Alat Ukur Silinder Bore Gauge (Cylinder Bore
Alat Ukur Silinder Bore Gauge (Cylinder Bore
Gauge)
Gauge)
Bore gauge adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter silinder. Bore gauge adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter silinder. Pada bagian atas terdapat dial gauge dan pada bagian bawah terdapat
Pada bagian atas terdapat dial gauge dan pada bagian bawah terdapat measuring point measuring point yang dapat yang dapat bergerak bebas. Pada sisi lainnya terdapat
bergerak bebas. Pada sisi lainnya terdapat replacement rod replacement rod yang panjangnya bervariasi tergantung yang panjangnya bervariasi tergantung keperluan. Dalam satu set, terdapat bermacam-macam ukuran
keperluan. Dalam satu set, terdapat bermacam-macam ukuran reclacement rod reclacement rod dengan panjang dengan panjang tertentu. Disamping itu juga
tertentu. Disamping itu juga terdapatterdapat replacement securing thread replacement securing thread adalah semacam mur pengikat yang adalah semacam mur pengikat yang fungsinya untuk mengunci agar
fungsinya untuk mengunci agar replacement rod replacement rod dan washernya tidak lepas pada saat bore gage dan washernya tidak lepas pada saat bore gage digunakan.
digunakan.
Bagian-bagian Bore gauge : Bagian-bagian Bore gauge :
-- Dial gaugeDial gauge
-- Dial gauge securing positionDial gauge securing position -- GripGrip
-- Replacement washerReplacement washer -- Replacement roadReplacement road
-- Replacement road securing threadReplacement road securing thread -- Measuring pointMeasuring point
Pengukuran diameter silinder dengan bore gauge memerluka
Pengukuran diameter silinder dengan bore gauge memerlukan alat ukur lain yaitu n alat ukur lain yaitu mistar geser (mistar geser ( jangka sorong) dan mic
jangka sorong) dan micrometer. Untuk menentukan beraparometer. Untuk menentukan berapa replacement rod replacement rod dan dan replacement washer replacement washer yang akan digunakan maka kita
yang akan digunakan maka kita ukur terlebih dahulu diameter dalam sukur terlebih dahulu diameter dalam silinder dengan menggunakanilinder dengan menggunakan vernier caliper
vernier caliper /jangka sorong. Dari hasil pengukuran tersebut kita bisa menentukan/jangka sorong. Dari hasil pengukuran tersebut kita bisa menentukan replacement rod replacement rod dan
dan replacement washer replacement washer yang digunakan. Yang perlu diperhatikan dari hasil pengukuran adalah bila yang digunakan. Yang perlu diperhatikan dari hasil pengukuran adalah bila angka di belakang koma adalah lebih kecil dari 0,5 mm maka pembulatannya ke bawah. Namun ji angka di belakang koma adalah lebih kecil dari 0,5 mm maka pembulatannya ke bawah. Namun ji kaka angka di belakang koma lebih besar dari 0,5 mm maka pembulatannya ke atas.
angka di belakang koma lebih besar dari 0,5 mm maka pembulatannya ke atas. Contoh :
Contoh :
Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,20 mm (pembulatannya 51 mm) Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,20 mm (pembulatannya 51 mm) Maka replacement rod : 50 mm
Maka replacement rod : 50 mm Replacement washer : 1 mm Replacement washer : 1 mm
Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,80 mm (pembulatannya 52 mm) Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,80 mm (pembulatannya 52 mm) Replacement rod : 50 mm Replacement rod : 50 mm Replacement washer : 2 mm Replacement washer : 2 mm Cara pertama Cara pertama 1.
1. Ukurlah diameter silinder dengan menggunakan jangka sorong, Ukurlah diameter silinder dengan menggunakan jangka sorong, misal diperoleh hasilmisal diperoleh hasil pengukuran : 75,40 mm
pengukuran : 75,40 mm 2.
2. Pilih replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misal 76Pilih replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misal 76 mm.
mm. 3.
3. Pasang replacement rod pada bore gage.Pasang replacement rod pada bore gage. 4.
4. Ukur panjang replacement rod dengan mikrometer luar Ukur panjang replacement rod dengan mikrometer luar seperti pada gambar dibawah danseperti pada gambar dibawah dan usahakan jarum dial gage tidak bergerak, misal diperolah hasil pengukuran 76,20
usahakan jarum dial gage tidak bergerak, misal diperolah hasil pengukuran 76,20
5.
