• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PUPUK DEKASTAR DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ADENIUM (Adenium obesum)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PUPUK DEKASTAR DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ADENIUM (Adenium obesum)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bandung, 2 Maret 2019 228

PENGARUH PUPUK DEKASTAR DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP

PERTUMBUHAN BIBIT ADENIUM (

Adenium obesum

)

THE EFFECT OF DEKASTAR FERTILIZER AND COMPOSITION OF PLANT MEDIA ON

GROWTH OF ADENIUM SEEDS

(Adenium obesum

)

Siti Wahyuni1, Umi Trisnaningsih2, dan Meilina Prasetyo3 1Program StudiAgroteknologi, FakultasPertanianUnswagati Cirebon 2 Program StudiAgroteknologi, FakultasPertanianUnswagati Cirebon 3 Program StudiAgroteknologi, FakultasPertanianUnswagati Cirebon

Korespondensi: wahyuniwahid121@gmail.com ABSTRAK

Adenium membutuhkan nutrisi serta media tanam yang porous untuk pertumbuhan dan perkembangan tanamannya sehingga dilakukan penelitian tentang kombinasi perlakuan, antara pupuk dekastar dan media tanam. Percobaan dilaksanakan di Desa Cirebon Girang, Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Lokasi tersebut terletak pada ketinggian 7 m diatas permukaan laut (dpl). Waktu percobaan bulan Maret sampai Mei 2017. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), Terdapat 12 kombinasi perlakuan yang masing-masing kombinasi perlakuan tersebut diulang tiga kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan dekastar dengan dosis 2, 4 dan 6 gram dan Media tanam pasir, sekam dan pupuk kandang komposisi1 : 1 : 1, 1 : 2 : 1 dan 2 : 1 : 1 dengan memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman pada umur 63 HST dan 70 HST dan jumlah daun pada umur 42 HST sedangkan diameter batang umur 70 HST dan panjang akar umur 70 HST menunjukan pertumbuhan yang seragam.

Kata kunci: Adenium, Media Tanam ,Pupuk Dekastar ABSTRACT

Adenium requires nutrients and a porous planting medium for the growth and development of its plants so that research is done on the combination of treatments, between dekastar fertilizer and planting media. The experiment was conducted in Cirebon Girang Village, Cirebon District, West Java. The location is located at an altitude of 7 m above sea level (asl). Trial time from March to May 2017. The design used was a Completely Randomized Design (CRD), There were 12 combinations of treatments for which each treatment combination was repeated three times so that there were 36 experimental units. The results showed the use of dekastar at a dose of 2, 4 and 6 gram and sand planting media, husk and manure composition 1: 1: 1, 1: 2: 1 and 2: 1: 1 by giving the best results on plant height at age 63 HST and 70 HST and number of leaves at 42 HST while the stem diameter is 70 HST and root length 70 years old shows uniform growth.

(2)

Bandung, 2 Maret 2019 229 PENDAHULUAN

Adenium atau yang dikenal dengan sebutan Kamboja Jepang di Indonesia, bukan berarti asalnya dari Jepang tetapi berasal dari Asia Barat dan Afrika. Habitat daerah gurun pasir yang kering mulai daratan Asia Barat sampai Afrika sehingga adenium dikenal dengan sebutan Mawar Padang Pasir (desert rose) karena berasal dari daerah kering. Tanaman ini tumbuh lebih baik pada kondisi media yang kering dibanding terlalu basah.Tanaman ini dinamakan adenium karena salah satu tempat asalnya adalah daerah Aden (Ibukota Yaman).

Masyarakat Indonesia menamakan adenium sebagai kamboja jepang, mungkin dikaitkan dengan stereotipe yang beredar. Contohnya buah-buahan yang besar biasa disebut sebagai Bangkok, sedangkan tanaman yang kecil-kecil biasa disebut Jepang. Jika dahulu kala sudah ada Kamboja yang sosok tanamannya tinggi besar, maka begitu ada tanaman yang sosoknya kecil tapi mirip kamboja, disebutlah sebagai kamboja jepang(Sugih Octa, 2005).

