• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Program Direktorat Pembinaan SMK 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kebijakan Program Direktorat Pembinaan SMK 2016"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

1

1

Direktorat Pembinaan SMK

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KEBIJAKAN DAN PROGRAM

(2)

2

Daftar Isi

Profil Anggaran Direktorat Pembinaan SMK Tahun

2016

2

2

Kebijakan Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2016

1

1

Tabel Kegiatan Direktorat Pembinaan SMK

3

3

Daftar Bantuan Direktorat Pembinaan SMK

4

(3)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Direktorat Pembinaan SMK

1

Kebijakan

Direktorat Pembinaan SMK

Tahun 2016

(4)

Deepening and broaden in AEC

Coherent approach towards

external economic relations

Enhanced participation in

global supply networks

SME Development

Initiative for ASEAN

Integration

Competitive Policy

Consumer

protection

Intellectual

Property rights

Infrastructure

development

Taxation &

E-commerce

Free flow of goods

Free flow of services

Free flow of investment

Freer flow of capital

Free flow of skilled labor

Integration 12 sectors

Food agriculture & industry

Single

SMK akan menghasil 1,4 juta l;ulusan mulai tahun 2015 dengan memiliki SP 1

Akan dibuka 50 bidang keahlian pada SMK 4 tahun mulai tahun 2015.

Akan diberdayakan 1650 SMK rujukan yang

memiliki teaching factory dan Busnis center.

Pengembangan kerjasama sekolah dengan

membangun 11 SMK unggulan di kawasan

industri;

(5)

A. Goods and manufacturing:

(1) Electronics

(2) Wood based products

(3) Automotives

(4) Rubber based products

(5) Textiles and apparels

(6) Agro-based products

(7) Fisheries

B. Services:

(8) ICT (e-ASEAN)

(9) Healthcare

(10) Air travel

(11) Tourism

(12) Logistics

(6)

TANTANGAN: Global & AEC 2015

TANTANGAN

a) Persepsi peluang MEA

terbatas dan pelaku usaha

menfokuskan pada

pemenuhan pasar

domestik;

b) Kapasitas daya saing dan

SDM;

c) kemampuan lembaga

Diklat memanfaatkan

sumber daya dan pasar.

a)Kualitas dan

standardisasi;

b)Isu global (green

product);

c)Memasukkan unsur

Kreativitas , inovasi,

budaya dan sentuhan

teknologi;

Ketersediaan dam

Kualitas infrastruktur/

sarana serta prasarana

yang lebih baik

PRODUK:

KEBIJAKAN/REGULASI

(7)

1. Lulusan SMK itu untuk melanjutkan atau untuk

kerja;

2. Kesesuaian Program Kejuruan di SMK dengan

Kebutuhan wilayah dan pasar;

3. Kekurangan tenaga Guru Produktif di SMK,

Siapa yang bisa memenuhinya;

4. Kecukupan Sarana Prasarana SMK sesuai

dengan standar Nasional Pendidikan;

5. Kebijakan mutu dan Fokus Pemberdayaan SMK;

(8)

Lulusan Pendidikan Kejuruan diharapkan mempunyai

kompetensi ( 5 elemen kompetensi ) yang sesuai

kebutuhan Pemangku Kepentingan :

Kebutuhan masyarakat

(societal needs)

Kebutuhan dunia kerja

(industrial needs)

Kebutuhan profesional

(professional needs)

Kebutuhan generasi masa depan

( vision)

Kebutuhan ilmu pengetahuan

(scientific)

Analisis Kebutuhan

LULUSAN

SMK

KEBUTUH

AN

(9)

Kerangka Kerja Penyelarasan

Sisi Pasokan

(Supply

Side

)

Sisi Permintaan

(

Demand Side

)

Kemendikbud/

Kemenag &

Kementerian

lainnya sebagai

penyelenggara

pendidikan

Dunia Industri

dan Dunia Usaha

(DUDI) sebagai

pengguna

keluaran

pendidikan

Dimensi Penyelarasan: Kuantitas, Kualitas/Kompetensi, Lokasi, Waktu

(10)

Tahapan Penyelarasan

& Analisis

Kebijakan

Kajian

Pemetaan

4 Dimensi

Pemetaan

& Analisis

Kebijakan

Analisis Efektivitas

Implementasi

Pengukuran &

Analisis Kinerja Saat

Ini

I)

Analisis Kesenjangan Permintaan &

Pasokan

Pe

KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia

(

Indonesia Qualification

Framework

IQF

)

telah disusun untuk PT, sedang dilengkapai untuk SMK, dan

(11)

5 komponen :

1. Pendistribusian

Kartu Indonesia Pintar

untuk 28 juta anak (miskin &

rentan miskin—40% dari populasi)

2. Kesetaraan dan peningkatan unit cost BOS

:

Untuk SMA/MA menjadi Rp. 2,35 jt per tahun,

untuk SMK/MAK

Rp. 2,972 jt per tahun

, penyetaraan BOS MI sesuai dengan

SD, penyetaraan BOS MTS sesuai dengan SMP

3. Bantuan Operasional

untuk penyelenggara pendidikan kesetaraan /

keaksaraan / PAUD / TBM inklusi / lifeskill / layanan khusus;

diutamakan untuk yang telah terakreditasi

4. Peningkatan tata kelola akuntansi

untuk institusi pendidikan

dasar & menengah di kecamatan-kecamatan pilot:

i. Panduan akuntansi dasar dalam bentuk buku

ii. Sistem pelaporan tata kelola dan akuntasi untuk sekolah/madrasah yang terhubung

online di tingkat kecamatan dan pusat

iii. Pendampingan oleh professional perbankan untuk Kepala Sekolah / Madrasah

5. Percontohan sekolah pintar

: pilot program di 10 kabupaten yang

akan menjalankan 4 program: 1) Penguatan

komunitas pembelajar

Kepala Sekolah & Madrasah,

2) Pendampingan pendidikan karakter

untuk guru, 3) Sister school, 4) Memenuhi SPM, 5) Pelatihan online

bagi guru

6. Badan Akreditasi Pesantren:

program akreditasi pesantren untuk

mengukur kualitas pesantren; pesantren yang terakreditasi akan

mendapatkan bantuan dana operasional

(12)

