• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Penggunaan Obat Psikotropika Pada Pasien Gangguan Jia Di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Periode Juni - Desember Tahun 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Profil Penggunaan Obat Psikotropika Pada Pasien Gangguan Jia Di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Periode Juni - Desember Tahun 2018"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROFIL PENGGUNAAN OBAT PSIKOTROPIKA PADA

PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA

NAIMATA KUPANG PERIODE JUNI - DESEMBER

TAHUN 2018

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

ANDRONIKUS HAUMENI PO.530333216103

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Farmasi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI FARMASI

2019

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

PROFIL PENGGUNAAN OBAT PSIKOTROPIKA PADA

PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA

NAIMATA KUPANG PERIODE JUNI - DESEMBER

TAHUN 2018

Oleh :

Andronikus Haumeni

PO.530333216103

Telah disetujui untuk mengikuti ujian Karya Tulis Ilmiah

Lely A. V. Kapitan, S.Pd., S.Farm., Apt., M.Kes NIP.197011061989032001

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

PROFIL PENGGUNAAN OBAT PSIKOTROPIKAPADA

PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA

NAIMATA KUPANG PERIODE JUNI - DESEMBER

TAHUN 2018

Oleh :

Andronikus Haumeni

PO.530333216103

Telah dipertahankan didepan Tim penguji Pada tanggal Juli 2019

Susunan tim penguji

1. Lely A. V Kapitan, S.Pd., S.Farm., Apt., M.Kes

2. Priska E. Tenda, SF., Apt., M.Sc

Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli madya Farmasi

Kupang,

(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Kupang, Juli 2019

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan yang telah diberikan olehnya, sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan karya tulis ilmia dengan judul “Profil Penggunaan Obat Psikotropika Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Periode Juni-Desember Tahun 2018”.

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memproleh gelar sejana farmasi (Amd. Farm) program studi Farmasi, Poltekkes kemenkes kupang, seakaligus memperdalam dan memperkaya wawasan tentang keilmuan dibidang Farmasi. Selama penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik moral maupun material. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Ragu Harming Kristina, SKM., M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kupang.

2. Ibu Maria Hilaria, S.Si., S.Farm., Apt., M.Si, selaku ketua jurusan prodi farmasi poltekkes kemenkes kupang

3. Direktur Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang yang telah memberikan ijin bagi penulis sehingga dapat melakukan penelitian di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang.

4. Ibu Lely A.V. Kapitan, S.Pd., S.Farm., Apt., M.Kes selaku dosen pembimbing sekaligus penguji II yang telah memberikan bimbingan, perhatian, dukungan, saran dan kesabaranya dalam penyusunan karya tulis ilmiah.

(6)

vi

5. Ibu Priska E. Tenda, S.F., Apt., M.Sc selaku doesen penguji atas kesediaan dan waktu yang diberikan untuk menguji I, saran, kritik, dan masukan yang diberikan.

6. Seluruh dosen dan staf, karyawan prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang yang telah banyak membantu hingga terselesaikan karya tulis ilmiah.

7. Kedua orang tua atas kasih sayang, perhatian, doa, bantuan moral dan meterial dalam penyelesaian karya tulis ilmiah.

8. Teman-teman angkatan 2017, Ignas, Putra, Bung Surya, Wawan, Helena, lisa, Alin, Ance, putri, atas persahabatannya.

9. Pihak lain yang tidak disebutkan satu persartu, yang telah membantu dalam penelitian maupun penyusunan karya tulis ilmiah

Akhirnya penulis berharap, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang mebutuhkan. Selanjutnya penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat berharap kritik dan syarat dan saran yang membangun sehingga dapat menambah wacana untuk kebaikan karya tulis ini.

Kupang, Juli 2019

(7)

vii INTISARI

Obat psikotropika adalah zat atau obat baik dalam bentuk alami atau sintetik bukan narkotika yang bersifat psikoaktif melalu pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Gangguan jiwa adalah suatu kondisi yang tidak memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan tidak selaras dengan keadaan orang lain. RSJ Naimata Kupang merupakan fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah NTT yang setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah kunjungan pasien gangguan jiwa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan mengumpulkan data secara retrospektif dengan tujuan untuk menghitung persentase profil penggunaan psikotropika di RSJ Naimata Kupang berdasarkan kunjungan pasien dengan tanggungan BPJS, penggolongan psikotropika, jenis psikotropika, umur dan jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukan bahwa 63,79% gangguan jiwa dialami oleh pria dan sisanya 36,21% dialami oleh wanita. Pada kelompok usia 15 – 60 tahun menunjukan peresentase tertinggi yang mengalami ganguan jiwa yaitu 79,31%, diikuti kelompok usia > 60 tahun dengan persentase 20,69%. Obat psikotropika yang diberikan adalah antipsikosis, antidepresan dan ansietas dengan dosis obat yang tidak melebihi dosis anjuran per hari.

