Penyusunan Cetak Biru
Pengembangan Sistem Penerbitan SBN
Ritel Secara Online
Kementrian Keuangan Gd Frans Seda Jl Wahidin No 1
LATAR BELAKANG
•
Meskipun penjualan SBN Ritel menunjukkan prospek pengembangan
yang semakin baik, ada beberapa hal yang masih perlu mendapat
perhatian
•
Rata rata pembelian per investor masih relatif tinggi yang
mencerminkan konsentrasi yang tinggi kepemilikan SBN Ritel, sehingga
kurang mencerminkan karakteristik ritel dari instrumen tersebut.
•
Sebaran investor per wilayah relatif masih kurang merata, data
menunjukkan pemesanan di pasar perdana didominasi investor dari DKI
Jakarta.
•
Agen penjual lebih memprioritaskan nasabah prioritas masing-masing,
sehingga upaya perluasan basis investor belum tercapai secara optimal.
TUJUAN STUDI
1. Kebutuhan bisnis proses terkait dengan implementasi penerbitan SBN Ritel
secara online.
2. Perubahan strategi pemasaran dan pengembangan pasar SBN Ritel, terkait
dengan perubahan mekanisme penerbitan SBN Ritel.
3. Regulasi yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan dan
implementasi sistem penerbitan SBN ritel secara online.
4. Kebutuhan arsitektur sistem serta spesifikasi kebutuhan teknis yang sesuai
dengan standar dari international best practice terkait dengan pengembangan
dan implementasi sistem penerbitan SBN Ritel secara online.
5. Analisis mengenai tahapan, periode waktu dan estimasi biaya yang
dibutuhkan untuk pengembangan dan implementasi penerbitan SBN Ritel
secara online.
HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Model bisnis proses untuk pemasaran SBN Ritel secara online.
2. Rekomendasi strategi pemasaran SBN Ritel secara online serta karakteristik
investor yang berpotensi menjadi investor SBN Ritel.
3. Rekomendasi kebijakan dan peraturan yang dapat mendukung
pengembangan dan implementasi sistem penerbitan SBN ritel secara
online.
4. Rancangan sistem serta kebutuhan teknis dari pengembangan sistem SBN
Ritel secara online untuk kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang.
5. User requirement aplikasi penerbitan SBN ritel secara online yang sesuai
dengan standard dari Kementerian Keuangan.
6. Skenario tahapan, timetable dan estimasi biaya dari pengembangan dan
implementasi sistem pemasaran SBN Ritel secara online.
ANALISIS PERATURAN DAN PERUNDANGAN
PERATURAN RUJUKAN YANG BERLAKU
Peraturan OJK 77/POJK.01/2016 Peraturan Menteri Keuangan
32/PMK.05/2014 42/PMK.08/2014 Peraturan Dirjen Perbendaharaan Per-43/PB/2014
Peraturan Dirjen Anggaran Per-6/AG/2016
Penyesuaian Peraturan OJK
Peraturan Dirjen Tentang Mekanisme SBN Ritel Online
Peraturan Dirjen Tentang Mekanisme Penetuan Agen Penjual
Peraturan Kementerian Keuangan Tentang Produk SBN Ritel Online
Peraturan Dirjen Tentang Pembayaran SBN Ritel Online
PERBANDINGAN INSTRUMENT
NO STRUKTUR PRODUK AMERIKA SERIKT AFRIKA SELATAN 1 Jenis obligasi Tradable dan Non Tradeable Non Tradeable
2 Jenis kupon Zero CoponFixed rate Floating Rate
Ada dua jenis SBN ritel RSA di Afrika Selatan, yaitu yang memiliki kupon Tetap dan kupon
Mengambang
3 Frekuensi penerbitan Periodik Setiap saat
4 Minimum pembelian $100 (T-Bill, T-Notes, T-Bonds, FRN)$25 EE Saving Bonds
$50 I Saving Bonds R1.000,00
5 Harga satuan per unit $ 100 (T-Bill, T-Notes, T-Bonds, FRN)$25 EE Saving Bonds
$50 I Saving Bonds R1.000,00
6 Maksimum pembelian
$ 5 Million (T-Bill, T-Notes, T-Bonds, FRN)
$10.000,00 (EE Saving Bond, I Saving Bonds)
R1.000.000,00
7 Tenor
T-Bills (<52 Minggu)
T-Notes (2, 3, 5, 7, and 10 Tahun) T-Bonds, EE Saving Bonds, I Saving
2 tahun, 3 tahun, 5 tahun untuk SBN yang memiliki kupon tetap 3 tahun, 5 tahun dan 10 tahun
STRATEGI MARKETING
SBN RITEL ONLINE
PEMBAHASAN MENGENAI :
SEGMENTASI &
KARAKTERISTIK
Segmentasi dari Produk SBN Ritel saat ini dibagi menjadi 2 Kelompok besar: (1) Investor dan (2) Non-Investor. Tujuan dari segmentasi adalah untuk memudahkan proses
pemasaran SBN Ritel Online.
