• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS KELOMPOK PENDIDIKAN AGAMA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN TUGAS KELOMPOK PENDIDIKAN AGAMA (1)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS KELOMPOK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AKHLAK MANUSIA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

Oleh : Kelas F Kelompok 4

Adi Juniar H 200110140197

Fazri Shodiq S 200110140198

Agung Permana 200110140287

Agnes Melati 200110140202

Roselia 200110140302

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah petunjuk dan karunia nikmat jasmani, penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok dalam bentuk makalah ini.Penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pengajar dan dosen pembimbing, serta ucapan terimakasih kepada seluruh komponen yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah.

Makalah pendidikan agama islam ini membahas tentang “Akhlak Manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa” yang dipaparkan secara rinci dan jelas mengenai aspek berbagai akhlak manusia terhadap Allah SWT diantaranya tindakan berfikir, dzikir dan doa, istighfar, dan taubat. Semoga makalah ini dapat berguna bagi seluruh civitas akademika Unpad sebagai referensi yang bias dimanfaatkan sebaik mungkin.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki pembuatan makalah selanjutnya. Atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada dalam penulisan makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Sumedang, 22 September 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI... ii

1. LATAR BELAKANG...1

2. RUMUSAN MASALAH...2

3. TUJUAN PEMBAHASAN...3

4. LANDASAN TEORI...4

5. PEMBAHASAN... 5

5.1 TINDAKAN BERPIKIR...5

5.2 DZIKIR DAN DOA...8

5.3 ISTIGHFAR... 13

5.4 TAUBAT... 20

6. KESIMPULAN... 23

(4)

1. LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia diberi akal sekaligus hawa nafsu yang masing-masing memiliki tujuan tertentu. Berbeda dengan hewan, manusia mempunyai pengembangan pola naluri berpikir, norma dan etika, dan hasrat keingintahuan. Tapi saat ini manusia zaman sekarang bisa disebut “lebih rendah terhadap hewan”. Hal ini dikarenakan lupanya manusia terhadap agamanya. Hawa nafsu yang mengalahkan akal manusia itu sendiri.

Islam merupakan agama yang berakhlak. Ini dapat dilihat bahwa akhlak merupakan salah satu perhatian terpenting dalam agama. Khususnya akhlak manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Berbicara masalah akhlak manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa, tidak terlepas dengan tujuan pendidikan agama Islam di perguruan tinggi. Menjadikan mahasiswa yang taqwa dan taat beragama untuk kedepannya, serta tidak lupa tugas dasarnya sebagai manusia. Yakni menjadi khalifah di Bumi, mengabdi, dan beribadah kepada Allah SWT.

Sebagai manusia yang senantiasa taat dan mengabdi kepada Tuhan. Manusia harus berakhlak baik kepada Tuhan. Banyak sekali contoh akhlak baik terhadap Tuhan. Yang kami bahas dalam makalah ini adalah akhlak tindakan berpikir, dzikir dan doa, istigfar, dan taubat.

Akhlak-akhlak tersebut yang kami jadikan pembahasan dalam makalah ini karena mengingat zaman sekarang telah banyak manusia yang lupa diri dan tuhannya,

(5)
(6)

2. RUMUSAN MASALAH

 Apa saja contoh akhlak manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa?  Apa tujuan dari akhlak manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa?  Apa yang dimaksud tindakan berpikir?

(7)

3. TUJUAN PEMBAHASAN

 Mengetahui contoh akhlak manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.  Mengetahui tujuan dari akhlak manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.  Memahami arti maksud tindakan berpikir.

 Mengetahui keutamaan dari tindakan berpikir.  Memahami arti maksud dzikir dan doa.  Mengetahui keutamaan dari dzikir dan doa.  Memahami arti maksud istighfar.

(8)

4. LANDASAN TEORI

a. Akhlak menurut bahasa

Akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu jama’ dari kata “khuluq” ( قولخ ) secara bahasa kata ini memiliki arti perangai atau yang mencakup diantaranya: sikap, perilaku, sopan, tabi’at, etika, karakter, kepribadian, moral dan lain-lain. Timbang”. Sedangkan menurut Mukhtar Ash Shihah akhlak adalah berarti watak. Sedangkan menurut Al Firuzabadi akhlak adalah watak, tabi’at, keberanian, dan agama. (Kamus Al Muhith)

b. Akhlak terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Akhlak terhadap tuhan yang maha esa berarti perilaku, tabi’at, etika, karakter terhadap Sang Pencipta. Aplikasi akhlak terhadap tuhan yang maha esa meliputi tindakan berpikir, dzikir, doa, ucapan istighfar, dan taubat.

c. Akhlak terhadap Allah SWT

Menurut Kahar Masyhur akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik.

