• Tidak ada hasil yang ditemukan

Community Acquired Pneumonia (CAP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Community Acquired Pneumonia (CAP)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 1 Berdasarkan asal penyakit, pneumonia dibagi menjadi dua jenis, yaitu Berdasarkan asal penyakit, pneumonia dibagi menjadi dua jenis, yaitu Pneumonia yang berkembang di luar rumah sakit disebut dengan

Pneumonia yang berkembang di luar rumah sakit disebut dengan CommunityCommunity  Acquired P

 Acquired Pneumonianeumonia(CAP atau Pneumonia Komunitas), dan pneumonia yang terjadi(CAP atau Pneumonia Komunitas), dan pneumonia yang terjadi 72 jam atau lebih setelah perawatan di rumah sakit adalah nosokomial, atau

72 jam atau lebih setelah perawatan di rumah sakit adalah nosokomial, atau  Hospital Hospital  Acquired

 Acquired PneumoniaPneumonia (HAP atau Pneumonia Nosokomial). Masih ada perdebatan(HAP atau Pneumonia Nosokomial). Masih ada perdebatan mengenai pneumonia yang terjadi akibat perawatan di rumah disebut pneumonia mengenai pneumonia yang terjadi akibat perawatan di rumah disebut pneumonia komunitas atau nosokomial

komunitas atau nosokomial (2)(2)..

Tiap tahun 2 hingga 3 juta kasus pneumonia komunitas dari 10 juta penduduk, Tiap tahun 2 hingga 3 juta kasus pneumonia komunitas dari 10 juta penduduk, 500.000 orang di rawat di rumah sakit, dan 45.000 orang meninggal di amerika 500.000 orang di rawat di rumah sakit, dan 45.000 orang meninggal di amerika serikat

serikat(2)(2)..

Dalam referat ini dibahas definisi, epiderniologi, patogenesis, gambaran klinis, Dalam referat ini dibahas definisi, epiderniologi, patogenesis, gambaran klinis, gambaran radiologis, diagnosis, dan

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

(3)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1 Definisi 2.1 Definisi

Pneumonia adalah suatu peradangan paru yang disebabkan oleh Pneumonia adalah suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Pneumonia komuniti adalah mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Pneumonia komuniti adalah pneumonia yang didapat di masyarakat

pneumonia yang didapat di masyarakat (1,2)(1,2)..

Berdasarkan asal penyakit, pneumonia dibagi menjadi dua jenis, yaitu Berdasarkan asal penyakit, pneumonia dibagi menjadi dua jenis, yaitu Pneumonia yang berkembang di luar rumah sakit disebut dengan

Pneumonia yang berkembang di luar rumah sakit disebut dengan CommunityCommunity  Acquired P

 Acquired Pneumonianeumonia (CAP atau Pneumonia Komunitas), dan pneumonia yang terjadi(CAP atau Pneumonia Komunitas), dan pneumonia yang terjadi 72 jam atau lebih setelah perawatan di rumah sakit adalah nosokomial, atau

72 jam atau lebih setelah perawatan di rumah sakit adalah nosokomial, atau  Hospital Hospital  Acquired P

 Acquired Pneumonianeumonia (HAP atau Pneumonia Nosokomial)(HAP atau Pneumonia Nosokomial) (2)(2)..

2.2 Epidemiologi 2.2 Epidemiologi

Pneumonia adalah penyakit yang sering terjadi

Pneumonia adalah penyakit yang sering terjadi di masyarakat. Jumlah serangandi masyarakat. Jumlah serangan rata-rata 12 kasus dari 1000 orang per tahun. Pada orang dewasa, rata-rata yang rata-rata 12 kasus dari 1000 orang per tahun. Pada orang dewasa, rata-rata yang membutuhkan perawatan di rumah sakit usianya berkisar 17-55 tahun, kebanyakan membutuhkan perawatan di rumah sakit usianya berkisar 17-55 tahun, kebanyakan menyerang usia lanjut. Pneumonia menempati urutan ke 6 sebagai penyebab menyerang usia lanjut. Pneumonia menempati urutan ke 6 sebagai penyebab kematian di Amerika Serikat. Dalam penelitian di Seattle, peneliti menemukan kematian di Amerika Serikat. Dalam penelitian di Seattle, peneliti menemukan  jumlah

