• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedudukan Wanita Dan Kualitasnya Dalam Perspektif Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kedudukan Wanita Dan Kualitasnya Dalam Perspektif Islam"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

59

KEDUDUKAN WANITA DAN KUALITASNYA DALAM

PERSPEKTIF ISLAM

Syarkawi

Dosen Pendidikan Agama Universitas Almuslim Bireuen

ABSTRAK

Salah satu pilar penting dalam ajaran Islam adalah persamaan antara manusia, baik antara lelaki dan prempuan maupun antar bangsa, suku dan keturunan. Aspek perbedaan yang kemudian meninggikan atau merendahkan seseorang hanyalah kualitas pengabdian dan ketakwaannya kepada Allah SWT. 6HEDJDLPDQD ILUPDQ1\D ³Wahai seluruh manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (terdiri) dari lelaki dan perempuan dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal, sesungguhnya yang termulia diantara kamu adalah yang paling bertakwa´ (QS 49:13)Kedudukan wanita dalam pandangan ajaran Islam tidak sebagaimana yang dipraktikkan sementara masyarakat. Ajaran Islam pada hakikatnya memberi perhatian yang sangat besar serta kedudukan terhormat kepada wanita. Muhammad Al-Ghazali,

VDODK VHRUDQJ XODPD EHVDU ,VODP NRQWHPSRUHU PHQXOLV ³.DODX NLWD PHQJHPEDOLNDQ SDQGDQJDQ NH

masa sebelum seribu tahun, maka kita akan menemukan perempuan menikmati keistimewaan dalam bidang materi dan sosial yang tidak dikenal oleh perempuan-perempaun di kelima benua. Keadaan mereka ketika itu lebih baik dibandingkan dengan keadaan p erempuan-perempuan Barat dewasa ini. Mahmud Syalhtut, mantan Syaikh (pempimpin tertinggi) lembaga-lembaga Al-Azhar di Mesir,

PHQXOLV ³7DELDW NHPDQXVLDDQ DQWDUD OHODNL GDQ SHUHPSXDQ KDPSLU GDSDW GLNDWDNDQ VDPD $OODK

telah menganugerahkan kepada perempuan sebagaimana menganugerahkan kepada lelaki. Kepada mereka berdua dianugerahkan Tuhan potensi dan kemampuan yang cukup untuk memikul tanggung jawab dan yang menjadikan kedua jenis kelamin ini dapat melaksanakan aktivitas yang bersifat umum maupun khusus. Karena itu, hukum-KXNXP 6\DUL¶DW SXQ PHOHWDNNDQ NHGXDQ\D GDODP VDWX

kerangka. Yang ini (lelaki) menjual dan membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan dihukum, menunutut dan menyaksikan, dan yang itu (wanita) juga demikian, dapat menjual dan membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan dihukum serta menuntut dan menyaksikan´. Banyak faktor yang telah mengaburkan keistimewaan serta memerosotkan kedudukan tersebut. Salah satu di antaranya kedangkalan pengetahun keagamaan, sehingga tidak jarang agama (Islam) diatasnamakan untuk pandangan dan tujuan yang tidak dibenarkan itu.

Kata Kunci: Wanita, Kualitas, Perspektif Islam, Ulu Al-EDE $XOL\D¶ $KVDn Taqwim, Asfala Safilin, Power Jism, Power Hayat, Power µAkal, Power Qalbu.

Pendahul uan

Berbedakah asal kejad ian wanita dari lela ki? Apakah wanita diciptakan oleh

Tuhan kejahatan ataukah mere ka

me rupakan salah satu najis (kotoran) a kibat ulah setan? Benarkah yang digoda dan diperalat oleh setan hanya wanita dan benarkah mere ka yang menjadi penyebab terusirnya manusia dari surga?.

