1 1
SKENARIO 2 SKENARIO 2
RUPTUR TENDO ACHILLES RUPTUR TENDO ACHILLES
Seorang pasien laki-laki berumur 30
Seorang pasien laki-laki berumur 30 tahun datang ke UGD Rumah Sakit tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhandengan keluhan nyeri hebat pada daerah belakang pergelangan kaki kirinya. Sekitar 3 jam yang lalu pasien nyeri hebat pada daerah belakang pergelangan kaki kirinya. Sekitar 3 jam yang lalu pasien bermain bola, saat berebutan bola, tiba-tiba kaki kirinya berbuny
bermain bola, saat berebutan bola, tiba-tiba kaki kirinya berbunyi krek, pasien langsungi krek, pasien langsung terjatuh dan merasakan sakit yang sangat sehingga meraung kesakitan. Pasien ti
terjatuh dan merasakan sakit yang sangat sehingga meraung kesakitan. Pasien ti dak mampudak mampu berdiri kembali sehingga harus dibopong
berdiri kembali sehingga harus dibopong keluar lapangan. Pada pemeriksaan fisik didapatkankeluar lapangan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, tanda vital baik. Pada pergelangan kaki bagian belakang didapatkan keadaan umum baik, tanda vital baik. Pada pergelangan kaki bagian belakang didapatkan udem, nyeri bila ditekan. Pada
udem, nyeri bila ditekan. Pada test Simmondstest Simmonds tidak didapatkan plantar fleksi kaki. Padatidak didapatkan plantar fleksi kaki. Pada pemeriksaan radiologi didapatkan ruptur total
pemeriksaan radiologi didapatkan ruptur total tendo Achillestendo Achilles kiri. Pasien disarankankiri. Pasien disarankan menjalani operasi penyambungan kembali tendo yang ter
SASARAN BELAJAR SASARAN BELAJAR
LI 1. Memahami dan menjelaskan Tendo Achilles LI 1. Memahami dan menjelaskan Tendo Achilles
LO 1.1. Mikroskopis Tendo Achilles LO 1.1. Mikroskopis Tendo Achilles LO 1.2. Makroskopis Tendo Achilles LO 1.2. Makroskopis Tendo Achilles LO 1.3. Kinesiologi Tendo Achilles LO 1.3. Kinesiologi Tendo Achilles
LI 2. Memahami dan menjelaskan Ruptur Tendo Achilles LI 2. Memahami dan menjelaskan Ruptur Tendo Achilles LO 2.1. Definisi ruptur dan ruptur tendo Achilles LO 2.1. Definisi ruptur dan ruptur tendo Achilles LO 2.2. Etiologi ruptur tendo Achilles
LO 2.2. Etiologi ruptur tendo Achilles LO 2.3. Patogenesis ruptur tendo Achilles LO 2.3. Patogenesis ruptur tendo Achilles
LO 2.4. Manifestasi klinis ruptur tendo Achilles LO 2.4. Manifestasi klinis ruptur tendo Achilles
LO 2.5. Diagnosis dan diagnosis banding ruptur tendo
LO 2.5. Diagnosis dan diagnosis banding ruptur tendo AchillesAchilles LO 2.6. Pemeriksaan ruptur tendo Achilles
LO 2.6. Pemeriksaan ruptur tendo Achilles LO 2.7. Tatalaksana ruptur tendo Achilles LO 2.7. Tatalaksana ruptur tendo Achilles LO 2.8. Prognosis ruptur tendo Achilles LO 2.8. Prognosis ruptur tendo Achilles LO 2.9. Pencegahan ruptur tendo Achilles LO 2.9. Pencegahan ruptur tendo Achilles
3 3
LI 1. Memahami dan menjelaskan Tendo Achilles LI 1. Memahami dan menjelaskan Tendo Achilles
LO 1.1. Mikroskopis Tendo Achilles LO 1.1. Mikroskopis Tendo Achilles
Tendo Achilles adalah tendo pada bagian tungkai bawah. Ia berfungsi untuk Tendo Achilles adalah tendo pada bagian tungkai bawah. Ia berfungsi untuk melekatkan otot Gastrocnemius dengan otot soleus ke salah satu tulang penyusun melekatkan otot Gastrocnemius dengan otot soleus ke salah satu tulang penyusun pergelangan kaki, yaitu Calcaneus.
pergelangan kaki, yaitu Calcaneus.
Tendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot Tendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot terhadap tulang. Kolagen merupakan 70% dari berat kering tendon, sekitar 95% dari kolagen terhadap tulang. Kolagen merupakan 70% dari berat kering tendon, sekitar 95% dari kolagen tersebut merupakan kolagen tipe I, dengan jumlah elastin yang kecil. Serat elast
tersebut merupakan kolagen tipe I, dengan jumlah elastin yang kecil. Serat elast in dapatin dapat menjalani tekanan sebesar 200% sebelum rusak. Jika serat
menjalani tekanan sebesar 200% sebelum rusak. Jika serat elastin ada pada tendon dalamelastin ada pada tendon dalam proporsi yang besar maka akan ada pen
proporsi yang besar maka akan ada penurunan dalam besarnya gaya yang ditransmisikan keurunan dalam besarnya gaya yang ditransmisikan ke tulang.
tulang.
