Tugas Akhir- RC 09 1380
PERENCANAAN PERBAIKAN TANAH DASAR LUNAK DENGAN PEMAKAIAN CERUCUK DAN GEOTEXTILE UNTUK KONSTRUKSI JALAN AKSES BANDARA LOMBOK
Wildan Hamdi 3106 100 722
Dosen Pembimbing Ir. Suwarno, M.Eng
Prof. Ir. Indrasurya B Mochtar, MSc,.PhD Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
1.1 Latar Belakang
- Dengan dibangunnya bandara internasional Lombok di kabupaten Lombok Tengah sebagai pengganti bandara Selaparang di Mataram yang perlu ditingkatkan kapasitas dan pelayanannya, maka untuk dapat mencapai lokasi bandara yang baru dabangun jalan akses sebagai jalan pintas menuju bandara yang baru.
- Pada jalan akases ruas Kuripan-Penujak dibangun diatas lokasi yang semula berupa areal persawahan.
- Ruas jalan akses ini memiliki panjang fungsional 11,250 Km yang dibangun secara bertahap. Pada tahun anggaran 2009 pekerjaan segmen jalan pada STA 3+240 sampai dengan 2+690 telah dirampungkan. Kemudian pada tahun anggaran 2010 pekerjaan akan dilanjutkan kembali mulai dari STA 2+690 sampai dengan STA 0+940 sepanjang 1,75 Km.
1.1 Latar Belakang
- Dari hasil penyelidikan tanah dasar pada lokasi rencana pembangunan segmen berikutnya ini didapatkan susunan tanah dasar dari kedalaman 0 sampai dengan 1,5 m berupa tanah lempung murni berwarna hitam yang berpotensi mengembangnya sangat tinggi, sedangkan pada kedalaman > 2,0 m berupa lempung berbutir kasar berwarna keputihan yang berpotensi mengembangnya tinggi hingga sedang.
- Dari pengamatan pada STA 3+240 sampai dengan STA 2+690 telah terjadi penurunan setempat permukaan jalan pada titik-titik tertentu yang mengakibatkan jalan bergelombang.
- Oleh karena itu, pada perencanaan pembangunan segmen berikutnya perlu dilakukan perbaikan tanah terlebih dahulu sebelum pelaksanaan pembangunan konstruksi jalan diatasnya sehingga penurunan permukaan jalan akibat settlement tanah dasar dapat dihindari.
1.2 Perumusan Masalah - Permasalahan Utama:
Untuk perencanaan perbaikan tanah dasar lunak akan dilakukan alternatif berupa pemakaian Cerucuk dan Geotextile untuk mendukung konstruksi perkerasan jalan diatasnya, kemudian akan ditentukan manakah alternatif perbaikan tanah yang lebih cocok diterapkan pada jalan tersebut.
- Rincian Permasalahan:
1. Berapa tebal perkerasan lentur yang akan direncanakan?
2. Berapa besar pemampatan tanah dasar yang terjadi akibat beban
konstruksi jalan diatasnya?
3. Jika menggunakan Cerucuk, berapa jumlah, panjang dan jarak
pemasangannya?
4. Jika menggunakan Geotextile, berapa lapis dan berapa panjang yang dibutuhkan?
5. Alternatif perbaikan tanah mana yang lebih cocok diterapkan dalam perbaikan tanah dasar?
6. Berapa besar penambahan anggaran yang perlu disediakan jika
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah dapat merencanakan dan menentukan tebal perkerasan serta alternatif perbaikan tanah dasar guna mencegah terjadinya penurunan setempat pada permukaan jalan akibat beban konstruksi perkerasan jalan diatasnya sehingga pada segmen permukaan jalan akses bandara STA 0+940 sampai dengan STA 2+690 tidak bergelombang.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dilakukan pada segmen jalan STA 0+940 sampai dengan STA 2+690.
2. Tidak membahas geometri dari jalan.
3. Data tanah dan data lalu lintas menggunakan data sekunder. 4. Umur rencana jalan adalah 10 tahun.
5. Konstruksi jalan direncanakan menggunakan perkerasan lentur metode Analisa Komponen Bina Marga.
1.5 Manfaat
Perencanaan dalam Tugas Akhir ini dimaksudkan dapat menjadi alternatif perencanaan konstruksi perkerasan jalan dan perbaikan tanah pada akses Bandara Internasional Lombok yang dibangun diatas tanah lunak yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh para pengambil keputusan di Pemda NTB.