5. Masukan replacement rod kedalam lubang ( silinder ), goyangkan tangkai bore gage ke kananMasukan replacement rod kedalam lubang ( silinder ), goyangkan tangkai bore gage ke kanan dan ke kiri seperti pada gambar sampai di peroleh penyimpangan terbesar( posisi
dan ke kiri seperti pada gambar sampai di peroleh penyimpangan terbesar( posisi tegak lurus )tegak lurus )
6.
6. Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukan dial gage, Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukan dial gage, misal diperoleh 0,13 mmmisal diperoleh 0,13 mm 7.
7. Besarnya diameter silinder adalah selisih antara hasil Besarnya diameter silinder adalah selisih antara hasil pengukuran panjang replecement rodpengukuran panjang replecement rod dengan besarnya penyim
dengan besarnya penyimpangan jarum bore gage. Jadi diameter silindepangan jarum bore gage. Jadi diameter silinder = 76,20 -0,13 r = 76,20 -0,13 = 76,07= 76,07 mm
Cara pengukuran ke dua Cara pengukuran ke dua
1.
1. Ukurlah diameter silinder dengan mistar geser, misalnya diperoleh hasil pengukuran : 75,40Ukurlah diameter silinder dengan mistar geser, misalnya diperoleh hasil pengukuran : 75,40 2.
2. Pilih replecement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misalnyaPilih replecement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misalnya 76 mm.
76 mm. 3.
3. PasangPasang replecement rod replecement rod pada bore gauge. pada bore gauge. 4.
4. Set mikrometer luar pada 76 mSet mikrometer luar pada 76 mm, kemudian tempatkan replacement rod antara avil danm, kemudian tempatkan replacement rod antara avil dan spindel mikrometer
spindel mikrometer 5.
5. Set jarum dial gage pada posisi Set jarum dial gage pada posisi nol dengan cara memutar outer ringnol dengan cara memutar outer ring 6.
6. Masukkan replecement rod kedalam lubang (silinder ), Masukkan replecement rod kedalam lubang (silinder ), goyangkan tangkai bore gage ke goyangkan tangkai bore gage ke kanankanan dan kekiri sampai diperoleh penyimpangan terbesar ( posisi tegak lurus )
dan kekiri sampai diperoleh penyimpangan terbesar ( posisi tegak lurus ) 7.
7. Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukkan dial gage.Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukkan dial gage. 8.
8. Apabila penyimpangan jarum dial gage :Apabila penyimpangan jarum dial gage : a)
a) disebelah kanan nol : diameter silinder = 76disebelah kanan nol : diameter silinder = 76
–
–
penuimpangan penuimpangan b)b) disebelah kiri nol : diameter silinder = 76 + disebelah kiri nol : diameter silinder = 76 + penyimpanganpenyimpangan
Pada saat memasang dial gauge yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : Pada saat memasang dial gauge yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau
Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau tegak lurus measuring point.tegak lurus measuring point. Spindle dimasukkan ke dalam batangnya kira-kira
Spindle dimasukkan ke dalam batangnya kira-kira setengah dari langkahnya.setengah dari langkahnya.
Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan measuring point. Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan measuring point.
Cara menentukan ke ovalan
Cara menentukan ke ovalan silindersilinder a.
a. Pertama tentukan sumbuPertama tentukan sumbu X X dan sumbu dan sumbu YY dari silinder (seperti pada gambar di atas)dari silinder (seperti pada gambar di atas) b.
b. Kemudian bagi silinder menjadi 3 bagian yaitu bagian atas (TOP), bagian tengah Kemudian bagi silinder menjadi 3 bagian yaitu bagian atas (TOP), bagian tengah (CENTER),(CENTER), dan bagian bawah (DEEP) (seperti pada
dan bagian bawah (DEEP) (seperti pada gambar)gambar) c.
c. Kemudian ukur sumbu X dan Y dari masing-masing bagianKemudian ukur sumbu X dan Y dari masing-masing bagian d.
d. Misalkan diperoleh hasil pengukuran bagian atas (TOP) silinder sumbu X = Misalkan diperoleh hasil pengukuran bagian atas (TOP) silinder sumbu X = 80.75 mm dan80.75 mm dan sumbu Y =
sumbu Y = 80.73 mm, maka keovalannya silinder bagian atas 80.73 mm, maka keovalannya silinder bagian atas adalah 80.75adalah 80.75
–
–
80.73 mm = 80.73 mm = 0.02 mm0.02 mm e.
e. Lanjutkan pengukuran untuk bagian tengah Lanjutkan pengukuran untuk bagian tengah (CENTER) dan bagian Bawah (DEEP)(CENTER) dan bagian Bawah (DEEP) Cara menentukan Ketirusan Silinder
Cara menentukan Ketirusan Silinder a.
