• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Potensi Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman yang Diisolasi dari Rizosfer Padi Sehat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian Potensi Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman yang Diisolasi dari Rizosfer Padi Sehat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 4 No. 2. Hal 71-77 ISSN: 2087-7706

KAJIAN POTENSI RIZOBAKTERI PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN

YANG DIISOLASI DARI RIZOSFER PADI SEHAT

Potential Study of Plant Growth Promoting Rhizobacteria Isolated

from Healthy Rice Rhizosphere

GUSTI AYU KADE SUTARIATI*), TRESJIA CORINA RAKIAN, AGUSTINA, NOVITA SOPACUA, LA MUDI, MUBAYYINUL HAQ

Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari

ABSTRACT

The experiment was carried out to characterize the ability of rhizobacteria isolated from the rhizosphere of healthy lowland rice in dissolving phosphate or fixing nitrogen. The research was conducted from February to June 2011 at Agronomy Laboratory, Agriculture Faculty, Halu Oleo University. The experiment was arranged based on descriptive methods. Overall, the number of isolates characterized were 40 isolates. The results of the isolate characterization were documentated with specific indicators (eg. the ability to dissolve phosphate in the form of halo/clear zone). The research indicated that most of these isolates had the ability to dissolve phosphate and fix nitrogen. Isolates PKNW 6, PKMN 7, PKNS 3, PKNS 9 and PKNW 4 showed better ability in dissolving phosphate and fixing nitrogen than other isolates evaluated. Further studies are still needed for the development of the potential isolates as biological agensts or biofertilizer.

Keyw or ds: healthy r ice r hizospher e, r hizobacter ia, fix nitr ogen, dissolve phosphat e

1

PENDAHULUAN

Pr oduktivitas padi saw ah nasional Indonesia dalam skala r egional cukup tinggi dan menonjol dibandingkan dengan negar a-negar a lainnya di Asia, kecuali Cina, Jepang, dan Kor ea. Namun demikian keber hasilan peningkatan pr oduksi ber as nasional yang didukung oleh Revolusi Hijau belum diikuti oleh peningkatan kesejahter aan petani. Hal ini disebabkan oleh kur angnya teknologi yang dapat menunjang peningkatan pr oduktivitas tanaman padi yang r amah lingkungan dan ber kelanjutan, kar ena sebagian besar petani khususnya di Sulawesi Tenggar a hanya mengandalkan pupuk kimia dalam meningkatkan kesubur an tanah. Sebagai contoh lahan yang dipupuk dengan Ur ea secar a ter us mener us cender ung menampakkan r espon kesubur an tanaman seketika, tetapi ber dampak pada cepat habisnya bahan or ganik tanah. Pemakaian

*)Alamat kor espondensi: Email : sutar iati69@yahoo.co.id

pupuk dan pestisida kimia secar a ter us mener us dan tidak bijaksana, menyebabkan tumpukan r esidu yang melebihi daya dukung lingkungan dan menyebabkan tanah menjadi “sakit”. Akibatnya ber bagai upaya/ pr ogr am ber basis bahan kimiawi yang diluncur kan untuk peningkatan pr oduktivitas tanaman sudah tidak mampu member ikan hasil sesuai yang dihar apkan, bahkan yang ter jadi justr u cender ung menur un kar ena telah mencapai titik jenuh atau telah ter jadi levelling off

pr oduksi (Kasno, 2010). Untuk mengantisipasi per masalahan ter sebut, maka per lu dilakukan ter obosan teknologi budidaya menggunakan car a-car a yang lebih r amah lingkungan agar kondisi tanah yang sakit dapat menjadi sehat kembali. Hilangnya mikr oor ganisme menguntungkan yang ber asosiasi dengan tanaman, har us dikembalikan agar fungsi-fungsi keseimbangan ekosistem per tanian ber langsung kembali secar a nor mal.

Padi saw ah mer upakan sumber pangan pokok bagi sebagian besar masyar akat Indonesia, sehingga keter batasan

(2)

penyediaannya tidak hanya ber dampak pada ketahanan pangan bangsa, akan tetapi dapat mengakibatkan dampak yang lebih luas ter utama pada stabilitas sosial, ekonomi, dan politik bangsa. Oleh kar ena itu per lu dilakukan ber bagai upaya untuk meningkatkan pr oduktivitas padi sawah, namun demikian teknik budidaya yang menggunakan pupuk dan pestisida kimia har us diminimalisasi, diganti dengan teknik budidaya yang lebih r amah lingkungan dan ber kelanjutan.

