UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999
TENTANG JAMINAN FIDUSIA ( UNDANG –
UNDANG FIDUSIA)
FIDUSIA
ADALAH PENGALIHAN HAK KEPEMILIKAN SUATU BENDA ATAS DASAR KEPERCAYAAN DENGAN KETENTUAN BAHWA BENDA YANG HAK KEPEMILIKAN DIALIHKAN TERSEBUT TETAP DALAM PENGUASAAN PEMILIK BENDA.JAMINAN FIDUSIA
ADALAH HAK JAMINAN ATAS BENDA BERGERAK BAIK BERWUJUD MAUPUN TIDAK BERWUJUD DAN BENDA TIDAK BERGERAK. KHUSUSNYA BANGUNAN YANG TIDAK DAPAT DIBEBANI HAK TANGGUNGAN YANG TETAP BERADA DALAM PENGUASAAN PEMBERI FIDUSIA, SEBAGAI AGUNAN BAGI PELUNASAN UTANG TERTENTU, YANG MEMBERIKAN KEDUDUKAN YANG DIUTAMAKAN KEPADA PENERIMA FIDUSIA TERHADAP KREDITOR LAINNYA.CIRI-
CIRI JAMINAN FIDUSIA
1. MEMBERIKAN KEDUDUKAN YANG MENDAHULUI KEPADA KREDITOR PENERIMA FIDUSIA TERHADAP KREDITOR LAINNYA (PS.27 UUF).
2. SELALU MENGIKUTI OBJEK YANG DIJAMINKAN DITANGAN SIAPAPUN OBJEK ITU BERADA (PS. 20 UUF), KECUALI BENDA PERSEDIAAN.
3. MEMENUHI ASAS SPESIALITAS DAN PUBLISITAS SEHINGGA MENGIKAT PIHAK KE-3 DAN MEMBERIKAN JAMINAN KEPASTIAN HUKUM KEPADA PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN (PS. 6 DAN PS.11 UUF).
4. MUDAH DAN PASTI PELAKSANAAN EKSEKUSINYA (PS. 29 UUF).
OBJEK JAMINAN FIDUSIA
BENDA YANG DAPAT DIMILIKI DAN DIALIHKAN HAK KEPEMILIKANNYA, BAIK BENDA BERWUJUD MAUPUN TIDAK BERWUJUD, TERDAFTAR MAUPUN TIDAK TERDAFTAR, BERGERAK MAUPUN TIDAK BERGERAK YANG DAPAT DIBEBANI HAK TANGGUNGAN ATAU HIPOTEK.
JIKA TIDAK DIPERJANJIKAN LAIN,
OBJEK
JF MELIPUTI:
A. HASIL DARI BENDA YANG MENJADI OBJEK JF. B. KLAIM ASURANSI.
SUB
J
EK JF
PEMBERI FIDUSIA
ADALAH ORANG PERSEORANGAN ATAU KORPORASI PEMILIK BENDA YANG MENJADI OBJEK JF.
PENERIMA FIDUSIA
UTANG YANG PELUNASANNYA DIJAMIN DENGAN JAMINAN FIDUSIA
DAPAT BERUPA:
1. UTANG YG TELAH ADA ( UTANG YG SUDAH TERJADI ).
2. UTANG YANG AKAN TIMBUL DIKEMUDIAN HARI YANG TELAH DIPERJANJIKAN DALAM JUMLAH TERTENTU.
(MISALNYA, UTANG YANG TIMBUL DARI PEMBAYARAN YANG DILAKUKAN OLEH KREDITOR UNTUK KEPENTINGAN DEBITOR DALAM RANGKA PELAKSANAAN GARANSI BANK).
3. UTANG YANG PADA SAAT EKSEKUSI DAPAT DITENTUKAN JUMLAHNYA BERDASARKAN PERJANJIAN POKOK YANG MENIMBULKAN KEWAJIBAN MEMENUHISUATU PRESTASI.
(MISALNYA, UTANG BUNGA ATAS PINJAMAN POKOK).
