• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Digester Biogas Berbahan Baku Eceng Gondok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Desain Digester Biogas Berbahan Baku Eceng Gondok"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Desain Digester Biogas Berbahan Baku Eceng Gondok

Meylinda Mulyati

1

1

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang Kampus UKMC, Jl. Bangau No. 60 Palembang, 30113

Email: meylinda@ukmc.ac.id

ABSTRAK

Proses pembentukan biogas dari eceng gondok menyebabkan pH biogas bersifat asam sebelum

pembentukan metana. Digester biogas yang dibuat dari drum logam menyebabkan digester mengalami

korosi dan kebocoran. Digester ini tidak efektif karena hanya bisa digunakan untuk sekali produksi biogas(Mulyati, 2015). Pada penelitian bertujuan untuk mendesain digester yang sesuai untuk kondisi asam sehingga tidak mudah bocor dan digester bisa digunakan berkali-kali. Pada penelitian ini, digester biogas dari eceng gondok di desain menggunakan drum plastik yang berukuran 200 liter. Desain digester biogas ini menggunakan metode value engineering. Ukuran digester biogas ini adalah: diameter 28 cm dan panjang 90 cm yang terdiri dari cleanout atas dan bawah. Digester ini didukung dengan kerangka yang portable agar mudah dipindahkan. Ukuran kerangka portable yaitu panjang 93 cm lebar 67 cm dan tinggi 72 cm, tinggi roda 10 cm, tinggi kerangka ke drum 10 cm dengan ketebalan besi hollow 2 mm. Selanjutnya dilakukan uji coba pembuatan biogas dari eceng gondok menggunakan digester ini. Digester ini menghasilkan gas yang dapat dilihat dari nyala api.Digester ini juga tahan terhadap asam karena tidak mengalami kebocoran untuk pemakaian lebih dari sekali.

Kata Kunci: Digester Biogas, Eceng Gondok, Kondisi Asam.

ABSTRACT

The process of biogas formation of water hyacinth causes the pH of biogas to be acidic before the formation of methane. Biogas digester made from metal drums causes the digester to undergo corrosion and leakage. This digester is not effective because it can only be used for once biogas production (Mulyati, 2015). In this study aimed to design a suitable digester for acidic conditions so it is not easy to leak and digester can be used more than once. In this study, the design of biogas digester from water hyacinth using plastic drum sized 200 liters. The design of digester biogas is using value engineering method. The size of biogas digester is: 28 cm diameter and 90 cm long consisting of top and bottom cleanouts. This digester is supported with a portable framework for easy removal. Portable frame size is 93 cm wide by 67 cm long and 72 cm high, 10 cm high wheel, height of skeleton to 10 cm drum with 2 mm hollow iron thickness. Furthermore, a biogas test is made from water hyacinth using this digester. This digester produces a gas that can be seen from the flame. This The digester is also acid-resistant because it does not leak for use more than once..

Keywords:Acidic Conditions, Biogas Digester, Water Hyacinth,

PENDAHULUAN

Eceng gondok dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai alternatif potensi energi biogas. Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan biogas adalah rasio Karbon dan Nitrogen (C/N), derajat keasaman (pH), kandungan air, temperatur digester, pengadukan dan racun (Yessung.dkk, 2011). Pembentukan biogas dari eceng gondok pada awal prosesnya akan menyebabkan pH biogas

bersifat asam karena adanya proses

pembentukan asam sebelum pembentukan metana. Pada penelitian yang pernah dilakukan

oleh Triakuntini, E (2013), pH yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar antara pH 4-5. Biogas mulai terproduksi pada pH 5 dan produksinya terus mengalami kenaikan pada pH 6, dan mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada pH 7 dan produksi biogas mengalami penurunan pada pH 8 (Yonathan A, dkk, 2013).

Digester biogas merupakan salah satu solusi teknologi energi untuk mengatasi kesulitan masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu penelitian desain

(2)

digester biogas dari eceng gondok memiliki satu kelemahan pada digesternya (Mulyati, 2015). Digester ini dibuat dari drum berbahan baku logam sehingga hal ini menyebabkan

reaktor mengalami korosi dan tidak

menghasilkan konversi produksi biogas yang cukup tinggi. Digester ini sangat sensitif untuk kondisi asam, karena kondisi asam pada proses pembentukan gas metana (biogas) menyebabkan digester mengalami kebocoran. Digester biogas ini adalah digester yang akan digunakan pada skala rumah tangga. Ternyata digester ini tidak efektif karena dalam sekali pemakaian untuk produksi biogas dari eceng gondok, digester ini sudah tidak bisa digunakan lagi, menyebabkan biaya untuk pembuatan digester biogas ini menjadi sangat mahal. Maka pada penelitian ini akan di desain digester yang sesuai untuk kondisi asam dan tidak mudah

bocor dengan metode value engineering.