Fibril kolagen terikat ke
Fibril kolagen terikat ke fasikula, mengandung pembuluh darah dan pembuluhfasikula, mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik serta saraf. Fasikula-fasikula tersebut
limfatik serta saraf. Fasikula-fasikula tersebut secara bersamaan secara bersamaan di kelilingi oleh di kelilingi oleh epitenonepitenon dan membentuk struktur kasar dari tendon, yang kemudian tertutup oleh paratenon, terpisah dan membentuk struktur kasar dari tendon, yang kemudian tertutup oleh paratenon, terpisah dari epitenon oleh lapisan
dari epitenon oleh lapisan tipis cairan untuk memungkinkan pergerakan tendon dengantipis cairan untuk memungkinkan pergerakan tendon dengan mengurangi pergesekan.
Struktur terbesar dalam skema di atas
Struktur terbesar dalam skema di atas adalah tendon atau ligamen itselt. adalah tendon atau ligamen itselt. LigamentumLigamentum atau tendon kemudian dipecah menjadi entitas yang lebih kecil disebut fascil
atau tendon kemudian dipecah menjadi entitas yang lebih kecil disebut fascil es (lembaran).es (lembaran). Lembaran berisi fibril dasar ligamentum atau t
Lembaran berisi fibril dasar ligamentum atau tendon, dan fibroblas, yang merupakan sel-selendon, dan fibroblas, yang merupakan sel-sel biologis yang menghasilkan ligamen atau tendo
biologis yang menghasilkan ligamen atau tendon. Ada karakterisitik struktural pada tingkatn. Ada karakterisitik struktural pada tingkat ini yang memainkan peran penting dalam mekanisme ligamen atau tendon, yaitu crimp dari ini yang memainkan peran penting dalam mekanisme ligamen atau tendon, yaitu crimp dari fibril. Crimp merupakan struktur bergelombang dari fibril, dan ia akan memberikan
fibril. Crimp merupakan struktur bergelombang dari fibril, dan ia akan memberikan kontribusi signifikan terhadap hubungan stress re
kontribusi signifikan terhadap hubungan stress regangan nonlinear untuk ligamen dan tendon.gangan nonlinear untuk ligamen dan tendon.
TENDON TENDON
1.
1. Tendon mengandung kolagen tipe ITendon mengandung kolagen tipe I 2.
2. Tendon mengandung matriks proteoglycanTendon mengandung matriks proteoglycan 3.
3. Tendon mengandung fibroblast yang tersusun secara paralelTendon mengandung fibroblast yang tersusun secara paralel
Fungsi dasar: Fungsi dasar: 1.
1. Tendon membawa kekuatan tarik dari otot ke tulangTendon membawa kekuatan tarik dari otot ke tulang 2.
2. Tendon membawa kekuatan tekan ketika membungkus tulang seperti Tendon membawa kekuatan tekan ketika membungkus tulang seperti katrolkatrol
Struktur: Struktur: 1.
1. Kolagen (70% dari berat kering tendon)Kolagen (70% dari berat kering tendon) 2. 2. Glycine (±33%)Glycine (±33%) 3. 3. Proline (±15%)Proline (±15%) 4. 4. Hydroxyproline (±15%)Hydroxyproline (±15%) Blood Supply Blood Supply 1.
1. Pembuluh darah di perimysium (meliputi tPembuluh darah di perimysium (meliputi tendon)endon) 2.
2. Pada periosteol insertionPada periosteol insertion 3.
3. Jaringan sekitarnyaJaringan sekitarnya
LO 1.2. Makroskopis Tendo Achilles LO 1.2. Makroskopis Tendo Achilles
Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kak
5 5
tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Panjangnya sekitar 15 sentimeter, dimulai tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Panjangnya sekitar 15 sentimeter, dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya kian mengumpul dan mel
dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya kian mengumpul dan mel ekat padaekat pada bagian tengah-belakang tulang calcaneus.
bagian tengah-belakang tulang calcaneus.
LO 1.3. Kinesiologi Tendo Achilles LO 1.3. Kinesiologi Tendo Achilles Gerak sendi:
Gerak sendi:
- Fleksi Dorsalis : M. tibialis anterior, M. extensor digitorum longus, M. proneus tertius dan - Fleksi Dorsalis : M. tibialis anterior, M. extensor digitorum longus, M. proneus tertius dan M. extensor hallucis longus.
M. extensor hallucis longus.
- Fleksi Plantar : M. gastrocnemius, M. soleus,
- Fleksi Plantar : M. gastrocnemius, M. soleus, M. plantaris, M. flexor hallucis longus, M.M. plantaris, M. flexor hallucis longus, M. peroneus longus dan brevis M. tibialis posterior
LI 2. Memahami dan menjelaskan Ruptur Tendo Achilles LI 2. Memahami dan menjelaskan Ruptur Tendo Achilles LO 2.1. Definisi ruptur dan ruptur tendo Achilles LO 2.1. Definisi ruptur dan ruptur tendo Achilles Ruptur adalah putusnya suatu organ atau j
Ruptur adalah putusnya suatu organ atau jaringan.aringan.
