APLIKASI GAME THIRD PERSON SHOOTER 3 DIMENSI ROBOT SHOOT
Dian Ambar Wasesha
STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jl. Damai No.8, Warung Jati Barat
(Margasatwa), Jakarta Selatan dian.aw@gmail.com
Hendi Fahrudin
STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jl. Damai No.8, Warung Jati Barat
(Margasatwa), Jakarta Selatan h_fahrudin@yahoo.com
ABSTRAK — Industri kreatif di Indonesia sudah mulai berkembang sejak beberapa tahun yang lalu. Perkembangan industri kreatif diikuti dengan tingginya minat masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan develover industri kreatif untuk mengembangkan ide dan kemampuannya. Namun dinegara kita tidak banyak yang menjadi pelakunya.
Game yang tersedia tentunya beraneka ragam dengan berbagai pilihan genre dan masing-masing game
membutuhkan spesifikasi perangkat keras yang berbeda.
Game third person shooteradalah jenis gameaction yang digemari menggunakan sudut pandang orang ketiga yang memungkinkan pemain untuk melihat karakter, dimana pemain dapat melihat keseluruhan tubuh karakter dalam
game. Dengan menggunakan game engines Unity 3D, pembuatan game akan lebih mudah dan dapat memberikan minat karena mudah dimainkan khususnya yang sangat menyukaigame.
Kata Kunci: 3D Games, Third Person Shooter, Unity 3D
ABSTRACT - Creative industry in Indonesia has started to develop since several years ago. The development of creative industry followed by high public interest. The high interest is as if demanding the designer and develover creative industry to develop ideas and abilities. But in our country there are not many who become the perpetrators. The available games are of course diverse with a wide selection of genres and each game requires different hardware specifications. The third person shooter game is a popular type of action game using a third-person perspective that allows players to see characters, where players can see the whole body of characters in the game. By using Unity 3D game engines, game creation will be easier and can give interest because it is easy to play especially those who love games.
Keywords: 3D Games, Third Person Shooter, Unity 3D
PENDAHULUAN
Industri kreatif di Indonesia sudah mulai berkembang sejak beberapa tahun yang lalu. Perkembangkan industri kreatif di ikuti dengan tingginya minat masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan developer industri kreatif untuk mengembangkan ide dan kemampuannya. Salah
satu industri kreatif yang berkembang sangat pesat dan diminati banyak orang adalahgame. Gamediminati mulai dari anak-anak sampai dewasa baik pada papan permainan (boardgame), console, arcade, handhelt,
maupun komputer. Tipe game (genre) sudah banyak bermunculan, mulai dariaction shooter, action adventure, adventure, role-playing, simulation, sampai pada game strategy. Menurut Fauzi dan Rodiah (2013:1)
Kemajuan teknologi komputer saat ini banyak mengalami perubahan yang sangat besar. Sakarang manusia telah mampu mengembangkan aplikasi modern, demikian juga industri saat ini saling bersaing untuk mengembangkan produk mereka dipasaran lokal maupun internasional. Namun di negara kita tidak banyak yang menjadi pelakunya. (Sibero, 2009:7)
Game yang tersedia tentunya beraneka ragam dengan berbagai pilihangenre dan masing-masinggame
membutuhkan spesefikasi perangkat keras yang berbeda, tidak jaranggameyang digemari memerlukan spesifikasi perangkat keras yang cukup tinggi sementara spesifikasi perangkat keras dimiliki tidak mencukupi sehingga game yang digemari pun tidak bisa dinikmati. Menurut Purnomo, dkk (2012:752)
Game Third Person Shooting(tps) adalah salah satu jenis game (genre) Action yang digemari menggunakan sudut pandang orang ketiga yang memungkinkan pemain untuk melihat karakter mereka mengendalikan elemen desain utama, dimana pemain dapat melihat keseluruhan tubuh karakter dalam game (contoh : Ragnarok Online, Fate). Tidak seperti First Person Shooting yang menampilkan orang pertama dengan sudut pandang pemain yang melihat aksi melalui mata karakter pemain, dimana pemain dijadikan seperti karakter yang di mainkan (contoh : Counter strike, Point Blank, Halo). Menurut Fauzi dan Rodiah (2013:2)
Banyaknya genre yang disebutkan diatas, memungkinkan adanya kombinasi diantara genre
tersebut, salah satunya adalah Action Arcade. Action arcade adalah kombinasi dari Action Game dan Arcade Game. Dimana pemain di tuntut menggunakan ketangkasan, kecepatan dan konsentrasi untuk menyelesaikan sebuah level.
