Pelatihan penangana n
Builyingpada Anak
TK
program
ini
bertujuan
,nt\T"r,#;T.::
pengetahuan
suru
TK
daram menansani buttfing
di TK'
*"r"v"i. r"r-rr.a.rr*
i-*#
li,
,u,un
sr*
iCd
i
wilayahrmJdri
Bantul yangberj.umrur"ii'ffi'r"riut*'iria]iu#nur.*
deigan
-o"a.
ceramah,taiva
1awab, pemberian tugas dandistirsi,
;rp;;:;;;#?",rr,nu,
p"rulrg*
n-
burtying
pada
anik
;X
.1ffi"ffltfli::1?#;;"hu"
au,
*u*u,uo
t*tune
p.,g-..tiun burying,jenis
danm e i h a
r
t, n ou,.t,
r fvi,
[':";;'
",J,;ii:
:1
i{i
3i;ff
ll
tx
i;rn
;*n*
;Ir
iilt
l,
r#f
kegiatan
dan
g*irrr.i"-p.r"rt;?",
.
masarah
iuityirgr*s
terah
_.n.upui
indikator keberhasiran merebihis,
;i.'ii'.ra^=k3,
r,rrii
p.rvroi:11jy,,
,.r,urg
penyerenggaraan kegiatan dapatdisimpulk;;ffi;;'ro^o 2..*r*'r1i',1r',
o.sgrta)
*"ruru-riuteri
disampaikan denganjelas
dan sesuai sertaberm"ia."r-uzsi
o"*n".'"erdasarkan
;;;'k
penilaian dalamffirffiuf,9il}u."
b'.rrvii'lrri-'l
t"r"-lrJt
*"?"upuir.ite.iu
i#;uru-
merancansb,,ilvta.;;";;!;:f
;,:fi:,Tjffiii'#J:i;;"rl.ilu,i;i;;,;,';;^nyansme,ihat
Kata
Kunci:
penanganan,
bullying,anak
TK
Abstract
This
serviceprogram
is
ain
bullving,"
rrira"rrriiJrt'ff";r:,'#
at
improving the
teacher's
knowtedgein
handting{if{'::#:#1i;x#"::;:;:;::,\w';*i:;;,t,;;!;i"-:x::;::;;;:
Kindergarin
chitdren.;;;;;;;;;'ir:":6:ff;;;
#",X7{::r:l:f;:li":;,:n#;i*
v'.:,r:,
:f
;;i
:{
y;
!
*
{y
;;
ll
ii:
;::
ij:,r;r,;,,r
i
v,
w"t
h'"
.,,.,,
v i c, i m s7ii;i:{,:{,;;t:;1,!:1:i,;::try;;',#,::j"r;,"_;,;l::*;,::):j!*rj[;
100
% of
theKind
';;{;7
3!.'it_^r!1
rrrsrrm
it
can be conctuded thar',r,1ror",,F;;:;;:;i';;,;:ff
'ff
,*,:i,ftfrft*rf
f
rrf
jr*i*
byllttins,
five
groupsi?r
*,r;;"i\iZ-
gooasrade
i,
)"r,g:r,rs
,n"
iry-ir-iorat"
burying,:':',";';:;'r',:;;':;"?{
*!!#-
)n""ii,,*,;iii,ii*"Jlr",zniu*:,'*iZ'!1"
,r"
buttying, Key words; handling, bullying, kindergarten children}
L
Pendahuluan
):
1
.Berbagai pengalamansosial
yangdratami anak duprt ";;;#r"
memperkuat mental
mengembangkan
,kemampuan
sosial,au,
t.,ufr*ur""unut
ketika
menghadapi suatumasalah. Dalam
rangka
membantu
anak
mempersiapkandiri
menghadapi tantangan sosial, makaorang
dewasa
(orang
tu&,
pendidik, pengasuh)perlu
membekali
anak denganketerampilan
sosial
agak
anak
mampu menyikapi permasalahan sosialnya denganbaik
dan
pengalaman sosial yang dialamitidak
menimbulkan ketakutan atau trauma bagi anak. Salah satu tantangan sosial anakyang
seringkali dihadapi
anak
adalahkekerasan.
Pada
dasarnya,
setiap
anakberhak
untuk
merasakan
keamanan, kedamaiandan
kebahagiaan.Namun,
takjarang
anak-anak mengalami
berbagai bentuk kekerasan.Wikipedia
Indonesia
(2006)memberikan pengertian bahwa kekerasan
mengarah
pada
tindakan
agresi
danpelanggaran
(penyiksaan,
pemerkosaan,pemukulan,
dan
sebagainya)
yangmenyebabkan
atal
dimaksudkan
untuk menyebabkan penderitaan atau menyakitiorang
lain.
Pada
umunnya
kekerasancenderung
dimaknai
sebagai
tindakanagresif
untuk
melakukan
perilaku
yangmerusak (destruktif). Kekerasan
yangdialami
anak
sangatlahbervariasi,
mulai dari kekerasan verbal, mental sampaifisik,
mulai
dari
kekerasanringan
sampai beratyang
dapat
menimbulkan
dampaktraumatik. Pelaku
kekerasan
umufltnyajustru
dilakukan
oleh
orang-orang yang seharusnya bertanggungjawab
dan
dapatdipercaya
oleh
anak seperti orang
tua, keluarga dekat, dan guru.Berdasarkan
hasil
wawancara dengantiga
gurudi TK
daerah kecamatanJetis Bantul,
ditemukan
fakta
adanyatindakan
bullying. Bentuk bullying
yang
muncul
bervariasi,
namun lebih
banyakdidominasi
denganbentuk
verbal
sepertimemanggil
dengan
julukan
yang
tidakbaik,
mengejek, mengolok-olok,
nyurakidan
bentuk
verbal
lainnya.Selanjutnyadisusul
dengan
bentuk
fisik
sepertimemukul
teman,
menendang
danmencubit.
