• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KASUS empiema

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KASUS empiema"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS

 No. ID Peserta

 No. ID Peserta ::  Nama Peserta

 Nama Peserta : dr. Ricco : dr. Ricco Aditya PradanaAditya Pradana  No. ID W

 No. ID Wahana ahana ::  Nama W

 Nama Wahana ahana : RSUD Cilegon: RSUD Cilegon To

Topik pik : : mpiema mpiema Par!Par! Ta

Tanggal nggal "as!s "as!s : : #$ #$ April April %&#'%&#'  Nama Pasien

 Nama Pasien : : Tn. (Tn. ( No. Rekam )edis : &*.#%.%+No. Rekam )edis : &*.#%.%+

Ta

Tanggal nggal Presentasi Presentasi : : #, #, )ei )ei %&#'%&#'

 Nama Pendamping :  Nama Pendamping : dr. -. "amal S!mardin dr. -. "amal S!mardin dr. Dian Arissanthy dr. Dian Arissanthy  Naras!mer :  Naras!mer : dr. /!l! Dian Sp.P dr. /!l! Dian Sp.P Te

Tempat mpat Presentasi Presentasi : : RSUD RSUD CilegonCilegon 0yekti1

0yekti1 Presentasi Presentasi :: ☐

☐"eilm!an"eilm!an ☐☐"eterampilan"eterampilan

√√ Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka

☐☐PenyegaranPenyegaran

√ D

Diiaaggnnoossttiikk

√ M

Maannaajjeem

meenn

☐☐)asalah)asalah ☐☐Istime2aIstime2a ☐

☐ Neonat!s Neonat!s ☐☐3ayi3ayi ☐☐Anak Anak  ☐Rema4a☐Rema4a

√ Dewasa

√ Dewasa

☐☐/ansia/ansia ☐☐3!mil3!mil Deskripsi

Deskripsi : : )emahas )emahas kas!s kas!s mpiema mpiema par!par! T!4!an

T!4!an : : )engetah!i )engetah!i kas!s kas!s mpiema mpiema par!par! 3ahan 3ahan  ahasan :  ahasan :

√√ Tinjauan

Tinjauan

pustaka

pustaka

☐☐RisetRiset

√ Kasus

√ Kasus

☐☐A!ditA!dit Cara

Cara

memahas :

memahas : ☐☐Disk!siDisk!si

√ Presentasi

√ Presentasi

☐☐5mail5mail ☐☐PosPos DATA P

DATA PASIASINN  Nama :

 Nama : Tn. (Tn. ( Um!r: '* tah!nUm!r: '* tah!n No. R): &*.#%.%+No. R): &*.#%.%+  Nama "linik :

 Nama "linik : TeTelp: lp: Terda1tar Se4ak :Terda1tar Se4ak :

BAB I

BAB I

STA

STATUS PASI

TUS PASIN

N

 Nama Dokter Internsip : Ricco A

 Nama Dokter Internsip : Ricco Aditya Pradanaditya Pradana TaTanda tangan :nda tangan : Pasien )as!k R!mah Sakit Ta

Pasien )as!k R!mah Sakit Tanggal : #$ April %&#' nggal : #$ April %&#' P!k!l #%.*& WI3P!k!l #%.*& WI3  No. Rekam )edik

(2)
(3)

!!""

IID

D

N

NT

TIIT

TA

AS

S P

PA

ASSII

N

N

 Nama

 Nama : Tn. (: Tn. ( U

Umm!!rr : : ''* * ttaahh!!nn ((eenniis s ""eellaammiinn : : //aakkii55llaakkii S

Sttaatt!!s Ps Peerrkkaa22iinnaann : ): )eenniikkaahh A

Aggaammaa : : IIssllaamm "

"eeaannggssaaaann66SS!!kk!! : In: Inddoonneesisiaa66SS!!nnddaa P

Peekkeerr44aaaann : : PPeettaannii A

Allaammaatt : : ""pp. . ""aalliillaannaanng g &&%%##66&&##%%7 7 PPeennggaarreennggaann7 7 CCiilleeggoonn ((eenniis s PPeemmaayyaarraann : : 33PP((SS

##""

A

AN

NA

AM

MN

N

SSIISS

A!toa

A!toanamnenamnesis sis dilakdilak!kan pada tanggal #$ April %&#' P!k!l #'.&& WI3 !kan pada tanggal #$ April %&#' P!k!l #'.&& WI3 di I8D di I8D dandan did!k!ng catatan medis.

did!k!ng catatan medis.

