• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeriksaan Merkuri pada Krim Pemutih Wajah yang Dijual di Pasar Setia Budi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemeriksaan Merkuri pada Krim Pemutih Wajah yang Dijual di Pasar Setia Budi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kosmetik

2.1.1 Defenisi kosmetik

Defenisi kosmetik menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

220/Menkes/Per/X/76 tanggal 6 sepetember 1976 yang menyatakan bahwa

kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, diletakkan,

dituangkan, diperikkan, atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam,

dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk

membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak

termasuk golongan obat (Wasitaatmadja, 1997).

2.1.2 Penggolongan kosmetik

Penggolongan kosmetik menurut Direktorat Jenderal POM Depertemen

Kesehatan RI yang dikutip dari berbagai karangan ilmiah tentang kosmetik,

membagi kosmetik dalam 13 kelompok (Wasitaatmadja, 1997).

1. Preparat untuk bayi.

2. Preparat untuk mandi.

3. Preparat untuk mata.

4. Preparat wangi-wangian.

5. Preparat untuk rambut.

6. Preparat untuk rias (make up).

7. Preparat untuk pewarna rambut.

8. Preparat untuk kebersihan mulut.

(2)

10.Preparat untuk kuku.

11.Preparat untuk cukur.

12.Preparat untuk perawatan kulit.

13.Preparat untuk proteksi sinar matahari.

2.1.3 Jenis-jenis efek samping pada kosmetik

Beberapa jenis efek samping yang ditimbulkan dalam penggunan kosmetik

yang mengandung bahan berbahaya atau yang tidak aman dipakai pada kulit yaitu

(Wasitaatmadja, 1997) :

1. Dermatitis kontak alergik/ iritian, maka pengobatan diberikan sesuai

dengan prinsip terapi dalam dermatologi, yaitu kompres bila basah,

krim atau salep bila kering. Terapi sistemik dengan antigatal dan

antihistamin.

2. Akne kosmetik, pengobatan sesuai dengan pengobatan pada akne tidak

beradang pada umumnya yaitu asam salisilat, sulfur, asam vitamin A

topical, sedangkan sistemik dapat diberikan antibiotic (Tetrasiklin HCl).

3. Fotosensitivitas, dapat diberikan tabir surya yang menganding PABA

(para amino benzoic acid) atau non-PABA misalnya titanium oksida.

4. Pigmented cosmetic dermatitis, dapat diberikan aplikasi topical

hidrokuinon atau vitamin C dosis tinggi oral.

5. Bentuk-bentuk efek samping lain pengobatannya sesuai dengan

kelainan yang terjadi. Kelainan yang terjadi pada rambut, kuku, mata

dan lainnya menjadi pangkal pemikiran pengobatan yang akan

(3)

2.1.4 Tingkat efek samping kosmetik

Efek samping yang terjadi dari pemakaian kosmetik dapat tidak

mengganggu penderita sampai sangat mengganggu. FDA (Food and Drug

Administration) membagi berat ringannya efek samping menjadi (Wasitaatmadja,

1997) :

1. Ringan, bila keluhan yang terjadi tidak mengganggu kegiatan sehari-hari

dengan gejala iritasi minor sehingga tidak memerlukan terapi khusus.

Dengan menghentikan pemakaian kosmetik penyebab, maka gejala akan

menghilang. Delapan puluh lima persen efek samping kosmetik terjadi

pada tinggat ini.

2. Sedang, bila keluhan yang terjadi sudah mengganggu penderita, dalam

waktu yang lebih lama dan dengan gejala klinin yang lebih nyata.

Penderita sudah memerlukan bantuan pengobatan dari dokter, sepuluh

persen penderita berada pada tingkat ini.

3. Berat, bila keluhan yang terjadi sangat mengganggu kegiatannya, gejala

klinis berupa nyeri dan gatal disertai gejala sistemik berupa demam,

pusing dan sesak napas. Penderita ini memerlukan pengobatan intensif

baik topikal maupun sistemik.

2.3 Krim

2.3.1 Defenisi krim

Krim adalah cairan kental atau emulsi setengan padat baik bertipe air dalam

minyak atau minyak dalam air. Krim biasanya digunakan untuk pemakaian pada

(4)

banyak produk dalam perdagangan disebut sebagai krim tetapi tidak sesuai

dengan bunyi defenisi diatas. Banyak hasil produksi yang nampaknya seperti krim

tetapi tidak mempunyai dasar dengan jenis emulsi (Ansel, 2008 ). Krim juga dapat

didefinisikan sediaan setengan padat berupa emulsi kental mengandung tidak

kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar (Anief, 2008).

