indonesia
3. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh
Direktorat Pembinaan SMK berpotensi menjadi
kandidat SMK Rujukan.
4. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster pembinaan
bagi SMK di sekitarnya (3-4 SMK aliansi tiapklaster );
5. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi
2500 – 3000 siswa per klaster;
6. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin
mutu proses pembelajaran, SKL, sertifikasi dan
kebekerjaan pada klasternya;
Pemberdayaan 1650 SMK Rujukan
1. Tiap SMK Rujukan Menyusun SDP (School Development
Plan);
2. Tiap SMK Rujukan dibina secara bertahap pencapaian SNP;
3. Setiap SMK Rujukan memiliki fasilitas bersama yang
meliputi :
1. Bengkel standard sesuai program keahlian yang dimiliki;
2. Sumber belajar /materi ajar secara online; website tempat
coaching guru
3. Perpustakaan
4. Bengkel unggul untuk praktik bersama,
5. jaringan internet yang cukup, server bahan ajar,
6. Tempat pendampingan/Pelatihan guru,;
7. Teaching Factory;
1. Pembinaan Kelembagaan dan
2. leadership 3 x per tahun;
3. Pengembangan Partnership
4. Pencitraan SMK
5. Asessment Lembaga, Guru dan peserta
Didik
6. Tempat Bimbingan teknis pelaksanaan
kurikulum 2013
7. Job Matching Bagi lulusan SMK
8. Penyelenggaraan Test kompetensi
9. Pendampingan bagi SMK baru dan kecil;
10.Pelatihan bagi masyarakat
Bidang, Program dan Paket keahlian
SMK Rujukan
1. SMK Rujukan paling kurang membuka 5
paket keahlian sesuai spektrum SMK;
2. SMK Rujukan disarankan membuka paket
keahlian di SMK 4 tahun;
3. SMK Rujukan wajib membuka peminatan
untuk paket keahlian yang tingkat
kebekerjaannya tinggi;
Bengkel Kerja Produktif Standar
pada tiap Kompetensi Keahlian yang dimiliki
Tempat Uji
Kompetensi,Pro
duk, Jasa dan
Tampilan
Bengkel Kerja
Cerdas (Smart
Workshop)
Untuk mendukung
advance Training
Fasilitas
Kegiatan
Bersama bagi
Siswa dan
Guru pada
bidang seni,
olahraga, dan
penguatan
softskill
Teaching Factory
sesuai Bidang
unggulan
Pusat Sumber Belajar:
-
Bahan Ajar di Server,
-
akses internet
-
Perpustakaan
PENGUATAN FASILITAS SMK
RUJUKAN
DALAM MEMBENTUK HARD SKILLS &
SOFT SKILLS
PENGUATAN FASILITAS SMK
RUJUKAN
Pengembangan SMK Perikanan dan
Kelautan dalam rangka
Pengembangan Poros Maritim
1. Definisi
:
SMK Kemariman adalah SMK bidang
Perikanan dan Kelautan yang memiliki kinerja
unggul, akses besar, dan efektif dalam mengelola
institusi serta mendampingi SMK aliansinya dalam
pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;
2. Tujuan
:
Peningkatan mutu, akses besar, efektif
sebagai penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber
daya;
3. Target
:
adanya SMK Bidang Perikanan dan
Kelautan yang dpt dijadikan rujukan tentang mutu
dalam Pengelolaan institusi , proses pembelajaran,
penilaian, layanan prima dan kebekerjaan siswa
SMK.
4. Sasaran
:
400 SMK Kemaritiman yang memiliki @
3-4 SMK aliansi.
