Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014
59
KEDUDUKAN WANITA DAN KUALITASNYA DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
Syarkawi
Dosen Pendidikan Agama Universitas Almuslim Bireuen
ABSTRAK
Salah satu pilar penting dalam ajaran Islam adalah persamaan antara manusia, baik antara lelaki dan prempuan maupun antar bangsa, suku dan keturunan. Aspek perbedaan yang kemudian meninggikan atau merendahkan seseorang hanyalah kualitas pengabdian dan ketakwaannya kepada Allah SWT. 6HEDJDLPDQD ILUPDQ1\D ³Wahai seluruh manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (terdiri) dari lelaki dan perempuan dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal, sesungguhnya yang termulia diantara kamu adalah yang paling bertakwa´ (QS 49:13)Kedudukan wanita dalam pandangan ajaran Islam tidak sebagaimana yang dipraktikkan sementara masyarakat. Ajaran Islam pada hakikatnya memberi perhatian yang sangat besar serta kedudukan terhormat kepada wanita. Muhammad Al-Ghazali,
VDODK VHRUDQJ XODPD EHVDU ,VODP NRQWHPSRUHU PHQXOLV ³.DODX NLWD PHQJHPEDOLNDQ SDQGDQJDQ NH
masa sebelum seribu tahun, maka kita akan menemukan perempuan menikmati keistimewaan dalam bidang materi dan sosial yang tidak dikenal oleh perempuan-perempaun di kelima benua. Keadaan mereka ketika itu lebih baik dibandingkan dengan keadaan p erempuan-perempuan Barat dewasa ini. Mahmud Syalhtut, mantan Syaikh (pempimpin tertinggi) lembaga-lembaga Al-Azhar di Mesir,
PHQXOLV ³7DELDW NHPDQXVLDDQ DQWDUD OHODNL GDQ SHUHPSXDQ KDPSLU GDSDW GLNDWDNDQ VDPD $OODK
telah menganugerahkan kepada perempuan sebagaimana menganugerahkan kepada lelaki. Kepada mereka berdua dianugerahkan Tuhan potensi dan kemampuan yang cukup untuk memikul tanggung jawab dan yang menjadikan kedua jenis kelamin ini dapat melaksanakan aktivitas yang bersifat umum maupun khusus. Karena itu, hukum-KXNXP 6\DUL¶DW SXQ PHOHWDNNDQ NHGXDQ\D GDODP VDWX
kerangka. Yang ini (lelaki) menjual dan membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan dihukum, menunutut dan menyaksikan, dan yang itu (wanita) juga demikian, dapat menjual dan membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan dihukum serta menuntut dan menyaksikan´. Banyak faktor yang telah mengaburkan keistimewaan serta memerosotkan kedudukan tersebut. Salah satu di antaranya kedangkalan pengetahun keagamaan, sehingga tidak jarang agama (Islam) diatasnamakan untuk pandangan dan tujuan yang tidak dibenarkan itu.
Kata Kunci: Wanita, Kualitas, Perspektif Islam, Ulu Al-EDE $XOL\D¶ $KVDn Taqwim, Asfala Safilin, Power Jism, Power Hayat, Power µAkal, Power Qalbu.
Pendahul uan
Berbedakah asal kejad ian wanita dari lela ki? Apakah wanita diciptakan oleh
Tuhan kejahatan ataukah mere ka
me rupakan salah satu najis (kotoran) a kibat ulah setan? Benarkah yang digoda dan diperalat oleh setan hanya wanita dan benarkah mere ka yang menjadi penyebab terusirnya manusia dari surga?.