Ruptur tendo Achilles adalah putusnya tendo Achilles atau cedera yang Ruptur tendo Achilles adalah putusnya tendo Achilles atau cedera yang mempengaruhi b
mempengaruhi bagian agian bawah belakang bawah belakang kaki.kaki.
LO 2.2. Etiologi ruptur tendo Achilles LO 2.2. Etiologi ruptur tendo Achilles
Ruptur Tendo Achilles dapat terjadi saat dorsofleksi pasif secara tiba tiba saat Ruptur Tendo Achilles dapat terjadi saat dorsofleksi pasif secara tiba tiba saat kontraksi maksimal pada otot betis. Ruptur tendo dapat terjadi saat berlari, melompat, kontraksi maksimal pada otot betis. Ruptur tendo dapat terjadi saat berlari, melompat, bermain bulu tangkis, basket, tersandung dan
bermain bulu tangkis, basket, tersandung dan jatuh dari ketinggian. Dalam beberapa kasusjatuh dari ketinggian. Dalam beberapa kasus putusnya tendo Achilles terjadi pada tendo yang
putusnya tendo Achilles terjadi pada tendo yang kurang menerima aliran darah. Tendo jugakurang menerima aliran darah. Tendo juga dapat melemah bergantung pada bertambahnya usia. Putusnya tendo Achilles juga bisa dapat melemah bergantung pada bertambahnya usia. Putusnya tendo Achilles juga bisa disebabkan oleh peningkatan mendadak jumlah tekanan pada te
disebabkan oleh peningkatan mendadak jumlah tekanan pada te ndo Achilles. Biasanya ruptur ndo Achilles. Biasanya ruptur tendo Achilles lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada wanita. Penyebab lainnya tendo Achilles lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada wanita. Penyebab lainnya juga bisa karena:
juga bisa karena: 1.
1. Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes,Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes, 2.
2. Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat meningkatkanantibiotik yang dapat meningkatkan risiko pecah,
risiko pecah, 3.
3. Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton,raga badminton, tenis, basket dan sepak bola ataupun olahraga berat lainnya,
tenis, basket dan sepak bola ataupun olahraga berat lainnya, 4.
4. Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis,Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis, 5.
5. Obesitas.Obesitas.
LO 2.3. Patogenesis ruptur tendo Achilles LO 2.3. Patogenesis ruptur tendo Achilles
Saat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibril Saat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibril kolagen. Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang kolagen. Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang menyebabka pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak, menyebabka pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak, tendon merespons secara
7 7
tempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fis
tempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fis iologi secara umumiologi secara umum serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat ketegangan serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat ketegangan antara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antar antara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antar molekul
molekul rusak. Pada tingkat rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture secara8 persen terjadi rupture secara makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriller dan makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriller dan interfibriller.
interfibriller.
LO 2.4. Manifestasi klinis ruptur tendo Achilles LO 2.4. Manifestasi klinis ruptur tendo Achilles
Penderita ruptur tendon achilles memiliki gejala atau manifestasi klinik sebagai Penderita ruptur tendon achilles memiliki gejala atau manifestasi klinik sebagai berikut:
berikut: 1)
1) Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang pergelangan kakiRasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang pergelangan kaki atau betis
atau betis 2)
2) Bengkak, kaku dan memar Bengkak, kaku dan memar 3)
3) Terlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas tulang tumitTerlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas tulang tumit 4)
4) Tumit tidak bisa digerakan turun naik Tumit tidak bisa digerakan turun naik
LO 2.5. Diagnosis dan diagnosis banding ruptur te
LO 2.5. Diagnosis dan diagnosis banding ruptur te ndo Achillesndo Achilles Diagnosis
Diagnosis
Dalam mendiagnosis ruptur tendo Achilles, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki Dalam mendiagnosis ruptur tendo Achilles, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki akan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedra terjadi dan apakah pasien akan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedra terjadi dan apakah pasien sebelumnya cedera tendo atau gejala serupa juga dialami. Dokter bedah akan memeriksa kaki sebelumnya cedera tendo atau gejala serupa juga dialami. Dokter bedah akan memeriksa kaki dan pergelangan kaki, perasaan cacat pada tendon yang menunjukkan air mata. Rentang dan pergelangan kaki, perasaan cacat pada tendon yang menunjukkan air mata. Rentang gerak dan kekuatan otot akan dievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka dan gerak dan kekuatan otot akan dievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka dan pergelangan kaki. Jika tendo Achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan y
pergelangan kaki. Jika tendo Achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan yang kurangang kurang dalam mendorong ke bawah (seperti pada pedal gas) dan akan mengalami kesulitan naik pada dalam mendorong ke bawah (seperti pada pedal gas) dan akan mengalami kesulitan naik pada jari kaki. Diagnosis ruptur tendo Achilles biasanya langsung dan
jari kaki. Diagnosis ruptur tendo Achilles biasanya langsung dan dapat dilakukan melaluidapat dilakukan melalui pemeriksaan jenis ini. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat memesan tes pencitraan MRI pemeriksaan jenis ini. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat memesan tes pencitraan MRI
atau lainnya. atau lainnya.