Kata Kunci: Profil pengobatan, Gangguan Jiwa, Obat psikotropika, RSJ Naimata

(8)

viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... KATA PENGANTAR ... INTISARI ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A.Latar Belakang... 1 B.Rumusan Masalah... 3 C.Tujuan Penelitian ... 3 D.Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4

A. Pengertian Rumah Sakit... 4

B. Tinjauan Tentang Kesehatan Jiwa ... 6

C. Tinjauan Obat Gangguan Jiwa ... 11

BAB III METODE PENELITIAN ... 14

A.Jenis Penelitian ... 14

B.Tempat dan Waktu Penelitian ... 14

C.Populasi dan Sampel... 14

D.Teknik Pengambilan Sampel... 14

E. Variabel Penelitian... 14

F. Definisi Operasional... 15

G.Instrumen Penelitian ... 15

H.Teknik Analisa Data... 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 17

A.Kunjungan Pasien Berdasarkan Tanggungan BPJS ... 17

B.Penggolongan Obat... 18

C.Jenis Psikotropika... 19

D.Karakteristik Jenis Kelamin Dan Umur Pasien... 20 iv

v

(9)

ix BAB V PENUTUP ... 22 A.Simpulan ... 22 B.Saran ... 22 DAFTAR PUSTAKA ... 23 LAMPIRAN... 24

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kunjungan pasien berdasarkan tanggungan BPJS dan Non

BPJS ... 17 Tabel 2. Distribusi golongan obat yang diberikan pada pasien jiwa di

Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Periode Juni-Desember

Tahun 2018 ... 18 Tabel 3. Distribusi Jenis Obat psikotropika Yang Di Berikan pada pasien

Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Periode

Juni-Desember Tahun 2018 ... 19 Tabel 4.Distribusi jenis kelamin pasien jiwa Di Rumah Sakit Jiwa

Naimata Kupang Pada Periode Juni-Desember Tahun 2018 ... 20 Tabel 5. Distribusi jenis kelamin berdasarkan batasan umur pada pasien

jiwa di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Periode

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Atas dasar definisi kesehatan tersebut di atas, maka manusia dilihat sebagai suatu kesatuan yang utuh dari unsur badan, jiwa dan sosial, tidak titik berantakan pada penyakit tetapi pada kualitas hidup (Anonim, 2009).

Kesehatan adalah keadaan jiwa yang sehat menurut ilmu kedokteran sebagai unsur kesehatan yang dalam penjelasannya sebagai barikut: kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seorang dan perkembangan itu bejalan selaras dengan keadaan orang lain. Maka kesehatan jiwa mempunyai sifat–sifat yang harmonis dan memperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubuangannya dengan manusia lain (Anonim, 1966).

Masalah gangguan kejiwaan kini tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Kemiskinan dan himpitan eknomi yang melanda Indonesia belakangan ini menimbulkan banyak penderita ganguan jiwa ringan hingga berat. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007 menyebutkan 14,1% penduduk Indonesia mengalami ganguan jiwa dari yang ringan hingga berat. Kondisi ini semakain diperkuat oleh bencana yang terjadi dihampir seluruh wilayah Indonesia (Aimanullah, 2008).

(13)

2

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh lukluiyyati tahun 2009 tentang pola pengobatan pasien depresi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Timur diperoleh persentasi penggunaan antidepresi sebesar 85,96%, jenis antidepresi yang paling banyak digunakan adalah fluoksetin dengan persentase 85,96% dan penggunaan antipsikosis haloperidol sebanyak 82,46%.

Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang merupakan fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah NTT yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya di dukung dengan oleh unit pelayanan dan kegiatan penunjang medis dan non medis. Pelayanan kesehatan yang diberikan yaitu pelayanan kesehatan pasien rawat inap dan rawat jalan, sedangkan untuk jenis pelayanan berdasarkan tanggungan adalah pasien umum, askes, jamsostek, jamkesmas dan jamkesda. Unit pelayanan pasien rawat inap salah satunya yaitu Runah Sakit jiwa naimata. Berdasarkan data bagian perencanan, jumlah kunjungan pasien di Rumah Sakit Jiwa Naimata kupang mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Penanganan pasien ganguan jiwa salah satunya yaitu dengan pengobatan psikotropika yang ditujukan untunk menghilangkan gejala fisik dan perilaku yang tidak sesuai. Selain itu dapat menghilangkan gejala fisik dan perilaku, penggunaan obat psikotropika untuk pasien ganguan jiwa yang dirawat inap lama hari rawatnya dapat diperpendek dan banyak pasien yang kondisinya cukup baik dapat bersosialisasi kembali ke masyarakat (KMK No 48, 2006). “Profil

(14)

3

Penggunaan Obat Psikotropika Pada Pasien Ganguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Naimata Periode Juni-Desember Tahun 2018”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Profil Penggunaan Obat Psikotropika di Rumah Sakit Jiwa Naimata periode Juni-Desember 2018?

C. Tujuan Penelitian

Untuk menghitung presentasi penggunaan obat psikotropika pada pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang, meliputi: kunjungan pasien berdasarkan tanggungan BPJS, penggolongan psikotropika, jenis psikotropika,umur dan jenis kelamin

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan tentang profil penggunaan obat psikotropika pada pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang

2. Bagi Instansi

Sebagai bahan masukan untuk evaluasi penggunaan obat psikotropika

3. Bagi Institusi

(15)

4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit

Rumah sakit adalah salah satu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. Kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan, pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan (PMK NO 4,2018).