P
ROSES TERJADINYA JF
I. PEMBEBANAN JF (PS. 5 UUF)
1. DIBUAT DENGAN AKTANOTARIS.
(AKTA OTENTIK YANG MEMILIKI KEKUATAN PEMBUKTIAN SEMPURNA).
2. DALAM BAHASA INDONESIA.
3. MERUPAKAN AKTA JAMINAN FIDUSIA ( AJF ).
AJF MEMUAT: (PS.6 UUF)
A. IDENTITAS PIHAK PEMBERI DAN PENERIMA FIDUSIA. B. DATA PERJANJIAN POKOK YANG DIJAMIN FIDUSIA. C. URAIAN MENGENAI BENDA YANG MENJADI OBJEK JF. D. NILAI PENJAMINAN.
E. NILAI BENDA YANG MENJADI OBJEK JF.
II. PENDAFTARAN JF (PASAL 11 UUF)
1. BENDA YANG DIBEBANI DENGAN JF WAJIB DIDAFTARKAN.
2. DILAKSANAKAN DITEMPAT KEDUDUKAN PEMBERI FIDUSIA.
3. DILAKUKAN PADA KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA (KPF) (PS. 12 UUF).
4. PERMOHONAN PENDAFTARAN JF DILAKUKAN OLEH PENERIMA FIDUSIA, KUASA ATAU WAKILNYA DENGAN MELAMPIRKAN PERNYATAAN PENDAFTARAN JF (PS. 13 UUF).
5. PERNYATAAN PENDAFTARAN JF MEMUAT :
- TANGGAL, NO. AJF, NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN NOTARIS YANG MEMUAT AJF.
- ISI AJF (A S/D E ).
6. KPF MENCATAT JF DALAM BUKU DAFTAR FIDUSIA (BDF ) PADA TANGGAL YANG SAMA DENGAN TANGGAL PENERIMAAN PERMOHONAN PENDAFTARAN JF (PJF).
JF LAHIR PADA TANGGAL YANG SAMA DENGAN TANGGAL DICATATNYA JF KEDALAM BDF.
7. KPF MENERBITKAN DAN MENYERAHKAN KEPADA PENERIMA FIDUSIA SERTIFIKAT JF PADA TANGGAL YANG SAMA DENGAN TANGGAL PENERIMAAN PERMOHONAN PJF.
S
ERTIFIKAT JF
- MERUPAKAN SALINAN DARI BDF YANG MEMUAT CATATAN TENTANG PERNYATAAN PJF.
- MEMPUNYAI KEKUATAN EKSEKUTORIAL.
APABILA TERJADI PERUBAHAN TENTANG ISI DALAM SERTIFIKAT JF , PENERIMA FIDUSIA WAJIB MENGAJUKAN PERMOHONAN PENDAFTARAN ATAS PERUBAHAN TERSEBUT KEPADA KPF, DAN SELANJUTNYA KPF MENCATATNYA DALAM BDF DAN
MENERBITKAN PERNYATAAN PERUBAHAN YANG MERUPAKAN BAGIAN TAK TERPISAHKAN DARI SERTIFIKAT JF.
PP. NOMOR 86 TAHUN 2000 TATA CARA PENDAFTARAN JF
1. PERMOHONAN PENDAFTARAN JF DIAJUKAN KEPADA MENTERI KEHAKIMAN DAN HAM SECARA TERTULIS DALAM BAHASA INDONESIA MELALUI KPF OLEH PENERIMA FIDUSIA, KUASA ATAU WAKILNYA DENGAN MELAMPIRKAN PERNYATAAN PENDAFTARAN JF.
2. PERMOHONAN PENDAFTARAN JF DILENGKAPI DENGAN: a. SALINAN AKTA NOTARIS TENTANG PEMBEBANAN JF / AJF.
b. SURAT KUASA ATAU PENDELEGASIAN WEWENANG UNTUK MELAKUKAN PENDAFTARAN JF.
c. BUKTI PEMBAYARAN BIAYA PENDAFTARAN JF.
