• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Peran Franchisor Terhadap Keberhasilan Usaha Bisnis Franchise Pada KFC Ringroad Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Peran Franchisor Terhadap Keberhasilan Usaha Bisnis Franchise Pada KFC Ringroad Medan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah pengusaha yang ada di Indonesia bisa dikatakan kurang dari teoriekonomi

yang disepakati di seluruh dunia. Teori tersebut mengatakan bahwa negara tidak akan maju

kalau jumlah pengusahanya tidak mencapai 2%. (Mc Clelland . dalam pamungkas, 2014:1) yang mengemukakan bahwa suatu negara bisa menjadi makmur bila ada entrepreneur

sedikitnya 2% dari jumlah penduduk.Negara-negara maju memilki jumlah entrepreneur lebih

dari angka itu. Sebagai contoh, jumlah wirausaha di Amerika Serikat sudah mencapai 11,5

hingga 12 % dari seluruh jumlah penduduk, di Singapura 7 %, China dan Jepang 10 %, India

7 %, dan Malaysia 3% .Menurut Biro Pusat Statistik jumlah data persentase entrepreneur dari

total penduduk Indonesia pada tahun 2012 masih sekitar 1,56%. Oleh karena itu, Indonesia

harus dapat memberdayakan generasi muda sejak dini untuk menjadi pengusaha.

(Chaidirritonga.com, 2013)

Menurut (Pamungkas,2014:2) Pemerintah Indonesia saat ini sedang meningkatkan

kegiatan entrepreneuruntuk mewujudkan keinginan bangsa Indonesia menjadi negara maju.

Berbagai caraterus dilakukan melalui acara seminar kewirausahaan maupun melalui pelatihan

kewirausahaan yang dilakukan oleh motivator ataupun melalui entrepreneur yang sudah

menjalankan kegiatan wirausaha. Kegiatan tersebut terus dilakukan agar menciptakan

bibit-bibit muda berjiwa entrepreneur yang nantinya bisa membukalapangan pekerjaan baik untuk

dirinya sendiri maupun orang lain. Individu mencoba untuk terjun menjadi pengusaha karena

banyak memiliki pertimbangan, tetapi bila diperhatikan biasanya berakhir pada kebebasan

mengelola usahanya sesuai kata hati, dengan penghasilan yang jauh dibandingkan dengan

(2)

Permasalahan yang dialami calon entrepreneur selain harus mempunyai modal cukup

untuk memulai usaha, calon entrepreneur juga perlu kosentrasi penuh supaya mengetahui

liku-liku usaha yang sedang coba ditekuni. Bila dibandingkan dengan membuang dana dan

energi pada trial and error, yakni lebih banyak kesalahan yang dibuat dibandingkan jalan keluarnya. Calon entrepreneur mengambil keputusan membeli waralaba/franchise.

Kebebasan menjadi pengusaha tercapai. trial and error telah dilakukan orang lain, sehingga tidak perlu mengalami kegagalan karena menghadapi kesalahan yang berkepanjangan.

Menurut (Hutagalung, 2010:61) Franchise merupakan cara yang paling mudah untuk memulai dan memasuki dunia usaha . Bila semua usaha harus mulai dari nol, maka kita

berhadapan dengan risiko kerugian besar karena harus melalui trial dan error yang

meningkatkan risiko gagal. Keuntungan yang bisa didapatkan dari usaha model franchise, adalah tidak perlu membangun merek lagi. si pemberi waralaba (franchisor) akan

memberikan pelatihan, pembinaan, dan bimbingan kepada pembeli waralaba (franchisee). Singkatnya franchisee hanya tinggal menyediakan tempat dan biaya ‘membeli’ franchising -nya Dalam bisnis franchise pemegang lisensi yang disebut franchisor harus membina yang

biasa disebut franchisee dan para stafnya. Teori agensi menjelaskan bagaimana mengorganisasikan hubungan dengan baik dimana salah satu pihak (the principal)

menentukan kerja, sedangkan pihak yang lain menerimanya (Eisenhardt, 1985 dalam Sulastri,

2015). Teori ini berargumentasi bahwa dalam kondisi yang tidak menentu dan kekurangan

informasi, maka akan timbul masalah diantara keduanya. Bertahannya sebuah sistem

franchise baru tergantung pada kemampuan franchisor untuk meminimalkan agency costs

dan kemampuan franchisor untuk membina franchise sebagai agen-agennya.