 jumlah penderita CAP penderita CAP berusia 65-69 berusia 65-69 tahun sebanyak tahun sebanyak 18,2 kasus 18,2 kasus per 1000 per 1000 orang perorang per tahun dibandingkan 52,3 kasus per 1000 orang per tahun yang mengenai usia ≥ 85 tahun dibandingkan 52,3 kasus per 1000 orang per tahun yang mengenai usia ≥ 85 tahun. Hasil dari survey rumah sakit nasional di Amerika Serikat mengindikasikan tahun. Hasil dari survey rumah sakit nasional di Amerika Serikat mengindikasikan bahwa dari tahun 1990 hingga 2002 ada 21,4 juta kasus pasien rumah sakit usianya bahwa dari tahun 1990 hingga 2002 ada 21,4 juta kasus pasien rumah sakit usianya diatas 65 tahun

diatas 65 tahun (6)(6). Tingginya angka kematian pada pneumonia sudah dikenal sejak . Tingginya angka kematian pada pneumonia sudah dikenal sejak  lama, Osler W menyebutkan pneumonia sebagai "teman pada usia lanjut"

lama, Osler W menyebutkan pneumonia sebagai "teman pada usia lanjut" (2)(2)..

Epidemiologi pneumonia berubah tiap tahunnya. Hal ini berkaitan dengan Epidemiologi pneumonia berubah tiap tahunnya. Hal ini berkaitan dengan perubahan jumlah populasi dan penyebaran bakteri-bakteri baru yang menyebabkan perubahan jumlah populasi dan penyebaran bakteri-bakteri baru yang menyebabkan

(4)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

(5)

Ven Katesen dkk mendapatkan 38 orang pneumonia usia lanjut

Ven Katesen dkk mendapatkan 38 orang pneumonia usia lanjut yang didapat diyang didapat di masyarakat, 43% diantaranya disebabkan oleh

masyarakat, 43% diantaranya disebabkan oleh Streptococcus pneumoniaeStreptococcus pneumoniae,,  Hemophilus influenzae

 Hemophilus influenzae dan virus influenza B; tidak ditemukan bakteri gram negatif.dan virus influenza B; tidak ditemukan bakteri gram negatif. Lima puluh tujuh persen lainnya tidak dapat diidentifikasi karena kesulitan Lima puluh tujuh persen lainnya tidak dapat diidentifikasi karena kesulitan pengumpula

pengumpulan spesimen dan n spesimen dan sebelumnya telah diberikan antibiotik sebelumnya telah diberikan antibiotik (3)(3)..

2.3 Patogenesis 2.3 Patogenesis

Pada orang yang sehat tidak akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme yang Pada orang yang sehat tidak akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme yang bersifat patogen di paru. Keadaan ini

bersifat patogen di paru. Keadaan ini disebabkan oleh mekanisme pertahanan salurandisebabkan oleh mekanisme pertahanan saluran napas. Apabila terjadi ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh, mikroorganisme napas. Apabila terjadi ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh, mikroorganisme dan lingkungan, akan menimbulkan

dan lingkungan, akan menimbulkan penyakitpenyakit (4)(4)..

Terjadinya pneumonia berhubungan dengan banyaknya jumlah bakteri yang Terjadinya pneumonia berhubungan dengan banyaknya jumlah bakteri yang teraspirasi, penurunan daya tahan tubuh dan virulensi koloni bakteri di orofaring. teraspirasi, penurunan daya tahan tubuh dan virulensi koloni bakteri di orofaring. Mekanisme organisme mencapai saluran napas melalui : inokulasi langsung, Mekanisme organisme mencapai saluran napas melalui : inokulasi langsung, penyebaran melalui pembuluh darah, inhalasi, dan kolonisasi di permukaan mukosa penyebaran melalui pembuluh darah, inhalasi, dan kolonisasi di permukaan mukosa (4)

(4) ..