De mikian sebagian pertanyaan yang dija wab dengan pembenaran oleh sementara pihak sehingga menimbulkan pandangan atau keyakinan yang tersebar pada masa pra-Isla m dan masih berbekas dalam pandangan beberapa masyarakat abad ke 20 ini. Pandangan-pandangan tersebut secara
tegas dibantah oleh Al-Quran, antara lain
me la lui ayat perta ma surat Al-Nisa; ³Hai
sekalian manusia, berta kwa lah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan ka mu dari jenis yang sama dan darinya Allah menc iptakan pasangannya dari keduanya dan Allah me mperke mbangbiakkan le laki GDQ SHUHPSXDQ \DQJ EDQ\DN´
De mikian Al-Quran menolak
pandangan-pandangan yang me mbedakan lela ki dan pere mpuan dengan menegaskan bahwa keduanya berasal dari satu jenis yang sama dan bahwa dari keduanya secara bersama-sama Tuhan mengebangbiakkan keturunnya baik yang lelaki maupun yang perempuan.
Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014
60
Benar bahwa ada suatu hadis Nabi
yang berbunyi: ³Saling pesan-memesanlah
untuk berbuat baik k epada perempuan,
k arena merek a diciptak andari tulang rusuk
yang bengkok´. (Diriwayatkan oleh
Bukhari, Muslim dan Tarmid zi dari sahabat Abu Hurairah).
Benar hadis itu yang dipahami secara keliru bahwa wan ita dic iptakan dari tulang rusuk Adam yang ke mudian terkesan
kerendahan derajat kemanusiaannya
dibandingkan dengan lelaki. Na mun, cukup banyak ulama yang telah menjelaskan ma kna sesungguhnya dari hadis tersebut.
Muhammad Rasyid Ridha, dala m Tafsir
Al-0DQDU PHQXOLV ³6HDQGDLnya tidak
tercantum kisah kejadian Adam dan Hawa dala m pemaha man di atas, niscaya pendapat yang keliru itu tidak pernah akan terlintas dala m benak VHRUDQJ 0XVOLP´
Tulang rusuk yang bengkok harus dipahami dala m pengertian ma jazi (kiasan),
dala m arti bahwa hadis tersebut
me mpe ringatkan para lela ki agar
menghadapi pere mpuan dengan bijaksana.
Karena ada sifat, ka rakter, dan
kecenderungan mere ka yang tidak sa ma dengan lelaki, ha l mana b ila tidak disadari akan dapat mengantar kaum le laki untuk bersikap tidak waja r. Mere ka tida k akan ma mpu mengubah karakter dan sifat bawaan pere mpuan. Ka laupun merkea berusaha akibatnya akan fatal, sebagaimana fatalnya me luruskan tulang rusuk yang bengkok, karena kepribadiannya yang kodrati.
Pe maha man ini d ipertegas oleh ayat VXUDW $OL µ,PUDQ \DQJ PHQ\Dtakan:
³6HEDJLDQ N DPX adalah bagian dari
sebagian yang lain bahwa sebagian k amu (lelak i) berasal dari pertemuan ovum perempuan dan sperma lelaki dan sebagian yang lain (yak ni perempuan) demik ian juga
halnya´. Kedua jenis kelamin ini sama
-sama manusia. Tak ada perbedaan antara me reka da ri segi asal kejad ian dan ke manusiaannya.
De mikian terlihat bahwa Al-Qu ran mendudukkan wanita pada tempat yang
sewajarnya serta meluruskan segala
pandangan yang salah dan keliru yang berkaitan dengan kedudukan dan asal kejad innya.
Pembahasan Hak-Hak Wanita
Al-Qu ran berbicara tentang wanita
dala m berbagai ayatnya. menyangkut
berbagai aspek kehidupan. Ada ayat yang berbicara tentang hak ke wajibannya, ada pula yang menguraikan keistime
waan-keistime waan tokoh-tokoh perempuan
dala m sejarah aga ma atau ke manusiaan. Secara u mu m surah Al-1LVD¶ D\DW menunjuk kepada hak-hak perempuan:
³Bagi lelak i hak (bagian) dari apa yang
dianugerahkan k epadanya dan bagi
perempuan hak (bagian) dari yang
dianugerahkan k epadanya´. Berikut in i
akan dike mu kakan beberapa hak yang
dimiliki oleh kau m wanita menurut
pandangan ajaran Isla m.