Teknologi yang sedang pesat per kembangannya saat ini adalah pemanfaatan mikr oor ganisme (bakter i sapr ofit non patogenik) yang dieksplor asi dar i r izosfer tanaman (r izobakter i) yang dapat memacu per tumbuhan tanaman (Desmawati, 2006; Loon, 2007). Lebih lanjut dijelaskan bahw a r izobakter i memiliki kemampuan mengolonisasi r izosfer secar a agr esif dan beber apa jenis r izobakter i mampu ber per an ganda sebagai biofer tilizer dan biopr otektan pada tanaman (Ashr afuzzamanet al.,2009).

Penggunaan bakter i non patogenik yang dieksplor asi dar i per akar an tanaman (r izobakter i) yang ter golong ke dalam kelompok Plant Growth Promoting

Rhizobacteria (PGPR) mer upakan satu

sumbangan bioteknologi dalam usaha peningkatan pr oduktivitas tanaman. Rizobakter i mer upakan suatu kelompok bakter i yang hidup secar a sapr ofit pada daer ah r izosfer atau daer ah per akar an dan beber apa jenis diantar anya dapat ber per an sebagai pemacu per tumbuhan tanaman dan atau sebagai agens biokontr ol ter hadap penyakit sehingga mampu meningkatkan hasil tanaman per tanian (Sutar iatiet al., 2006; Loon

et al., 2007; Elangoet al., 2013).

Beber apa peneliti melapor kan bahwa r izobakter i dar i kelompok Bacillus spp. dan

Pseudomonas spp., mampu melar utkan fosfat (Sutar iati, 2006), sedangkan kelompok Ser r atia spp., selain mampu meningkatkan keter sediaan P juga dapat memfiksasi nitr ogen (Gholami et al., 2008). Isolat Bacillus

spp. juga dilapor kan mampu mensintesis hor mon tumbuh IAA (Sutar iati, 2006), giber elin (Joo et al., 2005), dan sitokinin (Timmusk et al., 2005), isolat P. fluorescens

mampu menghasilkan IAA (Sutar iati, 2006), giber elin dan sitokinin (Ahmad et al., 2005), demikian pula isolat Serratia spp. dilapor kan

mampu mensintesis IAA (El-Azeem et al.,

2007).

Potensi r izobakter i sebagai pemacu per tumbuhan tanaman melalui kemampuannya melar utkan fosfat atau memfiksasi nitr ogen atau mempr oduksi hor mon tumbuh mer upakan kar akter istik r izobakter i yang diinginkan. Oleh kar ena itu untuk memper oleh r izobakter i yang ber potensi sebagai PGPR per lu dievaluasi kar akter ter sebut. Beber apa jenis r izobakter i indigenus Sulaw esi Tenggar a (Bacillus spp.,

Pseudomonas fluorescens dan Serratia spp. telah ber hasil diisolasi di Labor ator ium Unit Agr onomi Fakultas Per tanian Univer sitas Halu Oleo. Ber dasar kan hasil uji in vitr o kar akter isasi fisiologis dan biokimia ter hadap isolat r izobakter i ter sebut, beber apa isolat diketahui memiliki kemampuan mempr oduksi hor mon tumbuh IAA. Penelitian ini ber tujuan untuk mengetahui potensi isolat r izobakter i indigenus ter sebut pelar ut P dan fiksasi N. Jika ter bukti efektif, hasil uji ter sebut dapat digunakan sebagai metode seleksi awal untuk mendapatkan r izobakter i yang potensial dikembangkan sebagai alter natif pupuk hayati (biofertilizer) pada budidaya tanaman padi saw ah di Indonesia.

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat. Penelitian

dilaksanakan di Labor ator ium Agr onomi Fakultas Per tanian Univer sitas Halu Oleo,

pada bulan Pebr uar i sampai dengan Juni 2011.

