• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paulinus Patrian, Fitriana Puspa Hidasari, Mimi Haetami Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP Untan Pontianak Email : paulinuspatrian120794gmail.com Abstract - EVALUASI SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN PRODI PENJASKESREK UNIVERSITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Paulinus Patrian, Fitriana Puspa Hidasari, Mimi Haetami Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP Untan Pontianak Email : paulinuspatrian120794gmail.com Abstract - EVALUASI SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN PRODI PENJASKESREK UNIVERSITAS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN PRODI PENJASKESREK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Paulinus Patrian, Fitriana Puspa Hidasari, Mimi Haetami Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP Untan Pontianak

Email : paulinuspatrian120794@gmail.com

Abstract

"Evaluation of Sport Facility and Infrastructure Department of Sport Science Prodi Penjaskesrek University Tanjungpura. Counselor: (1) Fitriana Puspa Hidasari, M. or, (2) Mimi Haetami, M. Pd. This study aims to determine the feasibility level of sports facilities and infrastructure in the study program of Sport Science University Tanjungpura Prodi Physical Education Health and Recreation. This research is a type of Descriptive research. Methods of data collection is done by observation, documentation and interview. The research instrument used the checklist used at the time of observation. Data on facilities and infrastructures is then compared with Appendices attached to the Ministry of Education and Culture of the Directorate General of Higher Education and National Education Standards Agency of 2013 on the standard of facilities and infrastructure. The results showed that the feasibility of sports prasarna from the aspect of practice space in the category is not feasible. The feasibility level of the facilities seen from the aspect of furniture is included in the appropriate category, the learning media is included in the appropriate category, the main tools of the practice fall into two categories namely feasible and unfit and supporting equipment including the appropriate category.

Keywords: Evaluation, Facilities and Infrastructur

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian dari program pendidikan umum yang memberi kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pembelajaran. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan pendidikan yang menggunakan seluruh anggota tubuh dan merupakan pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani sebagai media utama untuk

mencapai tujuan pembelajaran, adapun aktivitas utamanya adalah cabang-cabang olahraga.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang diajarkan guru/dosen di sekolah atau perguruan tinggi memiliki peranan yang penting karena dengan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sudah memberikan kesempatan kepada siswa / mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proses belajar melalui aktivitas jasmani olahraga dan kesehatan.

(2)

perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal diserahi tugas dan tanggung jawab mempersiapkan mahasiswa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Perguruan tinggi terdiri dari : 1) Perguruan Tinggi Negri, 2) Perguruan Tinggi Swasta. (Urai Husna Asmara, 2012:3)

Kualitas pembelajaran jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah / perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh berbagai unsur, antara lain adalah guru / dosen sebagai unsur utama, siswa / mahasiswa kurikulum, tujuan, metode, sarana dan prasarana, penilaian dan suasana kelas. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat berjalan dengan baik atau secara efektif jika sarana dan prasarana yang sesuai materi terpenuhi dan dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya sehingga tujuan pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal.

Kelancaran pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat diukur salah satunya dari ketersediaan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang memadai akan mencerinkan kualitias pembelajaran yang dilakukan, sehingga tujuan pendidikan akan tercapai dengan baik. Sebaliknya sarana dan prasarana yang kurang memadai akan berdampak pada rendahnya mutu pendidikan bahkan kurikulum tidak dapat berjalan.

Terkait dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan, sekolah harus melakukan analisis kebutuhan sarana dan prasarana berdasarkan tuntutan standar sarana dan prasarana agar dapat diperoleh data kesenjangan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 42 Ayat 1 dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi kriteria minimal yang meliputi antara lain lahan, ruang belajar, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat berkreasi, dan sumber belajar lain yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran dan instalasi listrik yang menunjang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta memenuhi rasio minimum sesuai Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007.

Jurusan Ilmu Keolahragaan khususnya Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Tanjungpura merupakan salah satu peguruan tinggi yang berperan penting dalam menyiapkan tenaga pengajar maka dari itu peningkatan sarana dan prasarana olahraga harus ditingkatkan, karena setiap satuan pendidikan harus mempunyai sarana dan prasarana yang mampu menunjang kegiatan pembelajaran. Keberadaan sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan khususnya pada instansi perguruan tinggi Ilmu Keolahragaan prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Pengalaman belajar pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis secara lebih baik sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar serta memberi bekal kepada calon pengajar untuk melatih cara mengajar yang akan berguna untuk mempersiapkan masa depannya sebagai seorang calon pendidik. Pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak hanya semata-mata disampaikan materi secara normatif oleh guru / dosen, tetapi juga bagaimana siswa / mahasiswa memanfaatkan secara baik sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menunjang proses pembelajaran.

