• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA STIK-PTIK JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA STIK-PTIK JAKARTA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN SKRIPSI

MAHASISWA STIK-PTIK

JAKARTA

(2)

TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN SKRIPSI

1. Pemilihan masalah, permasalahan

dan penentuan judul.

2. Penyusunan rencana penelitian

3. Pelaksanaan pengumpulan data

4. Pengolahan dan analisis data

(3)

Penyusunan skripsi dgn memperhatikan

ASPEK-ASPEK YANG DINILAI

Berdasarkan Lembar Penilaian Skripsi Metodologi Substansi Materi Paparan Tanya jawab Berdasarkan petunjuk penilaian skripsi a. Naskah skripsi =Teknis penulisan = Substansi > Metodologi > Materi b. Sidang skripsi = Paparan = Tanya jawab

(4)

ASPEK METODOLOGI

a. Judul, permasalahan dan persoalan

b. Pemilihan teori dan konsep yg relevan serta

kerangka berfikir

c. Penggunaan teori/konsep dlm pembahasan

d. Metode penelitian yg digunakan

e. Teknik pengumpulan data

f.

Teknik analisis data

(5)

ASPEK SUBSTANSI MATERI

a. Latar belakang permasalahan, penentuan permasalahan kaitannya dgn judul

b. Ketepatan penentuan persoalan / pertanyaan penelitian

c. Pemilihan teori dan konsep yg relevan dgn permasalahan serta kerangka berfikir

d. Ketepatan uraian pelaksanaan Pulta di lapangan serta tenik analisis data

e. Temuan penelitian dpt menjawab persoalan f. Kedalaman penggunaan teori/konsep dalam

pembahasan.

g. Pengambilan kesimpulan menjawab persoalan. h. Saran, rinci dan aplikatif

(6)

ASPEK METODOLOGI & ASPEK SUBSTANSI MATERI

a. Judul, permasalahan dan persoalan b. Pemilihan teori dan konsep yg

relevan serta kerangka berfikir c. Penggunaan teori/konsep dlm

pembahasan

d. Metode penelitian yg digunakan e. Teknik pengumpulan data

f. Teknik analisis data

g. Pengambilan kesimpulan dan saran

a. Latar belakang permasalahan, penentuan permasalahan kaitannya dgn judul

b. Ketepatan penentuan persoalan / pertanyaan penelitian

c. Pemilihan teori dan konsep yg

relevan dgn permasalahan serta kerangka berfikir

d. Ketepatan uraian pelaksanaan Pulta di lapangan & tenik analisis data e. Temuan penelitian dpt menjawab

persoalan

f. Kedalaman penggunaan

teori/konsep dalam pembahasan. g. Pengambilan kesimpulan menjawab

persoalan.

(7)

JUDUL PENELITIAN

** Judul yang baik disusun dalam rangkaian

kalimat yang dapat memberikan informasi

mengenai banyak hal sebelum meninjau

lebih jauh ke dalam uraian naskah.

*** Kelengkapan sebuah judul pada umumnya

mengandung unsur atau komponen sbb :

(a) Fokus penelitian,

(b) Subyek penelitian,

(c) Lokasi/daerah penelitian,

(8)

Judul:

PENYELESAIAN PERKARA KECELAKAAN LALULINTAS PADA SAT LANTAS POLRES JAYAPURA

Permasalahan :

“Bagaimana praktik penyelesaian perkara kecelakaan lalulintas pada Sat Lantas Polres Jayapura ?”

Persoalan :

a. Bagaimana terjadinya kecelakaan lalulintas di wilayah Polres Jayapura ?

b. Bagaimana penanganan terhadap korban perkara kecelaka- an Lalulintas di Polres Jayapura ?

c. Bagaimana penanganan terhadap tersangka perkara kecelakaan Lalulintas di Polres Jayapura ?

d. Bagaimana hasil penyelesaian perkara kecelakaan Lalulintas pada Sat Lantas Polres Jayapura ?

e. Faktor apa saja yg berpengaruh dalam penanganan kecela- kaan Lalulintas pada Sat Lantas Polres Jayapura ?

(9)

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

PRINSIP : RELEVAN &

UP TO DATE

Kepustakaan penelitian

**Dapat dicari dari Jurnal, skripsi, tesis,

disertasi. yg diambil temuan-temuannya

bukan konsep atau teori yg dikutip di

dlmnya.

**Dilarang mengutip eori yg dikutip penyusun

skripsi atau tesis.

**Peneliti harus menjelaskan perbedaan pokok

antara penelitian yg dilaksanakannya

dengan kepustakaan penelitian yg

diambilnya.

* Kepustakaan konseptual

(10)

KEPUSTAKAAN KONSEPTUAL

**Membahas teori, konsep dari para pakar

yang relevan dengan permasalahan

. Jadi

teori / konsep yang menjadi pokok

pemba-hasan adalah yang langsung berhubungan

dengan permasalahan (fokus penelitian)

kepustakaan konseptual yang berkait

langsung dengan permasalahan adalah

konsep tentang kondisi yang seharusnya

dalam permasalahan tersebut.

