Sahabat atau Harta
Disebuah kota yang besar dimana didalamya dipenuhi bisnis politik dan persaingan yang sangat keras, di kota itu terdapat anak muda lima bersahabat yang merupakan pendatang baru yaitu Iwan, Aman, Wanto, Ipan, Ansar. malam pertama mereka tinggal di kota itu
Iwan : Teman kita sudah datang jauh-jauh di kota dengan tujuan yang sama, meninggalkan keluarga jauh disana dengan harapan pulang membawa hasil.
Aman : Iyya teman btul yang dikatan Iwan itu, keluarga saya berharap setelah saya pulang nanti sudah menjadi pengusaha kaya (penuh khayal lalu tertawa)
Wanto : Haha mimpi kamu Aman ( menertawai aman dengan sombong) saya si rencananya mau jadi seniman yang tampil di setiap TV2, k
Ansar : Mmmmmm... kalau saya masih bingung ni teman mau jadi apa nantinya, Reski : Begini saja teman saya punya ide (celanaya tiba2), tapi saya lupa,,, apa ya??
Iwan : Haaaa kamu itu ipan memang tukang lupa, bgini saja bagaimana klw kita buat sebuah peraturan dimna peraturan ini tidak blh dilanggar oleh salah satu dari kita semua ini???
Semuanya : Haaaa sya setuju ( jawabnya serentak bersamaan)
Malampun sudah larut, perbincanagan mereka menghasilkan janji sakral didalam sebuah persahatan yang selalu mereka pegang teguh, keesokan harinya mereka memulai aktivitasnya masing2
Iwan : Hoeeeee bagun semuanya sudah siang ni... ( membangunkan sahabat2nya) Ansar : haaaa kamu itu Iwan ganggu org tidur saja
Aman : Ayo teman2 bangun mari kita mulai pagi kita dengan senyuman, Dipagi itu tiba2
mereka mendengar suara ribut
Preman 1 : minggir kalian, minggir tempat ini akan di gusur... Preman 2 : ayo cepat minggi...
Rosmita : kalian mau apakan kost ini?
Pak Kuncoro : Hahaha... tempat ini harus digusur, nanti disini akan saya bangun Diskotik agar semua orang kaya bisa bersenang2, hancurkan semua tempat disini, ratakan dengan tanah
Rosmita : Jangan pak anak sya mw tinggal dimana nantinya ( bersujud didepan pak kuncoro)
Pak kuncor : Haaa minggir saya tidak peduli dengan itu Rosmita : Pak jangan pak, kami mau tinggal dimn
Ipan : Aaaaaaaa dasar orang tak punya hati, binatang (memukul pak kuncoro) Preman 2 : (menangkis pukulan Ipan) apa yang kau lakukan, cari masalah?
Pak Kuncoro : dasar rakyat miskin tidak bisa berbuat apa2, hahaha ( berteriak sombong) Wanto : kalau begini, saya lebih baik pulang ke kampung
Asman : Saya juga, kota ini sangat kejam ( wajah ketakutan)
Ansar : Lebih baik sya pulang jadi pemulung kalau keadaanya begini Iwan : Tenang... jangan panik, saya yakin kita bisa melewati ini Ipan : kita hajar mereka kitakan menang jumlah?
Iwan : Woooeee tenang... ( sangat marah)
Iwan : Pak kami mohon jangan gusur tempat ini (penuh harapan), kalau tidak... Pak kuncoro : kalau tidak apa?
Iwan : kalau tidak akan kuhajar kalian semua... Pak Kuncoro : kamu cari masalah ya??
Ipan : Iwan mending kamu mundur saja, tdk usah cari masalah Pak kuncoro : Hei kalian berdua serang dia!
Preman : ok boss...
Iwan dengan kemampuan bela dirinya berhasil mengalahkan anak buah pak kuncoro. Namun tak diduga ternyata pak kuncoro tertarik dengan kemampuan Iwan dan berniat untuk
merekrutnya menjadi bodyguard-nya.
Rivaldi : boss, kayaknya anak ini cocok buat jadi anak buah boss deh...
Pak Kuncoro : Tenang dulu, saya punya tawaran untuk kamu, mau kh kamu jadi anak buahku nanti akan saya berikan semua yang kamu inginkan?
Iwan : Saya tidak mau
Pak Kuncoro : Ayolah, kamu mau rumah, istri nanti saya berikan Iwan : Haaaaa pergi kau atau mau saya pukul jg?
Pak Kuncoropun enggan untuk datang ditempat itu sejak peristiwa itu terjadi, hingga satu bulan kemudian Aman jatuh sakit.
Aman : Kawand mungkin hidupku tak lama lagi, aku akan pergi meninggalkan kalian, kanker di kepalaku ini sudah parah...
Wanto : Jangan berkata begitu kawan, kami akan berusaha mencari biaya untuk pengobatanmu
Aman :Tidak usah, sakit saya ini tidak bisa disembuhkan lagi...
Ansar : jual saja hp titipan dari orang tuaku ini, untuk sementara bisa membantu pengobatanmu.