(3)

Sedangkan laba artinya untung (Sewu, 2004, p.15).Franchise berarti kebebasan yang diperoleh seseorang untuk menjalankan sendiri suatu usahan di wilayah tertentu. Sedangkan pewaralaba (franchising) adalah suatu aktivitas dengan system waralaba keterkaitan usaha yang saling menguntungkan antara pemberi waralaba (franchisor) dan penerima waralaba (franchisee).

Waralaba (franchise) sebagai format bisnis mulai di kenal di Indonesia pada awal tahun 1980, dibidang Restoran Siap Saji (Fast Food Restaurant), seperti KFC, Pioneer Take out.

Franchise merupakan fenomena yang tidak lagi baru dalam dunia bisnis khususnya di

Indonesia. waralaba yang menjadi titik tolak adalah adanya kesepakatan antara kedua pihak

yaitu franchisor dengan franchisee yang didasarkan pada perjanjian atau kontrak. Para pihak diberi kebebasan untuk membuat dan menyepakati kontrak asal. Masuknya waralaba asing

memang akan menggairahkan bisnis waralaba di Indonesia. Kondisi ini juga dapat menjadi

pemicu bagi waralaba lokal. hingga saat ini waralaba lokal masih banyak kekurangan

terutama disebabkan lemahnya konsep seperti kriteria dan produk yang belum lengkap serta

cara kerja dan sistematika pekerjaan yang belum tertata dengan baik dan jelas.

Menurut data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), hingga tahun 2015 tercatat lebih

dari 1508 perusahaan franchise di Indonesia yang terdiri dari franchise asing dan lokal. Dan total nilai bisnis dari franchise di Indonesia tercatat mencapai Rp.132 triliun. Nilai bisnis

industri franchise mendorong penyerapan tenaga kerja yang tidak sedikit yaitu mencapai sekitar 4 juta orang.

Usaha waralaba di Indonesia memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.

Memulai usaha selalu menghadapi kendala atau ketidak pastian, begitupun dengan bisnis

waralaba meskipun bisnis waralaba tingkat kesuksesan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan bisnis yang lain, tetapi bisnis waralaba memiliki resiko yang namanya kegagalan.

semua tergantung keseriusan serta perencanaan yang matang dalam menjalankan bisnisnya.

(4)

didalam perencaan bisnis waralaba dengan bisnis biasa sangat berbeda. jika dalam

perencanaan bisnis pada umumnya hanya untuk satu pihak saja maka didalam bisnis waralaba

perlu perencanaan untuk dua pihak yaitu sebagai franchisor dan sebagai franchisee.

Dalam franchising konsentrasi franchisor adalah bagaimana membuat franchiseeuntuk dapat segera mandiri dan terampil dalam menjalankan bisnis franchise-nyadan menjadi

sukses. Jika franchisor hanya mempersiapkan diri untuk sekedar melakukan support saja, tanpa memberdayakan franchiseemandiri, maka semakin banyak jaringan outlet akan

membuat franchisor menjadi semakin sibuk dan melepaskan fungsi pemberdayaan kepada

franchisee . Hal ini secara akumulatif juga akan membuat franchisee merasa franchisornya

mengecewakan mereka.

Menurut PP No. 42 tahun 2007 dan Peraturan Menteri Perdagangan , waralaba

(franchise) adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk menjalankan usaha

dengan memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan

atau cirri khas yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang

ditetapkan dengan sejumlah kewajiban menyediakan dukungan konsultasi operasional yang

berkesinambungan.

Tumbuhnya bisnis waralaba secara massif pada periode 2009-2015. Sehinga

diperkirakan pertumbuhan jenis usaha yang mewaralabakan usahanya akan terus melaju pada

tahun-tahun berikutnya, yaitu dimana franchise akan menjadi trend bisnis yang akan terus berkembang.

Tabel 1.1

Tabel Pertumbuhan Waralaba di Indonesia

Tahun Asing Local Total

2009 237 129 366

(5)

2011 237 450 687

2012 220 477 697

2013 225 450 705

2014 270 525 795

Lanjutan Tabel 1.1

Tahun Asing Local Total

2015 308 567 875

Sumber: Asosiasi Franchise Indonesia (AFI)

Menurut Ketua Asosiasi Franchise Indonesia, Anang Sukandar (Jakarta),

baru-baru ini, usaha waralaba di Indonesia memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.

Sekitar 65 % pembeli lisensi waralaba berhasil mengembalikan usahanya dan tidak sekedar

balik modal.Suburnya lahan bisnis dan investasi, serta didukung oleh besarnya daya

konsumsi masyarakat Indonesia, menjadikan bisnis waralaba semakin berkembang di

Indonesia. Pemicu maraknya bisnis waralaba antara lain :

1. Longgarnya regulasi untuk waralaba

2. Tingkat keuntungan yang jauh lebih tinggi dibanding dengan suku bunga deposito

3. Adanya bukti bahwa bisnis waralaba menguntungkan

4. Tingginya minat para pemilik modal untuk ikut memiliki usaha dengan

cara waralaba.

