BAB II
PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Perawatan dengan Masalah Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Perawatan Diri
1. Pengertian Perawatan Diri
Hygiene adalah ilmu kesehatan, cara perawatan diri manusia untuk
memelihara kesehatan mereka disebut hygiene perorangan, cara perawatan
diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien.
Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu,
keamanan, dan kesehatan.Seperti pada orang sehat mampu memenuhi
kebutuhan kesehatan sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik
memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang
rutin.Selain itu, beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi
praktik hygiene klien (Potter & Perry, 2006).
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal
yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat.Kebersihan perorangan
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis sesuai kondisi
kesehatannya (Tarwoto & Wartonah, 2006).
2. Jenis-jenis Perawatan Diri
Menurut Nurjannah (2004) jenis-jenis perawatan diri yaitu:
a. Kurang perawatan diri : Mandi/kebersihan
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
b. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian/berhias.
Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan
c. Kurang perawatan diri : Makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk
menunjukkan aktivitas makan.
d. Kurang perawatan diri : Toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri (Dermawan,
2013).
3. Tujuan Perawatan Diri
Menurut Tarwoto & Wartonah (2006) tujuan perawatan diri yaitu:
a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b. Memelihara kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d. Pencegahan penyakit
e. Meningkatkan percaya diri seseorang
f. Menciptakan keindahan
4. Macam-macam Perawatan Diri
Menurut Tarwoto & Wartonah (2006) macam-macam personal hygiene:
a. Perawatan kulit kepala dan rambut
b. Perawatan mata
c. Perawatan hidung
d. Perawatan telinga
e. Perawatan kuku kaki dan tangan
f. Perawatan genetalia
g. Perawatan kulit seluruh tubuh
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Menurut Potter & Perry (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi
personal hygiene yaitu:
a. Citra Tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentingnya
hygiene pada orang tersebut, citra tubuh merupakan konsep subjektif
seseorang tentang penampilan fisiknya, citra tubuh mempengaruhi
cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi sekalimaka
perawat mempertimbangkan rincian kerapian ketika merencanakan
perawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan
tentang bagaimana memberikan perawatan hygiene.
b. Praktik Sosial
Kelompok-kelompok sosial pada seorang klien berhubungan dapat
mempengaruhi praktik hygiene pribadi.Selama masa kanak-kanak,
anak-anak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka.Remaja
dapat menjadi lebih perhatian pada hygiene seperti peningkatan
ketertarikan mereka pada lawan jenisnya.
c. Status Sosioekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat
praktik kebersihan yang digunakan.Perawat harus menentukan apakah
klien dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodoran,
shampo, pasta gigi, dan kosmetik.Perawat juga harus menentukan jika
penggunaan dari produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan
sosial yang di praktikka n oleh kelompok sosial klien.
d. Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi
kesehatan mempengaruhi praktik hygiene.Demikian, pengetahuan itu
sendiri tidaklah cukup.Klien juga harus termotivasi untuk memelihara
perawatan diri.Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi
e. Variable Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi
perawatan hygienis.Orang dari latar kebudayaan yang berbeda
mengikuti praktik perawatan diri yang berbeda.Dalam merawat klien
dengan praktik higienis yang berbeda, perawat menghindari menjadi
pembuat keputusan atau mencoba untuk menentukan standar
kebersihannya.
f. Pilihan Pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan
untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut.Klien
memilih produk yang berbeda menurut pilihan dan kebutuhan
pribadi.Klien juga memiliki pilihan mengenai bagaimana melakukan
hygiene.
g. Kondisi Fisik
Orang yang menderita penyakit tertentu (misalnya: kanker tahap
lanjut) atau yang menjalani operasi seringkali kekurangan energi fisik
atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.
6. Asuhan Keperawatan Pada Masalah Kebutuhan Dasar Perawatan Diri
Pengkajian
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi
akibat adanya perubahan proses fikir sehingga kemampuan untuk
melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Perawatan diri tampak dari
ketidakmampuan merwat kebersihan diri, makan secara mandiri, dan
eliminasi/toileting (buang air besar/buang air kecil) secara mandiri (Keliat,
2011).
