• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMI Perubahan Progres

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SMI Perubahan Progres "

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

Disusun Oleh :

Faisal Andrean

Maria Maghdalena

Siti Yulia

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015

1B Reguler

Makalah

Studi Masyarakat

Indonesia

Perubahan Masyarakat Sebagai

Kemajuan

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Kami penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Perubahan Masyarakat Sebagai Kemajuan (Progress)”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia.

Selaras dengan maksud pembelajaran mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia makalah ini difokuskan pada upaya pengembangan kemampuan pemahaman tentang Perubahan yang terjadi di masyarakat sebagai kemajuan. Di dalam makalah ini disajikan tentang penjelasan mengenai pengertian perubahan sosial, proses perubahan sosial, faktor pendorong perubahan sosial, faktor penghambat perubahan sosial, dampak dari perubahan sosial, serta perubhan sebagai kemajuan.

Diharapkan isi makalah ini dapat berguna dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Makalah ini dibuat untuk membantu mengembangkan kemampuan pembaca mengenai perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat, khusunya yang membawa keamajuan bagi masyarakat (progress).

Akhirnya, penulis mengucapkan terimakasih terhadap pembaca yang bersedia membaca makalah ini dan sudi kiranya memberikan sumbang saran dan kritik terhadap perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi Anda yang membacanya.

Medan, Februari 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB 1 PENDAHULUAN...2

1.1 Latar Belakang Masalah...2

1.2 Identifikasi Masalah...2

1.3 Tujuan... 2

BAB II PEMBAHASAN...2

2.1 Pengertian Perubahan Sosial...2

2.2 Proses Perubahan Sosial...3

2.3 Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Proses Perubahan Sosial...4

2.4 Faktor-Faktor yang Menghambat Terjadinya Perubahan Sosial...7

2.5 Dampak Perubahan Sosial...8

BAB 3 PENUTUP...11

3.1 Kesimpulan... 11

3.2 Saran... 11

DAFTAR PUSTAKA...11

BAB 1

(4)

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap saat masyarakat selalu mengalami perubahan. Jika dibandingkan apa yang tejadi saat ini dengan beberapa tahun yang lalu. Maka akan banyak ditemukan perubahan baik yang direncanakan atau tidak, kecil atau besar, serta cepat atau lambat. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan sosial yang ada. Dimana manusia selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Oleh karena itu manusia selalu mencari sesuatu agar hidupnya lebih baik.

Sebagai contoh kasus, dahulu keluarga sepenuhnya berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi anak-anak yang belum dewasa, sumber pengetahuan (pendidikan) dan keterampilan serta sumber ekonomi. Namun, pada masa sekarang, fungsi keluarga mengalami perubahan. Anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan dari keluarga, tetapi juga melalui berbagai media massa, seperti televisi, radio, koran dan internet.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat di identifikasi beberapa masalah berikut. 1. Apa yang dimaksud dengan perubahan Sosial?

2. Bagaimana proses perubahan sosial?

3. Apa apa saja faktor pendorong perubahan sosial? 4. Apa saja faktor penghambat perubahan sosial? 5. Apa dampak dari perubahan sosial?

6. Apakah perubahan menyebabkan kemajuan masyarakat?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perubahan sosial? 2. Untuk mengetahui bagaimana proses perubahan sosial?

3. Untuk mengetahui apa apa saja faktor pendorong perubahan sosial? 4. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat perubahan sosial? 5. Untuk mengetahui apa dampak dari perubahan sosial?

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah gejala perubahan dari suatu keadaan sosial tertentu menjadi keadaan sosial yang lain . Secara sosiologis , dapat dikatakan bahwa perubahan sosial akan selalu mengikuti suatu pola dan arah tertentu yang dapat dipelajari

Definisi perubahan sosial menurut para ahli antara lain sebagai berikut :

Selo Soemardjan , yaitu menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem ,termasuk didalamnya nilai-nilai sikap dan pola-pola perilaku kelompok dalam masyarakat

Kingslay davis , mengartikan bahwa perubahana sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi dalam masyarakat . Misalnya , timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi politik dan ekonomi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dan pada lembaga lembaga sosial termasuk didalamnya perubahan sikap dan pola pola prilaku masyrakat.

