• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPJMD BAB VII. OKE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPJMD BAB VII. OKE"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

DAERAH

ntuk mencapai indikator target kinerja visi dan misi pada sasaran pembangunan jangka menengah daerah maka strategi menjadi sarana untuk mendapatkan gambaran tentang program prioritas. Guna mendapatkan program prioritas yang inheren di setiap strategi dibutuhkan kebijkaan umum. Program-program prioritas di masing-masing strategi merupakan program pembangunan daerah untuk menggambarkan capaiannya secara langsung terhadap sasaran pembangunan daerah.

U

Berdasarkan pada strategi terpilih sebagaimana bab terdahulu, maka pada bab ini disajikan uraian kebijakan umum beserta program pembangunan daerah tahun 2014-2018 Kabupaten Pamekasan.

Perumusan kebijakan umum ditujukan untuk memperoleh gambaran keterkaitan antara bidang urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.

Lebih lanjut diharapkan sasaran yang sesuai dengan sasaran Millenium Development Goals (MDGs), sasaran Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014, RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2014, RPJPD Kabupaten Pamekasan Tahun 2014-2018, dan arah kebijakan masing-masing Misi yang telah ditetapkan oleh Bupati/Wakil Bupati dapat tercapai.

Kebijakan umum yang akan ditempuh melalui beberapa strategi sebagai berikut :

1. Strategi Pemerataan pendidikan sesuai kebutuhan

(2)

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Menyelenggarakan sistem pendidikan murah dalam rangka mewujudkan pemerataan dan mencerdaskan masyarakat.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Ratio anak yang mengikuti pendidikan TK/RA/PAUD;

b. Angka Partisipasi kasar untuk jenjang pendidikan SD/MI dan SMP/MTs;

c. Angka Partisipasi kasar jenjang pendidikan SMA/SMK/MA;

d. Angka Partisipasi murni ntuk jenjang pendidikan SD/MI dan SMP/MTs;

e. Angka Partisipasi murni ntuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA; f. Angka rata-rata lama sekolah.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Pendidikan anak usia dini;

b. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun; c. Program pendidikan menengah.

2) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan Dengan indikator keberhasilan sebagi berikut: a. Kondisi ruang kelas SD/MI baik;

b. Kondisi ruang kelas SMP/MTs baik; c. Kondisi ruang kelas SMP/SMK/MA baik;

d. Ratio Kecukupan ruang kelas untuk jenjang pendidikan SD/MI; e. Ratio Kecukupan ruang kelas untuk jenjang pendidikan

SMP/MTs;

f. Ratio Kecukupan ruang kelas untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

(3)

2. Strategi Peningkatan kualitas hasil pendidikan yang didukung dengan kompetensi tenaga pendidikan yang memadai.

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Meningkatkan kualitas hasil penyelenggaraan pendidikan. Dengan indikator keberhasilan sebaga berikut:

a. Angka putus sekolah;

b. Angka kelulusan jenjang pendidikan SD/MI; c. Angka kelulusan jenjang pendidikan SMP/MTs; d. Angka kelulusan jenjang pendidikan SMA/SMK/MA; e. Nilai Rata - rata kelulusan;

f. Angka rata-rata lama sekolah.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan.

2) Meningkatkan kualitas SDM tenaga Pendidikan. Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Rasio guru/murid untuk jenjang pendidikan SD/MI; b. Rasio guru/murid untuk jenjang pendidikan SMP/MTs; c. Rasio guru/murid untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA; d. Prosentase guru kualifikasi standart pendidikan;

e. Prosentase guru yang bersertifikasi.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. 3) Meningkatkan layanan perpustakaan

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Meningkatnya pengunjung Perpusakaan;

b. Meningkatnya jumlah/judul buku yang dipinjam; c. Meningkatnya jumlah/judul buku yang dikoleksi; d. Jumlah Mobil Perpustakaan Keliling.