Bahan dan Alat. Bahan-bahan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi lokal, MgSO4 7H2O, FeSO4 7H2O, NaMoO4 2H2O, MnSO4 5H2O, CaCl2, K2HPO4 dalam buffer NaCl, glukosa, NaCl, KCl, MgSO4, MnSO4, FeSO4, yeast extract, (NH4)2SO4, agar dan aquades. Alat-alat yang digunakan adalah boks per kecambahan, oven, timbangan analitik, jar um ose, cawan petr i, lampu bunsen, hand sprayer, autoclave, Laminar air flow cabinet, gelas ukur , mistar dan alat tulis menulis.

Persiapan dan Perbanyakan Isolat

Rizobakteri. Media yang digunakan untuk

per banyakan bakter i yaitu TSA dan Kings’B. Media TSA ini dibuat dar i campur an agar 20 g dan Tr ypthic Soy Br oth 3 g. Sedangkan untuk pembuatan media Kings’B ter dir i dar i

(3)

campur an agar 20 g, pr otease peptone 20 g, glycer ol 15 mL, K2HPO42,5 g dan MgSO4.7H2O 6 g. Campur an bahan untuk pembuatan media TSA dan Kings’B dilar utkan dalam air ster il 1000 mL dan dir ebus sampai mendidih selama ± 20 menit. Campur an bahan yang telah mendidih dimasukkan kedalam Er lenmeyer dan dister ilkan dengan menggunakan

autoclave (T 121º C, p 1 atm, t 20 menit). Setelah itu, campur an bahan ter sebut dituang dalam caw an petr i setebal 0,5 cm secar a aseptik dalam laminar air flow cabinet

kemudian didinginkan dan siap digunakan.

Karakterisasi Kemampuan Isolat

Bakteri Rizosfer Melarutkan Fosfat.

Pengujian kemampuan bakter i r izosfer melar utkan fosfat menggunakan media uji

Pikovskaya’s agar dengan penambahan tri-calcium phosphate (TCP) sebagai sumber fosfat. Komposisi per liter media yang digunakan ter dir i atas glukosa (10 g), NaCl (0,2 g), KCl (0,2 g), MgSO4 (0,1 g), MnSO4 (2,5 mg), FeSO4 (2,5 mg), yeast extract (0,5 g), (NH4)2SO4 (0,5 g), dan agar (15 g). Media dister ilisasi dengan pemanasan menggunakan autoklaf dan setelah ster ilisasi pH media diatur menjadi 7,2 dengan KOH 5 N. Media uji dituangkan kedalam caw an petr i (ф 9 cm), dibuat lubang dengan pelubang gabus dan diisi dengan 0,2 mL suspensi isolat bakter i r izosfer yang diuji. Media uji dengan bakter i diinkubasi selama 3 har i dalam r uang inkubasi dengan suhu 28o C. Kemampuan melar utkan

fosfat dar i isolat yang diuji dievaluasi secar a kualitatif ber dasar kan ter bentuknya halo disekitar lubang yang ber isi suspensi bakter i

Karakterisasi Kemampuan Isolat

Bakteri Rizosfer Memfiksasi N. Pengujian

kemampuan memfikasasi N menggunakan media yang ter dir i dar i MgSO4 7H2O (25 g), FeSO4 7H2O (0,01 g), NaMoO4 2 H2O (0,01 g), MnSO4 5H2O (0,01 g), CaCl2 (0,1 g), K2HPO4 dalam buffer NaCl (5 mL) dan Agar (17 g-20 g). Isolat mur ni umur 48 jam, digor eskan/ ditumbuhkan pada media ter sebut kemudian dilanjutkan dengan inkubasi pada suhu r uang selama 4 har i, selanjutnya mengamati per tumbuhan bakter i yang tumbuh. Indikator isolat yang mampu memfiksasi N ditandai dengan per tumbuhan isolat dalam media tanpa N melalui per ubahan tingkat keker uhan media cair .

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kemampuan isolat rizobakteri dari

rizosfer padi sawah untuk melarutkan

fosfat. Hasil pengamatan kemampuan

melar utkan fosfat dar i r izosfer padi sehat yang diuji (ber upa pembentukan zona bening (halo) pada media TCP) menunjukkan bahw a dar i 40 isolat yang diuji, hanya 5 yang tidak mampu melar utkan fosfat, sementar a itu 35 isolat yang dapat melar utkan fosfat, memiliki tingkat pelar utan yang ber var iasi (kisar an halo 0,15-1,25) (Tabel 1).