Hak-Hak wani ta dalam Bi dang Politik
Salah satu ayat yang seringkali
dike mu kakan oleh para pe mikir Isla m dala m kaitannya hak-hak politik kau m perempuan adalah yang tertera dalam
Al-Tawbah ayat 71: ³Dan orang-orang
beriman, lelak i dan perempaun, sebagian
merekD DGDODK DZOL\D¶ EDJL VHEDJLDQ \DQJ
lain. Merek a menyuruh untuk mengerjakan
\DQJ PD¶UXI mencegah yang munkar,
mendirik an shalat, menunaikan zak at, dan merek a taat k epada Allah dan Rasul-Nya. Merek a itu ak an diberi rahmat oleh Allah. Sesungghnya Allah Maha perk asa lagi
Maha bijak sana´.
Secara umu m, ayat di atas dipahami
sebagai gambaran tentang kewajiban
me la kukan kerja sama antara le laki dan perempuan berbagai bidang kehidupan yang
dilukiskan dengan kalimat menyuruh
PHQJHUMDNDQ \DQJ PD¶UXI GDQ PHQFHJDK
yang munkar.
Kata awliya¶ GDODP SHQJHUWLDQQ\D
mencakup kerja sama, bantuan dan
penguasaan, sedang pengertian yang
dikandung oleh ³PHQ\XUXK PHQJHUMDNDQ
\DQJ PD¶UXI PHQFDNXS berbagai aspek
kebaikan atau perbaikan kehidupan,
termasuk me mberi nasehat (kritik) kepada penguasa. Dengan demikian, setiap le laki
dan perempuan Muslimah hendaknya
ma mpu mengikuti perke mbangan
Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014
61
ma mpu me lihat dan me mberi saran (nasehat dala m berbagai b idang kehidupan.
Keikutsertaan perempuan bersama
dengan lelaki dala m kandungan ayat di atas tidak dapat disangkal, sebagaimana tidak dapat pula dipisahkan kepentingan wanita dari kandungan sabda Nabi Muhammad
SAW ³Barangsiapa yang tidak
me mpe rhatikan kepentingan (urusan) dapat menye mpit atau meluas sesuai dengan latar belakang pendidikan seseorang dan tingkat pendidikannya´. Dengan demikian, kalimat ini mencakup segala bidang kehidupan SROLWLN´.
Di sisi lain, A l-Quran juga mengajak umatnya (le laki dan pere mpuan) untuk bermusyawarah, me la lui pujian Tuhan kepada mere ka yang selalu me laku kannya. ³Urusan mere ka (selalu) diputuskan dengan
musyawarah´ (QS 42:38). Ayat ini
dijadikan pula dasar oleh banyak ulama untuk me mbukt ikan adanya hak berpolitik bagi setiap lela ki dan wanita.
Syura (musyawarah) merupakan salah satu prinsip pengelolaan bidang-bidang kehidupan bersama menurut Al-Quran, termasuk kehidupan politik, da la m art i setiap warga masyarakat dala m kehidupan
bersamanya dituntut utnuk senantiasa
mengadakan musyawarah.
Atas dasar ini, dapat dikatakan bahwa setiap lelaki maupun wanita me miliki hak tersebut, karena tidak dite mu kan satu ketentuan agama pun yang dapat dipahami sebagai me larang keterlibatan perempuan dala m bidang kehidupan bermasyarakat, termasuk dala m bidang polit ik. Bahwa sebaliknya, sejarah Isla m menunjukkan betapa kaum pere mpuan terlibat dala m berbagai bidang ke masyarakatan, tanpa kecuali.
Hak-hak Wanita dalam Me milih
Pekerjaan
Kalau kita ke mbali mene laah
keterlibatan wanita da la m pe kerjaan pada masa awal Isla m, ma ka tidaklah berleb ihan jika d ikatakan bahwa Is la m me mbenarkan me reka a ktif dala m berbagai a ktivitas. Para wanita boleh bekerja dala m berbagai bidang, di dala m ataupun di luar ru mahnya, baik secara mandiri atau bersama orang lain, dengan le mbaga pemerintah maupun
swasta, selama pekerjaan tersebut
dila kukannya dala m suasana terhormat,
sopan, serta selama mere ka dapat
me melihara aga manya, serta dapat pula menghindari da mpa k-da mpak negatif dari pekerjaan tersebut terhadap diri dan lingkungannya.