Perubahan yang palingawal muncul adalah adanya kebutuhan setiap individu sebagai anggota masyarakat dalam menanggapi lingkungan . Hal itu mengakibatkan terjadinya interaksi masyarakat sosial antar individu , baik anatar warga masyarakat setempat maupun dengan warga masyarkat lain yang saling mempengaruhi .

Secara umum , faktor- faktor yang mempengaruhi perubahan sosial adalah sebagai berikut :

a) Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada b) Timbulnya keinginan untuk melakukan perbaikan.

c) Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha untuk memperbaiki

d) Adanya usaha untuk menyesuaikan dengan keperluan , keadaan , dan kondisi baru yang timbul seiring dengan pertumbuhan masyarakat .

(6)

Dan hambatan yang menghambat perubahan sosial pada masyarakat antara lain : a) Adanya unsur yang mrmpunyai fungsi tertentu dan sudah diterima masyarakat secara luas

contohnya : sistem kekrabatan dan solidaritas suku bangsa atau etnis tertentu yang mempunyai fungsi tertentu .

b) Adanya unsur-unsur yang diperoleh melalui sosialisasi sejak kecil . misalnya mayoritas makanan pokok rakyat indonesia adalah Nasi , dan walaupun telah mengenal berbagai jenis makanan yang lebih lezat , masyarakat cenderung lebih mempertahan Nasi sebagai makanan pokoknya.

Sebuah perubahan bisa terjadi karena sebab dari dalam (intern) atau sebab dari luar (ekstern). Dalam sebuah masyarakat, perubahan sosial dan budaya bisa terjadi karena sebab dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.

a) Sebab Intern

Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:

 Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Tempat tinggal yang semula terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau terpancar karena faktor pekerjaan. Berkurangnya penduduk juga akan menyebabkan perubahan sosial budaya. Contoh perubahan penduduk adalah program transmigrasi dan urbanisasi.

 Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama(invention)

 Munculnya berbagai bentuk pertentangan(conflict) dalam masyarakat.

 Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya

(7)

Dewasa ini proses-proses perubahan sosial dapat diketahui dengan adanya ciri-ciri tertentu, antara lain sebagai berikut.

1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap masyarakat akan mengalami perubahan, baik yang terjadi secara lambat maupun secara cepat.

2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Lembaga-lembaga sosial tadi sifatnya interdependen sehingga sulit sekali untuk mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu saja. Proses awal dan proses-proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai.

3. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi akan diikuti oleh suatu reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai lain yang baru.

4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan dan timbal balik yang sangat kuat.

2.3Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Proses Perubahan Sosial

Adapun faktor-faktor pendorong terjadinya proses perubahan sosial, antara lain sebagai berikut.

2.3.1 Kontak dengan Masyarakat Lain

Adanya interaksi dengan masyarakat di luar masyarakatnya sendiri akan menimbulkan komunikasi yang saling mempengaruhi. Hal tersebut berakibat terjadinya penyebaran atau difusi suatu gagasan atau teknologi, dari masyarakat satu ke masyarakat lain yang dilakukan secara perorangan ataupun kelompok.

2.3.2 Difusi dalam Masyarakat

Proses penyebaran suatu gagasan atau hasil dari proses (produksi) dari dalam masyarakat itu sendiri, kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat yang bersangkutan.Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati batas tempat kebudayaan itu timbul. (Sumber: Sosiologi Suatu Pengantar, 1990)

2.3.3 Difusi Antar Masyarakat

(8)

hasil sebelumnya. Dengan adanya diversifikasi tanaman, harga dapat dipertahankan sehingga memberi keuntungan bagi petani. Difusi antar masyarakat dapat terjadi apabila proyek diversifikasi tanaman ini dicontoh oleh petani-petani dari daerah lain.

2.3.4 Sistem Pendidikan yang Maju

Kemajuan suatu bangsa atau masyarakat dapat dilihat dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Perkembangan zaman akan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas yang tidak lain dipenuhi melalui bidang pendidikan. Berkembangnya pendidikan akan mendorong terjadi perubahan sosial. Pendidikan membuat seorang individu mengetahui banyak hal dan mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada kehidupan masyarakat lain, melalui pola pikir yang maju dan terpelajar. Pendidikan dapat menyejajarkan masyarakat yang sedang berkembang dengan masyarakat yang maju.