De mikian sebagian pertanyaan yang dija wab dengan pembenaran oleh sementara pihak sehingga menimbulkan pandangan atau keyakinan yang tersebar pada masa pra-Isla m dan masih berbekas dalam pandangan beberapa masyarakat abad ke 20 ini. Pandangan-pandangan tersebut secara

tegas dibantah oleh Al-Quran, antara lain

me la lui ayat perta ma surat Al-Nisa; ³Hai

sekalian manusia, berta kwa lah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan ka mu dari jenis yang sama dan darinya Allah menc iptakan pasangannya dari keduanya dan Allah me mperke mbangbiakkan le laki GDQ SHUHPSXDQ \DQJ EDQ\DN´

De mikian Al-Quran menolak

pandangan-pandangan yang me mbedakan lela ki dan pere mpuan dengan menegaskan bahwa keduanya berasal dari satu jenis yang sama dan bahwa dari keduanya secara bersama-sama Tuhan mengebangbiakkan keturunnya baik yang lelaki maupun yang perempuan.

(2)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

60

Benar bahwa ada suatu hadis Nabi

yang berbunyi: ³Saling pesan-memesanlah

untuk berbuat baik k epada perempuan,

k arena merek a diciptak andari tulang rusuk

yang bengkok´. (Diriwayatkan oleh

Bukhari, Muslim dan Tarmid zi dari sahabat Abu Hurairah).

Benar hadis itu yang dipahami secara keliru bahwa wan ita dic iptakan dari tulang rusuk Adam yang ke mudian terkesan

kerendahan derajat kemanusiaannya

dibandingkan dengan lelaki. Na mun, cukup banyak ulama yang telah menjelaskan ma kna sesungguhnya dari hadis tersebut.

Muhammad Rasyid Ridha, dala m Tafsir

Al-0DQDU PHQXOLV ³6HDQGDLnya tidak

tercantum kisah kejadian Adam dan Hawa dala m pemaha man di atas, niscaya pendapat yang keliru itu tidak pernah akan terlintas dala m benak VHRUDQJ 0XVOLP´

Tulang rusuk yang bengkok harus dipahami dala m pengertian ma jazi (kiasan),

dala m arti bahwa hadis tersebut

me mpe ringatkan para lela ki agar

menghadapi pere mpuan dengan bijaksana.

Karena ada sifat, ka rakter, dan

kecenderungan mere ka yang tidak sa ma dengan lelaki, ha l mana b ila tidak disadari akan dapat mengantar kaum le laki untuk bersikap tidak waja r. Mere ka tida k akan ma mpu mengubah karakter dan sifat bawaan pere mpuan. Ka laupun merkea berusaha akibatnya akan fatal, sebagaimana fatalnya me luruskan tulang rusuk yang bengkok, karena kepribadiannya yang kodrati.

Pe maha man ini d ipertegas oleh ayat VXUDW $OL µ,PUDQ \DQJ PHQ\Dtakan:

³6HEDJLDQ N DPX adalah bagian dari

sebagian yang lain bahwa sebagian k amu (lelak i) berasal dari pertemuan ovum perempuan dan sperma lelaki dan sebagian yang lain (yak ni perempuan) demik ian juga

halnya´. Kedua jenis kelamin ini sama

-sama manusia. Tak ada perbedaan antara me reka da ri segi asal kejad ian dan ke manusiaannya.

De mikian terlihat bahwa Al-Qu ran mendudukkan wanita pada tempat yang

sewajarnya serta meluruskan segala

pandangan yang salah dan keliru yang berkaitan dengan kedudukan dan asal kejad innya.

Pembahasan Hak-Hak Wanita

Al-Qu ran berbicara tentang wanita

dala m berbagai ayatnya. menyangkut

berbagai aspek kehidupan. Ada ayat yang berbicara tentang hak ke wajibannya, ada pula yang menguraikan keistime

waan-keistime waan tokoh-tokoh perempuan

dala m sejarah aga ma atau ke manusiaan. Secara u mu m surah Al-1LVD¶ D\DW menunjuk kepada hak-hak perempuan:

³Bagi lelak i hak (bagian) dari apa yang

dianugerahkan k epadanya dan bagi

perempuan hak (bagian) dari yang

dianugerahkan k epadanya´. Berikut in i

akan dike mu kakan beberapa hak yang

dimiliki oleh kau m wanita menurut

pandangan ajaran Isla m.

