JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT (JUFM
JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE
TA FOR ENVIRONMENTAL &
RINGKASAN EKSEKU
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR
DIREKTORAT SUNGAI, DANAU DAN WADUK
B
Sa lura n Ta njunga n Ka li
Ka ma l
Ka li Grogol - Se k re t aris Ka li Angke
Hilir
Ba njir Ka nal Ba rat
P Ka li B Je la k Muara Kali Adem
Lokasi JEDI Fase 2 Lokasi JEDI Fase 1
Sa lura n Ce ngk a re ng 18
15
20
10
14
13
PENGERUKAN
SALURAN GROGOL SEKRETAR
CIDENG, PAKIN BESA
WADUK PLUIT
PT. PPA CONSULTANTS
JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT (JU
JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE (JEDI)
TA FOR ENVIRONMENTAL & SOCIAL IMPACT ASSESSMEN
GRANT NO TF#054683
RINGKASAN EKSEKUTIF AMDAL
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR
DIREKTORAT SUNGAI, DANAU DAN WADUK
-A
Wa duk Pluit
Wa duk Sunte r Se lata n Wa duk Sunte r
Uta ra Wa duk Sunte r
Timur I I I
Ka li Cide ng-T ha mrin Ka li Kruk ut-Cide ng
Ka li Sunte r Hulu Pa k
in-a li Be sin-a r-e la kr-e ng
Muara Banjir Kanal Timur / Marunda
Ancol
Ciliw ung-Gn. Sa ha ri
Ka li Sunte r Se
ntiong-Sunte r
Wa duk M e lati 16 17
11
06
21
09
07
12 08
PENGERUKAN
GROGOL SEKRETARIS, KRUKUT
CIDENG, PAKIN BESAR JELANGKENG, DAN
WADUK PLUIT
In joint venture with
PT. Arkonin Engineering Manggala Pratam
JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT (JUFMP)
JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE (JEDI)
SOCIAL IMPACT ASSESSMENT (EIA/SIA)
TIF AMDAL
C
Sa lura n Ca k ung
19
IS, KRUKUT
R JELANGKENG, DAN
PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peristiwa banjir di Propinsi DKI Jakarta menjadi semakin sering terjadi, yang tentunya
memberikan dampak kerugian yang besar terutama dari segi sosial ekonomi dan kesehatan.
Resiko kota DKI Jakarta terjadi banjir adalah cukup besar mengingat kota DKI Jakarta dengan
morfologi yang relatif datar ini menjadi muara dari 13 kali ke Teluk Jakarta. Resiko ini semakin
besar dengan terjadinya banyak perubahan pemanfaatan ruang disekitar Daerah Aliran
Sungai (DAS) kali-kali di atas dimana banyak terjadi perubahan yang semula lahan terbuka
hijau, perkebunan, sawah menjadi pemukiman yang menjadikan intensitas hujan di sekitar
hulu DAS yang memang tinggi tidak sempat teresapkan/tertahan oleh tanah sehingga run off
menjadi besar ke arah hilir. Kondisi ini tidak diikuti dengan adanya perbaikan/peningkatan
infrastruktur yang mengakibatkan infrastruktur yang ada tidak dapat menampung beban yang
terjadi kondisi ini di perparah dengan kebiasaan buruk masyarakat yang masih mempunyai
kebiasaan membuang sampah ke sungai. Hal ini juga mengakibatkan kapasitas saluran dan
sungai yang ada berkurang yang menyebabkan saat air berlimpah terjadi luapan air atau
peristiwa banjir.
Tingginya perubahan pemanfaatan ruang, mengakibatkan besarnya laju erosi di permukaan
tanah yang pada akhirnya, masuk ke badan air dan mengendap di lokasi dengan aliran tenang
(
aliran kominer)
dan umumnya terjadi di waduk-waduk atau daerah-daerah muara sungai dan
lokasi DKI Jakarta merupakan muara sungai sehingga menjadi tempat yang ideal untuk
mengendap. Selain dari aktivitas tanah, lumpur juga dihasilkan/terbentuk dari air limbah yang
tidak diolah atau lumpur hasil pengolahan yang dibuang ke sungai/badan air. Sistem
penyaluran air limbah (
sewerage system
) yang terpisah di DKI Jakarta masih sangat kecil baru
2% dan hal ini mengakibatkan pembuangan air limbah sangat sulit dikontrol dan akibatnya air
limbah langsung di buang melalui drainase ke badan air khususnya air bekas (
grey water
).
Proses dikomposisi air limbah di badan air mengasilkan lumpur yang turut memberikan
kontribusi timbunan lumpur di kali-kali di DKI Jakarta dan memberikan dampak semakin
berkurangnya kapasitas aliran/tampung inftastruktur air yang ada.
Bila ditelusuri, pertambahan penduduklah yang menjadi pangkal penyebab. Urbanisasi
menyebabkan jumlah populasi di Jakarta dan sekitarnya meningkat tajam. Inilah yang
memberi dampak pada perubahan tata guna lahan, yang semula sebagai daerah resapan air
berubah fungsi menjadi kawasan permukiman dan industri.
Perubahan-perubahan ini mengakibatkan pembesaran debit banjir karena semakin banyak
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Ringkasan Eksekutif (RE) [II-2]
Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,
itu, kepedulian masyarakat yang rendah terhadap kelestarian lingkungan mendorong
memburuknya kondisi sumber daya air.
Pemerintah Indonesia baik nasional maupun daerah telah melakukan upaya – upaya
penangulangan banjir salah satunya adalah pekerjaan pengerukan dan perbaikan sebagian
besar bagian dari sistem drainase yang ada di Jakarta. Salah satu proyek yang diusulkan
adalah
Jakarta Emergency Dredging Initiative
-JEDI yang termasuk dalam Proyek Mitigasi
Banjir Jakarta (
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project
-JUFMP) yang bertujuan untuk
mengurangi timbunan endapan di saluran pengendali banjir. Endapan tersebut dapat
mengurangi kapasitas tampung menjadi setengah kali dari kapasitas desain.
Salah satu paket proyek yang diusulkan adalah pengerukan :
1. Saluran Grogol – Sekretaris
2. Saluran Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama)
3. Saluran Pakin-Kali Besar- Jelangkeng
4. Waduk Pluit
Penanggung jawab kegiatan paket pengerukan adalah Ditjen Sumber Daya Air Kementerian
Pekerjaan Umum RI (PMU) sedangkan pelaksananya adalah Dinas Pekerjaan Umum DKI
Jakarta (PIU). Pelaksanaan AMDAL paket pengerukan ini bersamaan dengan pelaksanaan
AMDAL Pengerukan JEDI tahap II lainnya. Sedangkan pekerjaan AMDAL JEDI tahap I, telah
selesai dilakukan, sehingga pelaksanaan pengerukan JEDI fase 1 akan dijadikan sebagai
analogi dari kegiatan paket pengerukan ini (JEDI fase 2). Studi AMDAL ini dlakukan
bersamaan dengan kegiatan Studi Teknis Perencanaan Pengerukan, sehingga antara Studi
AMDAL, Studi Perencanaan Teknis, dapat saling memberikan masukan, terkait dengan
kegiatan pengerukan ini.
