• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " BAB III"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

KUANTITAS PENDUDUK

A Persebaran Penduduk

Persoalan   kepedudukan   merupakan   persoalan   yang berkaitan   dengan   persebaran   penduduk,   karena   jumlahnya yang sangat besar dan pertumbuhan yang relatif masih tinggi. Persoalan ini tidak hanya terjadi pada tingkat nasioal akan tetapi   juga   pada   tingkat   provinsi   maupun   tingkat kabupaten/kota.

1. Persebaran Penduduk

(2)

dalam   mencapai   tujuan   hidup   yang   dicita­citakan. Penyebaran   penduduk   yang   tidak   merata   akan menyebabkan adanya tekanan­tekanan pada wilayah yang mengalami penumpukkan diantaranya adalah penekanan terhadap   sumber   daya   alam   yang   ada   kebutuhkan penyediaan   lapangan   kerja   sarana   dan   prasarana kehidupan lainnya.

       TABEL 3.1

PERSENTASE PERSEBARAN PENDUDUK  KABUPATEN LOMBOK BARAT 

TAHUN 2014

NO KECAMATAN JUMLAH

PENDUDUK

1. SEKOTONG 54.843 529,38 50,23

2. LEMBAR 60.303 62,66 5,95

3. GERUNG 94.318 62,30 5,91

4. LABUAPI 74.340 28,33 2,69

5. KEDIRI 69.175 21,64 2,05

6. KURIPAN 42.477 21,56 2,05

7. NARMADA 97.425 107,62 10,21

8. LINGSAR 77.827 96,58 9,16

9. GUNUNGSARI 84.502 89,74 8,51 10. BATU LAYAR 53.317 34,11 3,24 JUMLAH 708.527 1.053,92 100,00 Sumber   : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun 2014

(3)

penduduk   di   Kabupaten   Lombok   Barat   tersebar   di Kecamatan   Narmada   sebanyak   97.425   jiwa.   Angka persebaran penduduk di kecamatan ini sangat signifikan dibanding   kecamatan   yang   lain.   Sedangkan   tingkat kecamatan   persebaran   penduduk   terendah   berada   di Kecamatan Kuripan sebanyak 42.477 jiwa. 

(4)

PERSENTASE PERSEBARAN PENDUDUK KABUPATEN LOMBOK BARAT 

(5)

dilihat   menurut   wilayah   administratif   yang   lebih   kecil. Melalui   kepadatan   penduduk   dapat   dilihat   dimana   saja terjadi   pemusatan   penduduk.   Indikator   kepadatan   ini dinyatakan   dalam   peresentase,   sehingga   dapat   dilihat polanya.

(6)

Tabel 3.2  Jumlah Kepadatan Penduduk Per – Kecamatan

Se­ Kabuapten Lombok  Barat Tahun 2014

NO Kecamatan PendudukJumlah

Luas

Wilayah Kepadatan

Km² Pendudukjiwa/km²

1 2 3 4 5

1 Sekotong 54843 529.38         104 

2 Lembar 60303

  62.66 

       962 

3 Gerung 94318

  62.30 

       1,514 

(7)

5 KEDIRI 69175 21.64         3,197 

6 KURIPAN 42477

  21.56 

       1,970 

7 NARMADA 97425

  107.62 

       905 

8 LINGSAR 77827 96.58         806 

9 GUNUNGSARI 84502 89.74         942 

10 BATU LAYAR 53317

(8)

menggambarkan   penambahan   penduduk   yang dipengaruhi oleh pertumbuhan alamiah maupun migrasi (perpindahan)   penduduk.   Laju   pertumbuhan   penduduk dapat   digunakan   untuk   memperkirakan   jumlah   dan struktur penduduk beberapa tahun kedepan.

Pertumbuhan  penduduk adalah  besaran  presentase perubahan Jumlah  Penduduk di suatu  wilayah tertentu pada   waktu   tertentu dibandingkan   dengan   penduduk pada   waktu   sebelumnya.     Secara     umum     laju Pertumbuhan     Penduduk     menggambarkan     perubahan Penduduk   yang dipengaruhi oleh pertumbuhan alamiah maupun karena migrasi penduduk   yang dikenal   dalam istilah   Lahir, Mati, Pindah,       Datang   (LAMPID), tetapi juga  karena  adanya penyempurnaan  sistem konsolidasi dan     pembersihan     terhadap     data     anomali     dalam database SIAK secara nasional. 