Hak-Hak wani ta dalam Bi dang Politik

Salah satu ayat yang seringkali

dike mu kakan oleh para pe mikir Isla m dala m kaitannya hak-hak politik kau m perempuan adalah yang tertera dalam

Al-Tawbah ayat 71: ³Dan orang-orang

beriman, lelak i dan perempaun, sebagian

merekD DGDODK DZOL\D¶ EDJL VHEDJLDQ \DQJ

lain. Merek a menyuruh untuk mengerjakan

\DQJ PD¶UXI mencegah yang munkar,

mendirik an shalat, menunaikan zak at, dan merek a taat k epada Allah dan Rasul-Nya. Merek a itu ak an diberi rahmat oleh Allah. Sesungghnya Allah Maha perk asa lagi

Maha bijak sana´.

Secara umu m, ayat di atas dipahami

sebagai gambaran tentang kewajiban

me la kukan kerja sama antara le laki dan perempuan berbagai bidang kehidupan yang

dilukiskan dengan kalimat menyuruh

PHQJHUMDNDQ \DQJ PD¶UXI GDQ PHQFHJDK

yang munkar.

Kata awliya¶ GDODP SHQJHUWLDQQ\D

mencakup kerja sama, bantuan dan

penguasaan, sedang pengertian yang

dikandung oleh ³PHQ\XUXK PHQJHUMDNDQ

\DQJ PD¶UXI PHQFDNXS berbagai aspek

kebaikan atau perbaikan kehidupan,

termasuk me mberi nasehat (kritik) kepada penguasa. Dengan demikian, setiap le laki

dan perempuan Muslimah hendaknya

ma mpu mengikuti perke mbangan

(3)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

61

ma mpu me lihat dan me mberi saran (nasehat dala m berbagai b idang kehidupan.

Keikutsertaan perempuan bersama

dengan lelaki dala m kandungan ayat di atas tidak dapat disangkal, sebagaimana tidak dapat pula dipisahkan kepentingan wanita dari kandungan sabda Nabi Muhammad

SAW ³Barangsiapa yang tidak

me mpe rhatikan kepentingan (urusan) dapat menye mpit atau meluas sesuai dengan latar belakang pendidikan seseorang dan tingkat pendidikannya´. Dengan demikian, kalimat ini mencakup segala bidang kehidupan SROLWLN´.

Di sisi lain, A l-Quran juga mengajak umatnya (le laki dan pere mpuan) untuk bermusyawarah, me la lui pujian Tuhan kepada mere ka yang selalu me laku kannya. ³Urusan mere ka (selalu) diputuskan dengan

musyawarah´ (QS 42:38). Ayat ini

dijadikan pula dasar oleh banyak ulama untuk me mbukt ikan adanya hak berpolitik bagi setiap lela ki dan wanita.

Syura (musyawarah) merupakan salah satu prinsip pengelolaan bidang-bidang kehidupan bersama menurut Al-Quran, termasuk kehidupan politik, da la m art i setiap warga masyarakat dala m kehidupan

bersamanya dituntut utnuk senantiasa

mengadakan musyawarah.

Atas dasar ini, dapat dikatakan bahwa setiap lelaki maupun wanita me miliki hak tersebut, karena tidak dite mu kan satu ketentuan agama pun yang dapat dipahami sebagai me larang keterlibatan perempuan dala m bidang kehidupan bermasyarakat, termasuk dala m bidang polit ik. Bahwa sebaliknya, sejarah Isla m menunjukkan betapa kaum pere mpuan terlibat dala m berbagai bidang ke masyarakatan, tanpa kecuali.

Hak-hak Wanita dalam Me milih

Pekerjaan

Kalau kita ke mbali mene laah

keterlibatan wanita da la m pe kerjaan pada masa awal Isla m, ma ka tidaklah berleb ihan jika d ikatakan bahwa Is la m me mbenarkan me reka a ktif dala m berbagai a ktivitas. Para wanita boleh bekerja dala m berbagai bidang, di dala m ataupun di luar ru mahnya, baik secara mandiri atau bersama orang lain, dengan le mbaga pemerintah maupun

swasta, selama pekerjaan tersebut

dila kukannya dala m suasana terhormat,

sopan, serta selama mere ka dapat

me melihara aga manya, serta dapat pula menghindari da mpa k-da mpak negatif dari pekerjaan tersebut terhadap diri dan lingkungannya.