3. PEJABAT PENDAFTARAN JF (PPJF) SETELAH MENERIMA PERMOHONAN PENDAFTARAN JF AKAN MEMERIKSA KELENGKAPAN PERSYARATAN PERMOHONAN TERSEBUT. APABILA TIDAK LENGKAP HARUS LANGSUNG DIKEMBALIKAN BERKAS PERMOHONANNYA. APABILA LENGKAP PPJF AKAN MENCATAT JF DALAM BDF PADA TANGGAL YANG SAMA DENGAN TANGGAL PENERIMAAN PERMOHONAN TERSEBUT. 4. KEMUDIAN PPJF MENERBITKAN SERTIFIKAT JF DAN MENYERAHKANNYA KEPADA
PEMOHON YANG DILAKUKAN PADA TANGGAL YANG SAMA DENGAN TANGGAL PENCATATAN PERMOHONAN PENDAFTARAN JF.
5. APABILA TERDAPAT KEKELIRUAN PENULISAN DALAM SERTIFIKAT JF , MAKA DALAM JANGKA WAKTU 60 HARI SETELAH MENERIMA SERTIFIKAT JF PEMOHON MEMBERITAHUKAN KEPADA KPF UNTUK DITERBITKAN SERTIFIKAT PERBAIKAN. SERTIFIKAT JF PERBAIKAN INI MEMUAT TANGGAL YANG SAMA DENGAN TANGGAL SERTIFIKAT SEMULA.
TATA CARA PERMOHONAN PENDAFTARAN PERUBAHAN PADA
SERTIFIKAT JF.
MISALNYA PERUBAHAN DALAM HAL :
1. OBJEK JF BERIKUT DOKUMEN TERKAIT. 2. PENERIMA FIDUSIA.
3. PERJANJIAN POKOK YANG DIJAMIN FIDUSIA. 4. NILAI PENJAMINAN.
1. PENERIMA FIDUSIA, KUASA ATAU WAKILNYA MENGAJUKAN PERMOHONAN PENDAFTARAN PERUBAHAN KEPADA MENKEH DAN HAM SECARA TERTULIS DALAM BAHASA INDONESIA MELALUI KPF DENGAN MELAMPIRKAN SERTIFIKAT JF DAN PERNYATAAN PERUBAHAN.
2. PPJF SETELAH MENERIMA PERMOHONAN TERSEBUT AKAN MEMERIKSA KELENGKAPANNYA. APABILA TIDAK LENGKAP HARUS LANGSUNG DIKEMBALIKAN BERKAS PERMOHONANNYA. APABILA LENGKAP PPJF AKAN MENCATAT PERMOHONAN PENDAFTARAN PERUBAHAN TERSEBUT KEDALAM BDF.
TATA CARA PERMOHONAN SERTIFIKAT PENGGANTI
MISALNYA DALAM HAL:
- SERTIFIKAT JF RUSAK ATAU
- HILANG.
1. PENERIMA FIDUSIA, KUASA ATAU WAKILNYA MENGAJUKAN PERMOHONAN SERTIFIKAT PENGGANTI KEPADA MENKEH DAN HAM SECARA TERTULIS DALAM BAHASA INDONESIA MELALUI KPF DENGAN MELAMPIRKAN KELENGKAPAN DATA YANG DIPERLUKAN.
2. APABILA RUSAK, SERTIFIKAT JF DISERAHKAN UNTUK DIMUSNAHKAN DAN APABILA HILANG, HARUS ADA SURAT KETERANGAN KEHILANGAN DARI KEPOLISIAN.
3. KEMUDIAN SERTIFIKAT PENGGANTI DIBERI NOMOR DAN TANGGAL YANG SAMA DENGAN NOMOR DAN TANGGAL SERTIFIKAT YANG RUSAK ATAU HILANG DAN SELANJUTNYA KPF MENYERAHKAN SERTIFIKAT PENGGANTI PADA TANGGAL YANG SAMA DENGAN TANGGAL PENERIMAAN PERMOHONAN SERTIFIKAT PENGGANTI TERSEBUT.