Sebenarnya kamboja adalah jenis Plumeria, kerabat jauh dari adenium. Beberapa perbedaan antara Adenium dengan Plumeria antara lain yaitu adenium berbatang besar dengan bagian bawah menyerupai umbi, namun sosok tanamannya sendiri kecil dengan daun kecil panjang dan akar adenium juga dapat membesar menyerupai umbi.Plumeria berbatang kecil memanjang tanpa bentuk umbi, dengan sosok tanaman yang besar dan dapat tumbuh tinggi, dengan bentuk daun panjang dan besar.

Adenium akan selalu menjadi primadona tanaman hias, selain bunganya

dengan berbagai macam motif dan warna yang indah , bonggolnya pun sangat eksotis sehingga penampilannya bertambah cantik. Banyaknya breeder dari Negara kita yang telah menghasilkan silangan baru yang lebih baik sehingga muncul jenis-jenis baru adenium yang menyemarakan perdagangan Adenium yang awalnya selalu dikuasai oleh breeder Taiwan dan Thailand (Bertha Hapsari, 2007)

Pertumbuhan tanaman tergantung pada jumlah bahan makanan yang diberikan dalam jumlah minimum.Banyaknya unsur yang diambil oleh tanaman ada pengaruh timbal baliknya.Media tanam berfungsi

sebagai tempat tumbuh dan

berkembangnya akar serta menahan unsur hara dan air sementara waktu. Jenis dan sifat media tanam akan mempengaruhi unsure hara dan air di daerah perakaran tanaman. Macam penggunaan media akan berbeda pengaruhnya terhadap pertumbuhannya (Bernardius T.Wahyu Wirayanta, 2002).

Menurut (Sugih Octa, 2005) menyatakan kebutuhan suatu tanaman terhadap unsur hara dapat diperoleh dari media tanam, tetapi unsur hara yang berada didalam media tanam tidak lengkap dan tidak dapat memenuhi kebutuhan tanaman. Oleh karena itu diperlukan unsur hara tambahan berupa pupuk. Pemberian pupuk secara rutin dengan dosis yang sesuai akan menunjang pertumbuhan tanaman. Adenium membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang.Jumlah unsur hara yang diperoleh dari media tanam sangat terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperoleh dari pupuk.Pemupukan majemuk dapat diberikan melalui akar, pupuk majemuk ini tidak hanya berisi N, P dan K

(3)

Bandung, 2 Maret 2019 230 tetapi juga lengkap dengan hara

mikro.(Marsono, 2002).

Menurut (Pinus Lingga, 2008) pupuk majemuk merupakan pupuk dengan berbagai kadar hara. pemberian pupuk majemuk yang diperlukan adalah dosis yang diberikan, karena jenis tanaman memiliki tingkat kebutuhan larutan pupuk yang berbeda. Berbagai macam pupuk memiliki kandungan unsur yang berbeda sehingga pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan berbeda pula.

Kurangnya kandungan unsur hara makro maupun mikro akan mengakibatkan hambatan bagi pertumbuhan tanaman serta produktivitasnya. Salah satu untuk meningkatkan produktivitas dan pembentukn bonggol tanaman adenium adalah pemupukan.Salah satu jenis pupuk majemuk yaitu pupuk dekastar.

Dekastar merupakan Pupuk majemuk yang dibuat oleh pabrik dengan mencampurkan secara sengaja dua atau lebih unsure yaitu unsur hara N, P dan K sehingga pengaplikasiannya lebih mudah karena diberikan secara bersama Namun sulit untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman oleh karena itu perlu dikaji pernelitian lebih lanjut terhadap dosis dan media tanam yang sesuai bagi tanaman adenium.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini bertujuan mengetahui media tanam yang mana saja dan dosis pupuk Dekastar berapa yang memberikan hasil dengan baik pada pertumbuhan adenium.