Secara singkat, dapat dike mu ka kan rumusan menyangkut pekerjaan pere mpuan \DLWX EDKZD ³SHUHPSXDQ PH PSXQ\DL KDN untuk bekerja, sela ma pe kerjaan tersebut me mbutuhkannya dan atau selama mere ka PH PEXWXKNDQ SHNHUMDDQ WHUVHEXW´

Pekerjaan dan aktivitas yang dilaku kan oleh wanita pada masa Nabi cukup beraneka

ragam, sampai-sampai me reka terlibat

secara langsung dalam

peperangan-peperangan, bahu-me mbahu dengan kaum lela ki. Na ma -na ma seperti Ummu Sa la mah (istri Nabi), Shafiyah, La ila Al-Gha ffa riyah, Ummu Sina m Al-Asla miyah, dan lain -la in, tercatat sebagai tokoh-tokoh yang terlibat dala m peperangan. Ahli hadis, Ima m Bukhari, me mbuku kan bab-bab dalam kitab

Shahihnya, yang menginformasikan

kegiatan-keg iatan kau m wanita, seperti Bab keterlibatan wanita da la m Jihad, Bab

peperangan wanita di Lautan, Bab

keterlibatan wanita me rawat korban dan lain-la in.

Dala m bidang perdagangan, nama istri

Nabi yang pertama, Khadijah binti

Khuwailid, tercatat sebagai seorang yang sangat sukses. Demikian juga Qilat Ummi Bani An mar yang tecatat sebagai seorang wanita yang pernah datang kepada Nabi untuk me minta petunjuk-petunjuk dala m

jual-be li. Da la m NLWDE 7KDEDTDW ,EQX 6D¶DG

kisah wanita tersebut diuraikan, di mana ditemu kan antara la in pesan Nabi kepadnya meyangkut penetapan harga jual-beli. Nabi me mbe ri petunjuk kepada wanita ini dengan

sabdnya: ³Apabila Anda akan me mb li atau

men jual sesuatu, ma ka tetapkanlah harga yang anda inginkan untuk me mbeli atau men jualnya, baik ke mud ian anda diberi atau tidak´. (Maksud beliau jangan bertele-tele dala m tawa r-mena warkan sesuatu).

Istri Nabi SAW., Za inab binti Jahsy, juga aktif be kerja sampai pada menyama k kulit binatang, dan hasil usahanya itu beliau sedekahkan. Raithah, istri sahabat Nabi $EGXOODK ,EQ 0DV¶XG VDQJDW DNWLI EHNe rja ,

(4)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

62

karena suami dan anaknya ketika itu tidak

ma mpu mencukupi kebutuhan hidup

keluarga ini.Al-Syifa seorang wanita yang

pandai menulis, ditugaskan oleh Khalifah Umar r.a. sebagai petugas yang menangani pasar kota Madinah.

Dengan ilmu pengetahuan dan

ketra mpilan yang dimiliki oleh setiap orang, termasuk kau m wan ita, me reka me mpunyai hak untuk bekerja dan menduduki jabatan-jabatan tertinggi. Hanya ada jabatan-jabatan yang oleh sementara ulama dianggap tidak dapat diduduki oleh kau m wanita, yaitu jabatan Kepala Negara (Al-Ima mah Al-µ8]K PD

dan Hakim. Na mun, perke mbangan

masyarakat dari wa ktu ke waktu

mengurangi pendukung larangan tersebut,

khususnya menyangkut persoalan

kedudukan perempuan sebagai hakim. Dala m beberapa kitab huku m Isla m, sepert Al-0XJKQL GLWHJDVNDQ EDKZD ³VHWLDS orang yang me miliki hak untuk mela kukan sesuatu, menerima perwa kilan dari orang ODLQ´ $WDV GDVDU NDLGDK LWX 'U -D PDOXGGLQ Muhammad Mah mud berpendapat bahwa berdasarkan kitab fiqih, bukan s ekedar pertimbangan perkembangan masyarakat kita jika kita menyatakan bahwa perempuan dapat bertindak sebagai pembela dan penuntut dalam berbagai b idang.

