• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Analisis Zat Padat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Analisis Zat Padat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Air adalah semua air yang terdapat di alam atau berasal dari sumber air, dan terdapat di atas permukaan tanah, tidak termasuk dalam pengertian ini air yang terdapat di bawah permukaan tanah dan air laut. Analisa air biasanya di dasarkan pada baku mutu air tertentu sesuai dengan peruntukannya. Karakteristik air pada umumnya adalah sebagai berikut : (1) Karakteristik Fisika : Yang terpenting adalah kandungan padatan total yang terdiri dari zat-zat tersuspensi dan koloid terlarut, bau, suhu, warna,dll, (2)Karakteristik Kimia: Meliputi Kimia Organik, Seperti : Minyak, lemak, protein. Besaran yang biasa di pergunakan untuk mengukur banyaknya unsure-unsur organic antara lain adalah BOD, COD dan zat-zat yang teroksidasi lainnya, Kimia Anorganik, Seperti : Chlorida (Cl), pH, Sulfur (S), Ca, Pb, Cd, As, Hg, Mg dan lain-lainnya, Gas-gas, Seperti : CH4, Oksigen

Terlarut, H2S dan lain sebagainya, (3) Karfakteristik Biologi : yaitu adanya jasad renik

dalam air seperti : Lumut, bakteri, virus dsb.

Secara umum, air alam ditemui dua kelompok zat padat, yaitu Zat Padat Terlarut seperti garam dan molekul organis dan Zat Padat Rersuspensi Seperti tanah liat, kwart dan koloidal. Perbedaan pokok kedua kelompok zat ini ditentukan melalui ukuran atau diameter partikel-partikelnya.

Padatan (solid) merupakan segala sesuatu yang terkandung dalam bahan berbentuk cairan selain air itu sendiri. Zat padat dalam air ditemui 2 kelompok zat yaitu zat terlarut seperti garam dan molekul organis dan zat padat tersuspensi dan koloidal seperti tanah liat

(2)

dan kwarts. Dalam metode analisis zat padat pengertian zat padat total adalah semua zat – zat yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana, bila sampel air dalam bejana tersebut dikeringkan pada suhu tertentu. Zat padat total terdiri dari zat padat terlarut, zat padat tersuspensi dan zat padat terendap yang dapat bersifat organik dan anorganik.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui analisa zat padat terlarut , tersuspensi dan terendap dalam air.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan dari makalah ini adalah : 1. Bagaimana analisa zat padat terlarut dalam air? 2. Bagaimana analisa zat padat tersuspensi dalam air ? 3. Bagimana analisa zat padat terendap dalam air?

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Zat Padat Terlarut

Zat padatan terlarut adalah padatan yang memiliki ukuran lebih kecil daripada ukuran padatan yang tersuspensi. Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang larut dalam air seperti mineral dan garam-garamnya. Sebagai contoh air buangan pabrik gula biasanya mengandung berbagai jenis gula yang larut. Sedangkan air

(3)

buangan industri kimia sering mengandung mineral-mineral seperti merkuri dan lain-lain. Padatan terlarut dan tersuspensi mempengaruhi ketransparan dan warna air. Warna air juga ada hubungannya dengan kualitas air. Demikian juga apabila bahan terlarut dalam air adalah nutrisi tanaman seperti fosfat dan nitrat, maka air itu memiliki produktivitas tinggi. Air seperti itu disebut eutropik dan sebaiknya air yang mempunyai produktivitas rendah disebut oligotrofik. Contohnya danau dengan padatan terlarut total dibawah 100 mg/L dianggap oligotrofik, sedangkan danau dengan padatan diatas 100 mg/L dianggap kondisi eutropik.

a. Prinsip

Zat padat terlarut yaitu zat yang lolos filter pada analisa zat tersusupensi sehingga analisa zat padat terlarut merupakan lanjutan analisa zat tersuspensi. Larutan yang mengandung zat terlarut yang lolos filter ≈10 µm tersebut, kemudian diuapkan dan dikeringkan pada suhu 105⁰C. Residu yang tertinggal adalah zat padat terlarut yang merupakan garam-garam yang terlarut dan juga sedikit zat padat koloid.

b. Gangguan

Air yang mengandung kadar mineral tinggi seperti kalsium, magnesium, klorida, dan sulfat dapat bersifat higroskopis sehingga memerlukan pemanasan yang lama, pendinginan dalam desikator dengan baik dan penimbangan segera dan dilakukan dengan cepat.