BAHAN DAN METODE

Percobaan dilaksanakan di Desa Cirebon GirangJawa Barat.Lokasi tersebut terletak pada ketinggian 7 m diatas permukaan laut

(dpl). Waktu percobaan dimulai dari bulan Maret 2017 sampai bulan Mei 2017. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah bibit adenium yang seragam, media tanam dengan berbagai perlakuan, pupuk Dekastar plus dan lain-lain.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan terdiri dari 12 kombinasi perlakuan yang masing-masing kombinasi perlakuan tersebut diulang tiga kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan, yaitu :

Perlakuan A = Tanpa pupuk dekastar dan media pasir: sekam : pupkan (1:1:1)

Perlakuan B = Tanpa pupuk dekastar dan media pasir : sekam : pukan (1:2:1)

Perlakuan C = Tanpa pupuk dekastar dan media pasir : sekam : pukan (2:1:1)

Perlakuan D = Pupuk Dekastar 2 gram dan media pasir : sekam : pukan (1:1:1)

Perlakuan E = Pupuk Dekastar 2 gram dan media pasir : sekam : pukan (1:2:1)

Perlakuan F = Pupuk Dekastar 2 gram dan media pasir : sekam : pukan (2:1:1)

Perlakuan G = Pupuk Dekastar 4 gram dan media pasir : sekam : pukan (1:1:1)

Perlakuan H = Pupuk Dekastar 4 gram dan media pasir : sekam : pukan (1:2:1)

Perlakuan I = Pupuk Dekastar 4 gram dan media pasir : sekam : pukan (2:1:1)

(4)

Bandung, 2 Maret 2019 231 Perlakuan J= Pupuk Dekastar 6 gram dan

media pasir : sekam : pukan (1:1:1)

Perlakuan K= Pupuk Dekastar 6 gram dan media pasir : sekam : pukan (1:2:1)

Perlakuan L = Pupuk Dekastar 6 gram dan media pasir : sekam : pukan (2:1:1)

Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, penambahan diameter batang dan panjang akar.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan pupuk dekastar dan kombinasi media tanam berbeda nyata pada umur 63 dan 70 HST sedangkan umur 42, 49 dan 56 HST tidak menunjukkan berbeda nyata. Hasil analisis statistik dapat dilihat dengan rinci pada Tabel 1.

Pada Tabel 1, memperlihatkan perlakuan pupuk dekastar dan kombinasi media tanam pada awal pertumbuhan tinggi tanaman pada umur 42, 49 dan 56 HST perlakuan A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K dan L tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan pengaruh pemberian pupuk dekastar dan kombinasi media tanam terhadap tinggi tanaman pada umur 42, 49 dan 56 HST menunjukan pengaruh yang sama, walaupun umur bertambah dan adanya penambahan tinggi tanaman adenium, tetapi tidak menunjukkan pertumbuhan yang berbeda diantara perlakuan. Sedangkan pada umur 63 dan 70 HST dengan semakin meningkatnya dosis pupuk NPK dekastar baik pada media tanam dengan komposisi pasir : sekam : pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1

: 1 dan 1 : 2 : 1 menunjukan tinggi tanaman yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. media tanam sekam dan pasir merupakan media yang memiliki kondisi struktur tanah, maupun unsur hara yang paling sesuai dengan kebutuhan tanaman (Kristofel Puhiri, 2005) .

Tinggi tanaman merupakan bagian komponen yang merupakan bagian vegetatif dari suatu tanaman dan memerlukan unsur N,P,K dalam pertumbuhannya.. Hal ini sesuai dengan pendapat Fahmi, Nuryani, Utami, & Radjagukguk (2010) kebutuhan unsur hara N pada tanaman dimana kandungan N 18 % telah mencukupi kebutuhan N nya. Unsur fosfor berpengaruh terhadap tanaman karena berfungsi memperkuat batang sehingga tanaman tidak mudah roboh dan juga tanaman tahap terhadap penyakit dan hal ini nampak selama penelitian tanaman kokoh dan sehat. Media tanam yang sesuai untuk adenium menghendaki media tanam yang bersifat porous tetapi memenuhi kandungan unsur hara dan hal ini terpenuhi dari media tanam pasir, sekam dan pukan dengan komposisi 1 : 1 : 1 dan 1 : 2 : 1. Hal ini sesuai dengan Sartika Anisa (2011) menyatakan penggunaan media tanam dalam pembibitan menggunakan campuran bahan organik yang bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi pada media tanam yang dapat mempengaruhi pertumbuhan. Sehingga dengan komposisi media tanam yang tepat akar tanaman dapat berkembang dengan baik dan akan mempengaruhi tinggi tanaman juga.