ISU STRATEGIS
1. Dibutuhkan proyeksi kebutuhan industri terhadap lulusan SMK
bidang keahlian Perikanan dan Kelautan dalam rangka
pengembangan poros maritim Indonesia
2. SMK bidang keahlian Perikanan dan Kelautan menghadapi
kekurangan guru mata pelajaran produktif
3. SMK bidang keahlian Perikanan dan Kelautan yang mayoritas
berstatus swasta belum semuanya memiliki tempat praktik yang
memadai
4. Proses pembelajaran di SMK bidang keahlian Perikanan dan
Kelautan
sangat
memerlukan
pengalaman
kerja
melalui
pemagangan di industri/perusahaan
5. Persaingan global memerlukan penjaminan kualitas melalui
akreditasi lembaga dan sertifikasi lulusan
6. Pengembangan model technopark di SMK bidang keahlian Prikanan
dan Kelautan mendesak untuk disiapkan grand designnya
7. Pangkalan data terkait dengan informasi
supply
dan
demand
tenaga kerja perlu dikembangkan
Pembinaan SMK
Kemaritiman
1.Pemetaan dan percepatan pembangunan SMK
Kemaritiman:
1. Inventarisasi dan identifikasi unsur potensi maritim
2. Identifikasi dan iventarisasi industri dan jasa maritim
3. Inventarisasi kebutuhan infrastruktur pendukung
4. Inventarisasi industri berbasis kelautan antara lain :
•
Industri perikanan
•
Industri berbasis potensi sumber daya lokal
•
Industri pariwisata bahari
•
Industri jasa transportasi
•
Perdagangan
2. Dukungan Pembinaan:
1. Revitalisasi SMK Kemaritiman yang ada termasuk Penambahan program di
SMK
2. membangun USB SMK di daerah yang membutuhkan bidang maritim yang
tinggi
3. Pengembangan SMK unggulan di bidang maritim melalui dukungan untuk
Ruang kelas dan ruang bengkel, pembaruan peralatan, teaching factory,
asrama.
4. Penguatan kelembagaan , tata kelola institusi, proses pembelajaran ,
kualitas PTK, sertifikasi lulusan dan peningkatan kebekerjaan;
ROADMAP PENGEMBANGAN SMK
1.BOS; 2. PIP; 2. SMK Kemaritiman; 3. Pembelajaran Berbasis TIK; 4. Teaching Factory;
5. Penambahan Guru Produktif; 6. Kewirausahaan; 7. Kemitraan dg Industri/institusi;
8. Penambahan RKB/USB; 9. Modernisasi Peralatan
2015
Ketercapaian 2019/ Kontrak Kinerja
Baseline :
•Siswa SMK Kemaritiman = 71.605
•SMK Maritim = 938 SMK
Usulan Bantuan Kepada SMK
Pendukung KEMARITIMAN
Target Tahun 2019
•Siswa SMK Kemaritiman = 87.037
Quickwin Program SMK
Pertanian
NO
Quickwins
Output
Kebutuhan
Kegiatan
Volume
1 Peningkatan kualitas Program Kemaritiman dengan Pembangunan SMK Kelautan
SMK Unggul Bidang Kemaritiman (Kelautan dan Perikanan)
1. Pemenuhan Sarpras;
2. Sertifikasi Guru dan siswa; 3. Kerjasama magang dengan
armada niaga, perikanan dan pariwisata.
4. Pengolahan hasil kelautan dan potensi ekonomi kelautan agar memiliki nilai tambah;
5. Membangun wirausahawan muda lulusan SMK
Kelautan dan Perikanan.
400 SMK
2
Peningkatan Akses Program Kemaritiman , pengolahan hasil laut, serta
pemberdayaan keunggulan lokal
SMK bidang kelautan dan perikanan yang mampu mengelola hasil perikanan dan sumber daya kemaritiman lainnya.
1. Pembangunan USB dan sarpras SMK Kelautan dan Perikanan;
2. Pengolahan hasil kelautan dan potensi ekonomi
kelautan agar memiliki nilai tambah;
3. Membangun wirausahawan muda lulusan SMK Kelautan dan Perikanan.
Bidang keahlian SMK Perikanan dan Kelautan
Bidang Keahlian
Paket Kehlian
Kod
e
5.1
Teknologi
Penangkapan
Ikan
5.1.1
Nautika Kapal Penangkap Ikan
092
5.1.2
Teknika Kapal Penangkap Ikan
093
5.2
Teknologi dan
Produksi
Perikanan
Budidaya
5.2.1
Budidaya Perikanan
094
5.2.2
Budidaya Krustacea
095
5.2.3
Budidaya Kekerangan
096
5.2.4
Budidaya Rumput Laut
097
5.3
Pelayaran
5.3.1
Nautika Kapal Niaga
098
Pengembangan SMK Agribisnis dan
Agroindustri Dalam Rangka
mendukung Ketahanan Pangan
Nasional
Kondisi SMK Agribisnis dan Agroindustri
Ditjen Dikmen Kemdikbud RI (2014)
Kemdikbud – RI
12.177 SMK
di Indonesia
Kemdikbud – RI (2014)
1.322 SMK Agribisnis &
Agroindustri
di Indonesia (12,07%)
Agribisnis Produksi
Tanaman & Hortikultura
Agribisnis Produksi
Ternak
Agribisnis Produksi
Sumberdaya Perikanan
Agribisnis Hasil
Pertanian
Agribisnis Mekanisasi
Pertanian
Penyuluhan Pertanian
PROGRAM DAN HASIL SMK
PERTANIAN
PROGRAM DAN HASIL SMK
PERTANIAN
1. Memberikan jaminan kualitas
kompetensi lulusan SMK
2. Mempertajam Kompetensi
Bisnis Lulusan SMK
3. Mendukung Perkembangan
Industri dan Pertumbuhan
Ekonomi pertanian
4. Mendukung Pertumbuhan
produk produk unggulan
pertanian Domestik
5. Banyaknya generasi muda
yang mau meniti karier
dibidang pertanian.