Sementara
bentuk
gestureseperti
memandangdengan
sinis
palingjarang dilakukan anak.
Hasil
observasimengungkapkan
bahwa
sebagian
gurumenganggap
bullying
dalam bentuk verbal sebagaihal
yang
wajar
atau biasa. Hasilwawancara
dengan guru
jrrgumengungkapkan
fakta
bahwa
pelaku(bully)
umumnya anak yang sama. Sebagaiupaya
untuk
mengatasi,
guru
lebih cenderung mengamankankorban
(victim), sementarapelaku hanya
dinasehati
sajaatau bahkan dimarahi,
yangkecenderungan
dapat
memunculkanperilaku
bullying
yang terulang. Idealnya perlangafian bersifat seimbang,baik
untukpelaku maupun korban.
Sebagian
gurujuga ada
yang
memberikan
labeltroublemaker pada pelaku
yang
dapat berdampaknegatif
pada aspek psikologis anak.Bullying
sebenamya
berdampaktidak
hanya pada pelaku
dan
korban,melainkan anak-anak
lain
yangmenyaksikan
dan
mendengarkanbullying.Hal
ini
sesuai dengan pendapatSalmivalli et
al. (1996) bahwa semua anakdi
suatu kelas atau sekolah tertentu terlibatdalam proses bullying, meskipun
tidak secaraaktif
berpartisipasi dalam perilakubullying.
Respon
anak-anak
terhadapbullying
dapat mempengaruhi terulangnyabullying
tidak.
Berdasarkan
hasilobservasi, penanganan
bullying
umumnyaterbatas
pada pelaku
dan
korban, sedangkan anak-anaklain
tidak
menjadi sasaran penangananbullying.
Pendekatandengan keluarga
juga
belum
dilakukan,baik
dengan keluarga
pelaku
maupunkorban.
Oleh
karena
itu,
guru
perlumemiliki
pengetahuan
dan
penangananyang tepat
pada
perilala
bullying,
agardapat mengatasi
perilaku bullying
di kelas,meminimalisir dampaknegatif
pada pelaku, korban maupun teman-teman yanglain
di
kelas dan tentunya
pelaku
dapat menghentikan kebiasaanbully
nya.Identifikasi
Masalah
1.
Sebagian
guru
menganggap
bentuk bullying verbal sebagai hal biasa.-:
\nak-anak
lain
yang bukan
korbanbelum
menjadi
sasaran penangananfu//r'irig,
sehingga
memungkinkan perilaku bu I lying terulang.j,
tse1um adanya pendekatan
dengank eluarga dalam penanganan bul lying. Perumusan
\Iasalah
Bagaimana
meningkatkan:,r:
re:an-luanguru
TK
dalam
menangani::,r.,r irr.-q di TK?.
Tujuan
Kegiatan
Adapun tujuan yang akan
dicapaiLlam
PPMini
adalah:-.
\leningkatkan
pengetahuan guru-guruTK
tentang
penangananbullying
di TK.:
\lendorong
guru-guru
TK
agarmelakukan
penanganan
yang
tepat rerhadapbullying
di
TK, baik
dengan pendekatanpada anak maupun
pada orang tua.Pengertian Kekerasan Pada
Anak
Secara
umum,
kekerasan mengandung maknaperilaku
agresif yang merusak. Sutanto(2006)
mengungkapkanbahu'a
kekerasananak
adalah perlakuanorang
dewasaatau anak
yang lebih
tuadengan
menggunakan
kekuasaan/otoritasnya terhadap
anak yang
takberdaya
yang
seharusnya
menjaditanggung
jawabl
pengasuhnya,
yaflg
berakibat penderitaan, kesengsaraan, cacat atau kematian. Wikipedia Indonesia (2006) memberikan pengertian bahwai kekerasan
merujuk pada
tindakan
agresi
danpelanggaran (penyiksaan,
pemerkosaan,pemukulan,
dan
sebagainya.)
yangmenyebabkan
ata:udimaksudkan
untuk menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain. Ancaman merupakan salah satubentuk
kekerasan
yang
bisamengakibatkan
luka,
baik luka
fisik,
perasaan,
maupun
pikiran,
yang
dapatmerugikan
kesehatan
dan
mental seseorang. Pelaku kekerasan terhadap anak umumnya adalah mereka yang seharusnyajustru
bertanggungjawab
pada anak, yangseharusnya
dapat
dipercaya,
misalnya orang tua, keluarga dekat, dan guru.Kekerasan pada anak bukanlah hal
baru
dan sudah merupakan masalah yang serius.Hal
ini
diperkuat dengan studi yangdilakukan
Yayasan
Kesejahteraan AnakIndonesia
(YKAI)
menemukan
bahwasecara
kuantitatif
ada
kecenderunganterjadinya
peningkatan
tindak
kekerasan terhadap anak. Padatahun
1994 tercacat172 kasus, pada
tahun
1995 tercatat 421 kasus, padatahun
1996 melonjak menajdi476
kasus.