(5)

Bandung, 2 Maret 2019 232 Tabel 1. Pengaruh Pupuk Dekastar dan Kombinasi Media Tanam Terhadap Tinggi Tanaman

Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)

42 HST 49 HST 56 HST 63 HST 70 HST A = dekastar 0 gram dan pasir : sekam :

pukan (1:1:1)

3,92 a 3,92 a 4,17 a 4,58 a 4,92 a B = dekastar 0 gram dan pasir : sekam :

pukan (1:2:1)

4,17 a 4,17 a 4,58 a 4,83 a 5,17 a C = dekastar 0 gram dan pasir : sekam :

pukan (2:1:1)

4,67 a 4,67 a 5,17 a 5,08 a 5,17 a D = dekastar 2 gram dan pasir : sekam :

pukan (1:1:1)

3,50 a 3,50 a 3,75 a 3,83 b 4,08 b E = dekastar 2 gram dan pasir : sekam :

pukan (1:2:1)

4,50 a 4,50 a 4,83 a 5,08 a 5,17 a F = dekastar 2 gram dan pasir : sekam :

pukan (2:1:1)

4,92 a 4,92 a 5,57 a 6,58 a 6,67 a G = dekastar 4 gram dan pasir : sekam :

pukan (1:1:1)

3,25 a 3,25 a 3,42 a 3,58 b 3,67 b H = dekastar 4 gram dan pasir : sekam :

pukan (1:2:1)

3,67 a 3,75 a 4,42 a 4,67 a 4,83 a I = dekastar 4 gram dan pasir : sekam :

pukan (2:1:1)

4,75 a 4,75 a 4,92 a 5,00 a 5,17 a J = dekastar 6 gram dan pasir : sekam :

pukan (1:1:1)

3,17 a 3,17 a 3,67 a 3,83 b 3,92 b K = dekastar 6gram dan pasir : sekam :

pukan (1:2:1)

3,08 a 3,08 a 3,58 a 3,92 b 3,92 b L = dekastar 6 gram dan pasir : sekam :

pukan (2:1:1)

4,67 a 4,67 a 5,25 a 5,25 a 5,50 a Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama

menunjukan tidak berbeda nyata (Uji Jarak Scott-Knott dengan taraf 5%)

Tabel 2. Pengaruh Pupuk Dekastar dan Kombinasi Media Tanam Terhadap Jumlah Daun

Perlakuan Jumlah Daun (Helai)

42 HST 49 HST 56 HST 63 HST 70 HST A = dekastar 0 g dan pasir : sekam : pukan

(1:1:1)

5,33 b 5,00 a 4,67 a 4,83 a 5,50 a B = dekastar 0 g dan pasir : sekam : pukan

(1:2:1)

7,00 b 6,50 a 6,33 a 6,83 a 7,33 a C = dekastar 0 g dan pasir : sekam : pukan

(2:1:1)

6,17 b 6,00 a 6,17 a 6,67 a 6,67 a D = dekastar 2 g dan pasir : sekam : pukan

(1:1:1)

(6)

Bandung, 2 Maret 2019 233 E = dekastar 2 g dan pasir : sekam : pukan

(1:2:1)

7,67 b 5,67 a 5,50 a 5,17 a 5,83 a F = dekastar 2 g dan pasir : sekam : pukan

(2:1:1)

6,33 b 6,00 a 6,33 a 5,83 a 6,67 a G = dekastar 4 g dan pasir : sekam : pukan

(1:1:1)

5,00 b 4,67 a 4,00 a 3,50 a 4,00 a H = dekastar 4 g dan pasir : sekam : pukan

(1:2:1)

5,33 b 4,50 a 4,67 a 4,50 a 4,67 a I = dekastar 4 g dan pasir : sekam : pukan

(2:1:1)

6,67 b 5,67 a 5,00 a 5,33 a 5,67 a J = dekastar 6 g dan pasir : sekam : pukan

(1:1:1)

2,67 a 2,50 a 2,50 a 2,67 a 2,67 a K = dekastar 6 g dan pasir : sekam : pukan

(1:2:1)