Digester yang akan di desain akan dibuat

portable agar mudah digunakan untuk proses

outlet sisa proses pembentukan biogas.

METODE PENELITIAN Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biogas, air, bahan pembuat digester yang tahan asam yaitu drum PVC.

Peralatan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah digester hasil desain yang tahap terhadap kondisi asam. Digester ini di lengkapi dengan alat pengukur tekanan yaitu regulator.

Selain digester diperlukan juga tabung

penyimpan gas yang terbuat dari galon air.

Prosedur

1. Menentukan material digester biogas dari eceng gondok yang tahan dalam kondisi asam.

2. Menentukan ukuran digester biogas untuk eceng gondok.

3. Membuat dan merakit digester biogas dengan posisi horizontal.

4. Menentukan ukuran rangka portable yang

menyesuaikan dengan ukuran digester biogas.

5. Membuat dan merakit rangka portable.

6. Uji kebocoran digester biogas. Jika tidak bocor lakukan pembuatan biogas dengan berbahan baku eceng gondok.

7. Memotong bahan baku eceng gondok kecil-kecil agar lebih mudah bereaksi.

8. Masukan eceng gondok dalam digester dan tambahkan air dengan rasio 1:1. 9. Tutup bagian atas (inlet) digester dan

biarkan proses pembentukan biogas

terjadi.

10. Amati perubahan tekanan melalui regulator yang terdapat pada bagian atas digester. 11. Setelah regulator menunjukan kenaikan

tekanannya, lalukan uji nyala api.

12. Menguji kelayakan disain digester biogas secara ekonomi untuk skala rumah tangga. 13. Analisa disain digester biogas dari eceng

gondok setelah satu kali pemakaian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan penetapan material digester biogas ini yaitu dari bahan pollimer (plastik). Digester bioga ini terbuat dari drum plastik. Sedangkan Penentuan ukuran kerangka dan tabung fermentasi biogas dapat dilihat pada Tabel I.

Tabel I. Ukuran Digester Biogas dan Kerangka

Portable

Item Alasan Pemilihan Dimensi dan Spesifikasi

Digester

- menggunakan drum plastik karena tidak mudah korosi.

- Posisi horizontal agar laju bidang sentuh air dan eceng gondok semakin luas sehingga

laju reaksi

pembentukan biogas semakin cepat.

- Pemasangan inlet

(atas) dan outlet

(bawah) agar mudah

memasukan dan

mengeluarkan cacahan eceng gondok.

- Tinggi Drum 93 Cm - Kapasitas Volume 200 Liter, - Diameter: 28 Cm - Berat drum: 8.6 Kg. Kerangka - Tinggi kerangka disesuaikan dengan tinggi pinggang ibu rumah tangga yang akan menggunakan alat fermentasi biogas.

- Penentuan lebar kerangka disesuaikan dengan lebar tabung.

- Penentuan panjang kerangka disesuaikan dengan panjang tabung. - Tinggi = 82cm - Lebar = 67cm - Panjang = 93 cm - Kerangka terbuat dari besi hollow

Desain kerangka, digester biogas dan tabung penyimpanan gas dapat dilihat pada Gambar 1-3.

(3)

Gambar 1. Desain Digester Biogas dan

Kerangka Portable.

Gambar 2. Dimensi Rangka Portable Digester Biogas

Gambar 3. Tabung Penyimpanan Gas Digester biogas untuk bahan baku eceng gondok ini terbuat dari drum plastik dengan

kapasitas 200 liter. Digester biogas ini

menggunakan bahan plastik karena tahan terhadap korosi yang ditimbulkan karena suasana asam pada pembentukan biogasnya.

Digester biogas ini terdiri dari satu bagian yang berfungsi sebagai tempat proses fermentasi eceng gondok (60kg) dengan bantuan air (60 kg) rasio 1:1 menjadi gas metana. Kelebihan dari digester ini adalah harganya lebih murah dan tahan terhadap korosi dibandingkan drum besi.

Pada bagian sisi atas dibuat inlet dan

bawah digester dibuat outlet. Bagian inlet

berguna untuk memasukan eceng gondok

sedangkan bagian outlet berguna untuk

keluarnya limbah atau ampas dari eceng gondok hasil fermentasi. Digester ini di tempatkan dengan posisi horizontal agar bidang sentuh air dan eceng gondok semakin luas sehingga laju pembentukan biogas menjadi lebih singkat jika dibandingkan dengan posisi vertikal.

