• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Alokasi Belanja Modal Di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010-2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Perimbangan Terhadap Alokasi Belanja Modal Di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010-2013"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DI PROVINSI

NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2010-2013

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

DINDA INTAN NAGARI B 300130151

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DI PROVINSI

NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2010-2013

oleh:

DINDA INTAN NAGARI B 300 130 151

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DI PROVINSI

NUSA TENGGARA BARAT 2010-2013

DINDA INTAN NAGARI B 300 130 151

Telah diperiksa didepan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat DEWAN PENGUJI

1. Penguji I:

Ir. Maulidyah Indira H, MS ( )

(Ketua) 2. Penguji II:

Muhammad Arif, SE. M Ec. Dev ( )

(Sekertaris) 3. Penguji III:

Dr. Daryono S, M Ec ( )

(Anggota)

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

( Dr. Syamsudin ) NIK: 195702171986031001

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam anskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat pernah ditulis oleh orang lain ekcuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Adabila terbukti ada ketidakbenarann dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 22 Juli 2017 Penulis

Dinda Intan Nagari B300130151

(5)

1

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP ANGGARAN BELANJA MODAL DI

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 2010-2013 ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “pengaruh pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana perimbangan terhadap belanja modal di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010-2013”. Adapun tujuannya adalah untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi (PE), pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan (DP) terhadap belanja modal di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010-2013. Variabel dependen berupa Belanja Modal (BM), sedangkan variabel independen berupa pertumbuhan ekonomi (PE), pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan (DP). Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan teknik analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fixed effect model (FEM) adalah model regresi data panel yang paling tepat. Berdasarkan uji validitas pengaruh atau uji t, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal, sedangkan dana perimbangan berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Berdasarkan uji F, pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana perimbangan secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap belanja modal. Hasil output regresi menunjukkan besarnya nilai R-square 0.844815, artinya 84,48% . Artinya variasi belanja modal dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen yang ada dalam model statistik seperti pertumbuhan ekonomi (PE), pendapatan asli daerah (PAD) dan dana perimbangan (DP). Sedangkan sisanya sebesar 15,52% dijelaskan oleh variasi dari faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model.

Kata kunci: pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana perimbangan, belanja modal, regresi data panel

ABSTRACT

The study is entitled "The influence of economic growth, local revenue, balancing funds on capital expenditure in West Nusa Tenggara Province 2010-2013". The objective is to analyze the influence of economic growth (PE), local revenue (PAD), balance funds (DP) to capital expenditure in West Nusa Tenggara Province 2010-2013. Dependent variable is Capital Expenditure (BM), while independent variable is economic growth (PE), local revenue (PAD), balance fund (DP). This study uses secondary data with panel data regression analysis technique. The results show that fixed effect model (FEM) is the most appropriate data panel regression model. Based on the validity test of influence or t test, economic growth and local revenue does not significantly affect capital expenditure, while the balancing fund has significant effect to capital expenditure. Based on F test, economic growth, local revenue, equity fund simultaneously or together affect capital expenditure. Regression output results show the magnitude of R-square 0.844815, meaning 84.48%. This means that variation of capital expenditure can be explained by the variation of independent variables that exist in statistical model such as economic growth (PE), local revenue (PAD) and balance fund (DP). While the rest of 15.52% is explained by variations of other factors not included in the model.

Keywords: economic growth, local revenue, balancing fund, capital expenditure, panel data regression

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Pengalokasian anggaran belanja modal merupakan suatu pengalokasian dana dalam bentuk APBD yang bertujuan untuk menambah aset tetap. Anggaran belanja modal sendiri terjadi akibat kebutuhan sarana dan prasarana suatu daerah dalam tujuan peningkatan fasilitas publik maupun dalam rangka membantu kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah. Setiap daerah memiliki harapan pembangunan yang baik bagi daerah serta banyaknya aspirasi masyarakat yang harus direalisasikan sesuai kebutuhan daerah tersebut. (Suprayitno Bambang, 2015).

Provinsi Nusa tenggara Barat memiliki dua pulau yang terpisah yang terdiri dari 8 kabupaten dan 2 kota yaitu kabupaten Bima, Dompu, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Lombok Utara dan Kota Mataram dan Bima. Dengan Sumberdaya alam yang luar biasa banyak di provinsi tersebut membuat masing-masing kabupaten meliki potensi yang berbeda-beda dan membuat setiap daerah memiliki pendapatan dan anggaran daerah yang berbeda pula. Anggaran belanja modal sangat diperlukan untuk kesejahteraan daerah. dengan pemenuhan kebutuhan daerahnya secara merata maka anggaran yang diberikan pemerintah daerah dikatakan sudah merata dan tepat sasaran. Jika belanja modal suatu daerah sudah terpenuhi , bisa dikatakan daerah tersebut telah berkembang. Berikut adalah belanja daerah di provins Nusa Tenggara Barat :

