• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dalam Pand

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dalam Pand"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dalam Pandangan Ekonomi Islam

Analisis PDB Dan PNB Dalam Menghadapi Ketimpangan Ekonomi

Heru Kurniawan

Khoirullkurniawan91@gmail.com

Program ekonomi syariah pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Tugas Ekonomi Makro Islam

Dosen : Dr. H. Ayus Ahmad Yusuf, M.Si

Abstrak

Tulisan ini akan menguraikan gambaran pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan PDB dan PNB, penulis menggunakan teori ekonomi islam untuk melihat permasalahan di Indonesia, dari hasil analis tersebut di ambil kesimpulan, sebagaian besar teori-teori perumbuhan ekonomi yang di gunakan pemerintah belum mampu menjawab masalah kesenjangan ekonomi. menurut pandangan ekonomi islam pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan secara merata dan adil dalam penguasaan faktor produksi, serta kebijakan pemerintah mengenai regulasi yang lebih mengutamakan SDM di banding pembangunan.

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakan

(2)

internal yakni ketimpangan dan kesenjangan ekonomi yang muncul, hal ini di perkuat dengan pernyataan salah satu anggota dewan Dewan Pembina Bina Swadaya Bayu Krisnamurthi "Tidak dipungkiri ekonomi Indonesia masih mengalami masalah kemiskinan dan ketimpangan," kata Bayu Krisnamurthi di ajang Social Enterprise Advocacy and Leveraging (SEAL-ASIA) di Hotel H Sovereign, Kuta, Bali, Rabu (27/9/2017). Bayu menuturkan, permasalahan terkait kemiskinan dan ketimpangan tersebut bahkan dirasa makin serius.1

Berdasarkan Laporan Oxfam Indonesia dan International NGO Forum on Indonesia Development yang di lansir oleh media Online kupara pada tanggal 23/2/2017. Ketimpangan di Indonesia sudah sangat memperihatinkan bahkan jika di ukur kekayaan 4 orang tyerkaya Tin Indonesia itu sebanding dengan 100 juta kekayaan masyarakat termiskin di Indonesia Hal itu membuat peringkat ketimpangan ekonomi Indonesia berada di posisi enam terburuk di dunia.2

Besarnya indeks gini asi besar yakni sebesar 0,397 dari target 0,36, data tahun 2017 diatas mengalami penurunan peringkat ketimpanagn terburuk di dunia.

Darwin tahun seblumnya, pada tahun 2016 ktimpangan ekonomi Indonesia menduduki peringkat 4 dunia, data di bawah ini adalah data Berdasarkan survei lembaga keuangan Swiss, Credit Suisse, 1 persen orang terkaya di Indonesia menguasai 49,3 persen kekayaan nasional.

1 Http://Ekonomi.Kompas.Com/Read/2017/09/27/140544626/Ekonomi-Indonesia-Tumbuh-Pesat-Tapi-Ketimpangan-Masih-Muncul

(3)

Permasalah dia atas adalah ciri Indonesia menganut sistem ekonomi kapitalis yang menjadi tantangan bagi ekonomi islam, dari paparan diatas penulis ingin menguraikan bagaimana konsep ekonomi islam dalam mengartikan sebuah pertumbuhan ekonomi.

2. Rumusan maslah

Prestasi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 ternyata bidak di barengi dengan kesejahteraan masyarakat berupa meratanya tingkat pendapatan masyarakat miskin dan tidak terjadinya ketimpangan sosial yang terlalu tinggi.

3. Penelitian terdahulu

Wilujo wirjo Wiyono dengan tema faktor faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir, metode yang adigunakan adalah deskripsi studi pustaka, dari hasil penelitian tersebut di ketahui bahwa penyumbang terbesar dalam perekonomian adalah sektor industri, jasa keuangan, pertanian dan belanja swasta.