Catatan
ini
adalah
contohkekerasan
yang
diekspos
oleh
media,barangkali
bentuk
kekerasanyang
tidakdiekspos
masih banyak
terjadi
di
masyarakat
(Bagong
Suyanto,2010:
23). Denganmelihat
adanyatindak
kekerasan pada anak yang semakin meningkat, makaperlu
adanyatindakan
tegasyang solutif
agar anak memperoleh haknya untuk hidup nyaman, damai dan bahagia. Sampai saatini
masih
banyak
terjadi
bullying
disekolah
yaflg
penanganannya
belumtuntas.
Beberapakorban
enggan untuk melapor dan lebih memilih untuk diam.Faktor
Penyebab Kekerasan PadaAnak
Menurut
hasil
pengaduan
yangditerima
Komnas
Perlindungan
Anak(2006), pemicu
kekerasan terhadap anak diantaranya yaitu:a.
Kekerasandalam rumah
tangga,yartl
keluarga
yang
mengalami
tindak kekerasan,baik
melibatkanpihak
ayah, atau ibu atau saudarayafig lain. Kondisiini
dapat memicu munculnya kekerasanpada anak.
Anak
seringkali
menjadi sasaran kemarahan orang tua. MenurutAnita
Lie,
ibu
tega mengantayaanak-anaknya sebagai salah
satu
bentuk pelampiasan ketidakberdayaan seorang isteri kepada suaminya.b.
Disfungsi
keluarga,yaitu
peran
orangtua
yang
tidak
berjalan
sebagaimana mestinya. Beberapa kasusbisa
diamatiketika
seorang
ayah
di
PHK
ataukehilangan pekerjaan.
Kondisi
ini
membuat ayah stres
danmelampiaskannya
pada
anak
dankeluarga. Peran
ibu
sebagai sosok yang menyayangi menjaditerkikis
karena ibuterlalu
lelah
membantingtulang
untukmemenuhi
kebutuhan
keluarga, sehinggatak lagi
mampu menunjukkankasih
sayangnya.
Bahkan
kelelahanfisik dan psikis
menyebabkanmunculnya
rasa
dan
sikap
sensitif seperti cepat tersinggung, cepat marah dan sebagainya.c.
Faktor ekonomi, yaitu kekerasantimbul
karena tekanan ekonomi.
Kehidupanekonomi
yang
mengalami
tekananmendorong munculnya kelelahan
dan stres.Kondisi
dapat memicu munculnya kekerasan.d.
Pandangankeliru
tentangposisi
anakdalam keluarga.
Artinya,
orang
tua menganggapbahwa anak
tidak
tahu apa-apa,sehingga
orang
tua
berhakmemberikan
perlakuan
dan
gayapenagsuhan
apapun.
Selain
itu, tayangan-tayangantelevisi
atau media-media lainnyajuga
dapat menjadi faktor pemicu.Jenis-Jenis Kekerasa n (Abuse)
Seorang
psikiater
intemasionalyaitu Terry
E.
Lawson
membagi bentuk kekerasan terhadapanak
menjadi
empatjenis,
yaitu
emotional
abuse,
verbalabuse, physical abuse, dan sexual abuse.
a.
Kekerasan psikis atau emosi (emotionalabuse),
terjadi ketika
orang
dewasa(orang tu&, pendidik,
pengasuh
danpihak lain) tidak
memberikan perhatian dan mengabaikan anak. Misalnya orangtua yang
membiarkan
anaknYa kelaparan karena orang tua terlalu sibukatau
sedang
tidak ingin
diganggu.Selain
itu,
memperrnalukan
anak
didepan umum dan.
seringkali menyalahkanjuga
termasuk emotional abuse.Apabila hal
ini
dilakukan secaraterus
menerus,
dikhawatirkan
daPat menyebabkantrauma atau
kecemasan pada anak.b.
Kekerasan verbal (verbal abuse), terjadiketika orang
dewasa
(orang
tuo,pendidik,
pengasuh
dan Pihak
lain)menggunakan kekerasan dalam bentuk kata-kata atau verbal.
Bentuk
n
verbal abusemisalnya
penggunaan kata-kata kasardan
ancaman yang
berlebihandengan kata-kata. Memanggil
anak dengan nama yang tidakbaik
dan anaktersebut
tidak
menyukai
panggilan tersebutjuga
termasuk
verbal
abuse.Yang
dikhawatirkanyaitu
apabila anakakan
mengingat semua
kekerasanverbal
jika
terjadi
dalam
satu periode waktu.Kekerasan
fistk
(physical abuse), terjadiketika orang
dewasa
(orang
tud,pendidik, pengasuh
dan piha
lain)melukai
fisik
anak
seperti
memukul,menendang, menampar,
mendorong anak, danperilaku
fisik
kasar lainnya.Anak
akan
mengingatperlakuan
fisik
yang
kasar
jika
kekerasan
fisik
itu
berlangsung
dalam periode
tertentu, apalagiyang
meninggalkanluka
fisik.
