• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Smailing Tour pertama kali didirikan pada 10 Juli 1976 oleh penemu nya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Smailing Tour pertama kali didirikan pada 10 Juli 1976 oleh penemu nya"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

58

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Perusahaan

4.1.1. Sejarah Perusahaan

Smailing Tour pertama kali didirikan pada 10 Juli 1976 oleh penemu nya yakni Bapak Rudy Akili. Kata “Smailing” memang sengaja ditulis demikian untuk mengadaptasi pengucapan dari Indonesia. Smailing Tour memulai bisnisnya dengan penjualan tiket pesawat saja. Dalam kurun waktu dua tahun, kantor Smailing Tour menjadi seolah terlalu kecil untuk bisnis nya yang berkembang begitu pesat. Akhirnya sebuah kantor tiga lantai diakomodasikan sebagai tempat berkembangnya aktivitas perusahaan, dan Smailing Tour mulai memperkenalkan paket-paket tur dalam dan luar negeri. Dalam waktu satu tahun sejak saat itu, yakni pada tahun 1979, Smailing Tour menerima status IATA nya dan untuk sekali lagi kantor Smailing

Tour bermigrasi ke lokasi yang lebih besar, yakni di Jl. Hayam Wuruk no.2, Jakarta

Pusat.

Kantor-kantor cabang Smailing Tour mulai dibuka untuk menjangkau daerah-daerah strategis di sekitar Jakarta. Cabang The Setiabudi Building didirikan pada tahun 1982, diikuti oleh Bukit Duri Plaza dan Skyline Building pada tahun 1989. Raja Plaza dan Plaza Indonesia ditambahkan pada tahun 1990. Pada tahun 1995, Pondok Indah Mall, Menara Mulia, Cilandak Commercial Estate dan yang terbaru, Times Square Building dan Bursa Efek Jakarta ditambahkan sebagai oulet-outlet Smailing Tour. Kantor di Bali dibuka pada tahun 1988 untuk mempromosikan operasi tur inbound.

(2)

Pada 1993, Smailing Tour mengambil langkah besar untuk memindahkan kantor mereka ke Jl. Majapahit no 28, yang saat ini merupakan kantor pusat dari Smailing Tour. Namun langkah besar yang dimaksud bukan hanya karena Smailing

Tour pindah ke sebuah gedung yang lebih besar lagi, namun ini menandakan

dimulainya era baru. Citra perusahaan ditata ulang dan logo baru pun diluncurkan. Fasilitias-fasilitas modern diinstalasikan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih efisien kepada konsumen. Sementara itu, untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada para pelanggannya di corporate travel, Smailing Tour pada tahun 2007 mengakuisisi American Express Travel.

Kini Smailing Tour didukung oleh lebih dari 500 orang karyawan yang berpengalaman dan berdedikasi, tersebar di kantor pusat, tujuh kantor cabang, dan counter 24 jam. Smailing Tour yang awalnya hanya sebagai agen penjualan tiket pesawat domestik dan internasional, kini melayani penjualan paket-paket tur ke berbagai daerah tujuan wisata dalam dan luar negeri, pemesanan hotel di seluruh dunia, pengurusan dokumen perjalanan, transportasi, airport handling, asuransi perjalanan, hingga mengorganisir MICE ( Meeting, Incentive, Convention, and

Exhibition). Saat ini Smailing Tour terdaftar sebagai anggota dari IATA (Internatonal

Air Transport Association), ASITA (Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies), ASTINDO (Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan) serta PATA (Pacific Asia Travel Association).