(3)

Berkaitan dengan sarana dan prasarana sebagai faktor penunjang keberhasilan pembelajaran, maka peneliti tertarik untuk mengkaji kelayakan sarana dan prasarana pada instansi pendidikan Ilmu Keolahragaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura dengan judul

penelitian “ Evaluasi Sarana dan Prasarana Olahraga Ilmu Keolahragaan Universitas

Tanjungpura”

Sudah sewajarnya apabila kebutuhan sarana dan prasarana perlu ada dan ditingkatkan supaya dapat melakukan kegiatan olahraga serta perlu disadari bahwa sarana dan prasarana sangat dibutuhkan untuk melakukan kegiatan olahraga, karena tanpa sarana dan prasarana olahraga tidak dapat berkembang sesuai dengan perkembangan olahraga di negara lain.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan desain model penelitian Brinkerhoff dengan metode evaluasi fixed. Metode fixed digunakan untuk dikembangkan berdasarkan tujuan program disertai pertanyaan yang akan dijawab oleh informasi yang akan diperoleh dan strategi pengumpulan informasi khususnya menggunakan cara-cara formal (misalnya tes, survei, kuesioner, dan rating scale), juga metode penelitian, kriteria penelitian seperti validitas internal dan eksternal juga realibilitas dianggap penting.

Obyek dalam penelitian ini adalah sarana dan prasarana olahraga prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekresasi ditinjau dari perabot, peralatan, media pembelajaran dan peralatan lain. Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam penelitian ini. Dengan teknik pengumpulan data peneliti akan mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian dan memenuhi standar data yang ditetapkan. Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian evaluasi sarana dan prasarana olahraga Ilmu Keolahragaan Untan. (1) Observasi, Observasi terstruktur merupakan teknik pengumpulan data dengan sumber langsung. Observasi terstruktur adalah observasi yang

(4)

metode pengumpulan datanya. Sebelum melewati uji validitas oleh ahli.

(e) Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan tingkat kelayakan sarana dan prasarana olahraga pada program studi Ilmu Keolahragaan prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Tanjungpura. Sarana yang di deskripsikan meliputi aspek perabot praktik, peralatan praktik, dan perlengkapan pendukung praktik. Prasarana yang dideskripsikan meliputi aspek jumlah lapangan, luas lapangan dan lebar lapangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kampus Ilmu Keolahragaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura yang beralamat di Jl. Adi Sucipto. Gg. Nurul Huda. Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini di khususkan untuk meneliti sarana dan prasarana olahraga prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2017.

Deskripsi Data Penelitian

Hasil penelitian yang didapat dalam penelitian di lapangan untuk mengetahui tingkat kelayakan sarana dan prasarana olahraga di Kampus Ilmu Keolahragaan Universitas Tanjungpura Prodi Penjaskesrek, selain itu penelitian ini juga untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya standar sarana dan prasarana olahraga yang telah ditetapkan sebagai berikut.

(a) Prasarana pada ruang praktik (lapangan Sepak Bola. Lapangan Sepak Bola merupakan salah satu penunjang berjalannya pembelajaran dengan baik karna itu sesuai lampiran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2013 rasio luas ruang paling sedikit 1,5 m2/mahasiswa dan luas ruang kuliah tidak kurang 20 m2 dengan kapasitas paling banyak 40 mahasiswa.Berdasarkan hasil pengamatan lapangan Bola Basket tersedia luas lapangan 28 m dan lebar 15 m dengan kapasitas mahasswa rata-rata 40. m dan lebar lapangan 50 m dengan kapasitas mahasiswa rata-rata

Tabel1.

Prasarana Olahraga Sepak bola

No Prasarana Spesifikasi Standar Hasil Penelitian Keterangan

1 Lapangan Panjang 110 M Tersedia Tidak Layak

Lebar 64-67 m Tersedia Tidak Layak

(b). Prasarana pada ruang praktik (lapangan Bola Basket) Lapangan Bola Basket merupakan salah satu penunjang berjalannya pembelajaran dengan baik karna itu sesuai lampiran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2013 rasio luas

(5)

Tabel 2.

Prasarana Olahraga Basket

No Prasarana Spesifikasi Standar Hasil Penelitian Keterangan

1 Lapangan Panjang 28 M Tersedia Tidak Layak

Lebar 15 M Tersedia Tidak Layak

(c).Prasarana pada ruang praktik (lapangan Bola Voli) Lapangan Bola Voli merupakan salah satu penunjang berjalannya pembelajaran dengan baik karna itu sesuai lampiran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2013 rasio luas ruang

paling sedikit 1,5 m2/mahasiswa dan luas ruang kuliah tidak kurang 20 m2 dengan kapasitas paling banyak 40 mahasiswa.

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan bola Voli tersedia luas lapangan 18 m dan lebar 9 m dengan kapasitas mahasiswa

rata-rata 40

Tabel 3

Prasarana bola Voli

No Prasarana Spesifikasi Standar Hasil Penelitian Keterangan

1 Lapangan Panjang 18 M Standar Layak

Lebar 9 M Standar Layak

(d). Prasarana pada ruang praktik (lapangan Sepak Takraw)Lapangan Sepak Takraw merupakan salah satu penunjang berjalannya pembelajaran dengan baik karna itu sesuai lampiran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2013 rasio luas

ruang paling sedikit 1,5 m2/mahasiswa dan luas ruang kuliah tidak kurang 20 m2 dengan kapasitas paling banyak 40 mahasiswa.