Turunnya daya tahan tubuh juga dihubungkan dengan imunitas humoral dan Turunnya daya tahan tubuh juga dihubungkan dengan imunitas humoral dan imunitas seluler, malnutrisi, perokok berat

imunitas seluler, malnutrisi, perokok berat dan penyakit sistemik. Faktor predisposisidan penyakit sistemik. Faktor predisposisi pneumonia adalah penggunaan pipa endotrakeal,

pneumonia adalah penggunaan pipa endotrakeal, pemakaian nebuhaler, adanya superpemakaian nebuhaler, adanya super infeksi dan malnutrisi

infeksi dan malnutrisi (5,6)(5,6)..

Mikroorganisme menyerang sel untuk

Mikroorganisme menyerang sel untuk bereproduksi. Biasanya, mikroorganismebereproduksi. Biasanya, mikroorganisme akan mencapai paru ketika udara yang dihirup melalui mulut dan hidung. Setelah di akan mencapai paru ketika udara yang dihirup melalui mulut dan hidung. Setelah di paru, mikroorganisme ini menyerang sel-sel yang melapisi saluran udara dan alveoli. paru, mikroorganisme ini menyerang sel-sel yang melapisi saluran udara dan alveoli. Hal ini sering menyebabkan kematian sel, baik ketika mikroorganisme langsung Hal ini sering menyebabkan kematian sel, baik ketika mikroorganisme langsung membunuh sel, atau melalui jenis apoptosis sel yang disebut penghancuran diri. membunuh sel, atau melalui jenis apoptosis sel yang disebut penghancuran diri. Ketika sistem kekebalan tubuh merespon infeksi, kerusakan paru bahkan lebih Ketika sistem kekebalan tubuh merespon infeksi, kerusakan paru bahkan lebih meluas. Sel darah putih, terutama limfosit, mengaktifkan sitokin kimia tertentu yang meluas. Sel darah putih, terutama limfosit, mengaktifkan sitokin kimia tertentu yang memungkinkan cairan bocor ke dalam alveoli. Hal ini menyebabkan demam, memungkinkan cairan bocor ke dalam alveoli. Hal ini menyebabkan demam, menggigil, dan kelelahan. Kombinasi dari kerusakan sel dan alveoli berisi cairan menggigil, dan kelelahan. Kombinasi dari kerusakan sel dan alveoli berisi cairan

(6)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

(7)

Proses peradangan pneumonia dapat dibagi atas 4 stadium yaitu Stadium Proses peradangan pneumonia dapat dibagi atas 4 stadium yaitu Stadium kongesti dimana kapiler melebar dan kongesti serta di dalam alveolus terdapat kongesti dimana kapiler melebar dan kongesti serta di dalam alveolus terdapat eksudat jernih, bakteri dalam jumlah banyak, beberapa netrofil dan makrofag. eksudat jernih, bakteri dalam jumlah banyak, beberapa netrofil dan makrofag. Stadium hepatisasi merah: lobus dan lobulus yang terkena menjadi padat dan tidak  Stadium hepatisasi merah: lobus dan lobulus yang terkena menjadi padat dan tidak  mengandung udara, serta warna menjadi merah. Dalam alveolus didapatkan fibrin, mengandung udara, serta warna menjadi merah. Dalam alveolus didapatkan fibrin, leukosit, netrofil, eksudat dan banyak sekali eritrosit dan kuman. Stadium hepatisasi leukosit, netrofil, eksudat dan banyak sekali eritrosit dan kuman. Stadium hepatisasi kelabu: lobus masih tetap padat dan warna merah menjadi pucat kelabu. Permukaan kelabu: lobus masih tetap padat dan warna merah menjadi pucat kelabu. Permukaan pleura tampak kabur karena diliputi fibrin. Alveolus terisi fibrin dan leukosit. Kapiler pleura tampak kabur karena diliputi fibrin. Alveolus terisi fibrin dan leukosit. Kapiler tidak lagi kongestif. Stadium resolusi: Eksudat berkurang, dalam alveolus makrofag tidak lagi kongestif. Stadium resolusi: Eksudat berkurang, dalam alveolus makrofag bertambah dan leukosit mengalami nekrosis dan degenerasi lemak, fibrin diresorpsi bertambah dan leukosit mengalami nekrosis dan degenerasi lemak, fibrin diresorpsi dan menghilang

dan menghilang (7)(7)..