3,17 a 2,83 a 2,33 a 2,67 a 2,50 a L = dekastar 6 g dan pasir : sekam : pukan

(2:1:1)

6,00 b 4,83 a 4,83 a 4,83 a 4,83 a Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama

menunjukan tidak berbeda nyata (Uji Jarak Scott-Knott dengan taraf 5% Jumlah daun

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan pupuk dekastar dan kombinasi media tanam berbeda nyata pada umur 42 HST sedangkan umur 49, 56, 63 dan 70 HST tidak menunjukkan berbeda nyata. Hasil statistik dapat dilihat dengan rinci pada Tabel 2. Pada Tabel 2, memperlihatkan bahwa perlakuan pupuk dekastar dan kombinasi media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur 42 HST, dimana perlakuan A, B, C, D, E, F, G, H, I dan L berbeda nyata dengan perlakuan I dan J.

Pertumbuhan daun merupakan bagian dari pertumbuhan vegetatif yang paling banyak berperan adalah nitrogen, dimana daun terdiri dari beberapa helaian daun. Banyaknya jumlah daun akan sangat menentukan luas bidang permukaan dalam kaitannya untuk menerima sinar matahari guna proses fotosintesis. Dalam proses tersebut karbohidrat yang dihasilkan akan

didistribusikan keseluruh organ tanaman untuk pertumbuhan

(Saijo, 2012). Pada pengamatan jumlah daun umur 49, 56, 63 dan 70 HST tidak berpengaruh nyata walaupun pada tinggi tanaman umur 63 dan 70 berbeda nyata. hal ini disebabkan dengan adanya pemberian pupuk dekastar dengan N yang tinggi ternyata kebutuhan N belum terpenuhi sehingga daun adenium berwarna kuning.

Hal ini sesuai dengan pendapat Fahmi, Nuryani, Utami, & Radjagukguk (2010)menyatakan gejala kekurangan nitrogen ditandai dengan perubahan warna daun dari hijau menjadi menguning dan daun akhirnya menjadi gugur, dimana unsur N sangat berperan dalam proses pertumbuhan. Selain itu juga adanya faktor lingkungan yaitu cuaca panas, dimana pada percobaan adenium mulai dari bulan Maret sampai dengan Juni 2017 termasuk kedalam musim kemarau sehingga tanaman adenium pun mengalami

(7)

Bandung, 2 Maret 2019 234 kekeringan karena kekurangan air sehingga

mengakibatkan perontokkan daun. Walaupun dilakukan penyiraman namun

tanaman adenium menunjukan

kekeringan. Cadangan bahan makanan yang terdapat didalam embrio masih

mencukupi kebutuhan tanaman dalam perkembangan vegetatif. Selain itu faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menunjang pertumbuhan tanaman (Kristofel Puhiri, 2005).

Tabel 3. Pengaruh Pupuk Dekastar dan Kombinasi Media Tanam Terhadap Diameter Batang

Perlakuan Diameter Batang (cm)

70 HST A = dekastar 0 gram dan pasir : sekam : pukan (1:1:1) 1,22 a B = dekastar 0 gram dan pasir : sekam : pukan (1:2:1) 1,00 a C = dekastar 0 gram dan pasir : sekam : pukan (2:1:1) 0,95 a D = dekastar 2 gram dan pasir : sekam : pukan (1:1:1) 0,70 a E = dekastar 2 gram dan pasir : sekam : pukan (1:2:1) 0,93 a F = dekastar 2 gram dan pasir : sekam : pukan (2:1:1) 0,98 a G = dekastar 4 gram dan pasir : sekam : pukan (1:1:1) 0,93 a H = dekastar 4 gram dan pasir : sekam : pukan (1:2:1) 0,70 a I = dekastar 4 gram dan pasir : sekam : pukan (2:1:1) 0,82 a J = dekastar 6 gram dan pasir : sekam : pukan (1:1:1) 0,58 a K = dekastar 6 gram dan pasir : sekam : pukan (1:2:1) 0,88 a L = dekastar 6 gram dan pasir : sekam : pukan (2:1:1) 0,92 a

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukan tidak berbeda nyata (Uji Jarak Scott-Knott dengan taraf 5%).

