• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGENDALIAN JADWAL MATERIAL TE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENGENDALIAN JADWAL MATERIAL TE"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGENDALIAN JADWAL MATERIAL

TERHADAP KINERJA PRAKTEK BENGKEL DAN LABORATORIUM

JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTANSI X DI MALANG

Sitti Safiatus Riskijah

Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang [email protected]

Abstract

In fiscal year 2014 the practice material needs about 36% of the DIPACivil Engineering Department budgetfundsfor the fiscal year2014.Thus, needs proper management, so that the procurementof materialsdone as needed and can be used effectivelyandefficiently. This study aimstodetermine the level ofcontrolthe materialthat has been applied, andthe schedule of material management influence towards the performancepracticein terms ofschedule materialpractice aspects.The research data in the form of primary data obtained by distributing questionnaires to direct executors as the material handler and the responsible party of practice activity at the Civil Engineering Department of X at Malang. Number of samples around 8 with 6 executive responsible party. Data were analyzed descriptively and then analyzed with regression method using SPSS 20.The results shows: 1) Executors implement control of schedule practice material to the workshop and laboratory reasonably well; and 2) Control of material arrivals schedule shows significant effect of the time of practice execution or completion. With the contribution of the effect of 72.2%.

Keywords:Control, Schedule, Materials, Practice, Performance

Pendahuluan

Kebutuhan material praktek di Jurusan Teknik Sipil di instansi X dalam setiap tahunnya mencapai 30% lebih dari anggaran dana DIPA untuk jurusan tersebut. Agar penggunaan material tersebut dapat efektif dan efisien maka diperlukan manajemen yang tepat, diantaranya dengan melakukan perencanaan dan pengendalian material secara tepat pula. Dengan demikian diharapkan keberhasilan pelaksanaan praktek ditinjau dari aspek biaya, mutu, dan waktu akan tercapai.

Kegiatan perencanaan dan pengendalian material diantaranya adalah kegiatan menyusun rencana kebutuhan material secara detail dan menentukan penanggungjawab pada saat pelaksanaan di lapangan agar sesuai perencanaan. Secara detail kondisi tersebut meliputi tahap pengadaan material, penerimaan material, penyimpanan material, pemakaian material, dan penanganan sisa material. Salah satu hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan kondisi tersebut adalah menyangkut masalah jadwal mulai tahap pengadaan material sampai tahap penanganan sisa material, sehingga diperlukan pengendalian jadwal. Pengendalian jadwal material bertujuan agar tidak terjadi keterlambatan waktu pelaksanaan praktek. Praktek bengkel dan laboratorium memiliki rencana pengembangan sehingga penelitian ini dapat berguna bagi pihak pengelola jurusan khususnya pengelola bengkel dan laboratorium.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian mengenai “Pengaruh Pengendalian Jadwal Material Terhadap Kinerja Praktek Bengkel Dan Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Instansi X di Malang” diharapkan dapatmemberikan manfaat dalam menerapkan manajemen material praktek di Jurusan Teknik Sipil. Dan sampai saat ini belum ada penelitian sehubungan dengan pengendalian material praktek di Jurusan Teknik Sipil di Instansi X di Malang.

Dalam penelitian ini tinjauan pengendalian jadwal material praktek bengkel dan laboratorium di Jurusan Teknik Sipil Instansi X di Malang hanya pada tahun anggaran 2014 – 2015. Dan tinjauan pengendaliannya meliputi pada tahap pengadaan material, penerimaan material, penyimpanan material, pemakaian material dan penanganan sisa material.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu: 1) Mengetahui seberapa sering pelaksanaan pengendalian material jadwal praktek di bengkel dan di laboratorium telah dilakukan di Jurusan Teknik Sipil Instansi X di Malang; dan 2) Mengetahui pengaruh pengendalian jadwalmaterial terhadap kinerja praktek bengkel dan laboratorium di Jurusan Teknik Sipil Instansi X di Malang.