6. Meningkatnya tingkat
kebekerjaan Lulusan SMK
pertnatian.
7. Meningkatnya wirausahawan
muda lulusan SMK yang
bergerak dibidang bisnis
sektor pertanian.
1. Memberikan jaminan kualitas
kompetensi lulusan SMK
2. Mempertajam Kompetensi
Bisnis Lulusan SMK
3. Mendukung Perkembangan
Industri dan Pertumbuhan
Ekonomi pertanian
4. Mendukung Pertumbuhan
produk produk unggulan
pertanian Domestik
5. Banyaknya generasi muda
yang mau meniti karier
dibidang pertanian.
6. Meningkatnya tingkat
kebekerjaan Lulusan SMK
pertnatian.
7. Meningkatnya wirausahawan
muda lulusan SMK yang
bergerak dibidang bisnis
sektor pertanian.
1. Transfer keunggulan teknologi
dan pengetahuan produk
Pangan dari industri ke
sekolah;
2. Pembaruan Technologi di
SMK Pertanian
3. Kurikulum Agribisnis SMK
terselaraskan dengan
dunia industri
4. Uji kompetensi lulusan SMK
5. Membangun sistem
pembelajaran yang mampu
menciptakan lulusan siap
pakai dan sesuai dengan
kebutuhan dan kriteria
dunia industri;
6. Mengganti SDM bidang
pertanian dengan tenaga
muda terampil dan
terdidik.
1. Transfer keunggulan teknologi
dan pengetahuan produk
Pangan dari industri ke
sekolah;
2. Pembaruan Technologi di
SMK Pertanian
3. Kurikulum Agribisnis SMK
terselaraskan dengan
dunia industri
4. Uji kompetensi lulusan SMK
5. Membangun sistem
pembelajaran yang mampu
menciptakan lulusan siap
pakai dan sesuai dengan
kebutuhan dan kriteria
dunia industri;
6. Mengganti SDM bidang
pertanian dengan tenaga
muda terampil dan
terdidik.
Quickwin Program SMK
Pertanian
N
O
Quickwins
Kebutuhan
Output
Kegiatan
Volum
e
1
Peningkatan
Program Ketahanan
Pangan melalui
Program Revitalisasi
dan Pengembangan
SMK Pertanian
SMK Unggul
Bidang
Agribisnis dan
Agro Teknologi
dalam rangka
memperkuat
ketahanan
pangan
1. Pemenuhan Sarpras;
2. Sertifikasi Guru dan
siswa;
3. Kerjasama magang
dengan industri
pertanian dan
perkebunan.
4.Budidaya pertanian;
5.Pengolahan hasil
pertanian agar memiliki
nilai tambah;
6.Membangun Teaching
Factory bidang
pertanian untuk
menghasilkan
wirausahawan muda
lulusan SMK Pertanian
600
SMK
2
Peningkatan Akses,
pemerataan, mutu dan
relevansi kompetensi
lulusan SMK bidang
pertanian.
SMK bidang
kelautan dan
perikanan yang
mampu mengelola
hasil perikanan dan
sumber daya
kemaritiman
lainnya.
1.Pembangunan USB dan
sarpras SMK Pertanian
khususnya di Luar jawa;
2.Pengolahan hasil
pertanian sehingga
memiliki nilai tambah
keekonomian;
3.Membangun
wirausahawan muda
lulusan SMK Pertanian.
SMK Agrobisnis & Agroindustri
113 145 176
41 14
8839 9995 135521782 1213
24385
1846 2624
28452
Pengembangan Teaching Factory dan
Technopark
Apa itu Teaching Factory?
•
Teaching Factory (TEFA) adalah pembelajaran
yang berorientasi produksi dan bisnis.