Material kerukan akan digunakan sebagai material reklamasi, di lokasi dispossal site, yaitu di
Ancol Barat bagian Timur. Lokasi dissposal site Ancol Barat bagian timur telah dilengkapi
dengan studi Up Dating AMDAL Reklamasi Pantai Ancol Barat bagian Timur pada tahun 2009
dan telah mendapatkan rekomendasi dari BPLHD DKI Jakarta Tanggal 30 maret 2009 no.
02/AMDAL/1.-774.151.
Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali
Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit akan dilakukan pada tahun 2011, secara administrasi
termasuk dalam wilayah Kota Administratif Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Dampak Lingkungan, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 tahun 2006 tentang
Jenis Usaha atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup beserta lampirannya, dan Keputusan Gubenur Provinsi DKI Jakarta Nomor
2863 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup di Provinsi DKI Jakarta, maka kegiatan
ini harus dilengkapi dengan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, karena
kegiatan pengerukkan perairan dengan volume
≥
50.000 m
3wajib dilengkapi dengan dokumen
AMDAL, untuk itu Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta akan melakukan studi AMDAL
Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali
Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit.
Penulisan dokumen KA - ANDAL ini mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
1.2
Tujuan dan Manfaat Kegiatan
1.2.1.Tujuan Kegiatan
Tujuan dari proyek adalah untuk:
(i) Mengatasi dampak banjir tahunan di DKI melalui prioritas perbaikan dan pengerukan yang
ada di saluran pengendali banjir, saluran dan waduk penampungan.
(ii) Memberikan keahlian teknis pada petugas melalui pelatihan kerja untuk memperkuat
kapasitas kemampuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya Dinas Pekerjaan
Umum DKI Jakarta untuk mengoperasikan dan memelihara sistem pengendalian banjir
sesuai dengan standar internasional.
Kegiatan pengerukan JEDI Tahap 2 ditujukan untuk memulai pelaksanaan proyek, dan
memungkinkan untuk menguji konsep rekayasa untuk pengerukan endapan, pengangkutan
dan pembuangan, serta untuk memantau dan mengelola dampak lingkungan yang mungkin
terjadi.
1.2.2. Manfaat Kegiatan
Manfaat utama dari kegiatan pengerukan JEDI Fase 2 untuk Saluran Grogol – Sekretaris,
Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit
adalah untuk mengurangi besaran kerugian dari banjir tahunan di beberapa wilayah yang
paling padat di bagian Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Manfaat lainnya
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Ringkasan Eksekutif (RE) [II-4]
Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,
1.3.Identitas Pemrakarsa dan Penyusun
1.3.1 Identitas Pemrakarsa Kegiatan
Nama
: Project Managemen Unit (PMU), Direktorat Sungai, Danau,
dan
Waduk,
Direktorat
Jenderal
Sumberdaya
Air,
Kementerian Pekerjaan Umum RI
Alamat
: Jalan
Pattimura
No.20
Kebayoran
Baru,
Gedung
Kementerian Pekerjaan Umum,Jaksel
Telepon/fax
: 021. 72039051/021.7261292
Nama Penanggung Jawab
: Ir. Hari Suprayogi, M.Eng.
Jabatan
: Kepala Satuan Kerja Direktorat Sungai, Danau dan Waduk
1.3.2.Identitas Penanggung Jawab Kegiatan
Nama
: Project Implementation Unit (PIU), Dinas Pekerjaan Umum
DKI Jakarta
Alamat
: Perkantoran Dinas Teknis Jatibaru, Jalan Taman Jatibaru
No.1, Jakarta Pusat
Telepon/fax
: 021.3865546//021.3865545
Nama Penanggung Jawab
:
Ir. H. Ery Basworo, M.Sc
Jabatan
: Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
1.3.3. Identitas Penyusun
Nama Perusahaan
: PPA Consultan dan PT Arkonin Engineering MP
Alamat
: Jl. Prapanca Buntu No.B50, Jakarta Selatan 12160
Telepon/fax
: 021.831.1566/021.8291096
Nama Penanggung Jawab
: Ir. Tonih Usmana, M.Si dan Ir Lasmana Rochman, MM
Jabatan
: Direktur Utama
Tim Penyusun
:
Tabel 1.1.
Susunan Tim Studi AMDAL
No
Nama
Jabatan
Kualifikasi
1
John Dickie BE, M.Env.Sc.
Team Leader
-2
Ir. Purwono
Co.Team Leader
-3
Ir. Zaherunaja, M.Si.
EIA Coordinator
AMDAL AB
Sertifikasi Ketua Tim INTAKINDO
4
Aditya M.S., SP.
EIA Coordinator
Assistant
-5
Drs. Bambang Budi Sardjono, MS
Sosio-Economic-Culture
Specialist
-6
Zulham Rizanur, ST
Chemist
AMDAL AB
Sertifikasi Ketua Tim INTAKINDO
7
Koderi Hadiwardoyo, SKM
Public Healt Specialist
-8
Ir. Nasaruddin Djohar AH
Hydrologist
SKA Hidrologi HATHI
9
Dra. Muflizah
Biologist
-10
Ir. Fauzi Fuazt, Dipl.Man. Engim
Tranportation Specialist
-11
Ir. Ni'matul Mughniyah, M.Si.
Waste/Landfill/Sediment
Specialist
AMDAL AB
Sertifikasi Anggota Tim
INTAKINDO
1.4.Uraian Rencana Usaha Dan /Atau Kegiatan
Dalam rangka penanggulangan banjir di wilayah Provinsi DKI Jakarta, yang merupakan ibu
Umum Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil
langkah-langkah kongret, salah satunya adalah melakukan upaya–upaya penangulangan banjir
dengan cara mengeruk Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng, (termasuk Krukut Lama),
Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit yang merupakan bagian dari kegiatan
Jakarta
Emergency Dredging Initiative
(JEDI) fase 2 yang termasuk dalam Proyek Mitigasi Banjir
Jakarta (
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project
/JUFMP). Total volume kerukan adalah
2.430.400 m
3. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi timbunan endapan di saluran
pengendali banjir. Endapan tersebut dan beberapa faktor lainnya, secara signifikan dapat
mengurangi kapasitas tampung pengaliran banjir di saluran pengendali banjir.
Penanggung jawab kegiatan pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng
(termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali-Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit adalah Dinas
Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Pelaksanaan AMDAL Pengerukan Saluran Grogol –
Sekretaris, Krukut- Cideng (termasuk Krukut Lama), Kali Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng,
dan Waduk Pluit bersamaan dengan pelaksanaan AMDAL Pengerukan JEDI fase 2 lainnya.
