• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MANAJEMEN RISIKO KREDIT UNTUK M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MANAJEMEN RISIKO KREDIT UNTUK M"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MANAJEMEN RISIKO KREDIT UNTUK MENEKAN KREDIT MACET PADA BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906 TBK.

TIO SURYO SAPUTRO UNIVERSITAS TRILOGI

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Bank merupakan sektor penting dan berpengaruh bagi perekonomian setiap Negara, tidak terkecuali Indonesia. Peranan bank sebagai lembaga keuangan tidak terlepas dari masalah kredit. Menurut Hasibuan (2004:87), kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Kredit dilihat dari segi kegunaannya ada dua yaitu kredit investasi dan kredit modal kerja.

Para pelaku perbankan menyadari bahwa dalam menjalankan fungsi jasa-jasa keuangan bank berada pada bisnis berisiko. Risiko dalam perbankan yaitu suatu kondisi yang sulit bagi sebuah bank yang nampak dalam bidang keuangan maupun dalam bidang lainnya sehingga bank tidak dapat beroperasi dengan normal atau bahkan menjadi bangkrut (Sudirman, 2000:198). Risiko yang dihadapi bank terkait kredit adalah risiko kredit dan mengakibatkan timbulnya kredit bermasalah.

(2)

2. TUJUAN PENELITIAN

a. Untuk mengetahui pengertian kredit yang dilakukan oleh Bank.

b. Untuk mengetahui pengertian kredit bermasalah (risiko kredit) yang dilakukan oleh Bank.

c. Untuk mengetahui manajemen resiko kredit yang digunakan oleh Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk.

3. LITERATUR (ISI/PEMBAHASAN) a. Kredit

Kredit UU Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan yakni pasal 1 butir 11 menyebutkan “kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Jenis kredit dilihat dari segi kegunaannya adalah kredit investasi dan kredit modal kerja. Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

Permberian kredit kepada nasabah apabila bank merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali sehingga bank harus melakukan penilaian atau analisis kredit. Penilaian umum yang harus dilakukan bank adalah analisis 5C. Analisis 5C menurut Kasmir (2012:136) yaitu:

a. Character (sifat dan watak) b. Capacity (kemampuan) c. Capital (modal)

(3)

b. Kredit Bermasalah (Risiko Kredit)

Risiko kredit atau kredit bermasalah yaitu suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup mengukur sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah dijanjikan (Ismail, 2009:224).

Setiap bank harus membuat sistem dan prosedur penilaian kualitas atau kolektabilitas kredit sesuai dengan lampiran SE BI No. 31/1/UPPB/1998 tentang kualitas kredit, yang pada dasarnya terbagi atas:

a. Kredit Lancar (KL)

b. Kredit dalam Perhatian Khusus (DPK) c. Kredit Kurang Lancar (KL)

d. Kredit Diragukan (D) e. Kredit Macet (M)

Kredit bermasalah menurut ketentuan BI merupakan kredit yang digolongkan ke dalam kolektabilitas Kurang Lancar (KL), Diragukan (D) dan Macet (M). Risiko Kredit diukur dengan rasio Net Performing Loan (NPL). Rasio Non Performing Loan menurut SE BI No. 21/11/DNDP/2010 dapat diformulasikan sebagai berikut:

NPL=Kredit B ermasalah Total Kredit X100 Sumber, (Taswan 2015:59)

c. Penerapan Manajemen Resiko pada Kredit Pensiun Sejahtera

(4)

Rp. 438 milyar di tahun 2017. Langkah yang dilakukan oleh Bank WSI 1906 Tbk dapat dijadikan contoh oleh bank lainnya.

4. REKOMENDASI

a. Bagian pemberian kredit harus memiliki sikap kehati-hatian dan objektif dalam menghadapi permasalahan kredit agar dapat meminimalisi permasalahan seperti kredit macet.

b. Pemeriksaan dokumen kelengkapan dan pengecekan terhadap nasabah harus dilakukan secara teliti, ketat dan lebih mendalam sebelum akad kredit dilakukan untuk meminimalisir masalah kredit macet.

c. Bagian Kredit harus lebih teliti dalam sesi wawancara usulan kredit dengan melihat berbagai aspek seperti ; tujuan dari pengambilan kredit, pendapatan bersih, perusahaan tempat bekerja dan tanggungan yang dimiliki oleh nasabah tersebut.

d. Bank harus memberikan limit untuk seberapa besar kredit yang dapat diberikan sesuai dengan penghasilan dari nasabah untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

5. DAFTAR PUSTAKA

1. Pratiwi, Yaniar Wineta., Dwiatmanto., dan NP, Maria Goretti Wi Endang. 2016. Analisis Manajemen Risiko Kredit Untuk Meminimalisir Kredit Modal Kerja Bermasalah. Malang : Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 38 No. 1 September 2016.

2. Mulyaningrum, Martha Dwi., Topowijono., dan ZA, Zahroh. 2016. Analisis Manajemen Risiko Perbankan Dalam Meminimalisir Kredit Bermasalah di Bidang Kredit Modal Kerja. Malang : Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 32 No. 1 Maret 2016.

3. Sudianto, Monica., Mangantar, Marjam., dan Untu, Victoria. 2017. Pengaruh Manajemen Risiko Kredit, Efisiensi Operasional dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Laba Perusahaan Perusahaan Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia Timur. Manado : Jurnal EMBA Vol. 5 No. 3 September 2017, Hal. 3518-3527.

Referensi

Dokumen terkait

Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan ini Kota Sibolga mengalami inflasi sebesar 1,57 persen. Inflasi terjadi karena

Penghasilan Dan Beban (Biaya) Menurut Undang-Undang Perpajakan Berdasarkan pasal 4 Undang-undang pajak penghasilan tahun 2000 yang dikenakan pajak adalah objek pajak

(AHP) digunakan untuk mendukung keputusan dari wisata peradaban ekologi sehingga nantinya hasil yang diperoleh dapat menjadi solusi yang baik dalam penerapannya..

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan kepada Pemerintah Pusat, belanja modal, leverage dan temuan audit BPK tidak

Namun aspek-aspek kegiatan pendahuluan, inti dan penutup sudah dideskripsikan dengan cukup baik; (2) Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran yang

kesepakatan atau karena sebab-sebab yang terkandung dalam Pasal 14 PERMA RI.. Nomor 1 Tahun 2008), mediator wajib menyatakan secara tertulis bahwa proses mediasi. telah

Kesetiaan pada retailer timbul karena konsumen merasa puas dengan pelayanan, pada jangka panjang akan memberi dampak yaitu munculnya kemungkinan konsumen akan menceritakan

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh teknik mind mapping terhadap motivasi belajar matematika pada materi garis dan sudut siswa