(4)

3. Strategi meningkatkan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan peran serta masyarakat.

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang memadai.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. rasio puskesmas, pustu, polindes terhadap penduduk;

b. Rasio sarana pelayanan kesehatan sesuai standart terhadap penduduk;

c. Kecukupan alkes yang memadai;

d. Kecukupan sarana transportasi kesehatan yang memadai roda 2 roda 4.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas, puskesmas pembantu dan jaringannya. 2) Meningkatkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Ketersediaan Obat dan bahan;

b. jumlah keg.pengawasan obat dan makanan;

c. jumlah kelompok produsen obat tradisional yang dibina.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Pengadaan Obat dan perbekalan kesehatan;

b. Pengembangan dan pengawasan obat dan makanan.

3) Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif).

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Cakupan kunjungan ibu hamil k-4;

(5)

e. Cakupan neonatus dengan komplikasi ditangani; f. Cakupan kunjungan bayi;

g. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI); h. Cakupan pelayanan anak balita;

i. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan;

j. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan; k. Angka kematian bayi;

l. Jumlah kematian ibu (ibu hamil, melahirkan, nifas); m. Kecamatan bebas rawan gizi;

n. Cakupan pelayanan lansia.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,puskesmas pembantu dan jaringannya;

b. Peningkatan layanan kesehatan;

c. peningkatan pelayanan kesehatan lansia.

4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan. Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Kecukupan tenaga dokter terhadap pendiuduk;

b. Rasio tenaga paramedic keperawatan dan non keperawatan terhadap penduduk;

c. Rasio kecukupan nakes pada masing -masing sarana pelayanan kesehatan;

d. Jumlah Kesesuaian kompetensi dan kewenangan tenaga kesehatan.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program upaya kesehatan masyarakat.

4. Strategi optimalisasi sumber daya dalam rangka mewujudkan

(6)

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni meningkatkan peran serta aktif masyarakat bidang kesehatan. Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Cakupan desa siaga aktif;

b. Rasio posyandu dan Polindes terhadap (penduduk); c. Cakupan PHBS di semua tatanan;

d. Prosentase penduduk yang menggunakan jamban; e. Prosentase rumah bersanitasi;

f. Prosentase rumah tangga pengguna air bersih.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

5. Strategi Pengembangan RSUD, melalui dukungan kecukupan tenaga medis dan peramedis serta sarana dan prasarana rumah sakit secara memadai

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni pengembangan RSUD melalui pola BLUD.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Prosentase penduduk yang memanfaatkan RSUD; b. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan;

c. Jumlah kunjungan Rawat Inap; d. BOR (Bed Occupancy Rate); e. TOI (Turn Over Interval);

f. ALOS (Average Length of Stay); g. NDR (Net Death Rate);

h. GDR (Gross Death Rate); i. CRR (Cost Recovery Rate);

j. Prosentase penduduk miskin yang terlayani oleh RSUD.

(7)

6. Strategi Peningkatan iklim kondusif bagi pengembangan keberdayaan perempuan dan anak melalui kemandirian berusaha dan ketahanan keluarga.

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Penguatan kelembagaan organisasi wanita Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. GEM (Gender Empowerment Measurement) :

 Proporsi penduduk (laki-laki dan perempuan);

 Keterwakilan kaum perempuan di DPRD (laki-laki dan perempuan);

 Proporsi manager, staf administrasi, pekerja profesional dan

teknisi di lingkungan pemerintahan dan swasta (laki-laki dan perempuan).

b. GDI (Gender Development Indeks) :

 Proporsi penduduk (laki-laki dan perempuan);

 Usia harapan hidup (laki-laki dan perempuan);  Angka Melek Huruf (laki-laki dan perempuan);

 Rata-rata lama sekolah (laki-laki dan perempuan).

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan

2) Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak Dengan indikator keberhasilan sebagi berikut: a. Jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga;

b. Jumah anak dan perempuan korban tindak kekerasan yang memperoleh pelayanan advokasi (Jumlah tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak).

