• Tidak ada hasil yang ditemukan

jenis jenis pertum buhan tanaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "jenis jenis pertum buhan tanaman"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan tanaman menyebabkan pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat meristematik. Pertumbuhan merupakan suatu proses pertambahan volume, massa, dan tinggi pada makhluk hidup yang bersifat irreversible( tidak dapat kembali ). Perkembangan itu sendiri adalah proses perubahan yang menuju tingkat pematangan atau dengan kata lain kedewasaan makhluk hidup. Perkembangan bersifat reversible contohnya dari suatu bibit sehingga menjadi tumbuhan yang bisa memproduksi bibit lagi sehingga siklus hidupnya berkelanjutan.

Pada tanaman, awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan merupakan perkcambahan biji. Faktor utama dalam proses perkecambahan yaitu kandungan air, sebab proses perkecambahan akan semakin lancar jika semakin tinggi kandungan air dalam biji. Imbibisi merupakan masuknya air ke dalam biji, embrio dalam biji akan di pacu oleh air untuk melepaskan hormon. Hormon itu akan mendorong pelepasan enzim yang berfungsi menghidrolisis makanan cadangan sehingga terbentuk energi dan energi yang dihasilkan akan digunakan sebagai sumber makananan embrio dalam biji. Akar primer yang sering disebut sebagai radikula adalah struktur yang pertama muncul dan menyobek selaput biji. Radikula yaitu bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas tumbuh epikotil (calon batang).

(2)

Selain tumbuh dan berkembang, bibit tanaman akan bertambah tinggi batangnya dan jumlah daunnya juga semakin banyak jika disiram dan diberi pupuk dengan baik. Bibit tanaman akan berkembang menjadi tanaman dewasa sampai umur tertentu. Tanaman yang sudah dewasa ditandai oleh munculnya bunga sebagai alat perkembang biakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi fitohorman dan faktor eksternal berupa air,cahaya,suhu dan unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

1.2. Tujuan

(3)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan tanaman dapat diartikan sebagai perubahan secara kuantitatif meliputi masa (berat) atau ukuran (volume) tanaman karena pembelahan dan pembesaran sel yang bersifat tidak dapat balik (irreversible). Jaringan pada tanaman yang mengandung sel-sel terdiferensiasi (sel meristematik) disebut meristem. Pertumbuhan hanya terdistribusi untuk zona tertentu yang mengandung sel-sel meristem. Perkembangan tanaman adalah proses perubahan secara kualitatif yang terjadi di dalam tanaman meliputi diferensiasi sel dan morfogenesis. Dalam tanaman yang sehat, pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara bersamaan dan laju yang satu sering kali hampir sama dengan laju yang lain. Semua organisme hidup pada berbagai fase dalam perjalanan hidupnya mempunyai kemampuan melakukan perubahan ukuran, bentuk dan jumlah pada kondisi-kondisi tertentu (Goldsworthy dan fisher, 1996). Tipe perkecambahan menurut letak kotiledonnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu hipogeal dan epigeal. Hipogeal dan epigeal sendiri adalah proses dimana benih menyerap air. Terbentuknya radikula dan mulai munculnya bulu kecil dipicu oleh proses penyerapan tersebut. (Jalaluddin dkk,2011).

Perkecambahan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : Perkecambahan biji yang dikenal sebagai perkecambahan epigeal melibatkan munculnya kutiledon diatas tanah dan perkecambahan biji dikatakan sebagai perkecambahan hipogeal ketika kutiledon tetap didalam tanah (Tiwari dan Sharma ,2012). Keanekaragaman tertinggi untuk epigeal tercatat di pinggiran hutan (2,089) dan hutan dalam (2,058) dan keanekaragaman relative rendah menyerempet (1.61) dan berpagar daerah (1.09). Sedangkan hypogeal, keragaman tercatat tertinggi untuk situs hutan dalam (2,216) dari pada tepi hutan (1,9)dan relative lebih rendah di berpagar (1.22) dan menyerempet (1.21) situs (Ali dkk,2012).

(4)

keragaman genetik, transportasi dan propagasi flora (Kikuzawa, 2014). Perkecambahan merupakan pertumbuhan pertama pada tanaman. Perkecambahan memberikan keuntungan antara lain dapat meningkatkan kadar beberapa zat gizi tumbuhan,menghilangkan oligosakarida penyebab flatulensi,dan meningkatkan beberapa jenis vitamin seperti vitamin B,vitamin E,vitamin C, vitamin Kdan provitamin A (karoten). Kecambah kacang-kacangan yang kemudian di buat tepung , dapat mempertahankan mutu protein Melalui perkecambahan, kandungan protein kedelai lebih tinggi demikian pula kandungan isoflavonnya disbanding dalam kedelai yang belum dikecambahkan (Winarsi,2010).