2. Gambaran Umum Tempat Penelitan

Rumah Sakit Jiwa Naimata Berada Di Jln. Taebenu R, 007 RW 003, Kelurahan Naimata Kecamatan Maulafa Kota Kupang Nusa Tenggara Timur dan terakreditasi kelas C dengan luas tanah 50.000, luas bangunan 3,200 dan jumlah tenaga kesehatan dapat dijelaskan dalam tabel berikut

(16)

5

No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah Keterangan

1 Dokter 10 orang Tetap 2 Apoteker 2 orang Tetap 3 Tenaga Teknis Kesehatan

(Farmasi)

5 orang Tetap 4 Perawat 15 orang Tidak Tetap

Jumlah 32 orang

3. Tugas Rumah Sakit

Berdasrkan keputusan mentri Kesehatan Republik Indonesia No.04/Menkes/SK/XI /2018, tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilasanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan.

4. Fungsi Rumah Sakit

a. Penyelenggaraan pelayanaan medis

b. Penyelenggaraan pelayanaan penunjang medik dan non medik c. Penyelenggaraan pelayanaan dan asuhan keperawatan

d. Penyelenggaraan pelayanaan rujukan

e. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan f. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

g. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan

h. Penyelenggaraan program pelayanaan KB rumah sakit, imunisasi dan penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit (PKMRS).

(17)

6 B. Tinjauan Tentang Kesehatan Jiwa

1. Pengertian

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorangdan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Ganguan jiwa atau mental adalah kesulitan yang harus dihadapi oleh seseorang karena hubungannya dengan orang lain, kesulitan karna prepsinya tentang kehidupan dan sikapnya terhadap dirinya sendiri (Djamulidin, 2001).

2. Ciri- Ciri Jiwa yang Sehat

a. Merasa senang terhadap dirinya 1) Mampu menghadapi situasi 2) Mempunyai harga diri yang wajar

3) Menialai dirinya realistis, tidak berkebihan dan tidak pula merendahkan b. Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain

1) Dapat menghargai pendapat orang lain 2) Merasa bagian dari satu kelompok 3) Mencintai orang lain

c. Mampu memenuhi tuntutan hidup 1) mampu mengambil keputusan 2) Mampu menerima tanggung jawab 3) Dapat mnerima ide dan pengalaman baru 4) Menetepkan tujuan yang realities

(18)

7 3. Gangguan Kesehatan Jiwa

Gangguan jiwa adalah suatu kondisi yang tidak memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan tidak selaras dengan keadaan orang lain.

a. Faktor Penyebab Gangguan Jiwa 1) Keturunan

a) Tempramen

b) Jasmania (bentuk tubuh) 2) Faktor Kejiwaan / Psikologi

Berhubungan dengan masa perkembangan mulai dari bayi hidup tua, berdasarkan pengalaman frustrasi, kegagalan, dan keberhasilan yang dialami selama hidup

3) Faktor Kebudayaan

Kebudayaan secara teknis adalah idea tau tingkah laku yang dapt dilihat maupun yang tidak terlihat. Faktor budaya bukan merupakan penyebab langsung mninbulkan ganguan jiwa,biasanya terbatas menentukan gejala–gejala. Disamping mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kapribadian seseorang misalnya melalui aturan– aturan kebiasaan yang belaku dalam kebudayaan tersebut.

(19)

8

b. Jenis – Jenis Gangguan Jiwa 1) Perilaku kekerasan

Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun bialogis.

2) Halusinasi

Halusinasi adalah salah satu gejala ganguan jiwa dimana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; mersakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pencegahan dan penciuman.

3) Isolasi sosial

Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain sekitarnya.

4) Harga diri rendah

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berbahaya, tidak berarti dan renfah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.

c. Tanda dan gejala gangguan jiwa 1) Perilaku kekerasan

Tanda dan gejala a) Aspek Biologi

Tekanan darah meningkat, takikardi, wajah memerah, pupil melebar, frekuensi dan pengeluaran urin meningkat.

(20)

9

b) Aspek Emosional

Individu merasa tidak nyaman, tidak berdaya, mengamuk, bawel, bermusuhan menarik diri.

c) Aspek Intelektual

Mendominasi, berdebat, meremehkan. d) Aspek Sosial

Interaksi sosial budaya, konsep rasa percaya diri, ketergantungan, tanda menarik diri, perasingan ejekan.

e) Aspek Spiritual

Mempengaruhi hubungan individu dengan orang lain dengan moral mempengaruhi ungkapan marah individu

2) Halusinasi Tanda dan gejala a) Menarik Diri

b) Tersenyum dan bicara sendiri c) Duduk terpaku menatap satu arah d) Kadang menyerang

e) Gelisah, menggerakkan mulut tanpa suara, ergerakan mata yang cepat.

f) Respon verbal yang lambat

g) Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah h) Perhatian terhadap lingkungan berkurang

(21)

10

i) Kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dan realita Sulit berhubungan dengan orang lain, tidak mampu mengikuti perintah, tampak tramor dan berkeringa