2.4

2.4 Gambaran Gambaran KlinisKlinis

Gejala pada masing-masing individu berbeda-beda, diantaranya demam, sesak  Gejala pada masing-masing individu berbeda-beda, diantaranya demam, sesak  napas, nyeri dada, dan batuk. Batuk dapat bersifat tidak produktif (kering) atau napas, nyeri dada, dan batuk. Batuk dapat bersifat tidak produktif (kering) atau terdapat sputum yang mukoid atau purulen (produktif)

terdapat sputum yang mukoid atau purulen (produktif) (2,7)(2,7). Pada pemeriksaan fisik,. Pada pemeriksaan fisik, tanda-tanda pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan konsolidasi paru seperti tanda-tanda pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan konsolidasi paru seperti perkusi yang redup, suara napas bronkial, dan ronki basah

perkusi yang redup, suara napas bronkial, dan ronki basah (5,7)(5,7). Tidak didapatkan. Tidak didapatkan demam pada 20% pneumonia dan dapat tanpa disertai batuk produktif dan perasaan demam pada 20% pneumonia dan dapat tanpa disertai batuk produktif dan perasaan dingin

dingin (8)(8)..

Gejala diluar sistem pernapasan seperti sakit kepala, mual, muntah, nyeri perut, Gejala diluar sistem pernapasan seperti sakit kepala, mual, muntah, nyeri perut, diare, nyeri otot, dan nyeri sendi juga gejala yang sering didapat pada pneumoni. diare, nyeri otot, dan nyeri sendi juga gejala yang sering didapat pada pneumoni. Perlu diingat bahwa pada pasien yang tua keluhan lebih sedikit dibandingkan pada Perlu diingat bahwa pada pasien yang tua keluhan lebih sedikit dibandingkan pada pasien yang lebih muda

pasien yang lebih muda (2,7)(2,7)..

Pada sebagian besar penderita didapatkan leukosit yang normal atau sedikit Pada sebagian besar penderita didapatkan leukosit yang normal atau sedikit meninggi,

meninggi, kadang-kadakadang-kadang didapatkan leukosng didapatkan leukositosis. Dapat terjadi peningkatan uitosis. Dapat terjadi peningkatan ureum,reum, kreatinin dan glukosa, terdapat juga hiponatremi atau hipernatremi, hipofosfatemi; kreatinin dan glukosa, terdapat juga hiponatremi atau hipernatremi, hipofosfatemi; dapat terjadi hipoksemi yang disebabkan infeksi akut

(8)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

(9)

2.5

2.5 Pemeriksaan Pemeriksaan PenunjangPenunjang 2.5.1 Radiologi

2.5.1 Radiologi

Pada pneumonia diagnosis radiologik ditegakkan bila didapatkan gambaran Pada pneumonia diagnosis radiologik ditegakkan bila didapatkan gambaran infiltrat sampai konsolidasi dengan

infiltrat sampai konsolidasi dengan air bronchogramair bronchogram, penyebaran bronkogenik, dan, penyebaran bronkogenik, dan intersisial. Tidak khas untuk menenttukan etiologi pneumonia. Sering kali infiltrat intersisial. Tidak khas untuk menenttukan etiologi pneumonia. Sering kali infiltrat belum terlihat pada 24-48 jam setelah perawatan. Gambaran radiologi belum terlihat pada 24-48 jam setelah perawatan. Gambaran radiologi kadang-kadang masih tampak normal pada pneumonia dini, pneumonia oleh bakteri gram kadang masih tampak normal pada pneumonia dini, pneumonia oleh bakteri gram negatif dan t

negatif dan tuberkulosis endobronkialuberkulosis endobronkial (9)(9)..