Diagnosis Banding Diagnosis Banding
1.
Yaitu putusnya tendon achilles secara paksa, karena terlalu sering di beri tekanan, Yaitu putusnya tendon achilles secara paksa, karena terlalu sering di beri tekanan, periode tendon achilles di dahului tahap tendonisitis yang
periode tendon achilles di dahului tahap tendonisitis yang membuat tendo semakin lemah.membuat tendo semakin lemah. 2.
2. Tendo calcaneal bursitisTendo calcaneal bursitis
Bursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi gesekan. Ketika Bursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi gesekan. Ketika bursa ini meradang disebut bursitis. Tendo calcaneal bursitis adalah peradangan pada bu bursa ini meradang disebut bursitis. Tendo calcaneal bursitis adalah peradangan pada bursa dirsa di belakang tilang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan. Dimana achilles tendon fibrosa belakang tilang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan. Dimana achilles tendon fibrosa
tebal di belakang tumit meluncur turun naik. tebal di belakang tumit meluncur turun naik.
3.
3. Achilles tendoncitisAchilles tendoncitis
Cedera ini biasanya terjadi saat kontraksi kuat dari otot seperti ketika berjalan/ berlari, Cedera ini biasanya terjadi saat kontraksi kuat dari otot seperti ketika berjalan/ berlari, achiles tendoncitis adalah sebuah strain kekeras
achiles tendoncitis adalah sebuah strain kekerasan yang dapat membuat trauma tendonan yang dapat membuat trauma tendon achilles dan betis.
achilles dan betis. 4.
4. Achilles tendinopathy atau tendonosisAchilles tendinopathy atau tendonosis Kronis yang berlebihan bisa berpengaruh pada
Kronis yang berlebihan bisa berpengaruh pada perubahan tendon achilles yang jugaperubahan tendon achilles yang juga menyebabkan degenerasi dan penebalan tendon.
menyebabkan degenerasi dan penebalan tendon.
LO 2.6. Pemeriksaan ruptur tendo Achilles LO 2.6. Pemeriksaan ruptur tendo Achilles Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan fisik :
Dari pergerakan tumit dan otot. Apabila pergerakannya lemah atau tidak ada Dari pergerakan tumit dan otot. Apabila pergerakannya lemah atau tidak ada pergerakan maka dicurigai tendo achilles mengalami ruptur
pergerakan maka dicurigai tendo achilles mengalami ruptur
Thompson test Thompson test
--
Posisi pasien tengkurap ,kemudian betis pasien diremas.Posisi pasien tengkurap ,kemudian betis pasien diremas.--
Apabila tendo achilles normal, maka akan terjadi plantar fleksi tendo Achilles.Apabila tendo achilles normal, maka akan terjadi plantar fleksi tendo Achilles. Namun apabila terjadi ruptur, maka tidak ada pergerakan.Namun apabila terjadi ruptur, maka tidak ada pergerakan. Obrien’s Test
Obrien’s Test
--
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal dariPosisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal dari calcaneus masukkan jarum berukuran 25.9 9
--
Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak jarum seperti plantar Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak jarum seperti plantar fleksi pertanda bahwa tendo achilles tidak mengalami cedera. Bila jarum tidak fleksi pertanda bahwa tendo achilles tidak mengalami cedera. Bila jarum tidak bergerak, menandakan tendo achilles yangbergerak, menandakan tendo achilles yang mangalami ruptur.mangalami ruptur.
--
Tidak disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar Tidak disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam keadaan sadarCopeland Test Copeland Test
--
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada betis Posisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang torniket.dipasang torniket.--
Pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara pasif.Pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara pasif.--
Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik sekitar 35-60 mmHg. Namun bilaApabila tendo utuh, maka tekanan akan naik sekitar 35-60 mmHg. Namun bila tendo mengalami ruptur, tekanan hanya naik sedikit atau tidak bergerak sama tendo mengalami ruptur, tekanan hanya naik sedikit atau tidak bergerak sama sekali.sekali.
Pemeriksaan penunjang lainnya : Pemeriksaan penunjang lainnya : A. Foto Rotgen
A. Foto Rotgen Foto ro
Foto rotgen ini tgen ini awalnya awalnya untuk memastikan untuk memastikan ada tidaknyada tidaknya a “Calcaneous spur”. “Calcaneous spur”. PadaPada penderita plantar fascitis dengan calcaneous sering tebal pada bagian fascianya dua kali dari penderita plantar fascitis dengan calcaneous sering tebal pada bagian fascianya dua kali dari
normal. normal.
B. MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) B. MRI ( Magnetic Resonance Imaging )
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat digunakan untuk membedakan pecah tidak digunakan untuk membedakan pecah tidak lengkap dari degenerasi tendon Achilles, dan MRI juga dapat membedakan antara
lengkap dari degenerasi tendon Achilles, dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis. Teknik ini mengg
paratenonitis, tendinosis, dan bursitis. Teknik ini menggunakan medan magnet yang kunakan medan magnet yang kuatuat seragam untuk menyelaraskan jutaan proton berjalan melalui tubuh. proton ini kemudian seragam untuk menyelaraskan jutaan proton berjalan melalui tubuh. proton ini kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang mengetuk beberapa dari mereka
dibombardir dengan gelombang radio yang mengetuk beberapa dari mereka keluar darikeluar dari keselarasan. Ketika proton kembali mereka memancarkan gelombang radio mereka sendiri keselarasan. Ketika proton kembali mereka memancarkan gelombang radio mereka sendiri yang unik yang dapat dianalisis ole
yang unik yang dapat dianalisis oleh komputer dalam 3D untuk membuat gambar h komputer dalam 3D untuk membuat gambar yang tajamyang tajam penampang silang dari area of interest. MRI dapat memberikan kon
penampang silang dari area of interest. MRI dapat memberikan kontras yang tak tertandingitras yang tak tertandingi dalam jaringan lunak untuk foto berkualitas sangat tinggi sehingga timur untuk teknisi untuk dalam jaringan lunak untuk foto berkualitas sangat tinggi sehingga timur untuk teknisi untuk menemukan air mata dan cedera lainnya.
menemukan air mata dan cedera lainnya.
Radiografi dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung Radiografi dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung
menangis Achilles. Radiografi menggunakan sinar-X untuk menganalisis titik cedera. Hal ini menangis Achilles. Radiografi menggunakan sinar-X untuk menganalisis titik cedera. Hal ini sangat tidak efektif dalam mengidentifikasi cedera pada jaringan lunak. Sinar-X dibuat ketika sangat tidak efektif dalam mengidentifikasi cedera pada jaringan lunak. Sinar-X dibuat ketika
elektron energi tinggi menghantam sumber logam. Gambar sinar-X diperoleh dengan elektron energi tinggi menghantam sumber logam. Gambar sinar-X diperoleh dengan memanfaatkan karakteristik redaman yang berbeda dari padat (mis
memanfaatkan karakteristik redaman yang berbeda dari padat (mis alnya kalsium dalamalnya kalsium dalam tulang) dan kurang padat (otot misalnya) jaringan ketika sinar melewati j
tulang) dan kurang padat (otot misalnya) jaringan ketika sinar melewati j aringan danaringan dan
ditangkap di film. Sinar-X umumnya terkena mengoptimalkan visualisasi benda padat seperti ditangkap di film. Sinar-X umumnya terkena mengoptimalkan visualisasi benda padat seperti tulang, sementara jaringan lunak masih relatif tidak dibedakan di latar belakang. Radiografi tulang, sementara jaringan lunak masih relatif tidak dibedakan di latar belakang. Radiografi memiliki peran kecil dalam penilaian cedera tendon Achilles dan lebih berguna untuk memiliki peran kecil dalam penilaian cedera tendon Achilles dan lebih berguna untuk mengesampingkan cedera lain seperti patah tulang kalkanealis
mengesampingkan cedera lain seperti patah tulang kalkanealis
LO 2.7. Tatalaksan ruptur tendo Achilles LO 2.7. Tatalaksan ruptur tendo Achilles
--
Terapi Fisik Terapi FisikSeorang individu yang mengalami ruptur tendon Achilles-nya harus
Seorang individu yang mengalami ruptur tendon Achilles-nya harus mencarimencari pengobatan medis yang segera. Terapi fisik umumny
pengobatan medis yang segera. Terapi fisik umumnya tidak ditunjukkan untuk fase akua tidak ditunjukkan untuk fase akutt pengobatan, tetapi menjadi bagian penting
pengobatan, tetapi menjadi bagian penting dalam proses pemulihan total.dalam proses pemulihan total.
Pengobatan Konservatif Pengobatan Konservatif
Imobilisasi langsung untuk ruptur tendo Achilles baik secara parsial,maupun seluruhnya. Imobilisasi langsung untuk ruptur tendo Achilles baik secara parsial,maupun seluruhnya. •• Latihan bergerak sangan penting dalam proses pemuliahn rupture tendo AchillesLatihan bergerak sangan penting dalam proses pemuliahn rupture tendo Achilles •• Pemakaian boot orthosis yang bisa dilepas dengan sisipan untuk tumit agar ujungPemakaian boot orthosis yang bisa dilepas dengan sisipan untuk tumit agar ujung
tendin dapat berdekatan bersama-sama. Kelebihan dari pemakaian boot ini adalah tendin dapat berdekatan bersama-sama. Kelebihan dari pemakaian boot ini adalah pasien dapat bergerak.
pasien dapat bergerak.