Pada bagian inlet dan outlet ditutup

dengan cleanout. Cleanout terbuat dari pipa

PVC dengan ukuran diameter 4 inchi. Pada

bagian tengah drum itu dipasang blok mur ¼

inchi, TEE ¼ inchi, Regulator dan Ball valve ¼

inchi yang direkatkan dengan lem plastic stell

kemudian disambung dengan selang gas. Untuk tabung penyimpanan di buat dari galon air berukuran 20 liter karena gas yang dihasilkan dari tabung fermentasi hanya 16 kg. Untuk proses pembuatan tabung penyimpanan pada bagian atas galon di sambung dengan

shok ukuran 2 inchi dengan cara di lem,

setelah itu dipasang raducer 1½ x ½ inchi yang

berfungsi untuk menghubungkan double neppel

berukuran ½ inchi, lalu dipasang elbow ukuran

½ inchi pada double neppel. Double neppel

dipasangkan dengan elbow yang akan

disambungkan pada TEE berukuran ½ inchi.

Shok berukuran ½ inchi dihubungkan dengan

regulator. Regulator ini berfungsi untuk mengetahui tekanan gas yang ada pada tabung penyimpanan. Digester ini di desain untuk kondisi kedap udara, karena proses fermentasi dibantu oleh bakteri anaerob. Sebelum digester ini digunakan sebaiknya diuji terlebih dahulu kekedapannya, jika ada yang bocor harus di perbaiki.

Untuk mempermudah proses

pembentukan biogas, maka digester ini

diletakan dalam kerangka portable. Ukuran

kerangka portable disesuaikan dengan

besarnya drum plastik yang memiliki dimensi diameter 28 cm dan tinggi 90 cm. Ukuran

kerangka portable yang dibuat adalah panjang

93 cm lebar 67 cm dan tinggi 72 cm, dengan ketebalan besi hollow 2 mm. Ukuran tinggi kerangka ditentukkan dari tinggi pinggang rata-rata ibu rumah tangga yang akan memakai digester ini. Tinggi keseluruhan kerangka yang telah ditaruh drum adalah 92 cm yang diperoleh dari tinggi kerangka 72 cm, tinggi

51

1

(4)

roda 10 cm, dan tinggi kerangka ke drum 10 cm.

Setelah digester ini teruji, maka dilakukan proses fermentasi eceng gondok. Langkah yang harus dilakukan adalah:

1. Eceng Gondok dicacah kecil sekitar 1 cm. Bagian yang digunakan adalah batang dan

daun. Menurut hasil penelitian oleh

Meylinda Mulyati tahun 2015, eceng gondok yang ditumbuk memerlukan waktu lebih singkat dalam pembentukan biogas daripada yang di cincang. Akan tetapi eceng gondok yang sudah ditumbuk sebanyak 20 kg dapat menghasilkan gas yang dapat dipakai selama 7 hari, dan setiap harinya dapat dipakai selama 30 menit. Eceng gondok seberat 20 kg yang telah di cacah kecil-kecil tanpa ditumbuk dapat menghasilkan gas yang dapat dipakai selama 7 hari, dan setiap harinya dapat dipakai selama 90 menit. Maka perlakukan yang dipilih untuk eceng gondok ini adalah di cacah kecil kecil. Foto eceng gondok yang dicacah dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Pencacahan Eceng Gondok

2. Eceng gondok yang sudah dicacah

dimasukkan ke dalam digester, lalu

tambahkan air. Rasio eceng gondok dengan air yaitu 1:1 (rasio berat). Jumlah enceng gondok sekitar 60 kg dan air 60 liter untuk memenuhi 0.75 dari volume digester. Berikut foto penimbangan dan pemasukan eceng gondok dan air pada Gambar 5.

Gambar 5. Pemasukan Eceng Gondok dan Air

3. Tutup rapat bagian inlet digester dan cek

juga bagian outlet digester agar kondisi

digester benar-benar kedap udara.

4. Setelah digester terisi dengan enceng gondok dan air, maka dibiarkan agar terjadi

proses dekomposisi atau fermentasi

anaerob. Proses fermentasi sampai

menghasilkan gas metana ini memerlukan waktu. Waktu maksimum yang diteapkan adalah selama 60 hari. Tetapi mulai hari

ke-14 setiap harinya perlu dilihat

perubahan tekanan pada bagian atas

digester yang telah dilengkapi oleh

regulator. Pada penelitian ini gas metana muncul sejak hari ke 20. Hal ini dapat terlihat dari regulator.