(8)

7. Strategi Pemantapan kapasitas pelayanan KB di klinik KB Pemerintah dan swasta melalui penyediaan sarana dan prasarana pelayanan KB

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Pemantapan Progam KB;

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Tingkat Prevalensi peserta KB Aktif ;

 Jumlah peserta KB aktif

 Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) b. Prosentase Perkawinan di bawah umur;

c. Rata-rata usia kawin pertama bagi perempuan; d. Total Fertility Rate;

e. Persentase Pencapaian peserta KB Baru; f. Persentase peserta KB Pria;

 Jumlah akseptor KB aktif

 jumlah akseptor KB aktif laki-laki

g. Persentase PUS Unmet-need.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program Keluarga Berencana

2) Meningkatkan Keluarga Sejahtera.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Peningkatan Keluarga Pra sejahtera menjadi sejahtera;

b. tersedianya tenaga pendamping kelompok bina keluarga melalui rekrutmen tenaga kelompok bina keluarga;

c. meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi kesehatan ibu,bayi dan anak.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Program Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga;

(9)

8. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Penyediaan system informasi/database infrastruktur Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Tersedianya informasi dan data base infrastruktur.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pembangunan Jalan dan Jembatan.

2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik, sedang dan rusak; b. Proporsi jembatan dalam kondisi baik, sedang dan rusak

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan

9. Meningkatkan pembangunan infrastruktur irigasi dan

penanggulangan banjir

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur irigasi serta pengelolaan dan konservasi sumber daya air.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Rasio jaringan irigasi;

b. Meningkatnya luas DI yang dapat diairi dengan jaringan irigasi teknis;

c. Luas Genangan pada wilayah pertanian; d. Luas Genangan pada wilayah permukiman.

(10)

10. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pemukiman

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pemukiman perkotaan dan pedesaan.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Prosentase rumah layak huni bagi masyarakat miskin; b. Jumlah rumah tangga pengguna listrik;

c. Panjang jalan lingkungan/desa yang dibangun.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program lingkungan sehat perumahan.

11. Meningkatkan ketersediaan kelengkapan jalan dan angkutan umum

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Pemenuhan fasilitas kelengkapan jalan

Dengan indikator keberhasilan yaitu, tersedianya rambu-rambu jalan. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ

2) Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan angkutan umum Dengan indikator keberhasilan sebagai beriktu:

a. Jumlah ijin trayek; b. Pemenuhan Uji Kir;

(11)

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ;

b. Program peningkatan pelayanan angkutan.

12. Optimalisasi ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanian

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni Meningkatkan Produksi, Produktivitas dan Luas Panen Tanaman Pertanian.

Dengan indikator keberhasilan yaitu, produksi tanaman pangan dan hortikultura. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program peningkatan produksi pertanian /perkebunan

13. Optimalisasi Pembinaan Kelompok Tani

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia pertanian.

Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah kelompok tani yang berprestasi (Tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional). Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni pemberdayaan penyuluhan.

14. Optimalisasi promosi produk unggulan daerah baik di tingkat propinsi maupun nasional

(12)

15. Optimalisasi Sumber Daya ketahanan pangan daerah

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Penyediaan lumbung pangan menuju desa mandiri

Dengan indikator keberhasilan yaitu, lumbung pangan desa. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni peningkatan ketahanan pangan.

2) Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi peningkatan dan peran serta masyarakat

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Jumlah Pertemuan Koordinasi analisis dan perumusan kebijakan ketahan pangan masyarakat;

b. Meningkatnya partisipasi masyarakat/kelompok tani pada program-program Ketahanan Pangan;

c. Jumlah Masyarakat Yang Memahami Teknologi Olahan Bahan Pangan Lokal.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan.

16. Penguatan dan Perluasan Sumber Daya Kehutanan dan Perkebunan

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan dan menjaga kelestarian hutan rakyat.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Produktivitas Perkebunan dan Kehutanan; b. Luas hutan rakyat yang direhabilitasi ;

c. Jumlah petani tembakau yang mendapatkan bantuan; d. Produktivitas tembakau.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

(13)

b. Rehabilitasi hutan dan lahan;

c. Peningkatan pemasaran hasil produksi perkebunan dan kesejahteraan petani.