Korban
physical
abuse
umumnyamemiliki
bukti
fisik
berupa
lukamemar, berdarah, patah
tulang
dan bentuk lukafisik
lainnya.Kekerasan
seksual (sexual
abuse),terjadi ketika
orang dewasa (orang tua,pendidik,
pengasuh
dan pihak
lain)melakukan tindakan
yang
mengarahpada
pelecehan, pencabulan
atau penyiksaan seksual. Sexual abuse dapatmenyebabkan
trauma
pada
korban, baik jangka pendek maupun panjang.Dampak
Kekerasan PadaAnak
Dampak-dampak yang ditimbulkan
akibat
kekerasan
terhadap
anak
(child
abuse), antaralain:a.
Dampak kekerasan psikisKekerasan
psikis
tidak meninggalkanbukti
yang
membekas ataunyata,
sehingga
sukar
diidentifikasi.Dampak
dari
kekerasan
psikis
yaitumembuat
anak
minder,
merasa
tidakberharga,
kurang
percaya
diri,
sulitmembina
hubungan,
menarik
diri
dari pergaulan,dan
lemah
dalam
membuat keputusan (decis on making).b.
Dampak kekerasanfisik
c.
d.
.\nak
)'ang
mendapat
perlakuan r,::.rsrlaf
pihakiain
dapat menjadi agresif:.:
Jtkhau atirkan akan meneruskan gaya:.:t:suhan
1'angtidak
tepat kepadaanak-::,:i-:i
3
kelak.
Orang
tua agresif
dapat*;.hrrkan
anak-anak
yang
agresif.-:
, :r:
:nenjelaskan
bahwa
gangguan-
-:
.,.
'"::s
dialami
seseorang berkaitan:-".-:
:eriak-uan
buruk
yang
diterima':r
*.:
::sjh
kecil.
Kekerasanfisik
yang:,---
::rg-ulan_qdan
berlangsung
dalamrrir,;
,,,,akrulama
dapat
menimbulkan:.i::.:;r
serius
terhadap
anak
sepeftir.
-:iln
meninugal dunia.-
D;:rpak
kekerasan seksualKekerasan
seksual
dapat:-'nrxeealkan luka yang
mendalam bagi (.::::.
Dampak kekerasan seksual yaitu : t-rr',r
dendam terhadap
pelaku,
takut--::.I:ah.
minder,
dan
trauma.
Pengaruh,:-:
Jirimbulkan
dari
kekerasan seksuali,..;
anak
yang
masih
kecil
sepertii;ec'emasan, mudah mengompol,
sulit tidur
rnstmnia), dan dampak lainnya.
c
Dampak penelantaran anakAnak-anak
yang
mengalami kekerasanumuninya jauh dari
perhatian dan kasih sayang. Halini
diperkuat denganpendapat
Hurlock (1978)
yang men,vatakan apabila seorang anak kurangmemperoleh
kasih sayangdari
orang tua,maka
dapat
menyebabkan
tumbuhnyaperasaan
tidak aman,
gagalmengembangkan perilaku, dan mengalami masalah penyesuaian
diri
pada masa yang akan datangDampak Perilaku
Bullying
Bullyingtentunya berdampak
negatif,
baik
pada pelaku, korban
atauanak-anak lainnya yang menyaksikan dan
mendengar
perilaku bullying.
Dampaktersebut
diantaranya gangguan psikologis seperti trauma, dan kecemasan, penolakan teman sebaya, perilaku menyimpang, tidaknyaman
di
sekolah,
dan
sebagainya. Dampak lainnya yaitu dikhawatirkananak-anak lain yang
mendengar
ataumenyaksikan
akan memiliki
persepsibahwa
bullyingdiperbolehkan.
Hal
ini
dapat
berdampak
pada anak
lain
yangmemungkinkan
menjadi
pelaku
ata:upeniru
karena
takut
menjadi
sasaranberikutnya.
Sebagian anakmemilih
diamsaja tanpa melakukan
apapundan
yang memprihatinkanyaitu
apabila anak merasatidak
perlu
menghentikannya.Berbagaipenelitian
juga
menunjukkan
hubunganantara
bullyingdengan
meningkatnyadepresi, agresi
dan
penurunan
prestasi belajar.Penanganan
Bullying
Bullying perlu
ditangani dengan tepat,baik
penanganan terhadap pelaku, korban,maupun
teman-teman
yang
lain. Penanganan tersebut diupayakanbaik
olehorang tua,
guru
dan
masyarakat secarasinergi.
Bentuk-bentuk penanganan yangumum
terhadap
pelaku bullying
telahbanyak
dilakukan
seperti
pengembangankebijakan anti bullying
berbasis sekolah, resolusikonflik,
dan konseling.Orang
tua
dapat membantu
anakmelindungi
dirinya
dengan beberapa hal, diantaranya:a.
Orang
tua
menumbuhkan komunikasi yang hangat dengan anakKomunikasi
yang
hangat
danterbuka
dapat
menumbuhkan
rasapercaya
anak pada orang
tua.
Orang tua sebaiknya dapat menajdi pendengaryang baik bagi
anak-anaknya.Dominasi
orangtua
tampaknya bukanhal
bijak
dalamkomunikasi. Artinya
komunikasi yang hangat dibangun dua
arah, sehingga anak
pun
memiliki
kesempatan
untuk
mengungkapkanpikiran
dan perasaannya.Apabila
anak melakukan kesalahan, maka sebaiknya orangtua
tidak
semakin menyalahkananak, atau
bahkan memarahi.