Tabel 1. Kemampuan ber bagai isolat r izobakter i dar i r izosfer padi sehat untuk melar utkan fosfat Isolat

r izobakt er i dar i padi saw ah

Pelar ut

fosfat Diamet er Halo(cm) r izobakt er i dar iIsolat padi saw ah

Pelar ut

fosfat Diamet er Halo (cm)

Har i I Har i II Har i I Har i II

PKNS 1 * 0,75 0,75 PKMN 5 * - 0,15 PKNS 2 * 0,45 0,55 PKMN 6 * 0,60 0,75 PKNS 3 * 0,8 1,05 PKMN 7 * 0,70 1,10 PKNS 4 * 0,25 1,00 PKMN 8 * 0,65 0,95 PKNS 5 - - - PKNW 1 - -PKNS 6 * 0,7 0,55 PKNW 2 * 0,40 0,55 PKNS 7 * - 0,20 PKNW 3 * 0,45 0,55 PKNS 8 * 0,45 0,65 PKNW 4 * 0,50 1,05 PKNS 9 * 0,65 1,05 PKNW 5 * 0,55 0,80 PKNS 10 * 0,60 0,90 PKNW 6 * 0,65 1,25 PKNS 11 - - - PKNW 7 * 0,75 1,00 PKNS 12 * 0,40 0,75 PKNW 8 * 0,75 1,00 PKNS 13 * - 0,15 PKLK 1 * 0,40 0,70 PKNS 14 * - 0,15 PKLK 2 * 0,65 0,65 PKNS 15 - - PKLK 3 * 0,65 0,75 PKNS 16 - - PKLK 4 * 0,45 0,75 PKMN 1 * 0.40 0,55 PKLK 5 * 0,40 0,70 PKMN 2 * 0,60 0,80 PKLK 6 * 0,70 0,85 PKMN 3 * 0,60 0,80 PKLK 7 * 0,50 0,90 PKMN 4 * 0,50 0,95 PKLK 8 * 0,85 0,95

(4)

Kemampuan isolat rizobakteri dari rizosfer padi sawah untuk memfiksasi

nitrogen. Hasil pengamatan kemampuan

isolat r izobakter i dar i r izosfer padi saw ah untuk memfiksasi nitr ogen disajikan pada Tabel 2. Dar i 40 isolat yang diuji, 25 isolat mampu memfiksasi nitr ogen yang ditunjukkan

dengan adanya per ubahan suspensi bakter i dar i bening menjadi ker uh. Semakin meningkat keker uhannya, maka semakin tinggi kemampuan fiksasi nitr ogen isolat ter sebut. Pengamatan ber sifat kualitatif, ber gantung pada tingkat keker uhan suspensi isolat pada media tanpa N.

Tabel 2. Kemampuan isolat r izobakter i dar i r izosfer padi saw ah untuk memfiksasi Nitr ogen

Isolat r izobakter i dar i padi

saw ah Fiksasi N

Isolat r izobakter i dar i

padi saw ah Fiksasi N

PKNS 1 + PKMN 5 -PKNS 2 ++ PKMN 6 -PKNS 3 - PKMN 7 -PKNS4 ++ PKMN 8 -PKNS 5 + PKNW 1 + PKNS 6 - PKNW 2 + PKNS 7 - PKNW 3 ++ PKNS 8 ++ PKNW 4 + PKNS 9 + PKNW 5 + PKNS 10 ++ PKNW 6 ++ PKNS 11 ++ PKNW 7 + PKNS 12 ++ PKNW 8 ++ PKNS 13 - PKLK 1 + PKNS 14 - PKLK 2 ++ PKNS 15 - PKLK 3 ++ PKNS 16 - PKLK 4 ++ PKMN 1 - PKLK 5 -PKMN 2 ++ PKLK 6 ++ PKMN 3 - PKLK 7 ++ PKMN 4 - PKLK 8 +