(3)

4.1.2. Produk dan Servis

Gambar 4.1 Produk dan Servis (1)

(4)

Gambar 4.3 Produk dan Servis (3)

(5)

4.1.3. Struktur Organisasi

Gambar 4.5 Struktur Organisasi

4.1.4. Visi dan Misi Organisasi

Vision

To become the leading travel company in Indonesia

Visi

Menjadi perusahaan travel terkemuka di Indonesia

Mission

To become the leader in market share

To become the icon of Indonesian travel industry brand awareness for customers

(6)

To become the most profitable travel company

To become the best working place

To be known as the most creative and innovative company

Misi

Menjadi pemimpin di pangsa pasar

Menjadi ikon brand awareness untuk kepuasan konsumen di indurstri travel Indonesia

Menjadi perusahaan travel yang paling menguntungkan

Menjadi tempat bekerja yang terbaik

Untuk dikenal sebagai perusahaan yang paling kreatif dan inovatif

4.1.5. Logo Perusahaan

Gambar 4.6 Logo Smailing Tour

4.2. Penyajian Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelatif (eksplanatif) yang berarti penelitian ini menguji hubungan antara dua variable yang

(7)

dihipotesiskan. Pendekatan kuantitatif berarti menguji hubungan antara variable X (bebas) terhadap variable Y (terikat) menggunakan beberapa pengujian menggunakan SPSS 20 untuk windows terhadap data-data hasil kuesioner yang telah dikumpulkan.

Penelitian ini menguji respon dari 100 sampel dari 1371 orang, terkait pengaruh media sosia Facebook terhadap peningkatan citra positif Smailing Tour.

4.2.1. Profil Responden

Pada bagian ini peneliti akan menyajikan hasil data responden berdasarkan jenis kelamin, status, pendidikan terakhir, serta pekerjaan dari 100 orang responden yang telah mengisi kuesioner penelitian ini. Berikut data para responden tersebut.

4.2.1.1. Profil responden berdasarkan jenis kelamin

Kuesioner ini disebarkan kepada 100 orang dengan perbedaan jenis kelamin, laki dan perempuan. Berikut hasil klasifikasi jumlah responden laki-laki dan perempuan yang telah mengisi kuesioner:

(8)

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.1 Tabel Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Gambar 4.7 Grafik Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frequency Percentage Valid Percentage Cumulative Percentage Valid Laki-Laki (L) 52 52 52 52 Perempuan (P) 48 48 48 100.0 Total 100 100.0 100.0

(9)

Hasil klasifikasi profil responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dan gambar 4.7, dimana dinyatakan bahwa dari 100 orang terdapat 52 orang atau 52% dari responden berjenis kelamin laki-laki, sedangkan terdapat 48 orang atau 48% responden yang berjenis kelamin perempuan. Hasil ini menunjukkan bahwa jumlah likers Facebook Fan Page Smailing Tour seimbang dalam hal perbedaan jenis kelamin

4.2.1.2. Profil responden berdasarkan pendidikan terakhir

Kuesioner ini disebarkan kepada 93 orang dengan pendidikan terakhir yang dibagi menjadi lima kategori, yaitu SD, SMP, SMA, S1 atau S2. Berikut hasil klasifikasi responden berdasarkan pendidikan terakhirnya:

Pendidikan Terakhir Frequency Percentage Valid Percentage Cumulative Percentage Valid SD SMP SMA S1 1 2 36 46 1 2 36 46 1 2 36 46 1 3 39 85 S2 15 15 15 100.0 Total 100 100.0 100.0

(10)

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.2 Tabel Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Gambar 4.8 Grafik Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Hasil klasifikasi responden berdasarkan pendidikan terakhir menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, terdapat 1 orang dengan pendidikan terakhir SD 1 orang atau 1%, 2 orang atau 2% pendidikan terakhirnya SMP, 36 orang atau 36% pendidikan terakhirnya SMA, 46 orang atau 46% pendidikan terakhirnya S1, dan 15 orang atau 15% dengan pendidikan terakhir S2.