•
Pembelajaran melalui TEFA adalah proses
Prinsip dasar pembelajaran di TEFA
•
Prinsip dasar
tearning factory adalah
pengintegrasian
pengalaman dunia kerja ke dalam kurikulum sekolah.
•
Semua peralatan dan bahan serta pelaku pendidikan
disusun dan dirancang untuk melakukan proses
produksi dengan tujuan untuk menghasilkan produk
(barang ataupun jasa).
•
Teaching factory merupakan perpaduan dari
pembelajaran berbasis produksi dan pembelajaran
kompetensi.
•
Dalam pembelajaran berbasis produksi, siswa terlibat
langsung dalam proses produksi, sehingga
kompetensinya dibangun berdasar kebutuhan
produksi. Kapasitas produksi dan jenis produk
menjadi kunci utama keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran.
•
Dalam
teaching factory, sekolah
melaksanakan
kegiatan produksi atau layanan jasa yang merupakan
bagian dari PBM. Dengan demikian sekolah
Tujuan Realisasi Produk dalam Pembelajaran :
1. mempersiapkan individu menjadi pekerja;
2. mempersiapkan individu untuk terus belajar ke level yang
lebih tinggi;
3. membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai
kemampuannya;
4. menunjukkan bahwa ‘
learning by doing’ sangat penting
bagi
efektivitas pendidikan dan menumbuhkan kreatifitas;
5. mendefinisikan keterampilan yang dibutuhkan dalam
dunia kerja;
6. memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi siswa;
7. memberi kesempatan kepada guru memperluas wawasan
instruksional;
8. membantu siswa dalam mempersiapkan diri menjadi
tenaga kerja, bagaimana menjalin kerjasama dalam dunia
kerja yang aktual, dll;
9. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih
keterampilannya sehingga dapat mebuat keputusan
tentang karir yang akan dipilihnya;
10.memberi kesempatan kepada guru untuk membangun
‘jembatan instruksional’ antara kelas dengan dunia kerja;
11.membuat pembelajaran lebih menarik dan memotivasi
Manfaat Teaching factory :
1.
Menyadarkan siswa bahwa dalam penguasaan keterampilan siswa tidak
hanya mempraktikkan
soft skill dalam
pembelajaran,(bekerja dalam tim,
melatih kemampuan komunikasi interpersonal dari buku), tetapi juga
merealisasikan pengetahuan secara langsung dan latihan bekerja untuk
memasuki dunia kerja secara nyata
.
(Hadlock, Wells, Hall, Clifford, Winowich, dan Burns 2008: 14)2.
Sarana pelatihan dan praktik berbasis produksi secara langsung bagi siswa
yang berorientasi pada pasar;
3.
Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas dan
biaya-biaya operasional pendidikan dan peningkatan kesejahteraan.
4.
Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa entrepreneurship guru dan siswa;
5.
Mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri siswa melalui kegiatan
produksi;
Konsep TEFA
Konsep teaching factory menemukan adanya
beberapa faktor yaitu:
(1)pembelajaran keterampilan murni yang biasa saja
tidak cukup;
(2)Siswa dan Guru melalui pembelajaran yang
berbasis produksi, mendapat pengalaman
langsung menggandengkan berbagai komponen
kompetensi dalam satu ikatan; dan
(3)pengalaman, pembelajaran berbasis team yang
melibatkan siswa, guru dan partisipasi industri
Bagaimana Cara Menerapkan Teaching Factory?
Pembelajaran Teaching Factory diterapkan antara lain :
1) Sebagai salah satu Mata Pelajaran.