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan Sepak Takraw tersedia satu lapangan dengan luas lapangan 13,40 m dan lebar 6,10 m dengan kapasitas mahasiswa rata-rata 40.

Tabel 4.

Prasarana Sepak Takraw

No Prasarana Spesifikasi Standar Hasil Penelitian Keterangan

1 Lapangan Panjang 13,40 m Tersedia Tidak Layak

Lebar 6,10 m Tersedia Tidak Layak

(e). Prasarana pada ruang prkatik (lapangan Atletik) Lapangan Atletik merupakan salah satu penunjang berjalannya pembelajaran dengan baik karna itu sesuai lampiran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2013 rasio luas ruang paling sedikit 1,5 m2/mahasiswa dan luas

ruang kuliah tidak kurang 20 m2 dengan kapasitas paling banyak 40 mahasiswa.

(6)

Tabel 5

Prasarana Cabang Atletik

No Prasarana Spesifikasi Standar Hasil

Penelitian

Keterangan

1 Lapangan Lempar lembing

- Panjang 40 m Tersedia Tidak layak

- Lebar 7 m Tersedia Tidak layak

Lempar Cakram

- Panjang Tersedia Tidak layak

- Leber Tersedia Tidak layak

Lompat Tinggi

- Panjang 15 m Tersedia Tidak layak

- Lebar 20 m Tersedia Tidak layak

Lompat Jauh

- Panjang 45 m Tersedia Tidak layak - Lebar 1,22 m Tersedia Tidak layak (f) Prasarana pada ruang praktik

(Kolam Renang) Kolam Renang

merupakan salah satu penunjang berjalannya pembelajaran dengan baik karna itu sesuai lampiran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2013 rasio luas ruang

paling sedikit 1,5 m2/mahasiswa dan luas ruang kuliah tidak kurang 20 m2 dengan kapasitas paling banyak 40 mahasiswa.

Berdasarkan hasil pengamatan pada kolam renang yang tersedia kolam renang panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m dengan kapasitas mahasiswa rata-rata 40.

Tabel 6

Prasarana Kolam Renang

No Prasarana Spesifikasi Standar Hasil Penelitian Keterangan

1 Lapangan Panjang 50 m Tidak tersedia Tidak layak

Lebar 25 m Tidak tersedia Tidak layak

(g). Prasarana pada ruang praktik (lapangan Tenis Meja) Lapangan Tenis Meja merupakan salah satu penunjang berjalannya pembelajaran dengan baik karna itu sesuai lampiran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2013 rasio luas

ruang paling sedikit 1,5 m2/mahasiswa dan luas ruang kuliah tidak kurang 20 m2 dengan kapasitas paling banyak 40 mahasiswa.

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan Tenis Meja tersedia 20 unit lapangan dengan luas lapangan 2,74 m dan lebar 1,525 m dengan kapasitas mahasiswa rata-rata 40.

Tabel 7.

Prasarana Cabang Tenis Meja

No Prasarana Spesifikasi Standar Hasil Penelitian Keterangan

1 Lapangan Panjang 2,74 m Tersedia Tidak layak

(7)

(h). Prasarana pada ruang praktik (lapangan Bulu Tangkis) Lapangan Bulu Tangkis merupakan salah satu penunjang berjalannya pembelajaran dengan baik karna itu sesuai lampiran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2013 rasio luas

ruang paling sedikit 1,5 m2/mahasiswa dan luas ruang kuliah tidak kurang 20 m2 dengan kapasitas paling banyak 40 mahasiswa.

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan Bulu Tangkis tersedia lapangan dengan luas lapangan 13,4 dan lebar 6,1 m dengan kapasitas mahasiswa rata-rata 40.

Tabel 8 Prasarana Bulu Tangkis

No Prasarana Spesifikasi Standar Hasil Penelitian Keterangan

1 Lapangan Panjang 13,4 m Tidak tersedia Tidak layak

Lebar 6,1 m Tidak tersedia Tidak layak

(i) Prasarana pada ruang praktik (lapangan Futsal) Lapangan Futsal merupakan salah satu penunjang berjalannya pembelajaran dengan baik karna itu sesuai lampiran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2013 rasio luas ruang

paling sedikit 1,5 m2/mahasiswa dan luas ruang kuliah tidak kurang 20 m2 dengan kapasitas paling banyak 40 mahasiswa.

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan Futsal tersedia lapangan dengan luas lapangan 32-28 m dan lebar 18-25 m dengan kapasitas mahasiswa rata-rata 40.

Tabel 9

Prasarana Cabang Futsal

No Prasarana Spesifikasi Standar Hasil Penelitian Keterangan

1 Lapangan Panjang 32-28 m Tidak Tersedia Tidak layak

Lebar 18-25 m Tidak Tersedia Tidak layak

(j) Prasarana pada ruang praktik

(Lapangan Tenis) Lapangan Tenis

merupakan salah satu penunjang berjalannya pembelajaran dengan baik karna itu sesuai lampiran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Badan Standar Nasional

Pendidikan Tahun 2013 rasio luas ruang paling sedikit 1,5 m2/mahasiswa dan luas ruang kuliah tidak kurang 20 m2 dengan kapasitas paling banyak 40 mahasiswa.