Secara singkat, dapat dike mu ka kan rumusan menyangkut pekerjaan pere mpuan \DLWX EDKZD ³SHUHPSXDQ PH PSXQ\DL KDN untuk bekerja, sela ma pe kerjaan tersebut me mbutuhkannya dan atau selama mere ka PH PEXWXKNDQ SHNHUMDDQ WHUVHEXW´
Pekerjaan dan aktivitas yang dilaku kan oleh wanita pada masa Nabi cukup beraneka
ragam, sampai-sampai me reka terlibat
secara langsung dalam
peperangan-peperangan, bahu-me mbahu dengan kaum lela ki. Na ma -na ma seperti Ummu Sa la mah (istri Nabi), Shafiyah, La ila Al-Gha ffa riyah, Ummu Sina m Al-Asla miyah, dan lain -la in, tercatat sebagai tokoh-tokoh yang terlibat dala m peperangan. Ahli hadis, Ima m Bukhari, me mbuku kan bab-bab dalam kitab
Shahihnya, yang menginformasikan
kegiatan-keg iatan kau m wanita, seperti Bab keterlibatan wanita da la m Jihad, Bab
peperangan wanita di Lautan, Bab
keterlibatan wanita me rawat korban dan lain-la in.
Dala m bidang perdagangan, nama istri
Nabi yang pertama, Khadijah binti
Khuwailid, tercatat sebagai seorang yang sangat sukses. Demikian juga Qilat Ummi Bani An mar yang tecatat sebagai seorang wanita yang pernah datang kepada Nabi untuk me minta petunjuk-petunjuk dala m
jual-be li. Da la m NLWDE 7KDEDTDW ,EQX 6D¶DG
kisah wanita tersebut diuraikan, di mana ditemu kan antara la in pesan Nabi kepadnya meyangkut penetapan harga jual-beli. Nabi me mbe ri petunjuk kepada wanita ini dengan
sabdnya: ³Apabila Anda akan me mb li atau
men jual sesuatu, ma ka tetapkanlah harga yang anda inginkan untuk me mbeli atau men jualnya, baik ke mud ian anda diberi atau tidak´. (Maksud beliau jangan bertele-tele dala m tawa r-mena warkan sesuatu).
Istri Nabi SAW., Za inab binti Jahsy, juga aktif be kerja sampai pada menyama k kulit binatang, dan hasil usahanya itu beliau sedekahkan. Raithah, istri sahabat Nabi $EGXOODK ,EQ 0DV¶XG VDQJDW DNWLI EHNe rja ,
Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014
62
karena suami dan anaknya ketika itu tidak
ma mpu mencukupi kebutuhan hidup
keluarga ini.Al-Syifa seorang wanita yang
pandai menulis, ditugaskan oleh Khalifah Umar r.a. sebagai petugas yang menangani pasar kota Madinah.
Dengan ilmu pengetahuan dan
ketra mpilan yang dimiliki oleh setiap orang, termasuk kau m wan ita, me reka me mpunyai hak untuk bekerja dan menduduki jabatan-jabatan tertinggi. Hanya ada jabatan-jabatan yang oleh sementara ulama dianggap tidak dapat diduduki oleh kau m wanita, yaitu jabatan Kepala Negara (Al-Ima mah Al-µ8]K PD
dan Hakim. Na mun, perke mbangan
masyarakat dari wa ktu ke waktu
mengurangi pendukung larangan tersebut,
khususnya menyangkut persoalan
kedudukan perempuan sebagai hakim. Dala m beberapa kitab huku m Isla m, sepert Al-0XJKQL GLWHJDVNDQ EDKZD ³VHWLDS orang yang me miliki hak untuk mela kukan sesuatu, menerima perwa kilan dari orang ODLQ´ $WDV GDVDU NDLGDK LWX 'U -D PDOXGGLQ Muhammad Mah mud berpendapat bahwa berdasarkan kitab fiqih, bukan s ekedar pertimbangan perkembangan masyarakat kita jika kita menyatakan bahwa perempuan dapat bertindak sebagai pembela dan penuntut dalam berbagai b idang.