2.5.2 Laboratorium 2.5.2 Laboratorium

Peningkatan jumlah leukosit berkisar antara 10.000 - 40.000 /ul, Leukosit Peningkatan jumlah leukosit berkisar antara 10.000 - 40.000 /ul, Leukosit polimorfonuklear dengan banyak bentuk. Meskipun dapat pula ditemukan polimorfonuklear dengan banyak bentuk. Meskipun dapat pula ditemukan leukopenia. Hitung jenis

leukopenia. Hitung jenis menunjukkanmenunjukkan shift to the left shift to the left , dan LED meningkat, dan LED meningkat (7,9)(7,9)..

2.5.3 Mikrobiologi 2.5.3 Mikrobiologi

Pemeriksaan mikrobiologi diantaranya biakan sputum dan kultur darah untuk  Pemeriksaan mikrobiologi diantaranya biakan sputum dan kultur darah untuk  mengetahui adanya

mengetahui adanya S. pneumoniaS. pneumonia dengan pemeriksaan koagulasi antigendengan pemeriksaan koagulasi antigen polisakarida

polisakarida pneumokokkupneumokokkuss (7,9)(7,9)..

2.5.4 Analisa Gas Darah 2.5.4 Analisa Gas Darah

Ditemukan hipoksemia sedang atau berat. Pada beberapa kasus, tekanan Ditemukan hipoksemia sedang atau berat. Pada beberapa kasus, tekanan parsial karbondioksida (PCO

parsial karbondioksida (PCO22) menurun dan pada stadium lanjut menunjukkan) menurun dan pada stadium lanjut menunjukkan asidosis respiratorik 

asidosis respiratorik (9)(9)..

2.6 Diagnosis 2.6 Diagnosis

Diagnosis pneumonia komunitas didasarkan kepada riwayat penyakit yang Diagnosis pneumonia komunitas didasarkan kepada riwayat penyakit yang lengkap, pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang yaitu pada foto lengkap, pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang yaitu pada foto toraks terdapat infiltrat baru, atau infiltrat progresif ditambah dengan dua atau lebih toraks terdapat infiltrat baru, atau infiltrat progresif ditambah dengan dua atau lebih gejala seperti batuk, perubahan karakteristik dahak atau purulen, suhu tubuh lebih gejala seperti batuk, perubahan karakteristik dahak atau purulen, suhu tubuh lebih

(10)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

(11)

2.7 Penatalaksanaan 2.7 Penatalaksanaan

Identifikasi etiologi penting untuk pengobatan antibiotik. Pemeriksaan bakteri Identifikasi etiologi penting untuk pengobatan antibiotik. Pemeriksaan bakteri dapat dengan cara pewarnaan gram dari sputum dan cairan pleura, kultur sputum, dapat dengan cara pewarnaan gram dari sputum dan cairan pleura, kultur sputum, kultur darah dan cairan pleura. Kadang-kadang sukar untuk memperoleh sputum kultur darah dan cairan pleura. Kadang-kadang sukar untuk memperoleh sputum yang baik pada pneumonia. Terapi kita gunakan antibiotik secara empirik. Pada yang baik pada pneumonia. Terapi kita gunakan antibiotik secara empirik. Pada pneumonia oleh pneumococcus

pneumonia oleh pneumococcus, penisilin , penisilin adalah obat pilihan adalah obat pilihan utamautama (4,9)(4,9)..

Pada pneumonia oleh

Pada pneumonia oleh  H.  H. influenzaeinfluenzae dapat diberikan ampisilin. Pada penderitadapat diberikan ampisilin. Pada penderita yang resisten terhadap ampisilin dapat diberikan cefonicid atau cefuroxime sodium. yang resisten terhadap ampisilin dapat diberikan cefonicid atau cefuroxime sodium. Pilihan lain adalah penisilin atau sefalosporin. Bila alergi terhadap penisilin dapat Pilihan lain adalah penisilin atau sefalosporin. Bila alergi terhadap penisilin dapat diberikan kloramfenikol atau

diberikan kloramfenikol atau trimetoprim-sulfametoksasoltrimetoprim-sulfametoksasol(5,9)(5,9)..

