• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR. PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR. PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) PADA

BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK

Disusun oleh :

DEVIANTO TANDIRAPA’

1422040193

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2017

(2)

i HALAMAN PENGESAHAN

PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK

Disusunoleh : DeviantoTandirapa’

1422040193

Sebagai Salah Satu Syarat untuk menyelesaikan Studi Pada Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Telah Diperiksa dan Disetujui oleh

:

(3)

HALAMAN PESETUJUAN PENGUJI

Judul Laporan : Pertumbuhan Bibit Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) pada Berbagai Dosis Pupuk NPK

NamaMahasiswa : DeviantoTandirapa’

NIM : 1422040193

Jurusan : BudidayaTanaman Perkebunan PerguruanTinggi : PoliteknikPertanianNegeriPangkep Hari/TglUjian :

Telah Diuji Oleh Tim Penguji dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Kelulusan

Disahkan oleh Tim Penguji

1. Pembimbing I : Junyah Leli Isnaini, S.P., M.P.

2. Pembimbing II : Nildayanti, S.P.,M.Si.

3. Penguji I : Dra. Asmawati, S.P.,M.Si.

4. Penguji II : Dr. Junaedi,S.P.,M.Si.

(4)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkas dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan TugasAkhir yang berjudul “Pertumbuhan Bibit Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) pada Berbagai Dosis Pupuk NPK”

Laporan Tugas Akhir ini, disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

Melalui kesempatan yang berbahagia ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada ayahanda Yohanis Gala, dan ibunda Marthina Bokko’ serta segenap keluarga yang tak kenal lelah memberikan dorongan serta semangat. Melalui kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Dr.Ir.Darmawan,M.P. selaku Direktur Politeknik Pertanain Negeri Pangkep 2. Dr.Junaedi, S.P.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan

Politeknik Pertanian Negeri Pangkep,

3. Junyah Leli Isnaini, S.P.,M. selaku pembimbing I 4. Nildayanti, S.P.,M.Si. selaku pembimbing II

5. Seluruh staf Dosen dan Teknisi Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan 6. Teman-teman seangkatan dan teman-teman sealmamater

7. Teman-teman Persekutuan Mahasiswa Kristen Politeknik Pertanian Negeri Pangkep (PERMAKRISTANI-NP)

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan kritik sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Pangkep, Agustus 2017

Penulis

(5)

Ringkasan

Devianto Tandirapa’ (1422040193) Pertumbuhan Bibit Tanamn Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Pada Berbagai Dosis Pupuk NPK. Di bimbing oleh Junyah Leli Isnaini dan Nildayanti.

Percobaan dilaksanakan di kebun PT Bina Karya Nuansa Sejahtera, yang berlangsung pada bulan Januari sampai April 2017, percobaan bertujuan untuk melihat Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit terhadap berbagai dosis Pupuk NPK. Percobaan yang digunakan adalah Statistika sederhana dengan 3 perlakuan 3 ulangn, masing-masing ulangan terdiri atas 2 unit pengamatan, sehingga terdapat 18 unit percobaan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian Pupuk NPK dengan dosis 30 gr (T2) menghasilkan pertambahan jumlah pelepah yang lebih banyak.

(6)

v DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN... . i

HALAMAN PESETUJUAN PENGUJI... ii

KATA PENGANTAR... iii

RINGKASAN ……….... iv

DAFTAR ISI………. ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Tujuan dan kegunaan ... 2

II.TINJAUAN PUSTAKA... 3

2.1 Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit………... 3

2.2 Morfologi Tanaman Kelapa Sawit……… 3

2.3 Syarat Tumbuh………. . 5

III. METODOLOGI ... ... 8

3.1 Waktu dan tempat ... 8

3.2 Alat dan Bahan ... 8

3.3Metode Pelaksanaan ... 8

3.4 Parameter Pengamatan ... 9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 10

4.1 Hasil... 10

4.2 Pembahasan... ... 10

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 12

5.1 Kesimpulan ... 12

5.1 Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 13

LAMPIRAN……… 14

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Denah percobaan ……….... 15 2. Tabel jumlah pelepah sebelum di pupuk ... 15 3. Tabel jumlah pelepah setelah di pupuk... 15 4. Tabel jumlah pelepah pada pengamatan tiga bulan setelah perlakuan... 16 5. Gambar tanaman yang akan diberikan pupuk NPK…………...16 6. Gambar tanaman yang telah diberikan pupuk NPK………... 17