Ke waji ban Belajar
Banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi SAW. yang berbicara tentang kewajiban belajar, baik kewa jiban tersebut ditunjukan kepada lelaki maupun wanita. Wahyu pertama dari Al-Quran adalah perintah
me mbaca atau bela jar. ³Bacalah de mi
Tuhanmu yang telah menciptakan...
Keistime waan manusia yang menjadikan
para mala ikat d iperintahkan sujud
kepadanya adalah karena ma khluk in i
me miliki pengetahuan´ (QS 2:31-34). Baik
lela ki maupun wan ita diperintahkan untuk men imba ilmu sebanyak mungkin. Mere ka
semua dituntut untuk belajar karena
menutut ilmu adalah ke wa jiban setiap Muslim dan Muslimah.
Para wan ita di za man Nabi SAW menyadari benar kewa jiban ini, sehingga me reka me mohon kepada Nabi agar be liau bersedia menyisihkan waktu tertentu dan
khusus untuk mere ka dala m rangka
menuntut ilmu pengetahuan. Permohonan ini tentu saja dikabulkan oleh Nabi SAW. Al-Qu ran me mberikan pujian kepada ulu al-albab, yang berzikir dan me mikirkan tentang kejadian langit dan bumi. Zikir dan pemikiran menyangkut hal tersebut akan
mengantar manusia untuk mengetahui
rahasia-rahasia ala m raya. Mereka yang dinama i ulul al-a lbab tidak terbatas pada kau m le laki saja, tetapi juga kaum wanita. Hal in i terbukti dari ayat berbicara tentang ulul a l-a lbab yang dike muka kan di atas. Setelah Al-Quran menguraikan tentang sifat-sifat me reka , ditegaskan bahwa Tuhan me reka mengabulkan permohonan mere ka
GHQJDQ EHUILUPDQ ³6HVXQJJXKQ\D $NX
tidak menyia -nyiakan a mal orang-orang yang berama l di antara ka mu, baik le laki PDXSXQ SHUH PSXDQ ´ 46
Ini bera rti bahwa kau m wanita dapat
berpikir, me mpe rla jari dan ke mudian
menga ma lkan apa yang me reka hayati dari zikir kepada Allah serta apa yang mere ka ketahui dari ala m raya ini. Pengetahun menyangkut ala m raya tentunya berkaitan dengan bebagai disiplin ilmu, sehingga dari ayat ini dapat dipahami bahwa wanita bebas untuk me mpe laja ri apa saja, sesuai dengan
keinginan dan kecenderungan mere ka
masing-masing.
Banyak wan ita yang sangat menonjol pengetahuannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan yang menjad i rujukan sekian banyak tokoh lela ki. Istri Nab i, Aisyah r.a adalah seorang yang sangat luas pengetahuannya serta dikenal pula sebagai kritikus. Sa mpa i Nabi Muha mmad SAW berpesan: ambillah setengah pengetahuan agama ka lian dari Al-Hu ma ira (A isyah). De mikian juga Sayyidah Sakinah putri Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib. Ke mudian Al-Syaikhah Syuhrah yang digelari Fa khr
Al-1LVD¶ NHEDQJJDDQ Wanita) adalah salah
VHRUDQJ JXUX ,PD P 6\D IL¶L
Ima m Abu Hayyan mencatat tiga nama wanita yang menjadi guru-guru tokoh
PD ]KDE WHUVHEXW \DLWX 0X¶QLVDW
$O-Ayyubiyah (putri Al-Ma lik A l-Adil saudara Salahuddin Ayyubi), Syamiyat Al-Taimiyah, dan Zainab putri sejarawan
Abdul Latif Al-Baghdadi.Ke mudian contoh
wanita-wanita yang me mpunyai kedudukan ilmiah yang sangat terhormat adalah
Al-Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014
63
.KDQVD¶ 5DEL¶DK $O-Adawiyah, dan la in-lain.