Ke waji ban Belajar

Banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi SAW. yang berbicara tentang kewajiban belajar, baik kewa jiban tersebut ditunjukan kepada lelaki maupun wanita. Wahyu pertama dari Al-Quran adalah perintah

me mbaca atau bela jar. ³Bacalah de mi

Tuhanmu yang telah menciptakan...

Keistime waan manusia yang menjadikan

para mala ikat d iperintahkan sujud

kepadanya adalah karena ma khluk in i

me miliki pengetahuan´ (QS 2:31-34). Baik

lela ki maupun wan ita diperintahkan untuk men imba ilmu sebanyak mungkin. Mere ka

semua dituntut untuk belajar karena

menutut ilmu adalah ke wa jiban setiap Muslim dan Muslimah.

Para wan ita di za man Nabi SAW menyadari benar kewa jiban ini, sehingga me reka me mohon kepada Nabi agar be liau bersedia menyisihkan waktu tertentu dan

khusus untuk mere ka dala m rangka

menuntut ilmu pengetahuan. Permohonan ini tentu saja dikabulkan oleh Nabi SAW. Al-Qu ran me mberikan pujian kepada ulu al-albab, yang berzikir dan me mikirkan tentang kejadian langit dan bumi. Zikir dan pemikiran menyangkut hal tersebut akan

mengantar manusia untuk mengetahui

rahasia-rahasia ala m raya. Mereka yang dinama i ulul al-a lbab tidak terbatas pada kau m le laki saja, tetapi juga kaum wanita. Hal in i terbukti dari ayat berbicara tentang ulul a l-a lbab yang dike muka kan di atas. Setelah Al-Quran menguraikan tentang sifat-sifat me reka , ditegaskan bahwa Tuhan me reka mengabulkan permohonan mere ka

GHQJDQ EHUILUPDQ ³6HVXQJJXKQ\D $NX

tidak menyia -nyiakan a mal orang-orang yang berama l di antara ka mu, baik le laki PDXSXQ SHUH PSXDQ ´ 46

Ini bera rti bahwa kau m wanita dapat

berpikir, me mpe rla jari dan ke mudian

menga ma lkan apa yang me reka hayati dari zikir kepada Allah serta apa yang mere ka ketahui dari ala m raya ini. Pengetahun menyangkut ala m raya tentunya berkaitan dengan bebagai disiplin ilmu, sehingga dari ayat ini dapat dipahami bahwa wanita bebas untuk me mpe laja ri apa saja, sesuai dengan

keinginan dan kecenderungan mere ka

masing-masing.

Banyak wan ita yang sangat menonjol pengetahuannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan yang menjad i rujukan sekian banyak tokoh lela ki. Istri Nab i, Aisyah r.a adalah seorang yang sangat luas pengetahuannya serta dikenal pula sebagai kritikus. Sa mpa i Nabi Muha mmad SAW berpesan: ambillah setengah pengetahuan agama ka lian dari Al-Hu ma ira (A isyah). De mikian juga Sayyidah Sakinah putri Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib. Ke mudian Al-Syaikhah Syuhrah yang digelari Fa khr

Al-1LVD¶ NHEDQJJDDQ Wanita) adalah salah

VHRUDQJ JXUX ,PD P 6\D IL¶L

Ima m Abu Hayyan mencatat tiga nama wanita yang menjadi guru-guru tokoh

PD ]KDE WHUVHEXW \DLWX 0X¶QLVDW

$O-Ayyubiyah (putri Al-Ma lik A l-Adil saudara Salahuddin Ayyubi), Syamiyat Al-Taimiyah, dan Zainab putri sejarawan

Abdul Latif Al-Baghdadi.Ke mudian contoh

wanita-wanita yang me mpunyai kedudukan ilmiah yang sangat terhormat adalah

(5)

Al-Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

63

.KDQVD¶ 5DEL¶DK $O-Adawiyah, dan la in-lain.

Harus diakui bahwa pembidangan ilmu pada masa awal Islam belu m lag i sebanyak dan seluas masa kita dewasa ini. Na mun, Isla m tidak me mbedakan antara satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu la innya, sehingga seadainya mereka yang disebut namanya di atas hidup pada masa kita in i, ma ka t idak mustahil me reka akan te kun pula me mpe la jari disiplin-d isiplin ilmu yang berkembang dewasa ini.