A"

A" Ke

Ke$u

$u%a

%an

n Ut

Utam

amaa

Sesak napas se4ak + hari S)RS Sesak napas se4ak + hari S)RS

B"

B" Ke$

Ke$u%a

u%an

n T

Taam&a

m&a%an

%an

Demam7 nyeri dada kanan7 at!k7 nyeri per!t kanan atas dan m!al Demam7 nyeri dada kanan7 at!k7 nyeri per!t kanan atas dan m!al

'"

'" Riwa(

Riwa(at

at Pen(a

Pen(akit S

kit Sekar

ekarang

ang )RPS*

)RPS*

Pasien datang ke U8D RSUD Cilegon pada tanggal #$

Pasien datang ke U8D RSUD Cilegon pada tanggal #$ April %&#' p!k!l #%.*& WI3April %&#' p!k!l #%.*& WI3 dengan kel!han sesak napas se4ak + hari S)RS. Sesak napas dirasakan semakin lama dengan kel!han sesak napas se4ak + hari S)RS. Sesak napas dirasakan semakin lama semakin memerat7 sesak napas ter4adi ter!s mener!s sepan4ang hari tanpa dipengar!hi semakin memerat7 sesak napas ter4adi ter!s mener!s sepan4ang hari tanpa dipengar!hi oleh akti9itas. Selain it!7 pasien 4!ga mengel!hkan dada kanannya nyeri7 tim!lnya oleh akti9itas. Selain it!7 pasien 4!ga mengel!hkan dada kanannya nyeri7 tim!lnya nyeri dada dirasakan ersamaan dengan sesak napas7 nyeri dada ersi1at hilang tim!l. nyeri dada dirasakan ersamaan dengan sesak napas7 nyeri dada ersi1at hilang tim!l. 3at!k erdahak dengan dahak er2arna p!tih kehi4a!an7 Pasien 4!ga mengel!hkan 3at!k erdahak dengan dahak er2arna p!tih kehi4a!an7 Pasien 4!ga mengel!hkan demam se4ak #& hari S)RS7 demam dirasakan ter!s mener!s dan hanya t!r!n apaila demam se4ak #& hari S)RS7 demam dirasakan ter!s mener!s dan hanya t!r!n apaila dieri oat pen!r!n demam. Selain it!7 pasien mengel!hkan per!t kanan atas terasa dieri oat pen!r!n demam. Selain it!7 pasien mengel!hkan per!t kanan atas terasa nyeri dan kel!han terse!t disertai m!al. Pasien tidak m!ntah7 3A3 dan 3A" pasien nyeri dan kel!han terse!t disertai m!al. Pasien tidak m!ntah7 3A3 dan 3A" pasien normal.

(4)

D"

D" Riwa

Riwa(at Pe

(at Pen(a

n(akit Da%

kit Da%u$u )R

u$u )RPD*

PD*

Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini seel!mnya7 ri2ayat darah tinggi Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini seel!mnya7 ri2ayat darah tinggi dan

dan ri2ri2ayaayat t kenkencincing g manmanis is disdisangangkal kal oleoleh h paspasienien. . PasiPasien en tidtidak ak perpernah nah menmen4ala4alanini  pengoatan par! selama ' !lan.

 pengoatan par! selama ' !lan.

"

" Riwa(

Riwa(at Ke%

at Ke%i+upa

i+upan Pri&

n Pri&a+i,

a+i, Sosia$

Sosia$ +an K

+an Ke&ias

e&iasan

an

0S memiliki keiasaan merokok # !ngk!s sehari nam!n s!dah erhenti semen4ak  0S memiliki keiasaan merokok # !ngk!s sehari nam!n s!dah erhenti semen4ak  sakit sekarang ini. 0S 4!ga memiliki keiasaan min!m 4am! saat pegal5pegal nam!n sakit sekarang ini. 0S 4!ga memiliki keiasaan min!m 4am! saat pegal5pegal nam!n s!dah erhenti se4ak # tah!n yang lal!.

s!dah erhenti se4ak # tah!n yang lal!.

--"" Riw

Riwa(a

a(at Pen

t Pen(ak

(akit Ke$

it Ke$uar

uarga )R

ga )RPK*

PK*

R

Rii22aayyaat t ddiiaaeettees s mmeelliitt!!ss   5 5 ;; R

Rii22aayyaat t hhiippeerrtteennssii   5 5 ;; R

Rii22aayyaat t ppeennyyaakkiit t 44aanntt!!nngg   5 5 ;; R

Rii22aayyaat t aalleerrggii   5 5 ;; R

Rii22aayyaat t ""eeggaannaassaann   5 5 ;; Ri2ayat

Ri2ayat T3C T3C   5 5 ;;

Di kel!arga pasien tidak ada yang menderita kel!han yang sama. Di kel!arga pasien tidak ada yang menderita kel!han yang sama.

..""

P

P

M

M

R

RIIK

KSSA

AA

AN

N -

-IISSIIK  

K  

A!toa

A!toanamnenamnesis sis dilakdilak!kan pada tanggal #$ April %&#' P!k!l #'.*& WI3 !kan pada tanggal #$ April %&#' P!k!l #'.*& WI3 di I8D di I8D dandan did!k!ng catatan medis.

did!k!ng catatan medis.