Sikapmenyalahkan
yang
disertai
dengankemarahan
orang tua
dapatmenimbulkan
rasa takut pada
anak,sehingga
anak akan
lebih
memilihdiam
daripada menceritakan keadaan yangterjadi.
Komunikasi yang hangat dan terbukadapatmembuatanak merasa nyaman.b.
Memberikan
pemahaman
dangambaran
tentang kehidupan
sosial, misalnya ceritaOrang
dewasa
(orang
brl,
pendidik,pengasuh)
dapatmenggunakan
cerita
dan
dongenguntuk
menggambarkan
kehiduPansosial.
Dalam
cerita
dapat dikisahkan bahwa anak akan menghadapi keadaanyang
tidak
menyenangkan, misalnYa"ketika aku disakiti
teman". Melalui
cerita, anak
tidak
hanya
dipersiapkanuntuk
mengetahui
heterogenitasindividu,
ragam
karakter,
namunsekaligus
diberikan
pemahaman dangambaran bagaimana
menYikaPikeadaan
yang kurang
menyenangkan.Anak
j,rga
diminta
menceritakan pengalamannya dan dimintai pendapat. Melakukan pengawasanketika
anakdi
rumah
Pengawasan
meruPakan
salah satu tindakanpreventif
agar kekerasanpada
anak
dapat
dicegah.
Orang dewasa perlu mengetahui dengan siapasaja
anak bermain.
Anak juga
Perludiberikan
pemahaman
untuk
selalupamit
sebelum
pergi,
tidak
bermainterlalu jauh, dan
berhati-hati
dengan orang asing.Cermat terhadap perubahan anak,
baik
fisik
maupun perilakuPerubahan
fisik.
sePerti
adanYadarah, bekas
luka
atau Yang
lainmemungkinkan
adanYa
tindakkekerasan
pada anak.
Anak
Yangbiasanya
ceria,
tapi
tiba-tiba
menarikdiri dari
lingkungan
juga
Perlu dicermati oleh orang tua. Setelah orangtua
mengamati perubahan, selanjutnyaanak diajak
berbincang
untukmengetahui
lebih
lanjut
tentang kekerasan yang dialami anak.e.
Melatih
anak untuk bersikap asertifAsertif
adalah
menYatakan ketidaksetujuan atau penolakan dengantegas.
Orang
tua
daPat
memberikan pesan pada anakuntuk
bersikap aserifapabila bertemu
denganorang
asing,meskipun
orang
tersebut
mengakusebagai
teman ayah atau
ibu.
ataumengiming-imingnya dengan makanan
yang
enak.
Apabila anak
disakititemannya,
maka anak
dilatih
unruk bersikap asertif, yaitu melawan den-qankata-kata, misalnya "badanku
sakitkalau
kau
cubit".
Orang
tua
daPatberpesan
pada anak
"lebih
baikbertahan daripada
menYeran-Q".Membalas
bukanlah
ajang
balasdendam,
tapi
bentuk
bela
diri
agartidak selalu disakiti
(ladi sasararVobjek).Bermain peran dengan anak
unrukmemberikan gambaran
tentang
caramenanggapi
orang asing
-vangmendekati dirinya
Orang
tua
mengajak
anakuntuk
bermain peran, misalnya ketika ada orang asing yang mengganggunva.ketika
temannya
menYakitinl'a (memukul, menendang, men-egigit dansebagainya),
ketika
ada orang
)'angmelakukan
pelecehandan
kekera-sanlainnya.
Memberi
dukungan
emosional ketilia anak meng alamr ketakutanDukungan emosional
sangalmembanfu
untuk
mengatasi
rasatakutnya. Orang dewasa dapat menjadi
pendengar
yang baik,
meYakinkananak bahwa
ia
tidak
sendirian
dan semua akan baik-baik saja.Meminta anak untuk mengingat alamat
rumah atau
salah satunomor
telePon dan melatihnya untuk menelPonAnak perlu
dilatih
unnrlimenghafal
alamatrumah, nama
a1'ahdan
ibu,
alamat
rumah, dan
nomortelepon keluarga agar
apabrla suarusaat ada kejadian, maka anak
tahu dimana dap at menghubungi keluar,ua-Memberikan
kesempatananak
unruk mengikuti kegiatan beladiri
Mengikutsertakan
anak
dalambeladiri
}uga
dapatmenjadi
alternatifagar
anak
dapatmenyikapi
kekerasanyalg
dialaminya.
Perlu
diberikan pemahaaman bahwa beladiri
bertujuanc.
o b'
d.
h.
untuk melindungi
diri,
bukan
untuk berkelahi.j.
Tidak menimbulkan kesenjangan sosial Terjadinya penculikan bisajadi
disebabkan karena adanya kesenj angan sosial. Gaya hidup yangterlihat "wah"
lapat
memancing
perhatian
orang*:.'..r i. me I akukan penculikan.
,:
),felaporkan
ke
pihak
sekolah
untuki:r:ndak
lanjutiApabila ada tindak
kekerasan,maka
diharapkanpihak korban
dapatmemberikan laporan
dalam
rangkapenanganan
lebih lanjut
danpence_eahan terhadap munculnya kasus
kekerasan lainnya.
Guru
dan
sekolah dapat membantu anakmelindungi
dirinya
dengan beberapa hal, diantaranva:a.