Bilamana sampel mengandung zat tersuspensi tinggi, maka penyimpangan baku yang relative adalah 5 sampai 20 %. Bilamana sampel mengandung zat tersuspensi yang tidak dapat mengendap yaitu tetap tersebar secara merata dalam larutan , maka penyimpangan baku yang relative hanya 2-5 % atau kurang lebih 4 mg/l, tergantung kepekatan timbangan. sebelum analisa bagian air yang diteliti harus homogenya ( zat resusupensi diratakan) supaya sampel representative.

(4)

c. Pengambilan dan pengawetan sampel

Sampel harus respentatif dengan cara pengambilannya yang benar, sampel harus dikocok, sehingga zat-zat yang terkandung di dalamnya tersebar merata dan homogen. Sampel dapat di awetkan beberapa hari tanpa mempengaruhi hasil analisa, namun sebaiknya sampel tersebut disimpan dalam kulkas. Pula harus diperhatikan bahwa setelah beberapa hari zat padat organis dapat terlarut sedangkan zat padat koloid dapat membentuk partikel partikel yang lebih besar. Analisa lumpur (misalnya lumpur aktip) harus dianalisa segera.

d. Alat dan bahan

1. cawan Gooch dengan kapasitas 25 mL 2. Filter kertas biasa atau filter fiber glass 3. Bejana hisap kapasitas 500 mL / 1000 Ml e. Prosedur Kerja

-Di panaskan dalam oven 105oC selama 1 jam

-Didinginkan dalam Desikator selama 15 menit -Ditambah sampel yang sudah di kocok lalu disaring dengan kertas saring ini

-cawan dan filtrat sampel dimasukkan kedalam oven dengan suhu 105oC

-cawan didinginkan dalam desikator,

-ditimbang, dilakukan berulang sampai berat cawan konstan

-dicatat beratnya

PERHITUNGAN

3 cawan kosong yang kering

(5)

Keterangan

a. = Berat cawan dan residu setelah pemanasan 105 0C

b. = Berat cawan mula-mula setelah pemanasan 105 0C

c. = Volume sampel 2.2 Zat Padat Tersuspensi

Zat padat tersuspensi adalah semua zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat) atau partikel-partikel yang gtersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi ataupun komponen mati seperti detritus dan partikel-partikel anorganik. Zat padat tersuspensi juga merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organic didalam air.

Analisa zat padat dalam air sangat penting untuk penentuan komponen atau kualitas air secara lengkap. Zat padat dalam keadaan suspensi dibagi menjadi 2 :

a) Partikel tersuspensi koloid

Jenis partikel koloid tersebut adalah penyebab kekeruhan dalam air yang disebabkan oleh penyimpangan sinar yang nenembus suspensi tersebut. Partikel-partikel koloid tidak terlihat secara visual sedangkan larutannya yang terdiri dari ion-ion dan molekul-molekul tidak pernah keruh.Larutan menjadi keruh bila terjadi pengendapan(presipitasi) yang merupakan keadaan kejenuhan dari suatu senyawa kimia.

b) Partikel tersuspensi biasa

Partikel-partikel tersuspensi biasa mempunyai ukuran lebih besar dari partikel koloid dan dapat menghalangi sinar yang akan menembus suspensi, sehingga suspense tidak dapat dikatakan keruh.

(6)

Seperti halnya ion-ion dan molekul-molekul (zat yang terlarut), zat padat koloidal dan zat padat tersuspensi dapat bersifat inorganic( tanah liat, koartskwarts) dan organis (protein, sisa tanaman dan ganggang, bakteri). Dalam metode analisa sepadat, pengertian zat padat total adalah semua zat-zat yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana, bila sempel air dalam bejana tersebut dikeringkan pada suhu tertentu. zat padat total terdiri dari zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi yang dapat terikat organis dan inorganis.

a. Prinsip

Bila zat padat dalam sampel dipisahkan dengan filter kertas atau filter fiberglass lalu zat padat yang tertahan pada filter dikeringkan pada suhu kurang lebih 105C. maka berat residu setelah pengeringan adalah zata padat tersupensi.

b. Gangguan

Tersumbatnya lubang-lubang filter akibat TSS sehingga filtrasi memakan waktu lama. Dalam hal ini sampel dapat disaring dengan bejana pengisap dan pompa vacuum. Hal itu menyebabkan air terperangkap lebih banyak sehinggga membutuhkan waktu pengeringan lebih lama.