Kesan Umum )Kesa+aran +an Kea+aan Umum*

Kesan Umum )Kesa+aran +an Kea+aan Umum*

Compos mentis7 tampak sakit sedang dan kesan stat!s gi<i aik. Compos mentis7 tampak sakit sedang dan kesan stat!s gi<i aik.

Tan+a /ita$

Tan+a /ita$

• TTeekkaannaan n ddaarraahh : #: #**&&66==& & mmmm--gg •

• -eart -eart rate rate dan dan nadi nadi : : ,= ,= kali6menit7 kali6menit7 reg!lar7 reg!lar7 isi isi dan dan tekanan tekanan nadi nadi c!k!pc!k!p •

• PPeerrnnaa11aassaann : : %%' ' kkaallii66mmeenniitt7 7 rreegg!!llaar  r  

• S!h! S!h! : : *=7# *=7# >C >C A?illa;A?illa; •

• TTiinnggggi i aaddaann : : ##''$ $ ccmm •

• 33eerraat t aaddaann : : ''& & kkgg •

(5)

Status 0enera$is

#. "epala

 Normocephali7 ram!t hitam ercamp!r p!tih terdistri!si merata7 tidak m!dah dica!t7 tidak tampak ikterik7 k!lit kepala tidak ada kelainan.

%. Wa4ah

Simetris7 tidak ada kelainan ent!k. *. )ata

S!prasilia hitam7 distri!si merata7 tidak m!dah dica!t@ "elopak mata tidak ada kelainan seperti kala<ion7 ptosis dan lago1thalm!s@ 3!l! mata tidak ada kelainan seperti trikiasis@ "on4!ngti9a anemis 565;7 in4eksi siliar 565;@ Sklera ikterik 565;@ Re1leks cahaya langs!ng dan tidak langs!ng 6;.

+. -id!ng

3ent!k normal7 sept!m de9iasi 5;7 sekret 565;7 konka tidak dapat dinilai karena  anyak silia7 na1as c!ping hid!ng 565;.

$. Telinga

 Normotia7 nyeri tekan trag!s dan mastoid 5;7 nyeri tarik 5;7 liang telinga tidak  tampak ser!men7 sekret dan enda asing7 memrane Tymphani !t!h7 er2arna seperti m!tiara7 re1le? cahaya pada 4am $ di telinga kanan dan pada 4am B di telinga kiri.

'. Sin!s

Tidak nyeri pada penekanan di sin!s 1rontalis dahi;7 sin!s ethmoidalis pangkal hid!ng di antara s!d!t mata dalam;7 sin!s ma?illa pipi; dan sin!s s1enoidalis pelipis;.

B. )!l!t

"ering 5;7 sianosis 5;7 trism!s 5;7 laioschi<is 5;7 palatoschi<is 5;.

=. Tenggorokan

T#5T# m!kosa hiperemis 5;7 kripta melear 5;7 detrit!s 5;7 m!kosa 1aring hiperemis 5;7 !9!la erada di tengah.

,. /eher  

Tidak ada kelainan7 kelen4ar getah ening tidak ada yang memesar. #&. Thora?

Par!

Inspeksi : -emithora? de?tra dan sinistra simetris dalam keadaan statis ma!p!n dinamis pada keadaan inspirasi dan ekspirasi7 retraksi 5; Palpasi : Stem 1remit!s p!lmo de?tra men!r!n diandingkan p!lmo

sinistra

(6)

A!sk!ltasi : s!ara na1as 9esic!lar 67 S!ara na1as par! kanan melemah diagian in1erior diandingkan dengan par! kiri7 rhonki 65;7 2hee<ing 565;7 hantaran 565;

(ant!ng

Inspeksi : P!lsasi ict!s cordis tidak tampak 

Palpasi : Ict!s cordis teraa di ICS  medial linea midcla9ic!laris de?tra Perk!si : 3atas 4ant!ng kanan di ICS III linea sternalis de?tra7 atas

 4ant!ng kiri7 yait! pinggang 4ant!ng di ICS III linea parasternalis sinistra dan atas a2ah 4ant!ng di ICS  medial linea midcla9ic!laris de?tra

A!sk!ltasi : 3!nyi 4ant!ng I dan II reg!lar7 m!rm!r 5; gallop 5; ##. Adomen

Inspeksi : Datar  

A!sk!ltasi : 3ising !s!s ; #$ kali6menit

Palpasi : S!pel7 hepar teraa memesar # 4ari dia2ah arc!s costae7  perm!kaan licin dengan tepi ta4am dan lien tidak teraa memesar7 nyeri tekan   ; di k!adran kanan atas7 t!rgor k!lit  aik 

Perk!si : Timpani di sel!r!h k!adran adomen #%. T!lang 3elakang

Spina i1ida 5;7 meningokel 5;.

