1.1 Latar Belakang
Perkembangan usaha kecil menengah di Indonesia, turut mendongrak peningkatan perekonomian di Indonesia. Menurut Kementerian Koperasi dan UKM (www.depkop.go.id), pada tahun 2012 Usaha Kecil Menengah (UKM) memberi kontribusi Rp 8.241,86 triliun atau sekitar 59,08% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan mampu menyerap tenaga kerja sampai dengan 97,16%. Perkembangan UKM hampir merata diseluruh kota di Indonesia termasuk juga di Kota Malang. Salah satu UKM yang sedang berkembang di Kota Malang adalah disektor oleh-oleh makanan khas yakni Lancar Jaya dan Malang Strudel. Kedua UKM tersebut telah menjadi icon UKM oleh-oleh khas Malang dan menjadi leader untuk saat ini (Malang Pos, 2015). Seiring dengan perkembangan teknologi kedua UKM tersebut memanfaatkan komunikasi pemasaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yakni internet.
Para pemasar yang biasa memasarkan produknya melalui toko atau media konvensional kini mulai menggunakan internet sebagai media pemasaran. Mereka memasarkan produknya melalui onlineshop/toko online. Online shop merupakan toko yang menjual produk ataupun jasa melalui internet. Salah satu bentuk pemasaran interaktif ini telah menjadi tren berbelanja di kalangan masyarakat dewasa ini. Membeli kebutuhan barang dan jasa melalui internet sudah menjadi suatu rutinitas konsumen saat ini (Kotler, 2007). Alasan utama masyarakat beralih pada onlineshop adalah mereka dapat berbelanja tanpa terikat ruang dan waktu, artinya bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun, berbiaya rendah, cepat diketahui orang, dan bisa membuka banyak toko tanpa memikirkan biaya sewa (Suharno, 2012). Masyarakat juga dapat membandingkan harga dan
kualitas produk dari satu toko dengan toko yang lain tanpa harus berjalan memasuki toko-toko tersebut. Melalui onlineshop pembeli tidak harus bertatap muka dengan penjual. Hanya dengan mengakses situs toko online transaksi dapat berjalan.
Dalam pemasaran yang dilakukan onlineshop, terdapat beberapa media online yang sering digunakan, seperti Facebook, Twitter, Website dan media lainnya. Beragam fitur yang dimiliki media online memudahkan pemasar dalam berpromosi. Fitur-fitur tersebut memungkinkan pembeli dapat berinteraksi langsung dengan penjual. Pemasar dapat mengetahui keadaan pasar melalui informasi yang tersebar pada media online. Pemasar juga dapat memantau keberadaan kompetitor yang berpeluang merebut pasar. Segala upaya yang dapat digunakan memasarkan produk akan digunakan pebisnis online (Sulianta 2012: 76).
Salah satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran adalah promosi. Promosi bertujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya (Tjiptono 2008: 221). Tanpa promosi konsumen tidak akan mengenal dan atau bahkan mempergunakan produk atau jasa yang ditawarkan suatu perusahaan. Kegiatan promosi akan sukses jika menggunakan komunikasi pemasaran yang tepat.
Dalam berkomunikasi, pemasar dapat menggunakan elemen-elemen promosi yang biasa dikenal bauran komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran merupakan alat-alat dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi dari sebuah organisasi. Belch & Belch (2004: 16) mengemukakan bahwa terdapat enam bentuk bauran komunikasi pemasaran, antara lain iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relations), penjualan personal (personal selling), pemasaran langsung (direct marketing), dan pemasaran interaktif (online marketing). Gabungan antara strategi pemasaran dengan media internet untuk dikenal sebagai internet marketing (Kleindl dan Burrow, 2005). Internet Marketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet (Armstrong dan Kotler, 2010). Dari definisi tersebut juga dapat dijelaskan beberapa keuntungan yang didapat dalam menggunakan internet marketing, (Jamal,2006) antara lain ialah mampu menjangkau berbagai konsumen dalam suatu lingkungan yang belum dipenuhi oleh pesaing, transaksi bisnis secara elektronik sehingga dapat menurunkan biaya lebih rendah, dan masih banyak keuntungan lainnya yang didapat. Dengan beberapa pertimbangan yang ada tentang pentingnya internet marketing terkait prosedur yang diterapkan, dan kontribusi Usaha Kecil Menengah dan bisnis di bidang ritel, maka penelitian ini akan membahas mengenai penerapan teknologi internet marketing pada usaha kecil menengah (UKM) bidang ritel.