•• Pada robekan parsial dilakukan pemasangan gips sirkuler di atas lutut selaPada robekan parsial dilakukan pemasangan gips sirkuler di atas lutut sela ma 4-6ma 4-6 minggu dalam posisi fleksi 30°-40° pada lutut dan fleksi plantar pada per
minggu dalam posisi fleksi 30°-40° pada lutut dan fleksi plantar pada per gelangangelangan kaki.
kaki. •• fisioterapifisioterapi
Pada sebuah studi yang dilakukan oleh Twaddle dan
Pada sebuah studi yang dilakukan oleh Twaddle dan Poon, pasien dalam kelompok Poon, pasien dalam kelompok bedah memperbaiki tendon Achilles dengan
bedah memperbaiki tendon Achilles dengan menjalani menggunakan prosedur Krackow,menjalani menggunakan prosedur Krackow, diikuti oleh pemasangan gips equinus, sedangkan pasi
diikuti oleh pemasangan gips equinus, sedangkan pasi en non-bedah yang ditempatkanen non-bedah yang ditempatkan langsung di cor. Setelah pelepasan gips, pasien dipakaikan orthosis yang dapat dilepas langsung di cor. Setelah pelepasan gips, pasien dipakaikan orthosis yang dapat dilepas dengan posisi pergelangan kaki pada 20 º dari fleksi plantar. Pasien melepas splint selama 5 dengan posisi pergelangan kaki pada 20 º dari fleksi plantar. Pasien melepas splint selama 5
11 11
menit setiap jam, dan duduk dengan kaki menggantung, melatih dorsofleksi secara aktif dan menit setiap jam, dan duduk dengan kaki menggantung, melatih dorsofleksi secara aktif dan fleksi plantar pasif, yang memungkinkan kaki untuk jatuh secara nyaman.
fleksi plantar pasif, yang memungkinkan kaki untuk jatuh secara nyaman.
Pada minggu ke-4, orthosis dibawa ke
Pada minggu ke-4, orthosis dibawa ke posisi netral, dengan protokol ROM yang samaposisi netral, dengan protokol ROM yang sama seperti minggu sebelumnya. Pada 6 minggu, pasien
seperti minggu sebelumnya. Pada 6 minggu, pasien diizinkan untuk menanggung berat badandiizinkan untuk menanggung berat badan yang ditoleransi sambil mengenakan orthosis. Pada saat ini, mereka juga diperbolehkan untuk yang ditoleransi sambil mengenakan orthosis. Pada saat ini, mereka juga diperbolehkan untuk melepas orthosis di malam hari. Pada minggu ke-8, pasien diperbolehkan melepas orthosis melepas orthosis di malam hari. Pada minggu ke-8, pasien diperbolehkan melepas orthosis dan kemudian mulai terapi fisik untuk peregangan dan penguatan. Ada 3 kasus reruptures, 2 dan kemudian mulai terapi fisik untuk peregangan dan penguatan. Ada 3 kasus reruptures, 2 di bedah dan 1 pada kelompok nonsurgical. Dari 2 reruptures bedah, 1 jatuh dari tangga, dan di bedah dan 1 pada kelompok nonsurgical. Dari 2 reruptures bedah, 1 jatuh dari tangga, dan yang lainnya ditabrak mobil saat
yang lainnya ditabrak mobil saat mencoba menghentikan perampokan. Pasien nonsurgicalmencoba menghentikan perampokan. Pasien nonsurgical tergelincir dari tanggul di minggu ke-16. Semua reruptures dirawat melalui
tergelincir dari tanggul di minggu ke-16. Semua reruptures dirawat melalui pembedeahan.pembedeahan.
Lainnya, protokol konservatif yang lebih baru menggunakan periode Lainnya, protokol konservatif yang lebih baru menggunakan periode nonweight- bearing-casting, baik di atas atau di bawah lutut, dengan k
bearing-casting, baik di atas atau di bawah lutut, dengan kaki di equinus sekitar 2-4 minggu,aki di equinus sekitar 2-4 minggu, dan kemudian seri casting atau dengan penurunan derajat fleksi plantar ke
dan kemudian seri casting atau dengan penurunan derajat fleksi plantar ke netral pada intervalnetral pada interval 2 hingga 4 minggu.
2 hingga 4 minggu.
Percutaneous Surgery Percutaneous Surgery
Pada tindakan ini,dibuat sayat kecil selebar 2-4 cm. Melalui luka tusuk, jahitan Pada tindakan ini,dibuat sayat kecil selebar 2-4 cm. Melalui luka tusuk, jahitan
melewati ujung distal dan proksimal, yang diperkirakan ketika pergelangan kaki berada pada melewati ujung distal dan proksimal, yang diperkirakan ketika pergelangan kaki berada pada equinus maksimal. Jahitan itu
equinus maksimal. Jahitan itu kemudian dipotong pendek, diikat menggunakan simpul, dankemudian dipotong pendek, diikat menggunakan simpul, dan mendorong subkutan. Luka-luka kecil dibersihkan dan dipasang perban ker
mendorong subkutan. Luka-luka kecil dibersihkan dan dipasang perban ker ing dan steriling dan steril Setelah itu, pasien men
Setelah itu, pasien menggunakan bantalan gips yang tanpa beban. Penggunaan gips dilakukanggunakan bantalan gips yang tanpa beban. Penggunaan gips dilakukan selama 4 minggu, diikuti oleh 4 minggu di bantalan berat dan pemakaian gips dengan elevasi selama 4 minggu, diikuti oleh 4 minggu di bantalan berat dan pemakaian gips dengan elevasi tumit rendah.
tumit rendah.