5. Sulitnya mengurus SDM dan pengawasan jika ekspansi bisnis dikelola sendiri.

6. Mempertahankan kelangsungan bisnis.

7. Pemilik waralaba dapat berekspansi tanpa memerlukan banyak modal.

8. Cara paling cepat mengangkat sebuah merek.

(6)

10. Menciptakan sebuah pasar baru bagi sebuah produk.

(dikutip dari Asosiasi Franchise Indonesia)

Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan pertumbuhan per kapita yang tergolong

tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri makanan olahan, termasuk fast

food. Ketersediaan makanan yang cepat saji (quick service) semakin dibutuhkan sejalan

dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis.

Makin maraknya bisnis restoran kategori fastfood yang menyediakan menu utama ayam

goreng dan burger, khususnya yang dikembangkan melalui sistem franchise memacu kondisi

persaingan yang semakin ketat. Selain akibat masuknya merek baru, pemain-pemain lama

juga terus melakukan perluasan jaringan pemasarannya. Apalagi kategori makanan pokok

sehari-hari juga menghadapi subtitusi yang kuat dan luas, baik dari menu dan merek.

Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis semakin mempersulit

perusahaan yang bergerak dalam industri restoran fast food franchise untuk dapat bersaing

baik melalui produknya, harga, distribusi maupun promosinya. Melemahnya nilai Rupiah

menyebabkan kenaikan harga bahan baku dan operasi perusahaan yang memaksa perusahaan

untuk menaikkan harga produknya. Dan bagi perusahaan yang memiliki hutang jangka

pendek dalam dollar akan mengalami kesulitan pembayaran. Kondisi tersebut diperparah

dengan terjadinya gejolak politik yang mengakibatkan kerusuhan dimana-mana. Hal ini

berdampak langsung terhadap industri restoran fastfood franchise, banyak

outlet mereka mengalami kerusakan parah bahkan terbakar, tidak sedikit perusahaan yang

terpaksa menutup outletnya.

Perencanaan yang sering dilakukan didalam bisnis waralaba adalah merumuskan

bisnis konsepnya pada bisnis yang akan di waralabakan, yang kedua sebagai pemberi bisnis

waralaba, memberikan pengetahuan dan menjelaskan konsep bisnis yang akan ditawarkan

(7)

kualitatif ataupun operasional seperti berapa besar outletnya, lokasinya dimana yang strategis,

cara saat memulai bisnisnya dan bagaimana menjual bisnis waralaba tentunya semua

memerlukan perencanaan yang baik.

Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji

sangat pesat. Hal ini dimungkinkan karena para pengusaha yang berkedudukan sebagai

penerima waralaba (franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan.

Dengan mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu jaringan format bisnis waralaba

berekspansi.

Saat ini semakin banyak dijumpai restoran cepat saji yang bersifat waralaba lokal

maupun asing. Di Indonesia salah satu restoran cepat saji yang berkembang adalah Kentucky Fried Chicken yang didirikan oleh PT. Fastfood Indonesia Tbk, pada bulan Oktober tahun

1979. Kentucky Fried Chicken merupakan market leader dari bisnis waralaba makanan cepat saji yang ada di Indonesia dengan produk andalan daging ayam goreng. Dapat dipahami jika

produk unggulan Kentucky Fried Chicken ini dapat diterima baik di Indonesia, karena

Indonesia merupakan suatu negara dengan konsumsi daging ayam jauh lebih tinggi daripada

daging jenis lain.

Perkembangan KFC Memasuki 37 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun

pertumbuhannya, posisi KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji tidak diragukan

lagi. Untuk mempertahankan kepemimpinan, Perseroan terus memperluas area cakupan

restorannya dan hadir di berbagai kota kabupaten tanpa mengabaikan persaingan ketat di

kota-kota metropolitan.

Menurut PT Fast Food Indonesia Tbk KFC sudah memiliki 400 outlet di Indonesia

sampai akhir tahun 2015 yang lalu. General Manager Business Development PT Fast Food

(8)

terbaik diantara KFC lainnya di dunia, bahkan secara kinerja menempati posisi kedua setelah

KFC China. KFC Sudah menyebar di berbagai kota di Indonesia, termasukdi kota Medan.

Saat ini KFC di kota Medan ada sejumlah 21 outlet yang tersebar di berbagai daerah.