Sedangkan pekerjaan AMDAL JEDI fase 1, telah selesai dilakukan, sehingga akan dijadikan
sebagai analogi dari kegiatan pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng
(termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit (JEDI fase 2).
Studi AMDAL ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Studi Teknis Perencanaan
Pengerukan (DED) dan Studi LARAP, sehingga antara Studi AMDAL, Studi Perencanaan
Teknis (DED), dan LARAP dapat saling memberikan masukan, terkait dengan kegiatan
pengerukan ini.
Material kerukan akan digunakan sebagai material reklamasi, di lokasi
dispossal site
, yaitu di
Ancol Barat Bagian Timur. Lokasi
dissposal site
Ancol Barat Bagian Timur telah dilengkapi
dengan studi Up Dating AMDAL Reklamasi Pantai Ancol Barat Bagian Timur pada tahun 2009
dan telah mendapatkan rekomendasi dari BPLHD DKI Jakarta Tanggal 30 maret 2009 no.
02/AMDAL/1.-774.151.
Sehingga pada Studi AMDAL ini hanya membahas kegiatan
pengerukan saja.
Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali
Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit akan dilakukan pada tahun 2011, secara administrasi
termasuk dalam wilayah tiga kota adminstratif yatu ; Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta
Utara, meliputi 7 kecamatan dan 19 kelurahan. Berikut adalah nama-nama kelurahan yang
dilalui Grogol – Sekretaris, Krukut Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Ringkasan Eksekutif (RE) [II-6]
Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,
Tabel 1.2
Wilayah Administasi Saluran Grogol- Sekretaris
No
Kelurahan
Kecamatan
Kota Administratif
1
Tomang
Grogol
Petamburan
Jakarta Barat
2
Tanjung Duren Utara
3
Grogol
4
Wijaya Kusuma
5
Kedoya Utara
Kebon Jeruk
6
Duri Kepa
7
Kembangan Utara
Kembangan
Sumber : Konsultan 2009
Tabel 1.3
Wilayah Administasi Saluran Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama)
No
Kelurahan
Kecamatan
Kota Administratif
1
Petojo Utara
Gambir
Jakarta Pusat
2
Petojo Selatan
3
Kebon Kelapa
4
Cideng
5
Krukut
Taman Sari
Jakarta Barat
6
Glodok
7
Keagungan
8
Tambora
Tambora
9
Tanah Sereal
Sumber : Konsultan 2009
Tabel 1.4
Wilayah Administasi Pakin – Kali Besar- Jelangkeng
No
Kelurahan
Kecamatan
Kota Administratif
1
Pekojan
Tambora
Jakarta Barat
2
Tambora
3
Roa Malaka
4
Pinangsia
Taman Sari
5
Penjaringan
Penjaringan
Jakarta Utara
Sumber : Konsultan 2009
Tabel 1.5
Wilayah Administasi Waduk Pluit
No
Kelurahan
Kecamatan
Kota Administratif
1
Pluit
Penjaringan
Jakarta Utara
Rencana pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng
(termasuk Krukut Lama)
,
Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit dilaksanakan dengan melibatkan antara lain
instansi-instansi sebagai berikut :
Dinas Perhubungan DKI Jakarta (DISHUB DKI), terkait dengan rute pengangkutan hasil
kerukan dari lokasi pengerukan ke Dispossal Site.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP DKI), terkait dengan keamanan dan ketertiban
masyarakat di sekitar lokasi pengerukan.
PT. Pembangunan Jaya Ancol selaku penanggung jawab lokasi Dispossal Site.
Aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari tingkat kecamatan, kelurahan, RW, dekel, dan
RT setempat yang terkena dampak dari kegiatan pengerukan.
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup DKI Jakarta (BPLHD DKI), terkait dengan
minimalisasi dampak dari kegiatan pengerukan ke lingkungan sekitar.
Kegiatan pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng
(termasuk Krukut Lama)
,
Kali Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng, dan Waduk Pluit yang terletak di Jakarta Pusat, Jakarta
Barat, dan Jakarta Utara telah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta
2005 – 2010 (
Pasal 70 tentang Pengembangan prasarana dan sarana tata air dan
pengendalian banjir di Wilayah Jakarta)
.
Skala/besaran kegiatan pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng
(termasuk
Krukut Lama)
, Kali Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng, dan Waduk Pluit adalah sebagai
berikut:
1. Saluran Grogol-Sekretaris
a. Rata-rata lebar Saluran
: 20 meter
b. Panjang Saluran
: 3.500 meter (3,5 Km)
c. Kedalaman Saluran
: 0,5 meter
d. Kedalaman Kerukan
: 0,89 meter
e. Volume Kerukan
: 97.500 m
3f.
Batas Lokasi
: Jembatan Satria Citraland-Jembatan Daan Mogot
g. Jembatan Yang Dilalui
:
Jembatan Fly Over Daan Mogot
Jembatan Kedoya Pesing
Jembatan Macaw
Jembatan Daan Mogot 2
Jembatan Satria Citraland
2a. Saluran Krukut-Cideng
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Ringkasan Eksekutif (RE) [II-8]
Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,
b. Panjang Saluran
: 3250 meter (3,2 Km)
c. Kedalaman Saluran
: 1 meter
d. Volume Kerukan
: 139.800 m
3e. Batas Lokasi
: Pertemuan Kali Besar&Jelangkeng- Jembatan Jatibaru
f.
Jembatan Yang Dilalui
:
Jembatan Keamanan
Jembatan KH Zainal Arifin
Jembatan KH Hasyim Ashari
Jembatan Balikpapan
2.b. Saluran Krukut Lama
a. Rata-rata lebar Saluran
: 14 meter
b. Panjang Saluran
: 3485 meter (3,4 Km)
c. Kedalaman Saluran
: 1 meter
d. Volume Kerukan
: 14.900 m
3e. Batas Lokasi
: Pertemuan Cideng-Thamrin dengan Krukut Cideng
3. Saluran Pakin-Kali Besar- Jelangkeng
- Pakin
a. Rata-rata lebar Saluran
: 20 meter
b. Panjang Saluran
: 1.760 meter (1,76 Km)
c. Kedalaman saluran
: 1 meter
d. Kedalaman Kerukan
: 1 meter
- Kali Besar
a. Rata-rata lebar Saluran
: 20 meter
b. Panjang Saluran
: 1.820 meter (1,82 Km)
c. Kedalaman saluran
: 1 meter
d. Kedalaman Kerukan
: 1 meter
- Jelangkeng
a. Rata-rata lebar Saluran
: 11 meter
b. Panjang Saluran
: 2.370 meter (2,370 Km)
c. Kedalaman saluran
: 1 meter
d. Kedalaman Kerukan
: 1 meter
Dimensi Teknis lainnya
a. Volume Kerukan total
: 178.200 m
3b. Batas Lokasi
: Jembatan Gedong Panjang-Jembatan Pancoran
c. Jembatan Yang Dilalui
:
Jembatan Fly Over Kota
Jembatan KA Tiang Bendera
Jembatan Kopi
Jembatan Perniagaan Barat
Jembatan Perniagaan (Jelangkeng)
Jembatan Pluit Selatan
Jembatan Pluit Raya
Jembatan kakap
Jembatan Kali Besar Timur 3
Jembatan Bank
Jembatan Asemka
Jembatan Pancoran
4. Waduk Pluit
a. Luas
: 80 Hektar
b. Rata-rata Kedalaman
: 2,5 meter
c. Kedalaman Kerukan
: 5 meter
d. Volume Kerukan
: 2.000.000 m
3e. Inlet
: Saluran Pakin Besar dan Jelangkeng
f.
