• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Akhir Mata Kuliah Antropologi So

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Akhir Mata Kuliah Antropologi So"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Akhir Mata Kuliah Antropologi Sosial (KPM 233)

HUBUNGAN PAMALI SEBAGAI TRADISI LISAN DENGAN KESEHATAN MANUSIA

Disusun oleh :

Vishy Eka Putri I34120027 Resti Saraswati I34120040 Nurmitha Atmia I34120046

Dr. Ir. Saharuddin, M.Si.

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Hubungan Pamali sebagai Tradisi Lisan dengan Kesehatan Manusia. Makalah ini didorong atas keinginan penulis untuk memberikan sesuatu hal yang kiranya berarti bagi setiap pembaca.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pamali sebagai tradisi lisan dengan kesehatan manusia. Selain itu, makalah ini merupakan makalah akhir untuk kelengkapan tugas mata kuliah Antropologi Sosial (KPM 233). Dalam penyusunan makalah akhir ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik dalam hal teknik penulisan maupun materi yang disajikan.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Saharuddin, M.Si. dan bapak Martua Sihaloho, SP, selaku dosen mata kuliah Antropologi Sosial yang membimbing dan memberi pengarahan dalam penulisan makalah ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saran yang membangun atas makalah ini kiranya dapat menyempurnakannya menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.

Bogor, Januari 2014

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kesadaran akan pentingnya menjaga tradisi Indonesia yang beranekaragam sangat diperlukan di zaman modern ini. Banyak tradisi yang berkembang di Indonesia salah satunya adalah tradisi lisan pamali. Meskipun sering terlupakan oleh sebagian orang dan dianggap mitos, namun di dalam tradisi lisan pamali terdapat hal positif yang berguna bagi kehidupan manusia. Pamali dikenal sebagai suatu pantangan atau larangan melakukan sesuatu yang apabila dilakukan maka akan menimbulkan bencana atau sesuatu yang tidak diinginkan. Istilah pamali ini banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari orang Indonesia. Adapun istilah pamali yang dapat dikaitkan dengan bidang kesehatan, seperti larangan tidak boleh menggigit kuku, tidak boleh membawa anak balita keluar rumah di malam hari. Orang Sunda biasa mengatakan pamali untuk mencegah orang-orang sekitarnya mengerjakannya. Konsep pamali juga dikenal di komunitas suku Bugis, yaitu disebutkan bahwa bila terjadi pelanggaran melakukan hubungan intim saat istri sedang haid, mereka (kedua mempelai) akan terkutuk dan menderita kusta/kaddala (Soenarti dan Soejati). Pamali menjadi suatu kajian yang menarik untuk dibahas karena terdapat banyak pantangan yang terkadang tidak masuk akal dalam pola pikir tetapi ada pula hal positif yang berguna terkandung di dalamnya terutama erat kaitannya dengan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil topik Hubungan Pamali sebagai Tradisi Lisan dengan Kesehatan Manusia.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan pamali sebagai tradisi lisan dengan kesehatan manusia? 1.3 Tujuan

Untuk menganalisis hubungan pamali sebagai tradisi lisan dengan kesehatan manusia.

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kajian Teori

Pamali adalah aturan-aturan mengenai apa yang harus dan yang tidak boleh dilakukan. Konsep pamali ini menyangkut banyak hal dan diantaranya ada yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Konsep pamali ini tidak hanya dikenal oleh komunitas suku Sunda saja melainkan juga dikenal oleh komunitas lain di luar suku Sunda, seperti komunitas suku Bugis.

Kesehatan adalah sesuatu yang biasanya hanya dipikirkan bila sakit atau gangguan kesehatan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang (Ewles dan Simnet 1994 dalam Harjati et al. 2012). Menurut WHO 1947, kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, sosial bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Menurut Undang – Undang Kesehatan N0.36 Tahun 2009, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

(5)

2.2 Analisis

Tradisi lisan pamali yang biasa dikenal oleh komunitas suku Sunda sebagai pantangan atau larangan melakukan sesuatu yang telah melekat dalam kehidupan sehari-harinya. Beberapa contoh pamali yang ada dalam komunitas suku Sunda yaitu:

1. “Ulah mawa budak leutik kaluar imah ti peuting” (Jangan bawa anak balita keluar rumah dimalam hari), mitosnya bisa didekati mahluk halus. Logikanya udara malam sensitif untuk anak terutama balita.