(9)

5. PEMBAHASAN

5.1 TINDAKAN BERPIKIR

Dalam ajaran agama, orang-orang yang berpikir dan berakal adalah orang yang meyakini setiap bagian dari alam sebagai tanda keberadaan Tuhan dan bersedia memikirkan hikmah dari setiap penciptaan. Mereka memiliki keyakinan seperti ini dan selaras dengan firman Allah dalam surat al-An'am ayat 59.

(10)

Orang yang bijak tunduk terhadap kekuasaan dan keagungan Allah Swt. Dalam surat Ali Imran ayat 190-191.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah SWT sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan lanjut dan bumi (seraya berkata), “Ya Robb kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka dipeliharalah kami dari siksa neraka.” (QS.3:190-191)

Sesungguhnya alam yang diciptakan Allah banyak memberikan inspirasi kepada kita untuk belajar darinya, hasilnya akan mendatangkan ilmu pengetahuan bagi

kehidupan kita manusia, dan tidak kalah pentingnya menambah kekuatan iman kepada Allah SWT.

Allah menciptakan banyak hal yang tiada putus untuk direnungi. Setiap yang di langit dan di bumi serta di antara keduanya adalah ciptaan Allah swt dan yang demikian itu menjadi renungan untuk orang yang berpikir. Salah satu ayat memberikan contoh tentang ketuhanan Allah.

(11)

"Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya, pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS.16:11)

Keutamaan berpikir :

a. Mendapat pujian dari Tuhan Yang Maha Esa

b. Berpikir sesaat lebih baik daripada beribadat setahun (H.R. Ibnu Hibban)

c. Dapat menambah kedekatan dan rasa takut terhadap hukuman Tuhan

Yang Maha Esa (H.R. Ibnu Hatim)

Hal-hal Yang Perlu Dipikirkan :

a. Ketaatan/kepatuhan terhadap perintah dan larangan-Nya.

b. Kemaksiatan yang dapat menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan

(12)

5.2 DZIKIR DAN DOA

Kata “dzikr” menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir menurut pengertian syariat

adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaran-Nya sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takabbur.

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang

sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab : 41).

Berdzikir dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dalam keadaan bagaimanapun, kecuali ditempat yang tidak sesuai dengan kesucian Allah. Seperti bertasbih dan bertahmid di WC.

Bentuk dan Cara berdzikir :

(13)

timbul di dalam fikiran kita bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Semua yang ada di alam semesta ini pastilah ada yang menciptakan, yaitu Allah SWT. Dengan melakukan dzikir seperti ini, keimanan seseorang kepada Allah SWT akan bertambah.

b. Dzikir dengan lisan (ucapan), yaitu dengan cara mengucapkan lafazh-lafazh yang di

dalammya mengandung asma Allah yang telah diajarkan oleh Rasulullah kepada ummatnya. Contohnya adalah : mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, tahlil, sholawat, membaca Al-Qur’an dan sebagainya.

c. Dzikir dengan perbuatan, yaitu dengan cara melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Yang harus diingat ialah bahwa semua amalan harus dilandasi dengan niat. Niat melaksanakan amalan-amalan tersebut adalah untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT. Dengan demikian menuntut ilmu, mencari nafkah, bersilaturahmi dan amalan-amalan lain yang diperintahkan agama termasuk dalam ruang lingkup dzikir dengan perbuatan.

(14)

Doa

Menurut bahasa “ad-du’aa” artinya memanggil, meminta tolong, atau memohon sesuatu. Sedangkan doa menurut pengertian syariat adalah memohon sesuatu atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan tunduk kepadaNya. Doa merupakan bagian dari ibadah dan boleh dilakukan setiap waktu dan setiap tempat, karena Allah SWT selalu bersama hamba- hambaNya.

(15)

Bagi orang mu’min yang ingin mendapatkan keberhasilan dalam kehidupan ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu berusaha atau kerja keras dan berdoa. Kedua cara tersebut harus ditempuh, karena di dalam kehidupan ini ada hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh pemikiran manusia. Oleh karena itu, di dalam memecahkan masalah ini kehidupan kedua cara ini harus ditempuh secara bersama-sama.

-Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdoa :

a. Memulai berdoa dengan membaca basmalah (karena malakukan perbuatan yang baik hendaknya dimulai dengan basmalah), hamdalah dan sholawat. Dari Fadhalah bin Ubaidillah ia berkata :

(16)

Dari Umar bin Al-Khatthab ia berkata : Rasulullah SAW apabila berdoa mengangkat kedua tangannya, dan tidak menurunkan kedua tangan itu sampai beliau mengusapkan kedua tangan itu pada wajah beliau.

c. Ketika berdoa disertai dengan hati yang khusyu dan meyakini bahwa doa itu pasti

dikabulkan Allah SWT.