Keter angan : (+) mampu fiksasi nitr ogen dan (-) tidak mampu fiksasi nitr ogen

Pembahasan.Hasil pengujian kemampuan

r izobakter i padi saw ah melar utkan fosfat dan memfiksasi nitr ogen menunjukkan bahwa lebih dar i 50% isolat yang diuji, memiliki kemampuan keduanya. Kemampuan melar utkan fosfat diindikasikan dengan ter bentuknya zona bening (halo) di sekitar lubang yang ber isi suspensi r izobakter i pada

media yang mengandung

Tri-calciumphosphate. Ber dasar kan pengamatan diameter halo yang ter bentuk, ter dapat var iasi pembentukan halo pada hampir semua isolat yang diuji. Isolat PKNW 6 menunjukkan kemampuan melar utkan fosfat ter baik, dengan diameter 1,25 cm, kemudianl isolat PKMN 7 dengan diameter 1,1 cm, dan isolat PKNS 3, PKNS 9 dan isolat PKNW 4 dengan diameter masing-masing 1,05 cm. Per bedaan

kemampuan setiap isolat dalam melar utkan fosfat diduga disebabkan oleh per bedaan kar akter fisiologis dan biokimia masing-masing isolat. Kajian sebelumnya (Sutar iati et al., 2006; Idr iset al., 2009; Alavi et al, 2013) juga melapor kan hasil yang sama bahwa kemampuan melar utkan fosfat oleh bakter i ber beda-beda ber gantung pada str ain. Per for ma pelar utan fosfat oleh r izobakter i ditampilkan pada Gambar 1.

Mikr oba yang ber per an dalam pelar ut fosfat adalah bakter i, cendawan dan aktinomisetes. Spesies-spesies bakter i yang mempunyai kemampuan tinggi untuk melar utkan fosfat adalah Pseudomonas striata, P. rathonis, Bacillus polymixa, dan B. megaterium(Rao, 1994). Faccini et al. (2004); Poonguzhali et al. (2008); Shar ma et al.

(5)

(2007), menambahkan bahw a r izobakter i dar i kelompok Bacillus spp. danPseudomonas spp. dilapor kan memiliki kemampuan lebih baik dalam melar utkan fosfat, dibandingkan dengan kelompok bakter i lainnya. Semua bakter i ter sebut mempunyai kemampuan yang stabil dalam melar utkan fosfat yang tidak ter sedia di dalam tanah. Selanjutnya Idr iset al.

(2009) melapor kan bahw a r izobakter i

Serratia marcescens juga mampu melar utkan fosfat.

Gambar 1. Kemampuan r izobakt er i melar utkan fosfat ditunjukkan oleh adanya zona bening atau halo (tanda panah) pada media selektif (Pikovskaya’s agar + tri-calciumphosphate)

Kelompok bakter i Pseudomonas sp. dan

Bacillus sp. dapat mengeluar kan asam-asam or ganik, seper ti asam for miat, asetat dan laktat yang ber sifat melar utkan bentuk-bentuk fosfat yang sukar lar ut menjadi bentuk yang ter sedia bagi tanaman (Kang et al., 2007; Chaihar net al., 2008; Khanet al.,2009; Par ket al., 2009; Mehr ab et al., 2010). Fosfat yang ter sedia dalam bentuk or ganik dan anor ganik. Fosfor or ganik mengandung senyaw a-senyaw a yang ber asal dar i tanaman dan mikr oor ganisme dan ter susun dar i asam nukleat, fosfolipid dan fitin (Rao, 1994). Lebih lanjut menur ut Rao (1994) mikr oor ganisme tanah yang dapat melar utkan fosfat memegang per anan dalam memper baiki tanaman yang mengalami defisiensi fosfor .