Tinjauan Pustaka Peneliti Terdahulu

(2)

maupun di laboratorium di lingkungan pendidikan. Sebagai pendekatan dalam penelitian ini dipilih suatu penelitian terdahulu dengan judul “Pengaruh Pengendalian Material Terhadap Mutu, Waktu dan Biaya Penyelesaian Proyek Perumahan Tirtasani Royal Resort di Malang” (Febriani, Qonita, 2011). Hasil Penelitian ini diantaranya menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh antara pengendalian jadwal kedatangan material terhadap waktu penyelesaian proyek, dikarenakan jumlah material yang digunakan pada proyek Perumahan Tirtasani Royal Resort khususnya untuk rumah 1 lantai tidak sebanyak jumlah material yang digunakan pada rumah 2 lantai atau lebih, sehingga waktu pengiriman material yang digunakan dapat lebih efisien.

Dalam penelitian ini mencoba dengan menggunakan beberapa variabel penelitian seperti yang dilakukan dalam penelitian Febriani (2011), dengan alasan karena variabel tersebut dirasa cocok untuk dijadikan variabel dalam penelitian ini.

Pengendalian Jadwal Material

Pengendalian material bertujuan untuk mengetahui secara aktual kondisi material agar sesuai dengan kondisi yang ditetapkan saat perencanaan. Pengendalian material dilakukan untuk menjamin efektivitas, dimana semua output dapat diperkirakan dan konsisten dengan ekspektasi pelanggan.

Agar pengadaan material dapat berjalan dengan baik maka penyelenggara kegiatan perlu melakukan suatu manajemen yang baik agar “aliran” material dapat berjalan lancar. Referensi Bandripta (2009) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran dalam pelaksanaan suatu kegiatan adalah aliran material saat pelaksanaan. Keterlambatan datangnya material yang menyebabkan

stock-out persediaan material saat akan digunakan membuat pekerjaan menjadi tertunda. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi total waktu pelaksanaan serta biaya proyek.

Jadwal adalah proses mekanik untuk menyusun suatu rencana dengan memberikan batasan waktu untuk tiap bagian pekerjaan dengan cara mengurutkan proses pekerjaan dan pemesanan secara sistematik. Untuk itu harus dijabarkan suatu pekerjaan menjadi aktivitas-aktivitas, sehingga dapat dikendalikan dari segi waktu pelaksanaannya. Pengendalian jadwal meliputi beberapa tahap, antara lain:

1. Tahap Pengadaan Material

Jadwal pengiriman material perlu diperhatikan secara baik, karena berkaitan dengan keberlangsungan suatu kegiatan. Pengiriman material tidak harus lebih cepat dari waktu pemesanannya, karena dapat menimbulkan permasalahan dalam penanganan dan penyimpanan material di lokasi. Sedangkan keterlambatan pengiriman material (terutama aktifitas yang tidak dapat ditunda) akan menyebabkan penundaan pelaksanaan kegiatan.

2. Tahap Pemakaian Material

Pengaturan waktu kedatangan material perlu dipertimbangkan dari awal, karena waktu kedatangan material yang terlalu cepat menimbulkan biaya tambahan untuk proteksi, gudang, dan penanganan yang lebih. Jadi lebih baik jika material yang datang dapat langsung ditempatkan di lokasi proyek atau langsung digunakan.

Metode Penelitian Jenis Penelitian

Penelitian ini tertermasuk penelitian terapan bila ditinjau dari tujuannya, yaitu menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah praktis.

Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Sipil di Instansi X di Malang. Sebagai obyek penelitiannya adalah pengendalian material praktek bengkel dan laboratorium.

Data Penelitian

Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data primer dengan cara menyebarkan kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan pada dua pihak, yaitu:

1. Kepada bagian pelaksana yaitu bagian logistik dan teknisi bengkel dan laboratorium. Kuesioner berisi tentang pengendalian jadwal material yang telah dilakukan.

2. Kepada penanggungjawab kegiatan praktek yaitu kepala bengkel, kepala laboratorium, dosen atau instruktur bengkel atau laboratorium yang berisi tentang penilaian kesesuaian jadwal kedatangan material terhadap jadwal pelaksanaan praktek.

Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan sistem sampel bertujuan atau Purposive Sample. Sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar (Arikunto, Suharsimi. 2006).

Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel tak bebas. Sebagai variabel bebasnya (X) adalah pelaksanaan pengendalian dari pelaksana logistik. Sedangkan varibel tak bebasnya (Y) adalah hasil penilaian oleh penanggungjawab pelaksana.

Rancangan Kuesioner

(3)

masing-masing dibuat 4 macam. Secara umum isi dari kuesioner untuk pelaksana adalah sebagai berikut: 1. Tahap pengadaan, meliputi: rencana kebutuhan,

pemilihan supplier, pemesanan

2. Tahap penerimaan material, meliputi: penurunan material, pengecekan

3. Tahap penyimpanan, meliputi: cara penyimpanan dan keamanan

4. Tahap pemakaian, meliputi: jenis, jumlah, komposisi, efisiensi pemakaian

5. Tahap penanganan sisa material

Sedangkan isi kuesioner untuk penanggungjawab dengan rincian sebagai berikut:

1. Penilaian kuantitas: hasil pengecekan jumlah realisasi terhadap rencana

2. Penilaian kualitas: hasil pengecekan mutu realisasi terhadap rencana

3. Penilaian jadwal: hasil pengecekan kesesuaian jadwal kedatangan material terhadap jadwal pelaksanaan praktek

4. Penilaian biaya: hasil pengecekan biaya realisasi terhadap rencana

Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan 2 penilaian dengan 5 skala dan 3 skala penilaian menggunakan skala likert, dengan pola sebagai berikut:

1. Pertanyaan pada pelaksana memerlukan jawaban dari “tidak pernah” hingga “sangat sering” dengan pola jawaban dan bobot yang disediakan dengan menggunakan skala likert adalah sebagai berikut :Tidak Pernah = 1; Jarang = 2; Cukup= 3; Sering = 4; dan Sangat sering = 5.

2. Untuk pertanyaan yang diberikan pada penanggungjawab memerlukan jawaban dari “kurang sesuai” hingga “sesuai”, maka pola jawaban dan bobot yang disediakan dengan menggunakan skala likert adalah sebagai berikut :Tidak Sesuai = 1; Kurang Sesuai= 2; dan Sesuai= 3.

Metode Analisis Data

Penilaian kuesioner dengan skor terbesar dilakukan pada pelaksana dan penanggungjawab dengan menggunakan Persamaan 1 (Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1992).

[ ⋯ ]

[  ] x % (1)

Keterangan:

n1,n2,n3,…ni = Skor pada setiap pertanyaan; x= Skor

skala tertinggi; dan I = Jumlah pertanyaan.

Kriteria penilaian hasil kuesioner pengendalian material pada pelaksana seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria penilaian pengendalian material

Nilai Kriteria dalam Melakukan Pengendalian Jadwal Material

80% < X ≤ 100% Sangat Baik 60% < X ≤ 80% Baik 40% < X ≤ 60% Cukup Baik 20% < X ≤ 40% Kurang Baik X ≤ 20% Tidak Baik

Kriteria penilaian hasil kuesioner pengendalian material pada penanggungjawab praktek ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Kriteria hasil penilaian Pelaksanaan praktek

Nilai Kriteria Penilaian Jadwal Pelaksanaan Praktek 80% < X ≤ 100% Sangat Baik 60% < X ≤ 80% Baik 40% < X ≤ 60% Cukup Baik 20% < X ≤ 40% Kurang Baik X ≤ 20% Tidak Baik