17. Penguatan dan Perluasan Sumber Daya Perikanan

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan. Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Produktivitas hasil tangkapan laut; b. Produktivitas budidaya ikan laut; c. Produktivitas budidaya ikan air tawar; d. Tingkat konsumsi ikan/perkapita/tahun.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir; b. Pengembangan Budidaya Perikanan;

c. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan. 2) Melaksanakan upaya pemberdayaan masyarakat petani dan

nelayan dan pengusaha kecil dan mikro. Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Luasan kawasan konservasi kawasan pesisir; b. Jumlah nelayan yang mendapatkan bantuan.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Peningkatan mitigasi bencana alam laut dan perakiraan iklim laut;

b. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.

18. Promosi dan Eksplorasi sektor pariwisata

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni pengembangan potensi pariwisata.

(14)

a. Jumlah Kunjungan Wisata;

b. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana wisata.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Pengembangan Pemasaran Priwisata; b. Pengembangan Destinasi Pariwisata; c. Pengembangan kemitraan.

19. Sinergitas antar wilayah untuk mendukung pengentasan kemiskinan

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni meningkatkan akses masyarakat miskin pada kegiatan ekonomi dan meningkatkan keberpihakan.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Jumlah Rumah tangga miskin;

b. Jumlah PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial); c. Jumlah PMKS yang dibantu/ditangani;

d. Jumlah Bansos yang disalurkan.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Pengembangan industri kecil dan menengah; b. Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan; c. Peningkatan kesejahteraan petani;

d. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan PMKAS lainnya. Layanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial,pembinaan anak terlantar, pembinaan lingkungan sosial, pemberdayaan ekonomi keluarga.

20. Permberdayaan dan peningkatan kapasitas tenaga kerja

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni mendorong profesionalitas kerja dan menciptakan hubungan industrial kerja yang harmonis.

(15)

 Angkatan kerja;  Yang tidak bekerja. b. Jumlah lapangan pekerjaan;

c. Jumlah tenaga kerja terdidik dan terlatih; d. Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan;

e. Jumlah perusahaan yang membuat/membentuk sarana hubungan industrial (HI);

f. Jumlah perusahaan yang menerapkan norma Jamsostek; g. Jumlah tenaga kerja yang ikut Jamsostek;

h. Jumlah perusahaan yang menerapkan norma Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3);

i. Angka kecelakaan kerja.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Peningkatan kualitas dan Produktivitas tenaga kerja.

b. Peningkatan kesempatan kerja, perlindungan dan pengembangan ketenagakerjaan.

21. Meningkatkan akses dan iklim usaha UMKM dan koperasi sejalan dengan pengembangan dunia usaha

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni penguatan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kompetensi dan daya saing usaha koperasi dan UMKM.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Jumlah Koperasi dan Jumlah Anggota Koperasi; b. Prosentase koperasi sehat;

c. Prosentase koperasi aktif;

d. Meningkatnya Sisa Hasil Usaha Koperasi; e. Jumlah KSP/USP;

f. Jumlah Usaha Menengah; g. Jumlah Usaha Kecil;

h. Jumlah Usaha Mikro;

(16)

j. Jumlah Volume (omzet usaha kecil); k. Jumlah Volume (omzet usaha mikro); l. Jumlah pameran produk unggulan.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pengembangan kewirausahaan kompetitif usaha kecil dan menengah.

22. Mengoptimalkan kapasitas industri yang ada dan mengembangkan potensi baru

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Mengembangkan sektor industri kecil, menengah dan kreatif

Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah Industri (Jumlah Usaha Mikro dan Menengah). Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah.

2) Meningkatkan fasilitasi manajemen dan pemasaran hasil produksi industri kecil, menengah dan kreatif.

Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor industri. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah.

23. Meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan, sistem dan jaringan distribusi barang serta pengembangan pasar dalam dan luar daerah

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

(17)

Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah volume perdagangan. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni perlindungan konsumen dan pengaman perdagangan.

2) Mengawasi distribusi dan ketersediaan barang.

Dengan indikator keberhasilan yaitu, kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni perlindungan konsumen dan pengaman perdagangan.

3) Meningkatkan perlindungan konsumen.

Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah pengaduan konsumen yang terlayani. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program perlindungan konsumen dan pengaman perdagangan.