2015

Ketercapaian 2019/ Kontrak Kinerja

Baseline :

Siswa SMA:SMK = 49%:51%

APK SMK = 33%

SMK Rujukan= 109 Sekolah

Program Dukungan Bagi SMK

2015 - 2019

(13)

GURU

PRODUKTIF SMK

NUSA TENGGARA BARAT SUMATERA BARAT PAPUA NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI TENGAH MALUKU KEPULAUAN RIAU SULAWESI UTARA NANGROE ACEH DARUSSALAM MALUKU UTARA KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SUMATERA SELATAN

0% 5% 10%15%20%25%30%35%

29.4%

Guru Normatif, Adptif 126,599

78.31%

Permendiknas

No. 28 Tahun 2009

tentang

Standar Kompetensi Kejuruan SMK

terdapat :

- 6 BIDANG STUDI KEAHLIAN

- 40 PROGRAM KEAHLIAN

(14)

2014

• BOS Dikmen • PMU

• 330 SMK Rujukan • 650 Buku Kejuruan • Verifikasi Wilayah

2015

• Revitalisasi SMK 4 tahun • 1650 SMK Rujukan dibina • UN CBT diberlakukan

• Sertifikasi lulusan SMK via UKK

2016

• 500 SMK 4 tahun HOTS* • Pemberdayaan 6000 SMK

kecil

• UN online semua mapel • Tabletisasi SMK

2017

• 1000 SMK dgn Sertifikasi int’l • e- Pembelajaran

• 2300 Materi animatif online

2018

Revitalisasi spektrum SMK 7,5% lulusan berwirausaha Implementasi MEME**

2020

60

% APK SMK/SMA/MA

76,0

28,

0

% APK SMA/SMK/MA

40,0

88,

0

% Kebekerjaan Lulusan SMK

95,0

350

SMK Rujukan

1650

Target 2019 / Kontrak Kinerja

baseline

Milestone Pembinaan SMK s.d 2020

Pembangunan, Pendampingan,

Penguatan dan Produktivitas

(15)

Pengembangan SMK Rujukan

(16)

LATAR BELAKANG

(17)

INTITUTIONAL

SUSTAINABILITY

ECOLOGICAL

SUSTAINABILITY

SOCIOECONOMIC

SUSTAINABILITY

SUSTAINABILITY

COMMUNITY

SEGITIGA KEBERLANJUTAN BERDASARKAN

4 KOMPONEN DASAR : EKOLOGI, SOSIAL EKONOMI,

MASYARAKAT DAN KELEMBAGAAN

(18)

Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka

Jumlah Penduduk (juta)

Generasi 100 thn Merdeka

(Usia pada tahun 2045)

Strukutur Penduduk Indonesia

Tahun 2010

45-54 tahun

35-44 tahun

Periode Bonus

Demografi

2010-2035

Paudisasi

Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter

Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

Pendidikan Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013

Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing

Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter

Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2015 (Bappenas, BPS, UNFPA 2013))

Jumlah Penduduk: 238,5 Juta orang

(19)

KELEMBAGAAN SMK RUJUKAN

(20)

1. Definisi :

SMK Rujukan adalah SMK yang

memiliki kinerja unggul, akses besar, dan

efektif dalam mengelola institusi serta

mendampingi SMK aliansinya dalam

pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;

2. Tujuan:

Peningkatan mutu, akses besar,

efektif sebagai penjamin mutu, dan rela

Berbagi Sumber daya;

3. Target :

adanya SMK yang dpt dijadikan

rujukan tentang mutu dalam Pengelolaan

institusi , proses pembelajaran, penilaian,

layanan prima dan kebekerjaan siswa SMK.

4. Sasaran :

1650 SMK rujukan yang memiliki

@ 3-4 SMK aliansi.

(21)

Sekolah Efektif :

1. Kepemimpinan yang profesional;

2. Visi dan tujuan bersama ;

3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;

4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;

5. Harapan yang tinggi pada hasil

pembelajaran;

6. Penguatan/pengayaan/pemantapan

positif pada sikap;

7. Pemantauan kemajuan belajar ;

8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab

peserta didik;

9. Pemberian Materi pembelajaran yang

kaya makna;

10. Pengelolaan institusi sebagai organisasi

pembelajar;

11. Perkuatan kemitraan antara

keluarga-sekolah-industri.

(Harris and Bennett, 2001)

(22)

1. Memiliki peserta didik > 1000 siswa

2. guru produktif yg cukup ~ > 75

3. lahan yg siap dikembangkan>5000 m2;

4. jaringan kerja sama industri > 100 industri;

5. fasilitas sarana dasar yg baik;

6. Letak sekolah di lokasi strategis;

7. kinerja baik, khususnya dalam bidang

kebekerjaan, dan nilai UN;

8. Memiliki fasilitas dan kemampuan sebagai

TUK;

9. Para siswanya berkarakter baik.

(23)

Peta SMK Rujukan di Indonesia

1. 1650 SMK Rujukan tersebar

diseluruh Indonesia, dan hanya 14

Kabupaten yang belum memiliki

SMK yang belum bisa ditentukan

SMK Rujukan;

2. Penyebaran SMK Rujukan bervariasi

antara 1– 8 di setiap satu

(24)

Fungsi – Fungsi SMK

Rujukan

1. Sebagai SMK yang unggul, efektif dan berakses

besar;

2. Tempat TUK dan ujian online teori kejuruan;

3. Sebagai SMK ICT Center;

4. Pusat pengembangan bahan ajar SMK;

5. Pusat promosi lulusan SMK dan kerjasama

industri;

6. Fasilitasi pendampingan mutu guru SMK aliansi;

7. Pengembangn bahan ajar SMK;

(25)

STRATEGI PEMBINAAN SMK

RUJUKAN

25

(26)

Strategi Peningkatan Mutu SMK

Rujukan

Tatakelola

SMK

Rujukan

(Berbagi)

Sumberdaya

(Sentuhan)

TIK

(Integrasi)

Proses

Efisiensi &Efektivitas

(Mengurangi Input,

Meningkatkan Hasil)

26

1. Sinergi (Resource sharing)

dalam Pemnafaatan fasilitas, Jaringan

kerjasama, Kebekerjaan, TUK- Sertifikasi, PTK dan Materi

Pembelajaran.