2.3.5 Sikap

Masyarakat atau seorang in dividu yang memiliki keinginan untuk maju akan menghargai karya yang dihasilkan oleh masyarakat atau orang lain. Jika sikap tersebut telah tertanam dengan baik, akan mendorong munculnya penemuan-penemuan baru atau berusaha untuk membuat karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya, pemerintah memberikan penghargaan Kalpataru terhadap orang yang berjasa dalam bidang lingkungan hidup, LIPI menyelenggarakan lomba karya ilmiah remaja sebagai awal dari usaha penemuan baru di kalangan remaja, setiap pengajar di perguruan tinggi wajib melakukan penelitian sebagai perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi (Penelitian, Pengabdian, dan Pengajaran). Adanya penelitian dan penemuan unsur-unsur baru merupakan sikap kepedulian terhadap masyarakat dan sebagai usaha mempersiapkan dan mengisi pembangunan nasional.

2.3.6 Sistem Stratifikasi Sosial Terbuka

Masyarakat yang memiliki stratifikasi (lapisan) sosial terbuka memungkinkan terjadinya mobilitas (perpindahan) sosial antar lapisan. Seseorang yang berada pada lapisan yang paling bawah dapat berpindah ke lapisan yang lebih atas apabila yang bersangkutan berusaha dan bekerja keras untuk mencapainya.

2.3.7 Penduduk yang Heterogen

(9)

Masyarakat yang tidak puas dengan keadaan sosial, akibat adanya tekanan dari pihak lain atau kekecewaan, maka masyarakat menginginkan ada perubahan agar lepas dari penderitaan yang lama.

2.3.9 Orientasi ke Masa Depan

Masa depan merupakan tumpuan harapan, masa sekarang merupakan masa berusaha. Masa lalu dapat menjadi pengalaman untuk memperbaiki masa sekarang sehingga hasilnya dapat dipetik dan dinikmati di kemudian hari.

2.3.10 Nilai yang Menyatakan bahwa Manusia Harus Berusaha Memperbaiki Nasibnya

Hidup ini tidak semata-mata ditentukan oleh yang Mahakuasa, tetapi hasil usaha yang dicapai manusia itu sendiri. Agar manusia dapat mengubah nasibnya, manusia harus berusaha untuk mencapainya. Setiap perubahan yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha, tetapi besar kecilnya hasil bergantung pada kemampuan manusia itu sendiri.

2.3.11 Disorganisasi Keluarga

Kehidupan keluarga yang sering terjadi percekcokan atau konflik di antara anggotanya menyebabkan berkurangnya keharmonisan dan keutuhan rumah tangga sehingga anak menjadi korban dan mencari pelarian di luar kehidupan keluarga. Beberapa anak yang memiliki perilaku menyimpang berawal dari rasa kesal, kecewa, atau tidak puas tinggal di rumah yang kemudian melampiaskannya dalam pergaulan yang negatif. Disorganisasi atau perpecahan dalam sebuah keluarga merupakan jalan ke arah perubahan karena di antara satu sama lain sudah tidak ada lagi kecocokan.

2.3.12 Sikap Mudah Menerima Hal-Hal yang Baru

Penemuan baru merupakan langkah menuju perubahan karena yang bersangkutan harus menyesuaikan diri dengan situasi, kondisi, atau barang yang diterimanya. Keadaan tersebut merupakan perubahan hasil adaptasi terhadap lingkungan dan barang baru yang dimilikinya. Contohnya, seorang individu yang selalu mengikuti perkembangan dunia mode atau fashion, menyebabkan yang bersangkutan harus selalu mengikuti perubahan mode dalam masyarakat.

2.4Faktor-Faktor yang Menghambat Terjadinya Perubahan Sosial

Dorongan terjadinya perubahan sosial senantiasa terdapat di dalam setiap kehidupan, terutama ditunjang oleh keinginan untuk berubah. Adapun faktor penghambat atau yang menghalangi terjadinya perubahan sosial antara lain sebagai berikut.