START
Studi Literatur
Pengumpulan Data Sekunder 1.Data Penduduk dan Perekonomian 2.Data LHR
3.Data Timbunan dan CBR 4.Data Tanah Dsar 5.Data Spesifikasi Bahan
Data Tanah Dasar Data Lalu-lintas
Perencanaan Tebal Perkerasan Perhitungan
Settlement Tanah Dasar
Perhitungan Metode Perbaikan Tanah 1.Dengan Pemakaian Cerucuk 2.Dengan Pemakaian Geotextile
Stabilitas Timbunan
Penentuan Alternatif Perbaikan Tanah
FINISH
NO
ANALISA PERTUMBUHAN KENDARAAN
• Peramalan Pertumbuhan Penduduk dan Pendapatan
Regional
- Untuk melakukan pendekatan, maka yang dibutuhkan adalah data kependudukan, PDRB dan PDRB per kapita.
- Berikut data yang didapat dari BPS NTB :
Tahun PENDUDUK PDRB PDRB per Kapita
(jiwa) ( Rp.) (Rp.) 2004 4.076.040 2.568.120 529.205 2005 4.143.292 2.859.360 732.565 2006 4.257.306 3.351.860 831.255 2007 4.292.491 3.577.810 934.722 2008 4.363.756 3.952.450 1.036.456
ANALISA PERTUMBUHAN KENDARAAN
• Peramalan Pertumbuhan Penduduk dan Pendapatan
Regional
- Metode yang dipakai adalah dengan metode regresi linear. Y = aX+b
Faktor Pertumbuhan (i) untuk Bus Faktor Pertumbuhan (i) untuk Truk
Tahun PENDUDUK Pertumbuhan
(jiwa) I(%) 2009 4443966 -2010 4516429 0.016 2014 4806282 -2015 4878745 0.015 2019 5168597 -2020 5241060 0.014 Tahun PDRB Pertumbuhan (Rp) I(%) 2009 4308050 -2010 4656760 0.081 2014 6051610 -2015 6400320 0.057 2019 7795160 -2020 8143870 0.045
ANALISA PERTUMBUHAN KENDARAAN
• Peramalan Pertumbuhan Penduduk dan Pendapatan
Regional
Faktor Pertumbuhan (i) untuk Kendaraan Pribadi
Tahun PDRB perkapita Pertumbuhan (Rp) I(%) 2009 1177780 -2010 1299440 0.103 2014 1786080 -2015 1907740 0.068 2019 2394380 -2020 2516040 0.051
ANALISA PERTUMBUHAN KENDARAAN
• Hasil Analisis Rekapitulasi Pertumbuhan Kendaraan Pada Awal Dan
Akhir Umur Rencana
Golongan Tahun 2010 Tahun 2020
Sepeda Motor, Sekuter,sepeda kumbang dan roda 3 11069 16502
Sedan, Jeep,station dan taxi 2289 3412
Opelet Pich-up, Suburban,Combi,Mini Bus (MPU dan
Angkot) 645 962
Pich-up, Micro Truk, Mobil Hantaran, dan Truk Ban
Belakang 378 564
Bus Kecil 73 109
Bus Besar 79 90
Truk/Box, truk Tangki 2 sumbu 3/4 138 199
Truk/Box, Truk Tangki 2 sumbu 64 92
Truk/Box, Truk Tangki 3 Sumbu 29 42
Truk/Truk Tangki Gandeng 30 43
Truk Semi Treiler dan Truk Trailer 31 45
TANAH TIMBUNAN
γt= 1,79 t/m3, c = 0, Φ = 30o Htimbunan = 1,5 m SFrencana = 1,5 Wc Op. = 17,0% CBR max = 14,5 %Dengan tinggi timbunan 1,5 meter, besar beban yang terjadi akibat timbunan yaitu
TANAH DASAR
