• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANTIBACTERIAL EFFECTIVENESS TEST OF KEDONDONG BANGKOK (Spondias dulcis l.) LEAF EXTRACT AGAINST Staphylococcus aureus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANTIBACTERIAL EFFECTIVENESS TEST OF KEDONDONG BANGKOK (Spondias dulcis l.) LEAF EXTRACT AGAINST Staphylococcus aureus"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANTIBACTERIAL EFFECTIVENESS TEST OF KEDONDONG BANGKOK (Spondias dulcis l.) LEAF EXTRACT AGAINST Staphylococcus aureus

RESISTANT and Escherichia coli RESISTANT Jatmiko Susilo, Nova Hasani Furdiyanti, Muhammad Alsefta

nova_hasani@yahoo.com ABSTRACT

Kedondong bangkok leaves contain flavonoid, saponin and tannin that are suspected to have antibacterial activity. This research aims to know the antibacterial activity of S. aureus resistant and E. Coli resistant, and to know the Minimum Inhibitory concentration (MIC).

The extraction of kedondong bangkok leaves was made by maceration using solvents of ethanol 70%. The extract was made in the concentrations of 2%, 4%, 8% b/v dissolved with solvent of aquadest. This research used diffusion method.using paper disc to the positive control and negative control used ciprofloxacin and aquadest respectively. This type of research was pure experimental and research design used post test control group design. The average diameter of the inhibitory zones formed in the S. aureus resistant bacteria using the treatment of extract concentration of 2%, 4% and 8% respectively were 7,77±0,45 mm, 12,37±0,17 mm, and 16,96±0,17 mm while the average diameter of the inhibitory zones formed in the E. coli resistant bacteria using the treatment of the extract concentration of 2%, 4%, 8% and b/v sequentially were 7,77±0,45 mm, 13,03±0,24 mm and 18,59 ± 0, 41mm.

The results of data analysis used SPSS 17.0 with the confidence level of 95% in the resistant S. aureus and resistant E.coli bacteria using ANOVA test got significance value 0,000 (p < 0,05) showed that there were significant differences for each treatment. The level of MIC of ethanol extracts of kedondong bangkok leaves (Spondias dulcis L.) of E. coli resistant and S. aureus resistant was 2% b/v.

(2)

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KEDONDONG BANGKOK (Spondias dulcis L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

RESISTEN DAN Escherichia coli RESISTEN

Jatmiko Susilo, Nova Hasani Furdiyanti, Muhammad Alsefta

INTISARI

Daun kedondong bangkok mengandung flavonoid, saponin, dan tanin yang diduga memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kedondong bangkok terhadap S. aureus resisten dan E. coli resisten, dan mengetahui Kadar Hambat Minimal (KHM).

Ekstraksi daun kedondong bangkok dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak dibuat dalam konsentrasi 2%, 4%, dan 8% b/v dilarutkan dengan pelarut aquadest. Penelitian ini menggunakan metode difusi kertas cakram dengan kontrol positif menggunakan ciprofloxacin dan kontrol negatif memakai aquadest. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dan rancangan penelitian Post test Control Group Design. Rata-rata diameter zona hambat yang terbentuk pada bakteri S. aureus resisten dengan perlakuan ekstrak konsentrasi 2% 4%, dan 8% secara berurutan ialah 7, 77±0,45 mm, 12,37±0,17 mm,dan 16,96±0,17 mm sedangkan rata-rata diameter zona hambat yang terbentuk pada bakteri E. coli resisten dengan perlakuan ekstrak konsentrasi 2%, 4%, dan 8% b/v secara berurutan adalah 7,77±0,45 mm, 13,03±0,24 mm,dan 18,59±0,41mm.

Hasil analisa data mengunakan SPSS 17.0 dengan taraf kepercayaan 95% pada bakteri S.aureus resisten dan E.coli resisten mengunakan uji ANOVA diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p< 0,05) menunjukan bahwa ada perbedaan bermakna antara masing-masing perlakuan.Kadar Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol daun kedondong bangkok (Spondias dulcis L.) terhadap E. coli resisten dan S. aureus resisten adalah 2% b/v.