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan Tenis tersedia lapangan dengan luas lapangan 32-28 m dan lebar 18-25 m dengan kapasitas mahasiswa rata-rata 40.

Tabel 10

Prasarana cabang Tenis

(k) Prasarana pada ruang praktik

(lapangan Senam) Ruangan Senam

merupakan salah satu penunjang berjalannya pembelajaran dengan baik karna itu sesuai

No Prasarana Spesifikasi Standar Hasil Penelitian Keterangan

(8)

lampiran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2013 rasio luas ruang paling sedikit 1,5 m2/mahasiswa dan luas

ruang kuliah tidak kurang 20 m2 dengan kapasitas paling banyak 40 mahasiswa.

Berdasarkan hasil pengamatan Ruangan Senam tersedia lapangan dengan luas ruangan 32-28 m dan lebar 18-25 m dengan kapasitas mahasiswa rata-rata 40.

Tabel 11

Prasarana Lapangan Senam

No Prasarana Spesifikasi Standar Hasil Penelitian Keterangan

1 Ruang Panjang 32-28 m Tersedia Tidak layak

Lebar 18-25 m Tersedia Tidak layak

1. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya standard prasarana olahraga pada ruang praktik/lapangan yang tersedia di Ilmu Keolahragaan Universitas Tanjungpura.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab tidak tercapainya standar prasarana ruang praktik/lapangan. Wawancara dilakukan dengan pihak pengelola sarana dan prasarana olahraga. Prasarana yang tidak memenuhi standar adalah aspek luas pada ruang praktik/lapangan dan kapasitas peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara, tidak terpenuhinya luas ruang praktik/lapangan tidak sesuai dengan standard serta keterbatasan lahan diperburuk dengan keadaan ruang praktik/lapangan yang kurang terawat sehingga perlu diperhatikan atau dirawat. Untuk mengurangi/memperbaiki hal tersebut pihak pengelola mengajukan pembangunan dan perhatian khusus kepada pihak atasan sehingga ruang praktik/lapangan dapat maksimal untuk kegiatan praktik olahraga.

Berkaitan dengan kepuasan mahasiswa akan prasarana ruang praktik/lapangan mahasiswa mengungkapkan banyak prasarana yang kurang memadai, seperti jarak lapangan praktek dengan ruangan kelas itu terlalu dekat sehingga dapat mengganggu proses pembelajaran dikarenakan suasana yang ribut, kemudian jarak tempuh dari kampus menuju prasarana olahraga seperti sepak bola, renang, bulu tangkis juga jaraknya jauh, kemudian lapangan sepak

bola yang kurang layak dikarenakan rumputnya tinggi dan tanahnya becek sehingga perkuliahan dilakukan dilakukan bukan di dalam lapangan sepak bola tetapi di luar lapangan sepak bola, selain sepak bola lapangan atletik juga kurang layak karena lintasan tidak teratur, kemudian dalam satu lapangan terdapat banyak garis-garis yang mengganggu konsentrasi pada saat melakukan praktek lapangan, karena dalam satu lapangan terdapat banyak lapangan yang dibagi-bagi seperti lapangan basket, lapangan futsal, lapangan voli, lapangan takraw dll. Pihak Jurusan Ilmu Keolahragaan berusaha memenuhi kebutuhan mahasiswa. Luas lapangan yang ada dapat dimanfaatkan dengan memodifikasi agar dapat di maksimalkan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan secara terus-menerus pihak pengelola sudah melakukan pegajuan penambahan ruang praktik/lapangan. Untuk kerja sama pihak lain mengenai penambahan luas juga sudah di ajukan.

A. Sarana ruang praktik pada program Jurusan Ilmu Keolahagaan Universitas Tanjungpura prodi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dan Rekreasi.

(9)

penjelasan masing-masing ruang praktik/lapangan.

(a) Sarana pada ruang praktik (lapangan Sepak Bola) Berdasarkan hasil pengamatan parabot yang tersedia tidak sesuai dengan standar karena alat penyimpanan seperti lemari tidak tersedia dan dalam satu ruangan di gabungkan dengan alat olahraga lain.

Peralatan utama terdapat terdapat 26 buah bola dan semuanya masih layak untuk digunakan, 1 pasang unit gawang yang masih layak digunakan, 1 pasang jaring yang sudah tidak ada (hilang). Namun pihak pengelola sudah mendapatkan bola baru yang suda ada dikampus Ilmu Keolahragaan Universitas Tanjungpura.

Berdasarkan hasil pengamatan media pembelajaran yang ada berupa kerucut kun tersedia sebanyak 44 buah yang masih dalam kategori layak, peluit tersedia, stopwatch tersedia. Selain itu perlengkapan lain seperti pompa angin hanya tersedia 2 dengan kondisi 1 layak dan 1 rusak, tempat sampah tidak tersedia pada lapangan sepak bola.

