DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T. Y dan Tri Hastuti. 2002. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. Universitas Indonesia. Jakarta.
American Society for Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers
(ASHRAE), ASHRAE Standard 62-1989, Standard for Acceptable Indoor
Air Quality,Atlanta.
Anies. 2004. Problem Kesehatan Masyarakat dan Sick Building Sydrome. Jurnal Kedokteran Yarsi. Jakarta.
Arismunandar, W dan H saito. 2002. Penyegaran Udara. PT. Pradnya Paramitha. Jakarta.
Budiono, A.M.S, R.M.S. Jusuf, A.Pusparini. 2003. Bunga Rampai Hiperkes & KK. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Burge S, Hedge A, Wilson S, Bass JH, RobertsonA. 1987. Sick Building Syndrome a study of 4373 office workers, Ann Occup Hygo n0.31, pp 493-504
Bisri, A. 2008. Bahaya Psikososial dan Stres Kerja. Available:http://aapip2812.multiply.com/journal/item/9/ diakses tanggal 2 Agustus 2015.
Depkes RI, 2005. Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya terhadap Kesehatan. www.depkes.go.id/download/Udara.PDF. diakses tanggal 1 agustus 2015.
DepKes RI. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1450/MenKes/SK/XI/2002 tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
Depkes RI. 2003. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 351/MenKes/SK/III/2003 tentang Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sektor Kesehatan Lampiran II.
EPA.1998. An Office Building Occupational’s Guide to Indoor Air Quality. www.epa.gov/aiq/pubs/occupgd.html. Diakses tanggal 1 Agustus 2015
Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Guntoro, H. 2008. Sick Building Syndrome Penyakit Bisa Bersumber Dari Kantor. Available : www.sinarharapan.co.id/ Diakses tanggal 2 Agustus 2015.
Hawley, Louise B. 2001. Intisari Mikrobiologi dan Penyakit Infeksi (High-Yield Microbiology and Infectious Diseases). Hipokrates. Jakarta.
H. J. Mukono. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Airlangga University Press. Surabaya.
Hidayat, Tien Y. 2005. ”Sick Building Syndrome” Penyakit Perkantoran Modern. Pikiran Rakyat Cyber Media
Hutagalung, Michael. 2008. Teknologi Pengolahan Limbah Gas. Dari : http://www.majarikanayakan.com/author/michaeljubel.html. diakses tanggal 1 Agustus 2015.
Idham, Muhammad. 2003. Manajemen Kualitas Udara dalam Gedung Bertingkat. Hiperkes. Jakarta.
Imron, Moch. 2010. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan. Cv Sagung Seto. Jakarta.
Jawetz, E., J.L Melnick., E.A, Adelberg. 2005. Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology) Edisi 23. EKG. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1405 tahun 2002 tentang : Persyaratan dan Tata Cara Penyelenggaraan Kesehatan di Lingkungan Kerja Perkantoran
Kusnoputranto, Haryoto. 2002. Kesehatan Lingkungan Pemukiman dan Perkantoran. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Laila, Nur Najmi. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Sick Building Syndrome (SBS) Pada Pegawai Di Gedung Rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011. FKIK UIN Jakarta. Tangerang.
Lintas Solusi Prima. Sick Builiding Syndrome. Jakarta. 2010. Availablehttp://www.lintassolusiprima.com/Sick Building Syndrome diakses tanggal 1 Agustus 2015.
Meyer, Beat. 1983. Indoor Air Quality. Canada. Addison Wesley Publishing Company, Inc.
Mukono, dkk. 2005. Pengaruh kualitas udara dalam ruangan ber-AC terhadap gangguan kesehatan. Jurnal kesehatan lingkungan vol 1, No. 2 Januari 2005.
NIOSH. 2001. Indoor Air Quality and Work Environment Symptoms, Survey. NIOSH
Noviana, Wirastini. 1998. Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruangan Dengan Sick Building Syndrome Pada Pekerja Wanita di Pertokoan Mall Blok-M Jakarta. FKBlok-M UI. Depok
Nurhadi, Subroto. 2005. Pengaruh Pelatihan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang. Thesis Surakarta : Program Pascasarjana Magister Manajemen UMS.
Pelczar, M.J dan E.C.S, Chan. 1988. Elements of Micribiology.McGraw-Hill Book Company. Universitas Indonesia. Jakarta.
Prasasti, C. I, J. Mukono, dan Sudarmaji. 2005. Pengaruh kualitas udara dalam ruangan ber-AC terhadap gangguan kesehatan. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN VOL.1, NO.2. http://jurnal.unair.ac.id/filter PDF/KESLING-1-2-07.pdf/ diakses pada tanggal 2 Agustus 2015.
Pudjiastuti, Lily. 1998. Kualitas Udara Dalam Ruang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Sugiarto, Monika. 2004. Polusi Udara : Siapa yang Mengontrol Udara yang kita hirup?www.kcdj.org diakses tanggal 3 Agustus 2015.
Suma’mur. 1996. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja Cetakan ke- 13. PT Toko Gunung Agung. Jakarta.
Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 14001. Pt Grasindo. Jakarta.
Soedomo, M. 2001. Kumpulan Makalah Pencemaran Udara. Penerbit ITB. Bandung.
Spengler, John, D. 2001. Indoor Air Quality Handbook United States of America: Mc graw ; Hill companies
US-EPA, 1995, The Inside Story:A Guide to Indoor Air Quality, EPA Document #402-K-93-007/
WHO. 2005. Air Guidelines for Particulate Matter, Ozzone, Nitrogen Dioxide and Sufur Dioxide Update Global 2005: Summary Of Risk Assesment. WHO Regional Office For Europe, Copenhagen, Denmark.
Waluyo, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. UMM Press. Malang.
Wawolumaya, C. 1996. Sick Building Syndrome. Jurnal Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia No 10, Jakarta. http://isjd pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/36408156167_0125_9695.pdf/ diakses tanggal 3 Agustus 2015
Widagdo, S. 2009. Kualitas Udara Dalam Ruang Kerja. http://www.batan.go.id/ptrkn/file/Epsilon/vol_13_03/p5.pdf/ Diakses tanggal 2 Agustus 2015.
Winartini, M.,Basuki, B., Hamid, A. 2003. Air Movement, Gender and risk of sick building Syndrome Headache Among Employes in Jakarta Office. Med.J Indonesia. Vol. 12, No. 3. Available : http://www.digilib.ui.ac.id/file/file-digital/ Diakses tanggal 1 Agustus 2015.Universitas Indonesia