2. Integrasi

sistem informasi dan manajemen pengembangan

manajemen kelembagaan dan Pembelajaran.

3. TIK

penerapan sistem “on line” , pendataan dan sistem informasi.

(27)

Pengembangan SMK Rujukan

1. Pemetaan SMK berprestasi di tiap kab. / Kota.

2. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh

Indonesia

3. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh

Direktorat Pembinaan SMK berpotensi menjadi

kandidat SMK Rujukan.

4. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster pembinaan

bagi SMK di sekitarnya (3-4 SMK aliansi tiapklaster );

5. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi

2500 – 3000 siswa per klaster;

6. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin

mutu proses pembelajaran, SKL, sertifikasi dan

kebekerjaan pada klasternya;

(28)

Pemberdayaan 1650 SMK Rujukan

1. Tiap SMK Rujukan Menyusun SDP (School Development

Plan);

2. Tiap SMK Rujukan dibina secara bertahap pencapaian SNP;

3. Setiap SMK Rujukan memiliki fasilitas bersama yang

meliputi :

1. Bengkel standard sesuai program keahlian yang dimiliki;

2. Sumber belajar /materi ajar secara online; website tempat

coaching guru

3. Perpustakaan

4. Bengkel unggul untuk praktik bersama,

5. jaringan internet yang cukup, server bahan ajar,

6. Tempat pendampingan/Pelatihan guru,;

7. Teaching Factory;

(29)

1. Pembinaan Kelembagaan dan

2. leadership 3 x per tahun;

3. Pengembangan Partnership

4. Pencitraan SMK

5. Asessment Lembaga, Guru dan peserta

Didik

6. Tempat Bimbingan teknis pelaksanaan

kurikulum 2013

7. Job Matching Bagi lulusan SMK

8. Penyelenggaraan Test kompetensi

9. Pendampingan bagi SMK baru dan kecil;

10.Pelatihan bagi masyarakat

(30)

Bidang, Program dan Paket keahlian

SMK Rujukan

1. SMK Rujukan paling kurang membuka 5

paket keahlian sesuai spektrum SMK;

2. SMK Rujukan disarankan membuka paket

keahlian di SMK 4 tahun;

3. SMK Rujukan wajib membuka peminatan

untuk paket keahlian yang tingkat

kebekerjaannya tinggi;

(31)

Bengkel Kerja Produktif Standar

pada tiap Kompetensi Keahlian yang dimiliki

Tempat Uji

Kompetensi,Pro

duk, Jasa dan

Tampilan

Bengkel Kerja

Cerdas (Smart

Workshop)

Untuk mendukung

advance Training

Fasilitas

Kegiatan

Bersama bagi

Siswa dan

Guru pada

bidang seni,

olahraga, dan

penguatan

softskill

Teaching Factory

sesuai Bidang

unggulan

Pusat Sumber Belajar:

-

Bahan Ajar di Server,

-

akses internet

-

Perpustakaan

PENGUATAN FASILITAS SMK

RUJUKAN

DALAM MEMBENTUK HARD SKILLS &

SOFT SKILLS

PENGUATAN FASILITAS SMK

RUJUKAN

(32)

Pengembangan SMK Perikanan dan

Kelautan dalam rangka

Pengembangan Poros Maritim

(33)

1. Definisi

:

SMK Kemariman adalah SMK bidang

Perikanan dan Kelautan yang memiliki kinerja

unggul, akses besar, dan efektif dalam mengelola

institusi serta mendampingi SMK aliansinya dalam

pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;

2. Tujuan

:

Peningkatan mutu, akses besar, efektif

sebagai penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber

daya;

3. Target

:

adanya SMK Bidang Perikanan dan

Kelautan yang dpt dijadikan rujukan tentang mutu

dalam Pengelolaan institusi , proses pembelajaran,

penilaian, layanan prima dan kebekerjaan siswa

SMK.

4. Sasaran

:

400 SMK Kemaritiman yang memiliki @

3-4 SMK aliansi.

(34)

ISU STRATEGIS

1. Dibutuhkan proyeksi kebutuhan industri terhadap lulusan SMK

bidang keahlian Perikanan dan Kelautan dalam rangka

pengembangan poros maritim Indonesia

2. SMK bidang keahlian Perikanan dan Kelautan menghadapi

kekurangan guru mata pelajaran produktif

3. SMK bidang keahlian Perikanan dan Kelautan yang mayoritas

berstatus swasta belum semuanya memiliki tempat praktik yang

memadai

4. Proses pembelajaran di SMK bidang keahlian Perikanan dan

Kelautan

sangat

memerlukan

pengalaman

kerja

melalui

pemagangan di industri/perusahaan

5. Persaingan global memerlukan penjaminan kualitas melalui

akreditasi lembaga dan sertifikasi lulusan

6. Pengembangan model technopark di SMK bidang keahlian Prikanan

dan Kelautan mendesak untuk disiapkan grand designnya

7. Pangkalan data terkait dengan informasi

supply

dan

demand

tenaga kerja perlu dikembangkan

(35)

Pembinaan SMK

Kemaritiman

1.Pemetaan dan percepatan pembangunan SMK

Kemaritiman:

1. Inventarisasi dan identifikasi unsur potensi maritim

2. Identifikasi dan iventarisasi industri dan jasa maritim

3. Inventarisasi kebutuhan infrastruktur pendukung

4. Inventarisasi industri berbasis kelautan antara lain :

Industri perikanan

Industri berbasis potensi sumber daya lokal

Industri pariwisata bahari

Industri jasa transportasi

Perdagangan

2. Dukungan Pembinaan:

1. Revitalisasi SMK Kemaritiman yang ada termasuk Penambahan program di

SMK

2. membangun USB SMK di daerah yang membutuhkan bidang maritim yang

tinggi

3. Pengembangan SMK unggulan di bidang maritim melalui dukungan untuk

Ruang kelas dan ruang bengkel, pembaruan peralatan, teaching factory,

asrama.