2) Sebagai pembelajaran kewirausahaan;
3) Menjadi bagian integral dari materi Bimbingan Karir dan
Pengembangan Kreativitas dan Program Pengembangan Diri;
4) Sebagai pembelajaran produktif di SMK;
5) Sbagai bagian dari tugas akhir siswa;
Teaching Factory dalam Kurikulum K2006 dengan K13
Teori Kejuruan &
Praktikum
Teori Kejuruan &
Praktikum
Matematika, Fisika, Biologi,
Kimia, IPA, IPS dan Bahasa
Matematika, Fisika, Biologi,
Kimia, IPA, IPS dan Bahasa
Pkn, seni budaya, dll
Pkn, seni budaya, dll
K2006
K13
Pembelajaran
Teaching Factory
sebagai
Implementasi
Pembelajaran
Tematik Integratif
dalam mata
Pembelajaran TEFA VS Komponen Keterampilan
BARANG
BARANG
BARANG
Pembejalaran
PRAKTIK
Pembejalaran
PRAKTIK
Pembuatan
Produk
Komponen
Keterampilan
Komponen
Keterampilan
Pembelajaran
Kejuruan yang
tematik
integratif
Gudang
Gudang
Contoh Pelaksanaan TEFA
1. Hotel Training ;
2. Restourant;
3. Perakitan dan Produksi Komputer;
4. Penanaman, pembibiran dan produksi hasil pertanian;
5. Pembuatan Kriya Cindera mata dan produk kerajinan;
6. Usaha Jasa Perjalanan Wisata;
7. Toko retail dalam bisnis center;
8. Desain Busana dan boutiq;
9. Penangkapan dan pengolahan hasil Ikan;
Tatakelola
Teaching Factory
Di SMK
(Berbagi)
Sumberdaya
SDM dan Fasilitas
(Sentuhan)
TIK
Dalam manajemen
(Integrasi)
Proses
Pembelajaran dg
produksi
Efisiensi &Efektivitas
(Mengurangi Input,
Meningkatkan Hasil)
Sinergi Tata Kelola Teaching
Factory di SMK
•
Tatakelola Produk, proses dan
pelanggan;
•
Keuangan
•
Marketing & Promosi
•
Legalitas
•
Bahan baku
•
Kesesuaian dg
Kurikulum;
•
Beban mengajar
•
Proses produksi;
•
Penilaian
•
Pembelajaran soft
skills
Prinsip-prinsip manajemen teaching factory SMK
1. Kemandirian
2. Akuntabel
Kerjasama dengan perusahaan dlm penerapan
Teaching Factory
1. Penempatan siswa di industry melalui
Program Kerja Lapangan (PKL) atau On
The Job Training(OJT).
2. Disamping
itu
industry
dapat
mengembangkan proses produksi di SMK
dengan system kurikulum berbasis
industry
dan
didapat
keuntungan
diantara industry,SMK maupun siswa
Dampak SMK yang menerapkan Teaching
Factory
1. Aspek Lembaga
2. Aspek murid atau warga sekolah
3. Aspek Pemanfaatan Sarana dan prasarana
4. Aspek optimalisasi, efektifitas dan efisiensi
Pembiayaan
5. Aspek peran serta masyarakat
6. Aspek lingkungan dan kultur sekolah
7. Aspek Pembelajaran produksi
8. Aspek realisasi pengembangan soft skill
9. Aspek Kerjasama industri
Ruang lingkup bisnis SMK :
1. Produk manufaktur
–
Industri Mesin perkakas
–
Perakitan Komputer,Notbook dan televisi
–
Perakitan Sepeda Motor
–
Perakitan Mobil
–
Perakitan Alat Pertanian.
–
Produk barang makanan
2. Perdagangan dan Jasa
- Layanan perdagangan
- Produk pangan
(Buah,Telor,Daging,Susu,Ikan,Sayuran)
- Jasa Perhotelan,Kecantikan,Seni,
- Jasa Kontruksi dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Direktorat Pembinaan SMK
2
Profil Anggaran
Direktorat Pembinaan SMK
DISTRIBUSI ANGGARAN
PER SUBDIT/SUBBAG/DEKON
62
NO
SUBDIT/SUBBAG/DEKON
ANGGARAN
%
1
Dekonsentrasi
136.216.296.000 2,18%
2
Kelembagaan dan Sarpras
4.077.098.229.000 65,37%
3
Kurikulum
191.913.401.000 3,08%
4
Penyelarasan Kejuruan
127.237.825.000 2,04%
5
Peserta Didik
1.593.196.516.000 25,55%