3) Isolasi sosial Tanda dan gejala a) Kurang sopan b) Apatis

c) Ekspresi wajah kurang berseri

d) Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri e) Komunikasi verba menurun atu tidak ada

f) Mengisolasi diri g) Aktivitas menurun 4) Harga diri rendah

Tanda dan gejala

a) hubungan sosial ( menarik diri )

b) Mencederai diri sendiri Perasaan negatif terhadap diri sendiri c) Hilangnya percaya diri

d) Merasa bersalah terhadap diri sendiri e) Merasa gagal mencapai keinginan f) Perasaan malu terhadap diri sendiri g) Gangguan dalam

(22)

11 C.Tinjauan Tentang Obat Gangguan Jiwa

Terapi gangguan jiwa dimulai pada tahun 1950 dengan berkembangnya obat- obat psikotropika. Untuk pertama kalinya obat psotropikai agitasi, depresi, pikiran psikotik dan dapat memperbaiki kondisi kejiawaan dari pasien. Psikotropika merupakan zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik bukan narkotika yang berkhasiat, psiko aktif melalui pengaruh selektif menurut sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Menurut UU No 5 Tahun 1997 jenis Psikotropika terbagi dalam 4 bagian berdasarkan potensinya dalam menyebabkan ketergantungan.

Berdasarkan penggolongan sacara klinik, psikotropika dibedakan atas tiga golongan yaitu :

1 Antipsikosis

a. Antipsikosis tipikal golongan fenotiazin:

Klorpromazin, flufenazin, perfenazin, tioridazin, trifluperazin, b. Antipsikosis tipikal golongan lain:

Klorprotiksen, droperidol, haloperidol, loksopil, malindon tioktisen c. Antipsikosis atipikal

Klozapin, risperidon, quetiapin, zulpirid, zotepin, amilsupirid 2 Antiansietas

a) Golongan benzodiazepine:

(23)

12 b) Golongan lain Muspiron, zolpidem 3 Antidepresi a) Golongan trisiklik : Imipramin. Amitriptilin

b)Golongan keterisiklik (generasi II dan III)

Amosapin, maprolipim, trazodon, bupropion, venlafaksin, mirtazapin, nefazodon.

c) Golongan selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRIs) Fluoksetin, paroksetin, setralin, flukvokzamin, sitalopran d)Penghambat MAO :

Isocarbokzasid, fenelzim

e) Golongan serotonin norepinephrin reuptake inhibitor ( SNRI): Venlakfasin

1. Mekanisme kerja Psiktropika

a. Anti psikosis

Mekanisme kerja antipsikosis adalah memblokade dopamine pada reseptor paska sinaptik neuron diotak, khususnya disistem Antipsikosis tipikal golongan fenotiazin:

(24)

13

b. Antiansietas

Memberikan efek antiansietas melalui potensiasi inhibisi neuron dengan GABA yang kuat pada neurotransmiter inhibisi asam amnobutirat (GABA).

c. Antidepresi

Bekerja menghambat neurotransmiter di otak.dapat menggurangi keadaan depresi dengan cara perbaikan wujud suasana perasaan, bertambahnya aktivitas fisik, kewaspadaan mental, dan pola tidur yang baik.

(25)

14 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskripsi dengan pendekatan retrospektif yaitu dilakukan dengan melihat kembali, kemudian mengumpulkan dan mencatat resep pasien yang berobat dirumah sakit jiwa Naimata Kupang periode Juni – Desember tahun 2018

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jiwa Naimata

C. Populasi dan Sampel

Populasi sama dengan sampel dalam penelitian ini yaitu lembar resep yang mengandung obat psikotropika di Rumah Sakit Jiwa Naimata kupang periode Juni – Desember 2018

D. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total populasi

E. Veriabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu presentasi penggunaan obat psikotropika yang meliputi klasifikasi obat, penggolongan klinik dan jenis psikotropika.

(26)

15

F. Defenisi Operasional

1. Profil adalah gambaran tata cara pelayanan kesehatan dalam bentuk pemberian obat kepada pasien ganguan jiwa ang meliputi nama obat, julah obat, dosis, bentuk sediaan obat dan cara pemberian obat dan aturan pakai obat

2. BPJS adalah badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan

program jaminan sosial.

3. Psikotropika adalah zat atau obat, baik dalam bentuk alamiah atau sintetik bukan narktia yang bersifat psikoatif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

4. Golongan obat adalah kelompok farmakoterapi obat-obat yang diberikan kepada pasien ganguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa naimata pada periode Januari – Juni 2018, misalnya antipsikosis, antidepresan, antiansietas 5. Pasien rawat inap adalah pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit

Jiwa Naimata

G. Instrumen Penelitian

Lembar resep di Rumah Sakit Jiwa Naimata bulan Juni-Desember 2018 dan lembar observasi yang digunakan untuk pengambilan data berupa kolom-kolom pengisian data

H. Teknik Analisa Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data obat psikotropika yang terdapat dalam lembar resep pada pasien rawat inap yang melakukan terapi atau pengobatan di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang pada bulan

(27)

16

Juni-Desember tahun 2018. Data kemudian di rekapitulasi dan dihitung presentasi berdasarkan kunjungan pasien tanaggungan BPJS, penggolongan psikotropika, jenis psikotropika umur dan jenis kelamin.

