• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH DRAMA BAHASA INDONESIA (6)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NASKAH DRAMA BAHASA INDONESIA (6)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH DRAMA KELOMPOK 3

Pada pagi hari yang cerah, sekelompok anak orang kaya berangkat dengan mobil mewah

Fif : “ Hay pak satpam, gimana kabarnya ..?”

Satpam : “Alhamdulillah baik Non, ada apa nih kok kelihatannya pada ceria ?” Tahta : “Ahh pak satpam ini Kepo deh.”

Satpam : “Kepo itu apaan Non ?”

Fif : “Dasar Pak satpam .. Deso pak ..”

Tahta : “Maklumlah, diakan orang desa jadi gak punya HP buat UPDATE”

Satpam : “Namanya juga orang biasa ... nggak seperti Non yang punya segalanya”

Dan Mereka tiba dikelas dan bertemu dengan teman - temannya

Tahta & Fif :” Hay gan ...”

Ucup : “Hay ... Hari ini ada PR gak ...?”

Fif : “Ahh Masa gak tau ....Makanya Belajar ..!!!”

( Sambil berbisik-bisik dengan Tahta) “Ada PR gak sih ..?”

Tahta : “Emmmm ... Aku juga lupa .. tapi juga gak inget antara ada atau tiada”

Fif : “Ahh kamu ini .. Jawab yang benar dong “ Tahta : “Emmmm ... jawabanku salah ya ..?” Fif : “Gak salah sih cuma kurang beruntung aja”

Ditengah - tengah mereka yang sedang asik ngobrol .... tiba - tiba muncullah Refia yang tidak sengaja menyenggol badanya Fifi

Refa : “Aduh ..Maaf ya .. Aku gak sengaja”

Fif : “Heh ... Apa apan ini ... Maaf .. maaaf . Liat bajuku .. gak steril lagi . Emangnya kamu

gak punya mata apa ? dasar orang miskin ..!!!” Refa : “Ya maafn aku ya .. aku punya mata kok ... NIH .!!” Fif : “Makanya kalau jalan itu liat pakek mata ...”

Refa : “Dimana - mana kalau jalan itu ya pakek kaki bukan pakek mata ...” Ihsan : “Dasar Orang Miskin !!!, Dibilangin malah ngeyel ...”

Tahta : “Hust Kamu ini ... dia itu bukan orang miskin, tapi orang yang kurang mampu”

Fif& Ucup :” Ya sama aja Tahta”

Refa : “Emangnya aku ini kurang mampu apa ..?”

Tahta : “Ya kurang mampu ngangkat badan kamu ...HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA”

Ihsan dan kawan-kawan tertawa sampai terbatuk - batuk, Sedangkan Fif bersin - bersin karena telah terkontaminasi oleh Refa Karena kena Virusnya

Melihat hal itu Refa hanya menunduk malu karena telah diolok – olok teman-temannya. Di dalam hatinya ia menangis namun diluarnya dia tetap berusaha untuk tersenyum, meski senyumannya mempunya arti dari isi hatinya yang terluka namun ia menutupinya

Sementara itu di tempat yang berbeda namun masih diwaktu yang sama, dijam yang sama, menit yang sama bahkan detiknya hampir sama. Ada seorang anak dari orang yang bernama Habibi datang ke sekolah dengan naik sepeda punya temannya ( nebeng), ia pergi sekolah dengan sejuta harapan dan semiliar impian untuk menghadapi masa depannya yang mungkin suram karena kelebihannya memiliki banyak kekurangan dan kekurangannya tidak punya kelebihan. Namun ia tetap semangat menjalani hidupnya meski ada badai & topan menghadang

Turunlah dari sepedanya dan mulai berjalan setapak demi setapak dengan membaca sholawat disetiap langkahnya. Setelah sekian Sentimeter ia berjalan bertemulah dengan sahabatnya yang bernama Miftah

(2)

Habibi : “Pagi yang cerah untuk memulai aktivitas sehari-hari ..” Miftah : “Ya Semboyanmu hari ini ya ...”

Tak lama kemudian belpun berbunyi. Semua siswa pun masuk ke kelas masing-masing, disinilah mulai terjadinya banyak hal.