meningkatkan keuntungan bagi perusahaan (Apulu dan Latham, 2011). Pemanfaatan teknologi internet sebagai media untuk komunikasi pemasaran masih belum sepenuhnya dilakukan dengan baik oleh UMKM di Indonesia. Menurut OECD (2004), terdapat faktor-faktor penghambat penggunaan Information and Communication Technology (ICT) oleh usaha kecil dan menengah meliputi (a) ketidaksesuaian proses bisnis, (b) keterbatasan pengetahuan dalam hal manajerial dan penggunaan ICT, (c) biaya pengembangan dan pemeliharaan sistem elektronik, (d) masalah prasarana jaringan komputer dan komunikasi, (e) masalah kepercayaan dan keamanan penggunaan ICT, (f) ketidakpastian hukum, serta (g) berbagai tantangan terkait dengan penerapan proses bisnis elektronik. Analisis OECD tersebut menunjukkan bahwa secara umum pengaruh ICT dan strategi e-business pada kinerja perusahaan adalah positif mampu meningkatkan penjualan. Penggunaan ICT bisa memberikan kontribusi dalam perbaikan kinerja perusahaan, misalnya peningkatan pangsa pasar, penambahan kisaran produk, penyesuaian produk, dan tanggapan yang lebih baik terhadap permintaan konsumen.
Jika dibandingkan antara Lancar jaya dengan Strudel dapat diketahui bahwa efektifitas pemasaran melalui marketing online maka strudel dikatakan lebih stabil. Menurut Tim IT strudel mereka melakukan update artikel secara rutin dan melakukan program perencanaan konten sebelum mereka mengupload artikel ke website. Strudel melakukan analisis terkait artikel dan isu yang lagi trend untuk dimasukkan ke artikel. Sedangkan untuk Lancar Jaya mereka menyewa Developer dan admin freelancer untuk mengelola website. Lancar jaya hanya mengupdate isi website ketika terdapat varian baru.
Dampak dari adanya internet marketing tentunya akan meningkatkan jumlah penjualan. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Saeed (2013) the effect of Internet marketing on customer purchasing decisions in hotels hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif internet marketing dengan minat beli konsumen. Website resmi perusahaan telah menjadi kekuatan tersendiri jika dibandingkan dengan pemasaran melalui iklan dan media sosial. UKM Lancar Jaya dan Malang Strudel telah memiliki website sebagai sarana komunikasi pemasaran mereka untuk meningkatkan penjualan. Maka dari latar belakang tersebut peneliti inin mengajukan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Website Perusahaan Pada Malang Strudel Dan Lancar Jaya Dalam Meningkatkan Daya Saing Perusahaan”
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Website Perusahaan Pada Malang Strudel Dan Lancar Jaya Dalam Meningkatkan Daya Saing Perusahaan 1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian komunikasi pemasaran pemasaran terkait penerapan internet marketing pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebagian besar penelitian terdahulu menitikberatkan pembahasan penelitian penggunaan internet marketing khususnya website perusahaan Malang strudel dan Lancar Jaya. Maka dengan adanya penelitian ini dapat melengkapi kajian penerapan komunikasi pemasaran melalui media website pada UKM terkait dengan meningkatkan daya saing perusahaan.
2. Manfaat Praktis a. Bagi pemerintah
Dengan adanya penelitian ini maka pemerintah dapat memperoleh masukan untuk dapat memajukan perekonomian negara, apabila penggunaan internet marketing terbukti meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu, dapat memberikan masukan untuk pelatihan / penyuluhan tentang penerapan teknologi kepada masyarakat.
b.. Bagi masyarakat
1.5 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dimana dalam penelitian ini peneliti berusaha menyajikan data deskriptif berupa kata – kata tertulis ataupun lisan dari hasil wawancara dengan karyawan bidang IT dan manajer pemasaran terkait komunikasi pemsaran menggunakan website. Sedangkan tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana penelitian ini berusaha menyajikan, menganalisa dan menginterpestasi tentang strategi komunikasi pemasaran masing-masing perusahaan.
1.6 Teknik pemilihan informan
Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling. Teknik purposive sampling mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria – kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran melalui media website yang dilakukan oleh Malang Strudel Dan Lancar Jaya Dalam Meningkatkan Daya Saing Perusahaan sehingga informannya adalah manajer pemasarana dan karyawan bagian IT.
1.7 Teknik Analisa Data