(28)

17 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengambilan data dalam penelitian ini dimulai dengan menelusuri status penderita dalam lembar rekam medik. Dalam lembar rekam medik diperoleh informasi antara lain tentang identitas penderita, tanggal periksa, hasil pemeriksaan dan obat yang diberikan. Dalam hasil penelitian ini diperoleh data dari lebar resep pasien sebanyak 58 pasien yang dibagi tiga kasus ganguan jiwa, yaitu depresi, ansietas, dan psikotik. Data dibuat dalam bentuk tabel, dimana tabel tersebut berisi keterangan mengenai kunjungan pasien berdasarkan tanggungan BPJS, penggolongan psikotropika, bentuk sediaan jenis obat psikotropika, umur dan jenis kelamin .

A. Kunjungan Pasien Berdasarkan Tanggungan BPJS dan Non BPJS

Berdasarkan tanggungan pasien BPJS di Rumah Sakit Naimata kupang Periode Juni – Desember Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi berdasarkan kunjungan pasien berdasarkan tanggungan BPJS

No Tanggungan Jumlah %

1 BPJS 48 83

2 Non BPJS 10 17

Total 58 100

(Sumber: Data penelitian, 2018)

Tabel diatas menjelaskan bahwa dari 58 pasien yang berobat terdapat tanggungan BPJS sebanyak 48 pasien dengan persentase sebanyak 83% dan 10 pasien atau 17% pasien Non BPJS. Dilihat dari latar belakang sosial ekonomi pasien pada umunya adalah petani sehingga penggunaan BPJS lebih banyak dibandingkan pasien Non BPJS yang melakukan kunjungan pasien berdasarkan tanggungan pribadi. Jenis obat yang masuk dalam tanggungan

(29)

18

BPJS yaitu diazepam, clopromazine, amitriptilin sedangkan jenis obat yang masuk dalalm tanggungan non BPJS yaitu aplazolam, haloperidol.

B. Penggolongan Obat

Penggolongan obat bagi pasien jiwa di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Periode Juni – Desember Tahun 2018 adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Golongan Obat Yang Diberikan Pada Pasien Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang

Golongan Obat Jumlah Resep

(N)

% Nama Obat Jumlah %

Antipsikotik 10 17 Clopromazine Haloperidol 28 29 33 Antidepresan 18 31 Amitriptilin 42 24 Antiansietas 30 52 Diazepam Alprazolam 56 19 43 Total 58 100 174 100

(Sumber: Data penelitian, 2018)

Berdasarkan tabel 2 diatas menjelaskan bahwa golongan psikotropika dibagi dalam 3 golongan yaitu antipsikotik, antidepresan, antiansietas. Pengolongan obat antipsikotik paling sedikit dengan jumlah sabesar 17% dalam peresepan, hal ini dikarenakan golongan obat antipsikotik hanya digunakan untuk meredakan kecemasan dan kegelisaan tetapi tidak mengobati sampai tuntas. Golongan obat antiansietas paling sering digunakan dengan jumlah sebesar 52%, hal ini dikarenakan golongan obat antiansietas digunakan sebagai obat penenang yang paling banyak dibutuhkan untuk menenangkan pasien saat dalam keadaan kambuh, obat golongan antiansietas juga digunakan untuk mengatasi gangguan tidur yang sedapat mungkin menyerupai tidur alami.

(30)

19

C. Jenis Obat Psikotropika

1. Jenis obat psikotropika

Tabel 3. Jenis Obat Pada Lembar Resep Di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang

No Jumlah Resep

(N)

Jenis obat Jumlah item

obat Persentase (%) 1 58 Haloperidol 29 17 2 Clopromazine 28 16 3 Diazepam 56 32 4 Amitriptilin 42 24 5 Alprazolam 19 11 Jumlah 174 100

(Sumber: Data penelitian, 2018)

Berdasarkan tabel 3 diatas menjelaskan bahwa dalam 58 resep terdapat 174 item obat psikotropika yang sering diresepkan oleh dokter. dan dilihat bahwa item obat yang paling sering digunakan adalah diazepam sebanyak 32% karena termasuk dalam golongan obat antiansietas dimana kelainan jiwa ini dilakukan pengobatannya untuk mengatasi gangguan kesehatan mental, seperti serangan panik yang membutuhkan pengobatan yang intensif sehingga persentasenya lebih tinggi. Dilihat bahwa item obat yang paling sedikit digunakan adalah alprazolam sebanyak 19 item obat dengan presentasenya 11% karena termasuk dalam golongan obat antiansietas yang dimana kelainan jiwa ini dilakukan pengobatanya untuk mengatasi gangguan kecemasan dan serangan panik sehingga persentasenya lebih rendah.

(31)

20

D. Karakteristrik Penderita

1. Distribusi jenis kelamin

Jenis kelamin disini dibedakan menjadi pria dan wanita, pendistribusian jenis kelamin ini dimaksud untuk mengetahui perbandingan jumlah pria dan wanita penderita ganguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang pada periode Juni–Desember tahun 2018.