(11)

Kembangkan

dengan

pendapat

anda

(peneliti) sendiri berdasarkan teori ataupun

konsep yg menjadi acuan dalam mengupas

/ membahas permasalahan tersebut.

**Dapat dikembangkan membahas konsep

perilaku atau konsep kegiatan :

Undang-undang, juklak, juknis dll yg relevan

**Digunakan sebagai pedoman untuk melihat

permasalahan dari sisi yang seharusnya,

selanjutnya dalam penelitian kuantitatif

digunakan untuk menyusun hipotesis.

(12)

KERANGKA BERFIKIR

• Kerangka berfikir adalah

pandangan

peneliti / penulis tentang permasalahan

yg diteliti berdasar teori/konsep yang

dipelajarinya dalam tinjauan kepustakaan.

• Di dalam kerangka berfikir inilah peneliti

membangun hubungan antar konsep /

teori yg berkaitan dengan permasalahan

menjadi suatu

asumsi

(utk penelitan

kualitatif)

atau hipotesis

(utk penelitian

kuantitatif).

(13)

Kerangka berfikir

(lanjutan)

Asumsi

tersebut menjadi pedoman bagi peneliti

dalam menyusun pedoman pengumpulan data.

• Asumsi tersebut bukan harga mati, dapat

berkembang atau selalu diperbaiki sesuai

temuan di lapangan

• Sedangkan

Hipotesis

harus dibuktikan oleh

peneliti pada daerah penelitiannya. Hipotesis

tidak berubah.

Kerangka berfikir dinarasikan kemudian

digambarkan dengan bagan.

(14)

METODE PENELITIAN

= Penentuan metode penelitian juga harus disertai dengan alasan mengapa memilih metode tsb. Pada umumnya uraian pada skripsi dengan mengemukakan ciri-ciri metode yg digunakan.

= Metode yg dipilih harus sesuai dgn pendekatan yg digunakan.

= Tidak digunakan metode penelitian deskriptif. Kata deskriptif menunjukkan jenis penelitian. (jenis penelitian deskriptif) bukan jenis metode penelitian. jadi jangan menulis nama metode dg nama metode deskriptif.

= Metode penelitian pendekatan Kualitatif a.l. : Studi Kasus, Evaluasi Program , Field Research.

(15)

= Uraian “Teknik pengumpulan data” bukan memberikan definisi masing-masing teknik yang akan digunakan, melainkan cukup menyebut jenisnya secara eksplisit misalnya wawancara tidak berstruktur, telaah dokumen dan pengamatan sambil berpartisipasi, (participant as observer) Diperbo-lehkan menggunakan quesioner untuk memperoleh data pendukung.

= Kemudian masing-masing teknik Pulta agar dilengkapi dengan obyeknya, misalnya wawancara dengan…... observasi terhadap……, telaah dokumen…. (apa saja).

= Untuk itu diuraikan “pedoman pengumpulan data” yg telah dipersiapkan. Dengan demikian menjadi jelas bagaimana masing-masing teknik pengumpulan data akan digunakan.

(16)

Menyadari bahwa pengolahan dan analisis data

dalam penelitian kualitatif dilaksanakan

seren-tak di lapangan atau latar penelitian bersamaan

dengan aktifitas pengumpulan data, maka

sebelum melakukan pengumpulan data peneliti

harus mempersiapkan diri lebih dahulu agar

pelaksanaannya dapat berlangsung dengan

sukses.

(17)

Persiapan tsb dilakukan dengan :

1. Menelaah fokus penelitian dan memformulasikan ke dalam kalimat judul yang tepat.

2. Menguraikan judul ke dlm permasalahan dan persoalan peenelitian yg akan memberikan gambaran secara utuh mengenai fokus penelitian.

3. Menyusun daftar informasi/data yg akan dicari di lapangan 4. Menyusun rencana penggunaan teknik pengumpulan data

yg akan dilaksanakan di latar penelitian dengan membuat matrik pelaksanaan teknik pengumpulan data yg berisi daftar informasi yg akan dicari.

5. Dengan berpedoman nomor 3 dan 4 tsb, peneliti turun ke latar penelitian melaksanakan pengumpulan data,

pengolahan data dan analisis data disertai membuat

catatan lapangan yg akan digunakan menyusun laporan hasil penelitian.

6. Catatan; nomor 1,2,3,4,dan 5 dapat digunakan untuk

menguraikan “metode penelitian” pd pasal 3.1 Pendekatan dan Metode.

(18)

Persiapan pada nomor 3.

Menyusun daftar informasi/data yg

akan dicari di lapangan.

Adalah mempersiapkan pedoman

pengumpulan data

Apakah anda sudah

mempersiapkannya ?

(19)

1.Kelompokkan data yg relevan dgn persoalan penelitian. (mengorganisir data hasil telaah dokumen, wawancara tatap muka, kuisioner terbuka, hasil observasi, ataupun diskusi kelompok terarah)

2.Lakukan reduksi data seperlunya pada tiap persoalan, namun penggalannya jangan dibuang siapa tahu nanti berguna untuk mendeskripsikan persoalan lainnya.