4. Penguatan kelembagaan , tata kelola institusi, proses pembelajaran ,

kualitas PTK, sertifikasi lulusan dan peningkatan kebekerjaan;

(36)

ROADMAP PENGEMBANGAN SMK

1.BOS; 2. PIP; 2. SMK Kemaritiman; 3. Pembelajaran Berbasis TIK; 4. Teaching Factory;

5. Penambahan Guru Produktif; 6. Kewirausahaan; 7. Kemitraan dg Industri/institusi;

8. Penambahan RKB/USB; 9. Modernisasi Peralatan

(37)

2015

Ketercapaian 2019/ Kontrak Kinerja

Baseline :

Siswa SMK Kemaritiman = 71.605

SMK Maritim = 938 SMK

Usulan Bantuan Kepada SMK

Pendukung KEMARITIMAN

Target Tahun 2019

Siswa SMK Kemaritiman = 87.037

(38)

Quickwin Program SMK

Pertanian

NO

Quickwins

Output

Kebutuhan

Kegiatan

Volume

1 Peningkatan kualitas Program Kemaritiman dengan Pembangunan SMK Kelautan

SMK Unggul Bidang Kemaritiman (Kelautan dan Perikanan)

1. Pemenuhan Sarpras;

2. Sertifikasi Guru dan siswa; 3. Kerjasama magang dengan

armada niaga, perikanan dan pariwisata.

4. Pengolahan hasil kelautan dan potensi ekonomi kelautan agar memiliki nilai tambah;

5. Membangun wirausahawan muda lulusan SMK

Kelautan dan Perikanan.

400 SMK

2

Peningkatan Akses Program Kemaritiman , pengolahan hasil laut, serta

pemberdayaan keunggulan lokal

SMK bidang kelautan dan perikanan yang mampu mengelola hasil perikanan dan sumber daya kemaritiman lainnya.

1. Pembangunan USB dan sarpras SMK Kelautan dan Perikanan;

2. Pengolahan hasil kelautan dan potensi ekonomi

kelautan agar memiliki nilai tambah;

3. Membangun wirausahawan muda lulusan SMK Kelautan dan Perikanan.

(39)

Bidang keahlian SMK Perikanan dan Kelautan

Bidang Keahlian

Paket Kehlian

Kod

e

5.1

Teknologi

Penangkapan

Ikan

5.1.1

Nautika Kapal Penangkap Ikan

092

5.1.2

Teknika Kapal Penangkap Ikan

093

5.2

Teknologi dan

Produksi

Perikanan

Budidaya

5.2.1

Budidaya Perikanan

094

5.2.2

Budidaya Krustacea

095

5.2.3

Budidaya Kekerangan

096

5.2.4

Budidaya Rumput Laut

097

5.3

Pelayaran

5.3.1

Nautika Kapal Niaga

098

(40)

Pengembangan SMK Agribisnis dan

Agroindustri Dalam Rangka

mendukung Ketahanan Pangan

Nasional

(41)

Kondisi SMK Agribisnis dan Agroindustri

Ditjen Dikmen Kemdikbud RI (2014)

Kemdikbud – RI

12.177 SMK

di Indonesia

Kemdikbud – RI (2014)

1.322 SMK Agribisnis &

Agroindustri

di Indonesia (12,07%)

Agribisnis Produksi

Tanaman & Hortikultura

Agribisnis Produksi

Ternak

Agribisnis Produksi

Sumberdaya Perikanan

Agribisnis Hasil

Pertanian

Agribisnis Mekanisasi

Pertanian

Penyuluhan Pertanian

(42)

PROGRAM DAN HASIL SMK

PERTANIAN

PROGRAM DAN HASIL SMK

PERTANIAN

1. Memberikan jaminan kualitas

kompetensi lulusan SMK

2. Mempertajam Kompetensi

Bisnis Lulusan SMK

3. Mendukung Perkembangan

Industri dan Pertumbuhan

Ekonomi pertanian

4. Mendukung Pertumbuhan

produk produk unggulan

pertanian Domestik

5. Banyaknya generasi muda

yang mau meniti karier

dibidang pertanian.

6. Meningkatnya tingkat

kebekerjaan Lulusan SMK

pertnatian.

7. Meningkatnya wirausahawan

muda lulusan SMK yang

bergerak dibidang bisnis

sektor pertanian.

1. Memberikan jaminan kualitas

kompetensi lulusan SMK

2. Mempertajam Kompetensi

Bisnis Lulusan SMK

3. Mendukung Perkembangan

Industri dan Pertumbuhan

Ekonomi pertanian

4. Mendukung Pertumbuhan

produk produk unggulan

pertanian Domestik

5. Banyaknya generasi muda

yang mau meniti karier

dibidang pertanian.

6. Meningkatnya tingkat

kebekerjaan Lulusan SMK

pertnatian.

7. Meningkatnya wirausahawan

muda lulusan SMK yang

bergerak dibidang bisnis

sektor pertanian.

1. Transfer keunggulan teknologi

dan pengetahuan produk

Pangan dari industri ke

sekolah;

2. Pembaruan Technologi di

SMK Pertanian

3. Kurikulum Agribisnis SMK

terselaraskan dengan

dunia industri

4. Uji kompetensi lulusan SMK

5. Membangun sistem

pembelajaran yang mampu

menciptakan lulusan siap

pakai dan sesuai dengan

kebutuhan dan kriteria

dunia industri;

6. Mengganti SDM bidang

pertanian dengan tenaga

muda terampil dan

terdidik.

1. Transfer keunggulan teknologi

dan pengetahuan produk

Pangan dari industri ke

sekolah;

2. Pembaruan Technologi di

SMK Pertanian

3. Kurikulum Agribisnis SMK

terselaraskan dengan

dunia industri

4. Uji kompetensi lulusan SMK

5. Membangun sistem

pembelajaran yang mampu

menciptakan lulusan siap

pakai dan sesuai dengan

kebutuhan dan kriteria

dunia industri;

6. Mengganti SDM bidang

pertanian dengan tenaga

muda terampil dan

terdidik.

(43)

Quickwin Program SMK

Pertanian

N

O

Quickwins

Kebutuhan

Output

Kegiatan

Volum

e

1

Peningkatan

Program Ketahanan

Pangan melalui

Program Revitalisasi

dan Pengembangan

SMK Pertanian

SMK Unggul

Bidang

Agribisnis dan

Agro Teknologi

dalam rangka

memperkuat

ketahanan

pangan

1. Pemenuhan Sarpras;

2. Sertifikasi Guru dan

siswa;

3. Kerjasama magang

dengan industri

pertanian dan

perkebunan.