(9)

TABEL 3.3

LUAS DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK PERKECAMATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DARI TAHUN 2010 s/d 2014

NO KECAMATAN

Pertumbuhan Penduduk per Km² Luas

Wilayah (Km²)

2010 2011 2012 2013 2014

L P L P L P L P L P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

(10)

Grafik 3.2

(11)

222,411 216,726

262,129 254,132

342,298 335,672

379,563

363,624 361,357

(12)

B Komposisi Penduduk Menurut Karakteristik Demografi 1. Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Karakteristik   penduduk   menurut   umur   dan   jenis kelamin   berguna   dalam   membantu   menyusun pemenuhan   kebutuhan   dasar   bagi   penduduk   sesuai dengan   kebutuhan   pangan,   sandang   dan   papan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan lain sebagianya. Setiap   kelompok   umur   memiliki   kebutuhan   yang berbeda­beda, misalnya dari kelompok bayi dan balita, mereka lebih membutuhkan asupan gizi yang baik dan perawatan   kesehatan.   Bagi   penduduk   perempuan remaja   misalnya,   mempunyai   kebutuhan   untuk meningkatkan status kesehatan agar ketika memasuki usia   perkawinan   tidak   terkena   anemia,   sedangkan kelompok   penduduk   usia   lanjut   juga   memputuhkan pelayanan berkaitan dengan kesehatan dan lain­lain.

Dari   tabel   3.4     dibawah   ini   terlihat   bahwa   5,3 persen penduduk Kabupaten Lombok Barat merupakan usia balita (0–5 tahun ). Kondisi ini menuntut perhatian Pemerintah   Kabupaten   Lombok   Barat   dalam penanganan   penduduk   balita   terutama   dari   segi kesehatan   dan   investasi   pendidikan.   Komposisi penduduk   usia   kerja   (produktif)   terbesar   pada penduduk berumur 21 – 25 tahun sebanyak 71.568 jiwa atau 10,1 persen.

(13)

Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut Umur  danJenisKelamin

Umur

Laki­laki Perempuan Jumlah

n % n % n %

1 2 3 4 5 6 7

0­5 Thn 19,657 5.4 18,157 5.2 37,814 5.3

6­10 Thn 24,537 6.8 23,134 6.7 47,671 6.7

11­15 Thn 30,688 8.5 29,380 8.5 60,068 8.5

16­20 Thn 31,892 8.8 30,848 8.9 62,740 8.9

21­25 Thn 36,225 10.0 35,343 10.2 71,568 10.1

26­30 Thn 37,042 10.3 38,066 11.0 75,108 10.6

31­35 Thn 35,366 9.8 36,657 10.6 72,023 10.2

36­40 Thn 32,382 9.0 33,146 9.5 65,528 9.2

41­45 Thn 28,655 7.9 26,495 7.6 55,150 7.8

46­50 Thn 23,944 6.6 22,635 6.5 46,579 6.6

51­55 Thn 18,373 5.1 16,116 4.6 34,489 4.9

56­60 Thn 14,353 4.0 12,885 3.7 27,238 3.8

61­65 Thn 10,165 2.8 8,708 2.5 18,873 2.7

66­70 Thn 7,777 2.2 7,014 2.0 14,791 2.1

71­75 Thn 5,251 1.5 4,252 1.2 9,503 1.3

>75Thn 5,050 1.4 4,334 1.2 9,384 1.3

Jumlah 361,357 100.0 347,170 100.0 708,527 100.0

(14)

Tabel  3.5

    Jumlah dan Proporsi Penduduk  Menurut Umur Muda, Produktif dan Tua dan Jenis Kelamin Tahun 2014

No

Umur Laki­laki Perempuan Jumlah

(Thn) n % n % n %

1 00 – 15 74,882 20.7 70,671 20.4 145,553 20.5 2 15 – 65 268,397 74.3 260,899 75.2 529,296 74.7 3 >=65 18,078 5.0 15,600 4.5 33,678 4.8

Total 361,357 100.0 347,170 100.0 708,527 100.0

Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun 2014

Tabel   3.5   menunjukkan   lebih   dari   setengah   penduduk Kabupaten   Lombok   Barat   (74,7%)   merupakan   penduduk   usia produktif (15­65 tahun). Kondisi ini sangat menguntungkan karena merupakan penduduk usia kerja dan sisanya hampir seperempat penduduk  berusia  kurang  dari  15  tahun  (penduduk  usia  muda) dan   4,8   persen   merupakan   penduduk   usia   lanjut   (65   tahun keatas).