Tipe formulasi krim ada dua yaitu krim tipe air minyak (A/M) dan krim

minyak air (M/A). Tipe air minyak misalnya cold cream sedangkan tipe minyak

air yaitu vanishing cream (Anief, 2008).

2.3.2 Krim pemutih kulit

Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya

dengan khasiat bisa memucatkan noda hitam (coklat) pada kulit. Tujuan

penggunaannya dalam jangka waktu lama agar dapat menghilangkan atau

mengurangi hiperpigmentasi pada kulit. Tetapi, penggunaan yang terus-menerus

justru akan menimbulkan pigmentasi dengan efek permanen (Wasitaatmadja,

1997).

2.4 Kulit

2.4.1 Defenisi kulit

Kulit adalah bagian tubuh yang terluas dan terberat pada tubuh kita. Kulit

mempunyai fungsi pertahanan dan penjagaan, kulit merupakan lingkaran pinggir

dari tubuh, yang berhubungan system saraf pusat tubuh dan system perawatan

kulit. Kulit dilengkapi dengan berbagai monitor, untuk suuh, rasa sakit dan

sentuhan, yang akan disampaikan ke pusat system tubuh dan dibawah kembali ke

(5)

Saat baru lahir. Kondisi kulit kita sudah jauh dari keadaan steril, namun

begitu kulit mampu menopang parasite yang merugikan yang selalu berada

bersamanya sampai kulit itu mati. Parasite yang berada di kulit kita berukuran

sangat kecil dan jumlahnya sampai berjuta-juta (Puspadewi, 1996).

2.4.2 Fungsi utama kulit

Kulit memiliki fungsi utama yang dapat melindungi dari beberapa jenis

antara lain (Puspadewi, 1996) :

1. Perlindungan terhadap bakteri.

2. Perlindungan terhadap sinar ultraviolet.

3. Perlindungan terhadap reaksi kimi.

4. Perlindungan mekanis.

5. Pengontrol suhu tubuh.

6. Alat sensor tubuh.

7. Tempat proses pembuatan vitamin D.

2.4.3 Jenis-jenis kulit

Kulit merupakan “selimut” yang menutupi perwajahan tubuh dan memiliki

fungsi sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar.

Ada lima jenis kulit dengan sifat dan kekhasan masing-masing. Berikut ini adalah

jenis-jenis kulit (Wasitaatmadja, 1997) :

1. Jenis Kulit Dehidrasi, bukan berarti jenis kulit yang kekurangan minyak,

melainkan kekurangan air, ini disebabkan oleh matahari, sabun, dan berada dalam

pesawat terbang. Atasi Kulit dehidrasi dengan banyak minum air putih dan sering

(6)

2. Jenis Kulit Kering terjadi bila kelenjar minyak tidak cukup memproduksi

minyak untuk menjaga kelembaban kulit. Kulit kering bisa disebabkan oleh faktor

keturunan, usia, dan iklim. Iklim yang kering dapat mengurangi produksi kelenjar

minyak. Jenis kulit ini mudah sekali terlihat bersisik dan menyerpih.

3. Jenis Kulit Berminyak disebabkan terlalu banyak produksi minyak

sehingga sering muncul jerawat. Jenis kulit ini bisa disebabkan faktorgenetik, diet,

dan iklim. Cuaca yang panas ditambah keringat setelah berolahraga dapat

membuat kulit sangat berminyak. Wajah akan tampak selalu mengilap. Kulit jenis

ini bisa lebih awet muda daripada jenis kulit kering.

4. Jenis kulit Kombinasi adalah kulit wajah yang kering dibagian tertentu,

tapi berminyak dibagian lain. Bagian disekitar hidung biasanya berminyak dengan

pori-pori yang besar, sedangkan bagian dahi, pipi, dan leher cenderung kering.

5. Jenis Kulit Normal memiliki minyak yang cukup tidak berlebihan, untuk

menjaga kelembaban kulit. Kulit anda tidak termasuk kering dan tidak termasuk

berminyak. Kulit jenis ini tidak mengalami masalah seperti jenis kulit lain.

6. Jenis Kulit Sensitif bisa mudah iritasi atau gatal bila menggunakan

produk tertentu. Kulit sensitif biasanya disebabkan faktor keturunan.