24. Mengembangkan iklim yang kondusif bagi investasi dan pelaku usaha ekonomi baru

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Jumlah investasi PMA di daerah;

b. Jumlah realisasi PMDN;

c. Jumlah realisasi investasi local;

d. Prosentase penerbitan ijin tepat waktu; e. Prosentase perusahaan yang memiliki ijin.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

(18)

25. Strategi Pelestarian Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan Dengan Memperhatikan Kaidah-kaidah Lingkungan

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Meningkatkan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup Dengan indikator keberhasilan yaitu, pemenuhan baku mutu air. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

2) Memanfaatkan sumber daya alam dengan memperhatikan kelestariannya

Dengan indikator keberhasilan yaitu, pemenuhan baku mutu udara. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program peningkatan pengendalian polusi.

3) Meningkatkan pengelolaan dan ketersedian ruang terbuka hijau Dengan indikator keberhasilan yaitu pengelolaan dan pemenuhan ruang terbuka hijau. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program pengelolaan ruang terbuka hijau. 4) Meningkatkan Kebersihan Lingkungan

Dengan indikator keberhasilan yaitu peningkatan pelayanan kebersihan lingkungan dengan pengelolaan sampah secara tepat dan cepat. Sedangkat untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

5) Mengurangi Beban Pencemaran Llingkungan Dengan indikato kberhasilan yaitu:

a. Jumlah usaha berpotensi menjadi sumber pencemaran;

b. Persentase perusahaan yang memiliki dokumen HO, UKL-UPL, AMDAL dan izin lingkungan.

(19)

26. Mewujudkan pelaksanaan perencanaan pembangunan secara sistematis dan terpadu

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Meningkatkan koordinasi, integrasi dan Sinkronisasi perencanaan pembangunan lintas sektor

Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah dokumen perencanaan/penelitian yang dihasilkan. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program perencanaan pembangunan daerah.

2) Mengakomodasi aspirasi masyarakat khususnya dalam perencanaan pembangunan daerah.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Pemanfaatan dokumen perencanaan / penelitian yang dimanfaatkan;

b. Penyusunan Perencanaan Pembangunan jangka menengah, tahunan (RKPD), dan Penyusunan KUA - PPAS tepat waktu. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program perencanaan pembangunan daerah.

27. Optimalisasi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Menyusun perencanaan tata ruang

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Tersusunnya dokumen RBTL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) / Urban Design;

b. Tersusunnya dokumen RTRW, RDTRK dan Peraturan Zonasi. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program Perencanaan Tata Ruang.

(20)

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB;

b. Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pengendalian pemanfaatan ruang.

28. Memperluas kesempatan aparatur dalam meningkatkan kualitas dan kapasitasnya

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni meningkatkan kapasitas SDM aparatur yang professional dan kompeten.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Jumlah aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya. (dengan target 5 tahun sebanyak 1000 PNS ditingkatkan kualitas/kompetensinya);

b. Prosentase PNS yang mengikuti diklat kedinasan (Diklat Pimpinan); c. Prosentase PNS yang mengikuti diklat fungsional;

d. Prosentase aparatur /pegawai yang telah mengikuti DiklatPim IV,III,II sesuai dengan jenjang kepangkatan;

e. Prosentase Jabatan Struktural yang telah terisi ; f. Jumlah kasus pelanggaran disiplin PNS.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Program Pendidikan Kedinasan;

b. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.

29. Meningkatkan fungsi lembaga Legislatif sebagai mitra eksekutif dalam menyelenggaran tugas kepemerintahan

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni meningkatkan fungsi lembaga Legislatif.

(21)

b. Jumlah Perda yang ditetapkan ; c. Jumlah Jaring asmara.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah.

30. Pengelolaan layanan administrasi secara efektif dan efisien berbasis budaya pemerintahan yang bersih, akuntabel, transparan, dan bebas

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Meningkatkan kualitas dan manjemen layanan administratif kepada Sekda dan SKPD terkait.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Prosentase penerapan e-gov;

b. Meningkatnya peringkat atas hasil evaluasi SAKIP; c. Ketepatan waktu Penyusunan LKPJ, Lakip dan LPPD;

d. Persentase SKPD yang telah memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) dan menerapkan sesuai SK Bupati;

e. Prosentase SKPD yang sudah menyusun TAPKIN dengan tepat waktu baik dan benar ;

f. Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP);

g. Jumlah media komunikasi; h. Jumlah media informasi;

i. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);

j. Penyaluran Bantuan Beras Untuk Rakyat Miskin; k. Jumlah rumah ibadah yang dibantu.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi;

(22)

c. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

2) Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam merumuskan penanganan masalah lintas sektor.

Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah perjanjian kerjasama dengan pemda lainnya, instansi vertikal dan lembaga perguruan tinggi. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah.

3) Menegakkan supremasi hukum.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Jumlah produk hukum yang ditetapkan;

 Perda

 Peraturan Bupati

 Keputusan Bupati

b. Jumlah permasalahan yang diselesaikan;

 Jumlah Kasus

 Jumlah Kasus yang dapat diselesaikan

c. Prosentase pengaduan masyarakat yang di tindak lanjuti.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan;

b. Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat.

31. Peningkatan pengelolaan keuangan dan aset daerah dengan mengedepankan kebutuhan masyarakat.

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Meningkatkan transparansi pelaksanaan penganggaran Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Opini audit BPK;

(23)

c. Jumlah Bantuan Keuangan untuk kelurahan/desa yang disalurkan;

d. Jumlah Kekayaan Badan Kredit Desa (BKD).

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa. 2) Meningkatkan kompetensi Pengawasan

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Jumlah Temuan APIP yang ditindak lanjuti; b. Jumlah Temuan BPK yang ditindak lanjuti.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.

32. Optimalisasi Penerimaan Daerah

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan Mengintensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan asli daerah. Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut :

a. Peningkatan PAD;

b. Rasio Kemandirian PEMDA;

c. Rasio PAD terhadap total pendapatan; d. Rasio PAD terhadap APBD (total belanja); e. Rasio belanja modal terhadap total APBD.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.

32. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan suasana kondusif

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap politik dan hukum Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

(24)

b. Jumlah Angka Kriminal;

c. Persentase penegakan peraturan daerah (Jumlah pelanggaran masyarakat terhadap perda);

d. Jumlah satpol PP.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat);

b. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.

2) Meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama

Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah kegiatan forum komunikasi antar ummat beragama. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan.

3) Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat serta membangun komunikasi politik yang terbuka dan saling menghormati.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Jumlah sosialisasi pemahaman wawasan kebangsaan;

b. Jumlah kegiatan silaturrahim, musyawarah, sarasehan ulama umara;

c. Jumlah kegiatan pemantapan wawasan kebangsaan melaui apresiasi lagu-lagu nasional/negara dan lambang Negara;

d. seminar talk show, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pendidikan politik masyarakat.

4) Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan

(25)

33. Peningkatan sarana prasarana dan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penangulangan bencana

Dengan indikator keberhasilan yaitu, masyarakat terlatih pada daerah rawan bencana. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam.

2) Meningkatkan sarana prasarna penanggulangan bencana

Dengan indikator keberhasilan yaitu, regulasi penanggulangan dan penanganan bencana. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam.

34. Peningkatan peran serta generasi muda

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni meningkatkan peran generasi muda.

Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah pemuda berprestasi pada berbagai bidang di tingkat nasional. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program peningkatan peran serta kepemudaan.

35. Peningkatan sarana dan prasarana keolahragaan

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni meningkatkan prestasi olahraga.

(26)

ditetapkan program yakni program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga.

36. Peningkatan kepeduian masyrakat terhadap seni, budaya dan nilai-nilai tradisi

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :

1) Meningkatkan fasilitas olah raga

Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah sarana dan prasarana yang meningkat kualitasnya. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program peningkatan sarana dan prasarana olahraga.

2) Mengembangkan seni dan budaya nilai tradisi Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Peningkatan dan pemasyarakatan Olah Raga (Jumlah grup olah raga);

b. Jumlah kegiaytan fasilitasi dan pengembangan kelompok seni termasuk kelompok seni wanita;

c. Jumlah warisan tradisi yang terawatt.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pengelolaan kekayaan budaya.