(8)

1 I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manfaat kelapa sawit begitu banyak. Sehingga menjadi salah satu hasil yang begitu menguntungkan. Kelapa sawit atau dalam bahasa latin dikenal dengan nama Elaeis. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi yang paling banyak diminati oleh para usaha perkebunan, yang tidak hanya ada di Indonesia namun juga di seluruh penjuru dunia. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tren pembukaan lahan yang ditunjukan sebagai perkebunan kelapa sawit.Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun untuk bahan bakar. Perkebunannya mampu menghasilkan keuntungan tinggi sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Manfaat kelapa sawit ini merupakan sumber utama minyak nabati sesudah kelapa yang ada di Indonesia (Anonymous, 2013).

Produksi kelapa sawit merupakan bagian penting dari ekonomi Indonesia karena negara ini merupakan produsen dan konsumen sawit terbesar di dunia.

Indonesia memasok kurang lebih separuh pasokan sawit dunia. Salah satu acuan dasar yang digunakan dalam menghitung estimasi produksi adalah Potensi produksi tanaman kelapa sawit menurut umur tanaman dan kelas kesesuaian lahan yang dikeluarkan oleh produsen kecambah. Kemampuan membaca serta menganalisa standar yang dikeluarkan oleh produsen kecambah akan berpengaruh terhadap kualitas estimasi produksi yang dihasilkan,atau dengan kata lain kemampuan literasi akan sangat membantu mendukung dalam penyusunan estimasi produksi, kemampuan literasi didapat dari mempelajari seluk beluk tentang produksi kelapa sawit,serta pengalaman praktis dilapangan. Kesalahan fatal yang kerap kali terjadi pada saat menyusun estimasi produksi adalah adanya kekhawatiran yang tanpa didasari ilmu yang cukup,dan tanpa mengacu terhadap standar potensi produksi yang dikeluarkan oleh produsen kecambah (Zulkifli, 2015).

(9)

Analisis pasar saham dan komoditas memperkirakan permintaan pasar terhadap minyak sawit mentah (crude palm oil)cenderung dengan kemungkinan melemah pada 2015. Padahal, produksi CPO berpotensi meningkat hingga 5 juta ton pada tahun depan. Hal itu terjadi seiring dengan potensi permintaan yang kami perkirakan cenderung terjaga pada tahun depan dan kemungkinan pelemahan. Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar CPO dunia terancam.

Padahal sebagai salah satu komoditas ekspor penting Indonesia, industri CPO dalam negeri telah mencatat perkembangan yang signitifkan selama satu dekade terakhir (Giras, 2014).

Percobaan dilakukan pada tanaman kelapa sawit untuk melihat pertambahan jumlah pelepahnya yang diberikan perlakuan berbagai dosis pupuk NPK. Maka kita dapat mengetahui dosis yang yang tepat untuk pembibitan tanaman kelapa sawit. Menurut Iman, (2011) Pembibitan tanaman kelapa sawit yang diusahakan sendiri oleh para petani kelapa sawit hingga terjadinya perkecambahan, memang memerlukan kurun waktu lama. Selama kurun waktu itu memerlukan perhatian. Para petani kecil mungkin belum mengetahui cara yang baik sehingga banyak dari mereka lebih menyukai untuk membeli benih yang telah berkecambah. Di beberapa negara tertentu yang membudidayakan tanaman ini (termasuk Indonesia) pihak Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan telah menyediakan benih yang telah berkecambah.

1.2. Tujuan dan Kegunaan

Percobaan dilakukan pada tanaman kelapa sawit untuk melihat pertumbuhan jumlah pelepahnya yang diberikan perlakuan berbagai dosis pupuk NPK.

(10)

3 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Morfologi Tanaman Kelapa Sawit 1. Akar

Akar kelapa sawit adalah akar serabut. Akar serabut memiliki sedikit percabangan, membentuk anyaman rapat dan tebal. Kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar tunggang. Radikula (bakalakar) pada bibit terus tumbuh memanjang kearah bawah selama enam bulan terus menerus dan panjang akarnya mencapai 15 cm. Akar primer kelapa sawit terus berkembang (Dodik, 2012).