Pada pneumonia oleh strain

Pada pneumonia oleh strain staphylococcusstaphylococcus dapat diberikan terapi oksasilin,dapat diberikan terapi oksasilin, nafsilin dan sefalotin

nafsilin dan sefalotin (5,9)(5,9)..

Terapi Antibiotik Empiris untuk CAP Terapi Antibiotik Empiris untuk CAP (7,9)(7,9)

Rawat jalan Rawat jalan

Sebelumnya sehat Sebelumnya sehat

Tanpa terapi antibiotik belakangan ini: makrolid Tanpa terapi antibiotik belakangan ini: makrolid Terapi antibiotik belakangan ini (kurang dari 3

Terapi antibiotik belakangan ini (kurang dari 3 bulan): fluoroquinolon,bulan): fluoroquinolon, lanjutkan makrolid + amoksicilin dosis tinggi.

lanjutkan makrolid + amoksicilin dosis tinggi. Terapi antibiotik belakanga

Terapi antibiotik belakangan ini (lebih dari n ini (lebih dari 3 bulan): pilih antibiotik yang3 bulan): pilih antibiotik yang belum diterima selama 3

belum diterima selama 3 bulan terakhir.bulan terakhir. Rawat Inap

Rawat Inap Bangsal Bangsal

(12)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

(13)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Terapi antibiotik belakangan ini: makrolid + beta

Terapi antibiotik belakangan ini: makrolid + beta laktam atau fluoroquinolonlaktam atau fluoroquinolon saja

saja ICU ICU

Tanpa masalah infeksi Pseudomonas

Tanpa masalah infeksi Pseudomonas: beta laktam : beta laktam + makrolid atau+ makrolid atau fluoroquinolon, bila alergi beta laktam, fluoroquinolon +

fluoroquinolon, bila alergi beta laktam, fluoroquinolon + klindamisinklindamisin Infeksi Pseudomonas: antipseudomonal + ciprofloksasin

Infeksi Pseudomonas: antipseudomonal + ciprofloksasin atau antipseudomonalatau antipseudomonal + aminoglikosida + fluoroquinolon/makrolid, bila alergi beta laktam:

+ aminoglikosida + fluoroquinolon/makrolid, bila alergi beta laktam: aztreonamaztreonam + levofoksasin atau aztreonam +

+ levofoksasin atau aztreonam + moxifloksasin/gatifloksmoxifloksasin/gatifloksasin dengan atau tanpaasin dengan atau tanpa aminoglikosida

aminoglikosida

Pada penderita rawat jalan dapat diberikan antibiotik (empirik) dan pengobatan Pada penderita rawat jalan dapat diberikan antibiotik (empirik) dan pengobatan yang bersifat suportif atau simtomatik : istirahat yang cukup, minum yang cukup yang bersifat suportif atau simtomatik : istirahat yang cukup, minum yang cukup untuk mencegah dehidrasi, panas dapat diberikan antipiretik, mukolitik dan untuk mencegah dehidrasi, panas dapat diberikan antipiretik, mukolitik dan ekspektoran jika diperlukan

ekspektoran jika diperlukan (6)(6)..

Pada penderita rawat inap biasa dapat diberikan antibiotik (empirik) dan Pada penderita rawat inap biasa dapat diberikan antibiotik (empirik) dan pengobatan suportif : pemberian oksigen, infus rehidrasi nutrisi dan elektrolit (ringer pengobatan suportif : pemberian oksigen, infus rehidrasi nutrisi dan elektrolit (ringer laktat, NaCl 0,9 %, ringer asetat), pemberian obat simtomatik diantaranya antipiretik  laktat, NaCl 0,9 %, ringer asetat), pemberian obat simtomatik diantaranya antipiretik  (paracetamol 500mg 3x1 tablet) dan mukolitik (Bromhexin 3x1 tablet atau ambroxol (paracetamol 500mg 3x1 tablet) dan mukolitik (Bromhexin 3x1 tablet atau ambroxol 3x1 tablet)

3x1 tablet) (6)(6)..