Dara Veri Widayanti Dan Nindy Sintya Indriani Rachman Dengan Tema

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kesenjangan Upah Gender, Penelitian Ini Meneliti Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kesetaraan Upah Gender Di Indonesia, Metode Yang Digunakan Adalah Metode Kuantitatif , Hasil Dari Penelituian Ini Adalah Semakin Tinggi Gdp Per Kapita Maka Semakin Rendah Kesenjangan Upah Gender Suatu Negara.

B. PEMBAHASAN TEORI

1. Kerangka teoritis pertumbuhan ekonomi ditinjau dari konsep islam a. Teori pertumbuhan ekonomi

(4)

Menurutekonomi Islam, Bukan Sekedar Terkait Dengan peningkatan Terhadap Barang Dan Jasa, namun Juga Terkait Dengan Aspek Moralitas Dan Kualitas akhlak Serta Keseimbangan Antara Tujuan duniawi Dan Ukhrawi. Ukuran Keberhasilan pertumbuhan Ekonomi Tidak Semata-Mata dilihat Dari Sisi Pencapain Materi Semata Atau hasil Dari Kuantitas, Namun Juga Ditinjau dari Sisi Perbaikan Kehidupan Agama, Sosialdan Kemasyarakatan.3

1) Adam Smith

Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.

2) David Ricardo

Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.

3) Robert Solow

Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.

4) Teori islam

Dr. Abdullah Abdul Husein At-Tariqy mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi bukan hanya aktivitas produksi material saja. Lebih dari itu, pertumbuhan ekonomi merupakan aktivitas menyeluruh dalam bidang produksi yang terkait erat dengan keadilan distribusi. Pertumbuhan ekonomi bukan hanya diukur dari aspek ekonomi, melainkan sktivitas manusia yang ditujukan untuk pertumbuhan dan kemajuan sisi material dan spiritual manusia sekaligus.4

3 Almizan, Pembangunan Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Nstitut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam -Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016

(5)

b. Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi  Faktor Sumber Daya Manusia

dalam islam SDM yang potensial ialah manusia yang mau bekerja dengan semua kemampuan yang dia miliki dengan tujuan menebar manfaat bagi seluruh umat sebagaimana dalam alquran Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.”(QS. Al-Jum’ah : 10). Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur di daerah-daerah.

 Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Dalam pandangan Islam, hutan dan barang tambang adalah milik umum yang harus dikelola hanya oleh negara dimana hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk barang yang murah atau subsidi untuk kebutuhan primer semisal pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum5.

Sumber daya alam yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut Paradigma pengelolaan sumberdaya alam milik umum yang berbasis swasta atau (corporate based management) harus dirubah menjadi pengelolaan kepemilikan umum oleh negara (state based management) dengan tetap berorientasi kelestarian sumber daya(sustainable resources principle).sebagaimana hadis dari tirmidzi“Wahai Rasulullah, tahukah engkau, apa yang engkau berikan kepadanya? Sesungguhnya engkau telah memberikan sesuatu yang bagaikan air mengalir (ma’u al-‘iddu)” Rasulullah kemudian bersabda: “Tariklah tambang tersebut darinya”.

Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia apalagi sumberdaya yang di miliki di berikan pengelolaanya kepada asing yang penghasilanya di bagi nrgara asing

 Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

(6)

Namun jika kita bersandar pada prinsip ekonomi islam, islam memperbolehkan manusia itu mnggunakan teknologi dam bekerja dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan namun tidak membenarkan menggantikan manusia sebagai faktor produksi kran akibat yang akan muncul adalah konsumsi yang tinggi tidak di imbangi dengan pendapatan yang tinggi pula kran ketiak merataan [endapatan sehingga sebuah hadis mengungkapkan“ Pekerjaan terbaik adalah usahanya seseorang dengan tangannya sendiri dan semua jual-beli itu baik.” (HR. Ahmad, Baihaqi dll)6,

dari hadis di atas mnenerangkan produksi dengan tangan sendiri akan memberikan pendapatan yang merata pagi para pejkerja dan keseimbangan ekonomi (produksi dan konsumsi) sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi di imbangi dengan kemampuan daya beli masyarakat. “Kami telah menjadikan untukmu semua didalam bumi itu sebagai lapangan mengusahakan kehidupan (bekerja) ; Tetapi sedikit sekali diantaramu yang bersyukur.” (QS. A’raf : 10).

 Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), dan sebagainya.

 Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas, Modal dalam ilmu Fiqih muamalah disebut ra’sul mal yang merujuk pada arti uang dan barang. Modal merupakan kekayaan yang menghasilkan kekayaan lain.Seorang muslim dianjurkan agar memperkerjakan orang lain agar saling menguntungkan, namun era sekarang manusia pun dapat di anggap seabagai modal kerja.7

2. Produk domestik bruto dan produk Nasional bruto

PDB singkatan dari Produk Domestik Bruto, yakni nilai perkiraan total dari nilai mata uang yang diproduksi suatu negara pada tahun tertentu, termasuk sektor jasa, penelitian, dan pengembangan. Itu berarti jumlah dari semua produksi industri, pekerjaan, penjualan, bisnis dan aktivitas sektor jasa di negara tersebut.

PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB riil ←(atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan)→ mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.

6 Abu Mujahid, Kewajiban Bekerja,Media Dakwah Islam.Net, 2007

(7)

PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:

PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor - impor)Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.

Adapun PNB singkatan dari Produk Nasional Bruto. Secara umum, PNB berarti total semua produksi bisnis dan sektor jasa industri di suatu negara ditambah keuntungan pada investasi luar negeri. Dalam beberapa kasus PNB juga dihitung dengan mengurangi keuntungan modal dari negara asing atau perusahaan yang diperoleh di

dalam negeri.

Melalui PNB potret yang akurat tentang ekonomi tahunan suatu negara dapat dianalisis dan dipelajari dalam tren sejak PNB bisa menghitung total pendapatan dari semua warga negara dalam suatu negara. PNB dengan demikian memberikan gambaran yang jauh lebih realistis daripada pendapatan warga negara asing di negara itu karena lebih dapat diandalkan dan bersifat permanen. Produk Nasional Bruto juga dapat dihitung secara per kapita untuk menunjukkan daya beli konsumen individu dari suatu negara tertentu , dan perkiraan kekayaan rata-rata, upah, dan distribusi kepemilikan dalam suatu masyarakat

Pendekatan Pengeluaran untuk menghitung GNP : PNB = PDB + NR ( Laba bersih dari aset luar negeri (Penerimaan Laba Bersih ))

a. Konsep dan definisi PDB dan PNB PengeluaranPengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) merupakan pengeluaran atas barang dan jasa oleh rumah tangga (individu atau kelompok individu yang tinggal bersama dalam suatu bangunan tempat tinggal) untuk tujuan konsumsi. Dalam konsep ekonomi Islam, belanja negara harus sesuai dengan syari’iyyah dan penentuan skala prioritas. Para ulama terdahulu telah memberikan kaidah umum yang disyariatkan dalam Al-Qur’an dan as-sunah dalam memandu kebijakan belanja pemerintah. Kaidah-kaidah tersebut sebagai berikut:

 Bahwa timbangan kebijakan pengeluaran dan belanja pemerintahan harus senantiasa mengikuti kaidah maslahah.

 Menghindari masyaqqah, (al-masyaqqah), menurut arti bahasa adalah at-ta’ab, yaitu kelelahan, kepayahan, kesulitan dan kesukaran.

 Mudarat individu dapat dijadikan alasan demi menghindari mudarat skala besar.

(8)

 Kaidah “al-giurmu bil gunmi’, yaitu kaidah yang menyatakan bahwa yang mendapatkan manfaat harus siap menanggung beban.