Uraian Kedalaman 0.75 m 1.25 m 1.40 m STA. 0+940 CBR Max 0.673% 0.400% 0.770% 1.330% 1.200% 1.180% Kepadatan 1.133t/m3 1.193t/m3 1.176t/m3 1.252t/m3 1.178t/m3 1.182t/m3 Kadar Air 40.91% 47.52% 44.01% 38.47% 43.00% 42.77% STA 1+ 500 CBR Max 0.750% 0.670% 0.570% 0.970% 1.030% 1.200% Kepadatan 1.105t/m3 1.038t/m3 0.749t/m3 1.084t/m3 1.093t/m3 1.056t/m3 Kadar Air 49.26% 46.31% 48.94% 48.01% 41.70% 48.48% STA 2+ 650 CBR Max 0.660% 0.870% 0.000% 0.000% 1.100% 0.770% Kepadatan 1.040t/m3 1.022t/m3 1.019t/m3 0.925t/m3 1.022t/m3 0.947t/m3 Kadar Air 78.28% 63.72% 52.21% 65.42% 59.14% 59.52%TANAH DASAR
Uraian
Tegangan Tanah Dasar > 2,00 kg/cm2 terletak pada kedalaman
Kedalaman (m) Tegangan Tanah (Kg/cm2)
Sta 0 + 400 2.60 2.37 Sta 0 + 650 3.40 3.56 Sta 0 + 900 3.80 7.59 Sta 1 + 150 3.20 2.37 Sta 1 + 400 4.00 2.37 Sta 1 + 650 3.60 2.85 Sta 1 + 900 3.60 7.12 Sta 2 + 150 3.80 5.69 Sta 2 + 400 3.40 3.08 Sta 2 + 650 3.80 5.69 Hasil sondir Uraian Kedalaman 0-1.50 1.50-4.00 Att.Limit Liquit Limit 91.50 % 72.00 % Plastic Limit 25.98 % 24.36 % Index Plastik 65.52 % 47.64 % Klasifikasi OH OH Hidrometer Clay 45.00 % 37.00 % Silt 11.00 % 17.00 % Sand 44.00 % 46.00 %
Klasifikasi Clay Clayey Loam
Berat Jenis 2.439 2.566
SPESIFIKASI BAHAN
Cerucuk Kayu
Data cerucuk kayu yang digunakan dalam perencanaan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
• D cerucuk = 10 cm
• L cerucuk ( dibawah bidang gelincir ) = 1,5 m
• Σ ijin = 190 kg/cm2
• Kayu kelas kuat III
Geotextile
Geotextile yang digunakan pada perencanaan ini adalah jenis geotextile polypropylene woven, UW-250. Geotextile woven ini memiliki berat 250 gr/m2 dalam bentuk gulungan lebar 3,2 – 4 m, panjang antara 150 – 200 m
BAB V
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN
DAN PERBAIKAN TANAH DASAR
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR
• Hasil Perhitungan Perkerasan Lentur.
– ITPdiatas base= 6,9
D1 = 6,9/0,4 = 17,25 cm > Dmin = 10 cm…ok!
Dipakai D1= 18 cm
– ITPdiatas subbase= 8,1
D2 = (8,1-(18x0,4))/0,14 = 6,42 cm < Dmin = 20 cm…not ok!
Dipakai D2 = 20 cm
– ITPdiatas subgrade= 10,5
D3 = (10,5 –((18x0,4)+(20x0,14)))/0,12 = 4,17 cm < Dmin = 20
cm…not ok!
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR
Detail Lapisan Perkerasan JalanLASTON D1 =18 cm Agregat Kelas A D2 = 20 cm Agregat Kelas B D3 = 20 cm Urugan Pilihan 100 cm Surface Base Subbase Subgrade
PERHITUNGAN BEBAN
• Dalam perencanaan Tugas Akhir ini, beban traffic (qtraffic) diasumsikan sebagai beban timbunan. Besarnya beban akibat lau-lintas ditentukan sebesar, qtraffic = 1,0 t/m2. Jadi beban total untuk tanah dasar adalah:
– qtimb = 1,5 x 1,79 = 2,685 t/m2 – qperkerasan = 0,18 x 2,4 = 0,432 t/m2 – qtraffic = 1,0 t/m2 +
qtotal = 4,117 t/m2 qtotal = 41,17 Kpa
PEMAMPATAN TANAH DASAR
Dari perhitungan didapatkan settlement total pada tanah dasar akibat beban diatasnya sebesar 0,632 m. Kedalaman Tebal tiap lapisan H Z(m) e Cc Cs γsat t/m3 Po’ t/m2 Pc t/m2 a/z b/z 2I t/m2ΔP Po’+ Pc t/m2 Sc -0.5 1 0.5 1.069 0.728 0.177 1.672 0.336 1.336 3 7 1 4.117 4.453 0.235 -1.5 1 1.5 1.069 0.728 0.177 1.672 1.008 2.008 1 2.33 0.98 4.035 5.043 0.166 -2.5 1 2.5 1.069 0.728 0.177 1.672 1.680 2.680 0.6 1.4 0.94 3.870 5.550 0.128 -3.5 1 3.5 1.069 0.728 0.177 1.672 2.352 3.352 0.43 1 0.88 3.623 5.975 0.101 Total 0.632
PERBAIKAN TANAH DASAR
• Dengan Cerucuk Kayu
- Untuk kayu kelas kuat III nilai E = 52029 kg/cm2
σlt = 190 kg/cm2
faktor kekakuan relatif (T)
I = ¼ x π x r4 = ¼ x π x 54 = 490,625 cm4
qu = 2 x Cu = 2 x 0,089 = 0,178 kg/cm2 = 0,1822 tcf
Dari gambar 2.4 didapatkan nilai f = 2 tcf = 0,064 kg/cm3 Maka didapatkan nilai T sebesar =
= 52,50 cm 5 1
=
f
EI
T
- Perhitungan gaya horizontal yang mampu ditahan 1 buah cerucuk. Mmax 1 cerucuk = Mp = w x σlt W = ; c = ½ D = ½ x 10 = 5 cm W = 98,125 cm3 Mmax 1 cerucuk = Mp = 98,125 x 190 = 18643,75 kg.cm 355,12 kg
- Menghitung kebutuhan cerucuk (n)
Untuk menghitung kebutuhan cerucuk dibutuhkan data-data seperti: SF min, Mresistan dan R; semua data yang dibutuhkan didapatkan dari hasil STABL yaitu:
SF min = 1,332
Mresisten = 454,5 KNm/m’ = 4545000 Kg cm/m’ R = 7,34 m = 734 cm
Dari data diatas dengan menggunakan Persamaan 2.8, dapat diperoleh kebutuhan cerucuk sebagai berikut:
MD = 3412162 kg cm
= 2,2 buah ≈ 3 buah
Untuk jarak cerucuk direncanakan sebesar 0,3 m.
R x cerucuk P MD x ada yang SF diinginkan yang SF n 1 max ) ( − =
=
=
332
,
1
4545000
SF
Mres
−
=
734
12
,
355
3412162
)
332
,
1
5
,
1
(
x
x
n
• Dengan Geotextile
Momen Penahan : MRmin = 454,5 kNm SF min = 1,332 Circle centre ; x = 3,40 y = 12,08 R (radius) = 7,34 m M resistan = 454,5 KNm Koordinat O = 3.40 , 12.08 Koordinat A = 1.5 , 5 Koordinat B = 5.45 , 5.04 Koordinat C = 3.48 , 4.75 Koordinat Z = 5 , 5 SF = 1,332 A Timbunan Tanah Dasar B C Z 1 : 1 Hinisial O- Perhitungan nilai Momen dorong
M dorong = 341,22 KNm
- Perhitungan Mres (rencana)
Mres (rencana) = Mdorong x Sfrencana = 341,22 x 1,5 = 511,83 KNm - Perhitungan ΔMR ΔMR = Mres(rencana) – Mres(min) = 511,83 – 454,5 = 57,33 KNm
- Menghitung Kekuatan Geotextile (Tallow)
15,15 KN/m
=
=
332
,
1
5
,
454
SF
Mres
)
(
Fsid
x
Fscr
x
Fscd
x
Fsbd
T
T
allow=
=
=
)
1
,
1
2
,
1
2
3
,
1
(
52
x
x
x
T
allow- Panjang geotextiledi belakang bidang longsor :
= 1,21 meter
- Menghitung Kebutuhan Geotextile
Mgeotextile = Tallow x Ti
Pada geotextile lapisan pertama (pada dasar timbunan) Hi1 = H timbunan = 1,5 meter
Ti1 = yo – yZ
= 12,08 –5 = 7,08 meter Mgeotextile = 15,15 x 7,08
= 107,26 kNm
Kebutuhan Geotextile ditentukan dari ΣMomen akibat pemasangan geotextile lebih besar dari momen tambahan yang dibutuhkan,
ΣMomen > ∆MR
ΣM= Mgeotextile > ∆MR
107,26 kNm > 57,33 kNm (OK)
sehingga geotextile yang dibutuhkan dalam perencanaan ini sebanyak 1 lapis.