Outlet
: Teluk Jakarta
Jadwal pelaksanaan pengerukan ini adalah sebagai berikut :
Tabel. 1.6
Jadwal Pengerukan
Peta lokasi kegiatan pengerukan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep
Perizinan Sosialisasi Koordinasi
Perencanaan Teknis dan Sosial Penertiban Hunian
Mobilisasi Tenaga Kerja Pengerukan Pemasangan Turap
2009 2010 2013
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Ringkasan Eksekutif (RE) [II-10]
Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,
Kegiatan pengerukan Saluran Grogol–Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama),
Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit merupakan salah satu upaya dalam mengatasi
banjir. Pada subbab ini akan dijelaskan uraian rencana kegiatan pengerukan dengan besaran
berdasarkan rencana kegiatan, dalam penulisan laporan ini, pelaksanaan kegiatan
pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali
Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit akan dibagi menjadi terdiri dari 3 tahapan utama yaitu
Tahap Persiapan, Tahap Pengerukan dan Tahap Pasca Pengerukan. Uraian masing-masing
tahapan adalah sebagai berikut:
1.4.1. Tahap Persiapan
1. Perizinan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap Persiapan adalah kegiatan pengurusan perijinan yang
terkait dengan rencana pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng (termasuk
Krukut Lama), Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit.
2. Sosialisasi
a. Pengumuman Media massa
Sosialisasi melalui media telah dilaksanakan melalui penerbitan di koran Warta Kota pada
tanggal 7 November 2009 dan pemasangan poster di Kantor Kelurahan Kecamatan yang
dilalui Saluran Grogol–Sekretaris, Krukut-Cideng (Krukut Lama), Pakin-Kali Besar-Jelangkeng,
dan Waduk Pluit yaitu Kecamatan Grogol Petamburan, Kedoya, Kembangan, Gambir , Taman
Sari, Tambora, Penjaringan, serta BPLHD DKI Jakarta dan KLH Jakarta Pusat, Barat, dan
Utara.
b. Public Hearing/Konsultasi Publik
Sosialisasi dengan masyarakat dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2009 di Ruang
Auditorium Gedung Nyi Ageng Serang, Jl. HR Rasuna Said Kav. No. 22 C, Jakarta Selatan.
A
dapun Masukan,saran dan tanggapan peserta rapat antara lain,adalah:
1.
Sungai dan waduk setelah pengerukan harap tetap dipeliharaan / dirawat / pengawasan;
2.
Kapan pastinya waktu pengerukan akan dilaksanakan;
3.
Berdasarkan pengalaman pengerukan sebelumnya, diharapkan agar mengembalikan
kondisi lingkungan seperti sediakala setelah melakukan pengerukan;
4.
Khusus waduk pluit dan kali adem, agar dilakukan sosialisasi secara parsial pada
masyarakat setempat sebelum melaksanakan pengerukan;
5.
perlu lebih jelas mengenai teknis pengerukan;
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Ringkasan Eksekutif (RE) [II-12]
Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,
7.
Sebelum pelaksanaan pengerukan, kontraktor harus berkoordinasi dengan tokoh-tokoh
masyarakat;
8.
Perlu informasi
Hot Line
di spot-spot lokasi proyek untuk menampung laporan masukan
saran masyarakat
9.
Masyarakat agar dilibatkan dalam pelaksanaan proyek dan secara umum sangat
mendukung rencana proyek.
3. Koordinasi
Koordinasi dilakukan sebagai upaya persiapan agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik,
koodinasi dilakukan antara lain kepada
:
Dinas Perhubungan DKI Jakarta (DISHUB DKI), terkait dengan rute pengangkutan hasil
kerukan dari lokasi pengerukan ke Dispossal Site.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP DKI), terkait dengan keamanan dan ketertiban
masyarakat di sekitar lokasi pengerukan.
PT. Pembangunan Jaya Ancol selaku penanggung jawab lokasi Dispossal Site.
Aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari tingkat kecamatan, kelurahan, RW, dekel,
dan RT setempat yang terkena dampak dari kegiatan pengerukan.
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup DKI Jakarta (BPLHD DKI), terkait dengan
minimalisasi dampak dari kegiatan pengerukan ke lingkungan sekitar.
4. Perencanaan Teknis dan Sosial
Perencanaan teknis disiapkan oleh konsultan perencana yaitu PPC. Perencanaan teknis
berupa Detail Engeneing Desain Pengerukan (DED) dan Studi Sosial (LARAP) dilakukan
bersamaan dengan studi AMDAL Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng
(termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit. Kegiatan
perencanaan teknis dan sosial yang dapat menimbulkan dampak adalah kegiatan pra survei.
1.4.2. Tahap Pengerukan
Kegiatan pada tahap ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu persiapan dan pelaksanaan. Berikut
adalah uraian dari kegiatan tersebut;
a. Persiapan
1. Penertiban Hunian
Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, ini tidak akan disertai dengan penertiban hunian di
sepanjang saluran/drainase, karena berdasarkan hasil prasurvei tidak ditemukan pemukiman
(termasuk Krukut Lama), dan Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit direncanakan
akan dilakukan dilakukan penertiban hunian sebanyak :
a. 4.600 rumah di Waduk Pluit.
b. 250 rumah di Pakin- Kali Besar- Jelangkeng
c. 50 rumah di Saluran Krukut – Cideng (termasuk Krukut Lama)
Penertiban ini disertai dengan kajian sosial (LARAP). Penertiban hunian dilakukan dengan
cara langsung dari pihak Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta terhadap penduduk yang
menempati sempadan saluran/waduk. Pendekatan yang dilakukan dengan cara negoisasi
langsung tanpa perantara.