B. 1.
Model Pengembangan Sistem Analisa Kebutuhan Sistem
kebutuhan sistem non fungsional dalam game third person shooter, antara lain:
Dari analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa Tabel 1. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam
sistem yang dibutuhkan dalam perancangan game membuatgame
ini adalah yang memiliki kriteria sebagai berikut : Spesifikasi Keterangan
1. Gamemempunyai sistem permainan yang Computer Processor Intel Celeron CPU 1007U, 1,50Ghz
sederhana dan mudah dimengerti. Computer Memory 4 GB
2. Game tidak terlalu berat ketika dijalankan VGA 64-bit Operating System memberikan minat karena mudah dimainkan khususnya
yang sangat menyukaigame.
BAHAN DAN METODE
A. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat, maka penulisan ini menggunakan dua teknik pengumpulan data sebagai sarana untuk membantu serta memudahkan dalam penyusunan laporan. Dua teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:
1. Observasi
Observasi terdiri dari analisis game sejenis dan analisis user. Analisis game sejenis dilakukan dengan cara melakukan observasi terhadap game
yang sejenis. 2. Studi Literatur
Merupakan teknik pengumpulan data untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan game yang dibuat dari berbagai sumber seperti sumbangan tulisan-tulisan yang berasal dari buku-buku di perpustakaan kampus dan internet sebagai perpustakaan elektronik yang sangat besar, mendominasi sebagian besar referensi didalam penulisan ini.
Perkembangan maupun perubahan sistem yang bersangkutan terhadap game yang dibuat terkait dengan Software dan spesifikasi komputer (Hardware) yang diperlukan, seperti Sistem Operasi (Operating System), Prosesor Komputer (Computer Processor), Memori Komputer (Computer Memory), Resolusi Layar (Screen Resolution), dan VGA (Video Graphics Array)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang berisikan proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh aplikasi yang berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh aplikasi. Adapun analisa kebutuhan fungsionalgame Third person shooter, antara lain:
1. Pada tampilan menu utama pengguna dapat memilih permainan baru atau memilih level yang akan dimainkan.
2. Gameterdiri dari tingkatan tigaleveldengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan untuk sistem analisis perangkat keras/hardware, analisis perangkat lunak/software, analisis pengguna/user. Analisis
sehingga tidak memerlukan komputer yang mempunyai spesifikasi tinggi.
3. Gamebersifatsingle player. 2. Desain
Pada tahapan rancangan desain yaitu mendesain tampilangamedari tampilan menu utama, tampilan menu help, tampilan menu about dengan menggunakanUnity 3D v1.05.
3. Code Generation
MenggunakanUnity 3Dsebagaigame enginesdalam pembuatan game dengan menggunakanJava Script,
Boo ScripdanC#.
4. Testing
Sekaligamedibuat, pengujiangame dimulai. Proses pengujian nya sebagai berikut :
1. White Box Testing
Menguji pemain (player) berhasil melewati rintangan–rintangan dan melanjutkan ke level berikutnya.
2. Black Box Testing
Menguji apakah game yang saat dijalankan sesuai dengan menu–menu tampilan.