4.2.1.3. Profil responden berdasarkan status pernikahan

Klasifikasi status pernikahan responden penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu menikah dan belum menikah. Berikut data tabel dan grafik yang memuat hasil status pernikahan 100 orang responden:

(11)

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.3 Tabel Klasifikasi Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Gambar 4.9 Grafik Klasifikasi Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Status Pernikahan Frequency Percentage Valid Percentage Cumulative Percentage Valid Menikah 23 23.0 23.0 23.0 Belum Menikah 77 77.0 77.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

(12)

Hasil klasifikasi responden berdasarkan status pernikahan menunjukkan bahwa dari 100 orang responden terdapat 23 orang atau 23% yang telah berstatus menikah dan 77 orang atau 77% yang berstatus belum menikah.

4.2.1.4. Profil responden berdasarkan pekerjaan

Klasifikasi pekerjaan responden penelitian ini dibagi menjadi enam kategori, yaitu pegawai sawasta, pegawai negeri, wiraswasta, pelajar/mahasiswa, ibu rumah tangga, dan lainnya. Berikut data dan tabel yang memuat kategori pekerjaan dari 93 responden:

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.4 Tabel Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frequency Percentage Valid Percentage Cumulative Percentage

Valid Pegawai Swasta 26 26 26 26

Pegawai Negeri 4 4 4 30

Wiraswasta 23 23 23 53

Pelajar/mahasiswa 30 30 30 83

90 100 Ibu Rumah Tangga

Lainnya Total 7 10 100 7 10 100 7 10 100

(13)

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Gambar 4.10 Grafik Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Hasil klasifikasi responden berdasarkan pekerjaan responden menunjukkan bahwa dari 100 orang terdapat 26 orang atau 26% responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta, 4 orang atau 4% responden yang berprofesi sebagai pegawai negeri, 23 orang atau 23% responden yang berprofesi sebagai wiraswasta, 30 orang atau 30% responden adalah pelajar/mahasiswa, 7 orang atau 7% yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, dan 10 orang atau 10% mempunyai profesi di luar yang tersedia dalam kuesioner.

4.3. Pengolahan dan Pembahasan Data Penelitian

4.3.1. Uji Validitas

Uji validitas menguji keabsahan atau akurasi kuesioner yang telah disebar kepada 93 orang responden untuk menguji pengaruh media sosial Facebook terhadap

(14)

peningkatan citra positif Smailing Tour. Kuesioner yang memuat 15 pertanyaan diuji validitas nya melalui SPSS 20 untuk windows, dengan membandingkan r hasil perhitungan SPSS dengan r tabel. R tabel diperoleh melalui perhitungan derajat kebebasan dan penentuan tingkat signifikansi, dimana dalam penelitian ini diperoleh derajat kebebasan sebesar 98 dengan 0.1 sebagai tingkat signifikansi. Berdasarkan penetuan derajat kebebasan tersebut dan tingkat signifikansi yang telah ditentukan oleh peneliti, maka diperoleh r tabel sebesar 0.1654 Maka hasil uji validitas terhadap kuesiobner dalam penelitian ini adalah:

Uji Validitas Pengaruh Media Sosial Facebook

No Pernyataan Nilai r Tabel Ket

1 Facebook Fan Page Smailing Tour menyajikan

informasi yang beragam seputar destinasi wisata dunia.

.611 .1654 Valid

2 Informasi - informasi yang ada di Facebook

Fan Page Smailing Tour membantu saya

menentukan destinasi wisata yang ingin saya kunjungi

.570 .1654 Valid

3 Informasi seputar paket-paket wisata yang ditawarkan Smailing Tour lewat Facebook Fan

Page-nya jelas, singkat, dan akurat

.512 .1654 Valid

4 Facebook Fan Page Smailing Tour ter-update

dengan promo-promo terbaru yang mereka miliki

(15)

5 Facebook Fan Page Smailing Tour sangat

mengedukasi saya seputar tempat-tempat liburan di seluruh dunia

.483 .1654 Valid

6 Setelah menyimak Facebook Fan Page Smailing Tour, saya mengetahui destinasi-destinasi wisata dunia yang belum saya ketahui sebelumnya