 Kaidah “ma> la> yatimmu al-wa>jibu illa> bihi fahuwa wa>jib”, yaitu kaidah yang menyatakan bahwa; ”sesuatu hal yang wajib ditegakkan, dan tanpa ditunjang oleh faktor penunjang lainnya tidak dapat dibangun, maka menegakkan faktor penunjang tersebut menjadi wajib hukumnya.

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

Adapun kaidah syariah yang berkaitan dengan belanja kebutuhan operasional pemerintah yang rutin mengacu pada kaidah-kaidah yang telah disebutkan di atas, secara lebih perinci pembelanjaan negara harus didasarkan pada hal-hal berikut ini:

 Bahwa kebijakan belanja rutin harus sesuai dengan asas maslahat umum, tidak boleh dikaitkan dengan kemaslahatan seseorang atau kelompok.

 Kaidah atau prinsip efisiensi dalam belanja rutin, yaitu mendapatkan sebanyak mungkin manfaat dalam biaya semurah-murahnya,

 Kaidah selanjutnya adalah tidak berpihak pada kelompok kaya dalam pembelanjaannya. Ketika Rasulullah mengkhususkan tanah untuk pengembalaan ternak kaum duafa, Rasulullah melarang ternak-ternak milik para agniya atau orang kaya yang mengembala di sana. Bahkan Umar berkata: “Hati-hati jangan sampai ternak Abdurrahman bin Auf mendekati lahan pengembalaan kaum duafa.”

 Kaidah atau prinsip komitmen dengan aturan syariah, maka alokasi belanja negara hanya hanya boleh pada hal-hal yang mubah dan menjauhi yang haram.  Kaidah atau prinsip komitmen dengan skala prioritas syariah, di mulai dari

yang wajib, sunah, dan mubah.

3. Pembentukan Modal Tetap Bruto

Secara garis besar PMTB didefinisikan sebagai pengeluaran unit produksi untuk menambah aset tetap dikurangi dengan pengurangan aset tetap bekas. Penambahan barang modal meliputi pengadaan, pembuatan, pembelian barang modal baru dari dalam negeri dan barang modal baru maupun bekas dari luar negeri (termasuk perbaikan besar, transfer atau barter barang modal). Pengurangan barang modal meliputi penjualan barang modal (termasuk barang modal yang ditransfer atau barter kepada pihak lain).

(9)

4. Investasi

Investasi adalah persediaan yang di kuasai oleh unit unit yang mampu mengelola dan amenjalankannya produksi, dalam konsep islam cara yang dapat dilakuakn dalam berinvestasi dapat berupa penanaman modal, disewakan, di upahkan, atau jika dengan cara pemberian dana maka dapat menggunakan sistem mudharabah, untuk mendapatakan pendapatan dari hasil investasi maka berlaku Kaedah fikih نامضلاب جارخلا “Keuntungan adalah imbalan atas kesiapan menanggung kerugian”8.

5. Ekspor – Impor

Pemikiran Abu Ubaid tentang ekspor impor ini dapat dibagi ke pada tiga bagian, yaitu : tidak adanya nol tarif dalam perdagangan internasional, cukai bahan makanan pokok lebih murah, dan ada batas tertentu untuk dikenakan cukai.Secara umum, konsep ekspor-impor luar negeri yang digunakan dalam penyusunan PDB/PDRB Penggunaan mengacu pada System of National Accounts (SNA) 1993. Dalam SNA 1993, transaksi ekspor-impor barang luar negeri dalam komponen PDRB Penggunaan Provinsi merupakan salah satu bentuk transaksi internasional antara pelaku ekonomi yang merupakan residen suatu wilayah Provinsi terhadap pelaku ekonomi luar negeri (non-resident).

b. Konsep PDB dan PNB masukan

Sementara PDB dengan menggunakan pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi

PDB = sewa + upah + bunga + laba

Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha

Sementara PNB dengan menggunakan pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi

PDB = sewa + upah + bunga + laba+ biaya non pendapatan +laba asing

3. Indikator Pertumbuhan Ekonomi

a. Pendapatan nasional riil menunjukkan outputsecara keseluruhan dari barang jadi dan jasa dalam suatu negara.