(b) Sarana pada ruang praktik (lapangan Bola Basket). Berdasarkan hasil pengamatan parabot yang tersedia tidak sesuai dengan standar karena alat penyimpanan seperti lemari tidak tersedia dan dalam satu ruangan di gabungkan dengan alat olahraga lain.

Berdasarkan hasil pengamatan peralatan utama terdapat 44 buah bola basket dengan 1 dalam keadaan tidak layak, 1 pasang keranjang yang masih layak digunakan, Ring terdapat 1 pasang dan masih layak digunakan, 1 pasang jaring yang sudah tidak layak digunakan karena sudah robek, tiang penyangga terdapat 1 pasang dengan keadaan layak, papan pantuk dengan keadaan layak.

Berdasarkan hasil pengamatan media pembelajaran yang ada berupa kerucut kun tersedia sebanyak 44 buah yang masih dalam kategori layak, peluit tersedia, stopwatch tersedia. Selain itu perlengkapan lain seperti pompa angin hanya tersedia 2 dengan kondisi 1 layak dan 1 rusak, tempat sampah tidak tersedia pada lapangan bola basket.

(c). Sarana pada ruang praktik (lapangan Bola Voli). Berdasarkan hasil pengamatan parabot yang tersedia tidak sesuai dengan standar karena alat penyimpanan seperti lemari tidak tersedia dan dalam satu ruangan di gabungkan dengan alat olahraga lain.

Berdasarkan hasil pengamatan peralatan utama yang tersedia 40 buah bola 2 diantaranya tidak layak digunakan karena kulitnya sudah mengelupas, net terdapat 8 buah dan semuanya masih layak digunakan, antena terdapat 2 pasang dan layak digunakan, tiang 2 pasang dan masih layak digunakan. Sudah ada tambahan bola voli yang baru diterima oleh pihak pengelola.

Berdasarkan hasil pengamatan media pembelajaran yang ada berupa kerucut kun tersedia sebanyak 44 buah yang masih dalam kategori layak, peluit tersedia, stopwatch tersedia. Selain itu perlengkapan lain seperti pompa angin hanya tersedia 2 dengan kondisi 1 layak dan 1 rusak, tempat sampah tidak tersedia pada lapangan bola voli.

(d) Sarana pada ruang praktik (lapangan Sepak Takraw). Berdasarkan hasil pengamatan parabot yang tersedia tidak sesuai dengan standar karena alat penyimpanan seperti lemari tidak tersedia dan dalam satu ruangan di gabungkan dengan alat olahraga lain.

Berdasarkan hasil pengamatan peralatan utama terdapat 55 buah bola takraw dan semuanya masih layak untuk digunakan, terdapat 4 unit net takraw dan layak digunakan, tiang net terdapat 2 pasang dan layak digunakan.

Berdasarkan hasil pengamatan media pembelajaran yang ada berupa kerucut kun tersedia sebanyak 44 buah yang masih dalam kategori layak, peluit tersedia, stopwatch tersedia. Selain itu perlengkapan lain tempat sampah tidak tersedia pada lapangan Sepak Takraw.

(10)

lemari tidak tersedia dan dalam satu ruangan di gabungkan dengan alat olahraga lain.

Berdasarkan hasil pengamatan peralatan utama a) terdapat 31 cakram untuk putra 22 dan cakram untuk putri 8 semuanya dalam keadaan layak. b) terdapat 1 pasang tiang lompat tinggi, 1 mistar yang sudah dalam keadaan tidak layak, terdapat 3 matras yang sudah tidak layak karena sudah robek. c) terdapat lintasan yang kurang terawat pada peralatan utama atletik lompat jauh, tidak terdapat bendera, tidak terdapat meteran untuk mengukur jauhnya lompatan. d) terdapat 57 lembing dan semuanya dalam keadaan layak, tidak terdapat meteran/ukuran, tidak terdapat bendera. e) terdapat 17 peluru dan dalam keadaan layak dipakai. Berdasarkan hasil pengamatan media pembelajaran tidak ada terdapat bendera kecil untuk mengukur letak lompatan dan lemparan.

(f)Sarana pada ruang praktik (Kolam Renang). Berdasarkan hasil pengamatan parabot yang tersedia tidak sesuai dengan standar karena alat penyimpanan seperti lemari tidak tersedia dan dalam satu ruangan di gabungkan dengan alat olahraga lain.

Berdasarkan pengamatan perlatan utama terdapat 25 pelampung kecil dengan keadaan 1 rusak dan tidak layak, pelampung besar 32 dengan keadaan semua layak, terdapat 6 pasang kaki katak dan semuanya layak.

Berdasarkan pengamatan media pembelajaran peluit tersedia, stopwatch tersedia. Selain itu perlengkapan lain tempat sampah tersedia dan dalam keadaan layak.

(g)Sarana pada ruang praktik (ruangan Tenis Meja). Berdasarkan hasil pengamatan parabot yang tersedia tidak sesuai dengan standar karena alat penyimpanan seperti lemari tidak tersedia dan dalam satu ruangan di gabungkan dengan alat olahraga lain.