Apabila kondisi lingkungan tidak terpenuhi maka biji pada masa dormansi dia tidak akan tumbuh. Terkadang ada biji yang tidak mampu berkecambah karena ada gangguan meskipun lingkungan sudah memenuhi syarat pertumbuhan. Hal ini menyulitkan terjadinya proses perkecambahan perlakuan mekanis (skarifikasi ) pada kulit biji dikarenakan biji mempunyai lapisan endocarp berupa cangkang biji yang keras. Cara yang paling efektif untuk mengatasi dormansi fisik dapat dilakukan dengan penusukan, penggoresan, pemecahan, pengikiran atau pembakaran, dengan bantuan pisau, jarus, kikir, kertas gosok,atau lainnya. Di samping itu dapat pula digunakan hormone tumbuh untuk memecahkan dormansi pada benih, antara lain adalah sitokinin, giberellin dan auxin. Pemberian giberellin pada benih terong dengan dosis 100-200 ppm dapat menghilangkan dormansi benih tersebut. Giberelin dapat memcahkan dormansi biji dan tunas pada sejumlah tanaman. Giberelin juga terlibat dalam pengaktifan sintesa protease dan enzim-enzim hidrolitik lainnya. Senyawa-senyawa gula dan asam-asam amino,zat-zat dapat larut yang dihasilkan oleh aaktivitas amilase dan protase ditranspor ke embrio, dan di sini zat-zat ini mendukung perkembangan embrio dan ditranspor ke embrio,dan di sini zaat-zat ini mendukung perkembangan embrio dan munculnya kecambah(Mistian dkk,2012)

(5)

keberhasilan pertumbuhan selanjutnya (Farida dkk,2012). Salah satu unsur hara yang butuhkan dalam proses pertumbuhan tanaman yaitu pemberian pupuk Nitrogen pada tanaman. Nitrogen sendiri mempunyai peranan yang sangat penting karena mempunyai efek nyata pada pertumbuhan tanaman yang dapat meransang pertumbuhan akar, batang, daun dan pertambahan tinggi tanaman. (Sirajuddin dkk,2013)

(6)

BAB 3 METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum kali ini bertempat di laboratorium fisiologi tumbuhan hari minggu tanggal 4 Oktober 2015 pukul 11.00-12.00.

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Bahan

1. Benih monokotil epigeal (Kacang Tanah)

2. Benih tanaman monokotil hipogeal (Bawang Merah) 3. Benih tanaman dikotil epigeal (Kedelai)

4. Benih tanaman dikotil hypogeal(Kacang Kapri) 3.2.2 Alat

1. Media Tanam (Pasir) 2. Bak pengecambah 3. Beaker glass 4. Kertas Label

3.3 Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Mengisi bak pengecambah dengan bahan tanam hingga ½ bagian dari tinggi bak pengecambah.

3. Membuat lajur secara berurutan dengan ditandai dengan menggunakan kertas label pada setiap jenis benih dan pengulangannya.

4. Merendam benih pada air dalam beaker glass selama 15 menit. 5. Menanam benih pada bak pengecambah.

(7)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN golongan E pada tanggal 18 Oktober 2015 bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Jember.

(8)

Pengamatan yang kelompok 1 golongan E lakukan ternyata sangat sesuai dengan literatur yang kami pakai pada acara pertama yang berjudul jenis jenis pertumbuhan tanaman. Kami menyatakan sesuai karena proses perkecambahan pada saaat kami melakukan praktikum sangat cocok dengan apa yang ada dalam penjelasan laporan kami. Perkecambahan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : Perkecambahan biji yang dikenal sebagai perkecambahan epigeal melibatkan munculnya kutiledon diatas tanah dan perkecambahan biji dikatakan sebagai perkecambahan hipogeal ketika kutiledon tetap didalam tanah (Tiwari dan Sharma ,2012). Proses perkecambahan tumbuhan monokotil yang telah kami amati yaitu jagung dan alpukat yang termasuk tanaman dikotil, dengan jenis perkecambahan hypogeal merupakan tipe perkecambahan dibawah tanah. Berdasarkan data yang ada ternyata benar yang berkembang adalah bagian epikotil (calon batang) sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kutiledon tertinggal dibawah tanah, tetapi sangat disayangkan pada alpukat yang kami tanam tidak terjadi proses perkecambahan dikarenakan benih alpukat tersebut kering dan kemudian mati sehingga kami tidak dapat melakukan pengamatan. Proses perkecambahan pada bawang merah yang merupakan tanaman monokotil dan tanaman dikotil yaitu kedelai, keduanya merupakan jenis tumbuhan dimana tipe perkecambahan yang sama-sama epigeal juga sesuai dengan literatur kami. Bagian hipokotil (calon akar) yang memanjang sehingga plumula dan kutiledon terangkat ke permukaan tanah.

Kita bisa lihat pada tabel 1 dimana ada perbedaan panjang dihari 7 dan ke-14 perkecambahan. Hal itu membuktikan bahwa pertumbuhan terjadi pada makhluk hidup khususnya yang kami bahas pada laporan kali ini adalah tumbuhan disetiap siklus hidup mereka. Pertumbuhan menyebabkan penambahan bagian tanaman akibat adanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru misalnya dalam ukuran sel, jaringan dan organ.