HAK DAN KEWAJIBAN
HAK PEMBERI FIDUSIA
1. MENGUASAI BF DAN DAPAT MENGALIHKAN BENDA PERSEDIAAN / BENDA INVENTORY/ DAGANGAN.
2. MENERIMA SISA HASIL PENJUALAN BF.
3. MENERIMA KEMBALI HM ATAS BF, JIKA TELAH MELUNASI UTANGNYA.
KEWAJIBAN PEMBERI FIDUSIA
1. MENJAGA DAN MERAWAT BF AGAR TIDAK TURUN NILAINYA. 2. MELAPORKAN KEADAAN BF KEPADA PENERIMA FIDUSIA. 3. MELUNASI UTANGNYA.
HAK PENERIMA FIDUSIA
1. MENGAWASI DAN MENGONTROL BF. 2. MENJUAL BF JIKA DEBITOR WANPRESTASI.
3. MENGAMBIL PIUTANGNYA DARI HASIL PENJUALAN BF.
KEWAJIBAN PENERIMA FIDUSIA
1. MELAKSANAKAN PENDAFTARAN AJF KE KPF.
2. MEMBERIKAN KEKUASAAN KEPADA PEMBERI FIDUSIA ATAS BF SECARA PINJAM PAKAI.
3. MENYERAHKAN KELEBIHANNYA KEPADA PEMBERI FIDUSIA.
PENGALIHAN JF
PASAL 19 UUF :
PENGALIHAN HAK ATAS PIUTANG YANG DIJAMIN DENGAN FIDUSIA MENGAKIBATKAN BERALIHNYA DEMI HUKUM SEGALA HAK DAN KEWAJIBAN PENERIMA FIDUSIA KEPADA KREDITOR BARU.
BERALIHNYA JF WAJIB DIDAFTARKAN OLEH KREDITOR BARU KE KPF.
10 JT
PEMBERI FIDUSIA PENERIMA FIDUSIA
D
K
PIUTANG 10JT
JF
DI CESSIE
BERITAHUKAN
P III
DI
DAFTARKAN
KPF
- JF ACCESSOIR DARI PIUTANG
- HAK DAN KEWAJIBAN BERALIH KEPADA P III
PENGALIHAN BF
PENGALIHAN BENDA INVENTORY DAPAT DILAKUKAN JIKA DEBITOR/ PEMBERI FIDUSIA TIDAK WANPRESTASI DAN SELANJUTNYA WAJIB DIGANTI DENGAN OBJEK YANG SETARA.
APABILA DEBITOR/ PEMBERI FIDUSIA WANPRESTASI MAKA HASIL PENGALIHAN DAN/ ATAU TAGIHAN YANG TIMBUL KARENA PENGALIHAN, DEMI HUKUM MENJADI PENGGANTI DARI OBJEK JF (BF) YANG DIALIHKAN TERSEBUT.
PEMBELI BENDA INVENTORY BEBAS DARI TUNTUTAN MESKIPUN MENGETAHUI ADANYA JF, ASALKAN TELAH MEMBAYAR LUNAS SESUAI DENGAN HARGA PASAR.
PEMBERI FIDUSIA PENERIMA FIDUSIA
D
K
TIDAK WANPRESTASI,
DEBITOR WAJIB GANTI BENDA YANG
SETARA.
WANPRESTASI
,
HASIL PENGALIHAN DAN/ATAU TAGIHAN
YANG TIMBUL DARI PENGALIHAN
MENJADI PENGGANTI OBJEK JF YANG
DIALIHKAN
P III
BEBAS DARI TUNTUTAN MESKIPUN TAU
ADANYA JF, ASAL BAYAR LUNAS
SESUAI DENGAN HARGA PASAR
PENGALIHAN BUKAN BENDA INVENTORY. TANPA PERSETUJUAN TERTULIS DARI PENERIMA FIDUSIA, MAKA PEMBERI FIDUSIA DIPIDANA PENJARA PALING LAMA 2 TAHUN DAN DENDA PALING BANYAK 50 JUTA (PS. 36 UUF JO. PS.23 AYAT (2)UUF).
HAPUSNYA JF
PS. 25 UUF :
A. HAPUSNYA UTANG YANG DIJAMIN DENGAN FIDUSIA. B. PELEPASAN HAK ATAS JF OLEH PENERIMA FIDUSIA. C. MUSNAHNYA BENDA YANG MENJADI OBJEK JF.