Berdasarkan hasil pengamatan perlatan utama terdapat 20 unit lapangan tenis meja dan semua dalam keadaan layak, 24 unit bet tenis meja 17 dalam keadaan yang tidak layak dan 7 dalam keadaan layak, terdapat 14 net dalam keadaan layak.

Berdasarkan hasil pengamatan media pembelajaran yang ada berupa kerucut kun tersedia sebanyak 44 buah yang masih dalam kategori layak, peluit tersedia, stopwatch tersedia. Selain itu perlengkapan lain tempat sampah tidak tersedia pada ruagan Tenis Meja.

(h)Sarana pada ruang praktik (lapangan Bulu Tangkis). Berdasarkan hasil pengamatan parabot yang tersedia tidak sesuai dengan standar karena alat penyimpanan seperti lemari tidak tersedia dan dalam satu ruangan di gabungkan dengan alat olahraga lain.

Berdasarkan hasil pengamatan peralatan utama seperti raket dan bola bulu tangkis terdapat yang baru dan semua dalam keadaan layak.

Berdasarkan pengamatan media pembelajaran yang ada berupa kerucut kun tersedia sebanyak 44 buah yang masih dalam kategori layak, peluit tersedia, stopwatch tersedia. Selain itu perlengkapan lain tempat sampah tersedia pada ruangan praktek Bulu Tangkis.

(i) Sarana pada ruang pratik (lapangan Futsal). Berdasarkan hasil pengamatan parabot yang tersedia tidak sesuai dengan standar karena alat penyimpanan seperti lemari tidak tersedia dan dalam satu ruangan di gabungkan dengan alat olahraga lain.

Berdasarkan hasil pengamatan perlatan utama terdapat 5 buah bola futsal dan 4 dalam keadaan layak serta 1 dalam keadaan tidak layak, terdapat 1 pasang gawang dengan keaaan layak, 1 pasang jaring dengan keadaan tidak layak, terdapat 2 lusin baju club yang masih layak.

Berdasarkan hasil pengamatan media pembelajaran yang ada berupa kerucut kun tersedia sebanyak 44 buah yang masih dalam kategori layak, peluit tersedia, stopwatch tersedia. Selain itu perlengkapan lain seperti pompa angin hanya tersedia 2 dengan kondisi 1 layak dan 1 rusak, tempat sampah tidak tersedia pada lapangan Futsal.

(11)

lemari tidak tersedia dan dalam satu ruangan di gabungkan dengan alat olahraga lain.

Berdasarkan pengamatan perlatan utama raket tenis dalam keadaan layak, bola juga dalam keadaan layak, net dalam keadaan layak, tiang net 1 pasang dalam keadaan layak. Berdasarkan hasil pengamatan media pembelajaran yang ada berupa kerucut kun tersedia sebanyak 44 buah yang masih dalam kategori layak, peluit tersedia, stopwatch tersedia. Tong sampah tersedia di lapangan Tenis.

(k)Sarana pada ruang praktik (lapangan Senam) Berdasarkan hasil pengamatan parabot yang tersedia tidak sesuai dengan standar karena alat penyimpanan seperti lemari tidak tersedia dan dalam satu ruangan di gabungkan dengan alat olahraga lain.

Berdasarkan hasil pengamatan peralatan utama terdapat 28 unit matras senam lantai dan dalam keadaan layak. berdasarkan hasil pengamatan media pembelajaran yang ada berupa kursi dan meja yang masih dalam kategori layak, peluit tersedia, stopwatch tersedia. Tong sampah tersedia di dalam ruangan senam. 2. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya standard sarana olahraga pada ruang praktik/lapangan yang tersedia di Ilmu Keolahragaan Universitas Tanjungpura

Berdasarkan hasil wawancara terungkap faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya standar sarana khususnya peralatan utama dalam pembelajaran. Pengelola sarana olahraga yang di wawancarai mengungkapkan kebutuhan sarana olahraga sudah tercukupi namun tidak semua cabang olahraga yang tersedia seperti panahan, anggar dan cabang olahraga lainnya dikarenakan materi perkuliahan tidak di ajarkan tetapi mahasiswa ada yang berminat untuk mengikuti cabang olahraga dan mahasiswa yang bersangkutan mengikuti cabang olahraga tersebut diluar wilayah kampus.

Berkaitan dengan kepuasan mahasiswa terkait sarana olahraga banyak mahasiswa yang mengungkapkan peralatan olahraga terkait sarana olahraga sudah cukup memadai karena hampir semua mata kuliah

yang diajarkan sudah tersedia, namun untuk mahasiswa Reguler B ada yang kurang puas dengan pihak pengelola terkait sarana olahraga, karena pihak pengelola kadang membatasi peminjaman fasilitas sarana olahraga padahal mereka memulai perkuliahan hingga sore hari namun kadang susah untuk meminjam sarana olahraga yang tersedia. Selain itu pihak pengelola menyebutkan untuk kepuasan mahasiswa mereka melayani peminjaman alat yang diperlukan seperti bola voli, bola kaki dan masih banyak yang lainnya.