Tabel 1-1

Belanja Modal Provinsi NTB Tahun 2010-2013 No Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 1 Bima 106,102 149,595 149,728 203,671 2 Dompu 49,141 76,045 109,161 137,041 3 Lombok Barat 94,270 148,827 157,109 163,159 4 Lombok Tengah 111,317 120,917 168,625 289,083 5 Lombok Timur 96,818 225,170 240,398 272,670 6 Sumbawa 75,079 147,594 146,327 155,359 7 Kota Mataram 45,523 99,447 153,991 236,450 8 Kota Bima 55,013 89,743 86,044 101,612 9 Sumbawa Barat 215,066 257,789 221,767 379,082 10 Lombok Utara 103,978 117,657 126,696 165,723 Sumber: dpjk NTB 2010-2013

(7)

3

Pada tabel 1-1 terlihat bahwa Belanja Modal di Provinsi Tahun 2010 terbesar berada di Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 215,006 begitupun 3 tahun setelahnya. Serta Belanja Modal terkecil berada di Kabupaten Dompu sebesar 49,141dan tetap terkecil disbanding kabupaten lainnya hingga tahun 2013.

Alokasi Belanja Modal merupakan penetapan anggaran kabupaten daerah yang bersangkutan dengan tujuan menambah aset tetap daerah tersebut sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan yang dibutuhkan daerah. Alokasi Belanja Modal mencerminkan suatu daerah berkembang dengan baik karena tertatanya anggaran yang sesuai kebutuhan daerah tersebut.

2. METODE PENELITIAN

Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari suatu variabel independen terhadap variabel dependen maka penelitian ini menggunakan model Regresi Linier Berganda (Multiple Regression) dengan data panel.

Regresi Linier Berganda adalah regresi linier dimana sebuah variabel terikat (variabel BM) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel PE, PAD, DP) Secara Umum bentuk persamaan regresinya adalah (dengan tiga variabel) sebagai berikut:

=

Dimana :

BMi : Belanja Modal (Rp) untuk wilayah ke-I dan waktu ke-t

PEit : Pertumbuhan Ekonomi (%) untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t PADit : Pendapatan Asli Daerah (Rp) untuk wilayah ke-i dan waktu ke -t DPit : Dana Perimbangan (Rp) untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t

: perubah nilai rata-rata β1,2,3 : Slope

i : Menunjukkan Kota/Kabupaten. t : Menunjukkan deret waktu 2010-2013

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil estimasi regresi linier berganda dengan metode Fixed Effect Method (FEM) untuk melihat sejauh mana pengaruh jumlah pertumbuhan ekonomi,

(8)

4

pendapatn asli daerah dan dana perimbangan terhadap alokasi belanja modal Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010-2013.

Tabel 4.4

Hasil Regresi Data Panel (Cross Section)

= -101618.3 + 149618.2 - 0.068798 + 0.436426 (0.1945)* (0.8960)* (0.0000)*

R² = 0.844815 F-statictic = 187.7606 Prob (F-statistic) = 0.000000

Variabel Koefisien Model

PLS FEM REM C 64004.36 -101618.3 58974.11 PE -272022.4 149618.2 -224327.1 PAD 0.418833 -0.068798 0.436694 DP 0.133107 0.436426 0.136569 0.346163 0.844815 0.332882 Prob F-Statistik 0.001436 0.000000 0.002028 Adj R2 0.345720 0.785326 0.327966 Error Term 0.389304 0.222996 0.336902

Sumber: Olah data panel menggunakan E-views7

Keterangan: angka dalam kurung menunujukkan probabilitas. * signifikan pada α = 0,10. Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 9.191132 (9,27) 0.0000 Cross-section Chi-square 56.083860 9 0.0000

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

(9)

5

Tabel 4.5

Hasil Regresi Data Panel (Time Series)

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Period F 4.720116 (3,33) 0.0075

Period Chi-square 14.281836 3 0.0025

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Period random 14.160348 3 0.0027

Variabel Koefisien Model

PLS FEM REM C 64004.36 -101618.3 58974.11 PE -272022.4 149618.2 -224327.1 PAD 0.418833 -0.068798 0.436694 DP 0.133107 0.436426 0.136569 0.346163 0.844815 0.332882 Prob F-Statistik 0.001436 0.000000 0.002028 Adj R2 0.345720 0.500553 0.345720 Error Term 0.389304 0.340135 0.389304

Sumber: Olah data panel menggunakan E-views7

Keterangan: angka dalam kurung menunujukkan probabilitas. * signifikan pada α = 0,10. = -101618.3 + 149618.2 - 0.068798 + 0.436426

(0.1945)* (0.8960)* (0.0000)*

(10)

6

Berdasarkan hasil analisis data panel dengan metode FEM maka, model ekonometrik dalam penelitian ini berubah menjadi :

BMit = α1+ β1PEit - β2PADit + β3 DPit + µit

Dari hasil analisis pada Tabel 4.4 dan 4.5 diperoleh bahwa secara umum bahwa hanya variabel Dana Perimbangan (DP) yang berpengaruh positif terhadap Alokasi Belanja Modal Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan koefisien regresi sebesar 0.436426.