Tabel 4. Pengaruh Pupuk Dekastar dan Kombinasi Media Tanam Terhadap Panjang Akar

Perlakuan Panjang Akar (cm)

70 HST A = dekastar 0 gram dan pasir : sekam : pukan (1:1:1) 4,83 a B = dekastar 0 gram dan pasir : sekam : pukan (1:2:1) 5,83 a C = dekastar 0 gram dan pasir : sekam : pukan (2:1:1) 6,75 a D = dekastar 2 gram dan pasir : sekam : pukan (1:1:1) 5,67 a E = dekastar 2 gram dan pasir : sekam : pukan (1:2:1) 7,33 a F = dekastar 2 gram dan pasir : sekam : pukan (2:1:1) 6,50 a G = dekastar 4 gram dan pasir : sekam : pukan (1:1:1) 5,17 a H = dekastar 4 gram dan pasir : sekam : pukan (1:2:1) 4,83 a I = dekastar 4 gram dan pasir : sekam : pukan (2:1:1) 5,58 a J = dekastar 6 gram dan pasir : sekam : pukan (1:1:1) 5,92 a

K = dekastar 6 dan pasir : sekam : pukan (1:2:1) 5,50 a

L = dekastar 6 dan pasir : sekam : pukan (2:1:1) 5,83 a

Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom yang sama menunjukan tidak berbeda nyata (Uji Jarak Scott-Knott dengan taraf 5%)

(8)

Bandung, 2 Maret 2019 235 Diameter Batang

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan pupuk dekastar dan kombinasi media tanam tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap diameter batang pada umur 42, 49, 56 63 dan 70 HST (Hari Setelah Tanam). Hasil analisis statistik dapat dilihat dengan rinci pada Tabel 3.

Pada Tabel 3, memperlihatkan bahwa seluruh perlakuan pupuk dekastar dan kombinasi media tanam, tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang pada umur 70 HST. Tanaman

mengalami pertumbuhan dan

perkembangan, dimana sel

pertumbuhannya mengalami pembelahan sel, pertumbuhan plasma, pertambahan sel dan diferensiasi. Penggunaan pupuk majemuk dekastar 18 – 9 – 10 dengan dosis 2, 4 dan 6 gram pada berbagai komposisi media tanam ternyata belum membantu secara optimal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan adenium termasuk pembentukan diameter batang. Penambahan pupuk NPK dan media tanam yang baik belum tersebar secara merata keseluruh bagian tanaman dan menyebabkan unsur hara N, P dan K tersebut belum tersedia sepenuhnya sehingga belum dapat diserap secara

optimal oleh tanaman.

Panjang Akar

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan pupuk dekastar dan kombinasi media tanam tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap panjang akar pada umur 42, 49, 56 63 dan 70 HST (Hari Setelah Tanam). Hasil analisis statistik dapat dilihat dengan rinci pada Tabel 4.

Pada Tabel 4, memperlihatkan bahwa perlakuan pupuk dekastar dan kombinasi media tanam, perlakuan A, B, C, D, E, F, G, H, I, J dan L tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar pada umur 70 HST. Hal ini disebabkan penggunaan pupuk dekastar dengan kandungan unsur hara N, P dan K dengan dosis mulai 2, 4 dan 6 gram dan media tanam yang porous mampu diserap oleh akar tanaman secara merata dan dapat membuat akar tanaman berkembang dengan baik. Selai itu juga ada faktor lain yang mempengaruhi oleh ketersediaan air pada tanaman adenium sehingga mempengaruhi panjang

perakaran dan luas permukaan pada akar adenium.

Hal ini sesuai dengan Hafiz (2014) menyatakan faktor yang mempengaruhi panjang akar yaitu ketersediaan air dan unsur hara sehingga akar akan langsung menyerap tanpa harus mencari atau membentuk akar-akar sekunder untuk mendapatkan air dan hara.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa :

1. Penggunaan Dekastar dan Media Tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 63 HST dan 70 HST dan jumlah daun pada umur 42 HST, tetapi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap diameter batang umur 70 HST dan panjang akar umur 70 HST.