6
Program dan Evaluasi
74.902.584.000 1,20%
7
Tata Usaha
36.006.829.000 0,58%
63
DISTRIBUSI ANGGARAN
PER JENIS BELANJA
Bantuan Pemerintah 67.21%
Bantuan Sosial 22.00%
Beasiswa 0.97%
Belanja Barang
64
PERSENTASE BANTUAN PEMERINTAH
Bantuan Fisik
4191797461000
74.53%
Bantuan Sosial (PIP)
1371875500000
24.39%
Beasiswa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Direktorat Pembinaan SMK
3
Tabel Kegiatan
Direktorat Pembinaan SMK
1. SUBDIT KELEMBAGAAN DAN SARANA
PRASARANA
No
Kegiatan
Vol
Satuan
Dana
TOTAL
4.077.098.229.0
00
1
PENGEMBANGAN SMK RUJUKAN 171 Dokumen 192.201.460.0002
BANTUAN PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU (USB)SMK 341 Sekolah 946.530.125.000
3
RUANG KELAS BARU (RKB) SMK5.962 Ruang
1.263.217.900.000
4
PEMBANGUNAN RUANG PRAKTIK SISWA 2.036 Ruang 524.989.234.0005
BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SMK 1.068 Paket 182.043.510.0006
REHABILITASI GEDUNG SMK 2.000 Paket 182.043.510.0007
PENGEMBANGAN SMK BERBASIS KOMUNITAS /PESANTREN 90 Paket 75.321.586.0008
PENGEMBANGAN SMK KELAUTAN PENDUKUNG KEMARITIMAN 20 Paket 97.207.760.0009
PENGEMBANGAN SMK PARIWISATA 78 Sekolah 138.919.275.00011
PENGEMBANGAN SMK PERTANIAN PENDUKUNG KETAHANAN PANGAN 30 Sekolah 40.636.200.00012
PENGEMBANGAN SMK DI PAPUA/ PAPUA BARAT/ DAERAH KHUSUS/ 3T 46 Sekolah 28.449.850.00013
PENGEMBANGAN TECHNOPARK 18 Sekolah 14.062.694.000No
Kegiatan
Vol
Satuan
Dana
TOTAL
1.593.196.516.0
00
1
BANTUAN BEASISWA PRESTASI SMK 5.300 Siswa 18.914.400.0002
BANTUAN BEASISWA PROGRAM KEAHLIAN KHUSUS14.355 Siswa 17.682.029.000
3
PROGRAM INDONESIA PINTAR1.829.167 Siswa 1.410.645.714.000
4
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DAN BELA NEGARA MELALUI KEPERAMUKAAN 1.395 Sekolah 6.684.897.0005
KAWAH KEPEMIMPINAN PELAJAR 340 Sekolah 9.692.532.0006
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) 3.300 Sekolah 3.649.846.0007
PENGEMBANGAN BAKAT DAN MINAT SISWA 100 Sekolah 8.037.388.0008
SEKOLAH SEBAGAI TAMAN PENDIDIKAN 330 Sekolah 16.339.342.0009
BANTUAN KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK 18.000 Siswa 24.984.736.00010
BEASISWA CINTA MARITIM 2.000 Siswa 3.421.750.00010
LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK (LKS) TINGKAT NASIONAL DAN PAMERAN LKS 1.700 Siswa 25.099.362.00011
LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) INTERNASIONAL/WORLD SKILL COMPETITION (WSC) 50 Siswa 5.114.915.00012
FESTIVAL INOVASI DAN KEWIRAUSAHAAN SIWA SMK 500 Siswa 17.572.232.00067
No
Kegiatan
Vol
Satuan
Dana
13
FESTIFAL LOMBA SENI SISWA SMK TINGKAT NASIONAL (FLSN) 200 Siswa 10.001.024.00014
LOMBA OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA SMK TINGKAT NASIONAL (O2SN) 500 Siswa 12.913.112.00015
LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ASING LAINNYA 100 Siswa 6.146.302.00068
3. SUBDIT KURIKULUM
No
Kegiatan
Vol
Satua
n
Dana
TOTAL
191.913.401.00
0
1
SED-TVET 11 Sekolah 21.463.915.0002
BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN 68 Paket 20.686.445.0003
BANTUAN PERALATAN RINTISAN UJIAN ONLINE 1.650 Paket 21.677.030.0004
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 2.500 Sekolah 78.980.752.0005