4.Budidaya pertanian;

5.Pengolahan hasil

pertanian agar memiliki

nilai tambah;

6.Membangun Teaching

Factory bidang

pertanian untuk

menghasilkan

wirausahawan muda

lulusan SMK Pertanian

600

SMK

2

Peningkatan Akses,

pemerataan, mutu dan

relevansi kompetensi

lulusan SMK bidang

pertanian.

SMK bidang

kelautan dan

perikanan yang

mampu mengelola

hasil perikanan dan

sumber daya

kemaritiman

lainnya.

1.Pembangunan USB dan

sarpras SMK Pertanian

khususnya di Luar jawa;

2.Pengolahan hasil

pertanian sehingga

memiliki nilai tambah

keekonomian;

3.Membangun

wirausahawan muda

lulusan SMK Pertanian.

(44)

SMK Agrobisnis & Agroindustri

113 145 176

41 14

8839 9995 135521782 1213

24385

1846 2624

28452

(45)

Pengembangan Teaching Factory dan

Technopark

(46)

Apa itu Teaching Factory?

Teaching Factory (TEFA) adalah pembelajaran

yang berorientasi produksi dan bisnis.

Pembelajaran melalui TEFA adalah proses

(47)

Prinsip dasar pembelajaran di TEFA

Prinsip dasar

tearning factory adalah

pengintegrasian

pengalaman dunia kerja ke dalam kurikulum sekolah.

Semua peralatan dan bahan serta pelaku pendidikan

disusun dan dirancang untuk melakukan proses

produksi dengan tujuan untuk menghasilkan produk

(barang ataupun jasa).

Teaching factory merupakan perpaduan dari

pembelajaran berbasis produksi dan pembelajaran

kompetensi.

Dalam pembelajaran berbasis produksi, siswa terlibat

langsung dalam proses produksi, sehingga

kompetensinya dibangun berdasar kebutuhan

produksi. Kapasitas produksi dan jenis produk

menjadi kunci utama keberhasilan pelaksanaan

pembelajaran.

Dalam

teaching factory, sekolah

melaksanakan

kegiatan produksi atau layanan jasa yang merupakan

bagian dari PBM. Dengan demikian sekolah

(48)

Tujuan Realisasi Produk dalam Pembelajaran :

1. mempersiapkan individu menjadi pekerja;

2. mempersiapkan individu untuk terus belajar ke level yang

lebih tinggi;

3. membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai

kemampuannya;

4. menunjukkan bahwa ‘

learning by doing’ sangat penting

bagi

efektivitas pendidikan dan menumbuhkan kreatifitas;

5. mendefinisikan keterampilan yang dibutuhkan dalam

dunia kerja;

6. memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi siswa;

7. memberi kesempatan kepada guru memperluas wawasan

instruksional;

8. membantu siswa dalam mempersiapkan diri menjadi

tenaga kerja, bagaimana menjalin kerjasama dalam dunia

kerja yang aktual, dll;

9. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih

keterampilannya sehingga dapat mebuat keputusan

tentang karir yang akan dipilihnya;

10.memberi kesempatan kepada guru untuk membangun

‘jembatan instruksional’ antara kelas dengan dunia kerja;

11.membuat pembelajaran lebih menarik dan memotivasi

(49)

Manfaat Teaching factory :

1.

Menyadarkan siswa bahwa dalam penguasaan keterampilan siswa tidak

hanya mempraktikkan

soft skill dalam

pembelajaran,(bekerja dalam tim,

melatih kemampuan komunikasi interpersonal dari buku), tetapi juga

merealisasikan pengetahuan secara langsung dan latihan bekerja untuk

memasuki dunia kerja secara nyata

.

(Hadlock, Wells, Hall, Clifford, Winowich, dan Burns 2008: 14)

2.

Sarana pelatihan dan praktik berbasis produksi secara langsung bagi siswa

yang berorientasi pada pasar;

3.

Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas dan

biaya-biaya operasional pendidikan dan peningkatan kesejahteraan.

4.

Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa entrepreneurship guru dan siswa;

5.

Mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri siswa melalui kegiatan

produksi;

(50)

Konsep TEFA

Konsep teaching factory menemukan adanya

beberapa faktor yaitu:

(1)pembelajaran keterampilan murni yang biasa saja

tidak cukup;

(2)Siswa dan Guru melalui pembelajaran yang

berbasis produksi, mendapat pengalaman

langsung menggandengkan berbagai komponen

kompetensi dalam satu ikatan; dan

(3)pengalaman, pembelajaran berbasis team yang

melibatkan siswa, guru dan partisipasi industri

(51)

Bagaimana Cara Menerapkan Teaching Factory?

Pembelajaran Teaching Factory diterapkan antara lain :

1) Sebagai salah satu Mata Pelajaran.

2) Sebagai pembelajaran kewirausahaan;

3) Menjadi bagian integral dari materi Bimbingan Karir dan

Pengembangan Kreativitas dan Program Pengembangan Diri;

4) Sebagai pembelajaran produktif di SMK;

5) Sbagai bagian dari tugas akhir siswa;

(52)

Teaching Factory dalam Kurikulum K2006 dengan K13

Teori Kejuruan &

Praktikum

Teori Kejuruan &

Praktikum

Matematika, Fisika, Biologi,

Kimia, IPA, IPS dan Bahasa

Matematika, Fisika, Biologi,

Kimia, IPA, IPS dan Bahasa

Pkn, seni budaya, dll

Pkn, seni budaya, dll

K2006

K13

Pembelajaran

Teaching Factory

sebagai

Implementasi

Pembelajaran

Tematik Integratif

dalam mata

(53)

Pembelajaran TEFA VS Komponen Keterampilan

BARANG

BARANG

BARANG

Pembejalaran

PRAKTIK

Pembejalaran

PRAKTIK

Pembuatan

Produk

Komponen

Keterampilan

Komponen

Keterampilan

Pembelajaran

Kejuruan yang

tematik

integratif

Gudang

Gudang

(54)