Contoh

Jika pada tahun 2010 produk nasional bruto riil bernilai 150 trilyun rupiah dan pada tahun 2011 menjadi 160 trilyun rupiah, berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada negara tersebut pada tahun 2011?

Pertumbuhan ekonominya adalah:

Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2011 = [(Rp 160 trilyun – Rp 150 trilyun)/Rp 150 trilyun ] x 100% = 6,67 %

b. pendapatan riil per kapitn dalam jangka waktu yang panjang. Ekonomi suatu negara dapat dikatakan tumbuh jika pendapat masyarakatnya meningkat dari waktu ke waktu.

(10)

Contoh

Pada tahun 2010 jumlah penduduk di suatu negara adalah 15 juta dengan nilai produk nasional bruto riil-nya 150 trilyun rupiah. Satu tahun kemudian, pada tahun 2011 penduduknya bertambah menjadi 15, 5 juta dan nilai produk nasional bruto riil-nya sebesar 160 trilyun rupiah. Hitunglah perubahan pendapatan per kapitanya. Tingkat pendapatan per kapita 2010 = Rp 150 trilyun/15 juta = Rp 10,00 juta Tingkat pendapatan per kapita 2011 = Rp 160 trilyun/15,5 juta = Rp 10,323 juta Pertambahan pendapatan per kapita 2011 = [(Rp 10,323 juta – Rp 10,000 juta)/Rp 10 juta ] x 100% = 3,23 %

c. nilai kesejahterannya penduduknya. Jika terjadi peningkatan kesejahteraan secara terus menerus dalam jangka panjang, maka hal ini dapat dinilai dari kelancaran dalam distribusi barang dan jasa. Nilai kesejahteraan ini tidak akan dapat di capai jika kesenjangan sosial asi mencolok, hal ini karena konsumsi yang mencolok dari si kaya daripada si miskin. Pemerataan pendapatan dengan adannya distribusi yang lancar haruslah berbanding lurus dengan peredaran uang di wilayah tersebut secara merata dalam bentuk ekonomi rill,.

d. selisih antara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang ada di dalam suatu perekonomian pada waktu tertentu.

Contoh

Jumlah penduduk usia kerja di suatu negara ada 15 juta, dan yang dianggap sebagai angkatan kerja adalah 9 juta. 8 juta diantara angkatan kerja memiliki pekerjaan. Coba hitunglah tingkat partisipasi angkatan kerja dan tingkatan pengangguran pada negara tersebut.

Tingkat partisipasi angkatan kerja negara tersebut adalah: Tingkat partisipasi angkatan kerja = (9 juta/15 juta) x 100% = 60 %

Jumlah pengangguran di negara tersebut adalah: Jumlah pengangguran = 9 juta – 8 juta = 1 juta orang.

Maka tingkat pengangguran dari Negara tersebut adalah: Tingkat pengangguran = (1juta/9 juta) x 100% = 11,11 %

Sebuah negara dapat dipandang sudah mencapai tingkat penggunaan tanega kerja secara penuh atau kesempatan kerja penuh jika tingkat pengangguran kurang dari empat persen.

Indikator pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai dalam konsep ekonomi islam alah pemerataan pendapatan dan sistem ekonomi yang adil. Dari karya tulis istianto penulis merinci inti dari indikator pertumbuhan ekonomi menutur islam diantaranya

(11)

 Kesejahteraann penduduk di nilai dari kecepatan peredaran uang dalam sektor rill di daerah tersebut secara merata yang merupakan manfaat dari lancarnya distribusi