c. Alat Dan Bahan

1. Cawan penguapan, diameter 90mm, kpasitas 100 ml, terbuat poerselin /platina 2. Furnace,untuk pembakaran 550C

3. Desikator, oven 4. Timbangan analitis

5. Cawan gooch, kapasitas 25 mL 6. Filter kertas

(7)

d. Prosedur Kerja

-Di panaskan dalam oven 105oC selama 1 jam

-Didinginkan dalam Desikator selama 15 menit -Ditambah sampel yang sudah di kocok lalu disaring dengan kertas saring

-kertas di ambil lalu dimasukkan kedalam oven dengan suhu105oC

-kertas didinginkan dalam desikator,

-ditimbang, dilakukan berulang sampai berat kertas konstan

-dicatat beratnya

PERHITUNGAN

Keterangan

a. = Berat cawan dan residu setelah pemanasan 1050C

b. = Berat cawan mula-mula setelah pemanasan 105 0C

c. = Volume sampel. 2.3 Zat Padat Terendap

Zat padat terendap adalah zat padat dalam suspense yang dalam keadaan tenang dapat mengendap setelah waktu tertentu karena pengaruh gaya beratnya. Penentuan zat padat terendap ini dapat ditentukan melalui volumenya, yang disebut solids. analisa volume lumpur dan dapat

3 filter kertas

(8)

melalui beratnya disebut analisa lumpur kasar atau umumnya zat padat terendap. Zat suspense adalah zat yang berbentuk padatan yang mengapung dalam air dengan ukuran partikel 1-2µm.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Zat padat terlarut yaitu zat yang lolos filter pada analisa zat tersusupensi sehingga analisa zat padat terlarut merupakan lanjutan analisa zat tersuspensi. Larutan yang mengandung zat terlarut yang lolos filter ≈10 µm tersebut, kemudian diuapkan dan dikeringkan pada suhu 105⁰C. Residu yang tertinggal adalah zat padat terlarut yang merupakan garam-garam yang terlarut dan juga sedikit zat padat koloid.

2. Zat padat tersuspensi yaitu bila zat padat dalam sampel dipisahkan dengan filter kertas atau filter fiberglass lalu zat padat yang tertahan pada filter dikeringkan pada suhu kurang lebih 105C. maka berat residu setelah pengeringan adalah zata padat tersupensi. 3. Zat padat terendap adalah bagian dari padatan tersupensi yang dapat diendapkan dengan cara mendiamkan air didalam suatu tabung atau bejana selama beberapa waktu karena pengaruh gaya beratnya.

DAFTAR PUSTAKA

(9)

(TOTAL DISOLVEDSOLID). Semarang: Universitas Diponegoro

Sugiharto, 1987. Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah, Universitas Indonesia Press, Jakarta Tarigan, M. S., & Edward. (2003). Kandungan Total Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended

Solid) .Makara Sains Vol.7 No.3

Dosen : Musdalifah, S.Si, M,Si Mata Kuliah : Analisis Kimia Air

MAKALAH

ANALISIS ZAT PADAT DALAM AIR

OLEH

EKA SATRIA HAEFU A201601068

(10)

PROGRAM STUDI NON.REG-DIV ANALIS KESEHATAN STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI 2017

Referensi

Dokumen terkait

Rekristalisasi adalah teknik pemurnian suatu zat padat dari pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.. Prinsip

gaya-gaya yang dipakai adalah tegangan Shear τ untuk zat padat yang definisinya adalah besar dari gaya paralel di berbagai permukaan dibagi oleh daerah dari

Prinsip analisa zat padat terlarut yaitu zat padat yang lolos filter pada analisa zat tersuspensi kemudian diuapkan dan dikeringkan pada suhu 105ºC. Residu yang tertinggal adalah

Studi ini mengkaji kandungan total zat padat tersuspensi di perairan Raha, untuk kepentingan perikanan, pariwisata dan taman laut konservasi serta kaitannya dengan parameter

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total zat padat tersuspensi yang dikeluarkan dari tambak udang intensif melalui saluran outlet.. Manfaat dari

Zat warna bejana termasuk golongan zat warna yang tidak larut dalam air dan tak mungkin dipergunakan untuk mencelup apabila tidak dirubah dahulu struktur

Lampoh Daya, Aceh Besar 1 Email: diniyr27@gmail.com ABSTRAK Zat padat tersuspensi total suspended solid adalah seluruh zat padat baik pasir, lumpur maupun tanah liat atau

Tugas mandiri fisika zat