2. Batang

Tanaman kelapa sawit umumnya memiliki batang yang tidak bercabang. Pada pertumbuhan awal setelah fase muda (seeding) terjadi pembentukan batang yang melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia (ruas). Tinggi batang bertambah kira-kira 45cm/tahun. Tinggi maksimum tanaman kelapa sawit yang ditanam di perkebunan 15-18 meter, sedangkan dialam liar dapat mencapai 30 meter (Darmosarkoro, 2005).

3. Daun

Tahap perkembangan daun : Lanceolate Daun awal yang keluar pada masa pembibitan berupa helaian daun yang utuh. Bifurcate Bentuk daun dan helaian daun sudah pecah tetapi bagian ujung belum terbuka. Pinnate Bentuk daun dengan helaian daun yang sudah membuka sempurna dengan arah anak daun keatas dan kebawah. 1. Pada tanaman muda mengeluarkan 30 daun ( umumnya disebut pelepah ) pertahun pada tanaman tua antara 28 – 24 pelepah per tahun. 2.

Panjang pelepah tanaman dewasa 9 m, anak daun 125 – 200 pasang dengan panjang 1 – 1,2 m dengan lebar tengah + 6 cm. 3. Jumlah pelepah yang harus dipertahankan pada tanaman dewasa adalah 40 – 56 pelepah selebihnya dibuang saat panen. 4. Kedudukan daun pada batang 3/8 artinya pada setiap tiga putaran terdapat 8 daun. 5. Spiral kiri atau spiral kanan. 6. Arah putaran dilihat dari arah atas kebawah, dan arah putaran ini tidak ada pengaruhnya terhadap produksi (BPM, 2000)

(11)

4. Bunga

Tanaman kelapa sawit yang berumur tiga tahun sudah mulai dewasa dan mulai mengeluarkan bunga jantan atau bunga betina. Bunga jantan berbentuk lonjong memanjang, sedangkan bunga betina agak bulat. Tanaman kelapa sawit mengadakan penyrbukan silang (cross pollination). Artinya, bunga betina dari pohon yang satu dibuahi oleh bunga jantan dari pohon yang lainnya dengan perantaraan angin dan atau serangga penyerbuk. Dari setiap ketiak pelepah akan keluar tandan bunga jantan atau betina Bunga mulai berbunga pada umur ± 14 – 18 bulan, Pada mulanya yang keluar adalah bunga jantan kemudian secara bertahap akan muncul bunga betina. Terkadang akan muncul bunga banci yaitu : bunga jantan dan betina ada pada satu rangkaian. Sex ratio yaitu : perbandingan bunga betina dengan keseluruhan bunga (bunga jantan dan bunga betina). Bunga jantan Bunga betina Terdiri dari 100-250 spikelet Terdiri dari 100-200 spikelet, 1 tandan mekar dengan bau Tiap spikelet 15-20 bunga, yang wangi selama 2-4 hari (BPM, 2000).

5. Biji

Setiap jenis kelapa sawit memiliki ukuran dan bobot biji yang berbeda. Biji dura afrika panjangnya 2-3 cm dan bobot rata-rata mencapai 4 gram, sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji dura deli memiliki bobot 13 gram per biji, dan biji tenera afrika rata-rata memiliki bobot 2 gram per biji. Biji kelapa sawit umumnya memiliki periode dorman (masa non-aktif). Perkecambahannya dapat berlangsung lebih dari 6 bulan dengan keberhasilan sekitar 50%. Agar perkecambahan dapat berlangsung lebih cepat dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi, biji kelapa sawit memerlukan pre-treatment (Dodik, 2012).

6. Buah

Buah kelapa sawit tersusun dari kulit buah yang licin dan keras (epicrap), daging buah (mesocrap) dari susunan serabut (fibre) dan mengandung minyak, kulit biji (endocrap) atau cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan keras, daging biji (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung minyak,

(12)

5 dari dalam tanah. Buah yang sangat muda berwarna hijau pucat. Semakin tua warnanya berubah menjadi hijau kehitaman, kemudian menjadi kuning muda, dan setelah matang menjadi merah kuning (oranye). Jika sudah berwarna oranye, buah mulai rontok dan berjatuhan (Dodik, 2012)

A. Syarat Tumbuh

Kelapa sawit merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan. Kelapa sawit memerlukan kondisi lingkungan yang baik agar mampu tumbuh dan berproduksi secara optimal. Keadaan iklim dan tanah merupakan faktor utama bagi pertumbuhan kelapa sawit, di samping faktor-faktor lainnya seperti sifat genetika, perlakuan budidaya, dan penerapan teknologi lainnya.