Contoh Pelaksanaan TEFA

1. Hotel Training ;

2. Restourant;

3. Perakitan dan Produksi Komputer;

4. Penanaman, pembibiran dan produksi hasil pertanian;

5. Pembuatan Kriya Cindera mata dan produk kerajinan;

6. Usaha Jasa Perjalanan Wisata;

7. Toko retail dalam bisnis center;

8. Desain Busana dan boutiq;

9. Penangkapan dan pengolahan hasil Ikan;

(55)

Tatakelola

Teaching Factory

Di SMK

(Berbagi)

Sumberdaya

SDM dan Fasilitas

(Sentuhan)

TIK

Dalam manajemen

(Integrasi)

Proses

Pembelajaran dg

produksi

Efisiensi &Efektivitas

(Mengurangi Input,

Meningkatkan Hasil)

Sinergi Tata Kelola Teaching

Factory di SMK

Tatakelola Produk, proses dan

pelanggan;

Keuangan

Marketing & Promosi

Legalitas

Bahan baku

Kesesuaian dg

Kurikulum;

Beban mengajar

Proses produksi;

Penilaian

Pembelajaran soft

skills

(56)

Prinsip-prinsip manajemen teaching factory SMK  

1. Kemandirian

2. Akuntabel

(57)

Kerjasama dengan perusahaan dlm penerapan

Teaching Factory

1. Penempatan siswa di industry melalui

Program Kerja Lapangan (PKL) atau On

The Job Training(OJT).

2. Disamping

itu

industry

dapat

mengembangkan proses produksi di SMK

dengan system kurikulum berbasis

industry

dan

didapat

keuntungan

diantara industry,SMK maupun siswa

(58)

Dampak SMK yang menerapkan Teaching

Factory

1. Aspek Lembaga

2. Aspek murid atau warga sekolah

3. Aspek Pemanfaatan Sarana dan prasarana

4. Aspek optimalisasi, efektifitas dan efisiensi

Pembiayaan

5. Aspek peran serta masyarakat

6. Aspek lingkungan dan kultur sekolah

7. Aspek Pembelajaran produksi

8. Aspek realisasi pengembangan soft skill

9. Aspek Kerjasama industri

(59)

Ruang lingkup bisnis SMK :

1. Produk manufaktur

Industri Mesin perkakas

Perakitan Komputer,Notbook dan televisi

Perakitan Sepeda Motor

Perakitan Mobil

Perakitan Alat Pertanian.

Produk barang makanan

2. Perdagangan dan Jasa

- Layanan perdagangan

- Produk pangan

(Buah,Telor,Daging,Susu,Ikan,Sayuran)

- Jasa Perhotelan,Kecantikan,Seni,

- Jasa Kontruksi dan

(60)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Direktorat Pembinaan SMK

2

Profil Anggaran

Direktorat Pembinaan SMK

(61)
(62)

DISTRIBUSI ANGGARAN

PER SUBDIT/SUBBAG/DEKON

62

NO

SUBDIT/SUBBAG/DEKON

ANGGARAN

%

1

Dekonsentrasi

136.216.296.000 2,18%

2

Kelembagaan dan Sarpras

4.077.098.229.000 65,37%

3

Kurikulum

191.913.401.000 3,08%

4

Penyelarasan Kejuruan

127.237.825.000 2,04%

5

Peserta Didik

1.593.196.516.000 25,55%

6

Program dan Evaluasi

74.902.584.000 1,20%

7

Tata Usaha

36.006.829.000 0,58%

(63)

63

DISTRIBUSI ANGGARAN

PER JENIS BELANJA

Bantuan Pemerintah 67.21%

Bantuan Sosial 22.00%

Beasiswa 0.97%

Belanja Barang

(64)

64

PERSENTASE BANTUAN PEMERINTAH

Bantuan Fisik

4191797461000

74.53%

Bantuan Sosial (PIP)

1371875500000

24.39%

Beasiswa

(65)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Direktorat Pembinaan SMK

3

Tabel Kegiatan

Direktorat Pembinaan SMK

(66)

1. SUBDIT KELEMBAGAAN DAN SARANA

PRASARANA

No

Kegiatan

Vol

Satuan

Dana

TOTAL

4.077.098.229.0

00

1

PENGEMBANGAN SMK RUJUKAN 171 Dokumen 192.201.460.000

2

BANTUAN PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU (USB)

SMK 341 Sekolah 946.530.125.000

3

RUANG KELAS BARU (RKB) SMK

5.962 Ruang

1.263.217.900.000

4

PEMBANGUNAN RUANG PRAKTIK SISWA 2.036 Ruang 524.989.234.000

5

BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SMK 1.068 Paket 182.043.510.000

6

REHABILITASI GEDUNG SMK 2.000 Paket 182.043.510.000

7

PENGEMBANGAN SMK BERBASIS KOMUNITAS /PESANTREN 90 Paket 75.321.586.000

8

PENGEMBANGAN SMK KELAUTAN PENDUKUNG KEMARITIMAN 20 Paket 97.207.760.000

9

PENGEMBANGAN SMK PARIWISATA 78 Sekolah 138.919.275.000

11

PENGEMBANGAN SMK PERTANIAN PENDUKUNG KETAHANAN PANGAN 30 Sekolah 40.636.200.000

12

PENGEMBANGAN SMK DI PAPUA/ PAPUA BARAT/ DAERAH KHUSUS/ 3T 46 Sekolah 28.449.850.000

13

PENGEMBANGAN TECHNOPARK 18 Sekolah 14.062.694.000

(67)

No

Kegiatan

Vol

Satuan

Dana

TOTAL

1.593.196.516.0

00

1

BANTUAN BEASISWA PRESTASI SMK 5.300 Siswa 18.914.400.000

2

BANTUAN BEASISWA PROGRAM KEAHLIAN KHUSUS

14.355 Siswa 17.682.029.000

3

PROGRAM INDONESIA PINTAR

1.829.167 Siswa 1.410.645.714.000

4

PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DAN BELA NEGARA MELALUI KEPERAMUKAAN 1.395 Sekolah 6.684.897.000

5

KAWAH KEPEMIMPINAN PELAJAR 340 Sekolah 9.692.532.000

6

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) 3.300 Sekolah 3.649.846.000

7

PENGEMBANGAN BAKAT DAN MINAT SISWA 100 Sekolah 8.037.388.000

8

SEKOLAH SEBAGAI TAMAN PENDIDIKAN 330 Sekolah 16.339.342.000

9

BANTUAN KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK 18.000 Siswa 24.984.736.000