2. Mobilisasi Alat Berat Dan Kendaraan
Pada tahap ini dilakukan perencanaan mengenai jadwal mobilisasi kendaraan dan peralatan,
jadwal/waktu pengangkutan hasil kerukan ke lokasi
disposal site
, serta pengaturan lokasi
parkir kendaraan proyek serta tempat penyimpanan peralatan proyek. Dengan adanya
beberapa metode yang dilakukan terhadap saluran drainase, maka berikut ini adalah jenis
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Ringkasan Eksekutif (RE) [II-14]
Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,
Tabel 1.7
Peralatan dan Kendaraan Proyek
Sumber : Konsultan 2009
Floating Bulldozer Land Excavator
Dump Truck Floating Excavator
Service Crane Ponton
Service Ponton
Excavator (Floating)
Crane Shovel (Floating)
Floating Bulldozer
Excavator
(service) Alat Manual
Dump truck (lumpur)
Dump truck (sampah)
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit set Unit Unit
Grogol-Sekretaris 1 2 2 2 0 0 2 1 28 2
Pakin-Kalibesar -Jelangkeng 1 3 3 3 0 2 6 1 50 2
Krukut - Cideng 1 2 2 3 0 0 2 1 39 2
Waduk Pluit 0 2 2 2 2 0 2 1 50 2
TOTAL 3 9 9 10 2 2 12 4 167 8
Fungsi
Menurunkan ponton dan ecxcavator ke Saluran
Meletakan Excavator di Saluran Drainase
Meletakkan hasil kerukan
Mengeruk dasar saluran/waduk
Mengeruk dasar saluran/waduk
Mengeruk dasar waduk
Mengangkat hasil kerukan ke dump truck
Membersihkan ceceran
Membawa hasil kerukan ke Dispossal site
Membawa hasil pilahan sampah ke Dispossal site
Mobilisasi alat berat dan kendaraan akan dilakukan selama dua minggu. Untuk menyimpan
peralatan-peralatan ringan seperti pacul, sekop, tali, dan lain-lain, maka akan dibangun direksi
kit. Direksi kit ini juga berfungsi sebagai tempat meeting pelaksanaan proyek oleh kontraktor
pelaksana. Pada dasarnya pekerjaan pengerukan ini tidak membutuhkan pasokan listrik, namun
jika diperlukan, akan disediakan generator
3. Mobilisasi Tenaga Kerja
Selain mobilisasi kendaraan dan peralatan juga akan dilaksanakan kegiatan mobilisasi tenaga
kerja yang direncanakan akan berlangsung selama dua minggu. Tenaga kerja dalam kegiatan ini
terutama adalah pengemudi kendaraan, operator peralatan, serta pekerja pembantu
pembersihan. Mobilisasi tenaga kerja ini dilakukan oleh kontraktor pelaksana. Jumlah tenaga
kerja yang akan digunakan ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 1.8
Tenaga Kerja Proyek
No
Jenis
Jumlah
Keterangan
1
Pimpinan Proyek
1 orang
Kantor Proyek
2
Administrasi dan Keuangan
2 orang
Kantor Proyek
3
Supervisor
6 orang
Lokasi Pengerukan
4
Operator Service crane
12 orang Lokasi Pengerukan
6
Operator Excavator
22 orang Lokasi Pengerukan
7
Operator Floating Bulldozer
2 orang Lokasi Pengerukan
8
Operator Floating Crane Shovel
2 orang Lokasi Pengerukan
9
Pekerja Pengerukan
50 orang Lokasi pengerukan
10
Pengemudi truk dan kenek
350 orang Rute Pengangkutan
11
Pekerja pembersihan
24 orang Lokasi Pengerukan
12
Petugas keamanan
10 orang Lokasi Pengerukan
TOTAL
481 orang
Sumber : konsultan, 2009
Fasilitas bedeng untuk para pekerja tidak disediakan, sehingga tenaga kerja yang bertugas akan
pulang pergi dari rumah masing-masing. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan makan dan
minum, para pekerja akan membeli dari pedagang sekitar. Selain itu juga akan disediakan
fasilitas sanitasi berupa
toilet portable
yang akan disediakan kontraktor pelaksana. Diperkirakan
kebutuhan air adalah 481 orang x 20 liter/hari = 9,6 m3/hari. Kebutuhan air ini disuplai dari
pihak ketiga, melalui mobil tangki.
b. Pelaksanaan
1. Pengerukan
Direncanakan kegiatan pengerukan Saluran Grogol–Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut
Lama), Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit akan mengeruk material keruk sekitar
300-500 m3/hari, sehingga estimasi waktu yang diperlukan sekitar 33 bulan. Direncanakan
Pendahuluan
Ringkasan Eksekutif (RE) [I-16]
Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin–Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,
Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama) dan Grogol – Sekretaris, sedangkan untuk Kali
Pakin-Kali Besar-Pakin-Kali Jelangkeng akan mengunakan peralatan dengan alternatif
floating excavator,
atau
floating bulldozer
dan atau
land excavator
. Pada Waduk Pluit akan mengunakan alternatif
peralatan ;
floating excavator,
atau
floating crane shovel
dan atau
land excavator.
Kondisi pada
musim hujan telah diperhitungkan, bahwa luapan air rata-rata/tidak ekstrem masih dapat
dilakukan pengerukan. Untuk cuaca/banjir ekstrem, maka pekerjaan akan dihentikan
sementara. Untuk menangulangi sampah yang terbawa dari hulu maka akan dibangun trash
screen (jaring sampah).
A. Metode dengan mengunakan floating excavator, direncanakan akan dilakukan pada :
1. Waduk Pluit
2. Saluran Krukut – Cideng (termasuk Krukut Lama)
3. Kali Pakin- Kali Besar-Kali Jelangkeng
4. Saluran Grogol-Sekretaris
Tahapan pelaksanaan pengerukan mengunakan floating excavator adalah sebagai berikut;
a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan
b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di ujung jalan lokasi pengerukan
c. Excavator keruk dan ponton diturunkan ke kali dengan menggunakan
crane
dari atas
jembatan atau mengunakan
ramp
. Ponton diturunkan terlebih dahulu, setelah stabil
kemudian disusul oleh excavator keruk .
d. Excavator (yang telah berada di atas ponton) dan ponton lumpur bergerak menuju titik awal
pengerukan yang diprioritaskan pada lokasi yang telah terakumulasi endapan dan sampah.
e. Excavator mulai mengeruk dari titik awal pengerukan ke titik selanjutnya.
B. Metode dengan mengunakan land excavator, direncanakan akan dilakukan pada :
1. Waduk Pluit
2. Saluran Krukut – Cideng (termasuk Krukut Lama)
3. Kali Pakin- Kali Besar-Kali Jelangkeng
4. Saluran Grogol-Sekretaris
Tahapan pelaksanaan pengerukan mengunakan land excavator adalah sebagai berikut ;
a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan
b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di ujung jalan lokasi pengerukan
c. Service Excavator mulai mengeruk dari titik awal (diprioritaskan pada lokasi yang telah
C. Metode dengan mengunakan floating bulldozer, direncanakan akan dilakukan pada Kali
Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng. Berikut adalah rincian kegiatan dari metode mengunakan
floating bulldozer ;
a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan pekerjaan
b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di pinggir kali.
c. Floating Buldozer diturunkan ke waduk dengan menggunakan
ramp
dari jalan.
d. Floating Buldozer dan
service excavator
(yang berada di pinggir kali) akan mulai melakukan
pengerukan yang diprioritaskan pada lokasi yang telah terakumulasi endapan, gulma air,
dan sampah
e. Floating Buldozer mulai mengeruk dari titik awal pengerukan ke titik selanjutnya.