1. Iklim

Kelapa sawit termasuk tanaman daerah tropis yang tumbuh baik antara garis lintang 130lintang utara 120lintang selatan, terutama di kawasan Afrika,Asia,dan Amerika latin. Lokasi yang cocok untuk ditanami kelapa sawit secara umum adalah sebagai berikut:

1.1 Curah hujan

Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman kelapa sawit adalah di atas 2.000 mm dan merata sepanjang tahun. hujan yang tidak turun selama 3 bulan menyebabkan pertumbuhan kuncup daun terhambat sampai hujan turun. Apabila hujan tidak turun lebih lama lagi, maka akan berpengaruh terhadap produksi buah (Dodik, 2012).

1.2 Suhu dan Tinggi tempat

Kelapa sawit adalah tanaman tropis. Tanaman kelapa sawit memerlukan temperatur optimal 24-280C. ketinggian tempat yang ideal untuk kelapa sawit antara 1-500 m dpl(diataspermukaanlaut). Kelembapan yang optimum ideal untuk tanaman sawit sekitar 80-90% dan kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan (Dodik, 2012).

1.3 Penyinaranmatahari

Kelapa sawit termasuk tanaman yang menyikai cahaya matahari. Penyinaran matahari sangat berpengaruh terhadap perkembangan buah kelapa sawit.

Tanaman yang kurang mendapat sinar matahari karena jarak tanam yang sempit, pertumbuhannya akan terhambat karena hasil asimilasinya kurang.

(13)

Tanaman dewasa yang ternaungi, produksi bunga betinanya sedikit sehingga perbandingan bunga betina dan bunga jantan kecil. Penelitian menunjukkan pada bulan-bulan yang penyinaran mataharinya lebih panjang mempunyai korelasi positif dengan produksi buah kelapa sawit. Kebun-kebun kelapa sawit di Indonesia panjang penyinarannya tidak masalah karena letak geografisnya dekat dengan garis katulistiwa (Dodik,2012).

2. Tanah

Tanah merupakan media untuk tumbuh bagi tanaman sehingga tanaman bergantung pada tanah untuk dapat tumbuh dan bertahan hidup. Tanah mempunyai sifat fisik, kimia dan biologi yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Sifat fisik tanah berhubungan dengan tekstur tanah, dimana tekstur tanah mempengaruhi kandungan air ataupun bahan-bahan lain yang terkandung di dalamnya. Misalnya tekstur tanah yang berpasir memiliki kemampuan untuk meloloskan air yang besar sehingga air yang terkandung dalam tanah berpasir menjadi sedikit. Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah mengakibatkan unsur hara dan bahan organik yang ada dalam tanah berpasir menjadi larut dan ikut lolos ke dalam lapisan yang lebih dalam. Hal ini tentu saja mengakibatkan tanaman yang tumbuh pada tanah bertekstur pasir mengalami defisiensi air dan hara sehingga pertumbuhan tanaman menjadi tidak optimal. Sifat kimia tanah berhubungan dengan pH atau derajat keasaman tanah. Tanaman dapat tumbuh dengan baik apabila pH tanah netral. Tanah dengan pH rendah (<7) mengandung unsur hara yang sedikit sehingga tidak baik untuk pertanian. Selain sifat fisik dan kimia, tanah juga memiliki sifat biologis. Sifat biologis tanah di sini maksudnya adalah di dalam tanah juga terdapat makluk hidup seperti cacing dan mikroorganisme pengurai bahan organik. Keberadaan mikroorganisme ini sangat penting karena untuk menggemburkan tanah dan juga untuk dekomposisi bahan organik. Dengan tersedianya bahan organik maka tanaman dapat tumbuh dengan optimal (Darmosarkoro,2005).