(15)

Grafik 3.5

Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Umur Muda, Produktif

dan Tua dan Jenis Kelamin Tahun 2014

0-15 thn 15-65 thn >65 thn

0 50,000 100,000150,000200,000250,000300,000 74,882

268,397 18,078

70,671

260,899 15,600

(16)

1. Sex Rasio (Rasio Jenis Kekamin)

Rasio   Jenis   Kelamin   (RJK)   adalah   suatu   angka yang menunjukkan perbandingan banyaknya jumlah penduduk   laki­laki   dan   perempuan   pada   suatu daerah   tetentu.   Biasanya   dinyatakan   dalam banyaknya   jumlah   penduduk   laki­laki   per   100 penduduk   perempuan.   Data   rasio   jenis   kelamin   ini berguna untuk perkembangan pembangunan laki­laki dan perempuan secara adil. 

Tabel 3.6

Sex Ratio Kabupaten Lombok Barat

NO KECAMATAN JENIS KELAMIN JUMLAH RASIO

JENIS KELAMIN

LAKI­LAKI PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6

1 SEKOTONG 28.526 46.659 54.843 61

2 LEMBAR 30.922 33.946 60.303 91

3 GERUNG 47.659 47.873 94.318 100

4 LABUAPI 37.63 26.317 74.34 143

5 KEDIRI 35.229 36.71 69.175 96

6 KURIPAN 21.919 41.585 42.477 53

7 NARMADA 49.552 38.262 97.425 130

8 LINGSAR 39.565 29.381 77.827 135

9 GUNUNGSARI 42.917 25.879 84.502 166 10 BATULAYAR 27.438 20.558 53.317 133

JUMLAH 361.357 347.170 708.527 1,107

(17)

Dari   tabel   3.6   dan   grafik   3.6   dapat   diketahui bahwa Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Barat sama dengan 1.107, maka bisa dikatakan bahwa dalam 1000   penduduk   perempuan   terdapat   1107   penduduk laki­laki.

Grafik 3.6

(18)

1. Rasio Ketergantungan (Dependency Rasio)

Rasio   ketergantungan   (Dependency   Rasio) merupakan salah satu indikator demografi yang penting.   Rasio   Ketegantungan   digunakan   untuk melihat   hubungan   antara   perubahan   struktur umur   penduduk   dengan   ekonomi   secara   kasar. Rasio   ini   melihat   seberapa   besar   beban tanggungan   yang   harus   dipikul   oleh   penduduk produktif   terhadap   penduduk   yang   tidak produktif.

(19)

Penduduk   produktif   secara   ekonomi   adalah mereka yang berada pada umur 15 – 64 tahun, yang   dianggap   memiliki   potensi   ekonomi   atau penduduk   yang   berpotensi   sebagai   modal pembangunan. Sedangkan penduduk yang belum produktif   (0­15   tahun)   dan   penduduk   yang dianggap   kurang   produktif   atau   tidak produktiflagi   (65   tahun   keatas).   Semakin tingginya   persentase   rasio   ketergantungan menunjukkan   semakin   tingginya   beban   yang harus   ditanggung   penduduk   yang   produktif untuk   membiayai   hidup   penduduk   yang   belum produktif   dan   tidak   produktif   lagi   dan   semakin rendah   rasio   ketergantungan,   maka   semakin rendah   pula   beban   kelompok   umur   produktif untuk   menanggung   penduduk   usia   tidak produktif atau belum produktif.

Usia Usia Non Produktif Ketergantungan

(20)

4 LABUAPI 16,454 54,530 3,357 16,460

5 KEDIRI 15,968 49,883 3,324 15,975

6 KURIPAN 8,465 31,675 2,337 8,472

7 NARMADA 19,305 72,763 5,357 19,312 8 LINGSAR 15,741 57,824 4,261 15,748 9 GUNUNGSARI 17,993 62,830 3,679 17,999 10 BATU LAYAR 10,795 40,362 2,160 10,800

JUMLAH 145,553 529,296 36,449 145,620

Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun 2014

Grafik 3.7

(21)
(22)

Sosial

1. Komposisi   Penduduk   Menurut   Tingkat Pendidikan yang ditamatkan

Pendidikan   merupakan   salah   satu   tolak ukur untuk kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat   pendidikan   yang   ditamatkan   semakin baik kualitas SDM di wilayah tersebut. Namun ukuran ini masih harus ditanbah dengan etos kerja dan keterampilan baik hard skill maupun soft skill. Beberapa pelaku usaha menyatakan bahwa   yang   dibutuhkan   tidak   saja keterampilan   tetapi   kepribadian,   karena keterampilan   bisa   ditingkatkan   melalui pelatihan­pelatihan.