\lelek
emosi.{nak
dibiasakan untukmemiliki
sikap empati dan saling
menghargai perbedaan. Semakin banyak keanekaragamanyang ditemui
anak,maka dapat
membantu
anakmeningkatkan
respect
nya
terhadap orang lain. Anak diberikan pemahamanbahwa
perbedaan
bukanlah
suatu masalah,tapi
suatu anugerah. Denganperbedaan kehidupan
bisa
saling melengkapi. Guru membiasakan untuk memanggil teman dengan nama yangbaik,
menggunakan
kata-kata
yafig
sopan
ketika
berbicara,
meminjambarang dengan
baik, dan
menegur dengan santun.b.
Melatih
anak agarasertif
:Asertif
diperlukan agar
anakmampu
mengungkapkanpikiran
danperasaan
dengan
jujur
tanpa menyinggung orang lain.c.
Melakukan
pengawasananak
selamadi
sekolahGuru
memegang
tanggungjawab ketika
anak-anak
berada
disekolah, sehingga
guru
perlumelakukan
pengawasan
terhadapperilaku
anak.Apabila
anak dijemput oleh orang lain tanpa konfirmasi, maka sebaiknya sekolahperlu
waspada dananak-anak diminta menunggu
di
dalam sekolah apabllabelum dijemput
orang tuanya, demi keamanan anak.Memberikan
penangananyang
tepatap abila terj adi b u I ly i n
g
Dalam
penanganan bullying, pelaku dan korbanperlu
mendapatkan penangananyang tepat.
Bagi
pelaku, diharapkantidak
mengulang perilakunegatifnya,
sedangkanbagi
korban,diharapkan
dapat memaafkan pelakudan kembali
aktif
dalam
kehidupan sosial.Memasukkan
tema
"melindungi diri"
dalam pembelajaranTeman
"melindungi
diri"
dapatdijadikan altematif
tema pembelajarandi
kelas.
Anak
diajak
untukmemainkan permainan
ular
tangga dengangambar emosi.
Anak
dimintabercerita tentang
peristiwa
yafig
menyenangkan
dan
menyedihkan sesuaia dengan yanag dialami. Denganmetode tersebut,
guru tidak
hanya mengetahui pengalamansetiap
anak,namun
guru
juga
dapat
memberikan keterampilan agar anak dapat melawan kekerasan.Pemberian
sanksi yang
tegas
untuk pelaku kekerasan pada anakSebagian
orang
memiliki
potensi menjadi pelaku kekerasan pada
anak,
termasukguru.
Saatini
belumbanyak sekolah
yang
membuatkesepakatan
tertulis tentang pelanggaran hak anak, kekerasan pada anak dan sanksi yang dikenakan padapelaku. Dengan
adanya
aturan
dan kesepakatanyang tegas,
diharapkandapat
meminimalisir
terjadinya kekeraasnpada anak.
Pada awalnya,pelaku dapat
diberikan
peringatan, apabrla masih mengulang maka dapat dikenakan skorsing.Home
visit
Kunjungan
rumah
diperlukanuntuk lebih
mengetahui keadaan anakdi
rumah
sekaligus sebagaai kegiatan sharing dengan orang tua tentang gayapengassuhan
anak.
Beberapad.
e.
0 5.
pelmasalahan
yafig
muncul
berkaitandengan
kekerasan adalah
bahwa sumber kekerasan pada anakterjadi di
rumah.h.
ParentingTidak
semua
orang
tua mengetahuitentang
gaya pengasuhanyang tepat, cara
mengatasi
masalah anak,dan
kadangkalatidk
menyadaridampak
perilakunYa
terhadaP perkembangananak.
Oleh karena itu,perlu
adanya
kegiatan
Parentingsebagai upaya memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang kekerasan pada anak.
i.
Memberikan terapi dan pendampingan bagi korbanBagi
anak yang menjadi korban kekerasan perlu diberikan terapi secaraintensif untuk meminimalisir
trauma yangterjadi.
Selainitu
pemdampinganyang
berkelanjutan dapat
membantuanak
menyesuakan
diri
kembalidengan
kehidupan
sosial.
Korbandiberikan dukungan emosional
agartidak merasa sendiri
dan terdiskriminasi.Khalayak
SasaranKhalayak
sasaran
Yang
dituju
dalam pelatihan
ini
adalah
guru
TK
di wilayahImogiri
Bantul yang berjumlah 31orang.
Metode
Kegiatan
Kegiatan
dilaksanakan-
dengan metode ceramah, tanyajawab,
pemberian tugasdan diskusi,
danpresentasi. Metodeceramahdigunakan
untuk
memberikanpemahaman
pada
Peserta
tentang penanganan bullying diTK.
Evaluasi Kegiatan
Evaluasi
yang
digunakan
dalamprogram
ini
yaitu
evaluasiprogram
dan evaluasi kemampuan guru.Untuk
evaluasipenyelenggataal digunakan angket
yangdiisi
oleh
peserta
(format
evaluasiterlampir). Indikator
keberhasilan penyelenggaraanprogramini
yaitu
apabilahasil
angketmemiliki
signif,rkansi80
%artinya
dari
80 %
peserta
pelatihan menyatakanrespon
positif
(materi
jelas,sesuai dan
bermanfaat)
dalampenyelenggaraan
program.
Selain
itu,indikator
keberhasilan
untuk
evaluasi kemampuan guru dalam merancang solusisebesar
80
oh,
arlinya
80
%
Pesertamampu
merancangaltematif
solusi unfuk menangani bullying.Hasil
PelaksanaanKegiatan
Pelatihan
penanganan
bullYingpada
anak
TK
dilaksanakan
denganmelibatkan guru-guru
TK di
wilaYah KecamatanImogiri
Bantul
sebanyak 31peserta.
