• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku keluarga dalam pencegahan kejadian jatuh pada lansia di lingkungan x kelurahan teladan timur kecamatan medan kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku keluarga dalam pencegahan kejadian jatuh pada lansia di lingkungan x kelurahan teladan timur kecamatan medan kota"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Lansia atau lanjut usia adalah suatu periode penutup dalam rentang hidup

seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode

terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh

manfaat (Hurlock, 1999).

Sedangkan menurut Undang-Undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan

lanjut usia menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai

usia 60 tahun ke atas. Sementara itu WHO menyatakan bahwa lanjut usia meliputi

usia pertengahan yaitu kelompok usia 45-59 tahun. Selain itu lansia adalah

seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologi dan fisik serta

kejiwaan dan sosial. Menua (manjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya

secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti

dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap

infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho, 2008).

Pada tahun 2000 diperkirakan jumlah lanjut usia meningkat menjadi 9,99%

dari seluruh penduduk Indonesia (22.277.700 jiwa) dengan umur harapan hidup

65 – 67 tahun, dan pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 11,09 % atau

29.120.000 jiwa lebih dengan umur harapan hidup mencapai 70 sampai 75 tahun

(Nugroho, 2000). Jumlah lansia di propinsi Sumatera Utara adalah sebanyak

664.900 jiwa pada tahun 2005. Dari data kelurahan di lingkungan X kelurahan

1

(2)

teladan timur kecamatan medan kota jumlah keluarga yang mempunyai lansia

sebanyak 50 lansia yang berumur 55-60 tahun.

Memang tidak dapat dibantah, bila seseorang yang bertambah tua,

kemampuan fisik dan mental hidupnya akan perlahan-lahan pasti menurun. Semua

perubahan tersebut khususnya pada perubahan fisik misalnya perubahan pada

sistem penglihatan, persarafan, dan muskuloskeletal. Dampak dari perubahan

tersebut, lansia akan mengakibatkan aktifitas lansia menjadi menurun. Perubahan

tersebut mengakibatkan kelambanan bergerak, langkah pendek-pendek,

penurunan irama, kaki tidak dapat menapak dengan kuat dan cenderung gampang

terpeleset atau tersandung sehingga lansia mudah terjatuh (Nugroho, 2000).

Jatuh pada lansia merupakan salah satu masalah penting didalam bidang

Gerontologi Medis. Jatuh dapat mengakibatkan gangguan berjalan. Seperti yang

kita ketahui komplikasi akbiat jatuh seperti fraktur kolumna femoris dapat

mengakibatkan gangguan mobilitas pada lansia. Disamping itu akibat dari jatuh

tidak hanya menimbulkan perlakuan fisik tetapi juga menimbulkan masalah

psikis, seperti perasaan takut akan jatuh itu sendiri. Oleh karena itu jatuh berperan

penting dalam kesehatan dan kualitas hidup lansia (Gallo, Reuchell & Andersen,

1998).

Jatuh secara singkat bisa diartikan sebagai a person coming to rest on the

ground or another lower level atau dengan kata lain suatu kejadian yang

dilaporkan penderita atau saksi mata, yang melibatkan suatu kejadian yang

menyebabkan seseorang mendadak terbaring atau terduduk dilantai atau tempat

(3)

yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka

(Probosuseno, 2006).

Insiden jatuh di masyarakat Amerika Serikat pada umur lebih dari 65 tahun

berkisar 1/3 populasi lansia setiap tahun, dengan rata-rata jatuh 0,6/orang

(Reuben, 1996). Berdasarkan survei masyarakat Amerika Serikat, terdapat sekitar

30 % lansia berumur lebih dari 65 tahun jatuh setiap tahunnya. Separuh dari angka

tersebut mengalami jatuh berulang (Tinetti, 1992). Angka kejadian jatuh pada

fasilitas perawatan di Amerika Serikat berkisar 40 % dari penghuninya pernah

jatuh (Leueckenotte, 2000)

Kejadian jatuh pada lansia dapat dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan

ekstrinsik (Darmojo, 2004). Adapun faktor intrinsik antara lain sistem syaraf

pusat, demensia, gangguan sistem sensorik, gangguan sistem kardiovaskuler,

gangguan metabolisme, dan gangguan gaya berjalan. Sedangkan faktor ekstrinsik

meliputi lingkungan, aktifitas, dan obat-obatan.

Kematian akibat jatuh sangat sulit diidentifikasi karena sering tidak disadari

oleh keluarga. Keluarga mempunyai peran penting dalam pencegahan terjadinya

kejadian jatuh pada lansia, peran keluarga disini berupaya untuk meningkatkan

pengurangan risiko jatuh pada lansia, upaya selanjutnya untuk meningkatkan

status kesehatan lansia seperti menjaga kesehatan dengan baik, mengkonsumsi

makanan bergizi, dan berolahraga teratur sesuai usia.

Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimanakah perilaku

keluarga dalam pencegahan kejadian jatuh pada lansia di Lingkungan X

Kelurahan Teladan Timur Kecamatan Medan Kota.

(4)

2. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana perilaku keluarga dalam pencegahan kejadian jatuh pada lansia di

Kelurahan Teladan Timur Kecamatan Medan Kota?

3. Tujuan penelitian

Untuk mengindentifikasi perilaku keluarga dalam pencegahan kejadian jatuh pada

lansia di kelurahan Teladan Timur Kecamatan Medan Kota.

4. Manfaat penelitian

4.1 Bagi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi serta dasar

pengetahuan bagi para mahasiswa-mahasiswi keperawatan dan dapat dijadikan

sebagai materi latihan dalam pemberian penyuluhan di keluarga pada

keperawatan komunitas.

4.2 Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan informasi agar dapat

meningkatkan penalayan dalam mengatasi terjadinya jatuh terutama pada

lansia.

4.3 Bagi penelitian selanjutnya

Hasil penelitian dapat menjadi data dasar untuk penelitian selanjutnya dan

untuk menambah revelensi mengenai perilaku keluarga dalam pencegahan

terjadinya jatuh pada lansia dan dapat dilanjutkan pada penelitian yang lebih

luas.

Referensi

Dokumen terkait

BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, program jaminan pensiun, dan program jaminan

(1) Penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a, hanya dapat dilakukan atas dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintah dengan

UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK ETANOL DAUN Elephantopus schaber L., Ocimum basilicum L.forma citratum Back., Graptophylum pictum Griff, dan Gynura procumbens Merr.. DENGAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh pada kelas IV B MI Ketib dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi menggali informasi dari teks

model pembelajaran PWIM (Picture Word Inductive Model) ini berusaha membuat siswa dapat mencantumkan judul lewat. penginderaannya dalam sebuah

sekali, langkah-langkah pembelajaran menggunakan tipe Student Teams Achievement Division sudah dilaksanakan dengan baik namun masih ada beberapa siswa yang masih

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas IV SDN Buahdua I Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang pada pembelajaran bahasa Indonesia membaca pemahaman dalam

Untuk menguji coba Receiver RF Circuit Training System GRF-3300, digunakan beberapa alat yaitu Spectrum Analyzer, Oscilloscope, Distortion Meter dan Function