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY 32 Sekolah 17.817.425.0006
PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA 4 Sekolah 2.704.820.0007
PENINGKATAN MUTU DAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1.360 Sekolah 28.583.014.0004. SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI
[1]
No
Kegiatan
Vol
Satua
n
Dana
TOTAL
74.902.584.000
1 DOKUMEN PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN
4 Dokumen
1.405.814.000 2 DOKUMEN RKA-K/L DAN DIPA DIREKTORAT PSMK
2 Dokumen 1.835.255.000 3 DOKUMEN PERENCANAAN PROGRAM, ANGGARAN DAN RENCANA KERJA DIT. PSMK 2 Dokumen 4.821.025.000
4 DOKUMEN RENCANA STRATEGIS/STUDI LATAR BELAKANG PERENCANAAN PROGRAM
5 Dokumen 1.474.500.000
5 DOKUMEN DANA TRANSFER SMK 2 Dokumen 5.173.750.000
6 DOKUMEN LAPORAN DAN EVALUASI 4 Dokumen 1.826.609.000
7 LAPORAN KINERJA 1 Dokumen 234.880.000
8 DOKUMEN PRODUK PENCITRAAN DAN INFORMASI SMK
27 Dokumen 5.950.275.000 9 DOKUMEN HASIL KOORDINASI KEBIJAKAN PROGRAM DIT. PSMK DENGAN DAERAH/LPMP
2 Dokumen 5.839.745.000
10 VERIFIKASI WILAYAH 1 Dokumen 6.030.857.000
11 PEMUTAKHIRAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIT. PSMK 1 Dokumen 1.517.550.000
4. SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI
[2]
No
Kegiatan
Vol
Satua
n
Dana
12 PEMUTAKHIRAN SISTEM PENDATAAN SMK/SCHOOL DEVELOPMENT PLAN (SDP) ONLINE/E-BANTUAN
1 Dokumen
11.760.260.000 13 INSTITUSI DALAM NEGERI YANG BEKERJASAMA DENGAN DIT. PSMK 10 Institusi 6.883.386.000
14 INSTITUSI LUAR NEGERI YANG BEKERJASAMA DENGAN SMK
13 Institusi 16.841.890.000 15 KERJASAMA DENGAN INSTITUSI DALAM RANGKA PENYUSUNAN NASKAH KAJIAN
6 Institusi 3.306.788.000
5. SUBDIT PENYELARASAN KEJURUAN DAN KERJASAMA
INDUSTRI
No
Kegiatan
Vol
Satuan
Dana
TOTAL
127.237.825.00
0
1
POLA PENYELARASAN KEJURUAN DI SMK 5.365.400.000
2
PEMBENTUKAN MKPI 5.574.182.000
3 RUMUSAN SKKNI Kejuruan SMK 25.421.560.000
4 PEMBENTUKAN LSP P1 di SMK
1.650 Sekolah 13.453.210.000 5 PENGEMBANGAN SMK BERBASIS INDUSTRI/
KEUNGGULAN WILAYAH 102 Sekolah 38.214.060.000 6 PENGEMBANGAN SMK DI KAWASAN INDUSTRI
NASIONAL DAN KAWASAN BERIKAT 18 Sekolah 19.471.010.000 7 KERJASAMA INDUSTRI REGIONAL DAN INTERNASIONAL
340 Sekolah 5.392.400.000 8 SMK YANG MEMASARKAN TAMATAN
340 Sekolah 9.472.571.000 9 SMK YANG MENYEDIAKAN LAYANAN BURSA KERJA
KHUSUS (BKK) 250 Sekolah 3.982.412.000 10 PRAKERIN DI LINGKUNGAN KANTOR MENDIKBUD
12 Siswa 891.020.000
6. SUBBAG TATA USAHA
No
Kegiatan
Vol
Satuan
Dana
TOTAL
46.919.397.000
1
TIM TINDAK LANJUT HASIL AUDIT
25Orang
213.200.000
2
LAYANAN PERKANTORAN
12
Bulan
Layanan
22.334.009.000
3
PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN
6
Unit
4.915.710.000
4
GEDUNG/BANGUNAN
2.500
M2
8.543.910.000
7. DEKONSENTRASI
No
Kegiatan
Vol
Satuan
Dana
TOTAL
176.883.106.00
0
1
DOKUMEN EVALUASI DAN PELAPORAN 34 Provinsi 3.864.697.0002
DOKUMEN LAYANAN INFORMASI KEBIJAKAN 34 Provinsi 30.195.638.0003
SEKOLAH YANG MENERAPKAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA 34 Provinsi 25.840.896.0004
SISWA YANG MENGIKUTI LOMBA, FESTIVAL, DAN OLIMPIADE 34 Provinsi 65.354.016.0005
SEKOLAH YANG MENDAPATKAN STANDARDISASI DAN AKREDITASI 34 Provinsi 6.349.171.0006