5. Support
Screen Resolution 1366x768
Operating System Window 7 Ultimate Sumber: Hasil penelitian (2013)
a. User Interface
Berikut tampilan game yang dibuat pada game Third Person Shooter, antara lain :
1. Tampilan Main Menu
Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 2. Menu Continue
3. TampilanGame Paused
Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 6.Level Complete
b. State Transition Diagram
State TransitionDiagram adalah suatu pemodelan peralatan (modelling tool) yang menggambarkan sifat ketergantungan terhadap suatu sistem waktu nyata (real time system), dan tampilan tatap muka (interface) pada sistem aktif (online system). Pemodelan ini juga digunakan dalam menjelaskan alur-alur dari aplikasi yang penulis rancang.
Sumber: Hasil penelitian (2013)
1. State Transition DiagramMenu Utama Pilih New Game
New Game Pilih Continue
Pilih Level 1 Level 1 Pilih Level 2 Continue Level 2
Windows
Utama Help Level 3 User Menjalankan Game Pilih About
About Pilih Exit
Exit
Keluar Dari Game Sumber: Hasil penelitian (2013)
Gambar 7.State Transition DiagramMenu Utama 2. State Transition Diagram Play Game
Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 4. Menu Help
New Game
Tombol new game di klik Level 1
Tombol restart di klik kembali ke level yang sama
Pemain menekan Level 1 sukses?
Masuk ke level 2 Player Mati? Masuk ke menu game over
Menu Game Over
tombol menu/quit
5. TampilanGame Over
Level 2
Pemain menekan tombol resume kembali ke level yang sama Level 2 sukses?
Masuk ke level 3 Player Mati? Masuk ke menu game over
Menu Game Over
Pemain menekan tombol menu/quit
Layar Menu Utama
Level 3
Level 3 sukses? Level Complete Player Mati?
Pemain menekan tombol resume kembali ke level yang sama
Menu Game Over
Pemain menekan tombol menu/quit Masuk ke menu game over
Menu Level Complete
Level selesai pemain menekan tombol menu/
quit
Sumber: Hasil penelitian (2013)
Gambar 8.State Transition Diagram Play Game
Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 5.Game Over
6. TampilanLevel Complete
c. Code Generation
Pembuatan game Third Person Shooter memerlukan sebuah perancangan. Perancangan dalam pembuatan
game Third Person Shooterantara lain:
Start
health = maxHealth; }
// Update is called once per frame void Update () {
if (Time.deltaTime == 0 || Time.timeScale == 0) return;
Level = 1
Level = Level + 2
Pilih:
if (health > 0)
health += Time.deltaTime * healingSpeed; health = Mathf.Clamp(health, 0, maxHealth); }
void OnHit (RayAndHit rayAndHit) {
Level = 3
health -= hitDamage;
health = Mathf.Clamp(health, 0, maxHealth); if (hitParticles) {
GameObject particles = Instantiate( hitParticles,
rayAndHit.hit.point,
Quaternion.LookRotation(-rayAndHit.ray.direction) ) as GameObject;
Ya
Ya Menu Ya Menu
particles.transform.parent = transform;
Tidak Exit Tidak
Ya
End
Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 9.Level
BerikutCoding Health Controller Player
LampiranB.7 Health Controller using UnityEngine;
using System.Collections; public class RayAndHit { public Ray ray;
public RaycastHit hit;
public RayAndHit(Ray ray, RaycastHit hit) { this.ray = ray;
this.hit = hit; }
}
public class HealthController : MonoBehaviour {
public GameObject deathHandler; public float maxHealth = 100; public float hitDamage = 3; public float healingSpeed = 2; public GameObject hitParticles; public AudioClip hitSound; [HideInInspector]
public float health;
public float normalizedHealth { get { return health / maxHealth; } }
// Use this for initialization void OnEnable () {
}
if (hitSound) {
AudioSource.PlayClipAtPoint(hitSound, rayAndHit.hit.point, 0.6f);
