• Tidak ada hasil yang ditemukan

SITU, siup, nrp, nrb dan amdal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SITU, siup, nrp, nrb dan amdal"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SITU

Prosedur pengurusan SITU adalah sebagai berikut.

a. Membuat surat izin tetangga

Prosedur untuk mendapatkan SITU (Surat Izin Tempat Usaha) pertama-tama adalah membuat surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga terdekat kiri, kanan, depan dan belakang (surat izin tetangga) yang diketahui RT/RW setempat, diteruskan ke kelurahan, kecamatan sampai kotamadya/kabupaten.

b. Membuat surat keterangan domisili perusahaan

Lokasi, tempat, atau kantor Anda harus didaftarkan ke lingkungan setempat untuk proses pembuatan surat izin usaha. Caranya adalah meminta formulir ke kantor RT di lingkungan lokasi usaha Anda berada, mengisi formulir tersebut, kemudian meminta pengesahan ke RT, RW, kelurahan, dan kecamatan.

Untuk memperoleh SITU, suatu perusahaan atau pengusaha yang bersangkutan harus memenuhi syarat-syarat yang tertuang dalam SITU sebagai berikut.

a. Keamanan

 Dalam perusahaan harus disediakan alat pemadam kebakaran.

 Perusahaan yang kegiatannya menyediakan bahan-bahan mudah terbakar, harus menyimpan barang-barang tersebut dengan aman.

 Bangunan perusahaan harus terdiri atas bahan-bahan yang tidak mudah terbakar.

(2)

b. Kesehatan

 Harus memelihara dan menjaga kebersihan dan kesehatan.

 Harus menyediakan tempat kotoran atau sampah yang tertutup.

 Harus mencegah kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan hidup.

 Harus menyediakan alat-alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakan (P3K)

c. Ketertiban

 Harus menjaga ketertiban.

 Kegiatan perusahaan hanya dapat dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah.

 Dilarang menyimpan barang-barang di pinggir jalan umum.

 Penggunaan bangunan harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah Daerah di mana perusahaan tersebut berdomisili.

2. SIUP (Surat Izin Perdagangan)

Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pengurusan SIUP adalah sebagai berikut.

(3)

 b. Fotokopi SK Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (untuk CV, Koperasi, Firma, perusahaan perseorangan tidak perlu).

 c. Fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) perusahaan.

 d. Fotokopi KTP pemilik/direktur utama/penanggung jawab perusahaan dan pemegang saham.

 e. Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari pemda setempat.

 f. Fotokopi KK (Kartu Keluarga) jika pimpinan/penanggung jawab perusahaan adalah perempuan.

 g. Fotokopi surat keterangan domisili perusahaan.

 h. Fotokopi surat kontrak/sewa tempat usaha/surat keterangan dari pemilik gedung.

 i. Foto direktur utama/pimpinan perusahaan 3 x 4 sebanyak 2 lembar.

 j. Neraca perusahaan.

Prosedur pengurusan SIUP adalah sebagai berikut.

 a. Mengambil blangko di dinas perdagangan atau dinas perizinan.

 b. Menuliskan informasi sesuai data yang diperlukan oleh form blango tersebut.

 c. Melampirkan berkas-berkas yang diperlukan sesuai persyaratan.

 d. Berkas yang sudah diisi baik dan benar berikut lampirannya diserahkan kembali ke kantor Dinas Perdagangan ata Dinas Perizinan (kantor tempat mengambil blangko).

 e. Anda akan diberi keterangan oleh petugas kapan SIUP bisa diambil berikut biayanya.

3. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) atau NRP (Nomor

Regiter Perusahaan)

(4)

 a. Fotokopi identitas dari penanggung jawab atau pemilik.

 b. Fotokopi akta pendirian perusahaan yang terakhir dari notaris bagi perusahaan yang berbadan hukum.

 c. Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha atau surat keterangan lainnya dari instansi yang berwenang.

 d. Fotokopi NPWP.

Prosedur pengurusan TDP atau NRP yaitu sebagai berikut.

 a. Pemohon Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang berupa PT dan yayasan harus mendapatkan pengesahan dan persetujuan akta pendirian perusahaan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia terlebih dahulu. Apabila pemohon TDP adalah perusahaan berbentun CV, harus mendaftarkan akta pendirian perusahaan ke pengadilan negeri setempat sesuai domisili perusahaan.

 b. Perusahaan mengambil formulir permohonan TDP di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota/kabupaten, kemudian mengisi dan menandatangani formulir tersebut.

 c. Perusahaan membayar biaya administrasi pendaftaran TDP sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perdagangan No. 286/Kep/II/85.

 d. Petugas kantor pendaftaran perusahaan kemudian memeriksa dan meneliti seluruh kelengkapan persyaratan. Apabila telah memenuhi syarat wajib daftar perusahaan, sertifikat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) akan diterbitkan.

4. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

Analisis mengenai dampak lingkungan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan bagi berbagai usaha atau kegiatan terpadu/multisektor.

(5)

 a. jumlah manusia yang akan terkena dampak;

 b. luas wilayah persebaran dampak;

 c. lamanya dampak berlangsung;

 d. intensitas dampak;

 e. banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak;

 f. sifat kumulatif dampak tersebutl

 g. terbalik (reversible) atau tidak terbalik (irreversible).

5. NRB (Nomor Rekening Bank)

Prosedur pengurusan NRB adalah sebagai berikut.

 a. Datang ke bank dengan membawa bukti diri KTP, SIM, dan lain-lain berikut salinannya dan bagi perusahaan membawa cap, fotokopi akta pendirian atau SK pengangkatan sebagai manajer bagi yang ditunjuk oleh perusahaan.

 b. Sampaikan maksud Anda ke petugas (bagian informasi). Anda akan diberi penjelasan dan form blangko atau formulir.

 c. Isi dengan baik dan benar sesuai petunjuk, berikut nama terang serta spesimen tanda tangan.

(6)

 e. Petugas bank akan meneliti berkas dan apabila sudah betul Anda langsung bisa mendapatkan NRB Anda. Anda juga akan diminta membayar simpanan pertama sebesar minimal sesuai dengan ketentuan bank yang bersangkutan. Perlu dipahami bahwa minimal nominal setoran pertama bank satu dengan yang lain berbeda.

Beberapa hal yang perlu Anda ketahui dalam pengurusan NRB.

a. Bank yang mengeluarkan NRB akan menjaga rahasia keuangan nasabahnya. Membuka rekening bank bisa dilakukan di:

 1) Bank milik pemerintah (BUMN) misalnya BRI, BNI, BTN, BNI, atau BMUD misalnya BPD.

 2) Bank swasta misalnya BCA, Bank Mandiri, Bank Niaga, Bank Danamon, dan lain-lain.

b. Syarat suatu banyak yang dapat digunakan untuk transaksi usaha adalah bank tersebut sudah bonafide dan online. Bagi seorang pengusaha, sampai saat ini pembukaan rekening untuk transaksi bisni di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih dianggap belum lazm karena masih banyak kendala walaupun hal tersebut sebenarnya bisa dilakukan.

c. NRB atau Nomor Rekening Bank untuk perusahaan minimal dimiliki oleh dua orang, yaitu bendahara dan manajer.

6. NPWP

Referensi

Dokumen terkait