Tentunya masih banyak lagi yang dapat dike mu kakan menyangkut hak-hak kau m wanita dala m berbagai b idang. Na mun, kesimpulan akhir yang dapat ditarik adalah bahwa mere ka, sebagaimana sabda Rasul 6$: DGDODK 6\DTD¶LT $O-Rija l (saudara-saudara sekandung kaum lela ki) sehingga kedudukannya serta hak-haknya hampir dapat dikatakan sama. Ka laupun ada yang me mbeda kan, maka itu hanyalah akibat

fungsi dan tugas -tugas utama yang

dibebankan Tuhan kepada masing-masing dan tugas-tugas utama yang dibebankan Tuhan kepada masing-masing jen is kela min itu, sehinggga perbedaan yang ada tidak mengakibatkan yang satu merasa me miliki

keleb ihan atas yang lain: ³Dan janganlah

ka mu iri hati terhadap apa yang

dik aruniakan Allah k epada sebagian k amu lebih banyak dari sebagian yang lain, k arena bagi lelaki ada bagian dari apa yang merek a peroleh (usahak an) dan bagi perempuan juga ada bagian dari apa yang

merek a peroleh (usahak an) dan

bermohonlah k epada Allah dari karunia

-Nya. Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui segala sesuatu´ (QS 4:32).

Penutup

Kualitas Pri badi Muslimah

Tidak ada perbedaan antara seseorang dengan yang lainnya dari segi ke manusiaan, baik pere mpuan maupun le laki. Atas dasar persamaan ini ma ka kita dapat me mberi gambaran tentang kualitas pribadi muslimah dengan mengemuka kan pandangan agama tentang kualitas yang didamba kannya. Secara gamblang, Al-Quran mengemu kakan

dua kutub kualitas manusia, ahsan taqwim

dan asfal safilin.

Allah SWT menciptakan manusia

berpeluang mencapai salah satu dari dua aspek tersebut, namun mela lui

tuntunan-tuntunan-Nya, diketahui bahwa Dia

menghendaki agar setiap pribadi mencapai

tingkat ahsan taqwim.

Salah satu hadis yang diriwayatkan

%XNKDUL PHQ\DWDNDQ ³Sesungguhnya Allah

mencipatkan manusia sesuai dengan

peta-Nya´ 7HNV NHDJD PDDQ LQL GLSDKD PL VHEDJDL

adanya potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada makh luk manusia yang dapat men jadikannya ma mpu mencontoh sifat-sifat Tuhan dalam batas dan kapasitasnya

sebagai ma khluk. Sabda Nabi SAW ±

³Berakhlak atau bersifatlah dengan

sifat-sifat Allah. Sebenarnya beragama adalah

usaha manusia mencontohi sifat-sifat Tuhan dan dari hasil usaha itulah dicapai kualitas manusia yang didamba kan agama .

Se mua manusia, dic iptakan Allah dari debu tanah dan Ruh Ilahi. Apabila daya tarik debu tanah mengalahkan daya tarik Ruh Ilahi, ia akan jatuh tersungkur sehingga mencapai tingkat yang serendah-rendanya, bahkan lebih rendah dari pada binatang. Sebaliknya, bila Ruh Ilahi yang unggul tarik menarik, manusia akan menjadi bagaikan ma la ikat. Ketika itulah ia mencapai kualitas yang diharapkan. Melalu i debu tanah dan Ruh Ilah i, Allah menganugerahkan manusia empat power:

1. Power jism, yang mengantar

manusia berke kuatan fisik.

Berfungsinya organ tubuh dan panca indera berasal dari daya ini.

2. Power hayat, yang menjadikannya

me miliki ke ma mpuan

menge mbangkan dan

menyesuaikan diri dengan

lingkungan, serta me mpertahankan

hidupnya dalam menghadapi

tantangan.

3. 3RZHU µDN DO, yang me mungkinkan me miliki ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Power qalbu, yang

me mungkinkannya bermo ral,

me rasakan keindahan, kelezatan iman dan kehadiran Allah. Da ri daya inilah lah ir intuisi dan indra keenam.