Ber dasar kan hasil pengujian kemampuan isolat Rizobakter i yang diisolasi dar i r izosfer padi sehat menunjukkan bahw a dar i 40 isolat yang diuji ter dapat 26 isolat yang dapat memfiksasi nitr ogen. Isolat-isolat yang memiliki kemampuan memfiksasi nitr ogen adalah PKNS 1, PKNS 2, PKNS 4, PKNS 5, PKNS 8, PKNS 9, PKNS 10, PKNS 11, PKNS 12, PKBR

2, PKNW 1, PKNW 2, PKNW 3, PKNW 4, PKNW 5, PKNW 6, PKNW 7, PKNW 8, PKLK 1, PKLK 2, PKLK 3, PKLK 4, PKLK 6, PKLK 7 dan PKLK 8. Kemampuan setiap isolat untuk memfiksasi nitr ogen ber beda-beda, hal ini dapat dilihat dar i tingkat keker uhan yang ter jadi pada setiap tabung r eaksi yang ber isi isolat padi sehat. Per for mansi kemampuan fiksasi N oleh r izobakter i ditampilkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Kemampuan r izobakt er i memfiksasi N ditunjukkan oleh adanya per ubahan keker uhan suspensi r izobakt er i (semakin ker uh, fiksasi N semakin kuat)

Pada umumnya, sumber nitr ogen ber asal dar i udar a bebas yang difiksasi oleh mikr oba tanah. Mikr oba tanah yang umum ber per an adalah bakter i yang hidup di daer ah per akar an tanaman yang memiliki bintil akar atau nodul akar . Namun, ber dasar kan penelitian ini, didapatkan mikr oba yang hidup di daer ah per akar an tanaman yang tidak memiliki bintil akar yaitu padi saw ah yang sehat. Mikr oba tanah yang hidup di r izosfer padi saw ah sehat yang mampu memfiksasi nitr ogen ber ar ti memegang per anan penting dalam menyediakan unsur har a nitr ogen dalam bentuk ter sedia bagi tanaman. Dengan demikian, per tumbuhan tanaman dapat ter pacu dan ber kembang dengan baik. Mikr oba yang ber per an sebagai PGPR mampu ber per an dalam fiksasi N secar a biologis dar i udar a (Akhtar et al.,2009; Bhattachar yya dan Jha, 2012). Inokulasi r izobakter i member ikan kontr ibusi mencapai 20-50% dar i total kebutuhan Nitr ogen tanaman dar i pr oses fiksasi N2(Mehr abet al.,2010).

Oleh kar ena sebagian besar isolat-isolat yang diuji mer upakan mikr oor ganisme yang mampu melar utkan fosfat dan memfiksasi nitr ogen, maka isolat -isolat ter sebut dapat dir ekomendasikan dalam pengujian-pengujian

(6)

lanjutan untuk pengembangannya sebagai biofer tilizer . Dengan demikian, jika ber hasil maka penggunaan pupuk kimia dapat diminimalkan dan diganti dengan teknologi pemupukan yang r amah lingkungan dan ber kelanjutan.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan. Ber dasar kan hasil penelitian

dapat disimpulkan bahw a sebagian besar isolat r izobakter i yang diisolasi dar i r izosfer padi sehat dar i 4 kabupaten di Sulaw esi Tenggar a memiliki kemampuan melar utkan fosfat dan memfiksasi nitr ogen. Isolat PKNW 6, t PKMN 7, PKNS 3, PKNS 9 dan PKNW 4 mampu melar utkan fosfat dan nitr ogen lebih baik dibandingkan dengan isolat lainnya.

Saran. Diper lukan pengujian-pengujian

lanjutan baik di tingkat labor ator ium, r umah kaca maupun lapangan untuk pengembangan isolat-isolat r izobakter i potensial hasil penelitian ini menjadi pupuk hayati.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad F, Ahmad I, Khan MS. 2005. Indoleacetic acid pr oduction by the indigenous isolates of Azotobacter and fluor escent pseudomonad in the pr esence and absence of tr yptophan. Tur k. J. Biol. 29:29-34.

Akhtar MJ, Asghar HN, Shahzad K, Ar shad M. 2009. Role of plant gr ow th pr omoting r hizobacter ia applied in combinat ion w ith compost and miner al fer tilizer s to impr ove gr ow th and yield of w heat (Triticum aestivum L.). Pak. J. Bot., 41(1): 381-390.

Alavi, BSG, Soleymani M, Ahmadzadeh M, Soleymani S. 2013. Ability of r hizobacter ia of valer ian in phosphat e solubilization and their symbiot ic efficiency. J. Sci. & Technol. Gr eenhouse Cultur e 4(13).