INTERNET & ONLINE
MARKETING
Dengan membahas keadaan pengguna Internet di
Indonesia, penentuan strategi marketing bagi SBN Ritel
Online diharapkan akan tepat
sasaran.
DETAIL PRODUK
Perbandingan dengan
Reksadana untuk menentukan harga produk yang kompetitif jika dibandingkan instrumen investasi keuangan lain.
INOVASI SBN RITEL
ONLINE
Inovasi produk SBN Ritel
Online dibutuhkan untuk
INOVASI SBN
RITEL ONLINE
•
SBN Ritel Online adalah
model bisnis penawaran
dan pembelian SBN melalui
sebuah aplikasi online yang
INOVASI SBN RITEL ONLINE
•
Inovasi yang
dilakukan adalah
inovasi pada
proses dan
platform.
•
Pada bagian
proses, investor
bisa langsung
memesan SBN
tanpa melalui
agen, meskipun
para investor tetap
menggunakan
akun dana yang
dikelola oleh agen.
•
Pada bagian
platform, terjadi
transformasi dari
offline platform
menjadi online
platform sehingga
SBN Ritel bisa
dipesan kapanpun
dan di manapun.
Inclusive innovation or growth is:
“the development and implementation of new ideas, which
aspire to
create opportunities
that enhance social and
economic well being for disenfranchised members of society”
(George, McGahan and Prabhu, 2012)
Inovasi ini berkaitan dengan
inklusivitas :
Inovasi SBN Online
memungkinkan
Kemenkeu untuk
menjangkau
segmen
yang
selama ini tidak bisa
dijangkau secara
ekonomis oleh agen.
•
Investor: Memberikan informasi mengenai opsi pembelian SBN melalui aplikasi
SBN Online dengan penekanan pada fleksibilitas proses pemesanan dan
memberikan edukasi tentang penggunaan SBN Online (memberikan
pengalaman akses yang menyenangkan).
•
Investor non-SBN: menginformasikan kelebihan SBN, yakni: dijamin oleh
pemerintah, struktur produk menarik dan fleksibilitas proses pemesanan
melalui SBN Online yang tidak dimiliki oleh instrumen lainnya, serta
mengenalkan SBN Online itu sendiri.
•
Investor potensial, belum punya instrumen: meningkatkan awareness
tentang keberadaan SBN, menginformasikan kelebihan SBN, yakni: dijamin
pemerintah, struktur produk menarik dan fleksibilitas proses pemesanan
melalui SBN Online yang tidak dimiliki oleh instrumen lainnya dan
mengenalkan aplikasi SBN Online.
SEGMENTASI CUSTOMER SBN RITEL DAN
STRATEGI MARKETING
1. Karakteristik
“Investor SBN”
Geografis
Demografis
Profil
Pekerjaan
KESIMPULAN KARAKTERISTIK INVESTOR
SBN RITEL:
Investor eksisting dari SBN Ritel ini didominasi oleh
investor-investor yang telah berumur lebih dari 25 tahun. Profesi dari
investor tersebut sudah secara spesifik didominasi oleh pegawai
swasta, wiraswasta dan Ibu Rumah Tangga.
Oleh karena itu, berdasarkan karakteristiknya:
•
Fokus di Pulau Jawa dan Sumatera (khususnya Sumatera Utara)
•
Fokus di kelompok usia 25 tahun ke atas
2. Karakteristik
BERDASARKAN LAPORAN KSEI (8 JUNI 2017) :
•
Dari total 1.000.289 pemilik SID, hanya ada 117.816 pemilik SID
yang berinvestasi di SBN (11.8%). Sebanyak 88.2% lainnya tidak
berinvestasi di SBN.
•
Instrumen lainnya:
•
Saham/Efek bersifat utang dimiliki oleh 580.685 investor
(58%)
•
Reksadana dimiliki oleh 523.309 investor (52.3%)
•
Saham Warkat dimiliki oleh 1.638 investor (0.13%)
Sumber:
http://www.ksei.co.id/files/uploads/press_releases/press_file/id-HASIL PENELITIAN 2009 :
Keterangan: 1: 19-24 tahun 2: 25-35 tahun 3: 36-45 tahun 4: 45-55 tahun 5: >55 tahun Keterangan: 1: Mahasiswa 2: TNI/Polri 3: PNS 4: Peg. Swasta 5: WiraswastaPendapatan yang disisihkan per bulan: 1: < 500 ribu
2: 500 ribu – 1 Juta 3: 1 Juta – 3 Juta 4: 3 Juta – 5 Juta 5: > 5 Juta