} } }
Coding Sound Effect Controller
using UnityEngine; using System.Collections;
public class SoundEffectController : MonoBehaviour { public AudioSource gunAudioSource;
public AudioSource footAudioSource; public AudioClip fire;
public AudioClip reload;
public AudioClip[] footsteps; void OnFire () {
gunAudioSource.PlayOneShot(fire); }
void OnReload () {
gunAudioSource.PlayOneShot(reload); }
void OnFootStrike () { CharacterController cc =
GetComponent<CharacterController>(); float volume = Mathf.Clamp01(0.3f + cc.velocity.magnitude);
footAudioSource.PlayOneShot(footsteps[Random.Range(0, footsteps.Length)], volume);
} }
Dibawah ini adalah tabel pengujianBlack Boxpada
gameyang di buat :
Tabel 2. PengujianBlack Box
pembuatan Game Third Person Shooter dengan menggunakan Unity 3D v1.05 sebagai berikut :
1. Penerapangame engine Unity 3D dalam pembuatan
game (Third Person Shooter Robot shoot) dimulai INPUT/E
VENT PROSES OUTPUT
HASIL PENGUJ
dari menentukangenre gameyang dibuat kemudian merancang konsep dari game tersebut. Setelah itu
IAN mulai dengan pengumpulan materi-materi yang
Tombol
Sesuai dibutuhkan dalam pembuatangametersebut. 2. Unity 3D sebagai editor engine memberikan game
Sesuai kebebasan dalam mendesain game, dan didukung dengan bahasaJavascript, C#,danBoo.
3. Memiliki tampilan yang menarik didukung dengan
help GUI yang mudah dipahami dan banyak memiliki
Tombol Application.Load Menampil Sesuai media library entities engine machine yang siap
about Level(1); kan dipakai sehingga sangat mudah dipelajari untuk
tentang data diri
pemula. pembuat
UCAPAN TERIMA KASIH
gameTombol Application.Quit( Keluar Sesuai
Quit ); darigame Terima kasih kepada orang tua, kerabat, teman dan serta
Tombol
Sesuai STMIK Nusa Mandiri
menu
REFERENSI
Bunadi, Zeembry. (2007). Membuat Animasi Kartu Ucapan Dengan Flah 8. Jakarta PT Elex Media Komputindo
Sumber: Hasil penelitian (2013) d. Hasil Kuesioner
Dalam pembuatan aplikasigametersebut dilakukan wawancara kepada para gamersyang berusia 16 tahun keatas mengenaigameyang dibuat. Kuesioner diberikan kepada 11 orang untuk mendapatkan data bagaimana pendapat mereka tentang gamesetelah dijalankan, yang terdiri dari 10 pertanyaan.
Berikut adalah hasil dari pertanyaan :
Sumber: Hasil penelitian (2013) Gambar 10. Hasil Kuesioner
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil perancangan game sampai tahap penyelesaian secara menyeluruh mengenai
Gunawan, Ibnu, dan Rudy Adipranata. (2006). Pembuatan Prototipe Game Multiplayer Online. ISSN: 1907-5022. Surabaya : Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006. Diambil dari: http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29617-3404100030-Paper.pdf.
Fauzi, Muhammad Haki dan Rodiah. (2013). First Person Shooter 3D ”GHAMASHOOT” Dengan Blender Dan Unity 3D. ISSN: 1979-…. Depok :Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia
2013. Diambil dari
:http://rodiah.staff.gunadarma.ac.id/Publication s/files/1799/First+Person+Shooter3D+SEMNAS TEK+2013.pdf.
Nilwan, Agustinus. (2009). Pemrograman Animasi dan Game Profesional. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Binanto, Iwan. (2010). Multi Media Digital Dasar Teori Pengembangannya. Yogyakarta : C.V Andi Offset Martono, (2013). Perancangan Game Edukasi “Fish
Identity” Dengan Menggunakan Java. vol. 1 No.1,
juli 2013. Diambil dari :
Utomo, Lakoro. (2012). Perancangan Concept Art Game Berlatar Budaya Majapahit Sebagai Media Komunikasi Budaya. Vol. 1, No. 1. Surabaya 2012 : Jurnal Sains dan Seni ITS. Diambil dari:
http://research.pps.dinus.ac.id/lib/jurnal/downl oad.pdf.