37. Peningkatan akses dan kapasitas masyarakat dan desa dalam pembangunan daerah

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Tingkat usaha ekonomi masyarakat pedesaan yang berkembang ;

 UPPKS

(27)

 P3EL  BUMDES

b. Rumah tidak layak huni yang dibangun secara swadaya dan swakarsa;

c. Jumlah dana Swadaya masyarakat dalam pembangunan; d. Cakupan jaringan listrik pedesaan.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan;

b. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa .

38. Memperluas akses masyarakat dalam memanfaatkan arsip daerah

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni memberikan layanan perima terhadap pengguna arsip.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Terpeliharanya arsip/dokumen daerah (jumlah arsip in aktif yang dikelola);

b. Monitoring kearsipan (Jumlah satuan kerja yang menerapkan sistem kearsipan yang baku).

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan.

39. Optimalisasi Sarana Prasarana Layanan Publik

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni Meningkatkan penyelenggaraan pemerintah yang efektif dan efisien. Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Prosentase SPM yang diterapkan;

b. Prosentase SKPD yang mencapai target SPM; c. Prosentase SKPD yang melaksanakan SOP;

(28)

e. 52 SKPD dapat melaksanakan kegiatan rutin semaksimal mungkin. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pelayanan administrasi perkantoran, peningkatan sarpras, peningkatan disiplin aparatur, peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, pengembangan sistem pencapaian dan pengembangan kinerja dan keuangan.

40. Memberdayakan Fasilitas Pendukung Administrasi

Kependudukan Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni Meningkatkan layanan prima terkait dengan administrasi kependudukan.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Prosentase jumlah penduduk yang ber KTP; b. Prosentase jumlah keluarga ber KK;

c. Prosentase jumlah penduduk yang ber akte kelahiran; d. Jumlah pelayanan akte pencatatan sipil.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program penataan administrasi kependudukan.

41. Mengkoordinasikan dan Memobilitasi Stake Holder Bidang Keimanan dan Ketakwaan Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Madani

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni Meningkatkan sarana dan prasarana keagamaan dalam mewujudkan kualitas IMTAQ.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Jumlah sarana peribadatan dan keagamaan yang mendapat pembinaan;

(29)

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:

a. Program pemberdayaan kesejahteraan masyarakat;

b. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan social.

42. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Menuju Standar Pelayanan Ijin Lokasi

Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni Meningkatkan layanan prima terkait dengan ijin lokasi.

Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

a. Penyelesaian ijin lokasi (kawasan luasan tanah pada suatu lokasi); b. Prosentase penerbitan ijin tepat waktu uasaha dan ijin usaha

lainnya secara tepat waktu.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Reaksi itu tampil dalam tingkah laku malajusment, seperti, (1)agresif, melawan, keras kepala, bertengkar, berkelahi, dan senang mengganggu, dan (2) melarikan diri

Berdasarkan berberapa pen- jelasan di atas maka, hal tersebut penting untuk diteliti karena dengan menggambarkan keadaan sosial ekonomi buruh musiman pengangkut gula,

Variabel-variabel independen yang dimasukkan adalah PDRB perkapita, yakni nilai produksi dari pendapatan setiap jumlah penduduk yang diperoleh dari jumlah PDRB

Csendet intek. Valamennyin látszik, hogy hallgat. Itt tavaly is voltunk. Milyen fák ezek? Egyik-. másikhoz futnak s megnevezik. Ezeknek a levele már

Selanjutnya harapan sekaligus tekad dari Jurusan Manajemen Perbankan Syariah- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol dalam menyusun Jurnal ilmiah Jurnal ilmiah Al-Masraf

TABEL 21 JUMLAH TUTOR KEAKSARAAN YANG MEMILIKI NUPTK MENURUT KUALIFIKASI PENDIDIKAN TAHUN 2013

M.. total angsuran, jangka waktu pembayaran pembiayaan oleh anggota, jaminan dan hal-hal yang terkait dengan suatu perjanjian yang telah dibuat antara BMT

Setelah mengetahui tanggapan masyarakat pengguna tempat parkir mengenai pernah atau tidaknya diharuskan membayar biaya parkir yang tidak sesuai dengan tarif yang resmi,