Ashr afuzzaman M, Hossen FA, Ismail MR, Hoque MdA, Islam MZ, Shahidullah SM, Meon S. 2009. Efficiency of plant gr ow th-pr omoting r hizobact er ia (PGPR) for t he enhancement of r ice gr ow th. Afr ican Jour nal of Biot echnology 8 (7): 1247-1252.

Bhattachar yya PN, Jha DK. 2012. Plant gr ow th-pr omoting r hizobacter ia (PGPR): emer gence in agr icultur e. Wor ld J. Micr obiol. Biotechnol. 28:1327–1350.

Chaihar n M, Chunhaleuchan S, Kozo A, Lumyong S. 2008. Scr eening of r hizobacter ia for their plant gr ow th pr omoting activities. KMITL Sci. Tech. J. 8(1): 18-23.

Desmaw ati 2006. Pemanfaatan Plant Growth Promoting Rhizobacter (PGPR) Pr ospek Yang Menjanjikan dalam Ber usaha Tani Tanaman. POPT Dir ektor at Per lindungan Tanaman Hor tikultur a dan Ditjen Hor tikultur a . http://ditlin.hortikultura.deptan.go.id/tulisan/d esmawati.htm,[ Accessed 18 oktober 2010].

Elango R , Par thasar athi R, MegalaS. 2013. Field level studies on the associat ion of plant gr ow th pr omoting r hizobacter ia (PGPR) in Gloriosa Superba L. r hizospher e. Indian St r eams Resear ch Jour nal 3(10): 1-6.

El-Azeem SAMA, Mehana TA, Shabayek AA. 2007. Some plant gr ow th pr omoting t r aits of r hizobact er ia isolated fr om Suez Canal r egion, Egypt. Afr ican Cr op Science Confer ence Pr oceedings 8:1517-1525.

Faccini G, Gar zon S, Mar tines M, Var ela A. 2004.Evaluation of the effects of a dual inoculum of phosphate-solubilizing bacter ia and Azotobacter chroococcum, in cr eolo potato (Papa “Cr iolla”) (Solanum phureya) var ‘Yema

de Huevo’.

http:\ w w w .ag.aubur n.edu/ ar gentina/ pdfmanus cr ipts/ faccini.pdf [ Diakses 28 Okt 2011] . Gholami A, Biar i A, Nezar at S. 2008. Effect Of Seed

Pr iming With Gr ow th Pr omoting Rhizobacter ia At Differ ent Rhizospher e Condition On Gr ow th Par amet er Of Maize. Int er national Meeting On Soil Fer tility Land Management and Agr oclimatology. Tur key P: 851-856.

Hasta L, 2010. Pener apan Padi Saw ah Ramah Lingkungan. Ar tikel Batavia. http://bataviase.co.id/category/media/media-indonesia.(Diakses 23 oktober 2010).

Idr is A, Labuschagne N, Kor sten L. 2009. Efficacy of r hizobact er ia for gr ow th pr omotion in sor ghum under gr eenhouse conditions and select ed modes of action studies. Jour nal of Agr icultur al Science 147:17–30

Joo GJ, Kim YM, Kim JT, Rhee IK, Kim JH, Lee IJ. 2005. Gibber ellins-pr oducing r hizobact er ia incr ease endogenous gibber ellins cont ent and pr omote gr ow th of r ed pepper s. J Micr obiol. 43(6):510-5.

Kang SH, Cho H-S, Cheong H, Ryu C-M, Kim JF, Par k S-H. 2007. Tw o bacter ial ent ophyt es eliciting plant gr ow th pr omotion and plant defense on pepper (Capsicum annuum L.) J. Micr obiol. Biotechnol. 27:96-103.

Kasno A. 2010. Nutr ient Balance at Int egr ated Nutr ient Management on Low land Rice Which Is Dominat ed By 1:1 Clay Miner al for High Potential Rice Yields. Jur nal Tanah Tr opika 15(2):119-126.

Khan AA, Jilani G, Akhtar MS, Naqvi SMS, Rasheed M. 2009. Phosphor us solubilizing bacter ia: occur r ence, mechanisms and their r ole in cr op pr oduction. J. Agr ic. Biol. Sci. 1(1):48-58.

(7)

Loon LC. 2007. Plant r esponses to plant gr ow th-pr omoting r hizobacter ia. Eur J. Plant Pathology 119:243-254.