D. Metode dengan mengunakan floating crane shovel, direncanakan akan dilakukan pada
Waduk Pluit. Tahapan pelaksanaan pengerukan mengunakan floating crane shovel adalah
sebagai berikut;
a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan
b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di ujung jalan lokasi pengerukan
c. Floating crane shovel dan ponton diturunkan ke waduk dengan menggunakan
ramp
. Ponton
diturunkan terlebih dahulu, setelah stabil kemudian disusul oleh floating crane shovel .
d. Floating crane shovel (yang telah berada di atas ponton) dan ponton lumpur bergerak
menuju titik awal pengerukan yang diprioritaskan pada lokasi yang telah terakumulasi
endapan, gulma air, dan sampah.
e. Floating crane shovel mulai mengeruk dari titik awal pengerukan ke titik selanjutnya.
2. Penempatan Hasil Pengerukan Sementara
Material hasil keruk, berupa lumpur diletakan di Tempat Penempatan Sementara Lumpur (TPS
Lumpur), berupa wadah (kontainer) yang dapat meniriskan air dari lumpur dan mengeringkan
lumpur dengan proses evaporasi. Kontainer diletakkan di tepi saluran drainase atau waduk
sehingga dapat menghindari pencemaran lingkungan di jalan atau persepsi negatif dari
penduduk sekitarnya, Jika hari hujan atau menimbulkan kebauan yang tajam, maka timbunan
lumpur di kontainer akan di tutup. Penumpukan lumpur sementara tidak akan lebih tinggi dari 2
m dan waktu penempatan selama satu hari.
Lokasi hasil kerukan untuk Saluran Grogol Sekretaris adalah sebelah utara Waduk Tomang,
Saluran Krukut Cideng berada di dekat RS Tarakan dan pertemuan antara Krukut Cideng
dengan Krukut Lama, Untuk Saluran Pakin-Kali Besar-Jelangkeng terletak di sepanjang Jalan
Pendahuluan
Ringkasan Eksekutif (RE) [I-18]
Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin–Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,
3. Pemilahan Sampah
Sebelum lumpur diangkut ke
dispossal site
di Ancol Barat bagian Timur atau lokasi lain yang
memilki dokumen lingkungan hidup, sampah yang berukuran besar akan dipilah terlebih dahulu
oleh masyarakat setempat. Sampah yang telah terpilah akan diangkut dengan truk (bekerja
sama dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta dalam hal teknis pengangkutan atau penunjukan
operator pengangkut sampah) ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Volume
sampah diperkirakan adalah 20 % dari volume lumpur yang dikeruk yaitu 486.080 m3.
4. Transportasi Hasil Pengerukan
Pengangkutan hasil kerukan dilakukan oleh truk pengangkut berkapasitas 25 m
3dan dilengkapi
dengan pelindung (
seal)
untuk mencegah ceceran lumpur yang tumpah. Selain itu juga diatur
rute transportasi truk yang mengangkut hasil pengerukan sebanyak 30-50 kendaraan/hari
dengan ritase masing–masing masing truck sebanyak tiga ritase (rute yang sama juga
digunakan untuk truk yang kosong). Setiap hari truk dapat mengangkut lumpur sebanyak 2.360
m
3. Truk berisi lumpur hasil kerukan akan berangkat menuju lokasi
dispossal site
Ancol Barat
bagian Timur atau lokasi lain yang memiliki dokumen lingkungan mulai pukul 22.00 – 05.00 WIB.
Rute pengangkutan hasil kerukan adalah;
Saluran Grogol-Sekretaris ;
Jalan S. Parman
Jalan Daan Mogot
Jalan DR Makaliwe
Jalan Latumenten
Jalan
Jembatan Dua
Jalan Bandengan Utara/Selatan
Jalan Gedong Panjang
Jalan Pakin
Jalan Tongkol
Jalan Kunir
Jalan Kp.Bandan
Jalan RE Martadinata.
Kali Pakin-Kali Besar- Kali Jelangkeng ;
Jalan Gedong Panjang
Jalan Pakin
Jalan Tongkol
Jalan Kunir
Jalan Kp.Bandan
Jalan
RE Martadinata.
Waduk Pluit ;
Jalan Muara Baru
Jalan Gedong Panjang
Jalan Pakin
Jalan Tongkol
Jalan Kunir
Jalan
Kp.Bandan
Jalan RE Martadinata.
Saluran Krukut-Cideng ;
Jalan Cideng Timur/Barat
Jalan Tanah Sereal
Jalan Tambora/Jalan Gajah Mada/Hayam
Wuruk
Jalan Perniagaan
Jalan Kopi
Jalan Kali Besar 3
Jalan Kunir
Jalan
Kp.Bandan
Jalan RE Martadinata.
Tabel 1.9.
Rencana Pengangkutan Material Hasil Kerukan
No
Uraian
Satuan
Jumlah
Keterangan
Lumpur
1
Kendaraan Pengangkut
Truck
30-50
2
Frekwensi
Ritase
3
3
Kapasitas Angkut
M3/truck 25
4
Waktu Operasional Pengangkutan
WIB
22.00-05.00
5
Waktu Tempuh ke Disposaal Site
(Ancol Barat Bagian Timur)
menit
Dari Grogol Sekretaris : 52 menit
Dari Krukut Cideng : 40 menit
Dari Pakin Besar Jelangkeng : 18 menit
Dari Pakin Waduk Pluit : 20 menit
Sampah
1
Kendaraan Pengangkut
Truck
2
2
Frekwensi
Ritase
1
3
Kapasitas Angkut
M3/truck 25
4
Waktu Operasional Pengangkutan
Waktu
09.00-17.00
5
Waktu Tempuh Ke TPST
Bantar Gebang
Menit
Rata-Rata : 90 menit
5. Penempatan Hasil Pengerukan
Penempatan hasil keruk dilakukan di
dispossal site
yaitu Ancol Barat bagian Timur atau lokasi
lain yang telah memiliki dokumen lingkungan yang akan digunakan sebagai material reklamasi.
Manajemen di
dispossal site
merupakan manajemen terpisah dengan manajemen pengerukan.
Manajemen
dispossal site
Ancol Barat Bagian Timur dilakukan oleh PT Pembangunan Jaya
Ancol sesuai dengan Up Dating AMDAL Ancol Barat Bagian Timur, sedangkan manajemen
pengerukan dilakukan oleh JEDI Manajemen secara keseluruhan yang mencakup lokasi
pengerukan dan jalan-jalan yang dilalui oleh truk pengangkut material keruk. Sesuai dengan
studi Up Dating AMDAL Reklamasi Ancol Barat Bagian Timur pada tahun 2009, maka PT
Pembangunan Jaya Ancol tidak menerima lumpur yang mengandung B3.