Kata Kunci : Spondias dulcis L., antibakteri, S. aureus resisten, E.coli resisten. PENDAHULUAN

Sejak pertama kali ditemukan hingga saat ini, antibiotik tetap dijadikan andalan dalam menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan penyakit infeksi (Utami, 2012). Bakteri merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam menyebabkan infeksi (Brooks, dkk., 2001). Beberapa bakteri patogen penyebab infeksi antara lain Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. S.aureus merupakan patogen utama bagi manusia di berbagai negara dan menjadi penyebab infeksi di rumah sakit ataupun di masyarakat (Esan dkk., 2009). Infeksi yang disebabkan oleh

bakteri dapat diobati dengan mengunakan antibiotik (Ashutoh, 2008).

Permasalahan dari penggunaan antibiotik adalah terjadinya resistensi beberapa bakteri terhadap antibiotik yang digunakan, Pengobatan herbal atau alami sebagai pilihan dalam mengatasi resistensi tersebut. Untuk itu, diperlukan penelitian untuk mengembangkan antibakteri dari bahan alam, khususnya tanaman. Penggunaan tanaman dalam terapi berbagai penyakit memiliki berbagai keuntungan di antaranya mengenai keamanan dan keefektifannya (Viswanad dkk., 2011). Salah satu tanaman yang memiliki potensi untuk

(3)

dikembangkan sebagai antibakteri adalah kedondong bangkok (Spondias dulcis L.) yang diketahui mengandung flavonoid, tanin, saponin dan senyawa alkaloid yang bersifat sebagai antibakteri (Inayati, 2007).

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kedondong bangkok (Spondias dulcis L.) terhadap bakteri S. aureus resisten dan E.coli resisten METODE PENELITIAN Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas saring, beaker gelass, gelas ukur, cawan porselen, ayakan nomor 30 mesh, timbangan, penangas air, corong, batang pengaduk, kain flanel, water bath, bejana stanless steel, autoklaf, dan oven. Alat untuk identifikasi zat bioaktif adalah tabung reaksi, gelas beker, bunsen, rak tabung, penjepit tabung. Alat untuk uji daya antibakteri adalah inkase, cawan petri, lampu spritus, ose steril, mikropipet, jangka sorong, autoklaf, inkubator, pipet ukur steril, oven, pipet volume, pipet tetes, dan batang pengaduk.

Bahan yang digunakan adalah daun kedondong bangkok (Spondias dulcis L.) yang diperoleh dari daerah Semarang. Bahan pelarutnya adalah etanol 70%, aquadest. Bahan uji antibakteri adalah media MHA, aquades, kontrol positifnya memakai disk yang berisi ciprofloxacin, kontrol negatifnya menggunakan aquades. Bakteri uji yang digunakan S.aureus resisten ampisillin, tetrasiklin dan eritromisin dan E. coli resisten ampisillin, tetrasiklin dan eritromisin. Bahan untuk uji flavonoid adalah methanol, AlClз, H2SO4. Bahan untuk uji saponin adalah HCl 10%. Sedangkan bahan untuk uji tanin FeCl3 1%(b/v).

Prosedur Penelitian

Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biositematik Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponogoro Semarang untuk mengetahui kebenaran tanaman kedondong bangkok (Spondias dulcis L.)

Pembuatan ekstrak daun kedondong bangkok (Spondias dulcis L.)

Pembuatan ekstrak etanol daun kedondong bangkok (Spondias dulcis L.) mengunakan metode maserasi. Kurang lebih 160 gram serbuk simplisia dimasukkan dalam panci kemudian ditambahkan etanol 70% dengan perbandingan 3 : 1 yaitu maserasi sebanyak 75 bagian (1200 ml). Maserasi dilakukan selama 5 hari dalam ruangan yang terlindungi dari cahaya matahari dan sering dilakukan pengadukan. Setelah itu, maserat yang diperoleh disaring dengan kain flanel, kemudian maserat ditampung pada wadah. Ampas/sisa dilakukan maserasi dengan pelarut etanol sebanyak 25 bagian (400 ml), kemudian disaring kembali menggunakan kain flanel (Anief, 2000). Maserat I dan maserat II dicampur selanjutnya maserat diuapkan dengan waterbath pada temperatur 600 C hingga diperoleh ekstrak kental daun kedondong bangkok. Ekstrak kental disimpan pada wadah gelas tertutup. Uji Kualitatif

Uji flavonoid ditambahkan H2SO4 terbentuk warna merah menunjukan adanya senywa flavonoid. Uji saponin ditambahkan air hanggat, digojong kuat-kuat timbul buih menunjukan adanya saponin. Uji tanin 0,1 g ekstrak ditambah aquadest sampai terendam kemudian dipanaskan ditambah FeCl3 1% adanya perubahan warna menjadi hitam menunjukan uji positif adanya senyawa tanin.

(4)

Pengujian Aktivitas antibakteri Uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi dilakukan dengan cara kertas cakram direndam semalam dalam ekstrak etanol daun kedondong bangkok (Spondias dulcis L.) dengan seri konsentrasi 2%,4% dan 8% (b/v). Kertas cakram diangkat dan ditiriskan kemudian diletakan diatas cawan petri yang berisi media MHA yang telah diinokulasi dengan bakteri uji, kemudian diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Setelah itu, diamati dan diukur zona hambat yang terbentuk sehingga diperoleh KHM. Sampel yang digunakan pada percobaan ini dengan masing masing pengulangan 3 kali. Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni post test control group design. Data yang diperoleh adalah jumlah pertumbuhan koloni bakteri yang dianalisa dengan SPSS 17.0 for Windows dengan taraf kepercayaan 95%. Untuk bakteri Staphylococcus aureus resisten dan escherichia coli Resisten analisis data menggunakan uji ANOVA karena data yang diperoleh telah tersistribusi normal dan homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji Least Significant Differences (LSD). (Dahlan, 2011).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Determinasi Tanaman

Hasil determinasi tumbuhan kedondong bangkok (Spondias dulcis L.) sebagai berikut : 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15a, Golongan 8 Tanaman dengan daun tunggal dan terbesar, 109b, 119b, 120b, 128b, 129b, 135b, 136b, 139b, 140b, 142b, 143b, 146b, 154b, 155b, 156b, 162b, 163b, 167b, 169b, 171b, 177a, 178a, Famili 68: Anacardiaceae. Genus 3. Spondias . Species : Spondias dulcis L.

Gambar 1. Kedondong Bangkok (Spondias dulcis L.)

Uji Aktivitas Antibakteri Daun Kedondong Bangkok (Spondias dulcis L.)

Berdasarkan hasil determinasi dapat diperoleh kepastian bahwa tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kedondong bangkok (Spondias dulcis L.).

Metode pembuatan ekstrak menggunakan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Hasil ekstrak etanol daun kedondong bangkok (Spondias dulcis L.) yang diperoleh berbentuk kental, berbau khas, dan berwarna hijau kehitaman. Ekstrak yang diperoleh sebanyak 20 g dari 160 g serbuk dan hasil rendemen 12,5% berarti sesuai dengan standar yang persyaratkan yakni > 10% dari jumlah serbuknya.

Tabel 1. Diameter Zona Hambat Ekstrak Daun Kedondong Bangkok

(Spondias dulcis L.) Pada BAkteri

E.cColi Resisten dan S. aureus Resisten

Kelompok Perlakuan

Zona Hambat Bakteri (Mean±SD) mm E.Coli resisten S.Aureus resisten Kontrol positif 29,80±0,3 4 29.04±0, 25 Kontrol negatif 0,00±0,00 0,00±0,00 Ekstrak 2% 7,77±0,45 7,77±0,45 Ekstrak 4% 13,03±0,2 4 12,37±0, 17 Ekstrak 8% 18,59±0,4 1 16,96±0,1 7

(5)

Keterangan :

Kontrol + E. coli resisten = Ciprofloxacin 0,015 µg/ml

Kontrol + S. Aureus resisten = Ciprofloxacin 0,5 µg/ml

Kontrol negatif = Aquadest

Berdasarkan hasil uji aktivitas ekstrak daun kedondong bangkok terhadap bakteri Escherichia coli resisten dan Stapylococcus aureus resisten dapat dilihat pada tabel 1. Zona hambat yang terbentuk pada konsentrasi 8% b/v lebih besar dibandingkan konsentrasi 2% b/v dan 4% b/v. Pada hasil LSD diperoleh signifikansi 0,00 (P<0,05) yang menunjukan berbeda bermakna, yang artinya aktivitas antibakteri berbeda pada masing-masing konsentrasi.

Ekstrak etanol daun kedondong bangkok mempunyai daya hambat terhadap bakteri S. aureus resisten dan E. coli resisten, karena ekstrak etanol daun kedondong mengandung senyawa kimia berupa flavonoid, saponin dan tanin. Penelitian mengenai flavonoid, saponin dan tanin yang digunakan sebagai antibakteri telah banyak diteliti.