Open Surgical Repair Open Surgical Repair
Perbaikan terbuka dilakukan dengan menggunakan pendekatan longitudinal medial. Perbaikan terbuka dilakukan dengan menggunakan pendekatan longitudinal medial. Insisi medial memiliki keuntungan visualisasi yang lebih baik pada tendon plantaris, ser Insisi medial memiliki keuntungan visualisasi yang lebih baik pada tendon plantaris, ser tata menghindari cedera pada saraf Sural. Insisi garis tengah jarang digunakan karena tingginya menghindari cedera pada saraf Sural. Insisi garis tengah jarang digunakan karena tingginya tingkat komplikasi luka dan adesi. Pada pendekatan ini, dibuat sayatan sepanjang 3-10 cm. tingkat komplikasi luka dan adesi. Pada pendekatan ini, dibuat sayatan sepanjang 3-10 cm. setelah paratenon disayat secara longitudinal, ujung tendon dapat dikenali dengan mudah dan setelah paratenon disayat secara longitudinal, ujung tendon dapat dikenali dengan mudah dan didekatkan dengan menggunakan jahitan tipe Kesler/Krackow/Bunnell dengan menggunakan didekatkan dengan menggunakan jahitan tipe Kesler/Krackow/Bunnell dengan menggunakan
nonabsorbable suture. Selanjutnya, epitenon disambung dengan teknik cross-stitch. Paratenon nonabsorbable suture. Selanjutnya, epitenon disambung dengan teknik cross-stitch. Paratenon harus disambung kembali agar tidak terjadi adesi. Kemudian, penutupan oleh kulit akan
harus disambung kembali agar tidak terjadi adesi. Kemudian, penutupan oleh kulit akan membatasi terjadinya komplikasi luka.
membatasi terjadinya komplikasi luka.
Setelah operasi, pergelangan kaki dipertahankan dalam fleksi saat pemasangan Setelah operasi, pergelangan kaki dipertahankan dalam fleksi saat pemasangan orthosis. Setelah periode imobilisasi, kaki
orthosis. Setelah periode imobilisasi, kaki digerakkan secara netral digerakkan secara netral ke plantar atau sedikitke plantar atau sedikit dalam orthosis kaku, dan pasien diperbolehkan memakai bantalan berat parsial.
dalam orthosis kaku, dan pasien diperbolehkan memakai bantalan berat parsial. ImobilisasiImobilisasi biasanya dihentikan 4-6 minggu
biasanya dihentikan 4-6 minggu setelah perbaikan. Pada saat itu, jangkauan yang aktif dansetelah perbaikan. Pada saat itu, jangkauan yang aktif dan aktif-dibantu gerak, berenang, bersepeda stasioner, dan berjalan dalam sepatu dile
aktif-dibantu gerak, berenang, bersepeda stasioner, dan berjalan dalam sepatu dile ngkapingkapi dengan mengangkat tumit dapat dimulai. Dalam kebanyakan kasus, pasien dapat beraktivitas dengan mengangkat tumit dapat dimulai. Dalam kebanyakan kasus, pasien dapat beraktivitas kembali dalam jangka waktu 4 bulan.
kembali dalam jangka waktu 4 bulan.
Tindakan operasi untuk perbaikan ruptur Achilles tendon telah dilaporkan memiliki Tindakan operasi untuk perbaikan ruptur Achilles tendon telah dilaporkan memiliki tingkat yang lebih rendah dalam terjadinya rerupture; peningkatan kekuatan otot pasca tingkat yang lebih rendah dalam terjadinya rerupture; peningkatan kekuatan otot pasca operasi,dan daya tahan, dan membutuhkan waktu yang l
operasi,dan daya tahan, dan membutuhkan waktu yang l ebih singkat agar dapat kembaliebih singkat agar dapat kembali beraktivitas normal jika dibandingkan dengan
beraktivitas normal jika dibandingkan dengan tindakan konservatif. Namun, kemungtindakan konservatif. Namun, kemungkinankinan terjadinya komplikasi luka seperti infeksi, drainase, pembentukan sinus, dan pengelupasan terjadinya komplikasi luka seperti infeksi, drainase, pembentukan sinus, dan pengelupasan kulit lebih tinggi daripada tindakan non-operasi.
kulit lebih tinggi daripada tindakan non-operasi.