3.1Interprestasi Ekonomi

3.1.1 Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Daerah

Berdasarkan hasil estimasi data panel Cross Section dan Time Series menunjukan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan pada tingkat α sampai dengan 10% terhadap belanja modal di Nusa Tenggara Barat tahun 2010-2013. Pertumbuhan berpengaruh penting terhadap anggaran belanja modal, karena anggaran belanja modal selalu berkaitan dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi daerahnya. Tapi kenyataan dalam penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak dijadikan acuan dalam penyusunan belanja modal karena selama kurun waktu empat tahun terakhir pertumbuhan ekonomi di provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami fluktuasi dan tergolong rendah. Provinsi Nusa Tenggara Barat diharapkan mampu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan dapat bersaing dengan provinsi lain mengingat provinsi tersebut memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah.

3.1.2 Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Modal

Berdasarkan hasil estimasi data panel Cross Section berpengaruh signifikan dan Time Series menunjukan bahwa pendapatan asli daerah tidak berpengaruh signifikan pada tingkat α sampai dengan 10% terhadap belanja modal di Nusa Tenggara Barat tahun 2010-2013. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi atau rendahnya pendapatan asli daerah yang diterima oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat tidak mempengaruhi banyaknya belanja modal pada daerah tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Tari Natalia Lontoh, 2016) bahwa

(11)

7

pendapatan asli daerah serta penerimaan daerah suatu provinsi tidak mempengaruhi peningkatan belanja modal di daerahnya.

3.1.3 Dana Perimbangan dan Belanja Modal

Berdasarkan hasil estimasi data panel Cross Section dan Time Series menunjukan bahwa dana perimbangan berpengaruh postitif sigifikan pada tingkat α sampai dengan 10% terhadap belanja modal. hal tersebut dikarenakan dana perimbangan merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk kebutuhan daerah tersebut dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, sehingga dana perimbangan akan sangat mempengaruhi peningkatan belanja modal di suatu daerah. selama 4 tahun berturtt turut dana perimbangan menjadi acuan dalam penyusunan anggaran eblanja modal di provinsi Nusa Tenggara Barat. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Rico Novianto, 2015) yang menyatakan bahwa dana perimbangan berpengaruh positif terhadap belanja modal. yang termasuk dalam dana perimbangan tersebut adalah dana alokasi umum, dana alokasi khusu dan dana bagi hasil merupakan pemberian Dana kepada pemerintah daerah yaitu dalam rangka mendanai kegiatan penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat yang merupakan urusan daerah, terutama infrastruktur. Semakin besar Dana yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Barat, maka akan dialokasikan untuk meningkatkan belanja modal.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang sudah dibahas pada bab sebelumnya maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengujian model menggunakan uji chow dapat menunjukkan bahwa model FEM lebih tepat digunakan dalam penelitian ini daripada model PLS. dan pengujian model dengan uji hausman menunjukkan bahwa model FEM adalah model yang paling tepat digunakan dibandingkan model REM. Maka dari pemilihan model yang paling tepat diipilih dalam penelitian ini adalah Fixed Effect Method (FEM)

2. Model FEM mempunyai daya ramal yang cukup tinggi. Berdasarkan dari hasil uji F, secara serempak variabel pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah dan dana perimbangan berpengaruh terhadap belanja modal di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2010-2013.

(12)

8

3. Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa besarnya nilai R-square 0.844815, artinya 84,48% . Artinya variasi belanja modal dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen yang ada dalam model statistik seperti pertumbuhan ekonomi (PE), pendapatan asli daerah (PAD) dan dana perimbangan (DP). Sedangkan sisanya sebesar 15,52% dijelaskan oleh variasi dari faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model.

4. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,10 , variabel dana perimbangan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap belanja modal, dan variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif signifikan sedangkan variabel pendapatan asli daerah tidak berpengaruh terhadap belanja modal di provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2010-2013.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Syukriy dan Halim Abdul, 2004. “Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Jawa dan Bali”, Proceeding Simposium Nasional Akuntansi VI, 16-17 Oktober 2003, Surabaya, hal. 1140.

Ardhani . Pungky. 2011. SKRIPSI: PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,

PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah).