Setelah diperoleh nilai persentase hasil pengendalian dan hasil penilaian, selanjutnya dilakukan analisis pengaruh dengan menggunakan metode regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 20. Analisis regresi linier dilakukan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh dari pengendalian jadwal material praktek bengkel dan laboratorium terhadap kinerja praktek ditinjau dari aspek kesesuaian waktu praktek.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui permasalahan yang akan diangkat dalam topik penelitian diperlukan teori dan informasi-informasi melalui studi literature; 2) Pengumpulan data penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner kepada pihak pelaksana pengelolaan material praktek dan penanggungjawab kegiatan; 3) Proses seleksi data dengan menggunakan uji validitas dan uji realibilitas. Data yang tidak valid tidak dimasukkan dalam analisis data lebih lanjut; 4) Aalisis data penelitian secara deskriptif untuk mendapatkan nilai skor dari kuesioner yang dibagikan pada responden sebagai pelaksana dan penanggungjawab; 5) Analisis regresi untuk mengetahui pengaruh pengendalian jadwal material terhadap kesesuaian jadwal pelaksanaan praktek bengekel dan laboratorium; 6) Melakukan pembahasan hasil penelitian; dan 7) Penarikan kesimpulan hasil penelitian.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Identitas Responden

(4)

tenaga teknisi dan petugas gudang material praktek dengan pengalaman kerja rata-rata suadah lebih dari 5 tahun serta berpendidikan rata-rata sarjana.Dalam hal ini dapat diartikan bahwa responden tersebut sudah cukup berpengalaman dalam pekerjaannya dan dianggap mampu memahami dan mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan.

Peran pelaksana dalam praktek ini sangat penting, karena pelaksana tersebut mengetahui dan terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan praktek bengkel atau laboratorium mulai dari tahap perencanaan, penanganan/penerimaan, penyimpanan, pemakaian serta penanganan sisa material.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas instrument pengendalian jadwal material bertujuan untuk mengetahui ketepatan atau kecermatan instrument tersebut dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas ini menggunakan uji validitas item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item.

Dari hasil perhitungan korelasi didapat koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item, dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Penentuan layak tidaknya suatu item biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Atau dapat dilakukan penilaian langsung terhadap koefisien korelasi, dapat digunakan batas nilai minimal korelasi 0,30 (Priyatno 2008). Penentuan koefisien korelasi person menggunakan bantuan SPSS 20.

Menurut Azwar (1999) dalam Priyatno (2008) semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan, apabila jumlah item belum mencukupi, maka batas kriteria dapat diturunkan dari 0,30 menjadi 0,25. Tetapi menurunkan batas kriteria dibawah 0,20 sangat tidak disarankan.

Dari hasil analisis uji validitas instrument pengendalian jadwal diperoleh nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian disbandingkan dengan nilai batas minimal korelasi (0,3). Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai korelasi untuk semua item lebih besar sama dengan 0,3 dan dapat dinyatakan valid. Kecuali item 3, 6, dan 9 nilai korelasinya lebih kecil dari 0,3, hal ini dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total dan dinyatakan tidak valid. Dalam penelitian ini item yang tidak valid dikeluarkan saat melakukan analisis lebih lanjut.

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang

digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan menggunakan bantuan SPSS 20. Metode ini sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala misalnya 1 – 5 (Priyatno, Duwi. 2008).

Dalam uji reliabilitas dilakukan uji signifikansi pada taraf signifikan 0,05, yang berarti instrument dapat dikatakan reliable jika nilai alpha lebih besar dari koefisien korelasi (r) kritis product momen. Atau dapat menggunakan batasan tertentu. Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno (2008) menyatakan reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik.

Hasil uji reliabilitas instrument pengendalian jadwal diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,874, sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data n = 17, diperoleh sebesar 0,482. Nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,482, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrument penelitian ini reliable.

Pengukuran Pengendalian Jadwal Material Praktek Oleh Pelaksana

Berdasarkan hasil kuesioner dari 8 responden yaitu pihak pelaksana pengendalian diperoleh jawaban yang bervariasi. Selanjutnya jawaban tersebut diolah dengan cara mengelompokkan untuk analisis lebih lanjut. Berdasarkan hasil analisis secara deskriptif dari jawaban responden pada kuesioner tersebut akan diketahui apakah pengendalian jadwal material pada pelaksanaan praktek bengkel maupun di laboratorium telah dilakukan secara baik atau tidak. Selain itu juga akan didapat apakah diperlukan pengendalian jadwal material yang ketat dalam pelaksanaan praktek bengkel maupun di laboratorium.