Pada penderita rawat inap di ruang intensif, terapi sama dengan penderita di Pada penderita rawat inap di ruang intensif, terapi sama dengan penderita di

(14)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

Cancel Anytime.

keracunan oksigen dapat melemahkan gerakan mukosiliar dan

keracunan oksigen dapat melemahkan gerakan mukosiliar dan menyebabkmenyebabkan fibrosis.an fibrosis. Penting diperhatikan interaksi obat-obat yang dipakai, agar dicapai efek obat yang Penting diperhatikan interaksi obat-obat yang dipakai, agar dicapai efek obat yang maksimum dengan efek samping yang minimal. Dalam pemberian obat lebih dan dua maksimum dengan efek samping yang minimal. Dalam pemberian obat lebih dan dua macam dapat terjadi percepatan metabolisme obat, pengaruh terhadap pembuluh macam dapat terjadi percepatan metabolisme obat, pengaruh terhadap pembuluh darah perifer atau mempengaruhi sistim saraf sentral

darah perifer atau mempengaruhi sistim saraf sentral (9)(9)..

Bila dengan antibiotik empirik tidak ada perbaikan atau bahkan memburuk, Bila dengan antibiotik empirik tidak ada perbaikan atau bahkan memburuk, terapi disesuaikan dengan bakteri penyebab dan uji

terapi disesuaikan dengan bakteri penyebab dan uji sensitivitassensitivitas (10)(10)..

2.8 Pencegahan 2.8 Pencegahan

Di luar negri di anjurkan pemberian vaksin influenza dan pneumokokus pada Di luar negri di anjurkan pemberian vaksin influenza dan pneumokokus pada orang dengan resiko tinggi, dengan gangguan imunologis, penyakit berat termasuk  orang dengan resiko tinggi, dengan gangguan imunologis, penyakit berat termasuk  penyakit paru kronik, hati, ginjal dan jantung. Di samping itu vaksin juga perlu di penyakit paru kronik, hati, ginjal dan jantung. Di samping itu vaksin juga perlu di berikan untuk penghuni rumah jompo atau rumah penampungan penyakit kronik, dan berikan untuk penghuni rumah jompo atau rumah penampungan penyakit kronik, dan usia diatas 65 tahun

(15)

Start Free Trial Cancel Anytime. BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat diketahui definisi, etiologi, epiderniologi, Dari penjelasan diatas dapat diketahui definisi, etiologi, epiderniologi, patogenesis, gambaran klinis, gambaran radiologis, diagnosis, dan penatalaksanaan patogenesis, gambaran klinis, gambaran radiologis, diagnosis, dan penatalaksanaan pada pneumonia komunitas.

pada pneumonia komunitas.

Pemberian antibiotik pada pneumonia dapat secara empirik dari data statistik dan Pemberian antibiotik pada pneumonia dapat secara empirik dari data statistik dan epidemiologi sambil menunggu identifikasi bakteri atau bila mendapatkan kesulitan epidemiologi sambil menunggu identifikasi bakteri atau bila mendapatkan kesulitan pada identifikasi bakteri.

pada identifikasi bakteri. 3.2 Saran

3.2 Saran

Penulis masih mengharapkan saran yang membangun dari dosen pembimbing Penulis masih mengharapkan saran yang membangun dari dosen pembimbing dan rekan-rekan guna perbaikan referat i

(16)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

Cancel Anytime.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA 1.

1. Crofton J, Douglas A. Pneumonia. In: Crofton J, Douglas A. Pneumonia. In: Respiratory disease. SingaporeRespiratory disease. Singapore: PG : PG PublPubl Pte Ltd, 165, 1983.

Pte Ltd, 165, 1983. 2.

2. Fishman : Pulmonary disease and disorders, fourth edition, volume two, UnitedFishman : Pulmonary disease and disorders, fourth edition, volume two, United States, 119:2097-2114, 2008.