Miftah yang dikenal sebagai siswa yang rajin dan disiplin mulai masuk ke kelas, Sedangkan Habibi menghilang entah kemana dan tidak memunculkan batang hidungnya. Sementara itu gang orang kaya belum puas mengejek Refa, mereka mulai mencari mangsa baru

Nampak dari kejauhan Miftah yang sedang berjalan menuju ke kelasnya sambil membawa buku yang berisi ilmu-ilmu, dihadanglah dengan kelompok anak orang kaya

Fif : “eh ada bau apa nih? “

Tahta : “bau apa sih? gue lagi pilek nih”

Ihsan : “iya, bau nya kaya ada manis - manisnya gitu” Fif : “Lah ini ternyata baunya dari situ (menunjuk ke Miftah)”

Ihsan : “iih, Dasar busuk (mendorong Miftah sampai bukunya pada jatuh)”

Miftah : “aduh “(bukunya jatuh berserakan)

“Kalian ini kenapa sih ? “(sambil mengambil buku) Fif : “kita tuh, nggak suka kaloelo itu sekolah di sini ngerti”

(sambil menamplek buku yang diambil Miftah) Miftah :” memangnya aku ini salah apa? “

Fif : “Lo itu nggak selevel dengan kita, lo udah mencemari sekolah ini dengan bau mu itu”.

Miftah :” emang gue bau ya? Padahal kan tadi pagi aku udah mandi, pake parfum lagi (sambil mencium bajunya) Harum kok ! Indera penciumanmu kalian aja yang bermasalah.”

Usup : “Eh apa lo bilang ! ngajak ribut ya. Elo nggak tau Fif itu siapa, hah?” Miftah : “tau kok. Dia tuh cewek jahat yang selalu mengganggu aku.” Fif : Heh, gue kasih tau elo ya, bokap gue orang terpandang di sekolah ini, jadi elo nggak

usah macam - macam

Miftah : Aku nggak takut sama kamu ataupun bapak kamu Ihsan : Kurang ajar nih anak (bersiap mau memukul)

Tiba – tiba datanglah Ma’ruf

Ma’ruf : Ada apa nih, kok pada ribut. Ayo pada masuk kelas.

Semua siswa pun masuk ke kelas dan Ma’ruf mulai menyampaikan materi seperti biasa. Dan pada saat semua siswa sedang mendengarkan Ma’ruf secara tiba – tiba Fifi histeris berkata

Fif : oh mygod, Innalillahi Usup : ssstt, jangan ribut Fi’

FIf : Eh, elo tau nggak ? Pulpen kesayangan gue yang mahal itu hilang, huh harganya tuh

Ratusan ribu loh ! dan nggak ada di kota ini karena gue belinya di Italy

Ihsan : What, pulpen yang mahal itu hilang (secara histeris) Pasti ada yang ngambil (sambil melirik ke Miftah) Usup : Heh, maksud apaan sih, melirik ke Miftah

Lo nuduh dia yang ngambil ya ? Ihsan : Iya, bisa jadi, bisa jadi

Tahta : sarap nih anak, nggak ada buktinya main tuduh aja Ma’ruf : Ada apa ini, kok pada ribut

Ihsan : ini loh. Pulpen mahalnya Fif hilang

Ma’ruf : Pulpen aja diributin, sudah – sudah nggak ada yang bicara lagi

Ma’ruf pun kembali asalnya dan kemudian setelah itu Fifi punya rencana jahat untuk menjahati Miftah, mulailah ia merencanakannya

(3)

Bel istirahat pun berbunyi, kluntung – kluntung

Fif : saatnya kita beraksi

Tahta : eh Fi, gue mau ke belakang dulu ya, udah nggak nahan Usup : yaudah pergi sana

Sementara itu di sebuah tempat yang tidak asing tapi misterius munculah sosok yang telah dinanti - nanti yaitu Habibi, dia muncul dari tempat antah berantah mau menuju entah kemana

Habibi : Oh iya, ini kan udah istirahat, saatnya pergi ke kelas untuk belajar

Meskipun ia agak aneh juga bisa dibilang orang aneh dan dari penampilan nya aja terlihat seperti orang biasa bahkan mendekati orang miskin namun ia mencitai seorang wanita yang ia cintai nya dalam hidupnya tetapi ia hanya memendam rasa cintanya itu di dalam hati dan tidak berani untuk mengutarakan rasa cintanya karena orang yang ia cintai tidak sederajat dengan dirinya. Hingga suatu ketika tanpa sengaja mereka berdua bertabrakan secara langsung dan keduanya sama – sama terjatuh

Tahta : Eh maaf ya

Habibi : nggak apa – apa kok, aku yang salah Tahta : aduh, jadi jatuh deh

Habibi : sini aku bantuin berdiri Tahta : oh ya, makasih

Habibi : dalam hatinya berkata “ Masya Allah, begitu cantiknya bidadari yang engkau

Perlihatkan perlihatkan padaku, Ya allah. Tahta : Eh Habibi, dari mana aja dan mau kemana?