Tabel 4. Distribusi Jenis Kelamin Pasien Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang No Jenis kelamin Pasien Jumlah Kasus Peresentase (%) 1. Pria 37 64 2. Wanita 21 36 Total 58 100

(Sumber: Data penelitian, 2018)

Tabel 5 menunjukan bahwa jumlah pasien paling banyak didominasi oleh pasien pria dari pada pasien wanita dengan persentase pasien pria sebesar 64% dengan jumlah pasien sebanyak 37 orang dan pasien wanita 36% dengan jumlah pasien sebanyak 21 orang dari total sampel penelitian sebanyak 58 pasien. Hal ini menerangkan bahwa kasus kejiwaaan yang dialami pria lebih besar dari pada wanita dikarenakan pria lebih sulit mengekspresikan kondisi psikologinya dan juga karena tingkat agresifitas pada pria lebih tinggi dari pada wanita sehingga lebih sulit dalam penanganannya hal itu yang menyebabkan gangguan kejiwaan pria lebih banyak dari pada wanita.

(32)

21 2. Distribusi usia penderita

Tabel 5. Distribusi Jenis Kelamin Berdasarkan Batasan Umur Pada Pasien Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Naimata

No Kelompok Umur (Tahun) Jenis kelamin/ jumlah khasus Total Peresentase (%) Pria Wanita 1 15 – 60 35 11 46 79 2 >60 2 10 12 21 Total 37 21 58 100

(Sumber: Data penelitian, 2018 )

Tabel 6 menunjukan bahwa usia penderita ganguan jiwa yang di rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Peroide Juni– Desember Tahun 2018 dibagi dalam dua kelompok usia. Hasil penelitan menunjukan bahwa pada kelompok usia 15 – 60 tahun terdapat 46 pasien dengan presentase 79% dan pada kelompok usia diatas 60 tahun terdapat 12 pasien dengan peresentasenya 21%. Berdasarkan data tersebut diperoleh keterangan bahwa sebagian besar kasus gangguan jiwa pada kelompok usia 15-60 tahun. Hal ini kemungkinan dapat terjadi karena pada kelompok usia tersebut merupakan usia produktif, dimana seseorang dalam kehidupannya lebih banyak dituntut menggerakan pikiran dan tenaganya ntuk menghadapi berbagai konflik, baik konflik fisik maupun psikis.

(33)

22 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada penggunaan obat psikotropika di Rumah Sakit Jiwa Naimta Kupang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Berdasarkan tanggungan pasien terdapat pasien BPJS dengan presentase sebesar 83% dan pasien non BPJS sebesar 17%.

2. Berdasarkan penggolongan obat psikotropika persentase terbanyak pada penggunaan antisietas sebanyak 52%, antidepresan sebanyak 31%, dan antipsikotik sebanyak 17% .

3. Berdasarkan Jenis Obat Psikotropika persentase terbanyak pada

penggunaan diazepam sebanyak 32%, amitriptilin 24%, haloperidol 17%, clopromazine 16%, dan alprazolam 11%.

4. Berdasarkan umur pasien jiwa di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang di peroleh data yaitu umur 15-60 tahun dengan persentase 79% dan umur >60 tahun dengan persentase 21%.

5. Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang di peroleh data yaitu pria berjumlah 64% dan wanita berjumlah 36% .

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kerasionalan pengobatan. 2. Perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut mengenai interaksi dan efek

samping obat yang ditimbulkan dengan adanya beberapa kombinasi obat psikotropika yang digunakan.

(34)

23

DAFTAR PUSTAKA

Amir, N., 2001, Mengenal Skizofrenia lebih Jauh, Mitra Skizofrenia, Ed. Juli September, 8.

Anonim, 1995, Farmakologidan Terapi, Edisi IV, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.

Anonim, 1997, Undang-Undang Republik Indonesia No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor67, Jakarta.

Anonim, 1998, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang, Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan,

Jakarta.

Donatus, I. A., 1997, Kajian Terhadap Kerasionalan Produk Obat Seles mayang Beredar Dipasaran, Risalah Seminar Farmakoterapi Rasional Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Mansjoer, A., Triyanti, K.,Savitri, R.,Wardani, W.I., dan Setiowulan, W.,

1999, Gangguan Psikotik, Kapita Selekta Kedokteran,

196-198,237,238, Media Aesculapius, Fakultas Kedoteran, Universitas Indonesia, Jakarta.

Mutscler, E., 1991, Arzneimittelwirkungen, diterjemahkan oleh Mathilda B., Widianto dan Ranti, Anna Setiadi, Edisi V, 128-129, Penerbit ITB, Bandung.

Mycek, M.J., Harvey, R.A., dan Campe, P.C., 1997, Lippincott's Ilustrated Reviews: Pharmacology, diterjemahkan oleh Azwar Agoes, Edisi II, 65-69, PT. Pustaka Widyatarana, Medan.

Nasution,R.H., dan Lubis, M.Y., 1993, Pengantar Farmakologi, EdisiII, PT. PustakaWidyatarana, Medan.

Prastowo, C.P., 1995, Penggunaan Obat Secara Rasional, Warta !SF!,

Jawa Tengah, Edisi XIII, 31-36.