(10)

Akibat kurangnya hubungan dengan masyarakat luar sehingga informasi yang dapat menunjang pembangunan pada masyarakat tidak dapat diterima dengan baik.

2.4.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat

Latar belakang pendidikan masyarakat yang rendah menyebabkan sempitnya pola pikir seorang individu. Akibatnya, masyarakat tidak mengalami kemajuan. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat disebabkan oleh masyarakat itu sendiri karena merasa cukup dengan pengetahuan yang dimilikinya, masyarakat tidak siap menerima perubahan.

2.4.3 Sikap Masyarakat yang Tradisional

Sikap masyarakat ini lebih memihak masa lampau karena masa tersebut merupakan masa yang penuh kemudahan menurut beberapa kelompok. Tradisi yang berlaku sebagai warisan masa lampau tidak dapat diubah dan harus terus dilestarikan. Hal ini dapat menghambat perubahan, terutama beberapa kelompok yang konservatif dan ingin tetap bertahan dalam kepemimpinan masyarakat.

2.4.4 Adat atau Kebiasaan

Adat atau keyakinan masyarakat terhadap norma-norma yang berlaku turun-temurun merupakan pegangan hidup yang harus tetap berlaku dan dijalankan. Kebiasaan-kebiasaan yang turun-temurun merupakan suatu hal yang sulit diubah pada masyarakat. Masyarakat sendiri tidak mau mengubahnya karena takut terjadi bencana atau berkurangnya keberuntungan yang ada dalam kehidupan mereka. Masyarakat yang memegang teguh adat istiadat lama umumnya hidup dan bertahan pada masyarakat tradisional.

2.4.5 Rasa Takut akan Terjadinya Disintegrasi

Perubahan yang terjadi dalam kehidupan dianggap mengganggu tatanan sosial yang telah berjalan. Hal tersebut disebabkan masuknya unsur perubahan dari luar yang dapat menggoyahkan pola-pola kehidupan dan pada akhirnya masyarakat tidak lagi mempercayai pemimpin mereka bahkan akan meninggalkan tradisi yang telah lama dianut.

2.4.6 Sikap yang Tertutup

Unsur-unsur perubahan yang datangnya dari luar dianggap berbahaya. Masyarakat yang demikian umumnya masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa lain sehingga setiap unsur-unsur yang berbau negara penjajah akan ditolak dan dianggap tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat pada sebuah bangsa.

2.4.7 Hambatan yang Bersifat Ideologi

(11)

dahulu. Akan tetapi, perencana proyek pembangunan tidak percaya akan hal tersebut sehingga perencana akan ditolak keberadaannya oleh masyarakat.

2.4.8 Hakikat Hidup

Ada masyarakat yang memiliki keyakinan bahwa baik buruknya kehidupan ini ada yang mengatur. Dorongan terjadinya perubahan dan penghambat perubahan senantiasa ada di setiap masyarakat, bergantung besar kecilnya kekuatan dalam menanggapi perubahan tersebut. Apabila dorongan lebih kuat daripada hambatan perubahan sosial akan terjadi. Namun, apabila hambatan lebih kuat daripada dorongan, perubahan akan terhambat atau tidak terjadi.

Hakikat dan sifat manusia menurut kerangka analisis Kluckhon dan Strodtbeck (1961), bahwa hidup itu buruk dan hidup itu baik. Hidup itu buruk tetapi harus diperbaiki. (Sumber: Pengantar Sosiologi, 2001)

2.5Dampak Perubahan Sosial

Adanya suatu perubahan dalam masyarakat akibat perubahan sosial bergantung pada keadaan masyarakat itu sendiri yang mengalami perubahan. Dengan kata lain, perubahan sosial yang terjadi tidak selamanya suatu kemajuan (progress). Bahkan, dapat pula sebagai suatu kemunduran (regress) masyarakat. Kecepatan perubahan tiap daerah berbeda-beda bergantung pada dukungan dan kesiapan masyarakat untuk berubah. Perbedaan perubahan tersebut dapat mengakibatkan munculnya kecemburuan sosial, yang harus dihindari.

Terdapat beberapa tanggapan masyarakat sebagai akibat dari perubahan sosial yang menimbulkan suatu ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu sebagai berikut.

1. Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-macam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.

2. Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan menggoncangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegahnya, setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu.

3. Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Perubahan juga dianggap membawa nilai-nilai baru yang modern.

(12)

5. Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya.

6. Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan seseorang terbatas, akibatnya ia tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

Perubahan sosial mengakibatkan terjadinya masalah-masalah sosial, seperti kejahatan, atau kenakalan remaja. Meskipun begitu, tidak setiap masalah yang terjadi pada masyarakat disebut masalah sosial. Menurut Merton (dalam Soekanto), suatu masalah disebut masalah sosial jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut.

1. Tidak adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial.

2. Semula ada pendapat keliru yang menyatakan bahwa masalah sosial bersumber secara langsung pada kondisi-kondisi ataupun proses-proses sosial. Pendapat tersebut tidak memuaskan dan telah ditinggalkan. Hal pokok di sini bukanlah sumbernya, melainkan akibat dari gejala tersebut (baik gejala sosial maupun gejala bukan sosial) yang menyebabkan terjadinya masalah sosial.

3. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak. Dalam hal ini, urutannya sangat relatif.

4. Adanya masalah-masalah sosial yang terbuka dan masalah-masalah sosial yang tertutup. Masalah sosial tersebut timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan masyarakat karena tidak sesuainya tindakan-tindakan dengan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat. Akibat hal tersebut, masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang dan berlawanan dengan nilai-nilai yang berlaku.

5. Adanya perhatian masyarakat terhadap masalah-masalah sosial. Masalah sosial merupakan proses terjadinya ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam kebudayaan suatu masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok-kelompok sosial. Dengan kata lain, masalah sosial menyebabkan terjadinya hambatan dalam pemenuhan kebutuhan warga masyarakat. Hal itu berakibat terjadi disintegrasi sosial atau rusaknya ikatan sosial.

2.6 Perubahan Masyarakat menjadi Kemajuan Masyarakat

Telah dinyatakan bahwa perubahan masyarakat dalam abad ke 20 ini terutama disebabkan oleh kemajuan teknologi yang tidak lain merupakan kemajuan ilmu pengetahuan (mental) manusia juga. Apa yang diperlukan sekarang ialah menemukan suatu pola masyarakat yang sesuai bahkan dapat menguasai kemjuan-kemajuan teknologi yang merupakan hasil manusia sendiri, dengan menghindari degradasi martabatnya.

(13)

Dari pernyatan diatas jelas bahwa yang menjadi persoalan sekarang ialah, agar penilaian terhadap diri manusia sendiri, dengan perkataan lain : apa yang kita cari sekarang ialah suatu

technological civilization atau peradaban teknologi tanpa membiadabkan manusia.

Jadi sekarang manusia harus berusaha mengikuti perubahan teknologi dengan akibat peradaban masyarakt tanpa mengarahkannya ke arah kemunduran (regress) tetapi menjadikannya suatu kemajuan (progress) untuk manusia. Agar supaya penemuan baru dipergunakan dalam arah kemajuan, diharapkan bahwa inovasi akan dibawa/terjadi pada masyarakt yang siap (mempunyai predisposisi) untuk mengadakan kemajuan terhadap masyarakat yang diinginkan. Tanpa pradisposisi, tidak mudah untuk mengarahkan kemajuan teknik ke arah kemajuan masyarakat.

Jadi inti dari proses perubahan masyarakat adalah perubahan norma-norma masyarakat. Karena perubahan norma dan proses pembentukan norma baru merupakan inti dari usaha mempertahankan persatuan hidup kelompok, dengan sendirinya proses perubahan masyarakat menjadi proses disentegrasi dalam banyak bidang, sehingga demi kemajuan harus diusahakan adanya re-integrasi yaitu penampungan kembali dalam suatu kehidupan bermasyarakat yang lebi cocok dengan kebutuhan masyarakat di mana norma-norma yang lebih cocok ini akan merupakan ikatan dari masyarakat yang lebih baru/luas.

Perubahan sebagai suatu kemajuan merupakan perubahan yang memberi dan membawa kemajuan pada masyarakat. Hal ini tentu sangat diharapkan karena kemajuan itu bisa memberikan keuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia. Perubahan kondisi masyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang masih sederhana, menjadi masyarakat maju dengan berbagai kemajuan teknologi yang memberikan berbagai kemudahan merupakan sebuah perkembangan dan pembangunan yang membawa kemajuan. Jadi, pembangunan dalam masyarakat merupakan bentuk perubahan ke arah kemajuan (progress).