.544 .1654 Valid

7 Tips-tips seputar liburan yang dibagikan

Facebook Fan Page Smailing Tour menambah

wawasan saya seputar perjalanan wisata

.513 .1654 Valid

8 Saya menikmati waktu yang saya gunakan untuk membaca artikel-artikel yang dimuat di

Facebook Fan Page Smailing Tour

.529 .1654 Valid

9 Saya menikmati waktu yang saya gunakan untuk menyimak gambar dan sapaan-sapaan rutin yang dimuat di Facebook Fan Page Smailing Tour

.537 .1654 Valid

10 Saya menjadi tertarik untuk mengunjungi suatu daerah wisata setelah membaca postingan Smailing Tour di Facebook Fan Page nya

.531 .1654 Valid

11 Saya menjadi tertarik untuk bertanya seputar paket tur yang ditawarkan Smailing Tour lewat

(16)

akun Facebook Fan Page nya

12 Facebook Fan Page dari Smailing Tour

membantu saya untuk lebih memilih Smailing

Tour dibanding perusahaan Tour and travel

lainnya

.318 .1654 Valid

13 Tulisan dan gambar yang dimuat di halaman akun Smailing Tour membuat saya tertarik untuk melakukan pemesanan paket tur

.345 .1654 Valid

14 Saya merasa nyaman untuk mengajukan pertanyaan dan komentar di akun Facebook

Fan Page Smailing Tour

.277 .1654 Valid

15 Facebook Fan Page Smailing Tour memiliki

kesan yang ramah dengan rutinnya sapaan-sapaan yang unik dan menarik

.241 .1654 Valid

16 Facebook Fan Page Smailing Tour menjadi

sebuah komunitas yang dapat saling berbagi informasi dan cerita seputar pengalaman tur nya bersama Smailing Tour atau seputar destinasi-destinasi wisata.

.258 .1654 Valid

(17)

Uji Validitas Citra Smailing Tour

No Pernyataan Nilai r Tabel Ket

17 Saya semakin mengenal Smailing Tour lewat kehadiran akun Facebook Fan Page dari Smailing Tour

.536 .1654 Valid

18 Saya mengetahui adanya perbedaan jenis-jenis paket tur yang ditawarkan Smailing Tour melalui Facebook Fan Page nya

.499 .1654 Valid

19 Saya mengenal Smailing Tour sebagai salah satu perusahaan jasa travel terbaik di Indonesia

.598 .1654 Valid

20 Ketika orang berbicara tentang perusahaan

Tour and travel, nama Smailing Tour menjadi

yang pertama saya ingat

.534 .1654 Valid

21 Facebook Fan Page Smailing Tour cukup mewakili citra Smailing Tour sebagai salah satu perusahaan Tour and travel terbesar di Indonesia

.590 .1654 Valid

(18)

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Citra Smailing Tour B erdasark an hasil uji validitas pada tabel 4.5 dan tabel 4.6, didapat kan hasil bahwa pengaruh media sosial Facebook sebagai variabel x dinyatakan valid, begitu pula dengan citra Smailing Tour sebagai variabel y, keduanya dinyatakan valid.

4.3.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana kuesioner dalam penelitian ini dapat dipercaya atau diandalkan sebagai sebuah alat ukur. Melalui perhitungan cronbach alpha lewat program SPSS 20 untuk windows, peneliti mendapatkan hasil koefisien cronbach alpha nya adalah sebagai berikut:

merekomendasikan pengguna Facebook lainnya untuk iut menyukai Facebook Fan

Page Smailing Tour.

23 Saya lebih menyukai review destinasi wisata yang dimuat di Facebook Fan Page Smailing

Tour dibanding perusahaan Tour and travel

lainnya.