Harus diakui bahwa pembidangan ilmu pada masa awal Islam belu m lag i sebanyak dan seluas masa kita dewasa ini. Na mun, Isla m tidak me mbedakan antara satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu la innya, sehingga seadainya mereka yang disebut namanya di atas hidup pada masa kita in i, ma ka t idak mustahil me reka akan te kun pula me mpe la jari disiplin-d isiplin ilmu yang berkembang dewasa ini.
Tentunya masih banyak lagi yang dapat dike mu kakan menyangkut hak-hak kau m wanita dala m berbagai b idang. Na mun, kesimpulan akhir yang dapat ditarik adalah bahwa mere ka, sebagaimana sabda Rasul 6$: DGDODK 6\DTD¶LT $O-Rija l (saudara-saudara sekandung kaum lela ki) sehingga kedudukannya serta hak-haknya hampir dapat dikatakan sama. Ka laupun ada yang me mbeda kan, maka itu hanyalah akibat
fungsi dan tugas -tugas utama yang
dibebankan Tuhan kepada masing-masing dan tugas-tugas utama yang dibebankan Tuhan kepada masing-masing jen is kela min itu, sehinggga perbedaan yang ada tidak mengakibatkan yang satu merasa me miliki
keleb ihan atas yang lain: ³Dan janganlah
ka mu iri hati terhadap apa yang
dik aruniakan Allah k epada sebagian k amu lebih banyak dari sebagian yang lain, k arena bagi lelaki ada bagian dari apa yang merek a peroleh (usahak an) dan bagi perempuan juga ada bagian dari apa yang
merek a peroleh (usahak an) dan
bermohonlah k epada Allah dari karunia
-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu´ (QS 4:32).
Penutup
Kualitas Pri badi Muslimah
Tidak ada perbedaan antara seseorang dengan yang lainnya dari segi ke manusiaan, baik pere mpuan maupun le laki. Atas dasar persamaan ini ma ka kita dapat me mberi gambaran tentang kualitas pribadi muslimah dengan mengemuka kan pandangan agama tentang kualitas yang didamba kannya. Secara gamblang, Al-Quran mengemu kakan
dua kutub kualitas manusia, ahsan taqwim
dan asfal safilin.
Allah SWT menciptakan manusia
berpeluang mencapai salah satu dari dua aspek tersebut, namun mela lui
tuntunan-tuntunan-Nya, diketahui bahwa Dia
menghendaki agar setiap pribadi mencapai
tingkat ahsan taqwim.
Salah satu hadis yang diriwayatkan
%XNKDUL PHQ\DWDNDQ ³Sesungguhnya Allah
mencipatkan manusia sesuai dengan
peta-Nya´ 7HNV NHDJD PDDQ LQL GLSDKD PL VHEDJDL
adanya potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada makh luk manusia yang dapat men jadikannya ma mpu mencontoh sifat-sifat Tuhan dalam batas dan kapasitasnya
sebagai ma khluk. Sabda Nabi SAW ±
³Berakhlak atau bersifatlah dengan
sifat-sifat Allah. Sebenarnya beragama adalah
usaha manusia mencontohi sifat-sifat Tuhan dan dari hasil usaha itulah dicapai kualitas manusia yang didamba kan agama .
Se mua manusia, dic iptakan Allah dari debu tanah dan Ruh Ilahi. Apabila daya tarik debu tanah mengalahkan daya tarik Ruh Ilahi, ia akan jatuh tersungkur sehingga mencapai tingkat yang serendah-rendanya, bahkan lebih rendah dari pada binatang. Sebaliknya, bila Ruh Ilahi yang unggul tarik menarik, manusia akan menjadi bagaikan ma la ikat. Ketika itulah ia mencapai kualitas yang diharapkan. Melalu i debu tanah dan Ruh Ilah i, Allah menganugerahkan manusia empat power:
1. Power jism, yang mengantar
manusia berke kuatan fisik.
