• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Inteligensi (IQ) antara Anak dengan Sindroma Nefrotik Sensitif Steroid dan Anak dengan Sindroma Nefrotik Resisten Steroid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Inteligensi (IQ) antara Anak dengan Sindroma Nefrotik Sensitif Steroid dan Anak dengan Sindroma Nefrotik Resisten Steroid"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

15

ABSTRAK

Latar belakang: Kortikosteroid digunakan sebagai penanganan awal untuk mencapai keadaan remisi pada sindroma nefrotik. Gangguan kognitif merupakan efek samping dari pengobatan steroid.

Tujuan: Untuk membandingkan inteligensi (IQ) antara anak dengan sindroma nefrotik sensitif steroid(SNSS) dan sindroma nefrotik resisten steroid (SNRS).

Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2015 di Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu SNSS dan SNRS. Skala Wechsler digunakan untuk menilai inteligensi pada kedua kelompok. Skor Intelligence

Quotient (IQ) terdiri dari full scale, verbal dan performance IQ. Data dianalisis

dengan uji t tidak berpasangan untuk menilai perbedaan inteligensi pada kedua kelompok. Uji korelasi Pearson digunakan untuk menilai korelasi antara dosis kumulatif prednison dan durasi pengobatan dengan skor IQ.

Hasil: Dari 42 anakyang memenuhi kriteria, 21 anak dengan SNSS dan 21 anak dengan SNRS. Skor full scale dan verbal IQ pada anak SNRS adalah 84.3 (SD 12.29) dan 90.1 (SD 11.69) sementara pada anak SNSS adalah 92.5 (SD14.34) dan 96.6 (SD14.20) dengan P > 0.05. Terdapat perbedaan signifikan pada performance IQ antara anak SNSS dan SNRS. Performance IQ pada anak SNSS dan SNRS adalah 90.2 (SD 16.37) dan 80.8 (SD13.46). Tidak didapati adanya korelasi antara dosis kumulatif prednison dan durasi pengobatan dengan skor IQ pada anak SNRS dan SNSS.

Kesimpulan: Tidak didapati adanya perbedaan antara full scale dan verbal IQ antara anak SNSS dan SNRS. Ditemukan adanya perbedaan signifikan performance IQ antara anak dengan SNSS dan SNRS

Kata Kunci : inteligensi, IQ, steroid, sindroma nefrotik

xiv

(2)

16

ABSTRACT

Background: Corticosteroids are used in the first instance to achieve remission in nephrotic syndrome. Cognitive impairment is one of corticosteroid treatment’s side effects.

Objective: To compare intelligence (IQ) between children with steroid-sensitive nephrotic syndrome (SSNS) and those with steroid-resistant nephrotic syndrome (SRNS).

Methods: A cross-sectional study was conducted on March to May 2015 in Adam Malik General Hospital, Medan. Subjects were divided into SSNS and SRNS. Wechsler scale was used to assess intelligence in both groups. Intelligence quotient (IQ) score consisted of verbal, performance and full scale IQ. Data were analyzed with t-test to compare IQ score in children with SSNS and SRNS. Pearson correlation test was used to assess the correlation between prednisone cumulative dose and duration of treatment with IQ score.

Results: Of the 42 children who met criteria, 21 were SSNS while the rest were SRNS. The full scale and verbal IQ of SRSN children respectively was 84.3 (SD 12.29), 90.1 (SD 11.69) while that of SSNS was 92.5 (SD 14.34), 96.6 (SD 14.20) with P > 0.05. However there was a difference significantly in performance IQ between SSNS and SRNS. Performance IQ of SSNS and SRNS respectively were 90.2 (SD 16.37), 80.8 (SD 13.46) with P <0.05. There was no correlation between prednisone cumulative dose and duration of treatment with IQ score in children with SSNS and SRNS.

Conclusions: There was no difference in full scale and verbal IQ between SSNS and SNRS. However there was a difference in performance IQ between SSNS and SRNS significantly.

Keywords : intelligence, IQ, steroid, nephrotic syndrome.

xv

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap drainase yang ada sudah tidak mampu menampung debit air yang masuk di saluran tersebut, ini terjadi karena ada

[r]

Sedangkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) pada model regresi kuadratik dan kubik memberikan nilai yang sama yaitu sebesar 0,216 dan pada model regresi linear sebesar 0,148. Hal

Alkohol dan Minyak pada Pembuatan Biodiesel dari Limbah Lemak Sapi dengan Menggunakan Katalis Heterogen CaO dari Limbah Kulit Telur Ayam”.. Departemen

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan di atas dapat dilihat bahwa pada masalah yang pertama meliputi menganalisis dan memahami masalah, merancang dan

Setiap MPL memiliki 3 buah parameter, yaitu koefisien fungsi objektif ( objective function coefficient atau KFO) yang terdapat pada fungsi objektif, serta koefisien teknologi

hadapi kalangan Yahudi yang menjadikan perjanjian sebagai tipu daya politik, Muh}ammad memahami hal tersebut dan mengambil sikap menunggu serta tidak langsung mengusir

Lahmar dan Benjafaar (2002) membuat model yang sama dengan Balakrisnan et al dengan metode dekomposisi yang terdiri dari dua sub-problem yang saling berkaitan satu sama lain yakni