.506 .1654 Valid

24 Facebook Fan Page Smailing Tour

memotivasi saya untuk merekomendasikan Smailing Tour sebagai penyedia jasa Tour

and travel kepada orang lain

.491 .1654 Valid

25 Facebook Fan Page Smailing Tour memotivasi saya untuk memililih liburan dengan paket tur daripada perencanaan personal

(19)

Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha Variabel X

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha Variabel X

Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha Variabel Y

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha Variabel Y

Berdasarkan data pada tabel 4.7 dan tabel 4.8 didapatkan hasil koefisien

Cronbach’s Alpha pada variabel X adalah 0.837 dan 0.817 pada variabel Y. Pada

tabel tingkat koefisien Cronbach’s Alpha, keduanya termasuk dalam interval 0.8< α ≤0.9 yang berarti, baik variabel X maupun variabel Y memiliki tingkat reliabilitas dalam kategori reliabilitas baik.

4.3.3. Uji Normalitas

Normalitas dalam penelitian ini akan menunjukkan bahwa data-data yang diperoleh dari hasil kuesioner benar-benar mewakili populasi, maka dapat dikatakan

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .837 16 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .817 9

(20)

bahwa uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dari hasil penelitian ini benar-benar terdistribusi secara normal dalam populasi. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan pembacaan hasil output dari QQ Plot.

Hasil Uji Normalitas Variabel X

Sumber:Kuesioner yang tekah diolah

(21)

Hasil Uji Normalitas Variabel Y

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Gambar 4.12 Grafik QQ Plot Hasil Uji Normalitas Variabel Y

Berdasarkan kedua grafik QQ Plot pada gambar 4.11 dan 4.12 maka dapat disimpulkan bahwa baik variabel x maupun variabel y memiliki distribusi yang normal, terlihat dari titik-titik yang sebagian besar berada pada garis linier nya.

4.3.4. Koefisien Korelasi

Sebelum menentukan pengaruh antara variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y), peneliti melakukan pengujian keterkaitan antara dua variabel terlebih dahulu. Uji koefisien korelasi dalam penelitian ini melakukan pengukuran hubungan antara media sosial Facebook terhadap peningkatan citra positif Smailing Tour.

(22)

Analisa dilakukan dengan analisa korelasi Pearson Product Moment pada SPSS 20 untuk windows, untuk menentukan tingkat asosiasi duat set variabel, yang mana dalam penelitian ini adalah media sosial Facebook sebagai variabel X dan peningkatan citra positif Smailing Tour sebagai variabel Y. Berikut hasil pengujiannya:

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Korelasi Variabel X dan Y

Hasil uji koefisien korelasi yang telah dilakukan menunjukkan angka 0.400 sebagai nilai korelasi antara media sosial Facebook sebagai variabel X dalam penelitian ini dan peningkatan citra positif Smailing Tour sebagai variabel Y. Berdasarkan tabel 3.4, yakni tabel nilai hubungan korelasi maka dapat disimpulkan bahwa korelasi antara media sosial Facebook dengan peningkatan citra positif Smailing Tour memiliki korelasi yang cukup kuat.

4.3.5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dalam penelitian ini akan mengukur besar kecilnya sumbangan media sosial Facebook sebagai variabel bebasnya terhadap peningkatan

Correlations VAR00001 VAR00002 VAR00001 Pearson Correlation 1 .400** Sig. (2-tailed) .000 N 100 100 VAR00002 Pearson Correlation .400** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 100 100

(23)

citra positif

Smailing Tour

sebagai variabel

terikat, yang

dinyatakan dalam bentuk persentase. Berikut tabelnya:

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan data tersebut, diperleh hasil sebagai berikut: KD = r2 x 100%

KD = (0.400)2 x 100% KD = 16%

Dengan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media sosial Facebook sebagai variabel X memiliki sumbangan terhadap peningkatan citra positif Smailing Tour sebesar 16%, dan sisanya sebesar 84% merupakan faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

4.3.6. Analisis Regresi

Setelah memperoleh hasil bahwa variabel X memiliki hubungan atau korelasi dengan variabel Y , maka selanjutnya adalah menguji pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Pada penelitian ini telah diperoleh bahwa media sosial