Berfungsinya organ tubuh dan panca indera berasal dari daya ini.
2. Power hayat, yang menjadikannya
me miliki ke ma mpuan
menge mbangkan dan
menyesuaikan diri dengan
lingkungan, serta me mpertahankan
hidupnya dalam menghadapi
tantangan.
3. 3RZHU µDN DO, yang me mungkinkan me miliki ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Power qalbu, yang
me mungkinkannya bermo ral,
me rasakan keindahan, kelezatan iman dan kehadiran Allah. Da ri daya inilah lah ir intuisi dan indra keenam.
Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014
64
Apabila kee mpat power itu digunakan dan dikembangkan secara baik, ma ka kualitas pribadi akan mencapai puncak, yaitu satu pribadi yang beriman, berbudi pekerti luhur, me miliki kecerdasan, ilmu pengetahuan, ketera mpilan, keu letan serta wawasan masa depan, dan dengan fisik yang sehat.
Al-Qu ran mena makan kualitas hidup
yang semaca m itu dengan hayat
al-thayyibah dan cara mencapainya
diru muskan dengan amal salih:
³Barangsiapa yang melak uk an amal salih
baik lelak i maupun wanita dalam k eadaan ia beriman, mak a pasti ak an kami hidupk an ia dengan al-hayat al-thayyibah (hidup yang berk ualitas tinggi). (QS 16:97).
Se makin terpenuhinya nila i-n ila i yang telah ditentukan atau dengan kata lain semakin sesuai sesuatu dengan fungsi (sifat) dan kodratnya, semakin t inggi pula
kualitasnya. Dala m ha l kualitas manusia, ma ka t inggi rendahnya kualitas tersebut dapat dilihat me lalu i kee mpat power yang telah disebut di atas.
Tentu saja masing-masing dari kee mpat power tersebut mempunyai rincian yang tidak sedikit. Na mun demikian, secara sepintas dapat dike muka kan beberapa hal berikut dala m rangka mene mu kan tuntunan
agama menyangkut kualitas pribadi
Muslimah.
Power Jism Tubuh dan Power Hayat
Fisik manusia harus dapat berfungsi
dengan sebaik-ba iknya. Dengan cara
peme liharaan kesehatan dan pencegahan penyakit, yang pada akhirnya mengantar kepada tercapainya secara optima l kedua power tersebut.
Agama menekankan bahwa manusia bukannya hidup tanpa ma kna. Tetapi, ia diciptakan untuk mengabdi kepada-Nya dan dala m rangka pengabdian itu, ia me mpunyai kewa jiban-kewa jiban, baik terhadap dirinya, keluarganya maupun kepada seluruh alam ini. Kehidupan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah kesehatan.
Sehat dalam pandangan agama, bukan hanya bebas dari penyakit atau cacat
jasmani, tetapi juga ruhani. Istilah µa fiat
pada hakikatnya adalah berfungsinya
seluruh potensi jasmani dan ruhani,
sehingga ma mpu mencapai tujuan
kehadirannya di pentas bumi ini. Dengan
kesehatan, kualitas hidup dan
pengabdiannya menjadi meningkat pula.