Untuk mengetahui apakah pasien mengalami masalah defisit
perawatan diri, maka tanda dan gejala dapat diperoleh melalui observasi
a. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit berdaki dan berbau, kuku panjang dan kotor.
b. Ketidakmampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut
acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien
laki-laki tidak bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.
c. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan
makan tidak pada tempatnya.
d. Ketidakmampuan defekasi/berkemih secara mandiri, ditandai dengan
defekasi/berkemih tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri
dengan baik setelah defekasi/berkemih (Keliat, 2011).
Analisa Data
Analisa data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang
dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah serta
kebutuhan keperawatan dan kesehatan lainnya.Pengumpulan data
merupakan tahap awal dalam proses keperawatan, dari informasi yang
dikumpul didapatkan data dasar dan data fokus.Data dasar adalah data
yang berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien
megelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari
medis atau profesi kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi
dari medis atau profesi kesehatan lainnya.
Data fokus adalah tentang perubahan-perubahan atau respon klien
terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang
mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien.Data dasar akan
digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan
asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi
masalah-masalah klien.Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk
menerus (Ongoing assessment), serta pengkajian ulang untuk
menambah/melengkapi data (re-assesment) (Sigit, 2010).
Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini bertujuan untuk mendiskripsikan masalah apa
yang akan dicapai. Masalah keperawatan yang akan dicapai dilihat
berdasarkan teori kebutuhan dasar dan hasil pengkajian kasus klien. Pada
kasus ini kebutuhan dasar yang dibahas adalah kebutuhan dasar perawatan
diri.
Pada masalah kebutuhan dasar perawatan diri diagnosa keperawatan
yang mungkin muncul menurut Potter dan Perry (2006) adalah sebagai
berikut
a. Defisit perawatan diri : mandi
b. Defisiensi pengetahuan
c. Kerusakan membrane mukosa oral
d. Gangguan citra tubuh
e. Defisit perawatan diri : toileting
f. Defisit perawatan diri : makan
Perencanaan
Rencana asuhan keperawatan adalah petunjuk tertulis yang
menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan dilakukan
terhadap klien sesuai dengan kebutuhan berdasarkan diagnosa
keperawatan. Adapun kemampuan perawatan diri berdasarkan kriteria
hasil menurut Wilkinson (2006) adalah sebagai berikut:
a. Mandi/Hygiene
Hasil yang disarankan NOC:
Perawatan diri: aktivitas kehidupan sehari-hari: kemampuan untuk
melakukan tugas fisik paling dasar dan aktivitas perawatan hygiene
Intervensi prioritas NIC:
Mandi (membersihkan tubuh yang berguna untuk relaksasi, kebersihan
dan penyembuhan).Bantuan perawatan diri mandi/hygiene (membantu
klien untuk memenuhi hygiene pribadi).
b. Berpakaian/Berhias
Hasil yang disarankan NOC:
Perawatan diri: aktivitas kehidupan sehari-hari: kemampuan untuk
melakukan tugas fisik yang paling mendasar dan aktivitas perawatan
pribadi. Berpakaian (kemampuan untuk mengenakan pakaian sendiri),
berdandan (kemampuan untuk mempertahankan penampilan yang
rapi), hygiene (kemampuan untuk mempertahankan hygiene dirinya).
Intervensi Prioritas NIC:
Berpakaian (memilih, menggenakan dan melepas pakaian untuk orang
yang tidak dapat melakukan hal itu sendiri), perawatan rambut (adanya
penigkatan penampilan rambut yang bersih, rapi dan
menarik).Bantuan perawatan diri berpakaian/berhias (membantu klien
dalam berpakaian dan menggunakan tata rias).
c. Makan
Hasil yang disarankan NOC:
Perawatan diri: aktivitas kehidupan sehari-hari: kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan yang paling dasar dan aktivitas perawatan diri.
Makan (kemampuan untuk menyiapkan dan memakan makanan).
Intervensi priorotas NIC:
Makan (memberi asupan nutrisi untuk klien yang tidak mampu makan
sendiri).Bantuan perawatan diri makan (membantu klien untuk
d. Toileting
Hasil yang disarankan NOC:
Perawatan diri: aktivitas kehidupan sehari-hari: kemampuan untuk
melakukan aktivitas perawatan fisik dan pribadi paling dasar.
Eliminasi (kemampuan untuk melakukan aktivitas eliminasi sendiri).
Intervensi prioritas NIC:
Pengelolaan lingkungan (memanipulasi lingkungan sekitar klien untuk
keperluan terapeutik).Bantuan perawatan diri toileting (bantuan untuk