Facebook memiliki korelasi terhadap peningkatan citra positif Smailing Tour, maka

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .400a .160 .151 4.16903

(24)

selanjutnya lewat program SPSS 20 untuk windows, peneliti melakukan analisis regresi. Maka berikut hasil analisis regresinya:

Tabel Koefisien Regresi

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Regresi

Berdasarkan tabel 4.14 maka persamaan regresi sederhana pada penelitian ini adalah:

Y = a + bX

Y = 18.757 + 0.257X

Persamaan regresi linier sederhana di atas menunjukkan dimana Y adalah variabel terikat nya yakni Peningkatan Citra Positif Smailing Tour, sedangkan X adalah variabel bebas nya yaitu Media Sosial Facebook. Persamaan tersebut menunjukkan hasil dimana konstan 18.757 menyatakan bahwa jika Media Sosial

Facebook adalah sama dengan 0, maka Peningkatan Citra Positif Smailing Tour

adalah sebesar 18.757. Namun jika Media Sosial Facebook naik satu satuan maka

Model Unstandardized Coefficients B Std. Error 1

(Constant) 18.757 3.679

(25)

Peningkatan Citra Positif Smailing Tour akan naik sebesar 0.257 kali satu satuan ditambah 18.757, dan sebaliknya jika turun satu satuan.

Hasil ini membuktikan tidak hanya adanya korelasi yang cukup kuat terkait Media Sosial Facebook terhadap peningkatan citra positif Smailing Tour, namun juga pengaruh yang positif antara media sosial Facebook dengan peningkatan citra positif Smailing Tour.

4.3.7. Uji t

Uji t dilakukan untuk nmenguji seberapa signifikan pengaruh variabel x terhadap variabel y, dimana dalam penelitian ini adalah menguji signifikansi pengaruh media sosial Facebook terhadap peningkatan citra positif Smailing Tour. Uji t dilakukan melalui program SPSS 20 untuk windows untuk mendapatkan nilai t hitungnya, kemudian t-hitung tersebut akan dibandingkan dengan t-tabel. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, dan Ha ditolak, sedangkan jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, dan Ha diterima. Kriteria pengujian ke-dua adalah dengan membandingkan probabilitas nilai t atau signifikansinya. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,1, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Atau jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,1, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. (Priyanto, 2008)

Tabel t-hitung dan Sig.

Sumber: Kuesioner yang telah diolah

Model t Sig.

1 (Constant) 5.098 .000

(26)

Tabel 4.12 Hasil Uji-t

Berdasarkan hasil t hitung yang terhdapat pada tabel 4.15 nilai t untuk constant adalah 5.098 dan untuk total X sebagai media sosial Facebook nilainya 4.315, dimana keduanya memiliki nilai yang lebih besar dari t-tabel nya. Sebelumnya telah didapatkan hasil pada t tabel untuk df 98 dan signifikansi 0.1, nilai t tabel nya adalah 1.660. Maka berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Selain itu, hasil signifikansi yang diperoleh lewat uji-t pada SPSS, didapatkan hasil signifikansi variabel X nya adalah 0.000 dimana nilai tersebut < 0.1 yang terdapat pada tabel 4.15, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara media sosial Facebook sebagai variabel X terhadap peningkatan citra positif Smailing Tour sebagai variabel Y nya.

Gambar

Gambar 4.2 Produk dan Servis (2)
Gambar 4.4 Tipe Paket Tur Smailing Tour
Gambar 4.5 Struktur Organisasi
Gambar 4.7 Grafik Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelami n Jenis Kelamin Frequency  Percentage Valid Percentage  Cumulative Percentage Valid  Laki-Laki (L) 52 52 52 52 Perempuan (P) 48 48 48 100.0 Total 100 100.0 100.0
+7

Referensi

Dokumen terkait