Habibi : (Habibi terlihat bingung dan salah tingkah karena tidak bisa menjawab pertanyaan )

Dia merasa gugup jika berada didekap orang yang ia cintainya Tahta : hey, kok malah diem sih

Habibi : ah nggak kok, aku hanya mau bilang “aku mau ke kelas aja” Tahta : oh, yaudah

Habibi : eh tunggu, sebenarnya aku mau ngomong ke kamu ! Tahta : ngomong apa ?

Habibi : itu, ah jadi lupa

Tahta : kalo lupa di inget – inget lagi

Habibi : oh ya aku mau bilang sesuatu sama kamu Tahta : bilang apa sih, bikin penasaran aja

Habibi : aduuh, kok jadi lupa lagi

Tahta : yaudah, aku juga mau bilang ke kamu Habibi : bilang apa ?

Tahta : kamu aja dulu !

Habibi : ndak ah, kamu dulu aja

Tahta : aku mau bilang kalo aku itu.... eemmm jadi nggak enak ngomongnya

Habibi : nggak apa – apa kok, bilang aja

Tahta : aku mau bilang kalo aku itu sssebenarnya udah kebelet mau pipis. Dah ya aku mau

Ke kamar mandi Habibi : Oh yaudah

Kemudian Tahta pun meninggalkan Habibi dengan memberikan sebuah luka di hatinya walaupun begitu Habibi sudah sedikit senang bisa bertemu dengan orang yang ia cintainya

Setelah itu Habibi berjalan ke kelas dan melihat di dalam kelas ada Fif dkk. Yang sedang bersitegang dengan Miftah

Fif : tah, kau ngambil pulpen aku yach? Ihsan : hayoo, ngaku nggak kamu

(4)

Fif : halah, kamu ini ngeles aja

Usup : yang namanya maling itu nggak ngaku

Tiba – tiba Refia datang menghampiri

Refa : heh, tolong jangan gangguin dia

Fif :apa sih kamu ini, ikut campur aja urusan orang lain

Refa : kalo kalian masih tetep gangu, aku bakal laporan ke guru loh Ihsan : silahkan, paggil aja sekalian kesini

Refa : awas loh, kalian

Refia pun pergi mencari bantuan dan keadilan untuk sahabatnya

Pada saat yang sama, Refa keluar masuklah Habibi ke dalam kelas. Melihat Miftah yang sedang dikeroyok oleh Fif dkk Habibi pun menghampirinya. Dan terjadi pertikaian lagi

Habibi : Hey kalian, apa – apa nih beraninya keroyokan Usup : apa lo, ngajak berantem, ayo. Berani lo lawan gue Habibi : nnggak, siapa yang bilang berani

Pada saat sedang panas – panas nya situasi munculah Ma’ruf

Ma’ruf : ada palagi sih kalian ini? Kerjaanya kok pada ribut

Fif : iniloh orang yang ngambil pulpen saya (sambil menunjuk ke Miftah) Ma’ruf : Miftah, apa bener yang dikatakan Fif

Miftah : Nggak Ruf, Ihsan : Bohong dia

Fif : Untuk cari buktinya kita geledah tasnya Miftah : silahkan

Fif : nah ini pulpen saya, kok bisa bisa ada di dalam sini Miftah : itu pulpen saya

Ihsan : idiih, ngaku - ngaku

Ma’ruf : Miftah, kamu saya beri hukuman Miftah : tapi Ruf, itu kan pulpen saya

Ma’ruf : nggak ada tapi – tapi an. Kalo masih nggak ngaku saya tambah hukumannya

Habibi : tunggu Ruf, jangan asal percaya pada Fif. Kenapa dia bisa tau kalo pulpennya ada di

di dalam Tanya Miftah dan bisa langsung menemukannya pasti ini udah direncana

Ma’ruf : Apa benar yang dikatakan oleh Habibi Fif : (dengan muka kebingungan) tidak Ruf.

Tiba – tiba muncullah Tahta dari segala arah dan penjuru

Tahta : Benar Ruf, Fif udah merencanakannya. Tadi saya dengar sendiri Ma’ruf : Baiklah kalian saya beri hukuman dan kalian harus minta maaf pada Miftah

Fif dkk : (mereka hanya nurut dengan muka kesal)

Fif : Ingatnya Bi, kamu belum menang dan suatu saat nanti akan aku balas

Dan Untuk mu Tahta dasar kau pengkhianat

Refa : Fif, kamu bisa bilang gitu karena kamu orang kaya, ingat loh yang kaya itu bukan

Kamu tapi orang tuamu

Fif : Apaan sih ah, banyak omong lo

Ihsan : kamu tuh orang miskin, jangan harap kalian bisa mengalahkan kami Habibi : nggak ada salahnya jika kami berharap, Semua itu berawal dari

mimpi yang kita rencanakan karena kita coba untuk melaksanakannya sampai pada akhir kita akan mendapatkan buah dari hasil usaha kita. Berhasil atau tidak hanya Tuhan yang tau, tapi kita sebagai manusia patut berusaha sekuat tenaga