Untuk menghindari terjadinya keterlambatan pelaksanaan praktek dan kekosongan material selama praktek berjalan, maka perlu dilakukan pengendalian jadwal. Kekosongan material dalam suatu praktek dapat diminimalisasikan dengan membuat jadwal pembelian material. Keterlambatan pembelian material dapat menyebabkan praktek terlambat. Pembelian material harus dilakukan sebelum sisa persediaan material dalam gudang habis.

Berdasarkan hasil analisis data secara deskriptif diketahui bahwa:

1. Rata-rata responden cukup sering merencanakan jadwal pengadaan material.

2. Rata-rata responden cukup sering melakukan penanganan penerimaan material praktek sesuai jadwal rencana.

(5)

4. Rata-rata responden telah sering melakukan penanganan order dari mahasiswa atau instruktur atau dosen material praktek sesuai jadwal rencana. 5. Rata-rata responden telah sering melakukan

penanganan pemakaian material praktek sesuai jadwal.

6. Dapat disimpulkan rata-rata responden telah sering melakukan pengendalian jadwal material praktek. Selanjutnya dapat dihitung persentase hasil pengendalian jadwal material yang dilakukan oleh responden dengan Persamaan 1, seperti ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Persentase Hasil Pengendalian Jadwal

Pelaksana Prosentase

1 75.00%

2 63.24%

3 70.59%

4 44.12%

5 77.94%

6 64.71%

7 61.76%

8 57.35%

Rata-Rata 64.34% Sumber: Hasil Perhitungan

Dari Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata prosentase pengendalian jadwal material yang dihasilkan oleh responden sebesar 64,34%, hal ini menunjukkan bahwa responden tersebut telah melakukan pengendalian material dengan baik.

Pengukuran Penilaian Material Praktek

Kuesioner yang kedua ditujukan pada penanggungjawab praktek yang menangani 8 responden tersebut sebagai penilai hasil kerja. Dalam penilain ini, kuesioner yang diberikan disesuaikan dengan rencana jadwal yang telah ditetapkan dalam praktek. Peran penanggungjawab di sini untuk mengetahui jadwal material yang telah digunakan oleh responden dalam melayani material praktek dan untuk mengetahui apakah jadwal hasil praktek sesuai dengan rencana.

Dari hasil analisis data secara deskriptif kemudian dihitung persentase hasil penilaian jadwal pemakaian material praktek yang dilakukan oleh responden tersebut, dengan menggunakan Persamaan 1, dan hasilnya disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil penilaian jadwal material

Responden Hasil Penilaian Jadwal

1 78.57%

2 78.57%

3 71.43%

4 50.00%

5 85.71%

6 71.43%

7 78.57%

8 71.43%

Rata-Rata 73.21% Sumber: Hasil Perhitungan

Dari hasil rekapitulasi pada Tabel 4 diperoleh informasi sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata prosentase penilaian terhadap jadwal pemakaian material oleh 8 responden sebesar 73,21%, hal ini menunjukkan bahwa penilaian penanggungjawab terhadap hasil jadwal material praktek yang telah dikerjakan pelaksana dinyatakan baik (sesuai jadwal rencana).

2. Nilai prosentase antara hasil pengendalian jadwal yang dilakukan oleh responden dengan penilaian penanggungjawab terdapat kesesuian yaitu sama-sama dengan kategori baik, hal ini ditunjukkan dengan nilai prosentase yang dilakukan oleh penanggungjawab dan responden berkisar antara 60% sampai 80% atau 60% < X ≤ 80%.

Pengaruh Pengendalian Jadwal Material Terhadap Kinerja Praktek

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier untuk mengetahui korelasi dan pengaruh pengendalian jadwal material terhadap kesesuaian dengan kinerja praktek ditinjau dari aspek kesesuaian terhadap jadwal pelaksanaan praktek.