Kegiatan
ini
dilakukan
dengan ceramah, tanyajawab,
pemberian
tugas,diskusi,
dan
presentasi.Berdasarkan hasil penyebaranpenyelenggaraarT
angket
tentangkegiatan
dapatdisimpulkan
bahwa
100%guru
TK
(31peserta) merasa
materi
disampaikan denganjelas
dan
sesuai serla bermanfaatbagi
pesefia.
Untuk
Panitia
dan pelaksanaankegiatan
juga
dirasa
sudahbaik.
Hal
ini
dapat
dilihat
dari
hasilpengisian
angket Yang
rata-ratamemperoleh
skor
3
(kriteria
baik)
danbeberapa
skor
4
(kriteria
sangat
baik).Adapun
format
evaluasi
terlampir.Berdasarkan
rubrik
penilaian
dalamdiskusi
penangananbullying,
masing-masingkelompok diminta
menyampaikan salah satu contoh kejadianbullying di TK
dan
merancang fenanganannya. Adapun permasalahan yang diangkat dalam diskusikelompok
yaitu
1)
anak Yang
sukamencubit
temannya;2)
anakyang
sukamengejek dan mengancam teman;
3)
anakyang
suka
mau
menang
sendiri
danmemukul
apabila
tidak
terPenuhikeinginannya;
4)
anak
Yang
menjadikorban
bullying; dan
5)
sikap orang
tua yang kurangkooperatif
dalam
mengatasi permasalahanbullying
(anaknya menajdipelaku namun orang
Yua
melindungi anak). Berdasarkan hasil diskusi kelompokyang kemudian
dipresentasikan,5
(lima)kelompok
mencapaikriteria
baik
dalamrancangan penanganan
bullying
pada anakTK.
Pembahasan
Karakter anak
dapat
beralih
dari egosentrismenjadi
sosiosentris. Berbagaipengalaman
sosial yang dialami
anakdapat
membantu
mengembangkan kemampuan sosial, sehingga egosentrismenyabisa
diarahkan
menjadisosiosentris.
Anak
jrga
perlu
belajar penyesuaiandiri
agar mampu
bertahanketika
menghadapi suatu masalah. Dalamrangka
membantu
anak
mempersiapkandiri
menghadapi tantangan sosial, makaorang
dewasa
(orang
fra',
pendidik, pengasuh)perlu
membekalianak
denganketerampilan
sosial agak anak
mampumenyikapi
tantangan
dan
permasalahan sosialnya dengan baik, misalnya pertikaian dan pertengkaran dengan teman.Salah
satu
tantangansosial
anakyang
seringkali dihadapi
anak
adalah kekerasan. Kekerasanyang
dialami
anak sangatlah bervariasi,mulai dari
kekerasanverbal, mental
sampai
fisik,
mulai
dari kekerasanringan
sampai beratyang
dapatmenimbulkan
dampak
traumatik. Kekerasan sebaiknya dapatdiatasi
sedinimungkin agar
tidak
berdampak negatif
bagi
perkembangan
anak.
Berdasarkaninformasi
dari
kegiatan
presentasi kelompok diperoleh data bahwa beberapaanak yang
menjadi
korban
bullying
menjadi
enggan
masuk
sekolah
karena merasa cemasdan tidak
aman
di
kelas.Beberapa
anak
tersebut
kha#atir
akan diganggulagi
oleh
temannya.Selain
itu, beberapa gurujuga
menyatakan umufirnyaanak yang
menjadi
korban
bullying
terkesan
minder,
tidak
berdaya
kalaudieanggu
dan kurang
termotivasi
dalam kegiatandiTK.
Intervensi terhadap kekerasan dapat
dilakukan
dengan
mengidentifikasi sumber.Berdasarkan informasi
melaluikegiatan
tanya
jawab
dengan
guru,Idrnvata
sebagianbesar
bullying
berasaldari
rumah.
seperti
dari
orang
tua
danmedia
telel'isi.
Sebagian
anak
mencariperhatian
di
sekolah karena
di
rumahkurang
perhatian,
meniru
(modelling)perilaku orang
tua
meskipun
orang
tuabelum
menyadari
bahwa
anak
meniruperilaku
negatifnya seperti
mencubit, berkata kasar pada orang lain, mengancamdan
perilaku
negatif
lainnya.
Teman sebaya dapatjuga
memberikan pengaruhnegatif pada
anak
apablla
tidakmendapatkan pengawasan dan
kontrol
dariorang
tua.
Selain
itu
anakmelihat
acaratelevisi
yang
mengandung
adegankekerasan
dan
memparaktekkannya kepada teman-tem arrrry a.Guru dan
orang
tua
sebaiknya menyadari bahwa korban bullyingmemliki
peluang menjadi pelaku
di
lain
tempat dandi lain
waktu,
sehingga
perlu
adapenanganan
agff
masalah
ini
tidak berkelanjutan.Dalam
hal
ini
guru
perlu melakukan penanganan,baik
kepada anak maupun orang tuamelalui
homevisit
danparenting.