Untuk mengetahui apakah ada limbah B3 di lumpur hasil kerukan, maka Ditjen Sumber Daya Air
Kementrian PU RI dan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta akan memantau kualitas sedimen
tersebut secara rutin, apabila terdapat limbah B3, maka hasil kerukan tidak akan dibawa ke
Ancol Timur, melainkan akan diserahkan pada pihak ke tiga yang memilki izin KLH.
4. Kegiatan Penunjang Pengerukan
a. Saluran Grogol Sekretaris
Pada lokasi saluran Grogol Sekretaris akan dilakukan perbaikan pagar
Pendahuluan
Ringkasan Eksekutif (RE) [I-20]
Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin–Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,
Untuk menjaga agar agar tidak terjadi erosi pada dinding saluran Krukut-Cideng (Termasuk
Krukut Lama), maka akan dilakukan perbaikan
embankment
eksisting dengan pemasangan
sheet pilling.
c. Saluran Kali Besar-Pakin-Jelangkeng
Untuk menjaga agar agar tidak terjadi erosi pada dinding saluran Kali Besar-Pakin-Jelangkeng,
maka akan dilakukan perbaikan
embankment
eksisting dengan pemasangan sheet pilling.
1.4.3. Tahap Pasca Pengerukan
Dengan telah berakhirnya kegiatan pada tahap pengerukan, maka akan dilanjutkan dengan
kegiatan pada tahap pasca pengerukan yang diantaranya terdiri dari :
1. Pembersihan Lahan
Pada tahap pasca pengerukan, lokasi TPS lumpur dan lokasi sekitar saluran/waduk akan
dibersihkan dari sisa-sisa kegiatan pengerukan. Sarana umum seperti rambu lalu lintas, pagar,
tanaman dan taman akan dikembalikan seperti kondisi semula.
2. Demobilisasi Kendaraan dan Peralatan
Demobilisasi kendaraan dan peralatan dilakukan secara bertahap dari lokasi pengerukan ke
tempat kontraktor pelaksana.
3. Demobilisasi Tenaga Kerja
Sebelum melakukan pemutusan kerja, pihak kontraktor akan memberikan informasi mengenai
hal tersebut, sehingga para tenaga kerja dapat bersiap-siap. Demobilisasi tenaga kerja akan
dilakukan setelah semua pekerja menjalankan kewajibannya dan menerima haknya.
4. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan saluran drainase dilakukan untuk mempertahankan kapasitas tampung
saluran drainase dilakukan secara bertahap. Pekerjaan yang dilakukan adalah pengerukan rutin
(
maintenance dreaging
) dan perawatan embankment. Kegiatan pemeliharaan akan dilakukan
selama 6 bulan setelah kegiatan pengerukan.
1.5. Keterkaitan Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan Dengan Kegiatan Lain Disekitarnya
Kegiatan- kegiatan yang ada di sekitar Saluran Grogol-Sekretaris adalah ;
1. Pemukiman Penduduk ; Pemukiman Penduduk Kelurahan Tomang, Tanjung Duren Utara,
Grogol, dan Wijaya Kusuma, Kompleks PGN, Greenville, Apartemen Centro City, Sunrise
gerden.
2. Pertokoan ; Mal Ciputra
4. Perkantoran ; PT Indosiar Visual Mandiri
5. Tata Air : Waduk Tomang
6. Transportasi : Rel Kereta Api Tangerang-Jakarta, Fly Over Daan Mogot, dan Busway Koridor
III dan VIII.
Kegiatan- kegiatan yang ada di sekitar Saluran Krukut – Cideng (termasuk Krukut Lama) adalah;
Pemukiman Penduduk dan perkantoran di Kelurahan Petojo Utara, Petojo Selatan, Cideng,
Krukut, Tanah Sereal, Glodok, dan Keagungan.
Kegiatan- kegiatan yang ada di sekitar Saluran Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng adalah ;
1. Pemukiman Penduduk ;. Pemukiman Penduduk Kelurahan Pekojan, Tambora, Roa Malaka,
Pinangsia, Pluit dan Penjaringan
2. Kawasan Kota Tua
3. Transportasi ; Rel Kereta Api Duri-Kota-Tanjung Priok dan Jalan Tol Pelabuhan
4. Pasar: Pasar Pagi Lama, Pasar Asemka, Pasar Petak Sembilan, dan Pasar Ikan Lama
5. Perikanan : Pusat Pelelangan Ikan
6. Tata Air : Rumah Pompa
Kegiatan- kegiatan yang ada di sekitar Waduk Pluit adalah ;
1. Pemukiman Penduduk ; Pemukiman Penduduk Kelurahan Penjaringan dan Pluit .
2. Industri : Kawasan Industri dan Pergudangan
3. Perikanan : Pusat Pelelangan Ikan
4. Tata Air : Rumah Pompa
5. Ruang Terbuka Hjau
1.6. Alternatif –Alternatif Yang Akan Dikaji Dalam ANDAL
Berdasarkan data – data dan diskusi dengan pemrakarsa, maka terdapat alternatif sebagai
berikut ;
Direncanakan pengerukan ini akan dilakukan dengan
floating excavator
atau
land excavator
untuk saluran Krukut-Cideng dan Grogol–Sekretaris, sedangkan untuk Kali Pakin-Kali Besar-Kali
Jelangkeng akan mengunakan peralatan dengan alternatif
floating excavator,
atau
floating
bulldozer
dan atau
land excavator
. Pada Waduk Pluit akan mengunakan alternatif peralatan ;
Pendahuluan
Ringkasan Eksekutif (RE) [I-22]
Ringkasan Eksekutif (RE) [II-1] Kegiatan Pengerukan Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,
BAB 2 DAMPAK PENTING TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Dari rangkaian kegiatan, tahap pengerukan merupakan kegiatan yang paling menimbulkan
dampak negatif. Kegiatan ini secara signifikan akan mengubah kualitas lingkungan hidup
dan perubahan persepsi masyarkat , namun juga merupakan upaya mengatasi banjir di
DKI Jakarta.
Perubahan kualitas lingkungan dan perubahan persepsi masyarkat. Semua dampak
turunan tersebut saling berkaitan, namun tidak saling memperkuat atau memperlemah
dampak-dampak tersebut.
Hasil prakiraan dan evaluasi dampak besar dan penting yang terjadi di pengerukan saluran
Grogol Sekretaris, Krukut Cideng, Pakin Besar Jelangkeng, dan Waduk Pluit adalah :
Tahap Persiapan
1. Persepsi Masyarakat
Tahap Pengerukan
1.Kualitas Debu dan Kebauan Udara Ambien
2.Lalu Lintas dan kerusakan jalan
3.Tingkat Kebisingan
4.Kualitas Sedimen
5.Sampah
6.Kualitas Air Permukaan
7.Kesempatan Kerja dan Berusaha
8.Persepsi Masyarakat
9. Kesehatan Masyarakat
Tahap pasca Pengerukan
1. Mengurangi Banjir
RKLDAN RPL
Ringkasan Eksekutif (RE)
1
Kegiatan Pengerukan, Sungai, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin–Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,
BAB 3 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Tabel 3.1.a. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengerukan Saluran Drainase Grogol-Sekretaris
Komponen Lingkungan Hidup yang Terkena Dampak
Sumber dampak Tolok ukur Dampak
Tujuan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Waktu Pelaksanaan
Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana Pengawas Pelaporaan
A. Tahap Persiapan 1. Persepsi dan
Keresahan Masyarakat
Sosialisasi
Survei Pendahuluan
Adanya reaksi atau tanggapan dari masyarakat sekitar sehubungan dengan rencana kegiatan pengerukan saluran Grogol-Sekretaris.