(23)

Tabel 3.9

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendididkan   dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014

NO Tingkat Laki­Laki Perempuan JUMLAH

Pendidikan n % n % n %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 BELUM SEKOLAH          

100,720         27.9      112,230       32.3     212,950         30.1  2 TIDAK TAMAT SD

TOTAL        361,357      100.0    347,170    100.0   708,527      100.0 

(24)

BELUM SEKOLAH TAMAT SMP

DIPLOMAIII

STRATA III -

20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000

GRAFIK 3.8

JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LOMBOK BARAT MENURUT PENDIDIKAN

(25)

Dari   Tabel   3.8   terlihat   bahwa   kualitas penduduk   di   Kabupaten   Lombok   Barat   menurut tingkat pendidikan formalnya sampai dengan tahun 2014 realtif rendah. Hampir seperempat penduduk Kabupaten   Lombok   Barat   sebesar   212.950   jiwa (30,1%) belum sekolah. Penduduk yang tidak Tamat SD   sebesar   88.474   jiwa   (12,5%),   Penduduk   yang Tamat   SD   sebanyak   193.522   jiwa   (27,3%),   Yang Tamat   SMP   sebanyak   91.554   jiwa   (12,9%),   Tamat SMA   sebanyak   97.427   jiwa   (13,8%),   Diploma   II sebanyak   4.027   jiwa   (0,6%),   Diploma   III   sebanyak 4.688   jiwa   (0,7%),   Strata   I   sebanyak   14.824   jiwa (2,1%) Strata II sebanyak 939 jiwa (0,1%) dan Strata III sebanyak 122 jiwa (0,0%).

(26)

Dan untuk jenjang SMP jumlah penduduk laki­ laki   lebih   besar   dibandingkan   jumlah   penduduk perempuan.

Pada   jenjang   pendidikan   SMA,   proporsi penduduk yang tamat SMA untuk perempuan  Sebanyak 40.451 jiwa daripada penduduk laki­laki sebanyak   56.976   jiwa.   Ini   menunjukkan   bahwa semakin   tinggi   jenjang   pendidikan,   maka   semakin semakin   sedikit   perempuan   yang   berhasil menamatkan   pendidikannya.   Hal   ini   sama   dengan gambaran   pendidikan   nasional,   dimana   angka meelanjutkan   sekolah   ke   jenjang   pendidikan   yang lebih   tinggi   untuk   perempuan   lebih   rendah disbanding   laki­laki,   terutama   pada   kelompok penduduk miskin.

2. Komposisi Penduduk Menurut Agama

(27)

Dari Tabel     terlihat mayoritas penduduk di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014. Memeluk Agama   Islam   sebanyak   667.000   jiwa,   disusul kemudian   Pemeluk   Agama     Hindu   sebanyak 38.061   jiwa,   disusul   dengan   jumlah   penduduk yang   memeluk   Agama   Budha   sebanyak   1.540 jiwa,   lalu   penduduk   yang   memeluk   Agama Kristen   sebanyak   1.406   jiwa,   penduduk   yang memeluk Agama Khatolik sebanyak 497 jiwa dan yang   memeluk   Agama   Konghucu   sebanyak   16 jiwa sedangkan jumlah penduduk di Kabupaten Lombok   Barat   yang   paling   rendah   adalah penduduk   yang   memeluk   Kepercayaan   lain sebanyak 7 jiwa.

(28)

123 jiwa,

sedangkan Kecamatan yang paling rendah jumlah penduduknya yang memeluk Agama Kristen dan Khatolik   berada   pada   Kecamatan   Kuripan sebanyak 15 jiwa dan 8 jiwa. Untuk Kecamatan yang   yang   relatif   banyak   jumlah   penduduknya yang   memeluk   Agama   Hindu   berada   pada Kecamatan   Narmada   sebanyak   8.521   jiwa   dan Kecamatan yang paling rendah memeluk Agama Hindu berada pada Kecamatan Labuapi sebanyak 1.774 jiwa. 