(9)

tanam yang digunakan praktikum kali ini adalah pasir. Pasir dapat menjadi alternatif untuk menggantikan fungsi tanah yaitu sebagai media untuk penyemaian benih. Sebelum bibit di tanam pada pasir, terlebih dahulu benih direndam dalam air selama 30 menit. Ketika biji direndam terjadi proses imbibisi yaitu proses penyerapan air ke dalam rongga jaringan melalui pori-pori secara pasif. Air yang diserap oleh benih berguna untuk melunakkan kulit benih dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm, sehingga menyebabkan kulit benih menjadi pecah.

(10)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Perkcambahan biji merupakan awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Faktor utama dalam proses perkecambahan adalah kandungan air, karena proses perkecambahan akan semakin lancar jika kandungan air dalam biji semakin tinggi. Letak kutiledon pada saat berkecambah ada dua macam, yaitu perkecambahan epigeal dan hipogeal. Perkecambahan epigeal merupakan perpanjangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil, sedangkan perkecambahn hipogeal terjadi perpanjangan ruas batang teratas ( epikotil). Terdapat dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor internal meliputi fitohorman dan gen serta faktor eksternal berupa air, cahaya, suhu dan unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tanaman akan tumbuh dan produksi dengan baik jika faktor-fakto sesuai dengan kebutuhan tanaman.

5.2 Saran

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Abroo., G.A. Bhat, dan Mudasi Ali. 2012. Epygeal dan Hypogeal Macroinvertebrate Diversity in Different Microhabitats of the yusmarg Hill Resort (khasmir, India). Ekologia Balkanica, 4(1): 1

Farida, Eni., Haryono Supryo, M. Gunawan Wibisono, Kristinawati,Dwi Afiani, dan Dian Hartanti. 2012. Akselerasi Pertumbuhan Cendana (Santalumalbum) Debngan Aplikasi Unsur Hara Makro Esensial Pada Tiga Jenis Tanah. Ilmu Ketuhanan, 6(1): (2-3 )

Goldsworthy P., and Fishier. 1996. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Jalaluddin, M., dan Maria Hamid. 2011 . Effect of Adding Inorganic,Organic and Microbial Fertilizer OnSeed Germination and Seedling Groeth on Sunflower . Bot, 43(6) : (1)

Kikuzawa kihachiro. The Effect of Seed Sources Variation and Presowing Treatments on the Seed Germination of Acacia catechu and Elaeocarpus floribundus Species in Bangladesh. International Journal of Foestry Research, (1-9)

Mistian, Dini., Meriani, dan Edison Purba.2012.Respon Perkecambahan Benih Pinang (Areca Catechu L) Terhadap Berbagai Skarifikasi dan Konsentrasi Asam Giberelat (GA3). Agroekoteknologi, 1 (1) : 16-17

Sirajuddin, Muhammad., dan Sri Anjar Lasmini. 2013 . Respon Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata) Pada Berbagai Waktu Pemupukan Nitrogen dan Ketebalan Mulsa Jerami.Agroland, 17(3) : 186

Suryanto, Heri. 2013 . Pengaruh Beberapa Perlakuan Penyimpanan Terhadap Perkecambahan Benih Suren (Toona sureni) (Effects of Storage of Suren (Toona sureni) Seeds on Germination). Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea,2(1): 30-31

Tiwari wetha., dan Sharma. 2012 . Comparison of Change In Sugar Contents In The Cothyledo of Radish and Lablab. Recent Reseach in Science and Technologi, 4(3): 1

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan diperngaruhi oleh faktor kematangan dan belajar apabila anak sudah menunjukkan masa peka ( kematangan ) untuk berhitung maka orang tua dan Guru di TK harus tanggap

Kerjasama kami lakukan dengan pihak – pihak terkait yang dapat mendukung keberhasilan Program Sukses Tan ini, yaitu pemerintah daerah, warga di kecamatan terkait, dan juga

Dari itu kami tergugah untuk meningkatkan kreativitas kami dalam mengolah kencur untuk dibuat inovasi minuman yaitu es krim mancur (madu dan beras kencur) yang

Dari uraian sebelumnya, maka dalam penelitian ini dikembangkan sebuah desain pembelajaran guna mengembangkan pemahaman konsep matematika siswa pada pokok bahasan

Tujuan Penelitian : Diketahuinya hubungan antara pemberian imunisasi BCG dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak balita di RSUD Panembahan Senopati Bantul.. Metode

Pada proses khrom keras ini diperlukan pengaturan rapat arus dan pengaturan waktu proses yang tepat untuk hasil pelapisan permukaan dengan ketebalan yang

Herba Penawar Alwahida Indonesia sebagai salah satu indutri produk herbal kesehatan menggunakan strategi bauran pemasaran yang ada dengan semaksimal mungkin dalam

Dengan peningkatan luas panen dan luas tanam akhir April 2012 seluas 77,22 ribu hektar serta dengan memperkirakan masih terdapat tanam baru yang maksimal