Iwan : Nanti saya akan pergi mencari pekerjaan krna sya tidak punya benda apapun yg bisa menjadi uang
Keesokan harinya sakit Aman semakin parah dan harus segera dilarikan kerumah sakit, tapi keempat sahabatnya belum mendapatkan uang.
Iwan : Saya bingung harus bgaimna lg, bisa2 nyawa aman tidak tertolong
Ipan : Ingat, kita punnya janji bahwa sesulit apapun keadaan harus dijalani bersama2 Iwan : kalau begitu saya akan ke pak Kuncoro,
Ansar : Jangan Iwan, lebih baik kita mati dripada hrs mendapatkan uang dari binatang itu. Iwan : Saya akan mengakali pak Kuncoro
Iwan kemudian menemui Pak Kuncoro
Pak Kuncoro : Haha jadi kamu tertarik dengan tawaran sy dulu??
Iwan : Iyya pak saya mau menjadi anak buah bpk tp saya butuh uang 200 juta sekarang Pak Kuncoro : Cuma 200 juta??? Ini uang 500 juta ambil, tapi tanda tangani dulu surat ini dan besok kamu harus dtg kekantor saya!
Iwan : Trima ksi pak
Pulang ke rumah
Wanto : Iwan kamu sudah terlambat, aman sudah pergi
Iwan : Ah... jangan bergurau kamu, ini saya sudah bawa uangnya Ansar : Kembalikan saja uang itu, aman sudah pergi
Iwan : Lalu sekarang Aman dimna?
Ipan : Mayatnya sudah dikirim kepada keluarganya
Iwan : lalu uang ini buat apa, saya telah membuat janji dengan pak Kuncoro Wanto : lebih baik kamu kembalikan uang itu kepadanya!
Iwan : tapi saya sudah menandatangani surat perjanjian
Keesokan harinya, iwan pergi untuk menemui pak kuncoro
Iwan : pak bolehkah perjanjian yang kita buat dibatalkan saja?
Pak kuncoro : hahaha...jika kau membatalkan perjanjian, maka kamu akan di penjara dan di denda 2 kali lipat dari uang yang kau ambil...
Iwan : apa? Kau sungguh licik kuncoro. Pak kuncoro : jadi kau pilih yang mana?
Dengan berat hati iwan memilih untuk menjadi anak buah pak kuncoro dan meninggalkan teman-temannya. Cukup lama Iwan dan teman2nya berpisah dan ternyata Wanto, ansar dan Ipan telah berhasil dan meraih cita-cita mereka masing-masing.
Ansar : Sekarang Iwan bagaimananya, dulu dia ikut bersama dengan pak kuncoro demi menolong aman
Ipan : aku dengar kabar katanya pak kuncoro ingin menggusur tempat kita dulu, siapa tau Iwan ada di sana.
Ansar : kalau begitu besok kita kesana, bagaimana menurut kalian? Wanto : kalau aku ikut
Ipan : aku juga
Keesokan harinya
Ipan : hai Iwan sudah lama kita tak berjumpa bagaimana kabarmu?
Iwan : tak usah kau bersikap begitu lebih baik kalian bertiga pulang saja kekampung kalian masing-masing
Wanto : jangan kau sombong begitu Iwan, kau masih ingatkan janji kita dulu?
Iwan : kini aku tidak peduil lagi dengan janji itu, jika terus bersama kalian aku tidak akan bisa mendapatkan uang yang banyak.
Preman 1 : lebih baik kalian bertiga minggir saja kami mau kerja
Rosmita : kalian bilang kalian bekerja?, kalian tidak bekerja, kalian itu menyiksa Rivaldi : boss bagaimana ini mereka ada lagi
Pak kuncoro : tenang, kita kan punya Iwan, Iwan hajar mereka.
Tanpa rasa ragu Iwan kemudian menghajar teman-temanya itu.
Wanto : kau sudah berubah Iwan...
Setelah memukul teman2nya, Iwan dan pak kuncoro kemudian kembali ke kantor. Di tengah perjalanan, mobil yang dipakai oleh pak kuncoro mengalami kecelakaan dan hanya Iwan yang selamat dari kecalkaan itu.
Iwan : akibat kecelakaan sial itu, aku jadi miskin. Harta bendaku habis untuk mengobati kakiku ini. Tapi kakiku ini masih belum sembuh juga, aku harus bagaimana?
Iwan : satu2nya harapan ku hanyalah teman2 ku
Keesokan harinya Iwan pergi ke tempat teman-temannya
Iwan : hai teman..
Ipan : apa? Kau bilang teman...kau baru sadar setelah memukul kami dan mengalami kecelakaan...sungguh sangat lucu Iwan
Iwan : saat itu aku hilaf teman2 ayolah bantu aku!
Wanto : maaf tapi kami ada urusan dan harus secepatnya pergi. Ansar : aku juga, hari ini aku ada janji meeting bersama klienku...
Ipan : sebaiknya kau cari saja teman baru yang bisa kau khianati. Kini aku harus pergi keluar kota.