a. Ketirusan adalah selisih ukuran antara silinder bagian atas dengan silinder bagian bawahKetirusan adalah selisih ukuran antara silinder bagian atas dengan silinder bagian bawah atau sebaliknya
atau sebaliknya b.
b. Untuk menentukan ketirusan silinder, bisa diambil dari keovalan masing-masing bagianUntuk menentukan ketirusan silinder, bisa diambil dari keovalan masing-masing bagian pada TOP, CENTER dan DEEP silinder
pada TOP, CENTER dan DEEP silinder c.
c. Misalkan, keovalan silinder bagian atas adalah 0.02 mm Misalkan, keovalan silinder bagian atas adalah 0.02 mm dan bagian bawah silinder adalahdan bagian bawah silinder adalah 0.01 mm, maka ketirusannya adalah 0.02
CARA MENGKALIBRASI CARA MENGKALIBRASI
Set Out side micrometer sesuai dengan standar pengukuranSet Out side micrometer sesuai dengan standar pengukuran
Fungsikan lock clamFungsikan lock clam
Masukkan rod pengukur ke dalam out side micrometer (seperti gambar )Masukkan rod pengukur ke dalam out side micrometer (seperti gambar )
Set jarum panjang padaangka nolSet jarum panjang padaangka nol
CARA MENDAPATKAN NILAI STANDAR PENGUKURAN CARA MENDAPATKAN NILAI STANDAR PENGUKURAN
Menentukan panjang rod Menentukan panjang rod
Panjang rod = nilai standar pengukuran + ( 0,5 ~ 1,0 mm )Panjang rod = nilai standar pengukuran + ( 0,5 ~ 1,0 mm )
Standar pengukuran didapat dari pengukuran silinder boreStandar pengukuran didapat dari pengukuran silinder bore
Standar pengukuran, diukur menggunakan vernier caliperStandar pengukuran, diukur menggunakan vernier caliper
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, pembacaan Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, pembacaan dilakukan dengan tanpa melepasdilakukan dengan tanpa melepas
caliper dari silinder bore caliper dari silinder bore Fungsi stadar
Fungsi stadar pengukuranpengukuran
Sebagai dasar untuk memilih panjang Replacement rodSebagai dasar untuk memilih panjang Replacement rod
Standard pengukuran berfungsi sebagai awal untuk mulai Standard pengukuran berfungsi sebagai awal untuk mulai menghitung “ Berapa “ besarnya kemenghitung “ Berapa “ besarnya keausanausan
dari silinder dari silinder
HASIL PENGUKURAN CARA MELAKUKAN PENGUKURAN HASIL PENGUKURAN CARA MELAKUKAN PENGUKURAN
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang benar maka goyangkan batang cylinder bore Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang benar maka goyangkan batang cylinder bore hinggahingga
mendapatkan pengukuran terkecil. mendapatkan pengukuran terkecil.
Pengukuran bagian atas diambil 10Pengukuran bagian atas diambil 10 – – 12 mm dari permukaan atas silinder blok 12 mm dari permukaan atas silinder blok
Pengukuran pada bagian bawah kiraPengukuran pada bagian bawah kira – – kira 10 kira 10 – – 12 mm dari bawah silinder blok 12 mm dari bawah silinder blok
Pengukuran dilakukan pada 3 posisi atas, tengah & bawah Pembacaan diambil pada jarum panjangPengukuran dilakukan pada 3 posisi atas, tengah & bawah Pembacaan diambil pada jarum panjang
paling jauh bergerak ke arah kanan paling jauh bergerak ke arah kanan
HASIL PENGUKURAN HASIL PENGUKURAN Cara membaca dial Cara membaca dial
Jika jarum panjang bergerak searah jarum jam, maka besarnya nilai hasil pengukuran adalah = standar Jika jarum panjang bergerak searah jarum jam, maka besarnya nilai hasil pengukuran adalah = standar pengukuran -- berapa kolom y
pengukuran -- berapa kolom yang ditunjuk jarum panjangang ditunjuk jarum panjang Jika jarum panjang bergerak berlawanan arah jarum jam, nila
Jika jarum panjang bergerak berlawanan arah jarum jam, nila i pengukuran = standar pengukuran + berapai pengukuran = standar pengukuran + berapa kolom yang ditunjuk jarum panjang
kolom yang ditunjuk jarum panjang Menentukan keovalan / tirus Menentukan keovalan / tirus
Keovalan ditentukan oleh selisih ukuran arah A & B Keovalan ditentukan oleh selisih ukuran arah A & B
Jika A tidak sama dengan B maka silinder dinJika A tidak sama dengan B maka silinder dinyatakan ovalyatakan oval