#*.8enitalia

(enis kelamin laki5laki7 tidak ada kelainan. #+. Anorektal

An!s ; dalam atas normal7 hiperemis 5;. #$. "!lit

Tidak tampak e1loresensi yang ermakna. #'. kstremitas

1"

2ASIL PMRIKSAN LABORATORIUM

#$ April %&#'

Pemeriksaan Nilai Sat!an Nilai R!4!kan

-emogloin #%7* g6dl #+ 5#=

/e!kosit #,.%&& #&*6!/ $ 5 #&

Superior

In3erior

De1ormitas 5 65 565

Akral dingin 5 65 565

Akral sianosis 5 65 5 65

(7)

Tromosit '#,.&&& #&*6!/ #$& 5 +$&

-ematokrit *'7,  +& 5+=

Ure!m ** mg6dl #B5 +*

"reatinin &7B mg6dl &7= 5#7*

S80T +& U6/ E+#

S8PT #$# U6/ E*B

8ol. darah  Rhes!s 3

-3sAg Negati1  

-A Negati1  

Anti -C Negati1  

#' April %&#'

Pemeriksaan Nilai Sat!an Nilai R!4!kan

 Natri!m #*&7+ mmol6/ #*$ 5 #$$

"ali!m *7,# mmol6/ *7'5 $7$

Chlorida ,=7, mmol6/ ,$ 5#&B

%& April %&#'

Pemeriksaan Nilai Sat!an Nilai R!4!kan

-emogloin #%7= g6dl #+ 5#=

/e!kosit #*.#*& #&*6!/ $ 5 #&

Tromosit +=*.&&& #&*6!/ #$& 5 +$&

-ematokrit *B7+  +& 5+=

S80T %' U6/ E+#

S8PT +# U6/ E*B

%$ April %&#'

Pemeriksaan Nilai Sat!an Nilai R!4!kan

-emogloin #%7B g6dl #+ 5#=

/e!kosit ##.=&& #&*6!/ $ 5 #&

Tromosit +B'.&&& #&*6!/ #$& 5 +$&

-ematokrit *B7#  +& 5+=

Ure!m %B mg6dl #B5 +*

"reatinin &7, mg6dl &7= 5#7*

S80T %* U6/ E+#

(8)

5"

PMRIKSAAN PNUN6AN0 LAIN

A" Rontgen t%ora7 PA

Cor : CTR E$&7 aorta aik 

P!lmo : Corakan ronko9ask!ler kanan dan kiri aik7 tak tampak in1iltrat7 hil!s kanan dan kiri teal7 sin!s kanan t!mp!l dan terdapat air 1l!id le9el pada lapang par! kanan7 t!lang dan 4aringan l!nak aik 

"esan : 1!si Ple!ra De?tra

B" Pemeriksaan BTA

Pada tanggal %= April %&#' dilak!kan pemeriksaan 3TA melal!i sampel sp!t!m dan didapatkan hasil FNegati1G

(9)

'" Pemeriksaan US0

"esan : 5 Tak tampak "elainan pada US8 Adomen saat ini

5 1!si ple!ra de?tra

(10)

Pasien datang ke I8D RSUD Cilegon pada tanggal #$ April %&#' p!k!l #%.*& WI3 dengan kel!han sesak napas se4ak + hari S)RS. Sesak napas dirasakan semakin lama semakin memerat7 sesak napas ter4adi ter!s mener!s sepan4ang hari tanpa dipengar!hi oleh akti9itas. Selain it!7 pasien 4!ga mengel!hkan dada kanannya nyeri7 tim!lnya nyeri dada dirasakan ersamaan dengan sesak napas7 nyeri dada ersi1at hilang tim!l. 3at!k erdahak dengan dahak er2arna p!tih kehi4a!an. Pasien 4!ga mengel!hkan demam se4ak #& hari S)RS7 demam dirasakan ter!s mener!s dan hanya t!r!n apaila dieri oat pen!r!n demam. Selain it!7 pasien mengel!hkan per!t kanan atas terasa nyeri dan kel!han terse!t disertai m!al. Pasien tidak pernah menderita  penyakit seperti ini seel!mnya. Pasien tidak pernah men4alani pengoatan par!

selama ' !lan. Pasien memiliki keiasaan merokok # !ngk!s dalam sehari.

Pada pemeriksaan 1isik didapatkan TD : #*&6=&7 Nadi ,=?6menit reg!lar7 RR  %'?6menit7 s!h! *=7#.