Berdasarkan informasi melalui presentasikelompok,
sikap guru
dalampenanganan
bullying,
tidak
hanyaberfokus pada korban,
namunjuga
padapelaku
dan
teman-teman
yang
melihat bullying. Untukpenanganan orang tua gurumelakukan
beberapahal
seperti
dengan kunjungan rumah (home vzsir/untuk
lebihmengetahui
keadaan
anak
di
rumahsekaligus
sebagaai
kegiatan
sharing dengan orang tua tentang gaya pengasuhan anak.Parenting
}uga sebaiknya dilakukan sebagai kegiatan tindak lanjut bagi seluruhorang
tua
untuk
memberikan informasi tentang gaya pengasuhanyang
tepat bagi anak, dan cara mengatasi masalahbullying
pada anak.
Hal
ini
sesuai dengan pendapatHelen Cowie
&
Dawn Jennifer
(2009) tentang penanganan terhadap korban, anak lainnya dan orang tua.Rancangan
/
langkah-langkah penangananguru meliputi:
penangananunfuk
pelaku, korban, teman
dan
orangtua.
Penangananuntuk
pelaku
yaitu mengajak anak bicara mengenai apa yangdilakukan,
menjelaskan
bahwa tindakannya merugikandirinya
dan oranglain,
membuat kesepakatan antara korbandan pelaku agar tidak mengulangi kejadian
,
merrcari penyebab anak melakukan hal tersebut,berbitara
dengan orangtua anak yangmelakukanbully
terhadap anak' sertahoie
visit
blla
diperlukan'
Penanganan untuk korbanyaitu
memberikan dukunganemosional
ketika anak
mengalamiketakutan,
membekali
anak
dengan keterampilanasertif,
meminta anak untuk berani melaporkan kepada guru atau orang*u,
mendamaikan antara
korban
danpelaku,
serta meningkatkan rasa percayailti
anak dengan
menonjolkan kelebihannyadi
kelas'Untuk
teman-temanyang meliLat bullying, guru
mendorongut
uf ,rrt*t
berani
melaPorkanke
guruatau menjadi mediator
bagi
temannya'tidak
hanya
sekedar
menjadi
penonton'Sedangkan
untuk
upaya
untuk
orang
tuadilakufan
melalui kegiatan home
visit'
parenting
dan
menjadi mediator
bagilrung
tr.iapelaku dan
orang
tua
korban bullying.PenutuP
Felatihan
Penanganan.
bullYingpada anak
TK
daPat
meningkatkanpengetahuan
dan
wawasan
tentangieniertian
bullYing,
jenis dan
dandampaknya
bagi
anak,serta penangananyang tepat bagi pelaku,
!9rban
atau temanyang melihat
tindak bullying
serta orangLu.-ffut ini
dapatdilihat
dari hasil evaluasipelaksanaan
kegiatan
dan
evaluasipenangana{\
*.*.lth
bullyingyang
telah'*.".rlui
indikator
keberhasilanqelebihi
80 %.
Berdasarkan
hasil
penyebaranangket tentang penyelenggaraan kegiatan
a"[".
disimpJkan
bahwa 100%
guruTK
Qi
pserrt\
tNs(asatrateti
disampaikanO.rriun
jelas
dan
sesuai serta berman\aa\bagi peserta. Berdasarkan
rubrik
penilaiand"i"*,
.u':*',
.
p""ilg.1l,,t*,.3{l'rtrii
5\lima)
kelompok
mencapaikrrterta
btr1R.d-.-?-=----:=-:-:'"==f-*::--2?.?-i-1:::-!:;/!f;<t
--:=-=V::=:=:ij=::r=::
j-?"=:----;;;;7'=='*=---Daftar
PustakaBagong
"AnaL.
Suyanto.(2010)' Masalah
SosialJakarta: Prenada
Media GrouP.Dirjen PAUD
Kementerian
PendidikanNasional.
Permendiknas
No'
58Tahun 2009.
Destriyana.
http ://www.merdeka'c oml gay alkenal
i -4 -dampak-kekerasan
-Pada-anak.html.
Firdaus.
(2006).
Faktor
PenYebab Kekerasan Pada Anak'Helen Cowie
&
Dawn
Jennifer'
(2009)' Penanganan KekerasanDi
Sekolah' Macanan JaYa Cemerlang'Hurlock, E.
(1998).
Perkembangan AnakJilid
t.
Jakarta: Erlangga'Jawa Pos. Fakta tentang Kekerasan Pada Anak.
Komnas Perlindungan
Anak'
(2006)' Pemicu Kekerasan terhadaP AnakMulyadi.
(2003). Dampak Kekerasan Seksual. Diakses dari Sinar Harapan Sutanto. (2006). Kekerasan Pada Anak' Sirait. (2006). Dampak Kekerasan PadaAnak.
\enPu.Q\\SlSts\s*esq{sds\crt'
'
DamPak Kekerasan Pada Anak'\gt$BLw+ss;.B-11**:b-'-ntukkekerasan
::!e.-:L4'11::!Y:L-"-.,,-http://www.kpai.go. Data Pelanggaran Hak Anak. Diakses tanggal
12Mei20l5.
http ://www. duniapsikologi. com/dampak-kekerasan-terhadap- anaklD iaks e s tanggal 12
Mei
2015.Windoro
AT.
http : I he alth. ko mp as. c om/re ad. )
diakses tanggal 12
Mei
2015 Wikipedia. (200 6). Pengertian kekerasan.diakses tanggal 12
Mei
201 5:er