Santoso, S.O., dan Wiria, S.S., 1995, Psikotropik dalam Ganiswarna, S.G., Farmakologi Dasar dan Terapi, Edisi IV, 148-157, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.

Suryawati, A., 1997, Peran Farmasis dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit, Medika, Tahun XXIII, No .I ,60

(35)

24 lampiran 1. Lembar Observasi

No Nama pasien Jenis kelamin (L/P) Umur (Thn) Resep umum/BPJS

Nama obat Golongan obat Dosis

1 YK L 30 BPJS Haloperidol Clopromazine Diazepam Antipsikotik Antipsikotik Ansietas 5 mg 100 mg 2 mg 2 MA L 34 BPJS Haloperidol Clopromazine Diazepam Antipsikotik Antipsikotik Ansietas 5 mg 100 mg 5 mg 3 OP L 47 BPJS Haloperdol Clopromazine Diazepam Antipsikotik Antipsikotik Ansietas 5 mg 25 mg 2 mg 4 YB P 41 BPJS Diazepam Haloperidol Clopromazine Ansietas Antipsikotik Antipsikotik 5 mg 5mg 2 mg

(36)

25 5 SS P 32 BPJS Haloperidol Diazepam Alprazolam Antipsikotik Ansietas Ansietas 5 mg 2 mg 1 mg 6 RN L 17 BPJS Halopreridol Clopromazine Dizepam Antipsikotik Antipsikotik Ansietas 5 mg 100 mg 2 mg 7 FP P 45 BPJS Haloperidol Clopromazine Dazepam Antipsikotik Antipsikotik Ansietas 5 mg 5mg 2 mg 8 MY P 57 BPJS Diazepam Alprazolam Clopromazine Ansietas Ansietas Antipsikotik 5 mg 1 mg 100 mg 9 RR L 34 BPJS Clopromazine Haloperidol Alprazolam Antipsikotik Antipsikotik Ansietas 25 mg 1,5 mg 1 mg 10 MB L 67 BPJS Alprazolam Clopromazine Ansietas 5 mg 100 mg

(37)

26 Haloperidol Antipsikotik Antipsikotik 5 mg 11 HC L 60 UMUM Haloperidol Clopromazine Amitriptilin Antipsikotik Antipsikotik Antidepresan 0,5 mg 25mg 5 mg 12 TP L 27 BPJS Alprazolam Diazepam Amitriptilin Ansietas Ansietas Antidepresan 1 mg 2 mg 25 mg 13 FT P 25 BPJS Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Ansietas Antidepresan 5 mg 5 mg 25 mg 14 PN L 17 BPJS Haloperidol Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Ansietas Antidepresan 0,5 mg 2 mg 25 mg 15 MM L 33 BPJS Alprazolam Diazepam Amitriptilin Ansietas Ansietas 0,5 mg 2 mg 25 mg

(38)

27 Antidepresan 16 RJ L 31 UMUM Haloperidol Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Ansietas Antidepresan 0,5 mg 5 mg 25 mg 17 LE P 65 UMUM Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Ansietas Antidepresan 100 mg 2 mg 25 mg 18 VL L 54 BPJS Alprazolam Diazepam Amitriptilin Ansietas Ansietas Antidepresan 25 mg 5 mg 5 mg 19 MR P 70 BPJS Haloperidol Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Ansietas Antidepresan 1,5 mg 2 mg 5 mg 20 HR P 65 BPJS Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Ansietas Antidepresan 5 mg 5 mg 5 mg

(39)

28 21 YT P 29 BPJS Alprazolam Diazapam Amitriptilin Ansietas Ansietas Antidepresan 1 mg 2 mg 25 mg 22 NB P 37 BPJS Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Ansietas Antidepresan 100 mg 5 mg 5 mg 23 TB L 42 BPJS Haloperidol Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Ansietas Antidepresan 1,5 mg 5 mg 25 mg 24 JM L 48 BPJS Alprazolam Diazepam Amitriptilin Ansietas Ansietas Antidepresan 0,5 mg 2 mg 5 mg 25 RD L 31 UMUM Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Ansietas Antidepresan 100 mg 5 mg 5 mg 26 YB P 62 UMUM Haloperidol Diazepam Antipsikotik 5 mg 2 mg

(40)

29 Amitriptilin Ansietas Antidepresan 25 mg 27 TN L 46 BPJS Alprazolam Diazepam Amitriptilin Ansietas Ansietas Antidepresan 25 mg 5 mg 5 mg 28 TP P 35 BPJS Haloperidol Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Ansietas Antidepresan 5 mg 2 mg 25 mg 29 AM L 46 BPJS Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 100 mg 5 mg 25 mg 30 VL L 24 BPJS Alprazolam Diazepam Amitriptiin Antiansietas Antiansietas Antidepresan 1 mg 2 mg 25 mg 31 NP P 24 BPJS Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas 100 mg 5 mg 25 mg

(41)