(29)

Tabel 3.9

Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 Menurut Agama

NO KECAMATAN JENIS AGAMA TOTAL

ISLAM KRISTEN KHATOLIK HINDU BUDHA KONGHUCU KEPERCAYAAN 

LAIN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. SEKOTONG 50.750 75 14 3.988 56 3 0 54.843

2. LEMBAR 56.656 42 28 2.213 1.361 2 1 60.303

3. GERUNG 88.509 171 42 5.566 22 5 3 94.318

4. LABUAPI 72.413 275 106 1.532 13 0 1 74.340

5. KEDIRI 67.309 78 12 1774 1 1 0 69.175

6. KURIPAN 38.057 15 8 4.387 10 0 0 42.477

(30)

9. GUNUNGSARI 80.553 168 64 3.691 23 1 2 84.502

10. BATU LAYAR 50.478 354 123 2.346 15 1 0 53.317

JUMLAH 667.00

0

1.406 497 38.061 1.540 16 7 708.527

(31)

Grafik 3.8

Penduduk Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 Menurut Agama

GERUNG KEDIRI NARMADA SEKOTONG LABUAPI GUNUNGSARI LINGSAR LEMBAR BATULAYAR KURIPAN

0%

50% 100%

KEPERCAYAAN LAIN KONGHUCU

BUDHA HINDU KATHOLIK KRISTEN ISLAM

(32)

3.Komposisi Penduduk Menurut Status Perkawinan

Informasi tentang  struktur perkawinan  penduduk pada waktu   tertentu   berguna   bagi   para   penentu   kebijakan   dan pelaksanaan   program   kependudukan.   Terutama   dalam   hal pembangunan   keluarga,   kelahiran   dan   upaya­upaya peningkatan   kualitas   keluarga.   Dari   informasi   penduduk berstatus   kawin,   Umur   Perkawinan   Pertama,   lama   kawin akan   berguna   untuk   mengestimasi   angka   kelahiran   yang akan terjadi.

Perkawinan   umur   dini   juga   akan   berakibat   pada besarnya angka perceraian, ketidaksiapan orang tua untuk pengasuhan   anak   serta   kurang   matangnya   perempuan menjalankan tugas dan fungsinya dalam rumah tangga.

(33)
(34)

Tabel 3.10

Jumlah dan Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan  di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014

NO KECAMATAN BELUM

KAWIN KAWIN HIDUPCERAI CERAIMATI JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7

1. SEKOTONG 23.721 28.709 1.094 1.319 54.843

2. LEMBAR 25.551 31.659 1.393 1.700 60.303

3. GERUNG 39.875 48.992 2.198 3.253 94.318

4 LABUAPI 33.716 36.197 1.745 2.682 74.340

5. KEDIRI 30.389 31.507 1.507 2.772 69.175

6. KURIPAN 19.239 21.003 825 1.410 42.477

7. NARMADA 42.279 49.693 2.145 3.308 97.425

8. LINGSAR 32.109 41.562 1.718 2.438 77.827

1 2 3 4 5 6 7

9. GUNUNGSARI 38.407 41.992 1.626 2.477 84.502

(35)

.

TOTAL 312.349 358.087 15.315 22.776 708.527

(36)
(37)

Angka Perkawinan Kasar

(38)

Tabel 3.11

Perkawinan Kasar Per Kecamatan  di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014

No Kecamatan Jumlah

Jumlah

Penduduk PerkawinanAngka

Perkawin

an PertengahanTahun Kasar

1 2 3 4 5

1 SEKOTONG 48.992 51.710 95  

2 LEMBAR 31.507 59.541

  53 

3 GERUNG 49.693 95.491

  52 

4 LABUAPI 28.709 77.278 37  

5 KEDIRI 36.197 70.249 52  

6 KURIPAN 41.992 41.122

  102 

7 NARMADA 41.562 97.396

  43 

8 LINGSAR 31.659 78.503

  40 

9 GUNUNGSARI 26.773 83.398 32  

10 BATU LAYAR 21.003 53.548 39  

Jumlah 358.087 708.236 545

(39)

D

. Keluarga

Keluarga merupakan unit masyarakat terkecil dalam kehidupan   .   Data   keluarga   menjadi   penting   untuk menyusun   berbagai   program   pembangunan   seperti peningkatan   ekonomi,   penghasilan,   dan   penanganan kemiskinan dan lain sebagainya. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat merupakan tempat pertama dan utama   dalam   tumbuh   kembang   anak,   baik   dari   fisik, pembentukan   karakter   dan   pengembangan   intelektual. Oleh sebab  itu perencanaan  keluarga menjadi  penting, tidak   hanya   jumlah   anggota   keluarganya   tetapi   juga kualitasnya.