Mehr ab YH, Rahmani A, Noor mohammadi G, Ayneband A. 2010. Plant gr ow th pr omoting r hizobact er ia incr ease gr ow th, yield and nitr ogen fixation inPhaseolus vulgaris. Jour nal of Plant Nutr ition 33(12):1733- 1743.

Par k KH, Lee CY, Son HJ. 2009. Mechanism of insoluble phosphat e solubilization by Pseudomonas fluorescens RAF15 isolated fr om ginseng r hizospher e and its plant gr ow th pr omoting activities. Lett. Appl. Micr obiol. 49(2):222-228.

Poonguzhali, Selvar aj, Madhaiyan M, Tongmin SA. 2008. Isolation and ident ification of phosphate solubilizing bacter ia fr om Chinese Cabbage and their effect on gr ow th and phosphor us utilization of pants. J. Micr obiol. Biot echnol. 18(4): 773-777.

Rao SNS. 1994. Mikr oor ganisme Tanah dan Per tumbuhan Tanaman. Edisi Kedua Ter jemahan Er aw ati Susilo. Univer sitas Indonesia Pr ess. Jakar ta.

Shar ma K, Dak G, Agr aw al A, Bhatnagar M, Shar ma R. 2007. Effect of phosphate solubilizing bacter ia on the ger mination of Cicer arietinum seeds and seedling gr ow th. Jour nal of Her bal Medicine and Toxicology 1(1): 61-63

Sutar iati, GAK, Widodo, Sudar sono, Ilyas S. 2006. Pengar uh per lakuan r hizobakter i pemacu per tumbuhan tanaman t er hadap viabilitas benih ser ta per tumbuhan bibit tanaman cabai. Bul. Agr on. 34(1): 46-54.

Sutar iati GAK. 2006. Per lakuan Benih dengan Agens Biokont r ol untuk Pengendalian Penyakit Antr aknosa, Peningkatan Hasil dan Mutu Benih Cabai. Diser tasi. Pr ogr am Pascasar jana Institut Per tanian Bogor .

Timmusk S, Gr antchar ova N, Wagner EGH. 2005. Paenibacillus polymyxainvades plant r oots and for ms biofilms. Applied and Envir onmental Micr obiology 71(11): 7292–7300.

Gambar

Tabel 1. Kemampuan ber bagai isolat r izobakter i dar i r izosfer  padi sehat untuk melar utkan fosfat Isolat
Tabel 2. Kemampuan isolat r izobakter i dar i r izosfer  padi saw ah untuk memfiksasi Nitr ogen
Gambar  1. Kemampuan r izobakt er i melar utkan fosfat  ditunjukkan  oleh  adanya  zona bening  atau  halo  (tanda  panah)  pada media selektif (Pikovskaya’s agar  +  tri-calciumphosphate )

Referensi

Dokumen terkait

Risiko AP juga bisa menjadi lebih tinggi ketika ente ngilmu buat kejahatan...yang ada ente akan menjadi sangat emosional, berpikiran semakin picik dan semakin bengis...bahkan dendam

Dokter akan melakukan cek darah untuk mengetahui apakah pasien mengalami gangguan perdarahan atau tidak. Jika ada indikasi gangguan perdarahan, kuret akan ditunda sampai..

dengan komunitas tersebut dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Solusi yang dilakukan diantaranya adalah dengan jalan terus, berdakwah, memberikan obrolan-obrolan

Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh umur lansia terhadap kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki pada pasien hipertensi, diabetes

Sedangkan Hotel Non Bintang atau Akomodasi lainnya pada periode April 2017 , rata-rata lama menginap tercatat sebesar 0 hari (nihil), jika dibandingkan bulan sebelumnya

Selain itu, alat ini dilengkapi dengan kipas yang berguna untuk memisahkan antara kulit ari dengan kacang tanah yang telah dikupas sehingga hasil akhir berupa

Dan data yang diambil sebagai pedoman dalam analisa olah gerak kapal General cargo di perairan yang menjadi obyek penelitian menggunakan data gelombang yang telah

mendukung (100%) dari rekan kerja responden lebih besar untuk melakukan perilaku seks berisiko HIV/AIDS dibandingkan dengan kategori tidak mendukung (72,4%) dan