(14)

7 3. Pupuk NPK

Dalam pengertian sehari-hari istilah pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Sedang pemupukan adalah penambahan bahan tertentu kedalam tanah agar tanah tersebut menjadi subur.

Pupuk NPK 15-15-15:Higroskopis (mudahmenyerapair) mudah larut dalam air, mengandung unsur hara N,P,K sekaligus kandungan unsur hara, setiap butir pupuk merata larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman sesuai untuk berbagai jenis tanaman,meningkatkan produksi dan kualitas panen, Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan, menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak mengandung butir hijau daun memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik,Memacu pembentukan bunga, mempercepat panen dan menambah kandungan protein,menjadikan batang lebih tegak, kuat dan dapat mengurangi risiko rebah,memperbesar ukuran buah (Agronusantara, 2016).

(15)

III. METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 hingga April 2017.

Bertempat di PT Bina Karya Nuansa Sejahtera (BKNS), Desa Dumaring, Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah kamera,timbangan, alat tulis-menulis. Bahan yang digunakan adalah pupuk NPK dan18 bibit tanaman kelapa sawit varietas Tenera.

3.3. Metode Pelaksanaan

Percobaan ini diolah dengan statistik sederhana yaitu menghitung rata-rata pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit dengan berbagai dosis pupuk NPK.

Adapun perlakuan yang diberikan yaitu : T0 : Pupuk NPK 10 gr/tanaman

T1 : Pupuk NPK 20 gr/tanaman T2 : Pupuk NPK 30 gr/tanaman

Setiap perlakuan terdiri atas tiga unit dan diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat delapan belas unit percobaan.

3.3.1 Persiapan bahan

Pupuk NPK ditimbang berdasarkan jumlah perlakuan yaitu T0 (6 bagian), T1(6 bagian),dan T2(6bagian). Untuk T0 dosis yang digunakan 10 gr/tanaman,untuk T1 dosis yang digunakan 20 gr/tanaman, dan untuk T2 dosis yang digunakan 30 gr/tanaman.

3.3.2 Pembersihan tanaman

Sebelum pemupukan terlebih dahulu tanaman kelapa sawit dan sekitar tanaman dibersihkan dari gulma yang tumbuh disekitarnya agar pupuk dapat diserap dengan baik oleh tanaman.

(16)

9 3.3.3 Aplikasi pupuk

Pupuk diberikan dengan cara tabur yaitu disebar disekeliling tanaman.

3.4 Parameter pengamatan

Parameter pengamatan yaitu jumlah pelepah yang dihitung sebelum perlakuan dan tiga bulan kemudian setelah perlakuan dihitung kembali untuk mengetahui berapa pertambahan jumlah pelepah bibit kelapa sawit hingga akhir percobaan.

Referensi

Dokumen terkait

Tepung beras merupakan tepung rendah protein yang tidak mengandung gluten, yang membuat tepung beras menjadi bahan yang sering digunakan dalam pembuatan makanan

Pengaruh Interaksi Lama Perendaman dan NaCl terhadap Kadar Air Pada gambar 16 dapat dilihat bahwa semakin lama perendaman maka kadar air akan semakin meningkat. Makin lama

Dari hasil uji t pada tabel 4.8 pada model 1 dapat diketahui bahwa variabel tekanan memiliki tingkat signifikansi yang lebih besar dari nilai signifikan yang

‘Umdat al-Muhtajîn ilâ Suluk Maslak al-Mufradîn merupakan salah satu dari karya-karya al-Râuf al-Sinkîlî yang ditulis dalam bahasa Jawa (baca: Melayu) supaya

Sama seperti sarkoma di tempat lain, grade histologis tinggi dan ukuran tumor besar (lebih dari 5 cm) yang berakibat pada penentuan prognosis. Pada umumnya kekambuhan regional

Dalam Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945) ayat (1) sampai ayat (5) dikatakan bahwa: (1) DPR memegang kekuasaan membentuk Undang-undang

Lumba-lumba jantan hidung botol yang dipelihara di Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor memiliki Range frekuensi suara klik dengan nilai intensitas tertinggi

Dalam menganalisis dampak ketergantungan yang besar pada ekspor sumber daya alam terhadap ciri hubungan negara-masyarakat, penting untuk menekankan bahwa terdapat dua fokus