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : RasulullahSAW telah bersabda : “Berdoalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu meyakini doa itu akan dikabulkan olehNya. Ketahuilah bahwa Allah SWT tidak memperkenankan doa dari hati yang lalai dan lengah.” (HR. At-Turmudzi).

(17)

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),

bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah : 186).

e. Menggunakan lafazh-lafazh doa yang terdapat di dalam Al-Qur’an atau yang terdapat dalam hadits, namun jika tidak ada lafazh yang sesuai dengan keinginan kita, maka boleh dengan lafazh yang sesuai dengan keinginan kita.

-Waktu yang Baik Untuk berdoa

a. Waktu tengah malam atau sepertiga malam yang terakhir dan waktu setelah sholat lima waktu.

Dari Abu Umamah ra, ia berkata : Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang doa yang lebih didengar oleh Allah SWT. Rasulullah

(18)

Dari Jabir ra. : “Sesungguhnya pada waktu malam ada suatu saat di mana seorang muslim memohon kebaikan kepada Allah baik yang terkait dengan urusan duniawi maupun ukhrowi niscaya Allah mengabulkannya dan saat itu ada setiap malam.” (HR. Muslim).

b. Pada hari Jum’at.

Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya ketika Rasulullah SAW membicarakan hari jum’at beliau bersabda : “Pada hari itu ada suatu saat apabila seorang muslim yang sedang sholat bertepatan dengan saat itu kemudian ia memohon kepada Allah, niscaya Allah mengabulkan permohonannya.” Dan beliau Hegara isyarat bahwa waktu itu sangat sebentar. (HR. Al- Bukhori dan Muslim).

c. Waktu antara adzan dan iqomah.

Dari Anas bin Malik ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda : “Doa diantara adzan dan iqomah tidak ditolak.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Turmudzi).

d. Waktu seseorang sedang berpuasa.

(19)

At-Turmudzi dengan sanad yang hasan).

Keutamaan berdzikir:

a. Hati menjadi tenang.

b. Dzikir menghapus dosa dan menyelamatkan adzab dari Allah SWT.

c. Banyak berdzikir menjauhkan dari sifat munafik.

Keutamaan berdoa:

a. Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah SWT.

b. Doa menunjukkan tawakal kepada Allah SWT.

(20)

5.3 ISTIGHFAR

Istighfar dalam pengertian bahasa adalah memohon ampunan atas segala dosa yang dilakukan oleh seorang hamba dengan upaya untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.Hal ini dapat dilakukan baik dengan perkataan maupun perbuatan, beberapa ulama mengungkapkan istighfar berasal dari kata "alghafar" yang berarti "as-satr /menutup" untuk itu dinamakan istighfar karena mengandung ma'na menutupi sebagaimana firman Allah :

مميححرر رموففغر هرللرلا نلرإحفر اورففحغغترور اوحففرصغترور اوففعغتر نغإحور

"Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

At-taghabun 14.

Sedangkan dalam alqur'an istighfar mempunyai beberapa pengertian diantaranya:

(21)

Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun" Al-Anfal 33.

2. Doa: Ulama yang lain mengartikannya dengan do'a, setiap do'a yang berisikan permohonan ampunan disebut istigfar,antara do'a dan istighfar mempunyai kekhususan dan keumuman, Istighfar menjadi khusus jika dilakukan dengan perbuatan (al-istighfar bil a'maal) sebagaimana do'a menjadi khusus jika berisikan bukan permohonan

ampunan.

(22)

ر

اررافلرغر نراكر هفنلرإح مغكفبلررر اورففحغغترسغا تفلغقفف

maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun", Nuh:10.

Yang kedua seperti firman Allah:

(23)

HUKUM ISTIGHFAR

Istighfar merupakan suatu ibadah yang mulia dan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt,baik hal tersebut untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.Bagaimakah kedudukan hokum Istighfar itu sendiri?

1. Mandub. Hukum istighfar pada asalnya adalah mandub/sunnah, berdasarkan dalil al-Qur'an dalam surat Al-Muzammil 20.

مميححرر رموففغر هرللرلا نلرإح هرللرلا اورففحغغترسغاور

"Dalam ayat tersebut terkandung makna mandub/sunnah,karena seseorang beristighfar bukan hanya karena ia melakukan maksiat/dosa,namun bisa jadi beristighfar untuk dirinya sendiri,kedua orangtuanya,anak-anaknya ataupun untuk kaum muslimin baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup." Al-Muzammil 20

2. Wajib. Istighfar yang dilakuan setelah berbuat dosa,seorang hamba diwajibkan untuk segera beristighfar jika ia berbuat hal yang dilarang oleh Allah Swt.