3.Kaitkan, hubungkan atau jodohkan data yg relevan, dgn melaksanakan katagorisasi tema dan pola serta melakukan trianggulasi dlm mendeskripsikan tiap-tiap persoalan. (Validasi data)

(20)

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA

(lanjutan)

4. Baca kembali, kemudian sistematisir

deskripsi persoalan penelitian menurut

deret waktu (urutan kejadian) dgn

butir-butir informasi yg ada.

5. Di dalam memaparkan (menulis) temuan

penelitian, hindari penilaian pribadi yg

dpt mengganggu obyektifitas temuan.

Dengan demikian apa yg disajikan tidak

tercampur aduk dengan kehendak atau

emosi pribadi.

Nanti dalam pembahasan

pendapat anda boleh muncul.

(21)

ANALISIS TEMUAN

Analisis temuan dpt pula disebut pembahasan, diskusi, atau interpretasi temuan penelitian.

Dalam skripsi dimuat dalam bab V “Pembahasan”

Pembahasan dimaksudkan utk menemukan makna di balik fakta. Hal ini dilakukan sekaligus sebagai upaya mengangkat dan melakukan konstruksi ke tingkat yang lebih abstrak terhadap data temuan yang diperoleh dari latar penelitian.

Untuk itu peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan hati-hati perspektif teoretis yang telah diungkapkan dalam bab II Tinjauan Kepustakaan (Burhan Bungin, 2003: 195)

Konkritnya, “pembahasan” dilaksanakan dgn membandingkan antara data temuan dengan teori yang dikuasai peneliti

(22)

ANALISIS TEMUAN

(lanjutan)

Materi pembahasan dpt dikelompokkan atau ditinjau dari beberapa aspek antara lain : a. aspek yuridis, b. kriminologis, c. sosiologis, d. aspek organisatoris atau manajerial, dan lain-lain. Pilihan disesuaikan dengan konteknya.

Dalam pembahasan ini sangat bergantung penguasaan penulis skripsi pada kondisi di latar penelitian serta penguasaan teori atau konsep yg berhubungan dgn permasalahannya

Dalam pembahasan ini bukan hanya menjawab persoalan penelitian, tetapi sekaligus harus menjawab permasalahannya. Pada umumnya jawaban persoalan dirangkum sebagai jawaban permasalahan, karena persoalan penelitian merupakan jabaran permasalahan.

(23)

KESIMPULAN & SARAN

KESIMPULAN merupakan jawaban atas

permasalahan dan persoalan yg telah

digelar pada bab I Pendahuluan.

Jawaban

ini

merupakan

hasil

yg

dipaparkan dalam bab

“Pembahasan”,

bersangkut paut dengan permasalahan dan

persoalan penelitian. Ditulis secr singkat.

Lebih dulu simpulkan permasalahannya,

kemudian dijabarkan dalam menjawab

persoalan-persoalanya.

(24)

SARAN merupakan konsep dari peneliti

dalam menanggapi kondisi permasalahan

pada latar penelitian. Berisi dua macam

Pertama, saran yang bersifat substansial,

menyangkut implikasi praktis pemecahan

masalah yang ditemukan di lapangan.

Diharapkan yang spesifik & operasional,

Kedua, saran ttg penelitian yg akan datang

mengutarakan keterbatasan / kekurangan

penelitian yg dilaksanakan dan bidang

penelitian yg akan datang.

(25)

PENUTUP

*CENDERAWASIH

DARI IRIAN…..

*TERIMAKASIH

CUKUP SEKIAN

*Sampai jumpa di

lain kesempatan.

Referensi

Dokumen terkait

1. Hasil belajar matematika siswa rendah, terlihat pada hasil penurunan nilai UN dan peringkat Indonesia dalam ajang PISA yang disebabkan oleh beberapa faktor

Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui tingkat kepuasan yang diharapkan responden (GS) sebelum menyaksikan tayangan program acara Jejak Paranormal di

Rendang tidak hanya hadir sebagai produk kuliner yang dapat dijumpai pada setiap Rumah Makan Padang atau sebagai produk komersial semata, tetapi juga sebagai produk budaya yang

Apabila komunikasi dalam organisasi berjalan dengan lancar seperti tidak adanya kendala dalam berkomunikasi dengan rekan kerja, tidak terjadinya salah paham, serta

Akan di dukung dengan fotografi menggunakan background bersih yang senada dengan ilustrasi yang digunakan yaitu kesan feminim, ringan dan segar menggunakan foto

Interaksi antara panjang pipa dengan laju lair udara dan interaksi laju alir udara dengan laju alir air serta interaksi panjang pipa dengan laju alir mempunyai nilai yang

Strategi ini diciptakan dengan maksud mengatasi kelemahan berupa masih rendahnya realisasi pembangunan HTI Pulp di Kabupaten Pelalawan, banyaknya okupasi dan klaim

Terdapat empat fase infeksi virus Marek in vivo yaitu (1) infeksi awal yang bersifat produktif terbatas, infeksi tahap ini menyebabkan perubahan degeneratif awal pada