Berkaitan dengan kekurangan sarana pihak pengelola biasanya mengajukan alat-alat yang dibutuhkan kepada pihak universitas. Sedangkan untuk kerjasama dengan pihak lain, pihak pengelola belum ada yang berkerjasama dengan pihak lain, namun tidak diketahui apakah mungkin dosen yang lain ada berkerja sama dengan pihak lainnya diluar dari universitas Tanjungpura.

Peningkatan terus menerus, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana, pihak pengelola mengajukan alat olahraga sesuai standar, standar alat yang biasa digunakan untuk olahraga kemudian untuk kuantitas pihak pengelola mengajukan sesuai dengan kebutuhan. Untuk perbaikan alat olahraga tidak semua yang diperhatikan.

Pembahasan Hasil Penelitian

(12)

tidak, pembahasan lebih dalam tentang hasil penelitian adalah sebagai berikut.

1. Tingkat kelayakan yang di tinjau dari prasarana olahraga pada program Jurusan Ilmu Keolahagaan Universitas Tanjungpura prodi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dan Rekreasi.

Berdasarkan hasil penelitian, secara keseluruhan tingkat pemenuhan kebutuhan prasarana olahraga Luas prasarana yang dimiliki kampus Ilmu Keolahragaan Universitas Tanjungpura prodi Penjaskesrek tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak memadai karena kurang luas nya prasarana yang tersedia. Tidak memadainya prasarana dikarena area luas lapangan prasarana tidak mencukupi.

Kepuasan mahasiswa akan luas prasarana juga belum terpenuhi karena banyak prasarana yang belum memadai untuk melakukan kegiatan praktek, selain itu jarak antara kampus dan prasarana yang tersedia cukup jauh, dan tidak adanya kerjasama antara pihak pengelola dengan pihak luar untuk meningkatakan sarana dan prasarana olahraga yang ada sehingga peningkatan yang berkesinambungan belum terlihat. Sehingga untuk aspek luas pada prasarana olahraga yang tersedia dikatakan kurang layak.

2. Tingkat kelayakan yang ditinjau dari sarana olahraga pada program Jurusan Ilmu Keolahagaan Universitas Tanjungpura prodi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dan Rekreasi.

Berdasarkan hasil penelitian, secara keseluruhan tingkat pemenuhan kebutuhan sarana para pada program Jurusan Ilmu Keolahagaan Universitas Tanjungpura prodi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dan Rekreasi dibagi dalam beberapa aspek, diantaranya : (a). Perabot. Perabot pada ruang praktik/lapangan berupa meja, kursi dan lemari penyimpanan bahan sudah tersedia namun lemari penyimpanan alat belum banyak tersedia sehingga menyebabkan perabot yang tersedia tercampur dengan perabot olahraga lain. (b) Peralatan. Peralatan adalah alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan

praktik. Peralatan praktik sangat penting fungsinya. Karena digunakan untuk menunjang keterampilan.

peralatan utama terdapat terdapat 26 buah bola dan semuanya masih layak untuk digunakan, 1 pasang unit gawang yang masih layak digunakan, 1 pasang jaring yang sudah tidak ada (hilang). Namun pihak pengelola sudah mendapatkan bola baru yang suda ada dikampus Ilmu Keolahragaan Universitas Tanjungpura.

Berdasarkan hasil pengamatan media pembelajaran yang ada berupa kerucut kun tersedia sebanyak 44 buah yang masih dalam kategori layak, peluit tersedia, stopwatch tersedia. Selain itu perlengkapan lain seperti pompa angin hanya tersedia 2 dengan kondisi 1 layak dan 1 rusak, tempat sampah tidak tersedia pada lapangan sepak bola.

Berdasarkan hasil pengamatan peralatan utama terdapat 44 buah bola basket dengan 1 dalam keadaan tidak layak, 1 pasang keranjang yang masih layak digunakan, Ring terdapat 1 pasang dan masih layak digunakan, 1 pasang jaring yang sudah tidak layak digunakan karena sudah robek, tiang penyangga terdapat 1 pasang dengan keadaan layak, papan pantul dengan keadaan layak.

Berdasarkan hasil pengamatan peralatan utama yang tersedia 40 buah bola 2 diantaranya tidak layak digunakan karena kulitnya sudah mengelupas, net terdapat 8 buah dan semuanya masih layak digunakan, antena terdapat 2 pasang dan layak digunakan, tiang 2 pasang dan masih layak digunakan. Sudah ada tambahan bola voli yang baru diterima oleh pihak pengelola.

Berdasarkan hasil pengamatan peralatan utama terdapat 55 buah bola takraw dan semuanya masih layak untuk digunakan, terdapat 4 unit net takraw dan layak digunakan, tiang net terdapat 2 pasang dan layak digunakan.

(13)

dalam keadaan tidak layak, terdapat 3 matras yang sudah tidak layak karena sudah robek. c) terdapat lintasan yang kurang terawat pada peralatan utama atletik lompat jauh, tidak terdapat bendera, tidak terdapat meteran untuk mengukur jauhnya lompatan. d) terdapat 57 lembing dan semuanya dalam keadaan layak, tidak terdapat meteran/ukuran, tidak terdapat bendera. e) terdapat 17 peluru dan dalam keadaan layak dipakai.