Pada pemeriksaan par! :

Palpasi : Stem 1remit!s p!lmo de?tra men!r!n diandingkan p!lmo sinistra

Perk!si : Red!p di lapang par! kiri agian in1erior dan sonor pada lapang  par! kanan

A!sk!ltasi : s!ara na1as 9esic!lar 67 S!ara na1as par! kanan melemah diagian in1erior diandingkan par! kiri7 rhonki 65;7 2hee<ing 565;7 hantaran 565;

Pada pemeriksaan Adomen :

Palpasi : S!pel7 hepar teraa memesar # 4ari dia2ah arc!s costae7  perm!kaan licin dengan tepi ta4am dan lien tidak teraa memesar7 nyeri tekan   ; di k!adran kanan atas7 t!rgor k!lit  aik 

Pada pemeriksaan laoratori!m didapatkan nilai le!kosit dan nilai S8PT yang meningkat7 selain it! didapatkan pen!r!nan kadar natri!m. Pada pemeriksaan 1oto thora? PA didapatkan kesan e1!si ple!ra de?tra dan pada pemeriksaan US8 didapatkan kesan e1!si ple!ra de?tra dan tidak didapatkan kelainan pada adomen. Pada pemeriksaan 3TA sp!t!m di dapatkan hasil negati1.

9"

DIA0NOSIS KR6A

mpiema De7tra +an Insu3isiensi 2epar

:"

DIA0NOSIS BANDIN0

(11)

;"

RN'ANA PN0LOLAAN

5 0% nasal kan!l *5+ /P) 5 IHD Ringer laktat %& tpm

5 In4. Ce1tria?on # ? % gr Skin test; 5 In4. Ranitidin % ? $& mg

5 In4. "etorolac * ? *& mg

5 In4. )ethylprednisolone % ? '%7$ mg 5 Amro?ol * ? *& mg P.0

5 Cetiri<ine % ? # P.0 5 Retaphyl % ? # P.0 5 C!rc!ma * ? # P.0

5 Paracetamol *? $&& mg 4ika T E *=7$ 5 Paracetamol $&& mg drip 4ika T  *=7$ 5 Ne!lisasi Comi9ent6= 4am

5 Pro WSD 4ika pada p!ngsi ple!ra didapatkan p!s 5 "ons!l spesialis par!

!<"

RN'ANA PMRIKSAAN

Thora? PA US8 Adomen

Cek 3TA sp!t!m SPS P!ngsi Ple!ra Diagnostik 

!!"

PRO0NOSIS

Ad 9itam : d!ia ad onam

Ad 1!ngtionam : d!ia ad onam Ad sanationam : d!ia ad onam

(12)

BAB II

-OLLO= UP

Tanggal %& April %&#' S

&

A P

Sesak 

Tampak sakit sedang7 compos mentis TD #*&6,& -R =% RR %% T *B7% Rhonki 6

mpiema de?tra .C s!spect T3 0% nasal kan!l *5$ /6m

In1. R/ %& tpm

R6-6J6 +$&6*&&6#&&&6#&&& )etronida<ole *?$&&mg i9 drip Rencana WSD

Tanggal %# April %&#' S

0

A P

Sesak dan nyeri dada kanan

Tampak sakit sedang7 compos mentis TD #*&6=& -R =+ RR %+ T *B7$

S!ara na1as 9esik!lar par! kanan men!r!n mpiema de?tra .C s!spect T3

0% nasal kan!l *5$ /6m In1. R/ +& tpm

R6-6J6 +$&6*&&6#&&&6#&&& )etronida<ole *?$&&mg i9 drip 8entamycin #?#'&mg skin test; )eropenem *?# I

"etorolac *?# I

Pasang WSD7 kel!ar cairan er!pa p!s Tanggal %= April %&#'

S 0

A P

WSD p!s 7 nyeri di lokasi WSD Tampak sakit sedang7 compos mentis TD ##&6B& -R =% RR %& T *'7% Stat!s generalis dn

WSD : !nd!lasi 7 p!s  mpiema de?tra

0% nasal kan!l *5$ /6m 4ika perl! In1. R/ %& tpm

R-J stop )eropenem stop 8entamycin stop

Ce1opera<one s!lactam %?#gr I Cipro1loksasin %?%&&mg I

Itracona<ol #?%&&mg I

)ethylprednisolone % ? '%7$ mg I Spooling WSD

Tanggal * mei %&#'

(13)

0

A P

Tampak sakit sedang7 compos mentis TD #%&6B& -R =% RR %& T *'7% S!ara napas men!r!n6

WSD : p!s ;7 l!ka kering mpiema de?tra

0% nasal kan!l *5$ /6m 4ika perl! In1. R/ %& tpm

Ce1opera<one s!lactam %?#gr I Cipro1loksasin %?%&&mg I

Itracona<ol #?%&&mg I

)ethylprednisolone % ? '%7$ mg I

Dilak!kan Re5WSD karena p!s meny!mat Tanggal + )ei %&#'

S 0

A P

Tidak ada kel!han

Tampak sakit sedang7 compos mentis TD #%&6B& -R == RR %& T *'7B S!ara napas 6

WSD : p!s 5;7 !nd!lasi ;7 l!ka kering mpiema de?tra Ra2at 4alan )etronida<ol *?$&&mg P.0 /e9o1lo?acin #?$&&m P.0 Tramadol %?$&mg P.0 0mepra<ole %?# P.0

BAB III

TIN6AUAN PUSTAKA

!" PNDA2ULUAN

(14)

 pengoatannya. Se4ak it! tata laksana kondisi ini telah menim!lkan tantangan agi dokter  dan ahli edah#.