(24)

4. Haram, Seperti beristighfar untuk orang kafir, Istighfar bagi mereka tidak ada manfaatnya sama sekali,disebabkan oleh kekufuran dan kefasikannya,walaupun ia saudara dekat kita, berdasarkan dalil dalam alqur'an yang berbunyi:

(25)

KEUTAMAAN ISTIGHFAR

Istighfar mempunyai banyak faedah baik didunia maupun di akhirat,faedah tersebut ada yang memang langsung kita rasakan dan ada juga yang diakhirkan oleh Allah SWT sampai hari kiamat, diantaranya:

1. Menghapus dosa,Istighfar menghapus dosa sebagaimana api membakar kayu baker,yang dimaksud disini adalah istighfar dalam artian taubat.Allah berfirman:

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"An-Nisa 110

دغجحير هرللرلا رغفحغغترسغير ملرثف هفسرفغنر مغلحظغير وغأر اءروسف لغمرعغير نغمرور

امريححرر ارروففغر هرللرلا

(26)

2. Akan mendapatkan rasa aman dari azab baik secara khusus maupun umum,Istighfar mengangkat azab bagi umat baik individu maupun kolektif,yang disebakan oleh dosa yang dilakukan,jika beristighfar dan beriman, Allah akan mengnampuninya, sesuai firman Allah SWT:

“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun ", al-Anfal:33

(27)

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat". Huud:3

(28)

“maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -

sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat", Nuh:10-11

5. Istighfar sebab bertambahnya kekuatan,Istighfar mampu menyuntikkan kekuatan bagi jasmani dan rohani,dan dengannya mampu menanggung beban,Allah berfirman:

Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." Hud :52

(29)
(30)

5.4 TAUBAT

Taubat adalah kembali taat kepada Allah swt dan menyesal dengan bersungguh sungguh terhadap dosa yang telah dilakukan baik dosa besar maupun kecil serta memohon keampunan dari Allah. Setiap inividu disuruh bertaubat untuk menyucikan diri dari dosa besar dan kecil baik yang dilakukan sengaja maupun tidak sengaja.

Dasar hukum taubat

(31)

Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang? At-Taubah : 104

(32)

yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Ali-Imran : 133-135

-Syarat-syarat taubat: 1. Ikhlas ingin bertaubat

2. Tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi 3. Menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan

4. Harus mempunyai tekad di dalam hati tidak akan melakukan dosa itu untuk selama-lamanya

5. Dikerjakan sebelum ajal tiba -Keutamaan taubat

1. Mempeliharakan diri yang suci dari dosa terutama pada hari perhitungan di akhirat kelak

2. Ibadah yang dilakukan diterima Allah swt 3. Dapat mengerjakan ibadah dengan sempurna 4. Mendapat balasan yang baik pada hari akhirat 5. Mendapat petunjuk dan hidayah dari Allah swt 6. Jiwa dan perasaan tenang.

-Sebab-sebab Allah menerima taubat

1. Allah swt Maha Pengagampun lagi Maha Penyayang

2. Supaya hamba-Nya bersih daripada dosa dan memperoleh kebahagiaan di akhirat 3. Supaya seseorang itu melakukan kebaikan dan mencegah dari kejahatan

(33)

6. KESIMPULAN

Jadi, akhlak manusia terhadap tuhan yang maha esa adalah merupakan tingkah laku manusia yang tampak dan dapat dilihat pada dirinya yang didorong oleh hati nurani, dan pemikiran dengan relasinya terhadap sang Pencipta.

Dalam menghadapi berbagai masalah aspek kehidupan manusia diperlukan hubungan yang baik kepada Tuhan. Karena tuhan yang telah menciptakan dan merencanakan segala-galanya. Hanya manusia yang berakhlak yang mampu menghadapi persoalan kompleks kehidupan zaman sekarang.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

http://ms.wikipedia.org/wiki/Taubat_menurut_Islam

http://indonesian.irib.ir/artikel/ufuk/item/76907-Keutamaan_Berpikir_dalam_Persepsi_Al-Quran

http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=1070:keutamaan-istighfar-dan-tata-caranya&catid=6:buletin-jumat

http://yukkeepsabar.blogspot.com/2013/10/tobat-nasuha-dalil.html

http://abuzubair.wordpress.com/2007/09/08/keutamaan-doa-dan-dzikir/

Referensi

Dokumen terkait

berjamaah , mengingatkan jika mereka melakukan kesalahan dan memberinya sanksi agar siswa tersebut jera dan tidak mengulanginya lagi dan juga adanya kerja sama

Siswa SMK Negeri I Bantaeng sangat kurang dalam melaksanakan salat secara berjamaah dan sangat jauh dari nilai-nilai pendidikan agama Islam mereka, karena tidak ada