(6)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

64

Apabila kee mpat power itu digunakan dan dikembangkan secara baik, ma ka kualitas pribadi akan mencapai puncak, yaitu satu pribadi yang beriman, berbudi pekerti luhur, me miliki kecerdasan, ilmu pengetahuan, ketera mpilan, keu letan serta wawasan masa depan, dan dengan fisik yang sehat.

Al-Qu ran mena makan kualitas hidup

yang semaca m itu dengan hayat

al-thayyibah dan cara mencapainya

diru muskan dengan amal salih:

³Barangsiapa yang melak uk an amal salih

baik lelak i maupun wanita dalam k eadaan ia beriman, mak a pasti ak an kami hidupk an ia dengan al-hayat al-thayyibah (hidup yang berk ualitas tinggi). (QS 16:97).

Se makin terpenuhinya nila i-n ila i yang telah ditentukan atau dengan kata lain semakin sesuai sesuatu dengan fungsi (sifat) dan kodratnya, semakin t inggi pula

kualitasnya. Dala m ha l kualitas manusia, ma ka t inggi rendahnya kualitas tersebut dapat dilihat me lalu i kee mpat power yang telah disebut di atas.

Tentu saja masing-masing dari kee mpat power tersebut mempunyai rincian yang tidak sedikit. Na mun demikian, secara sepintas dapat dike muka kan beberapa hal berikut dala m rangka mene mu kan tuntunan

agama menyangkut kualitas pribadi

Muslimah.

Power Jism Tubuh dan Power Hayat

Fisik manusia harus dapat berfungsi

dengan sebaik-ba iknya. Dengan cara

peme liharaan kesehatan dan pencegahan penyakit, yang pada akhirnya mengantar kepada tercapainya secara optima l kedua power tersebut.

Agama menekankan bahwa manusia bukannya hidup tanpa ma kna. Tetapi, ia diciptakan untuk mengabdi kepada-Nya dan dala m rangka pengabdian itu, ia me mpunyai kewa jiban-kewa jiban, baik terhadap dirinya, keluarganya maupun kepada seluruh alam ini. Kehidupan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah kesehatan.

Sehat dalam pandangan agama, bukan hanya bebas dari penyakit atau cacat

jasmani, tetapi juga ruhani. Istilah µa fiat

pada hakikatnya adalah berfungsinya

seluruh potensi jasmani dan ruhani,

sehingga ma mpu mencapai tujuan

kehadirannya di pentas bumi ini. Dengan

kesehatan, kualitas hidup dan

pengabdiannya menjadi meningkat pula.

Power Akal

Kewa jiban pengembangan akal, demi

mencapai ilmu pengetahuan dan

ketera mpilan, sebagaimana banyak pula

yang mengecam me reka yang tidak

menggunakan dan menge mbangkan power

ini. Al-Quran mengapresiasikan kepada ulu

al-bab, yang berzikir dan me mikirkan

tentang kejadian langit dan bumi, zikir dan pemikiran menyangkut hal tersebut akan mengantarkan manusia kepada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ulu al-bab tidak terbatas pada kaum

lela ki saja, sebagaimana firman Allah:

³6HVHVXQJJXKQ\D $N X WLGDN PHQ\LD

-nyiak an amal orang-orang yang beramal di

antara k amu, baik lelaki maupun

perempuan´ 46

Ini berarti bahwa wanita dapat berfikir, me mpe la jari, dan ke mudian menga ma lkan

apa yang mereka hayati dari dzik rullah,

serta apa yang mereka ketahui dari

pengamatan alam raya. Pengetahuan

menyangkut ala m raya tentunya berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu , sehingga dari ayat ini dapat dipahami bahwa wanita bebas untuk me mpe laja ri apa saja, sesuai dengan

keinginan dan kecendrungan

masing-masing.

Pengetahuan yang diperoleh dalam berbagai bidang itu dapat menghasilkan ketera mpilan dala m berbagai bidang pula. Dari sini kualitas pribadi dapat meningkat karena pengetahuan dan keteramp ilan mengantarkan manusia kepada peningkatan kesejahteraan ekonomi, yang ke mudian men jadi salah satu faktor peningkatan kualitas hidup. bahwa Islam me mbenarkan me reka a ktif dala m berbagai a ktiv itas, atau bekerja dala m berbagai bidang.