KFC Gajahmada merupakan salah satu bisnis waralaba KFC yang berada

di kota Medan. Saat ini KFC Gajahmada merupakan pusat outlet seluruh KFC yang ada di

kota Medan dan bukan hanya KFC kota Medan, tetapi seluruh KFC

yang ada di Sumatera , karena itu dapat dilihat bahwa KFC Gajahmada memiliki

tempat yang paling luas dibandingkan dengan seluruh outlet KFC di kota Medan.

Selain sebagai pusat outlet KFC di kota Medan, KFC Gajahmada Medan juga sebagai

frenchisor dari seluruh outlet KFC yang tersebar di kota medan. Untuk agen frenchisenya

sendiri yang saat ini paling banyak dikunjungi para konsumen adalah KFC yang berada di

ringroad. KFC ringroad sendiri memiliki perbedaan dengan agen frenchise KFC lainnya

seperti harganya yang lebih mahal, seleksi karyawan yang lebih selektif pada penampilan

yang good looking dan service yang lebih kepada para pengunjung membuat KFC ringroad

disebut sebagai super store-nya KFC yang berada di medan.

Jumlah usaha franchise KFC yang bertambah di kota Medan setiap tahunnya menjadi indikator bahwa semakin banyak wirausahawan yang membeli usaha franchise. Langkah

sukses dari KFC tentunya juga karena adanya kepercayaan para customer dan kerjasama yang saling mendukung antara franchisee, dengan franchisor yaitu KFC Gajahmada medan.

Kesuksesan hubungan franchisor , frenchisee dapat dilihat dari seberapa besar peranan

franchisor terhadap beberapa variabel yang dapat diterima oleh frenchisee.

Menurut Hirayanti dalam penelitian (2009) bahwa peranan franchisor untuk

(9)

merupakan kegiatan peningkatan kemampuan Frenchiseedan manajer untuk mengelola usaha dan pengambilan keputusan, control system merupakan sebagai alat kontrol dalam

menjalankan proses sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan, communication

merupakan hubungan yang terjalin antara franchisor dan franchisee.

Variabel tersebut merupakan variabel yang sangat penting dalam mununjukan peranan

franchisor dalam suksesnya bisnis franchise. Tanpa adanya kerjasama bisnis antar frenchisor

dan frenchisee kemungkinan kecil untuk bisa berkembang secepat ini. Hal tersebut yang

menjadikan pentingnya adanya peranan frenchisor untuk mendukung keberhasilan pada

bisnis franchise.

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan

judul “Analisis Pengaruh Peran Franchisor terhadap Keberhasilan usaha bisnis

franchise pada KFC Ringroad Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebelumnya maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah ApakahPeranFranchisorBerpengaruhterhadap Keberhasilan usaha bisnis franchise

pada KFC Ringroad Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis Pengaruh PeranFranchisor

terhadap Keberhasilan usaha bisnis franchise pada KFC Ringroad Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Bahan masukan bagi KFC didalam menyikapi fenomena yang terjadi antara Peran

(10)

2. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan referensi dalam meneliti dan mengkaji masalah yang sama di masa

yang akan datang.

3. Bagi Peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Pada pertemuan pertama metode pembelajaran adalah dalam bentuk ceramah dan diskusi kelas, sedangkan untuk pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah dengan

Berdasarkan latar persoalan di atas dianggap perlu dilakukan pelatihan guru tentang bagaimana mendesain media presentasi interaktif yang dapat menciptakan

Hal ini sesuai dengan pendapat Anwar (2008), pengaruh makanan terhadap perkembangan otak, apabila makanan tidak cukup mengandung zat- zat gizi yang dibutuhkan, dan

Penyebab yang paling sering adalah trauma misalnya jatuh, cidera, penganiayaan; terdapat riwayat fraktur sebelumnya atau memiliki riwayat fraktur saat yang

Untuk pembuatan sistem secara keseluruhan dilakukan beberapa proses, mulai dari input login admin untuk masuk ke dalam aplikasi, kemudian input data pelaku, input kriminal, input

online dengan mean world syndrome tetapi disini peneliti menemukan adanya hubungan antara variabel terpaan media pemain game online “Point Blank” terhadap efek

jika pengunaan nya secara aromatic jika dipakai sebelum tidur dengan dosis 5 tetes/hari minyak ini bisa anda gunakan sebanyak 50 kali atau 50 hari..

Dalam melaksanakan aktivitasnya untuk mencapai suatu tujuan perusahaan menghadapi banyak permasalahan, baik yang berasal dari luar perusahaan (faktor ekstern) maupun yang berasal