2. “Ulah hudang beurang teuing” (Jangan bangun tidur terlalu siang), mitosnya jika bangun tidur terlalu siang hingga matahari sudah berada diatas kepala, akan berakibat segala bentuk rezeki yang datang bisa menjauh kembali. Logikanya bangun terlalu siang akan menyebabkan orang tersebut menjadi malas dan pekerjaannya juga tidak terselesaikan, serta tidak menggunakan waktunya secara efisien. Selain itu, bangun terlalu siang juga tidak baik untuk kesehatan, salah satunya adalah dapat menyebabkan kerusakan hati.

3. “Ulah ngegelan kuku” (Jangan menggigit kuku), mitosnya karena akan mengundang nasib buruk dan pembawaan sering gugup juga akan menderita batin. Logikanya mengigit kuku adalah kebiasaan yang kurang enak dilihat atau kurang sopan, kuku juga merupakan sarang kuman sehingga ditakutkan kuman dapat masuk ke dalam mulut dan terserang penyakit.

Ada anggapan bahwa pamali itu hanya sebuah mitos belaka yang dipakai orang tua zaman dahulu untuk mencegah anak-anaknya melakukan sesuatu yang tidak baik secara tidak langsung. Diluar anggapan itu masih ada orang-orang yang mempercayai tentang pamali. Dikutip dari sebuah situs berita Sinar Harapan News (2013),

“Bapak Djumino Kepala SD Sirna Resmi, Cisolok, Sukabumi bercerita. Pada suatu hari ada warga kampung kehilangan kambing. Sudah dicari ke mana-mana, tetap tidak ketemu. Polisi tidak mampu mengungkap pelakunya, masyarakat bingung. Tak lama sesudah itu, seorang warga sakit keras. Tak kunjung sembuh. Setelah dibawa ke dukun, baru terungkap, warga itu terlibat dalam komplotan pencurian kambing. Dia kena kabendon (musibah), karena melanggar pamali. Kalau ada maling pasti ketahuan karena ada kabendon. Percaya tidak percaya, tetapi itu memang terjadi” kata Bapak Djumino.

Kejadian di Desa Cisolok ini apabila dipandang dari perspektif antropologi kesehatan mengacu pada masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari kutub yang berbeda, yaitu kutub biologi dan kutub sosial tradisi. Kutub biologi diartikan sebagai gejala fisik pada manusia, mempelajari perubahan-perubahan biologi yang berpengaruh pada manusia. Kutub sosial tradisi, mempelajari perilaku-perilaku manusia yang berkaitan dengan penyakit tertentu.

Hubungan manusia dengan lingkungan, dengan tingkah lakunya, dengan penyakitnya dan cara-cara dimana tingkah lakunya dan penyakitnya mempengaruhi evolusi dan ketradisiannya selalu melalui proses umpan balik.

(6)

Dalam hal ini perlu adanya pendekatan ekologi yang dapat dihubungkan dengan antropologi kesehatan.

Penanganan penyakit di desa Cisolok yang berada di kaki gunung Halimun dapat didekati dengan pendekatan ekologi yang berkitan dengan antropologi kesehatan. Pada zaman dahulu pelayanan seperti dokter, rumah sakit, obat-obatan masih tergolong sangat langka untuk diakses karena berada di daerah pengunungan, sehingga masyarakatnya lebih mempercayai pengobatannya pada alam dan memilih berobat pada orang yang dipercaya atau telah mengenal alam sejak lama. Itu sebabnya hingga saat ini masyarakat desa Cisolok masih mempercayai pamali dan menyerahkan pengobatannya pada cara-cara yang tradisional.

Konsep pamali juga dikenal di komunitas suku Bugis. Penyakit kusta atau biasa disebut kaddala di komunitas suku Bugis dikenal sebagai penyakit kutukan akibat melanggar pantangan yang ada di daerah setempat.

“Hasil penelitian kualitatif dan kuantitatif atas nilai-nilai budaya di Kabupaten Soppeng, dalam kaitannya dengan penyakit kusta (Kaddala, Bgs) di masyarakat Bugis menunjukkan bahwa timbul dan diamalkannya leprophobia secara ketat karena menurut salah seorang tokoh budaya, dalam nasehat perkawinan orang-orang tua di sana, kata kaddala ikut tercakup di dalamnya. Disebutkan bahwa bila terjadi pelanggaran melakukan hubungan intim saat istri sedang haid, mereka (kedua mempelai) akan terkutuk dan menderita kusta atau kaddala.” (Soenanti dan Soejati).