5. Selanjutnya Pipa bagian atas digester

dihubungkan dengan tabung

penampungan gas. Buka klep pipa yang akan mengalirkan biogas dari digester ke bagian tabung penyimpanan biogas. 6. Amati terus perubahan yang terjadi pada

digester sampai hari ke 60. Tetapi pada hari ke 46 biogas sudah tidak terbentuk lagi. Foto nyala api biru dari biogas yang dihasilkan pada hasil ke 35 menunjukan bahwa gas yang dihasilkan adalah gas metana terlihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Biogas yang Dihasilkan 7. Setelah gas yang dihasilkan habis (terlihat

dari tekanan pada regulator di digester), buka bagian outlet pada bagian bawah

digester untuk mengeluarkan eceng

gondok dan air sisa hasil fermentasi. Hasil eceng gondok sisa hasil fermentasi dapat dilihat pada gambar 7.

(5)

KESIMPULAN

Digester biogas berbahan baku eceng gondok terbuat dari drum plastik berukuran 200 liter agar tahan terhadap kondisi asam dan tidak mengalami kobocoran untuk sekali pakai. Digester ini berdiameter 28 cm, panjang 90 cm

yang terdiri dari cleanout atas dan bawah

masing-masing memiliki ukuran 4 inchi

ketebalan cleanout 5 mm. Bagian kerangka

portable berukuran: panjang 93 cm lebar 67 cm

dan tinggi 72 cm, dengan ketebalan besi hollow

2 mm. Sedangkan bagian tabung penyimpanan gas terbuat dari gallon air minum isi ulang ukuran 19 liter. Biogas terbentuk mulai hari ke-20 dan pada hari ke 46 biogas tidak terbentuk lagi. Nyala api kompor menggunakan biogas dari eceng gondok adalah biru. Digester ini tahan terhadap kondisi asam dikarenakan tidak mengalami kebocoran setelah lebih dari satu kali pemakaian.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih disampaikan kepada LPPM Universitas Katolik Musi Charitas Palembang

yang memberikan kesempatan untuk

melakukan penelitian internal UKMC.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mulyati M. 2015. Desain Alat Biogas Dari eceng Gondok Skala Rumah Tangga.

Prosiding SEMNASTI November

2015. Universitas Katolik Musi

Charitas Palembang.

2. Triakuntini, Eka .2013. Pengaruh

Pengenceran Dan Pengadukan Pada Produksi Biogas Dari Limbah Rumah Makan Dengan Menggunakan Starter

Ekstrak Rumen Sapi. Thesis.

Universitas Diponegoro. Semarang. 3. Yesung A., Padang, Nurchayati., Suhandi.

2011. Meningkatkan Kualitas Biogas

dengan Penambahan Gula. Jurnal

Teknik Rekayasa, Vol. 12 No. 1, Juni 2011. Jurusan Teknik Mesin. Fakultas

Teknik Universitas Mataram.

Mataram

4. Yonathan, Arnold, Avianda Rusba Prasetya. 2013. Produksi Biogas dari Eceng

Gondok (Eicchornia crassipes):

Kajian Konsistensi dan PH Terhadap Biogas Dihasilkan. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri. Universitas Diponegoro.

(6)

Gambar

Tabel I. Ukuran Digester Biogas dan Kerangka
Gambar  2.  Dimensi  Rangka  Portable  Digester

Referensi

Dokumen terkait

Sikap optimisme inilah yang menjadikan orang itu percaya terhadap dirinya (Surya, 2007: 56). Pentingnya memiliki Kepercayaan Diri adalah siswa dapat mengaktualisasikan

Atas dasar pemikiran ini, peneliti menganggap perlu mengkaji aktualisasi nilai- nilai ajaran agama Khonghucu oleh etnis Tionghoa dalam memperkuat nasionalisme pada NKRI. Hal

Penelitian ini bermanfaaat bagi mahasiswa sebagai calon guru untuk dapat melatih siswa nantinya dalam mengkomunikasikan matematis khususnya materi bangun ruang sisi

Bandar udara menurut Undang- undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah mencapai tujuannya yaitu concurrency control dapat mengatur operasi-operasi di dalam semua transaksi yang

merupakan tampilan dari hasil analisa parameter DAS yang nantinya akan digunakan sebagai input data untuk menghitung analisa parameter HSS Gama 1 yang terdiri

Pendampingan hukum hak tenaga kerja merupakan kewajiban moral bagi para akademisi hukum, dengan menjelaskan apa yang merupakan hak-hak pekerja masyarakat dapat