T!e thoracostomy7 image directed catheters7 thoracoscopic drainage7 tromolitik  intraple!ral7 dekortikations dan drainase ter!ka sem!anya telah dig!nakan dengan tingkat keerhasilan m!lai dari #& sampai ,& . ariael tingkat keerhasilan dari prosed!r ini dapat dipengar!hi7 seagian7 !nt!k tahapan empiema. Pada tahap a2al eks!dati17 se!ah  ent!k e1!si eks!dati1 terent!k selama B% 4am pertama7 yang iasanya akan erakhir 

dengan pne!monia. Pada tahap ini antiiotik thoracentesis iasanya menghasilkan  penyem!han. Pada tahap ked!a akan terent!k 1irino5p!r!len7 antiiotik dengan  positioned chest t!e drainage dapat menyelesaikan thoracis empiema. "egagalan  iasanya diseakan oleh posisi ta!ng yang salah7 ata! 9iskositas 1l!ida meningkat. "egagalan dikelola dengan reseksi t!lang r!s!k7 tromolitik intraple!ral7 thoraco5scopic drainase dan decortications#.

mpyemas yang telah mencapai tahap organisasi ditandai dengan adanya penealan  ple!ra dengan eragai dera4at yang menyeakan parenkim par! ter4eak. 3iasanya7 reseksi t!lang r!s!k telah diperl!kan !nt!k mengelola empyemas lan4!t. Thoracoplasty /imited dan rotasi 1lap otot 4!ga di!t!hkan dalam eerapa kas!s !nt!k melenyapkan masalah r!ang ple!ra#.

(15)

Par! kanan normalnya terdiri dari tiga lo!s atas7 tengah7 dan a2ah; dan mer!pakan $$ agian par!. Par! kiri normalnya terdiri dari d!a lo!s atas dan a2ah;. Pada lo!s atas  par! kiri pada agian a2ahnya terdapat ling!la yang mer!pakan analog dari lo!s tengah  par! kanan. Par! mengalami perkemangan yang heat7 saat lahir7 ayi memiliki %$ 4!ta al9eoli @ 4!mlah ini ertamah men4adi *&& 4!ta setelah de2asa. Pert!m!han paling sering ter4adi saat !sia = tah!n. Pert!m!han tercepat pada !sia * K + tah!n. Ple!ra adalah memran tipis terdiri dari % lapisan yait! ple!ra 9iseralis dan parietalis. Secara histologis ked!a lapisan ini terdiri dari sel mesotelial7 4aringan ikat7 dan dalam keadaan normal7 erisikan lapisan cairan yang sangat tipis. )emran serosa yang mem!ngk!s parekim par! dise!t ple!ra 9iseralis7 sedangkan memran serosa yang melapisi dinding toraks7 dia1ragma7 dan mediastin!m dise!t ple!ra parietalis. Rongga ple!ra terletak antara par! dan dinding thoraks. Rongga ple!ra dengan lapisan cairan yang tipis ini er1!ngsi seagai pel!mas antara ked!a ple!ra. "ed!a lapisan ple!ra ini ersat! pada hil!s par!. Dalam hal ini7 terdapat  peredaan antara ple!ra 9iseralis dan parietalis7 diantaranya ple!ra 9iseralis memiliki ciri ciri  perm!kaan l!arnya terdiri dari selapis sel mesotelial yang tipis E *&mm7 diantara celah5celah sel ini terdapat sel lim1osit7 di a2ah sel5sel mesotelial ini terdapat endople!ra yang erisi

(16)

1irosit dan histiosit7 di a2ahnya terdapat lapisan tengah er!pa 4aringan kolagen dan serat5 serat elastik7 lapisan tera2ah terdapat 4aringan interstitial s!ple!ra yang anyak  mengand!ng pem!l!h darah kapiler dari a. p!lmonalis dan a. rakhialis serta pem!l!h lim1a7 menempel k!at pada 4aringan par!7 1!ngsinya !nt!k mengasorsi cairan ple!ra. Ple!ra parietalis 4aringannya leih teal terdiri dari sel5sel mesotelial dan 4aringan ikat kolagen dan elastis;7 dalam 4aringan ikat terse!t anyak mengand!ng kapiler dari a. intercostalis dan a. mamaria interna7 pem!l!h lim1a dan anyak reseptor sara1 sensoris yang  peka terhadap rasa sakit dan peredaan temperat!r. "esel!r!han erasal n. intercostalis dinding dada dan alirannya ses!ai dengan dermatom dada7 m!dah menempel dan lepas dari dinding dada di atasnya7 er1!ngsi !nt!k memprod!ksi cairan ple!ra%.