(
)
xE
xFS
T
L
e allow 2 1τ
τ
+
=
(
15
,
50
8
)
0
.
8
5
,
1
15
,
15
x
x
+
=
- Menghitung Panjang Geotextile di depan bidang longsor (LD)
- Menghitung Panjang Total Geotextile
Panjang total geotextile 1 sisi = Le + LD + Sv+ Lo
= 1,21 + 0,45 + 0,5 + 0,5 = 2,66 m
Panjang total geotextile 2 sisi = 2 x (Le + LD + Sv+ Lo -) = 2 x 2,66
= 5,32 m
untuk mempermudah pemasangan di lapangan, geotextile dipasang selebar timbunan sehingga panjang total geotextile adalah:
Ltotal = L jalan + 2(LD + Sv+ Lo) = 7 + 2,9
= 9,9 m
Jadi digunakan geotextile type UW-250 dengan pemasangan arah memanjang. Kebutuhan geotextile sebesar 9,9 per meter panjang.
Jumlah Koordinat
Y
Koordinat pakai Koordinat X tepi
Ld
x y (m)
PEMILIHAN ALTERNATIF PERBAIKAN TANAH
Cerucuk dan Geotextile sama-sama dapat digunakan
untuk mencegah kelongsoran timbunan, namun dalam
hal mencegah pemampatan tanah dasar Geotextile
bergunan sebagai separator yang dapat mencegah
bercampurnya timbunan pilihan dengan tanah dasar
yang
jelek.
Geotextile
juga
lebih
mudah
dalam
pelaksanaannya
dibandingkan
Cerucuk
dan
tidak
memakan waktu yang lama dalam penginstalannya.
Sehingga dalam perencanaan ini dipilih penggunaan
Geotextile sebagai alternatif perbaikan tanah dasar.
ANALISA BIAYA ALTERNATIF PERBAIKAN
TANAH
No URAIAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH
1 Bahan - Geotextile Woven m2 1.2000 Rp 9,000.00 Rp 10,800.00 2 Upah - Mandor oh 0.0200 Rp 51,120.00 Rp 1,022.40 - Pekerja oh 0.1800 Rp 28,800.00 Rp 5,184.00 - Tukang oh 0.0180 Rp 43,200.00 Rp 777.60 3 Alat Bantu
- Alat bantu 0,06 x upah pekerja Ls 0.0600 Rp 5,184.00 Rp 311.04
T O T A L Rp 18,095.04
Pemasangan Geotextile Woven
Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran pemasangan Geotextile
per m2- sebesar Rp 18.095,04
- Luas pemasangan Geotextile keseluruhan yaitu: 1750 m x 9,9 m = 17325 m2
- Total biaya penginstalan Geotextile yaitu:
KESIMPULAN
1. Tebal perkerasan jalan
Lapisan permukaan =18 cm Lapisan Pondasi Atas = 20 cm Lapisan Pondasi Bawah = 20 cm Urugan Pilihan = 100 cm
2. Pemampatan pada tanah dasar dibawah timbunan akibat beban konstruksi jalan sebesar 0,632 m.
3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan program STABL didapatka
besarnya angka keamanan (SF) = 1,332 < SF rencana 1,5 maka perlu dilakukan perbaikan tanah dasar.
4. Jumlah Cerucuk yang dibutuhkan per meter panjang adalah 3 buah dengan jarak 0,3 m.
5. Didapatkan jumlah lembar Geotextile yang terpasang sebanyak 1 lapisan dengan panjang total adalah 9,90 m.
6. Alternatif perbaikan tanah yang digunakan yaitu dengan Geotextile.
7. Total anggaran tambahan untukpelaksanaan perbaikan tanah dasar yaitu Rp. 313.496.568,00
SARAN
1. Untuk dapat mencapai target pekerjaan yang diinginkan serta hasil yang maksimal, maka perlu digunakan alternatif perbaikan yang lebih cepat dalam pelaksanaannya serta dapat mendukung beban konstruksi perkerasan jalan, maka dalam proyek ini digunakan perkuatan berupa Geotextile.
2. Dalam pelaksanaan pekerjaan instalasi Geotextile, perlu dilakukan pengawasan oleh ahli yang berpengalaman dalam hal instalasi Geotextile agar hasilnya sesuai dengan spesifikasi.