Dalam bidang kesehatan, bagi pasangan memang tidak diperbolehkan melakukan hubungan suami istri apabila seorang istri dalam keadaan haid karena dapat menyebabkan infeksi pada leher rahim bagi perempuan dan dapat menyebabkan penyakit kelamin. Menurut syariat islam berhubungan suami istri pada saat istri sedang haid juga memang dilarang.

Pamali memiliki hal positif yang terkandung di dalamnya meskipun hanya sebuah tradisi lisan yang berisi aturan tentang larangan melakukan sesuatu yang tidak tertulis, tetapi untuk sebagaian masyarakat Indonesia masih sangat dipercayai. Dilihat dari sudut pandang antropologi, tradisi lisan pamali ini termasuk pada nilai atau budaya yaitu sesuatu yang dapat diinterpretasikan. Cara orang dahulu dalam membuat aturan, larangan untuk mencegah orang-orang disekitarnya melakukan hal yang tidak baik dijadikan sebuah nilai yang kemudian diwariskannya secara turun-temurun, sehingga sampai saat ini orang-orang masih mengenalnya. Tradisi pamali dalam konsep budaya dalam antropologi juga memuat dua unsur penting yaitu pola pikir dan pola perilaku.

(7)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Pamali yang merupakan salah satu tradisi lisan memang sudah secara turun-temurun diterapkan di kehidupan masyarakat Indonesia. Pamali memiliki hal positif yang terkandung di dalamnya meskipun hanya sebuah tradisi lisan yang berisi aturan tentang larangan mealakukan sesuatu yang tidak tertulis, tetapi untuk sebagaian masyarakat Indonesia masih sangat mempercayainya. Hal positif yang terkandung dalam pamali tersebutlah yang memang secara kesehatan juga ada benarnya, jika dilakukan maka akan mengakibatkan gangguan kesehatan. Seperti larangan jangan bangun tidur terlalu siang yang mitosnya akan menyebabkan segala bentuk rezeki yang datang bisa menjauh kembali, dalam bidang kesehatan memang tidak dianjurkan pula karena salah satunya dapat menyebabkan kerusakan hati.

3.2 Saran

Penulis menyarankan kepada masyarakat sebagai warga Indonesia yang bijak sebaiknya meneladani hal-hal positif yang terkandung dalam tradisi lisan pamali, karena selain mempertahankan warisan leluhur yang berupa indegenous knowlegde, dalam kaitannya dengan kesehatan manusia juga dengan mengambil hal-hal positif yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan yang sudah seharusnya selalu dijaga yaitu dengan cara menghindari hal-hal yang dapat mengganggu kesehatan atau akan menimbulkan penyakit bila dilakukan.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Harjati, Thaha RM, Natsir S. 2012. Konsep sakit terhadap kesehatan ibu dan anak pada masyarakat suku Bajo, kabupaten Bone, Sulawesi Selatan [Internet]. [waktu dan tempat tidak diketahui]. hlm 1-14; [diunduh 27 Desember 2013]. Tersedia pada: http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/564fa63daad1c384c727 c8bcda5ee948.pdf

Soekanti, Soejati. (tidak diketahui). Konsep sehat, sakit dan penyakit dalam konteks sosial budaya [Internet]. [waktu dan tempat tidak diketahui]. hlm 1-11; [diunduh 27 Desember 2013]. Tersedia pada: http: //ejournal .umpwr .ac.id / index.php/segmen/article/view/96

Vidi Batlolone. 2013. Menjaga Keseimbangan Hidup dengan Pamali [Internet]. [15 Juli 2013 tempat tidak diketahui]. [diunduh 27 Desember 2013]. Tersedia pada: http://jan.shnews.co/kalimantan/read/43/menjaga keseimbangan-hidup-dengan-pamali#.Use8G5a43IU

Referensi

Dokumen terkait

pada mahasiswa FKIP Universitas Lampung angkatan 2014 yang berasal dari. luar Propinsi Lampung dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

[r]

Principal Component Analysis atau Karhunen-Loève transformation (Papoulis, 2002) adalah teknik standar yang digunakan dalam pengenalan pola statistik dan signal

Disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi keselamatan kerja dan membuat variasi yang baru dalam mengkomunikasikan keselamatan kerja,

pilih tidak terdaftar dalam pemilu terdaftar dalam daftar pemilih

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa

Penelitian umumnya mencakup dua tahap, yaitu penemuan masalah dan pemecahan masalah. Penemuan masalah dalam penelitian meliputi identifikasi bidang masalah, penentuan

Kemampuan bakteri untuk mendegradasi suatu hidrokarbon dari limbah minyak bumi berbeda-beda, karena komposisi senyawa hidrokarbon yang terdapat di dalam minyak bumi berbeda