 Pemerataan pendapatan masyarakat, hal ini dapat di lakukan dengan menggunakan teori Umar chapra. , menurut M. Umer Chapra, setidaknya ada lima unsur utama yang harus dilakukan. Pertama, mengadakan pelatihan dan menyediakan lowongan kerja bagi pencari kerja, sehingga terwujud full employment. Kedua, memberikan sistem upah yang pantas bagi karyawan. Ketiga, mempersiapkan asuransi wajib untuk mengurangi penganguran, kecelakaan kerja, tunjangan hari tua dan keuntungan – keuntungan lainnya. Keempat, memberikan bantuan kepada mereka yang cacat mental dan fisik, agar mereka hidup layak. Kelima, mengumpulkan dan mendayagunakan zakat, infaq, dan sedaqah, melalui undang – undang sebagaimana undang – undang pajak

C. KESIMPULAN

Dari kesimpulan teori diatas pertumbuhann ekonomi di Indonesia walau mengalami kenaikan dan bahkan terbaik di dunia namun hal tersebut juga dibarengi dengan kesenjangan ekonomi yang masuk dalam kategori mengkhawatirkan, hla ini di sebabkan karena kebijakan pemerintah yang belum mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, jika melihat kaidah ekonomi islam dalam pengeluaran negara, pemerintah belum sesuai dengan kaidah tersebut karena lebih berfokus pada pembangunan infrastruktur. Pendapatan yang masih rendah di Indonesia di kerenakan penguasaan faktor-faktor produksi yang di pegang oleh segelintir orang yang mempunyai modal besar serta rendanya kualitas SDM yang di sebabkann kurangya pelatihan dan pendidikan.

Islam memberikan solusi dari masalah ini berupa, islam mewajibkan setiap manusia untuk bekerja dengan tidak menggantikan manusia dengan mesin sebagai faktor produksi, pembangunan Infrastruktur harus di sesuaikan dengan pembangunan SDM, penggunaan tanah dan modal di prioritaskan untuk umum bukan untuk seklompok orang, dan pendistribusian zakat produktif bagi masyarakat, serta investasi di gunakan untuk sektor rill yang melibatkan masyarakat umum.

(12)

Http://Ekonomi.Kompas.Com/Read/2017/09/27/140544626/Ekonomi-Indonesia-Tumbuh-Pesat-Tapi-Ketimpangan-Masih-Muncul

Https://Kumparan.Com/Manik-Sukoco/Lebarnya-Ketimpangan-Ekonomi-Indonesia Almizan, Pembangunan Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Nstitut Agama Islam

Negeri Imam Bonjol Padang, Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam -Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Agustianto, Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Islam,Artikel Ekonomi Islam 2011

Muhammad Ismail Yusanto, Pengelolaan Sumber Daya Alam Dalam Perspektif Islam, 2013 Abu Mujahid, Kewajiban Bekerja,Media Dakwah Islam.Net, 2007

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena hasil penelitian menunjukkan efek dari faktor waktu adalah tidak bermakna, maka untuk menghasilkan ekspresi MMP-9 yang paling rendah dapat dilakukan

(1) Untuk menyelaraskan program dalam rangka meningkatkan hasil guna kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh unsur pelaksana pengabdian kepada

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Patogen yang menyebabkan penyakit layu pada tanaman cabai rawit di Banjarangkan,

Berdasarkan pengamatan Saudara, apakah ada dokumen penawaran yang sudah dibuka oleh Pokja Pengadaan, tetapinilai penawarannya tidak dibacakan?.

Melihat kondisi kesenian Indonesia saat ini, kemutlakan bagi pihak pemerhati kesenian dan kebudayaan untuk mempertahankan demi pelestariannnya. Hal tersebut pastinya

Peran kepemimpinan raja sudah hampir tidak ada, kecuali di Provinsi Papua Barat masih terdapat beberapa dari keturunan raja yang menjadi pemimpin dalam jabatan birokrasi

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara supervisi kepala ruangan dengan resiko terjadinya needlestick injury pada perawat pelaksana

Hampir semua mikroorganisme dapat memfermentasikan glukosa, fruktosa, sukrosa, dan galaktosa sampai kadar gula optimum, massa sel akan bertambah sesuai dengan kadar oksigen