PENCORETAN PENDAFTARAN JF DARI BDF
1. APABILA JF HAPUS KARENA HAL-HAL:
A. HAPUSNYA UTANG YANG DIJAMIN DENGAN FIDUSIA. B. PELEPASAN HAK ATAS JF OLEH PENERIMA FIDUSIA. C. MUSNAHNYA BENDA YANG MENJADI OBJEK JF.
MAKA PENERIMA FIDUSIA, KUASA ATAU WAKILNYA, WAJIB MEMBERITAHUKAN SECARA TERTULIS MENGENAI HAPUSNYA JF KEPADA KPF PALING LAMBAT 7 HARI SETELAH HAPUSNYA JF YBS.
2. PEMBERITAHUAN MENGENAI HAPUSNYA JF DILAMPIRI DENGAN DOKUMEN PENDUKUNG TENTANG HAPUSNYA JF (PERNYATAAN MENGENAI HAPUSNYA JF DARI PENERIMA FIDUSIA ( KREDITOR ).
3. SETELAH MENERIMA SURAT PEMBERITAHUAN MENGENAI HAPUSNYA JF, KPF PADA SAAT YANG SAMA MENCORET CATATAN JF DARI BDF YANG KEMUDIAN MENERBITKAN SURAT KETERANGAN YANG MENYATAKAN SERTIPIKAT JF YANG BERSANGKUTAN TIDAK BERLAKU LAGI.
EKSEKUSI JF
PS. 29 UUF :
JIKA DEBITOR ATAU PEMBERI FIDUSIA WANPRESTASI, EKSEKUSI OBJEK JF DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA SEBAGAI BERIKUT:
A. PELAKSANAAN TITEL EKSEKUTORIAL PADA SERTIFIKAT JF OLEH PENERIMA FIDUSIA.
B. PENJUALAN BENDA YANG MENJADI OB J EK JF ATAS KEKUASAAN PENERIMA FIDUSIA SENDIRI MELALUI PELELANGAN UMUM SERTA MENGAMBIL PELUNASAN PIUTANGNYA DARI HASIL PENJUALAN LELANG TERSEBUT.( DISEBUTKAN DALAM
AJF.) (PS.15 (3) UUF)
PEMBERI FIDUSIA WAJIB MENYERAHKAN BENDA YANG MENJADI OBJEK JF DALAM RANGKA PELAKSANAAN EKSEKUSI JF, APABILA TIDAK MENYERAHKAN, PENERIMA FIDUSIA BERHAK MENGAMBIL BENDA YANG MENJADI OBJEK JF APABILA PERLU DAPAT MINTA BANTUAN PIHAK YANG BERWENANG. ( PS. 30 UUF & PENJELASANNYA )
KETENTUAN PIDANA
PASAL 35 UUF
SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA MEMALSUKAN, MENGUBAH, MENGHILANGKAN ATAU DENGAN CARA APAPUN MEMBERIKAN KETERANGAN SECARA MENYESATKAN, YANG JIKA HAL TERSEBUT DIKETAHUI OLEH SALAH SATU PIHAK TIDAK MELAHIRKAN PERJANJIAN JF, DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING SINGKAT 1(SATU) TAHUN DAN PALING LAMA 5 (LIMA) TAHUN DAN DENDA PALING SEDIKIT RP.10.000.000,- DAN PALING BANYAK
RP.100.000.000,-PASAL 36 UUF
PEMBERI FIDUSIA YANG MENGALIHKAN, MENGGADAIKAN ATAU MENYEWAKAN BENDA YANG MENJADI OBJEK JF, YANG DILAKUKAN TANPA PERSETUJUAN TERTULIS TERLEBIH DAHULU DARI PENERIMA FIDUSIA, DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 2 TAHUN DAN DENDA PALING BANYAK RP
50.000.000,-PASAL 8 UUF
JF DAPAT DIBERIKAN KEPADA LEBIH DARI SATU PENERIMA FIDUSIA ATAU KEPADA KUASA ATAU WAKIL DARI PENERIMA FIDUSIA TERSEBUT.
KET: DILAKUKAN PADA SAAT YANG SAMA DALAM RANGKA PEMBIAYAAN KREDIT KONSORSIUM.