LAYANAN PENGELOLAAN BOS DAN DAK 34 Provinsi 4.611.878.000Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Direktorat Pembinaan SMK
4
Daftar Bantuan
Direktorat Pembinaan SMK
Subdit Kelembagaan Sarana Prasarana
[1]
76
No
Nama Bantuan
Sasaran Satuan
Harga Satuan
Total
1
Bantuan Pengembangan SMK
Rujukan
171 PAKET
1.000.000.000 171.000.000.000
2
Bantuan Pembangunan Unit
Sekolah Baru (USB) SMK
341 LOKASI
2.764.600.000 942.728.600.000
3
Bantuan Pembangunan Ruang
Kelas Baru SMK
5.068 RUANG
199.599.000 811.968.732.000
4
Bantuan Pembangunan Ruang
Kelas Baru SMK Bertingkat
894 RUANG
273.438.600 244.454.108.000
5
Bantuan Pembangunan Ruang
Praktek Siswa (RPS) SMK
2.036 RUANG
256.132.000 521.484.752.000
6
Bantuan Peralatan Praktik
SMK
1.194
PAKET
150.000.000 179.100.000.000
7
Bantuan Rehabilitasi Gedung
SMK
2.000
PAKET
50.000.000 100.000.000.000
8
Bantuan Pengembangan SMK
Berbasis Komunitas/Pesantren
100
PAKET
750.000.000
75.000.000.000
9
Bantuan Pengembangan SMK
Kelautan Pendukung
Subdit Kelembagaan Sarana Prasarana
[2]
77
No
Nama Bantuan
Sasaran Satuan
Harga Satuan
Total
10
Bantuan Pengembangan SMK
Kelautan Pendukung
Kemaritiman II
10 PAKET
2.000.000.000
20.000.000.000
11
Bantuan Pengembangan SMK
Pariwisata I
10
SMK
5.000.000.000
50.000.000.000
12
Bantuan Pengembangan SMK
Pariwisata II
68
SMK
1.290.000.000
87.720.000.000
13
Bantuan Pengembangan SMK
Pertanian Pendukung
Ketahanan Pangan
40 PAKET
1.000.000.000
40.000.000.000
14
Bantuan Pengembangan SMK
di Papua/ Papua Barat/ Daerah
Khusus/ 3T
46 PAKET 600.000.000
27.600.000.000
15
Bantuan Pengembangan
Technopark
18
SMK
750.000.000
13.500.000.000
Subdit Kurikulum
78
No
Nama Bantuan
Sasaran
Satuan
Harga
Satuan
Total
1
Bantuan Peralatan E-
Pembelajaran SMK
68
PAKET
280.000.000
19.040.000.000
2
Pengadaan Perangkat Ujian
Online
1.396
BUAH
13.000.000
18.148.000.000
3
Bantuan Pengembangan
Teaching Factory
32
SMK
500.000.000
16.000.000.000
4
Bantuan Pameran Produk
Kreatif Siswa SMK Beserta
Mitra Industri
4
PAKET
546.000.000
2.184.000.000
5
Bantuan Tempat Uji
Kompetensi
100
PAKET
Subdit Penyelarasan Kejuruan dan
Kerjasama Industri
79
No
Nama Bantuan
Sasaran
Satuan
Harga
Satuan
Total
1
Bantuan Pengembangan SMK
Berbasis Industri/ Keunggulan
Wilayah
102
SMK
350.000.000
35.700.000.000
2
Bantuan Pengembangan SMK
di Kawasan Industri Nasional
dan Kawasan Berikat
18
SMK
1.000.000.00
0
18.000.000.000
3
Bantuan Langsung
Pemasaran Tamatan (Job
Matching)
Subdit Peserta Didik
80
No
Nama Bantuan
Sasaran
Satuan
Satuan
Harga
Total
1
Program Indonesai Pintar
1.829.167 SISWA
2
Bantuan Block grant penyediaan
Peralatan, bahan dan
kelengkapan lainnya untuk LKS
52
PAKET
100.000.000 5.200.000.000
3
Bantuan Langsung Biaya
Pengiriman Barang Pameran dan
Transportasi Peserta
34
PAKET
25.000.000
850.000.000
4
Bantuan Beasiswa Berprestasi/
Khusus Bencana
5.300
SISWA
1.800.000 9.540.000.000
5
Bantuan Beasiswa Program
Keahlian Khusus
14.355
SISWA
1.200.000 17.226.000.000
6
Beasiswa Kewirausahaan Siswa
SMK
18.000
SISWA
1.250.000 22.500.000.000
7
Bantuan Sekolah Sebagai Taman
Pendidikan
80
SMK
100.000.000
8.000.000.000
8
Bantuan SMK Sebagai Pusat
Pengembangan Bakat dan Minat 50
SMK
100.000.000
5.000.000.000
9
Bantuan Beasiswa Cinta Maritim
SMK
Subdit Program dan Evaluasi
81