Power Akal
Kewa jiban pengembangan akal, demi
mencapai ilmu pengetahuan dan
ketera mpilan, sebagaimana banyak pula
yang mengecam me reka yang tidak
menggunakan dan menge mbangkan power
ini. Al-Quran mengapresiasikan kepada ulu
al-bab, yang berzikir dan me mikirkan
tentang kejadian langit dan bumi, zikir dan pemikiran menyangkut hal tersebut akan mengantarkan manusia kepada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ulu al-bab tidak terbatas pada kaum
lela ki saja, sebagaimana firman Allah:
³6HVHVXQJJXKQ\D $N X WLGDN PHQ\LD
-nyiak an amal orang-orang yang beramal di
antara k amu, baik lelaki maupun
perempuan´ 46
Ini berarti bahwa wanita dapat berfikir, me mpe la jari, dan ke mudian menga ma lkan
apa yang mereka hayati dari dzik rullah,
serta apa yang mereka ketahui dari
pengamatan alam raya. Pengetahuan
menyangkut ala m raya tentunya berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu , sehingga dari ayat ini dapat dipahami bahwa wanita bebas untuk me mpe laja ri apa saja, sesuai dengan
keinginan dan kecendrungan
masing-masing.
Pengetahuan yang diperoleh dalam berbagai bidang itu dapat menghasilkan ketera mpilan dala m berbagai bidang pula. Dari sini kualitas pribadi dapat meningkat karena pengetahuan dan keteramp ilan mengantarkan manusia kepada peningkatan kesejahteraan ekonomi, yang ke mudian men jadi salah satu faktor peningkatan kualitas hidup. bahwa Islam me mbenarkan me reka a ktif dala m berbagai a ktiv itas, atau bekerja dala m berbagai bidang.
Power Qal bu
Power qalbu adalah kualitas iman dan akhla k yang menghiasi setiap pribadi yang me rupakan hal yang sangat menentukan. Pe maha man dan penerapan ajaran-ajaran
Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014
65
penentu kualitas seseorang, sehingga jika terdapat tuntutan agama yang membedakan seorang muslimah dengan lainnya ma ka tuntunan tersebut harus diindahkannya, jika ia ingin din ila i sebagai me miliki kualitas pribadi terpuji. Nilai-nila i ke indahan dalam bersikap, berpakaian dan sebagainya, harus selalu pula menjad i perhatian.
Dala m me mb icara kan power qalbu in i,
perlu digarisbawahi bahwa
menge mbangkan dan mengoptima lkan
power-power sebelu mnya harus selalu me mpe rhatikan power rasa ini. Dengan kata lain, me mpe rhatikan nila i agama dan mora l serta menyadari bahwa betapapun agama ³PH PSH UVDPD NDQ´ DQWDUD OHODNi dan wanita, tetapi secara kodrati dalam diri masing-masing jenis ada perbedaanya, yang
mengharuskan kata persamaan itu dengan
tanda kutip EDKZD ³VHPDNLQ VHVXDL VHVXDWX
dengan fungsi, sifat dan kodratnya, maka VHPDNLQ WLQJJL SXOD NXD OLWDVQ\D ´
Perbedaan yang sangat signifikan
antara lela ki dan wanita adalah pada
ke ma mpuan wan ita mengandung,
me lahirkan, dan menyusukan, serta pada perasaannya yang lebih halus, sehingga
me reka ma mpu menghadapi anak dan mendid iknya.
Kualitas wanita muslimah akan
sangat tecermin pada kema mpuannya
me mpe rsiapkan generasi. Walaupun hal ini tentunya tidak berarti bahwa mere ka harus mengabaikan pengembangan keseluruhan power yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya.
Daftar Pustaka
Al-4X U¶DQ $O-Ka rim
Ibrahim bin Ali Al-Wa zir, Dr., µ$OD
Marsyarif Al-Qa rn Al-Kha mis µ$V\DU .DLUR 'DU $ O- Syuruq, 1979.
Ibn Hajar, Lihat biografi para sahabat dalam Al-,VKDEDW IL $VPD¶ $O-Shahabat, jilid IV.
Muhammad Gha za li, Isla m wa Al-Thaqat Al-0X¶DWWDODW .DLUR 'DU Al-Kutub Al-Haditsah, 1964. Muhammad Rasyid Ridha, Tafsir Al-Manar,
Kairo, Da r Al-Manar, 1367 H. Jilid IV.
Mahmud Syaltut, Prof. Dr., M in Taujihat Isla m, Ka iro, A l-Idarat Al-µ$PDW lil Azhar, 1959.