Asnawi, Said Kelana dan Chandra Wijaya. 2007. Metodologi Penelitian Keuangan. Jakarta: Graha Ilmu

Badan Pusat Statistik. 2010. Data dan Informasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kota di Provinsi Nusa tenggara Barat. Indonesia : Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. 2011. Data dan Informasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kota di Provinsi Nusa tenggara Barat. Indonesia : Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. 2012. Data dan Informasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kota di Provinsi Nusa tenggara Barat. Indonesia : Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. 2013. Data dan Informasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kota di Provinsi Nusa tenggara Barat. Indonesia : Badan Pusat Statistik.

Bratakusumah, Solihin. 2003. Perencanaan Pembangunan Daerah. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Desak Ayu Putu Inten Suari , Ni Putu Martini Dewi. 2016. Pengaruh Jumlah Penduduk dan dana Perimbangan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Melalui Belanja Langsung Tahun 2009-2013. E-Jurnal EP Unud, 5[7] : 825-845 ISSN: 2303-0178.

Dina Apriana dan Rudy Suryanto. 2010. ANALISIS HUBUNGAN ANTARA BELANJA MODAL, PENDAPATAN ASLI DAERAH, KEMANDIRIAN DAERAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH (Studi pada Kabupaten dan Kota se Jawa-Bali). Jurnal Akuntansi & Investasi Vol. 11 No. 1, halaman: 68-79, Januari 2010.

(13)

9

Ferdian, Yuriko. 2013. SKRIPSI : Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah Terhadap Belanja Daerah.

Fiona Puspita Devi Purwanto. 2013. SKRIPSI : PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Kasus Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011).

Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter. 2015. Dasar- dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2004. Manajemen Keuangan Daerah.Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN

I Putu Ngurah Panji Kartika Jaya. 2014 . PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BELANJA MODAL DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.1 (2014):79-92.

Luh Putu Rani Mayasari, Ni Kadek Sinarwati. 2014. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Belanja Modal Pemerintah Kabupaten Buleleng. S1 Volume: 2 No. 1 e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program.

Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah.Penerbit Andi Yogyakarta Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Mawarni, Darwanis. 2013. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal Serta Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi Pada Kabupaten Dan Kota Di Aceh). ISSN 2302-0164. Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Pipin Syarifin dan Dedah Jubaedah. 2006. Hukum Pemerintahan Daerah, Pustaka Bani Quraisy. Rian Septian Aditya Pradana. SKRIPSI : PENGARUH PENDAPATAN DAERAH (PAD) DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN BELANJA MODAL (Studi Kasus di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur).

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. 2012. Cara Mudah Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Alfabeta. Bandung.

Riko Novianto. 2015. PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANAPERIMBANGAN DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT. JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol.4 No.1 Januari-Juni 2015.

Roihatul Jannah , Budi Wahono. 2017. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap PEngalokasian Belanja Modal (Studi Kasus Pemerintahan Kabupaten Gresik Periode 2009–2015). WARTA EKONOMI VOL. 07 NO 17 FEBRUARI 2017.

Suprayitno, Bambang. 2015. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Anggaran Belanja Modal Pemerintah Provinsi di Pulau Jawa. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 2, No. 1, Juni 2015, hal 106 – 112 ISSN 2339 – 1545

Tari Natalia Nataisya Lontoh , Amran. T. Naukoko. 2016. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan ASli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal di Kota Tomohon. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016.

(14)

10

Tausikal, Askam. 2008. PENGARUH DAU, DAK, PAD, DAN PDRB TERHADAP BELANJA MODAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA. JURNAL TELAAH & RISET AKUNTANSI Vol. 1, No. 2. Juli 2008.

Website Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan yang diakses melalui

Referensi

Dokumen terkait

Sekunder. Rekapitulasi output hasil analisis yang berkaitan dengan pengaruh secara parsial pada model II adalah sebagai berikut:.. Artinya, setiap peningkatan Konsumsi Rumah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa simulator MOTORSIM © yang dikembangkan dapat menampilkan karakteristik motor induksi tiga fase sesuai dengan hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Subjek KF mengalami kesulitan fakta berkaitan dengan ketidakmapuan menginterpretasi hasil akhir yang diperoleh; (2) subjek KK mengalami

Sugiyono (2009:172) menyatakan : Instrument reabilitas adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang

Aplikasi penilaian kinerja berdasarkan sasaran kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lamongan ini diharapkan dapat membantu pihak Kantor

Sebaliknya kemahiran berucap boleh dipupuk dan diasah melalui proses pemelajaran, pendedahan dan amalan dengan panduan dan bimbingan dari pengucap-pengucap yang

Bagi Warga Jemaat yang akan pindah / keluar dari wilayah pelayanan Jemaat GPIB “ PANCARAN KASIH ” Depok, agar menyelesaikan Surat Pindah ( Attestasi ) di Kantor Majelis Jemaat