Pengobata
Pengobatan n lainnyalainnya
Pasien dengan diabetes, masala
Pasien dengan diabetes, masalah penyembuhan luka, penyakit vaskular, neuropati,h penyembuhan luka, penyakit vaskular, neuropati, atau komorbiditas sistemik
atau komorbiditas sistemik yang serius dianjurkan untuk memilih pengobatan nonoperativeyang serius dianjurkan untuk memilih pengobatan nonoperative karena risiko yang signifikan dari pengobatan operasi (misalnya, infeksi, luka rincian, karena risiko yang signifikan dari pengobatan operasi (misalnya, infeksi, luka rincian, dehiscence perbaikan, komplikasi perioperatif).
dehiscence perbaikan, komplikasi perioperatif).
•• Gips kaki pendek adalah dipasang pada kaki yang terkena sementara pergelangan kakiGips kaki pendek adalah dipasang pada kaki yang terkena sementara pergelangan kaki ditempatkan di plantar fleksi sedikit (equinus gravitasi).Dengan menjaga kaki dalam ditempatkan di plantar fleksi sedikit (equinus gravitasi).Dengan menjaga kaki dalam posisi ini, ujung tendon secara teoritis lebih baik. Imobilisasi Cast dilanjutkan selama posisi ini, ujung tendon secara teoritis lebih baik. Imobilisasi Cast dilanjutkan selama
sekitar 6-10 minggu. Dorsofleksi Paksa
sekitar 6-10 minggu. Dorsofleksi Paksa merupakan kontraindikasi. Pergelangan kakimerupakan kontraindikasi. Pergelangan kaki secara bertahap dapat dorsofleksi ke posisi
secara bertahap dapat dorsofleksi ke posisi yang lebih netral setelah periodeyang lebih netral setelah periode
imobilisasi (~ 4-6 minggu). Posisi ini ditopang dengan casting serial atau pergelangan imobilisasi (~ 4-6 minggu). Posisi ini ditopang dengan casting serial atau pergelangan kaki orthotics yang disesuaikan. Berjalan
13 13
saat masa tersebut. Setela
saat masa tersebut. Setelah pelepasan cor, tumit di sepatu diangkat setinggi 2 cm dabh pelepasan cor, tumit di sepatu diangkat setinggi 2 cm dab dipakai selama 2-4 bulan. Selama waktu ini, program rehabilitasi dimulai.
dipakai selama 2-4 bulan. Selama waktu ini, program rehabilitasi dimulai.
•• Keuntungan pengobatan nonoperative termasuk komplikasi luka tidak ada Keuntungan pengobatan nonoperative termasuk komplikasi luka tidak ada (misalnya,(misalnya, kerusakan kulit, infeksi, pembentukan bekas luka, cedera neurovaskular), biaya rumah kerusakan kulit, infeksi, pembentukan bekas luka, cedera neurovaskular), biaya rumah sakit menurun dan biaya dokter, morbiditas lebih rendah, dan tidak ada paparan
sakit menurun dan biaya dokter, morbiditas lebih rendah, dan tidak ada paparan anestesi.
anestesi.
•• Kekurangan pengobatan nonoperative termasuk insiden yang lebih tinggi reKekurangan pengobatan nonoperative termasuk insiden yang lebih tinggi re rupturerupture (hingga 40%) dan lebih sulit perbaikan reruptur bedah. Selain itu, tepi tendon dapat (hingga 40%) dan lebih sulit perbaikan reruptur bedah. Selain itu, tepi tendon dapat menyembuhkan dalam posisi memanjang karena celah
menyembuhkan dalam posisi memanjang karena celah di ujung tendon yangdi ujung tendon yang mengakibatkan penurunan daya fleksi plantar dan
mengakibatkan penurunan daya fleksi plantar dan daya tahan.daya tahan.
LO 2.8. Prognosis ruptur tendo Achilles LO 2.8. Prognosis ruptur tendo Achilles
Kebanyakan orang yang mengalami ruptur tendo Achilles,
Kebanyakan orang yang mengalami ruptur tendo Achilles, tendo akan kembalitendo akan kembali normal. Jika operasi dila
normal. Jika operasi dilakukan, tendo mungkin menjadi lebih kuat dan kecil kukan, tendo mungkin menjadi lebih kuat dan kecil kemungkinannyakemungkinannya untuk ruptur lagi. Biasanya, kegiatan berat, seperti berjalan baru bisa dilakukan kembali
untuk ruptur lagi. Biasanya, kegiatan berat, seperti berjalan baru bisa dilakukan kembali setelah 6 minggu. Atlet biasanya kembali berolahraga, setelah 4 sampai
setelah 6 minggu. Atlet biasanya kembali berolahraga, setelah 4 sampai 6 minggu setelah6 minggu setelah cedera terjadi.
cedera terjadi.
LO 2.9. Pencegahan ruptur tendo Achilles LO 2.9. Pencegahan ruptur tendo Achilles
Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum melakukan kegiatan olahraga. Biasakan Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum melakukan kegiatan olahraga. Biasakan latihan yang memperberat betis. Jangan memaksakan latihan jika kaki terasa lelah. Jaga berat latihan yang memperberat betis. Jangan memaksakan latihan jika kaki terasa lelah. Jaga berat badan ideal agar tidak obesitas. Kenakan sepatu yang baik deng