1. Karakteristik Kepala Keluarga

Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan umur, jenis   kelamin,   dan   pendidikan.   Unit   kepala   kelurga sangat   penting   untuk   diketahui   berkaitan   dengan perencanaan   kebijakan   pelayanan   kebutuhan   dasar berbasis   keluarga   seperti   ketersediaan   pangan, pendidikan,   kesehatan,   perumahan,   kemiskinan   dan lain­lain.

(40)

dan Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 menunjukkan bahwa mayoritas Kepala Keluarga berada di kelompok umur 21 – 25 tahun, begitu pula proporsi Kepala Keluarga perempuan tertinggi berada di   kelompok  umur   21  –   25  tahun.   Ini  menunjukkan bahwa Kabupaten Lombok Barat merupakan keluarga yang berada pada kelompok produktif .

(41)

Tabel 3.12

Jumlah dan Proporsi Kepala Keluarga  Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

di Kabupaten lombok Barat Tahun 2014

Umur  Laki­laki Perempuan Jumlah

n % n % n %

1 2 3 4 5 6 7

11­15 Thn     26.692        

9,16      25.540        8,72      52.232         8,94 

16­20 Thn     31.892      

10,95      30.848      10,54      62.740       10,74 

21­25 Thn     36.225      

12,43      35.343      12,07      71.568       12,25 

26­30 Thn     35.044      

12,03      30.560      10,44      65.604       11,23 

31­35 Thn     31.703      

10,88      26.964        9,21      58.667       10,04 

36­40 Thn     28.539        

9,79      26.603        9,09      55.142         9,44 

41­45 Thn     26.567        

9,12      28.575        9,76      55.142         9,44 

46­50 Thn     18.310        

6,28      27.624        9,43      45.934         7,86 

51­55 Thn     17.401        

5,97      23.544        8,04      40.945         7,01 

56­60 Thn     10.762        

3,69      12.885        4,40      23.647         4,05 

61­65 Thn     10.165        

3,49       8.708         2,97      18.873         3,23 

(42)
(43)

1 2 3 4 5 6 7

71­75 Thn      5.251 

       

1,80       4.252         1,45  9.503

        1,63 

>75Thn       5.050 

       

1,73       4.334         1,48  9.384

        1,61 

(44)

2. Jumlah   Keluarga   dan   Rata­rata   Jumlah   Anggota Keluarga

Keluarga   dibentuk   dari   sekelompok   orang   yang terkait dan mempunyai hubungan kekerabatan karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain sebagainya. Unit keluarga   menjadi   hal   penting   untuk   berbagai   invensi seperti   penanganan   kemiskinan,   keluarga   berencana, kesehatan   dan         lain   sebagainya.   Keluarga   terbagi menjadi dua yaitu keluarga inti.

Tabel 3.13

Jumlah Penduduk Menurut Status Hubungan Keluarga  Di Kabupaten Lombok  Barat Tahun 2014

No Kecamatan Jumlah Jumlah 

Rata­rata Anggota 

Penduduk Keluarga Keluarga

1 SEKOTONG

6 KURIPAN       42.477        20.193 

        2,1 

(45)

1 2 3 4 5

8 LINGSAR       77.827        32.333 

        2,4 

9 GUNUNGSARI       84.502        37.047         2,3 

10 BATU LAYAR

      

53.317        20.806 

        2,6 

Sumber   : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun 2014

Gambar

GRAFIK 3.1Profil Kependudukan Kabupaten Lombok Barat Tahun 2015
Tabel 3.2  Jumlah Kepadatan Penduduk Per – Kecamatan
TABEL 3.3LUAS DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK PERKECAMATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT
Tabel   3.5   menunjukkan   lebih   dari   setengah   penduduk
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk memperkirakan umur konstruksi dari suatu kapal dengan merujuk pada aturan Common Structural Rules untuk perhitungan umur fatigue.. Analisa yang

Kebiasaan makan diluar rumah (jajan) mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena penyakit Demam Tifoid. (16) Penularan terjadi

Esimerkiksi aasialaisilla on korkeampi toleranssi korkean väentiheyden alueella viihtymiseen kuin länsimaalaisilla, jotka eivät ole tottuneet siihen (Al-Kodmany,

Tujuan penelitian adalah untuk menjawab mengenai pengaruh komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Sampel yang digunakan adalah karyawan

[r]

[r]

Berdasarkan perencanaan laba yang diharapkan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 42.330.124.100, jumlah ini melampaui jumlah laba maksimal pada tahun 2013 sehingga perusahaan

Kesimpulan yang didapat dari hasil analisa yang telah dilakukan dengan menerapkan teori antrian pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah khususnya dalam pelayanan