2. Penggunaan Dekastar dengan dosis 2, 4 dan 6 gram dan Media tanam pasir, sekam dan pukankomposisi 1 : 1 : 1 dan 1 : 2 : 1 dengan memberikan hasil

(9)

Bandung, 2 Maret 2019 236 terbaik terhadap tinggi tanaman dan

jumlah daun. Saran

1. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman Adenium, disarankan untuk mengggunakan pupuk dekastar 6 gramdan media tanam pasir, sekam dan pukan dengan kombinasi 1 : 1 : 1. 2. Untuk memperoleh gambaran yang

lebih luas tentang pengaruh panjang setek dan konsentrasi Rootone F terhadap pertumbuhan tanaman jarak pagar, perlu dilakukan penelitian lanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Bernardius T.Wahyu Wirayanta. (2002). Media Tanam Untuk Tanaman Hias. Jakarta: Penebar Swadaya.

Bertha Hapsari. (2007). Adenium Silangan Baru. Jakarta: Penebar Swadaya. Fahmi, A., Nuryani, S., Utami, H., &

Radjagukguk, B. (2010). PENGARUH INTERAKSI HARA NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG ( Zea Mays L ) [ The Effect of Interaction of Nitrogen and Phosphorus Nutrients on Maize ( Zea Mays L .) Grown In Regosol and Latosol Soils ]. Jurnal Biologi, 10(September), 297–304.

Hafiz, A. (2014). RESPON BIBIT EUCALYPTUS PELLITA TERHADAP MEDIA DAN CONTROL RELEASE FERTILIZER , HIGH YIELD TECHNOLOGY Response of Eucalyptus Pellita Seed on Medya and Control Release Fertiizer , High Yield Technology, XXIX, 131–138.

Kristofel Puhiri, F. H. L. dan B. A. (2005). Pengaruh Berbagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Kamboja Jepang (. J. Agrifarm, 1. Pinus Lingga. (2008). Petunjuk

Pemumpukan. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Saijo. (2012). EFEKTIFITAS LAMA PENIRISAN STEK DI MEDIA TANAH

BERPASIR TERHADAP

PERTUMBUHANKAMBOJA (Adenium obesum). Agrium, 17(3).

Sartika Anisa. (2011). Pengaruh Komposisi

Media Tumbuh Terhadap

Perkecambahan Benih dan Pertumbuhan Bibit Andalas (Morus macroura Miq.).

Sugih Octa. (2005). 88 Variasi Adenium

Agar Rajin Berbunga. Jakarta:

Gambar

Tabel 2. Pengaruh Pupuk Dekastar dan Kombinasi Media Tanam Terhadap  Jumlah Daun
Tabel 4. Pengaruh Pupuk Dekastar dan Kombinasi Media Tanam Terhadap  Panjang Akar

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan faktor kedua adalah dosis pupuk Majemuk Dekastar Plus (D) yang terdiri dari 6 level yaitu : D0 : Kontrol (Tanpa pupuk Dekastar Plus), D1 : Dosis Pupuk Dekastar Plus

Pupuk organik cair adalah larutan yang mengandung unsur hara N, P, K yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman serta dapat memperbaiki unsur hara dalam tanah.Tujuan dari

Pemberian pupuk kascing memberikan masukan hara dalam tanah, sehingga dapat memperbaiki media tanam, dan akan meningkatkan pertumbuhan tanaman (Limbong et al.,

Pupuk kandang tidak hanya mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K), namun pupuk kandang juga mengandung unsur hara mikro seperti kalsium

Pupuk kandang mengandung bahan organik yang berfungsi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat pembentukan kesuburan tanah, juga mengandung sejumlah unsur hara mikro

Salah satu jenis pupuk anorganik yang dimanfaatkan yaitu pupuk NPK nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), karena pupuk NPK merupakan unsur hara makro utama yang

Hasil analisis tanah pada Tabel 5 menunjukkan bahwa pemberian arang tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang meningkatkan unsur hara tanaman yaitu C Organik, N, P,

25 Gambar 2.10 Intersepsi Akar Sumber : Sasongko, 2013 2.7 Peranan Nitrogen N, Phospat P dan Kalium K Pada Tanaman Edamame Peranan unsur hara N, P dan K, nitrogen merupakan unsur