Perubahan dalam arti progress misalnya listrik masuk desa, penemuan alat-alat transportasi, dan penemuan alat-alat-alat-alat komunikasi. Masuknya jaringan listrik membuat kebutuhan manusia akan penerangan terpenuhi; penggunaan alat-alat elektronik meringankan pekerjaan dan memudahkan manusia memperoleh hiburan dan informasi; penemuan alat-alat transportasi memudahkan dan mempercepat mobilitas manusia proses pengangkutan; dan penemuan alat-alat komunikasi modern seperti telepon dan internet, memperlancar komunikasi

(14)

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dan pada lembaga lembaga sosial termasuk didalamnya perubahan sikap dan pola pola prilaku masyrakat.

 Perubahan sosial merupakan suatu proses yang selalu terjadi dalam setiap kehidupan. Suatu proses perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu tidak mungkin berhenti pada satu titik karena perubahan di bidang lain akan segera mengikutinya. Hal ini disebabkan struktur lembaga-lembaga kemasyarakatan sifatnya saling terjalin.

 Faktor-faktor pendorong terjadinya perubahan sosial diantaranya kontak dengan masyarakat lain, difusi dalam masyarakat, sistem pendidikan, sikap dan lain-lain.

 Faktor-faktor penghambat terjadinya perubahan sosial diantaranya kurangnya

(15)

 Telah dinyatakan bahwa perubahan masyarakat dalam abad ke 20 ini terutama disebabkan oleh kemajuan teknologi yang tidak lain merupakan kemajuan ilmu pengetahuan (mental) manusia juga. Apa yang diperlukan sekarang ialah menemukan suatu pola masyarakat yang sesuai bahkan dapat menguasai kemjuan-kemajuan teknologi yang merupakan hasil manusia sendiri, dengan menghindari degradasi martabatnya.

3.2 Saran

Kepada pembaca, setelah membaca makalah ini diharapkan untuk lebih mengetahui dan lebih memahami mengenai perubahan yang terjadi dimasyarakat yang akhirnya dapat menambah wawasan para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

file:///G:/Try%20to%20keep%20sharing%20%20BENTUKBENTUK%20PERUBAHAN %20SOSIAL%20BUDAYA.htm

(Sabtu, 14 Februari 2015 Pukul 10.00 WIB)

file:///G:/PERUBAHAN SOSIALCatatan Sosiologi TUGAS 6 MATERI.htm (Sabtu, 14 Februari 2015 Pukul 10.30 WIB)

(16)

(Sabtu ,14 Februari 2015 Pukul 10.45 WIB)

Dr. Phil Astrid S. Susan, 1883. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Binacipta.

Soekanto, Soerjono, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan yang muncul di atas, maka penulis akan merancang ONE STOP TERAPEUTIK DAN REJUVENASI AYURVEDA dengan tema merak India, karena mengingat bahwa

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 );

Upaya Puskesmas khususnya unit gigi yang bertujuan untuk bisa mewujudkan tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal khususnya

“Saya tak akan terlalu sungkan jika yang pingsan adalah mereka yang menatap saya terlalu lama,” ujarnya dari balik pintu, meski ia pun tahu hanya cukup sekilas tatapan sudah

Berdasarkan kriteria dan asumsi yang ada menunjukkan usaha pembesaran udang vanname di KJA laut dengan skala minimal yang dipilih ini sudah layak untuk

Kedalam empat golongan tersebut kentrung merupakan salah satu kesusastraan lisan dan kesenian yang hidup dalam suatu masyarakat dengan ciri- ciri pengenal tertentu

Memberi perhatian khusus kepada negalain yang telah m engeluarkan biaya dan berperan aktif dalam memperbaharui jumlah persediaan ikan anadrom .penetapan pengaturan

Penambahan ini dapat dilakukan pada jalan - jalan yang sudah berlubang karena tidak memungkinkan lagi untuk di tambal, maka diambillah suatu kebijakan dengan