10

BEASISWA CINTA MARITIM 2.000 Siswa 3.421.750.000

10

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK (LKS) TINGKAT NASIONAL DAN PAMERAN LKS 1.700 Siswa 25.099.362.000

11

LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) INTERNASIONAL/WORLD SKILL COMPETITION (WSC) 50 Siswa 5.114.915.000

12

FESTIVAL INOVASI DAN KEWIRAUSAHAAN SIWA SMK 500 Siswa 17.572.232.000

67

(68)

No

Kegiatan

Vol

Satuan

Dana

13

FESTIFAL LOMBA SENI SISWA SMK TINGKAT NASIONAL (FLSN) 200 Siswa 10.001.024.000

14

LOMBA OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA SMK TINGKAT NASIONAL (O2SN) 500 Siswa 12.913.112.000

15

LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ASING LAINNYA 100 Siswa 6.146.302.000

68

(69)

3. SUBDIT KURIKULUM

No

Kegiatan

Vol

Satua

n

Dana

TOTAL

191.913.401.00

0

1

SED-TVET 11 Sekolah 21.463.915.000

2

BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN 68 Paket 20.686.445.000

3

BANTUAN PERALATAN RINTISAN UJIAN ONLINE 1.650 Paket 21.677.030.000

4

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 2.500 Sekolah 78.980.752.000

5

PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY 32 Sekolah 17.817.425.000

6

PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA 4 Sekolah 2.704.820.000

7

PENINGKATAN MUTU DAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1.360 Sekolah 28.583.014.000

(70)

4. SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI

[1]

No

Kegiatan

Vol

Satua

n

Dana

TOTAL

74.902.584.000

1 DOKUMEN PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN

4 Dokumen

1.405.814.000 2 DOKUMEN RKA-K/L DAN DIPA DIREKTORAT PSMK

2 Dokumen 1.835.255.000 3 DOKUMEN PERENCANAAN PROGRAM, ANGGARAN DAN RENCANA KERJA DIT. PSMK 2 Dokumen 4.821.025.000

4 DOKUMEN RENCANA STRATEGIS/STUDI LATAR BELAKANG PERENCANAAN PROGRAM

5 Dokumen 1.474.500.000

5 DOKUMEN DANA TRANSFER SMK 2 Dokumen 5.173.750.000

6 DOKUMEN LAPORAN DAN EVALUASI 4 Dokumen 1.826.609.000

7 LAPORAN KINERJA 1 Dokumen 234.880.000

8 DOKUMEN PRODUK PENCITRAAN DAN INFORMASI SMK

27 Dokumen 5.950.275.000 9 DOKUMEN HASIL KOORDINASI KEBIJAKAN PROGRAM DIT. PSMK DENGAN DAERAH/LPMP

2 Dokumen 5.839.745.000

10 VERIFIKASI WILAYAH 1 Dokumen 6.030.857.000

11 PEMUTAKHIRAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DIT. PSMK 1 Dokumen 1.517.550.000

(71)

4. SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI

[2]

No

Kegiatan

Vol

Satua

n

Dana

12 PEMUTAKHIRAN SISTEM PENDATAAN SMK/SCHOOL DEVELOPMENT PLAN (SDP) ONLINE/E-BANTUAN

1 Dokumen

11.760.260.000 13 INSTITUSI DALAM NEGERI YANG BEKERJASAMA DENGAN DIT. PSMK 10 Institusi 6.883.386.000

14 INSTITUSI LUAR NEGERI YANG BEKERJASAMA DENGAN SMK

13 Institusi 16.841.890.000 15 KERJASAMA DENGAN INSTITUSI DALAM RANGKA PENYUSUNAN NASKAH KAJIAN

6 Institusi 3.306.788.000

(72)

5. SUBDIT PENYELARASAN KEJURUAN DAN KERJASAMA

INDUSTRI

No

Kegiatan

Vol

Satuan

Dana

TOTAL

127.237.825.00

0

1

POLA PENYELARASAN KEJURUAN DI SMK 5.365.400.000

2

PEMBENTUKAN MKPI 5.574.182.000

3 RUMUSAN SKKNI Kejuruan SMK 25.421.560.000

4 PEMBENTUKAN LSP P1 di SMK

1.650 Sekolah 13.453.210.000 5 PENGEMBANGAN SMK BERBASIS INDUSTRI/

KEUNGGULAN WILAYAH 102 Sekolah 38.214.060.000 6 PENGEMBANGAN SMK DI KAWASAN INDUSTRI

NASIONAL DAN KAWASAN BERIKAT 18 Sekolah 19.471.010.000 7 KERJASAMA INDUSTRI REGIONAL DAN INTERNASIONAL

340 Sekolah 5.392.400.000 8 SMK YANG MEMASARKAN TAMATAN

340 Sekolah 9.472.571.000 9 SMK YANG MENYEDIAKAN LAYANAN BURSA KERJA

KHUSUS (BKK) 250 Sekolah 3.982.412.000 10 PRAKERIN DI LINGKUNGAN KANTOR MENDIKBUD

12 Siswa 891.020.000

(73)

6. SUBBAG TATA USAHA

No

Kegiatan

Vol

Satuan

Dana

TOTAL

46.919.397.000

1

TIM TINDAK LANJUT HASIL AUDIT

25Orang

213.200.000

2

LAYANAN PERKANTORAN

12

Bulan

Layanan

22.334.009.000

3

PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

6

Unit

4.915.710.000

4

GEDUNG/BANGUNAN

2.500

M2

8.543.910.000

(74)

7. DEKONSENTRASI

No

Kegiatan

Vol

Satuan

Dana

TOTAL

176.883.106.00

0

1

DOKUMEN EVALUASI DAN PELAPORAN 34 Provinsi 3.864.697.000

2

DOKUMEN LAYANAN INFORMASI KEBIJAKAN 34 Provinsi 30.195.638.000

3

SEKOLAH YANG MENERAPKAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA 34 Provinsi 25.840.896.000

4

SISWA YANG MENGIKUTI LOMBA, FESTIVAL, DAN OLIMPIADE 34 Provinsi 65.354.016.000

5

SEKOLAH YANG MENDAPATKAN STANDARDISASI DAN AKREDITASI 34 Provinsi 6.349.171.000

6

LAYANAN PENGELOLAAN BOS DAN DAK 34 Provinsi 4.611.878.000

(75)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Direktorat Pembinaan SMK