Power Qal bu

Power qalbu adalah kualitas iman dan akhla k yang menghiasi setiap pribadi yang me rupakan hal yang sangat menentukan. Pe maha man dan penerapan ajaran-ajaran

(7)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

65

penentu kualitas seseorang, sehingga jika terdapat tuntutan agama yang membedakan seorang muslimah dengan lainnya ma ka tuntunan tersebut harus diindahkannya, jika ia ingin din ila i sebagai me miliki kualitas pribadi terpuji. Nilai-nila i ke indahan dalam bersikap, berpakaian dan sebagainya, harus selalu pula menjad i perhatian.

Dala m me mb icara kan power qalbu in i,

perlu digarisbawahi bahwa

menge mbangkan dan mengoptima lkan

power-power sebelu mnya harus selalu me mpe rhatikan power rasa ini. Dengan kata lain, me mpe rhatikan nila i agama dan mora l serta menyadari bahwa betapapun agama ³PH PSH UVDPD NDQ´ DQWDUD OHODNi dan wanita, tetapi secara kodrati dalam diri masing-masing jenis ada perbedaanya, yang

mengharuskan kata persamaan itu dengan

tanda kutip EDKZD ³VHPDNLQ VHVXDL VHVXDWX

dengan fungsi, sifat dan kodratnya, maka VHPDNLQ WLQJJL SXOD NXD OLWDVQ\D ´

Perbedaan yang sangat signifikan

antara lela ki dan wanita adalah pada

ke ma mpuan wan ita mengandung,

me lahirkan, dan menyusukan, serta pada perasaannya yang lebih halus, sehingga

me reka ma mpu menghadapi anak dan mendid iknya.

Kualitas wanita muslimah akan

sangat tecermin pada kema mpuannya

me mpe rsiapkan generasi. Walaupun hal ini tentunya tidak berarti bahwa mere ka harus mengabaikan pengembangan keseluruhan power yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya.

Daftar Pustaka

Al-4X U¶DQ $O-Ka rim

Ibrahim bin Ali Al-Wa zir, Dr., µ$OD

Marsyarif Al-Qa rn Al-Kha mis µ$V\DU .DLUR 'DU $ O- Syuruq, 1979.

Ibn Hajar, Lihat biografi para sahabat dalam Al-,VKDEDW IL $VPD¶ $O-Shahabat, jilid IV.

Muhammad Gha za li, Isla m wa Al-Thaqat Al-0X¶DWWDODW .DLUR 'DU Al-Kutub Al-Haditsah, 1964. Muhammad Rasyid Ridha, Tafsir Al-Manar,

Kairo, Da r Al-Manar, 1367 H. Jilid IV.

Mahmud Syaltut, Prof. Dr., M in Taujihat Isla m, Ka iro, A l-Idarat Al-µ$PDW lil Azhar, 1959.

Referensi

Dokumen terkait

Sementara chanoyu baru diperkenalkan di Jepang pada periode Kamakura (1192-1333) oleh seorang pendeta Buddha Zen bernama Eisai sekembalinya dari Cina untuk

Shiffman dan Kanuk (1997) menyebutkan faktor- faktor pembentuk brand image adalah 1) Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk yang ditawarkan oleh produsen dengan

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Dari dua pengertian wakaf diatas dapat penulis simpulkan bahwa wakaf adalah menahan barang tertentu yang dapat di pindah (dari suatu tempat ke tempat yang lain) dapat

Terima kasih juga peneliti sampaikan kepada kepala SMA Negeri 10 Kota Bogor, kepada guru mata pelajaran sejarah yang telah menerima peneliti dengan keramahan dan tangan

Menyusun kubus menyerupai stupa, digunakan untuk , mengenalkan warna mengenalkan jumlah motorik halus konsentrasi Harga Rp.45.000,- Menara Balok Digunakan untuk :

Tindakan khusus di lapangan diperlukan karena kondisi tanah asli di lapangan tidak Tindakan khusus di lapangan diperlukan karena kondisi tanah asli di lapangan tidak selalu

Literasi finansial keluarga pekerja migran ditinjau dari kuantitas penerimaan uang remitan tidak memiliki perbedaan yang signifikan, baik antara keluarga pekerja