ol!me cairan ple!ra selal! konstan7 dipengar!hi oleh tekanan hidrostatik seesar , mm-g 7 diprod!ksi oleh ple!ra parietalis7 serta tekanan koloid osmotik seesar #& mm-g yang selan4!tnya akan diasorsi oleh ple!ra 9iseralis. Penyea ak!m!lasi cairan ple!ra adalah seagai erik!t :

#. )en!r!nnya tekanan koloid osmotik hipol!minemia;

%.)eningkatnya permeailitas kapiler radang7 neoplasma;

*.)eningkatnya tekanan hidrostatik gagal 4ant!ng;

+. )eningkatnya tekanan negati1 intraple!ra atelektasis;

(17)

mpiema adalah k!mp!lan nanah dalam rongga antara par!5par! dan memran yang mengelilinginya rongga ple!ra;. mpiema diseakan oleh in1eksi yang menyear  dari par!5par! dan menyeakan ak!m!lasi nanah dalam rongga ple!ra%.

1" PIDMIOLO0I

mpiema mer!pakan salah sat! penyakit yang s!dah lama ditem!kan dan erat. Saat ini terdapat '$&& penderita di USA dan U" yang menderita empiema dan e1!si  parapne!monia tiap tah!n7 dengan mortalitas seanyak %& dan menghaiskan dana r!mah sakit seesar $&& 4!ta dolar. Di India terdapat $ K #& kas!s anak dengan empiema toraks*.

mpiema toraks dide1inisikan seagai s!at! in1eksi pada r!ang ple!ra yang  erh!!ngan dengan pement!kan cairan yang kental dan p!r!len aik terlokalisasi ata!  eas dalam r!ang ple!ra yang diseakan karena adanya dead space7 media iakan pada cairan ple!ra dan inok!lasi akteri. mpiema adalah ak!m!lasi p!s diantara par! dan memran yang menyelim!tinya r!ang ple!ra; yang dapat ter4adi ilamana s!at! par! terin1eksi. P!s ini erisi sel sel darah p!tih yang erperan !nt!k mela2an agen in1eksi sel sel polimor1on!klear; dan 4!ga erisi protein darah yang erperan dalam pemek!an 1irin;. "etika p!s terk!mp!l dalam r!ang ple!ra maka ter4adi peningkatan tekanan pada  par! sehingga pernapasan men4adi s!lit dan terasa nyeri. Seiring dengan erlan4!tnya  per4alanan penyakit maka 1irin51irin terse!t akan memisahkan ple!ra men4adi kantong kantong lok!lasi;. Pement!kan 4aringan par!t dapat mem!at seagian par! tertarik dan akhirnya mengakiatkan ker!sakan yang permanen. mpiema iasanya mer!pakan komplikasi dari in1eksi par! pne!monia; ata! kantong kantong p!s yang terlokalisasi ases; dalam par!*.

(18)

mpiema dapat 4!ga ter4adi akiat in1eksi setelah pemedahan dada7 tra!ma tem!s dada7 ata! karena prosed!r medis seperti torakosentesis ata! karena pemasangan chest t!e. P!s yang erasal dari rongga adomen yang erada tepat di a2ah par! ases s!1renik!s;  4!ga dapat mel!as ke rongga ple!ra dan menyeakan empiema. Demam tinggi sering ditem!i7 sama seperti ge4ala pne!monia yang er!pa at!k7 nyeri dada karena ple!ritis7 dan kelemahan. mpiema 4!ga dapat ter4adi akiat dari keadaan keadaan seperti septikemia7 sepsis7 tromo1leitis7 pne!motoraks spontan7 mediastinitis7 ata! r!pt!r eso1ag!s. In1eksi r!ang ple!ra t!r!t mengamil peran pada ter4adinya empiema se4ak 4aman k!no. Aristoteles menem!kan peningkatan angka kesakitan dan kematian erh!!ngan dengan empiema dan menggamarkan adanya drainase cairan ple!ra setelah dilak!kan insisi. seagian dari terapi empiema masih diterapkan dalam pengoatan modern. Dalam t!lisan yang di!at pada tah!n #,&# yang er4!d!l The Principles and Practice o1 )edicine7 William 0sler7mengem!kakan ah2a seaiknya empiema ditangani selayaknya ases pada !m!mnya yakni insisi dan penyaliran*.