▬▬▬▬▬▬ஜ۩Ϫ۩ஜ▬▬▬▬▬▬

Fif : halah, apa buktinya

Habibi : mungkin Untuk sekarang belum tapi suatu saat nati pasti terwujud

Fif : Ayo, kita bertaruh siapa yang akan lebih sukses nanti

(5)

Mengaturnya

Ihsan : halah bilang aja nggak berani atau takut kalah

Tahta : cukup, sudahlah pertengkaran diantara kita ini kan gak baik kalo terus-terusan

Fif : Sahabat macam apa kau ini . jangan pernah nganggap aku sebagai temanmu lagi

Tahta : Aku lebih baik punya teman orang miskin tetapi mereka berhati baik daripada

Berteman dengan kamu, karena kamu udah terlalu keterlaluan. Fif : Okeh

Tahta : Pertemanan kita sudah berakhir dan hukuman siap menantimu Ucup : Siapa takut ..!!!!

10 tahun kemudian, tepatnya saat mereka semua mengadakan sebuah kegiatan Reunian. Saat – saat dimana sebuah kenyataan tentang hidup mereka dibuktikan dan disaksikan, kenyataan hidup antara Sekelompok anak orang kaya dan Sekelompok orang miskin.

Miftah : Ehh itu siapa ya , kelihatannya kita kenal deh ? Tahta : itukan Fif

Refa : Kyaknya bukan deh ! Coba kita sapa Habibi : Hai Fif

Fif : Ohh hay, lama kita tak berjumpa Refa : Dimana teman – temanmu ?

Fif : Teman – temanku ? maksudmu Ihsan dan Ucup ? Habibi : Ya iyalah

Fif : Entahlah

Habibi : banyak hal yang telah berubah, kok kamu masih tetap begitu Fif : Iya, ternyata omongan kamu dulu benar, aku akui aku kalah, orang

tuaku

mengalami bangkrut dan sejak itu aku tidak bisa apa - apa lagi

Tahta : Aku turut prihatin mendengarnya, Lalu kenapa Ihsan dan Ucup tidak bersama

kamu?

Fif : Saat orang tuaku bangkrut, Mereka meninggalkan aku sendirian. Mereka bilang

kalau mereka tidak mau lagi berteman dengan orang yang miskin dan tak puny

apa-apa.

Refa : Dasar Mereka berdua !!! Awas aja kalok ketemu Miftah : Kamu yang sabar ya Fi ..

Fif : Maafn semua kesalahanku ya ...Aku dulu sering berbuat jahat kepada kalian, mungkin kata maaf belum cukup untuk menghapus kesalahanku demi permintaan maaf ini aku rela kalian membalas perbuatanku.

Habibi : Nggak f, aku nggak akan ngebalas perbuatanmu, Biarlah Allah yang membalas semua perbuatanmu karena Allah Maha Adil.Tapi aku sudah memaafkan kamu sejak dulu kok, bahkan tanpa kamu meminta maaf aku sudah memaafn kamu

Fif : Terima Kasih, aku jadi merasa bersalah dan aku sangat menyesal karena telah jahat kepada kalian.

Miftah : Nggak apa kok, itu udah lama terjadi, yang lalu biarlah berlalu, sekarang kita buka lembaran baru

Habibi : kita disini untuk bersenang-senangkan, yuk marilah kita mulai dengan bersama-sama

Tahta : Ingat ! Ini bukan akhir dari segalanya

Miftah : Kalau akhir dari segalanya itu kiamat namanya Tahta : Ini adalah awal dari semua yang kita akhiri dimasa lalu Habibi : Awalan dari sebuah Akhiran

Fif : Terima Kasih Teman-teman ...

(6)

usaha dan Do’a yang selalu dilakukannya. Allah akan memberikan kesuksesan kepada seseorang bila seseorang itu terus berusaha dan berdo’a kepada Allah. Lihatlah Fif ( salah satu tokoh dari cerita ini ) Dia adalah anak orang kaya yang sangat sombong akan harta dan martabatnya, ia suka menghina dan menganiaya mereka yang tidak memiliki apa-apa seperti dia. Sombong, Angkuh dan sifat jahatnya membuat ia diberi cobaan oleh Allah, Orang tuanya mengalami kebangkrutan dan teman – temannya yang ia percayai, pergi meninggalkannya. Buah bibir dari sebuah keberhasilan akan terlihat bilamana orang itu percaya akan keajaiban Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu .

Referensi

Dokumen terkait