4

Daftar Bantuan

Direktorat Pembinaan SMK

(76)

Subdit Kelembagaan Sarana Prasarana

[1]

76

No

Nama Bantuan

Sasaran Satuan

Harga Satuan

Total

1

Bantuan Pengembangan SMK

Rujukan

171 PAKET

1.000.000.000 171.000.000.000

2

Bantuan Pembangunan Unit

Sekolah Baru (USB) SMK

341 LOKASI

2.764.600.000 942.728.600.000

3

Bantuan Pembangunan Ruang

Kelas Baru SMK

5.068 RUANG

199.599.000 811.968.732.000

4

Bantuan Pembangunan Ruang

Kelas Baru SMK Bertingkat

894 RUANG

273.438.600 244.454.108.000

5

Bantuan Pembangunan Ruang

Praktek Siswa (RPS) SMK

2.036 RUANG

256.132.000 521.484.752.000

6

Bantuan Peralatan Praktik

SMK

1.194

PAKET

150.000.000 179.100.000.000

7

Bantuan Rehabilitasi Gedung

SMK

2.000

PAKET

50.000.000 100.000.000.000

8

Bantuan Pengembangan SMK

Berbasis Komunitas/Pesantren

100

PAKET

750.000.000

75.000.000.000

9

Bantuan Pengembangan SMK

Kelautan Pendukung

(77)

Subdit Kelembagaan Sarana Prasarana

[2]

77

No

Nama Bantuan

Sasaran Satuan

Harga Satuan

Total

10

Bantuan Pengembangan SMK

Kelautan Pendukung

Kemaritiman II

10 PAKET

2.000.000.000

20.000.000.000

11

Bantuan Pengembangan SMK

Pariwisata I

10

SMK

5.000.000.000

50.000.000.000

12

Bantuan Pengembangan SMK

Pariwisata II

68

SMK

1.290.000.000

87.720.000.000

13

Bantuan Pengembangan SMK

Pertanian Pendukung

Ketahanan Pangan

40 PAKET

1.000.000.000

40.000.000.000

14

Bantuan Pengembangan SMK

di Papua/ Papua Barat/ Daerah

Khusus/ 3T

46 PAKET 600.000.000

27.600.000.000

15

Bantuan Pengembangan

Technopark

18

SMK

750.000.000

13.500.000.000

(78)

Subdit Kurikulum

78

No

Nama Bantuan

Sasaran

Satuan

Harga

Satuan

Total

1

Bantuan Peralatan E-

Pembelajaran SMK

68

PAKET

280.000.000

19.040.000.000

2

Pengadaan Perangkat Ujian

Online

1.396

BUAH

13.000.000

18.148.000.000

3

Bantuan Pengembangan

Teaching Factory

32

SMK

500.000.000

16.000.000.000

4

Bantuan Pameran Produk

Kreatif Siswa SMK Beserta

Mitra Industri

4

PAKET

546.000.000

2.184.000.000

5

Bantuan Tempat Uji

Kompetensi

100

PAKET

(79)

Subdit Penyelarasan Kejuruan dan

Kerjasama Industri

79

No

Nama Bantuan

Sasaran

Satuan

Harga

Satuan

Total

1

Bantuan Pengembangan SMK

Berbasis Industri/ Keunggulan

Wilayah

102

SMK

350.000.000

35.700.000.000

2

Bantuan Pengembangan SMK

di Kawasan Industri Nasional

dan Kawasan Berikat

18

SMK

1.000.000.00

0

18.000.000.000

3

Bantuan Langsung

Pemasaran Tamatan (Job

Matching)

(80)

Subdit Peserta Didik

80

No

Nama Bantuan

Sasaran

Satuan

Satuan

Harga

Total

1

Program Indonesai Pintar

1.829.167 SISWA

2

Bantuan Block grant penyediaan

Peralatan, bahan dan

kelengkapan lainnya untuk LKS

52

PAKET

100.000.000 5.200.000.000

3

Bantuan Langsung Biaya

Pengiriman Barang Pameran dan

Transportasi Peserta

34

PAKET

25.000.000

850.000.000

4

Bantuan Beasiswa Berprestasi/

Khusus Bencana

5.300

SISWA

1.800.000 9.540.000.000

5

Bantuan Beasiswa Program

Keahlian Khusus

14.355

SISWA

1.200.000 17.226.000.000

6

Beasiswa Kewirausahaan Siswa

SMK

18.000

SISWA

1.250.000 22.500.000.000

7

Bantuan Sekolah Sebagai Taman

Pendidikan

80

SMK

100.000.000

8.000.000.000

8

Bantuan SMK Sebagai Pusat

Pengembangan Bakat dan Minat 50

SMK

100.000.000

5.000.000.000

9

Bantuan Beasiswa Cinta Maritim

SMK

(81)

Subdit Program dan Evaluasi

81

No

Nama Bantuan

Sasaran

Satuan

Satuan

Harga

Total

1

Bantuan Kerjasama

Pengembangan Pendidikan

Kejuruan Indonesia-Negara

Asia

(82)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap permasalahan yang terjadi atas dikeluarkannya kebijakan pemerintah ini, maka penulis membatasi pembahasan hanya pada

menjamin agar pembelajaran pada program studi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum

Kredit kendaraan bermotor dilakukan dengan melalui perjanjian tertulis antara PT.Multindo Auto Finance dengan nasabah olrh karena itu dengan perjanjian kredit

Dalam metode analisa sepadat, pengertian zat padat total adalah semua zat-zat yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana, bila sempel air dalam bejana

Para Abang None tidak setuju karena bagi mereka Ondel-ondel merupakan salah satu budaya asli dan juga merupakan ikon dari Jakarta yang wajib mereka jaga, lestarikan

Foto Penelitian Foto Tanaman Karet 4 MST. Foto Akar Tanaman Karet

Perbedaan ini disebut korespondensi sangat sempurna apabila perbedaan-perbedaan yang disebabkan oleh perubahan bunyi itu terjadi pada semua data yang disyarati oleh

Adapun yang menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten Berau yaitu meningkatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat, laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin