• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan kedisiplinan dan kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa kelas XI dI SMA NegerI 1 Depok, SMA Negeri 2 Ngaglik dan SMA Kolombo Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan kedisiplinan dan kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa kelas XI dI SMA NegerI 1 Depok, SMA Negeri 2 Ngaglik dan SMA Kolombo Yogyakarta"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN KEMANDIRIAN SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 DEPOK, SMA NEGERI 2 NGAGLIK DAN SMA KOLOMBO YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh: Monika Dini Landria NIM: 141334053. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Dengan penuh rasa syukur dan terimakasih, saya persembahkan karya ini untuk:  Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan, rahmat, berkat, rezeki dan semua yang saya butuhkan. Tuhan Yesus Penolongku.  Kedua Orang Tua saya Bapak Yohanes Jamin dan Ibu Yuliana Elvi, yang telah mendukungku baik moral maupun material. Kedua Abang saya Masedonius Eka Santosa, Marselinus Dwi Purnama dan Kedua Adik saya Maria Gabriella dan Makarius Wahyudi, yang telah mendoakan dan selalu mendengarkan keluh kesah saya.  Keluarga Besar Mitok Familly dan Keledan Familly, Kakek, Nenek, Om, Tante, Sepupu-sepupu, yang selalu menghibur dan mendoakan saya.  Pak Bambang selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing saya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.  Group Keluarga Kaya (Kaya Kasih Sayang) Bg Ardi, Kak Lia, Mommy , Kak Ntis, Ncek, Cicik sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan mendoakan selama berproses.  Group Cikku : Cik Nas, Cik Nov, Cik Ter dan Cik Wik yang selalu menemani dalam suka dan duka selama berada di Kos Cahaya, dan yang selalu menghibur dengan cucmey cucmey.  Group Kembang Kampus : Piti (Asty), Kak Li (Lia), Oma (Ganes), Cicik (Avi), Cuka (There), Mommy (Tessa), Kak Ntis (Trisna), Vista, Cuka Ayam (Relly), yang selalu membantu dan bekerja sama selama perkuliahan (UJIAN).. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.  Teman-teman seperjuangan PAK 2014, yang telah mengenalkan keunikan sifat kalian.  Teman-teman UKM Grisadha, Saudara-saudara FKPMKS.  Kupersembahkan karya ini untuk Almamaterku Universitas Sanata Dharma.. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. Someone is sitting in the shade today because someone planted a tree a long time ago. (Warren Buffett). Live as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever (Mahatma Gandhi). vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 26 Juli 2018 Penulis,. Monika Dini Landria. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama Nomor Mahasiswa. : Monika Dini Landria : 141334053. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:. ” HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN KEMANDIRIAN SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 DEPOK, SMA NEGERI 2 NGAGLIK DAN SMA KOLOMBO YOGYAKARTA”. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 26 Juli 2018 Yang menyatakan,. Monika Dini Landria. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN KEMANDIRIAN SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 DEPOK, SMA NEGERI 2 NGAGLIK DAN SMA KOLOMBO YOGYAKARTA Monika Dini Landria Universitas Sanata Dharma 2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan kedisiplinan dengan motivasi belajar siswa (2) hubungan kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa. Jenis penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang dilaksanakan pada bulan Maret 2018 sampai dengan bulan April 2018 Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA N 1 Depok, SMA GAMA (Tiga Maret), dan SMA Kolombo di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Dari populasi sebanyak 502 siswa, diambil sampel 223 dengan teknik non Probability sampling. Hipotesis diuji dengan menggunakan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan antara kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa (Spearman’s rho = -0,507; nilai sig (2-tailed) = 0,000), 2) ada hubungan antara kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa (Spearman’s rho = 0,646; nilai sig (2-tailed) = 0,000).. Kata kunci : Kedisiplinan Siswa, Kemandirian Siswa dan Motivasi Belajar Siswa. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. THE RELATION BETWEEN STUDENTS DISCIPLINE AND STUDENTS INDEPENDENCY AND STUDENTS LEARNING MOTIVATION OF THE ELEVENTH GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN SMA NEGERI 1 DEPOK, SMA NEGERI 2 NGAGLIK AND SMA KOLOMBO YOGYAKARTA Monika Dini Landria Sanata Dharma University 2018 This research aims to discover (1) the relation between students’ discipline and students’ learning motivation (2) the relation between students’ independency and students’ learning motivation. This is a correlational research that was carried out from March until April 2018. The subjects of this research were students of the eleventh grade students of SMA N 1 Depok, SMA GAMA (Tiga Maret), and SMA Kolombo in Sleman, Yogyakarta. The population were 502 students, the samples were 223 students taken by using non-probability sampling technique. The hypotheses were tested by using Spearman correlation. The results show that: (1) there is a relation between students’ discipline and students’ motivation in learning process (Spearman’s rho = -0,507; sig. value (2tailed) = 0,000), (2) there is a relation between students’ independency and students’ motivation in learning process (Spearman’s rho = 0,646; sig. value (2tailed) = 0,000).. Key Word : Students Discipline, Students Independency, Students Learning Motivation. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji Syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunianya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Kedisiplinan dan Kemandirian Siswa dengan Motivasi Belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Depok, SMA Negeri 2 Ngaglik dan SMA Kolombo Yogyakarta”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., PH.D., selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;. 2.. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;. 3.. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;. 4.. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M. Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5.. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan berbagai pengetahuan dan pengalamannya selama proses perkuliahan;. 6.. Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah membantu dalam kelancaran proses belajar dan administrasi kemahasiswaan;. 7.. Orang tua tercinta, Bapak Yohanes Jamin dan Ibu Yuliana Elvi yang tiada lelah memberikan semangat, kasih sayang, doa, nasihat, perhatiannya dan dukungan secara moral maupun materil;. 8.. Teman-teman Pendidikan Akuntasi 2014 atas kebersamaannya;. 9.. Teman-teman satu dosen bimbingan; There, Dessy, Irwan, Ag semangat mengejar cita-cita kalian;. 10. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena masih ada keterbatasan dan kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.. Yogyakarta, 26 Juli 2018 Penulis,. Monika Dini Landria. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................. viii ABSTRAK ............................................................................................................. ix ABSTRACT .............................................................................................................. x KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. A. Latar Belakang .............................................................................................. 1 B. Pembatasan Masalah..................................................................................... 4 C. Rumusan Masalah......................................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5 E. Manfaat penelitian ........................................................................................ 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 6 A. Kajian Teoritik .............................................................................................. 6 B. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 16 C. Kerangka Konseptual ................................................................................. 18 D. Perumusan Hipotesis .................................................................................. 19 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 20 A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 20 B. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................... 20 C. Subjek dan Objek Penelitian....................................................................... 21 D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ....................................... 21 E. Variabel Penelitian ..................................................................................... 23 F. Instrumen Penelitian ................................................................................... 24 G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 27 H. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................................. 27 I.. Teknik Analisis Data .................................................................................. 35. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. J.. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 40. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 43 A. Deskripsi Data ............................................................................................ 43 B. Pengujian Prasyarat Analisis Data .............................................................. 47 C. Pembahasan ................................................................................................ 50 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .............................. 52 A. Kesimpulan ................................................................................................. 52 B. Keterbatasan ............................................................................................... 53 C. Saran ........................................................................................................... 54 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 55. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Data Populasi Siswa SMA kelas XI di kabupaten Sleman…….... 20. Tabel 3.2. Nama Sekolah dan jumlah Responden………………………….. 22. Tabel 3.3. Gradiasi atau tingkatan Nilai pernyataan pada Angket…………. 24. Tabel 3.4. Kisi-kisi kedisiplinan……………………………………………. 24. Tabel 3.5. Kisi-kisi Kemandirian Siswa……………………………………. 25. Tabel 3.6. Kisi-kisi Motivasi………………………………………………... 26. Tabel 3.7. Daftar sebagian dari r tabel……………………………………... 28. Tabel 3.8. Hasil Pengujian Validasi Instrumen Kedisiplinan Siswa……….. 29. Tabel 3.9. Hasil Pengujian Validitas Ulang 1 Instrumen Kedisiplinan Siswa……………………………………………………………... 30. Tabel 3.10. Hasil Pengujian validasi Instrumen Kemandirian………………. 30. Tabel 3.11. Hasil Pengujian Validitas Ulang 1 Instrumen Kemandirian Siswa……………………………………………………………... 31. Tabel 3.12. Hasil Pengujian Validasi Instrumen Motivasi Belajar Siswa……. Tabel 3.13. Hasil Pengujian Validitas Ulang 1 Instrumen Motivasi Belajar. 32. Siswa……………………………………………………………... 32 Tabel 3.14. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen penelitian………………. 34. Tabel 3.15. Nilai Presentil PAP Tipe II………………………………………. 34. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.16. Kategori Kecendrungan Kedisiplinan Siswa…………………….. 36. Tabel 3.17. Kategori Kecendrungan Kemandirian Siswa…………………….. 36. Tabel 3.18. Kategori Kecendrungan Motivasi Belajar Siswa………………. 37. Tabel 3.19. Tingkat Korelasi Derajat Hubungan……………………………... 40. Tabel 3.20. Tingkat Korelasi Derajat Hubungan……………………………... 41. Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah…. 43. Tabel 4.2. Deskripsi Data Kedisiplinan Siswa………………………………. 44. Tabel 4.3. Deskripsi Data Kemandirian Siswa……………………………… 45. Tabel 4.4. Deskripsi data Motivasi belajar Siswa………………………….... Tabel 4.5. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Dengan Menggunakan Korelasi Sperman…........................................................................ Tabel 4.6. 46. 47. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Dengan Menggunakan Korelasi Sperman……………………………………………….. xvii. 49.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Gambar Tampilan SPSS………………………………………. 38. Gambar 3.2 Gambar Tampilan SPSS………………………………………. 39. Gambar 3.3 Gambar Tampilan Output SPSS………………………………. 39. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner dan Lembar Jawab……………………….. 57. Lampiran 2. Data Induk Penelitian……………………………….. 61. Lampiran 3. Daftar r Tabel……………………………………….. 82. Lampiran 4. Uji Validitas dan Reabilitas…………………………. 85. Lampiran 5. Hasil Uji Hipotesis………………………………….. 93. Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian…………………………………. 96. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemerintah dan rakyat Indonesia, dewasa ini tengah gencar-gencarnya mengimplementasikan pendidikan karakter di institusi pendidikan, mulai dari tingkat dini (PAUD), sekolah dasar (SD/MI), sekolah menengah (SMA/MA), hingga perguruan tinggi. Pendidikan karakter menurut Kemendiknas (2010) adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues), yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak. Menurut Marzuki (2011:5) karakter identik dengan akhlak, sehingga karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma,. budaya. dan. adat. istiadat.. Melalui. pendidikan. karakter. yang. diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan krisis moral anak bangsa bisa segera teratasi. Lebih dari itu diharapkan di masa yang akan datang terlahir generasi bangsa dengan ketinggian budi perkerti atau karakter. Itulah citacita bangsa yang patut didukung oleh semua kalangan. Pendidikan karakter seringkali dikaitkan dengan kehidupan seorang individu sebagai warga negara. Maka pendidikan karakter akan diarahkan pada sebuah proses dimana seorang. 1.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. individu itu memiliki persiapan pengetahuan dan perilaku untuk dapat hidup tertib dan aktif di dalam masyarakat. Munculnya kesadaran mengaplikasikan pendidikan karakter itu, didasari pada fenomena moralitas generasi muda saat ini. Sebagai contoh seperti hilangnya penghormatan kepada orang yang lebih tua, budaya mencontek/menjiplak ketika ulangan atau ujian, bolos sekolah, tidak taat peraturan, tidak taat beribadah, kurang disiplin dan lain sebagainya. Masalah atau fenomena-fenomena tersebut sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai dalam pendidikan karakter. Menurut Kemdiknas (2010), nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam adat dan budaya suku bangsa Indonesia, telah dikaji dan dirangkum menjadi satu. Berdasarkan kajian tersebut telah teridentifikasi butir-butir nilai luhur yang diinternalisasikan terhadap generasi bangsa melalui pendidikan karakter. Nilai-nilai tersebut antara lain, religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tau, semanagat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Dari nilai-nilai karakter tersebut penulis tertarik untuk mengetahui apakah ada hubungan nilai-nilai karakter dengan motivasi belajar siswa. Nilai-nilai karakter yang akan penulis teliti adalah nilai kedisiplinan dan kemandirian. Kedisiplinan dalam segala hal akan mempengaruhi hasil akhir dari serangkaian kegiatan yang dijalani. Sikap disiplin harus ditanamkan dalam diri setiap siswa agar dapat mencapai pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik diperoleh dari proses belajar mengajar yang lancar, maka seluruh siswa harus.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keterikatan terhadap suatu peraturan tata tertib. Kemandirian belajar merupakan tuntutan utama siswa dalam belajar supaya siswa dapat menyelesaikan tugas, kepercayaan dengan kemampuan sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Menurut Sumarmo (2004:4) bahwa karakteristik yang termuat pada kemandirian belajar, yaitu individu merancang belajarnya sendiri sesuai dengan keperluan ataupun tujuan individu yang bersangkutan, individu memilih strategi dan melaksanakan rancangan belajarnya, dan individu memantau kemajuan belajarnya sendiri serta mengevaluasi hasil belajarnya dan dibandingkan dengan standar tertentu. Siswa yang memiliki sikap mandiri akan lebih berani memutuskan hal yang berkenaan dengan dirinya bebas dari pengaruh orang lain, mampu berinisiatif dan mengembangkan kreativitas serta meransang untuk berprestasi lebih baik. Peran kemandirian sangat diperlukan bagi setiap siswa, dalam proses belajar terutama saat siswa belajar secara individu, sangat jarang para siswa belajar dirumah dengan kemauan dari dalam diri sendiri sehingga perlu motivasi yang tinggi dalam diri siswa. Motivasi adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan demi mencapai tujuan. Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu butuh dan ingin terus belajar. Siswa yang tidak memiliki motivasi dalam belajar akan mudah bosan, tidak semangat, sulit konsentrasi dan.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. cendrung malas untuk mengikuti mata pelajaran. Peran motivasi dalam belajar sangat penting, sebab dengan adanya motivasi mendorong semangat belajar, siswa melakukan semua kegiatan belajar secara efektif dan efisien, sebab motivasi akan menciptakan kemauan belajar untuk secara teratur. Motivasi merupakan syarat yang mutlak dalam belajar, seorang siswa yang belajar tanpa motivasi atau kurang moivasi tidak akan berhasil dengan maksimal. Namun kenyataannya tidak semua siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk terus belajar. Untuk mempunyai motivasi yang tinggi banyak hal yang mempengaruhi anak didik antara lain peran orang tua dalam penanaman nilai disiplin, kemandirian, kejujuran, bertanggung jawab, dan sebagainya. Peran kemandirian dan kedisiplinan sangat penting karena mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Melihat dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Kedisiplinan dan Kemandirian siswa dengan Motivasi Belajar Siswa. B. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, serta untuk menghindari perluasan masalah, maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan Hubungan Kedisiplinan dan Kemandirian siswa dengan Motivasi Belajar Siswa. C. Rumusan Masalah Adapun Rumusan masalah berdasarkan latar belakang tersebut adalah : 1. Adakah hubungan kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa kelas XI? 2. Adakah hubungan kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa kelas XI?.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. D.. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah di rumuskan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui hubungan kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa. 2. Mengetahui hubungan kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa.. E.. Manfaat penelitian Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian : 1. Bagi siswa Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi siswa agar memiliki motivasi belajar yang tinggi untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. 2. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi para guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi untuk penelitian selanjutnya..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teoritik 1. Kajian Tentang Kedisiplinan a. Pengertian disiplin Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang mendapat awalan ke dan akhiran-an menurut kamus besar Bahasa Indonesia disiplin mempunyai arti ketaatan dan kepatuhan pada aturan, tata tertib dan lain sebagainya. Secara istilah disiplin oleh beberapa pakar diartikan sebagai berikut: 1) Keith Davis dalam R.A. Santoso Sastropoetra mengemukakan: Disiplin diartikan sebagai pengawasan terhadap diri pribadi untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah disetujui atau diterima sebagai tanggung jawab. 2) Julie Andrews dalam Shelia Ellison and Barbara An Barnet Ph.D bahwa “Discipline is a form of life training that, once experienced and when practiced, develops an individual’s ability to control themselves”.Disiplin adalah suatu bentuk latihan kehidupan, suatu pengalaman yang telah dilalui dan dilakukan, mengembangkan kemampun seseorang untuk mawas diri. Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta melalui proses latihan yang. 6.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. dikembangkan menjadi serangkaian prilaku yang di dalamnya terdapat unsur-unsur ketaatan. b. Tujuan disiplin Menurut (Elizabeth B. Hurlock : 83) 1) Disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan. 2) Dengan membantu anak menghindari perasaan bersalah dan rasa malu akibat perilaku yang salah, perasaan yang pasti mengakibatkan rasa. tidak. bahagia. dan. penyesuaian. yang. buruk,. disiplin. memungkinkan anak hidup menurut standar yang disetujui kelompok sosial dan dengan demikian memperoleh persetujuan sosial. 3) Dengan disiplin, anak belajar bersikap menurut cara yang akan mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda kasih sayang dan penerimaan. Hal ini esensial bagi penyesuaian yang berhasil dan kebahagiaan. 4) Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai motivasi pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang diharapkan darinya. 5) Disiplin membantu anak mengembangkan hati nurani, “suara dari dalam”. pembimbing. pengendalian perilaku.. dalam. pengambilan. keputusan. dan.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. c. Fungsi disiplin Fungsi yang bermanfaat 1) Untuk mengajar anak bahwa perilaku tertentu selalu akan diikuti hukuman, namun yang lain akan diikuti pujian. 2) Untuk mengajar anak suatu tingkatan penyesuaian yang wajar, tanpa menuntut konformitas yang berlebihan. 3) Untuk membantu anak mengembangkan pengendalian diri dan pengarahan diri sehingga mereka dapat mengembangkan hati nurani untuk membimbing tindakan mereka. Fungsi yang tidak bermanfaat 1) Untuk menakut-nakuti anak 2) Sebagai pelampiasan agresi orang yang mendisiplin. d. Unsur-unsur disiplin Bila. disiplin. diharapkan. mampu. mendidik. anak. untuk. berperilaku sesuai dengan standar yang ditetapkan kelompok sosial maka, harus mempunyai empat unsur pokok. Menurut Elizabeth (1978:83) unsur-unsur disiplin adalah : 1) Peraturan Pokok. pertama. disiplin. adalah. peraturan.. Peraturan,. sebagaimana diterapkan sebelumnya, adalah pola yang diterapkan untuk tingkah laku. Pola tersebut mungkin ditetapkan oleh orang tua, guru atau teman bermain. Tujuannya ialah membekali anak dengan pedoman perilaku yang disetujui dalam sekelompok tertentu..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. Peraturan mempunyai dua fungsi yang sangat penting dalam membantu anak menjadi makhluk bermoral. Pertama, peraturan mempunyai nilai pendidikan, sebab peraturan memperkenalkan pada anak perilaku yang disetujui anggota kelompok tersebut. Misalnya anak berlajar dari peraturan tentang memberi dan mendapat bantuan dalam tugas sekolahnya, bahwa menyerahkan tugas yang dibuatnya sendiri merupakan satu-satunya metode yang dapat diterima disekolah untuk menilai prestasinya. Kedua, peraturan membantu mengekakang perilaku yang tidak diinginkan. Bila merupakan peraturan keluarga bahwa tidak seorang anak pun boleh mengambil mainan atau milik saudaranya tanpa pengetahuan dan izin si pemilik, anak segera belajar bahwa hal ini dianggap perilaku yang tidak diterima karena mereka dimarahi atau dihukum bila melakukan tindakan terlarang ini. 2) Hukuman Pokok kedua disiplin ialah hukuman. Hukuman berasal dari kata kerja latin, punire dan berarti menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran ada balasannya. Walaupun tidak dikatakan secara jelas, tersirat didalamnya bahwa kesalahan, perlawanan atau pelanggaran ini disengaja, dalam arti bahwa orang itu mengetahui bahwa perbuatan itu salah tetapi tetap melakukannya. Hukuman. mempunyai. tiga. peran. penting. dalam. perkembangan moral anak. Fugsi pertama ialah mengahalangi..

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Hukuman menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Bila anak menyadari bahwa tindakan tertentu akan dihukum, mereka biasanya urung melakukan tindakan tersebut karena teringat akan hukuman yang dirasakanya diwaktu lampau akibat tindakan tersebut. Fungsi kedua dari hukuman ialah mendidik. Sebelum anak mengerti peraturan, mereka dapat belajar bahwa tindakan tertentu benar dan yang lain salah dengan mendapat hukuman karena melakukan tindakan yang salah dan tidak menerima hukuman bila mereka melakukan tindakan diperbolehkan. Dengan meningkatnya usia, mereka belajar peraturan terutama lewat pengajaran verbal. Tetapi mereka juga belajar dari pengalaman bahwa jika mereka gagal mematuhi peraturan sudah barang tentu mereka akan dihukum. Ini memperkuat pengajaran verbal. 3) Penghargaan Pokok ketiga dari disiplin ialah penggunaan penghargaan. Istilah penghargaan berarti tiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik. Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata-kata pujian, senyuman atau tepukan dipunggung. Penghargaan mempunyai tiga peranan penting dalam mengajar anak berperilaku sesuai dengan cara yang direstui masyarakat. Pertama, penghargaan mempunyai nilai mendidik. Bila suatu tindakan disetujui, anak merasa bahwa hal itu baik. Sebagaimana hubungan mengisyartkan pada anak bahwa perilaku.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. mereka itu buruk, demikian pula penghargaan mengisyaratkan pada mereka bahwa perilaku itu baik. Kedua, penghargaan berfungsi sebagai motivasi untuk mengulangi perilaku yang disetujui secara social. Karena anak. bereaksi dengan positif terhadap persetujuan. yang dinyatakan dengan penghargaan, dimasa mendatang mereka berusaha untuk berperilaku dengan cara yang akan lebih banyak 4) Konsisten Konsistensi berarti tingkat keseragaman atau stabilitas. Ia tidak sama dengan ketepatan yang berarti tidak adanya perubahan. Konsistensi harus menjadi ciri semua aspek disiplin. Harus ada konsistensi dalam peraturan yang digunakan sebagai pedoman perilaku, konsistensi dalam cara peraturan ini diajarkan dan dipaksakan, dalam hukuman yang diberikan kepada mereka yang tidak menyesuaikan pada standar dan dalam penghargaan bagi mereka yang menyesuaikan. Konsisten dalam disiplin mempunyai tiga peranan penting. Pertama, ia mempunyai nilai mendidik yang besar. Bila peraturan konsisten, ia memacu proses belajar. Ini disebakan karena nilai pendorongnya. Sebagai contoh, jauh lebih mudah bagi anak untuk belajar peraturan “kamu tidak boleh mengambil milik seseorang tanpa meminta izin terlebih dahulu”, dari pada bila anak diizinkan mengambil mainan saudaranya tanpa izin dan kemudian dihukum karena mengambil uang dari dompet Ibu tanpa meminta apa itu.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. diperbolehkan. Kedua, konsisten mempunyai nilai motivasi yang kuat. Anak yang menyadari bahwa penghargaan selalu mengikuti perilaku yang disetujui dan hukuman selalu mengikuti yang dilarang, akan mempunyai keinginan yang lebih besar untuk menghindari tindakan yang dilarang dan melakukan tindakan yang disetujui daripada anak yang merasa ragu mengenai bagaimana reaksi terhadap tindakan tersebut. Contohnya, bila terdapat sedikitnya kemungkinan 50-50 tidak dihukum untuk tindakan yang dilarang, mereka mungkin merasa bahwa cukup aman melakukan tindakan terlarang itu. Ketiga, konsisten mempertinggi penghargaan terhadap peraturan dan orang yang berkuasa. Anak kecil pun kurang menghargai mereka yang dapat “dibujuk” untuk tidak menghukum perilaku yang salah, dibandingkan mereka yang tidak dapat dipengaruhi air mata dan bujukan. 2. Kajian tentang Kemandirian a. Pengertian Kemandirian Kemandirian belajar adalah belajar secara mandiri, tidak menggantungkan diri kepada orang lain, siswa dituntut untuk memiliki keaktifan dan inisiatif sendiri dalam belajar. Memurut Stephen. Brookfield. (2000:. 130-133). mengemukakan. bahwa. kemandirian belajar merupakan kesadaran diri, digerakan oleh diri sendiri, kemampuan belajar untuk mencapai tujuannya. Sikap mandiri seseorang tidak terbentuk dengan cara mendadak, namun melalui proses sejak masa anak-anak. Dalam perilaku mandiri antara tiap.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. individu tidak sama, kondisi ini dipengaruhi oleh banyak hal. Belajar secara mandiri akan didapat pemahaman konsep pengetahuan yang lebih lama sehingga akan mempengaruhi pada pencapaian akademik siswa. Kondisi tersebut terjadi karena siswa sudah terbiasa menyelesaikan tugas yang didapat dengan usaha sendiri serta mencari sumber-sumber belajar yang telah tersedia. Pengertian kemandirian menurut Masrun (1986;6) yaitu sikap yang menungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain, maupun berpikir dan bertindak orginal/kreatif dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan dan usahanya. b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar Menurut Muahamd Nur Syam (1999:10) ada faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar yaitu : 1) Sikap bertanggung jawab untuk melaksanakan apa yang dipercayakan dan ditugaskan ; 2) Kesadaran hak dan kewajiban siswa disiplin moral yaitu budi perketi yang menjadi tingkah laku; 3) Kedewasaan diri mulai konsep diri, motivasi, sampai berkembangnya pikiran, karsa, cipta dan karya (secara berangsur);.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. 4) Kesadaran mengembangkan kesehatan dan kekuatan jasmani, rohani dengan makanan yang sehat, kebersihan dan olahraga; 5) Disiplin diri dengan mematuhi tata tertib yang berlangsung, sadar hak dan kewajiban; Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa sendiri yang terdiri yang terdiri dalam lima aspek yaitu tanggung jawab,disiplin, percaya diri, motivasi, inisiatif dan tanggung jawab, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa seorang memiliki kemandirian belajar apabila memiliki sifat percaya diri, motivasi, inisiatif, disiplin dan tanggung jawab. 3. Kajian tentang Motivasi a. Pengertian motivasi belajar Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti “dorongan” atau rangsangan atau “daya penggerak” yang ada dalam diri seseorang. Menurut Mc. Donald mengatakan bahwa, motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction. Motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Oemar Hamalik, (1992:173) motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya. Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh berkembang melalui dirinya sendiri-intrinsik dan dari lingkungan- ekstrinsik. Motivasi intrinsik akan lebih menguntungkan dan memberikan kajengan dalam belajar. Motivasi ekstrinsik dijabarkan sebagai motivasi yang datang dari luar individu tersebut. Elliott et al (2000) mencontohkan dengan nilai, hadiah, dan penghargaan yang digunakan untuk merangsang motivasi seseorang. Motivasi belajar adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisikondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu. Menurut Sardiman (2003:27), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivas belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi dalam diri perlu dibangun. b. Fungsi Motivasi Dalam Belajar Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau adanya motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Perlu.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. ditegaskan, bahwa motivasi berkaitan dengan suatu tujuan. Dengan demikian motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubung dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi: 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2) Menentukan arah perbuatan : Yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3) Menyeleksi perbuatan : Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat dengan tujuan tersebut. Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian keberhasilan dalam belajarnya. B. Kerangka Berfikir 1.. Hubungan kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa Kedisiplinan siswa adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusankeputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah. Dengan tujuan agar setiap.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. individu memiliki kedisiplinan jangka panjang, yaitu kedisiplinan yang tidak hanya didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan, tetapi lebih kepada pengembangan kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri. Dengan adanya kedisiplinan diri dalam belajar yang tertanam dalam diri setiap siswa, akan menjadikan siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai motivasi pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang diharapkan darinya, (Elizabetth B. Hurlock : 18). Dengan adanya kedisiplinan belajar yang baik bagi siswa akan meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan siswa untuk berkreasi dan berprestasi. Sehingga, apabila siswa telah memiliki kedisiplinan waktu dalam belajar, maka siswa akan memiliki motivasi atau dorongan dari dalam diri sendiri untuk terus belajar. 2. Hubungan kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa Kemandirian merupakan suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain, maupun berfikir dan bertindak original atau kreatif, dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan atas usahanya. Kemandirian ditandai dengan inisiatif dan percaya diri sendiri, serta mengontrol diri dalam segala tindakannya. Dengan adanya perubahan tingkah laku maka siswa juga akan memiliki peningkatan dalam berfikir, menganggap bahwa dalam belajar harus bisa mandiri tanpa harus mengandalkan bantuan dari orang lain dan juga tidak menggantungkan belajar dari guru saja..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Kemandirian merupakan salah satu faktor. yang mempengaruhi motivasi,. Muahamd Nur Syam (1999:10). Siswa yang memiliki kemandirian yang tinggi akan memiliki motivasi belajar untuk memilih cara belajar, menentukan tujuan,. memecahkan. masalah. dan. mempertanggungjawabkan. segala. tindakannya, kemandirian berpengaruh positif terhadap motivasi belajarnya. Hal ini bisa terjadi karena siswa mulai dengan kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri, berusaha dan bersungguh- sungguh dalam belajar, mereka tidak merasa rendah diri dan siap mengatasi masalah yang muncul. kemandirian yang dimiliki setiap siswa diharapkan bisa meningkatkan motivasi belajar siswa serta menambahkan mereka dalam mempelajari ilmu pengetahuan. C. Kerangka Konseptual Berdasarkan hal tersebut, kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :. Kedisiplinan Siswa Motivasi belajar siswa Kemandirian Siswa.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. D. Perumusan Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ho1 =. Tidak ada hubungan kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa. Ha1 =. Ada hubungan kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa. Ho2 =. Tidak ada hubungan kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa. Ha2 =. Ada hubungan kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian korelasional. Arikunto (2010: 313) menyatakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat. dari. Muhidin. (2011:105). yang. menyatakan. bahwa. tujuan. dilakukannya analisis korelasi antara lain: (1) untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antar variabel, (2) bila sudah ada hubungan, untuk melihat tingkat keeratan hubungan antar variabel, dan (3) untuk memperoleh kejelasan. dan. kepastian. apakah. hubungan. tersebut. berarti. (meyakinkan atau signifikan) atau tidak berarti (tidak meyakinkan). B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Depok, SMA Negeri 2 Ngaglik dan SMA Kolombo. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian di laksanakan pada bulan Maret-April 2018.. 20.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Subjek penelitian ini adalah siawa-siswi kelas XI SMA N 1 Depok, SMA N 2 Ngaglik dan SMA Kolombo Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018. 2. Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian adalah kedisiplinan siswa, kemandirian siswa dan motivasi belajar siswa. D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Depok, SMA Negeri 2 Ngaglik dan SMA Kolombo Yogyakarta. Tabel 3.1 Data Populasi Siswa No.. Nama Sekolah. Jumlah Siswa. 1.. SMA N I DEPOK. 194. 2.. SMA N 2 NGAGLIK. 224. 3.. SMA Kolombo. 84 Total. 502. 2. Sampel Sampel ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut teknik sampling (Husaini Usman,dkk; 2008:43)..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Besarnya sample dihitung dengan menggunakan rumus Solvin dengan menggunakan batas toleransi kesalahan (error tolerance) sebagai berikut :. n=. N 1  Ne 2. Keterangan: n. = Jumlah sampel. N. = Jumlah populasi. e. =Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan. Sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 5%. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah: n=. N 1  Ne 2 502. n = 1+502 ×0,052 502. n = 2,37 n = 222,61 (dibulatkan menjadi 223) Data sampel dalam penelitian ini adalah menjadi sebagai berikut : Tabel 3.2 Nama Sekolah dan Jumlah Responden No.. Nama Sekolah. Jumlah Siswa. 1.. SMA N I DEPOK. 78. 2.. SMA N 2 NGAGLIK. 62. 3.. SMA Kolombo. 83 Total. 223.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. 3. Teknik Penarikan Sampel Sugiyono (2017:62) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara Non Probability Sampling, jenis convenience sampling. Non Probability Sampling dalam Sugiyono (2017:65), yaitu teknik pengambilan yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Convenience sampling adalah pengambilan sampel secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik. Dalam penelitian ini peneliti hanya melakukan penelitian kepada siswa kelas XI IPA dan IPS di Kabupaten Sleman. E. Variabel Penelitian 1. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan terikat apabila dihubungkan dengan dua variabel (atau lebih) yang berbeda. Variabel terikat pada penelitian ini adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. 2. Variabel Bebas Varibel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab adanya perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. terdapat 2 variabel bebas yang terdiri dari kedisiplinan siswa dan kemandirian siswa. F. Instrumen Penelitian 1. Pengukuran Semua. variable yang di analisis perlu diiukur. Cara pengukuran. masing-masing variabel yaitu variabel kedisiplinan, kemandirian dan motivasi diukur dengan skala likert. Skala likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena-fenomena tertentu (Siregar 2010; 138). Skor yang digunakan untuk menilai pernyataan-pernyataan tersebut adalah : Tabel 3.3 Gradasi atau Tingkatan Nilai Pernyataan pada Angket Pernyataan Positif. Skor. Pernyataan Negatif. Skor. Selalu. 4. Selalu. 1. Sering. 3. Sering. 2. Kadang-kadang. 2. Kadang-kadang. 3. Tidak Pernah. 1. Tidak Pernah. 4. Sumber: (Sugiyono, 2010:135) Berikut ini kisi-kisi instrument masing-masing variabel a. Kisi-kisi Variabel Kedisiplinan Siswa Tabel 3.4 Kisi-kisi Kedisiplinan Aspek Disiplin Waktu. Indikator Ketaatan dalam kegiatan belajar. Nomor Item Positif Negatif 1.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Aspek. Disiplin Menegakkan Aturan. Disiplin Sikap. Disiplin Beribadah. Indikator di sekolah Ketaatan dalam mengerjakan dan mengumpulkan tugas-tugas pelajaran Ketaatan terhadap tata tertib sekolah Teratur dalam melakukan kegiatan dirumah Pengetahuan siswa dalam melihat arti pentingnya disiplin di sekolah Berdoa sebelum dan sesudah beraktivitas Menunjukkan adanya keseimbangan antara tindakan yang dilaksanakan dengan ucapan Menjaga lingkungan sekolah agar senantiasa indah, aman dan nyaman melaksanakan ibadah. Nomor Item Positif Negatif 2. 3 4 5. 6 7. 8. 9. 10. b. Kisi-kisi Instrumen Variabel Kemandirian Siswa Tabel 3.5 Kisi-kisi Kemandirian Siswa Aspek. Indikator. Nomor Item Positif. Kebebasan. Bertindak. 1. Keuletan. Ketekunan. 2. Keteraturan. 3. Kreatif. 4. Kreatif dan. Negatif.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. Aspek. Indikator. Nomor Item Positif. Inisiatif. Pengendaliaan diri dari dalam. Inisiatif. 5. Memanfaatkan kemampuan yang dimiliki. 6. Mampu menyelesaikan masalah. 7. Mampu mempengaruhi lingkungan Kemampuan diri. Tanggung Jawab. Negatif. 8. Menerima diri sendiri. 9. Percaya pada kemampuan sendiri. 10. Puas akan usahanya. 11. Rasa tanggung jawab. 12. Pemenuhan tanggung jawab. 13. c. Kisi-kisi Instrumen Variabel Motivasi Belajar Siswa Tabel 3.6 Kisi-kisi Motivasi. Aspek. Indikator. Nomor Item Positif. Ketekunan dalam belajar. Gigih dalam menghadapi kesulitan belajar. Tingkat kehadiran di sekolah. 1. Mengikuti pembelajaran di ruang kelas. 2. Belajar di rumah. 3. Sikap siswa terhadap kesulitan belajar. 4. Usaha siswa dalam mengatasi kesulitan belajar Minat dan. Kebiasaan dalam mengikuti. Negatif. 5. 6.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. perhatian dalam belajar. pelajaran Semangat dalam mengikuti pelajaran. Prestasi dalam belajar. Keinginan untuk berprestasi. Mandiri dalam belajar. Penyelesaian tugas Menggunakan kesempatan diluar jam pelajaran dalam penyelesaian tugas. 7. 8. 9 10. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti adalah dengan menyebarkan angket/kuesioner. Angket digunakan untuk menjawab pernyataan yang disajikan, dimana hasilnya digunakan untuk. mengetahui data tentang. hubungan kedisiplinan dan kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa kelas XI SMA di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Sugiyono (2010:199) menyatakan angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. H. Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid apabila :.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. a. Mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. b. Dapat mengungkapkan data dari variabel yang di teliti secara tepat. Menurut Sugiyono (2013:203) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini pengujian menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson yaitu sebagai berikut : Keterangan : 𝑟𝑥𝑦 =. 𝑁Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌) √{𝑁𝛴𝑋 2 − (Σ𝑋)2 }{𝑁Σ𝑌 2 − (Σ𝑌)2 }. Keterangan : 𝑁 = jumlah siswa Σ𝑋 = skor rata-rata dari X 𝛴𝑋 2 =skor rata-rata dariX2 Σ𝑌 =skor rata-rata dari Y Σ𝑌 2 = skor rata-rata dariY2 Σ𝑋𝑌= jumlah perkalian antara X dan Y Jika nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. Nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dapat di hitung dengan menggunakan sampel sebanyak 46 responden dengan taraf signifikansi 5%, dari responden sebanyak 46 siswa tersebut dapat dilihat di tabel dengan cara menghitung. Df = n-2 Keterangan: Df. = degree of freedom (derajat bebas). n. = jumlah responden. Perhitungan adalah sebagai berikut: Df = 46-2 = 44 Tabel 3.7 Sebagian dari r table Df= n-2 44. Taraf Signifikansi sebesar 0,05 (5%) 0,291. Jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap item lebih besar dari nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka item pertanyaan/pernyataan dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap item lebih kecil 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari 0,291, maka item pertanyaan/pernyataan dikatakan tidak valid. Pengujian validitas dilakukan secara serentak dengan jumlah responden sebanyak 46 siswa. Penelitian dilakukan di SMA GAMA Kabupaten Sleman sesuai dengan sampel yang telah didapat. Berikut ini disajikan hasil validasi item penelitian ini :.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. a. Variabel Kedisiplinan Siswa Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validasi Instrumen Kedisiplinan Siswa No Item Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10. r hitung .572 .355 .607 .367 .092 .374 .626 .399 .309 .468. r table 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291. 0,291 0,291. Keterangan Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid. Tabel 3.8 menunjukan bahwa ada satu butir pertanyaan/pernyataan tentang kedisiplinan siswa adalah tidak valid karena nilai corrected item-total correlation< 0,291. Butir yang tidak valid adalah butir ke-5 karena ada satu butir pertanyaan/pernyataan yang tidak valid maka dilakukan pengujian validitas ulang dengan menghapus butir yang tidak valid tersebut. Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Ulang 1 Instrumen Kedisiplinan Siswa No Item Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10. r hitung .657 .385 .649 .317 .401 .591 .368 .302 .494. r table 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291. Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. Tabel 3.9 setelah menghapus butir pertanyaan/pernyataan yang tidak valid dan. melakukan. pengujian. validitas. ulang. maka. semua. butir. pertanyaan/pernyataan tentang Kedisiplinan siswa adalah valid karena nilai corrected item-total correlation >0,291. b. Variabel Kemandirian siswa Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validasi Instrumen Kemandirian No Item Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10 Butir 11 Butir 12 Butir 13. r hitung .557 .064 .361 .388 .475 .496 .416 .323 .515 .550 .385 .527 .481. r table 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291. Keterangan Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid. Tabel 3.10 menunjukan bahwa ada satu butir pertanyaan/pernyataan tentang kemandirian siswa adalah tidak valid karena nilai corrected itemtotal correlation< 0,291. Butir yang tidak valid adalah butir ke-2, karena ada satu butir pertanyaan/pernyataan yang tidak valid maka dilakukan pengujian validitas ulang dengan menghapus butir yang tidak valid tersebut..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Ulang 1 Instrumen Kemandirian Siswa No Item Butir 1 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10 Butir 11 Butir 12 Butir 13. r hitung .517 .323 .436 .519 .482 .443 .316 .510 .578 .354 .523 .496. r table 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291. Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid. Tabel 3.11 setelah menghapus butir pertanyaan/pernyataan yang tidak valid dan melakukan pengujian validitas ulang maka semua butir pertanyaan/pernyataan tentang Kemandirian adalah valid karena nilai corrected item-total correlation > 0,291. c. Variabel Motivasi Belajar siswa Tabel 3.12 Hasil Pengujian Validasi Instrumen Motivasi Belajar Siswa No Item Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10. r hitung .558 .572 .302 .534 .440 .544 .408 .740 .255 .467. r table 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291. Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Tabel 3.12 menunjukan bahwa ada satu butir pertanyaan/pernyataan tentang motivasi belajar siswa adalah tidak valid karena nilai corrected item-total correlation< 0,291. Butir yang tidak valid adalah butir ke-9 karena ada satu butir pertanyaan/pernyataan yang tidak valid maka dilakukan pengujian validitas ulang dengan menghapus butir yang tidak valid tersebut. Tabel 3.13 Hasil Pengujian Validitas Ulang 1 Instrumen Motivasi Belajar Siswa No Item Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 10. r hitung .610 .591 .353 .560 .452 .484 .449 .738 .358. r table 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291 0,291. Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid. Tabel 3.13 menunjukan bahwa semua butir pertanyaan/pernyataan tentang motivasi belajar siswa adalah valid karena nilai corrected item-total correlation >0,291. 2. Uji Realibilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. (Arikunto 2010:221). Reliabilitas pada instrumen dalam penelitian ini akan menggunakan rumus Alpha Croanbach. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. (. ∑ α2 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑁 )(1 − 2 ) 𝑁−1 α 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙. 𝑟11. ∑ 𝜎𝑏2 𝑘 ] [1 − 2 ] =[ (𝑘 − 1) (𝜎𝑡 ). Keterangan :. r11. = koefisien realibilitas instrumen/Cronbach’s Alpha. k. = jumlah butir pertanyaan. α2 𝑖𝑡𝑒𝑚   b. = jumlah varian butir. α2 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙  t. = jumlah varian total. 2. 2. Jika cronbach’s alpha lebih dari 0,6 maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas variabel kedisiplinan siswa, kemandirian siswa dan motivasi belajar siswa tampak dalam tabel berikut : Tabel 3.14 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kedisiplinan Siswa Kemandirian Siswa Motivasi Belajar. Cronbach Alpha. Nilai r tabel. 0,777 0,806 0,862. 0,6 0,6 0,6. Keteranga n Reliabel Reliabel Reliabel. Tabel 3.14 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk variabel kedisiplinan siswa, kemandirian siswa dan motivasi belajar siswa kelas XI.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. SMA Kabupaten Sleman adalah reliabel (keseluruhan nilan r hitung atau cronbach’s alpha> 0,6). I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis data deskriptif yaitu analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif. Menurut Iqbal Hasan (2002:136), analisis deskriptif merupakan prosedur statistik untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu variabel. Analisis deskriptif bertujuan untuk memaparkan presepsi siswa tentang kedisiplinan, kejujuran dan motivasi belajar siswa, deskripsi dilakukan berdasarkan PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe II. Tabel 3.15 Nilai Persentil PAP Tipe II Nilai Persentil 81% - 100% 66% – 80% 56% – 65% 46% – 55% <45%. Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 4 dan skor terendah 1, maka dari itu untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai persentil x (skor tertinggi yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)].

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut: a. Variabel kedisiplinan siswa Skor tertinggi yang mungkin dapat dicapai : 4 x 9 = 36 Skor terendah yang mungkin dapat dicapai : 1 x 9 = 9 Skor : 9 + 81% (36 – 9) = 30,87 dibulatkan 31 9 + 66% (36 – 9) = 26,82 dibulatkan 27 9 + 56% (36 – 9) = 24,12 dibulatkan 24 9 + 46% (36 – 9) = 21,42 dibulatkan 21 9 + 0% (36 – 9) = 9 Dari perhitungan data di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel kedisiplinan siswa sebagai berikut: Tabel 3.16 Kategori Kecenderungan Kedisiplinan Siswa Kelas Interval 32 – 36 28 – 31 25 – 27 22 – 24 9 – 21. Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah. b. Variabel Kemandirian Siswa Skor tertinggi yang mungkin dapat dicapai : 4 x 12 = 48 Skor terendah yang mungkin dapat dicapai : 1 x 12 = 12 Skor :.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. 12 + 81% (48-12) = 41,16 dibulatkan 41 12 + 66% (48-12) = 35,76 dibulatkan 36 12 + 56% (48-12) = 32,16 dibulatkan 32 12 + 46% (48-12) = 28,56 dibulatkan 29 12 + 0% (48-12) = 12 Dari perhitungan data di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel kemandirian siswa sebagai berikut: Tabel 3.17 Kategori Kecenderungan Kemandirian Siswa Kelas Interval 42 – 48 37 – 41 33 – 36 30 – 32 12 – 29. Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah. c. Variabel Motivasi belajar Siswa Skor tertinggi yang mungkin dapat dicapai : 4 x 9 = 36 Skor terendah yang mungkin dapat dicapai : 1 x 9 = 9 Skor : 9 + 81% (36 – 9) = 30,87 dibulatkan 31 9 + 66% (36 – 9) = 26,82 dibulatkan 27 9 + 56% (36 – 9) = 24,12 dibulatkan 24 9 + 46% (36 – 9) = 21,42 dibulatkan 21 9 + 0% (36 – 9) = 9.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Dari perhitungan data di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel Motivasi Belajar siswa sebagai berikut: Tabel 3.18 Kategori Kecenderungan Motivasi Siswa Kelas Interval 32 – 36 28 – 31 25 – 27 22 – 24 9 – 21. Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah. 2. Teknik Analisis Data Kuantitatif Teknik analisis data kuantitatif yaitu data yang diwujudkan dengan angka yang diperoleh dari lapangan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan uji korelasi Sperman rank. Peneliti menggunakan uji korelasi Sperman rank karena data dalam penelitian ini termasuk data berskala ordinal. Berdasarkan dengan karakteristik data berskala ordinal maka uji korelasi Sperman termasuk statistika nonparametik yaitu tidak mensyaratkan data harus berdistribusi normal. Pengujian yang diteliti, yaitu hubungan kedisiplinan siswa (X1 ) dengan motivasi belajar siswa (Y) dan hubungan kemandirian siswa (X2) dengan motivasi belajar siswa. Pada penelitian ini, uji korelasi Sperman rank menggunakan program SPSS untuk mempermudah pengujian. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :  Buka program SPSS, buat dua buah variabel yaitu variabel kedisiplinan siswa dan variabel motivasi belajar siswa, kemudian inputkan datanya..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Gambar 3.1 Tampilan SPSS  Klik dari menu bar Analyze - Correlate – Bivariate, masukan variabel kedisiplinan siswa dan variabel motivasi belajar siswa, kemudian tandai Sperman pada kolom pilihan correlation coefficients seperti berikut :. Gambar 3.2 Tampilan SPSS  Kemudian klik OK, maka akan muncul output, langkah ini berlaku pula pada pengujian variabel kemandirian siswa dan motivasi belajar siswa..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. Correlations kedisiplina n_siswa. motivasi_b elajar_sisw a. 1.000. .507**. . 223. .000 223. .507**. 1.000. .000 223. . 223. Spearma kedisiplinan_siswa n's rho. Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N motivasi_belajar_siswa Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).. Gambar 3.3 Tampilan Output SPSS. J. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji statistic nonparametik dengan menggunakan analisis korelasi Spearman rank. Pengujian dengan analisis Spearman rank digunakan untuk mengetahui hubungan kedisiplinan siawa dan kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa. Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut : 1. Hubungan Kedisiplinan siswa dengan Motivasi Belajar Siswa kelas XI di SMA Kabupaten Sleman a. Perumusan Hipotesis Ho : tidak ada hubungan antara kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa Ha : ada hubungan antara kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa. b. Teknik Analisis Untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi Sperman rank dengan menggunakan program komputer SPSS versi 23..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. c. Kesimpulan Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima atau tidak ada hubungan antara kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa SMA di Kabupaten Sleman tetapi bila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka Ha diterima atau ada hubungan antara kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa SMA di Kabupaten Sleman d. Interpretasi Koefisien Korelasi Sesuai dengan pendapat Siregar (2014:251) untuk mengetahui kuat dan lemahnya hubungan kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar dapat diinterpretasikan sebagai berikut : Tabel 3.19 Tingkat Korelasi dan Derajat Hubungan Tingkat Korelasi. Derajat hubungan. 0,00-0,199. Sangat Lemah. 0,20-0,399. Lemah. 0,40-0,599. Sedang. 0,60-0,779. Kuat. 0,80-1,00. Sangat Kuat. e. Kriteria Pengujian Hipotesis Jika nilai signifikan > 0.05 maka Ho diterima Jika nilai signifikan < 0.05 maka Ha diterima.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. 2. Hubungan Kemandirian siswa dengan Motivasi Belajar Siswa kelas XI SMA di Kabupaten Sleman a. Perumusan Hipotesis Ho :. tidak ada hubungan antara kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa. Ha :. ada hubungan antara kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa.. b. Teknik Analisis Untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi Sperman dan dengan menggunakan program komputer SPSS versi 23. c. Kesimpulan Apabila nilai signifikamsi lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima atau tidak ada hubungan antar a kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa kelas XI di SMA Kabupaten Sleman tetapi bila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka Ha diterima atau ada hubungan antara kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa kelas XI SMA di Kabupaten Sleman. d. Interpretasi Koefisien Korelasi Sesuai dengan pendapat Siregar (2014:251) untuk mengetahui kuat dan lemahnya hubungan kemandirian siswa dengan motivasi belajar dapat diinterpretasikan sebagai berikut :.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. Tabel 3.20 Tingkat Korelasi dan Derajat Hubungan Tingkat Korelasi. Derajat hubungan. 0,00-0,199. Sangat Lemah. 0,20-0,399. Lemah. 0,40-0,599. Sedang. 0,60-0,779. Kuat. 0,80-1,00. Sangat Kuat. e. Kriteria Pengujian Hipotesis Jika nilai signifikan > 0.05 maka Ho diterima Jika nilai signifikan < 0.05 maka Ha diterima.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini terdiri dari data kedisiplinan siswa, kemandirian siswa dan motivasi belajar siswa kelas XI SMA di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Data-data tersebut dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada siswa kelas XI IPA dan IPS. A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2018. Penelitian ini dilakukan di sekolah Kabupaten Sleman yaitu SMA Negeri 1 Depok, SMA Negri 2 Ngaglik, dan SMAS Kolombo. Subjek dari penilitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA di sekolah-sekolah tersebut. Kuesioner yang diberikan kepada responden sebanyak 223. Berikut adalah data distribusi frekuensi jumlah siswa berdasarkan asal sekolah: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah No.. Nama Sekolah. Jumlah Siswa. Frekuensi Relatif. 1.. SMA N I DEPOK. 78. 34,97%. 2.. SMA N 2 NGAGLIK. 62. 27,80%. 3.. SMA Kolombo. 83. 37,22%. 223. 100%. Total. 43.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. Tabel 4.1 menunjukan bahwa jumlah siswa menjadi responden adalah 223 siswa, dengan rincian sebagai berikut : SMA N 1 Depok berjumlah 78 siswa, SMA N 2 Ngaglik berjumlah 62 siswa dan SMA Kolombo berjumlah 83 siswa. 2. Deskripsi Variabel a. Deskripsi Data Variabel Kedisiplinan Siswa Berdasarkan data mengenai kedisiplinan siswa dapat skor jawaban tertinggi 36 dan skor jawaban terendah adalah 9 berdasarkan data tersebut berikut disajikan tabel distribusi frekuensi kedisiplinan siswa : Tabel 4.2 Deskripsi Data Kedisiplinan Siswa No. Interval skor. Frekuensi. Presentase. Kategori. 1. 32 – 36. 38. 17,04%. Sangat Tinggi. 2. 28 – 31. 73. 32,73%. Tinggi. 3. 25 – 27. 69. 30,94%. Sedang. 4. 22 – 24. 32. 14,34%. Rendah. 5. 9 – 21. 11. 4,93%. Sangat Rendah. Jumlah. 223. 100%. Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa sebanyak 38 siswa atau 17,04% memiliki kedisiplinan yag sangat tinggi, sebanyak 73 siswa atau 32,73% memiliki kedisiplinan yang tinggi, sebanyak 69 siswa atau 30,94% memiliki kedisiplinan yang sedang, sebanyak 32 siswa.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. atau 14,34% memiliki kedisiplinan yang rendah dan sebanyak 11 siswa atau 4,93% memiliki kedisiplinan yang sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kedisiplinan yang tinggi. b. Deskripsi Data Variabel Kemandirian siswa Berdasarkan data mengenai kemandirian siswa dapat skor jawaban tertinggi 48 dan skor jawaban terendah adalah 12 berdasarkan data tersebut berikut disajikan tabel distribusi frekuensi kemandirian siswa : Tabel 4.3 Deskripsi Data Kemandirian Siswa No. Interval skor. Frekuensi. Presentase. Kategori. 1. 42 – 48. 4. 1,79%. Sangat Tinggi. 2. 37 – 41. 44. 19,73%. Tinggi. 3. 33 – 36. 77. 34,52%. Sedang. 4. 30 – 32. 49. 21,97%. Rendah. 5. 12 – 29. 49. 21,97%. Sangat Rendah. Jumlah. 223. 100%. Tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa sebanyak 4 siswa atau 1,79% memiliki kemandirian yang sangat tinggi, sebanyak 44 siswa atau 19,73% memiliki kemandirian yang tinggi, sebanyak 77 siswa atau 34,52% memiliki kemandirian yang sedang, sebanyak 49 siswa atau 21,97% memiliki kemandirian yang rendah dan sebanyak 49 siswa atau 21,97% memiliki kemandirian yang sangat rendah. Dengan.

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kemandirian yang sedang. c. Deskripsi Data Variabel Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan data mengenai motivasi belajar siswa dapat skor jawaban tertinggi 36 dan skor jawaban terendah adalah 9 berdasarkan data tersebut berikut disajikan table distribusi frekuensi motivasi belajar siswa : Tabel 4.4 Deskripsi Data Motivasi Belajar Siswa No. Interval skor. Frekuensi. Presentase. Kategori. 1. 32 – 36. 14. 6,27%. Sangat Tinggi. 2. 28 – 31. 35. 15,69%. Tinggi. 3. 25 – 27. 66. 29,59%. Sedang. 4. 22 – 24. 64. 28,69%. Rendah. 5. 9 – 21. 44. 19,73%. Sangat Rendah. Jumlah. 223. 100%. Tabel 4.4 menunjukan bahwa sebanyak 14 siswa atau 6,27% memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, sebanyak 35 siswa atau 15,69% memiliki motivasi belajar yang tinggi, sebanyak 66 siswa atau 29,59% memilki motivasi belajar yang sedang, sebanyak 64 siswa atau 28,69% memiliki motivasi belajar yang rendah dan sebanyak 44 siswa atau 19,73% memilki motivasi belajar yang sangat rendah. Dengan.

(67) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar sedang. B. Pengujian Prasyarat Analisis Data Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat. 1. Pengujian Hipotesis Penelitian Dalam pengujian persyaratan analisis data diketahui bahwa data hubungan kedisiplinan siswa, kemandirian siswa dengan motivasi belajar siswa kelas XI SMA Kabupaten Sleman Yogyakarta tidak berdistribusi normal. Uji analisis hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi Sperman rank. Berikut ini analisis uji hipotesis : a. Hubungan Kedisiplinan dengan Motivasi Belajar Siswa kelas XI SMA Kabupaten Sleman Yogyakarta. 1) Perumusan Hipotesis Pertama Ho = tidak ada hubungan antara kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa Ha = ada hubungan antara kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa 2) Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian. hipotesis. dilakukan. dengan. menggunakan. bantuan SPSS for Windows versi 23 dengan menggunakan analisis korelasi sperman rank. Berikut tabel hasil pengujian hipotesis.

(68) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. Tabel 4.5 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Dengan Menggunakan Korelasi Sperman Correlations. Spearma kedisiplinan_siswa n's rho. Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N motivasi_belajar_siswa Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).. kedisiplina n_siswa. motivasi_b elajar_sisw a. 1.000. .507**. . 223. .000 223. .507**. 1.000. .000 223. . 223. Berdasarkan table 4.5 nilai probabilitas pada korelasi sperman Sig.(2.-tailed) untuk kedisiplinan siswa dengan motivasi belajar siswa sebesar 0,000. Nilai proabilitas tersebut lebih rendah dari 𝛼 = 0.05. Hal ini berarti rumusan hipotesis Ha diterima. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kedisiplinan siswa dengan motivas belajar siswa. Sementara itu, nilai koefisien korelasi sperman sebesar (+) 0,507. Nilai koefisien korelasi sperman (+) 0,507 dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedisiplinan dengan motivasi belajar siswa mempunyai keeratan korelasi yang sedang karena berada di interval 0,40-0,599. b. Hubungan Kemandirian dengan Motivasi Belajar Siswa kelas XI SMA Kabupaten Sleman Yogyakarta. 1) Perumusan Hipotesis kedua.

Gambar

Gambar 3.1  Gambar Tampilan SPSS………………………………………  38
Tabel 3.1  Data Populasi Siswa
Tabel 3.7  Sebagian dari r table
Tabel 3.9 setelah menghapus butir pertanyaan/pernyataan yang tidak valid  dan  melakukan  pengujian  validitas  ulang  maka  semua  butir  pertanyaan/pernyataan  tentang  Kedisiplinan  siswa  adalah  valid  karena  nilai corrected item-total correlation &g
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: dalam perencanaan implementasi Software Senayan pihak sekolah SMA Negeri 2 Kota Bandung membentuk perencanaan tertulis dengan melakukan

Dia kemudian digantikan oleh putranya, Nuruddin Mahmud yang berhasil menyatukan total negeri-negeri yang ada di Syam, selain juga sukses meruntuhkan negara

Selain itu, sistem informasi akan sangat membantu para manajer untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat mengenai besarnya Biaya Pokok (BP). Berpijak dari masalah ini

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul: “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur Di

1) Zur Analyse die Visualisierung der Adjektivdeklination werden Theorie nach Funk &amp; Koenig (1991) verwendet. 2) Um Die Übungen der Adjektivdeklination im Lehrwerk Studio d A1

he registry included 77 physicians (91% neurologists and 9% trained inter- nists on cerebrovascular disease) from 59 urban centres of diferent types: 39 public and 20 private

Kelangsungan khidupan pikiran dari pertalian pikiran satu sama lain, sebagaimana yang ditetapkan oleh Ibnu Sina, sama dengan hasil pemikiran tokoh-tokoh pikir modern seperti