Berdasarkan pengamatan perlatan utama terdapat 25 pelampung kecil dengan keadaan 1 rusak dan tidak layak, pelampung besar 32 dengan keadaan semua layak, terdapat 6 pasang kaki katak dan semuanya layak.

Berdasarkan hasil pengamatan perlatan utama terdapat 20 unit lapangan tenis meja dan semua dalam keadaan layak, 24 unit bet tenis meja 17 dalam keadaan yang tidak layak dan 7 dalam keadaan layak, terdapat 14 net dalam keadaan layak.

Berdasarkan hasil pengamatan peralatan utama seperti raket dan bola bulu tangkis terdapat yang baru dan semua dalam keadaan layak.

Berdasarkan hasil pengamatan perlatan utama terdapat 5 buah bola futsal dan 4 dalam keadaan layak serta 1 dalam keadaan tidak layak, terdapat 1 pasang gawang dengan keaaan layak, 1 pasang jaring dengan keadaan tidak layak, terdapat 2 lusin baju club yang masih layak.

Berdasarkan pengamatan perlatan utama raket tenis dalam keadaan layak, bola juga dalam keadaan layak, net dalam keadaan layak, tiang net 1 pasang dalam keadaan layak.

Berdasarkan hasil pengamatan peralatan utama terdapat 28 unit matras senam lantai dan dalam keadaan layak. berdasarkan hasil pengamatan media pembelajaran yang ada berupa kursi dan meja yang masih dalam kategori layak, peluit tersedia, stopwatch tersedia. Tong sampah tersedia di dalam ruangan senam. (c) Media Pembelajaran. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk mendukung pembelajaran teori maupun praktik. Media pendidikan sudah tersedia seperti papan tulis, peluit, stopwatch dan lain-lainnya. Mahasiswa merasa puas dengan media pembelajaran yang tersedia. Sehingga media pembelajaran yang tersedia dianggap layak. (d) Perlengkapan pendukung.Perlengkapan pendukung adalah perlengkapan yang berfungsi untuk mendukung pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan perlengkapan pendukung seperti tong sampah sudah tersedia pada ruangan praktik, namun untuk di luar ruang praktik tidak semua disediakan tempat sampah. Selain tempat sampah perlengkapan pendukung lainnya adalah pompa angin. Pihak jurusan hanya memiliki 2 pompa angin dimana ada 1 kondisi pompa angin yang dianggap tidak layak dikarena

rusak.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian tentang

“Evaluasi Sarana dan Prasarana Olahraga

Ilmu Keolahragaan Prodi Penjaskesrek

Universitas Tanjungpura” dapat kesimpulan

yaitu 1) kelayakan prasarana olahraga dari aspek ruang praktek dalam ketegori tidak layak. 2) tingkat kelayakan sarana yang dilihat dari aspek perabot termasuk dalam kategori layak, media pembelajaran termasuk dalam kategori layak, peralatan utama praktik termasuk dalam dua kategori yaitu layak dan tidak layak dan

perlengkapan pendukung termasuk kategori layak.

Saran

(14)

tercampur dengan perlatan praktik lainnya.(d) Melakukan kerjasama dengan pihak lain supaya tingkat sarana dan prasarana lebih tercukupi.(e) Peralatan yang jumlahnya terbatas dan belum memenuhi standar harus diganti dengan yang baru seperti tenis meja, karena banyak bet yang rusak. (f) Melakukan pengecekan alat dan perawatan pada alat yang tersedia.

DAFTAR RUJUKAN

Asmara Urai Husna (2011). Kiat Sukses Blajar di Perguruan Tinggi. Fahruna Bahagia. Pontianak

Hisyam Abror (1991). Sarana dan Prasarana Olahraga. Semarang.

(15)

Gambar

Tabel 8 Prasarana Bulu Tangkis

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah menyikat gigi dengan metode horisontal berpengaruh terhadap penurunan skor dental plak.. Kata kunci : dental plak,

Menurut Keown (2010) Modal kerja merupakan Investasi total perusahaan pada aktiva lancar atau aktiva yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indone sia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 42 Ayat 1 dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana yang

Bila bertentangan dengan syariat, suatu tindakan tidak akan dianggap ibadah meskipun dilandasi dengan niat ibadah, misalnya. memperkosa, mencuri, merampok,

Dari hasil telaah sejumlah konstitusi (baik dengan sistem pemerintahan presidensial dan pemerintahan parlementer, maupun dengan sistem satu kamar dan sistem dua kamar di

Dalam aspek-aspek kebahagiaan, evaluasi yang dilakukan yaitu pada aspek kehidupan yang berkisar pada bagaimana individu menerima dirinya sendiri, menjalin hubungan positif,

Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang

Dalam bidang jasa, relationship marketing merupakan hal yang utama, jika relationship marketing dibina dengan baik maka akan memberikan gambaran yang baik terhadap