Hipotesis yang digunakan dalam analisis pengaruh ini yaitu:

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengendalian material dengan kinerja biaya, mutu, dan waktu praktek

Hi : Ada pengaruh yang signifikan antara pengendalian material dengan kinerja biaya, mutu, dan waktu praktek

(6)

Tabel 5. Data regresi pengendalian jadwal terhadap

X = Pengendalian jadwal material

Y = Hasil penilaian waktu penyelesaian praktek

Dengan menggunakan bantuan SPSS 20, diperoleh hasil analisis regresi sederhana sebagai berikut:

1. Persamaan regresi Y terhadap X, yaitu: Y = 18,965 + 0,843 X1

2. Koefisien korelasinya (r) = 0,850

3. Koefisien sumbangan pengaruh (R) = 0,722 4. Hasil uji koefisien regresi sederhana menggunakan

uji t diperoleh nilai signifikansi = 0,008 < 0,05 yang berarti signifikan. Atau dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel, jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak. Dalam hal ini diperoleh nilai t hitung = 3,951 dan t tabel = 2,131 (α = 0,05 uji 2 sisi berarti dengan signifikansi 0,025, df = 17-1-1 = 15). Ternyata nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak, berarti ada pengaruh yang signifikan antara pengendalian jadwal material dengan waktu penyelesaian praktek. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa pengendalian jadwal material berpengaruh signifikan terhadap waktu penyelesaian praktek bengkel maupun laboratorium. Hal ini didukung dengan nilai sumbangan pengaruh sebesar 72,2% yang berarti kuat pengaruhnya, sedangkan sisanya 27,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ditinjau dalam penelitian ini.

Dari hasil analisis regresi menggunakan SPSS 20, diperoleh persamaan regresi : Y = 18,965 + 0,843 X. Dari persamaan regresi ini dapat diartikan bahwa apabila nilai pengendalian jadwal bertambah (X) sebesar 1 unit, maka hasil dari penilaian waktu penyelesaian praktek (Y) akan bertambah sebesar 0,843. Dari persamaan di atas, didapat garis regresi penilaian waktu penyelesaian praktek terhadap pengendalian jadwal seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Garis regresi penilaian waktu

penyelesaian praktek terhadap pengendalian jadwal

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian sebagai berikut: 1. Pelaksana telah cukup baik melakukan

pengendalian jadwal material praktek bengkel maupun laboratorium.

2. Pengendalian jadwal material berpengaruh kuat dan signifikan terhadap waktu pelaksanaan/ penyelesaian praktek, dengan sumbangan pengaruh sebesar 72,2% yang berarti kuat pengaruhnya. Dapat dikatakan semakin baik pengendalian jadwal material semakin baik pula ketepatan waktu pelaksanaan praktek.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. Azwar, Syaifudin. (1999). Penyusunan Skala

Psikologi. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Bandripta A.Y. (2009). Analisa Persediaan Material Proyek Pembangunan Kompleks PasarTradisional dan Plasa Lamongan, Laporan Akhir, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.

Febriani, Qonita, (2011). Pengaruh Pengendalian Material Terhadap Mutu, Waktu Dan Biaya Penyelesaian Proyek Perumahan Tirtasani Royal Resort Di Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang.

Nurkancana, Wayan dan Sunartana. (1992). Evaluasi Pendidikan. Usaha Nasional, Surabaya.

Priyatno, Duwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS”. Media Kom, Jakarta.

Sekaran, Uma. (1992). Research Methods for Bussines, A Skills Building Approach. 2nd edition.

New York: John Wiley and Sons.

Gambar

Tabel 2. Kriteria hasil penilaian Pelaksanaan praktek Kriteria Penilaian Jadwal
Tabel 4. Hasil penilaian jadwal material
Tabel 5. Data regresi pengendalian jadwal terhadap penilaian waktu praktek

Referensi

Dokumen terkait