Mencegah, mengendalikan dan menanggulangi terjadinya persepsi masyarakat yang negatif di sekitar lokasi kegiatan.
a. Seminggu sebelum kegiatan pengerukan dilaksanakan, kontraktor pelaksana akan melakukan sosialisasi lebih detail tentang rencana kegiatan kepada masyarakat yang terkena dampak
Kec. Grogol-Petamburan (Kel. Tanjung Duren Utara, Kel. Grogol, dan Kel. Tomang)
Kec. Kembangan (Kel. Kembangan Utara)
Kec. Kebon Jeruk (Kel. Kedoya Utara dan Kel. Duri Kepa)
Seminggu sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris.
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Kontraktor Pelaksana
KLH Jakarta Barat
Kec. Grogol-Petamburan
Kec. Kembangan
Kec. Kebon Jeruk
Sudin PU Jakarta Barat
Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)
KLH Jakarta Barat
BPLHD DKI
b. Mengakomodir saran dan tanggapan dari masyarakat sekitar yang disampaikan pada saat sosialisasi rencana kegiatan.
Kec. Grogol-Petamburan (Kel. Tanjung Duren Utara, Kel. Grogol, dan Kel. Tomang)
Kec. Kembangan (Kel. Kembangan Utara)
Kec. Kebon Jeruk (Kel. Kedoya Utara dan Kel. Duri Kepa)
Seminggu sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Kontraktor Pelaksana
KLH Jakarta Barat
Kec. Grogol-Petamburan
Kec. Kembangan
Kec. Kebon Jeruk
Sudin PU Jakarta Barat
Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)
KLH Jakarta Barat
BPLHD DKI
c. Berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti tanggapan, saran dari masyarakat dan berkoordinasi dengan pemilik lahan yang lahannya akan dimanfaatkan sebagai jalan akses kendaraan
Tapak Proyek Saluran Grogol-Sekretaris Sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Kontraktor Pelaksana
KLH Jakarta Barat
Kec. Grogol-Petamburan
Kec. Kembangan
Kec. Kebon Jeruk
Sudin PU Jakarta Barat
Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)
KLH Jakarta Barat
BPLHD DKI
d. Pemasangan papan pengumuman dikedua sisi saluran tentang informasi kegiatan pengerukan drainase setiap 1 km.
Depan Mall dan Hotel Citraland,
Waduk Tomang,
Pintu Air Waduk Tomang,
Kampung Pesing
Seminggu sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Kontraktor Pelaksana
KLH Jakarta Barat
Kec. Grogol-Petamburan
Kec. Kembangan
Kec. Kebon Jeruk
Sudin PU Jakarta Barat
Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)
KLH Jakarta Barat
BPLHD DKI
e.Menyediakan fasilitas pusat informasi terpadu tentang kegiatan pengerukan JEDI yang dapat diakses 24 jam oleh masyarakat
Kantor Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU) Sebulan sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Kontraktor Pelaksana
KLH Jakarta Barat
Kec. Grogol-Petamburan
Kec. Kembangan
Kec. Kebon Jeruk
Sudin PU Jakarta Barat
Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)
KLH Jakarta Barat
BPLHD DKI
f. Menyediakan fasilitas pelayanan pengaduan (hotline service 24 jam) untuk menerima masukan dan keluhan dari masyarakat sekitar
Kantor Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta dan Kontraktor Pelaksana
Sebulan sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Kontraktor Pelaksana
KLH Jakarta Barat
Kec. Grogol-Petamburan
Kec. Kembangan
Kec. Kebon Jeruk
Sudin PU Jakarta Barat
Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)
KLH Jakarta Barat
BPLHD DKI
g. Berkoordinasi/melakukan pendekatan terhadap aparat instansi terkait dan masyarakat sekitar.
Kantor Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta dan Kontraktor Pelaksana
Sebulan sebelum dilaksanakannya pengerukan Saluran Grogol-Sekretaris
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Kontraktor Pelaksana
KLH Jakarta Barat
Kec. Grogol-Petamburan
Kec. Kembangan
Kec. Kebon Jeruk
Sudin PU Jakarta Barat
Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)
KLH Jakarta Barat
BPLHD DKI
B. Tahap Pengerukan
1. Kualitas Debu dan Kebauan Udara Ambient
Mobilisasi alat dan kendaraan
Kegiatan Pengerukan
Transportasi lumpur hasil keruk
Transportasi bahan material perbaikan embankment
SK Gub No.551 tahun 2001 tentang baku mutu udara ambient. (Debu)
SK MenKLH No.50 tahun 1996 tentang baku mutu kebauan
Mengendalikan/mencegah terjadinya penurunan kualitas udara dan kebauan
a.Kendaraan pengangkut harus lulus uji emisi (dibuktikan dengan pemasangan stiker)
Base camp kendaraan kontraktor pelaksana Saluran Grogol-Sekretaris
Setiap 6 bulan sekali selama kegiatan pengerukan saluran Grogol-Sekretaris
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Kontraktor Pelaksana
KLH Jakarta Barat
Sudin Perhubungan Jakarta Barat
Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)
KLH Jakarta Barat
BPLHD DKI b. Penempatan alat berat diletakan pada lokasi pemilahan dan TPS. Saluran Grogol-Sekretaris Selama pengerukan
dilaksanakan
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Kontraktor Pelaksana
KLH Jakarta Barat
Sudin Perhubungan Jakarta Barat
Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)
KLH Jakarta Barat
BPLHD DKI b.Pengerukan lumpur hanya dilakukan pada siang hari. Saluran Grogol-Sekretaris Selama pengerukan
dilaksanakan
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Kontraktor Pelaksana
KLH Jakarta Barat
Sudin PU Jakarta Barat
Ditjen SDA Kem.PU RI (PMU)
KLH Jakarta Barat
BPLHD DKI d. Melakukan penirisan lumpur dan pemilahan sampah pada lokasi yang
bisa dijangkau dengan syarat antara lain : - Jauh dari lokasi pemukiman masyarakat.
Lahan kosong di dekat Kampung Pesing Sebulan sebelum Pengerukan dilaksanakan
Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
Kontraktor Pelaksana
KLH Jakarta Barat
Sudin Kebersihan Jakarta Barat
Sudin PU Jakarta Barat
KLH Jakarta Barat