30 Antidepresan 32 DY L 44 BPJS Haloperidol Diazepam Amitrptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 1,5 mg 2 mg 5 mg 33 HD P 21 BPJS Alprazolam Diazepam Amitriptilin Antiansietas Antiansietas Antidepresan 5 mg 5 mg 5 mg 34 RB L 23 BPJS Haloperidol Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 0,5 mg 2 mg 25 mg 35 EA L 45 BPJS Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 5 mg 5 mg 25 mg 36 SR P 66 UMUM Alprazolam Diazepam Amitrtiptilin Antiansietas Antiansietas Antidepresan 25 mg 2 mg 25 mg

(42)

31 37 BS P 26 BPJS Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 100 mg 5 mg 25 mg 38 TB L 37 BPJS Haloperidol Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 5 mg 2 mg 5 mg 39 RH L 28 BPJS Alprazolam Diazepam Amtriptilin Antiansietas Antiansietas Antidepresan 1 mg 5 mg 25 mg 40 TK L 22 BPJS Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 25 mg 2 mg 25 mg 41 SP P 68 BPJS Haloperidol Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 5 mg 5 mg 25 mg 42 GK P 62 BPJS Alprazolam Diazepam Antiansietas 5 mg 2 mg

(43)

32 Amitriptilin Antiansietas Antidepresan 25 mg 43 DP P 71 UMUM Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 25 mg 5 mg 5 mg 44 TT L 23 BPJS Haloperidol Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 5 mg 2 mg 5 mg 45 CP P 67 BPJS Alprazolam Diazepam Amitriptilin Antiansietas Antiansietas Antidepresan 25 mg 5 mg 5 mg 46 ZE P 69 BPJS Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 100 mg 2 mg 25 mg 47 ST L 57 UMUM Haloperidol Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas 5 mg 5 mg 25 mg

(44)

33 Antidepresan 48 FF L 44 BPJS Alprazolam Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 1 mg 2 mg 5 mg 49 PT L 43 BPJS Clopromazine Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 100 mg 5 mg 5 mg 50 AB L 31 BPJS Haloperidol Diazepam Amitriptilin Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 5 mg 2 mg 5 mg 51 SA L 36 BPJS Alprazolam Diazepam Amitriptilin Antiansietas Antiansietas Antidepresan 5 mg 2 mg 25 mg 52 GH L 26 BPJS Clopromazine Diazepam Amitriptiln Antipsikotik Antiansietas Antidepresan 100mg 5 mg 25 mg

(45)

34 53 MM L 29 UMUM Clopromazine Haloperidol Diazepam Antipsikotik Antipsikotik Antiansietas 100 mg 5 mg 2 mg 54 GF L 34 BPJS Clopromazine Haloperidol Diazepam Antipsikotik Antipsikotik Antiansietas 100 mg 5 mg 5 mg 55 ML L 38 BPJS Haloperidol Clopromazine Diazepam Antipsikotik Antipsikotik Antiansietas 5 mg 100 mg 2 mg 56 DR L 21 BPJS Haloperidol Alprazolam Diazepam Antipsikotik Antiansietas Antiansietas 5 mg 5 mg 5 mg 57 RM L 59 BPJS Halopeidol Diazepam Clopromazine Antipsikotik Antiansietas Antipsikotik 5 mg 2 mg 100 mg 58 MY L 28 UMUM Haloperidol Clopromazine Antipsikotik 5 mg 100 mg

(46)

35

Diazepam Antipsikotik Antiansietas

Gambar

Tabel  2.  Golongan  Obat  Yang  Diberikan  Pada  Pasien  Jiwa  Di  Rumah  Sakit Jiwa Naimata Kupang
Tabel  3. Jenis Obat Pada Lembar  Resep Di Rumah Sakit Jiwa Naimata  Kupang
Tabel 4. Distribusi Jenis Kelamin Pasien Jiwa Di Rumah  Sakit Jiwa  Naimata Kupang     No  Jenis kelamin  Pasien  Jumlah Kasus  Peresentase (%)  1
Tabel  5.  Distribusi  Jenis  Kelamin  Berdasarkan  Batasan  Umur  Pada            Pasien Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Naimata

Referensi

Dokumen terkait

Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana pencucian uang hendaknya lebih memperhatikan rasa keadilan masyarakat dengan memberikan hukuman yang

Sejalan dengan Kurikulum Nasional yang dirancang untuk menyongsong model pembelajaran Abad ke-21 yang di dalamnya menekankan pembelajaran aktif yang mendorong siswa untuk mencari

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2014/2015 PROGRAM STUDI : KOMPUTERISASI AKUNTANSI.

Dihasilkan sebuah rancangan dan cetak biru ( blue print ) sistem pengukuran kinerja (SPK) Jurusan Teknik Mesin yang dapat memberikan informasi kepada stakeholder dan pengambil

[r]

LPPMPP ISI Surakarta tahun 2016 telah berupaya mewujudkan sebuah Buku Panduan Penelitian, Penciptaan Seni, Pengabdian Masyarakat, Buku Ajar dan Media Ajar sebagai

Berangkat dari fenomena yang telah dikemukakan, dan belum ada penelitian yang mengkaji tentang pengaruh pemberian kredit simpan pinjam dan perputaran likuiditas

Disertasi Mapping IL-Iβ, TNF-฀, Dopamin Dan HVA Di Darah Tepi Pada Cerebral Palsy Satimin Hadiwidjaja... ADLN Perpustakaan