Pengelupasan kulit dengan bahan kimia yang kemudian terkena paparan sina

matahari terlalu lama juga dapat menyebabkan kulit menjadi sensitif.

2.5 Merkuri

Merkuri adalah logam cair yang putih keperakan pada suhu biasa, dan

(7)

klorida atau asam sulfat encer, tetapi mudah bereaksi dengan asam nitrat. Asam

nitrat yang dingin dan sedang pekatnya (Svehla, 1990).

Merkuri mempunyai nama kimia hydragyrum yang berarti perak cair.

Merkuri dilambangkan dengan Hg. Pada table periodic unsur kimia, merkuri

memiliki nomor atom 80 dan bobot atom 200,59. Merkuri telah dikenal manusia

sejak manusia mengenal peradaban. Merkuri dihasilkan dari bijih sinabar, yang

mengandung unsur merkuri. Merkuri dan senyawa-senyawanya tersebar luas di

alam.. mulai dari batuan, air, udara, dan bahkan dalam tubuh organisme hidup.

Penyebaran merkuri ini, dipengaruhi oleh factor geologi, fisika,kimia, dan biologi

(Palar, 2008).

2.5.1 Sifat-sifat merkuri

Secara umum merkuri memiliki sifat-sifat sebagai berikut (Palar, 2008) :

1.Berwujud cair pada suhu kamar 250C dengan titik beku paling rendah

sekitar 390C.

2.Masih berwujud cair pada suhu 3960C. Pada temperature 3960C ini telah

terjadi pemuaian secara menyeuruh.

3.Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan

logam-logam lain.

4.Tahanan listrik yang dimiliki sangat rendah, sehingga menempatkan

merkuri sebagai logam yang sangat baik untuk menghantarkan daya listrik.

5.Dapat melarutkan bermacam-macam logam untuk membentuk alloy yang

disebut juga amalgam.

6.Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup, baik itu

(8)

Dalam keseharian, pemakaian bahan merkuri telah berkembang sangat luas.

Merkuri digunakan dalam bermacam-macam perindustrian untuk

peralatan-peralatan elektris, dalam dunia pertanian bahkan dalam industry pembuatan

kosmetik. Demikian luasnya pemakaian merkuri mengakibatkan semakin mudah

pula organisme mengalami keracunan (Palar, 2008).

2.5.2 Efek samping merkuri

Pemakaian kosmetik yang mengandung merkuri bisa mengakibatkan :

1. Dapat memperlambat pertumbuhan janin, mengakibatkan keguguran,

kematian janin, dan mandul.

2. Flek hitam pada kulit akan memucat seakan pudar dan bila pemakaian

dihentikan, flek itu dapat/akan timbul lagi dan bertambah melebar.

3. Efek rebound, yaitu kulit akan menjadi gelap/kusam saat pemakaian

kosmetik dihentikan.

4. Bagi wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat

parah, berubah keab-abuan selanjutnya kehitaman

5. Dapat mengakibatkan kanker kulit.

6. Pada pemakaian awal dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan kemerahan

bila terkena sinar matahari.

7. Tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit

epidermis kita telah rusak, kulit sudah tidak mengandung protein dan

melanin. Hal ini hanya bersifat sementara, jika kondisi kulit telah rusak

bisa timbul benjolan-benjolan bernanah.

8. Pori-pori tampak mengecil dan halus, ini disebabkan lapisan kulit terluar

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Suatu keunggulan kompetitif muncul ketika sebuah perusahaan dapat menghasilkan produk yang sama dengan yang dihasilkan pesaingnya dengan biaya yang lebih rendah (cost

Metode yang digunakan dalam peneliti- an ini dalam penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan Research & Development (R&G) dari Borg &

Kesulitan Pengumpulan Angka Kredit dalam Mengajukan Usulan Kenaikan Pangkat oleh Guru Akuntansi di SMK Muhammadiyah 1 Sragen ... Keterbatasan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas Hidayah dan Rahmat kasih dan Sayang- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “ Analisis

Prestasi belajar selalu menjadi aspek utama yang menjadi indikator keberhasilan mahasiswa selama melakukan studinya di perguruan tinggi. Untuk mendapatkan hasil belajar

mengenai perencanaan BOS di SD Negeri 01 Muara Pawan dapat disampaikan beberapa temuan ,penelitian sebagai berikut: 1) perencanaan melibatkan seluruh

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran penyakit kronis, faktor perilaku, dan lingkungan pada disabilitas dan kualitas hidup lansia peserta posbindu puskesmas Pancoran