Menurut Lenny (2006) flavonoid memiliki sifat lipofilik sehingga dimungkinkan akan merusak membran sel bakteri. Senyawa tanin diduga dapat merusak membran sel bakteri. Sementara menurut Ajizah (2004) tanin diduga dapat mengkerutkan dinding sel atau membran sel sehingga mengganggu permeabilitas sel itu sendiri. Akibat terganggunya permeabilitas, sel tidak dapat melakukan aktivitas hidup sehingga pertumbuhannya terhambat atau bahkan mati, sedangkan saponin merupakan antibiotik alami yang dapat merusak membran sitoplasma sel bakteri sehingga dapat menggangu protein membran. Saponin mempunyai mekanisme menghambat sekaligus membunuh bakteri. Senyawa-senyawa kimia ini yang dapat melisiskan bakteri

dan dapat bekerja sebagai antibakteri alami.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Ekstrak etanol daun kedondong bangkok (Spondias dulcis L.) terbukti mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus resisten dan Escherichia coli resisten.

2. Kadar Hambat Minimal (KHM) ekstrak etanol daun kedondong bangkok (Spondias dulcis L.) terhadap E. coli resisten dan S. aureus resisten adalah 2%. b/v. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang bagian lain dari tanaman kedondong bangkok (Spondias dulcis L.) yang berkhasiat sebagai daya antibakteri.

2. Perlu dilakukan peningkatan konsentrasi ekstrak daun kedondong bangkok (Spondias dulcis L.) agar mendapatkan daya antibakteri dan efektivitas yang sebanding dengan ciprofloxacin.

DAFTAR PUSTAKA

Utami, E.R., 2012,Antibiotik, Resistensi, dan Rasionalistas Terapi. Malang: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki ,(1), 124-138.

Esan, C.O., Famurewa, O., Lins, J., dan Shittus, A.O., 2009, Characterization of Staphylococcus aureus isolates obtained from health care institutios in Ekiti and ondo Stales, South-wetren Nigeria, African Journal of Microbiology Research, 3(12), 962-968. Brooks, G.F., Butel, J.S, dan Morse, S.

A. 2001, Mikrobiologi kedokteran, diterjemahkan oleh Mudihardi, E., Kuntaman., Wasito, E. B., Mertaniasih, N.

(6)

M., Harsono, S., & Alimsardjono, I., Jakarta, salemba medika.

Ashutosh, K. 2008. Pharmaceutical Microbiology. New Age International (p)Ltd:New Deuni. Viswanad, V., Aleykutty, N.A., Zachariah, S.M., & Prabhakar, V., 2011, Antimicrobial potensial of Herbal Medicines, Internasional Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 2 (7), 1651-1658.

Inayati, H. 2007. Potensi Antibakteri Ekstrak Daun Kedondong Bangkok (Spondias dulcis Forst). Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Bogor

Dahlan, S., 2011, Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta. Anief, M., 2000, Ilmu Meracik Obat,

Cetakan ke 9, 169, Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1. Diameter Zona Hambat  Ekstrak Daun Kedondong Bangkok

Referensi

Dokumen terkait

Modifikasi algoritma RC4 yang diuraikan dalam penelitian ini adalah menambahkan sebuah nilai intialization vector (inisialisasi awal) yang saling berantai pada

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini telah peneliti selesaikan dengan

IR. SUT JIPTO, M.Sc. I PUTU ARTAMA WIGUNA, MT.. Sutjipto, M.Sc lr. Ciputra Surya da lam kegiatan proyek sebari-harinya sudah dilengkapi dengan manual pengawasan proyck,

Oleh karenanya, dalam analisis relasi ketimpangan income terhadap kriminalitas properti pada level provinsi ini, penulis lebih memilih menggunakan pendekatan analisis panel data

dengan sangat efisien dalam.. indonesia yang baik danbenar digunakan dalam penulisan ringkasan dalam keseluruhan penulisan keseluruhan penulisan sebagian

Saya sedih saat orangtua tidak menemani saya belajar... Saya memilih menunda mengerjakan

Selain itu, PTP juga tidak dibangunkan dengan struktur yang baik yang boleh digunakan untuk mengukur dan menguruskan hubungan dan aktiviti yang berkaitan dengan

Oleh itu, kepercayaan, kebolehan dan kawalan dalam menangani pembelajaran yang lebih terancang dan terperinci dengan kemunculan kaedah sistem pembelajaran-e, dilihat