States, 119:2097-2114, 2008. 3.

3. Ven Katesen Pet al. A Ven Katesen Pet al. A hospital study of community acquired pneumonia in thehospital study of community acquired pneumonia in the elderly. Thorax, 5: 254, 1990.

elderly. Thorax, 5: 254, 1990. 4.

4. Stein D. Managing pneumonia acquired in nursing homes: special concerns.Stein D. Managing pneumonia acquired in nursing homes: special concerns. Geriatrics 42: 81-90, 1987.

Geriatrics 42: 81-90, 1987. 5.

5. Cunha BA, Gingrich D, Rosenbaum GS. Pneumonia syndromes: a clinicalCunha BA, Gingrich D, Rosenbaum GS. Pneumonia syndromes: a clinical approach in the olderly. Geriatrics, 45-49,

approach in the olderly. Geriatrics, 45-49, 1990.1990. 6.

6. Harris GD, Johanson WG. Pathogenesis of bacterial pneumonia. In: Guenter CA,Harris GD, Johanson WG. Pathogenesis of bacterial pneumonia. In: Guenter CA, Welch MG. ed. Pulmonary medicine. Second ed. Philadelphia: lB

Welch MG. ed. Pulmonary medicine. Second ed. Philadelphia: lB Lippincott Co.Lippincott Co. 347, 1982.

347, 1982. 7.

7. Bartlett JG, Breiman RF, Mandell LA, File TM Jr: Bartlett JG, Breiman RF, Mandell LA, File TM Jr: Community AcquiredCommunity Acquired Pneumonia in adults: Guidelines for management. Clin

Pneumonia in adults: Guidelines for management. Clin Infect Dis 26:811-838,Infect Dis 26:811-838, 1998

1998 8.

8. Kiss TG. Infections of Kiss TG. Infections of the lung parenchyma. In: Diagnosis and management of the lung parenchyma. In: Diagnosis and management of  pulmonary disease in primary practice. Sydney: Addison-Wesley Pubi Co. 122, pulmonary disease in primary practice. Sydney: Addison-Wesley Pubi Co. 122, 1982.

1982. 9.

9. Gleckman RA, Bergman MH. Bacterial pneumonia: specific diagnosis andGleckman RA, Bergman MH. Bacterial pneumonia: specific diagnosis and treatment of the elderly. Geriatrics 1987; 42: 29.

treatment of the elderly. Geriatrics 1987; 42: 29. 10.

10. Niederman MS, Sarosi GA. Respiratory infection. In: George RB, Light RW,Niederman MS, Sarosi GA. Respiratory infection. In: George RB, Light RW, Matthay MA, 2nd eds. Chest medicine essentials of

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Pergub Nomor 41 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa

Hasil uji daya sebar dan daya lekat ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga menunjukkan bahwa formulasi minyak atsiri bunga cengkeh dalam emulgel

Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah ibu hamil yang mempunyai tingkat pengetahuan tinggi tentang imunisasi TT dan melaksanakan imunisasi TT dengan patuh

Menurut Mohd Yusof Othman (1997), “Buat masa ini, majlis ilmu yang dijalankan oleh pihak masjid rata-ratanya hanya dijalankan melalui majlis “baca kitab”, yakni

Heterogenitas pada data model, skema dan level instance akan menyebabkan berbagai macam konflik, konflik tersebut menjadikan permasalahan untuk integrasi dan replikasi data dari

Penulis dalam pendekatan yang di gunakan adalah melalui pendekatan empirik yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk menemukan fakta yang sebenarnya yang terjadi, untuk

Atas kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) tersebut maka seorang pengusaha kena pajak mempunyai 2 (dua) pilihan yaitu : 1) melakukan kompensasi atas kelebihan

Selain itu, Provinsi Riau juga memiliki hutan mangrove yang tersebar di tujuh (7) kabupaten/kota yakni Kabupaten Indragiri Hilir, Pelalawan, Siak, Kepulauan