5" TIOLO0I

Sta1ilokok!s a!re!s mer!pakan akteri penyea empiema yang paling sering ditem!kan dalam isolasi mikroiologi7 seleihnya adalah akteri gram negati1. Sering ditem!kannya akteri gram negati1 pada iakan ter4adi diantaranya karena tingginya insidensi resisten karena pemerian antiiotik pada 1ase a2al pne!monia. Streptokok!s  4arang menyeakan empiema. Penyea empiema polimikroial 4!ga pernah dilaporkan7 !nt!k menanganinya diperl!kan antiiotik kominasi. Pemerian antiiotik spesi1ik !nt!k  sta1ilokos!s a!re!s yang dikominasikan dengan antiiotik lainnya dapat mela2an akteri gram negati1. Nam!n telah diketah!i ah2a aminoglikosida memiliki kek!atan penetrasi ke dalam r!ang ple!ra yang 4elek. Nam!n pemerian aminoglikosida dapat dierikan dengan

(19)

indikasi !nt!k mengatasi pne!monia. Selain it! pemerian aminoglikosida dimaks!dkan karena alasan iaya. Unt!k penderita dengan sosial ekonomi yang rendah dan tidak mamp! !nt!k memeli se1alosporin. T!erk!losis 4!ga menyeakan empiema ter!tama pada masyarakat India. )ycoacteri!m t!erc!losis s!lit diisolasi pada pasien empiema. Nam!n  pada negara arat 4!str! ditem!kan mikroakteri!m t!erk!losis yang tinggi. Henomena yang 4elas ini mem!t!hkan penelitian yang leih lan4!t. Cairan ple!ra yang p!r!len empiema; hampir selal! diseakan oleh akterial pne!monia. 1!si ple!ra yang  erh!!ngan dengan pe!monia akterial7 ases par!7 ata! ronkoektasis dise!t e1!si  parapne!monia. Seel!m antiiotika tersedia7 pne!mokok!s ata! eta5hemolitik 

streptokok!s mer!pakan penyea tersering ter4adinya empiema. 3eerapa masa ses!dahnya7 Sta1ilokok!s a!re!s men4adi penyea teranyak7 nam!n pada tah!n tah!n terakhir ini S. pne!moniae kemali menon4ol. Presentase penderita dengan pne!monia  pne!mokokal yang mengalami e1!si parane!monik tidaklah tinggi seperti yang terlihat  pada penderita dengan empiema yang diseakan oleh S. a!re!s sekitar =& anak yang mengalami pnemonia dengan penyea S. a!re!s;@ selain it! 4!ga dapat diseakan oleh in1eksi streptokok!s gr!p A 7 4arang oleh H. t!larensis7 -. in1l!en<ae tipe 7 dan akteri !s!s gram negati1 seperti Pse!domonas ata! Salmonela. Streptokok!s dan di1teroid 1lora normal m!l!t; mer!pakan penyea pne!monia aspirasi7 kh!s!snya pada de2asa. Paste!rela m!ltosida 4!ga penyea empiema pada anak yang menderita pne!monia dan terekspos dengan inatang. Nokardia 4arang menyeakan e1!si ple!ra7 khas pada penderita yang sistem im!nnya tertekan. Penyea tidak la<im lainnya adalah Lersinia7 klamidia trakomatis7 dan /iseria. Spesies akteroides ata! klostridi!m7 aktinomises anaero7 dan streptokok!s anaero kadang 4!ga menyeakan empiema ter!tama pada !sia de2asa;7 sehingga cairan di!t!hkan k!lt!r secara anaero. 3lastomikosis7 histoplasmosis7 dan koksidioidomikosis erh!!ngan dengan e1!si ple!a p!r!lenta ringan sampai sedang. 1!ngi

(20)

terse!t dan kriptokok!s mer!pakan s!at! agen yang men4adi risiko penyea in1eksi pada  penderita dengan im!node1isiensi. Nam!n7 penyakit par! yang masi1 kadang 4!ga menyerang penderita dengan stat!s im!nologi yang normal yang anyak terpa4an dengan 1!ngi. mpiema 4!ga dapat diseakan oleh parasit seperti paragonimiasis pada imigran tim!r 4a!h; dan ameiasis*.

8" PATO-ISIOLO0I

Sta+ium !

 dise!t 4!ga stadi!m eks!dati1 ata! stadi!m ak!t7 yang ter4adi pada hari5hari  pertama saat e1!si. In1lamasi ple!ra menyeakan peningkatan permeailitas dan ter4adi  penim!nan cairan ple!ra nam!n masih sedikit. Cairan yang dihasilkan mengand!ng elemen sel!ler yang keanyakan terdiri atas netro1il. Stadi!m ini ter4adi selama %+5B% 4am dan kem!dian erkemang men4adi stadi!m 1irop!r!len. Cairan ple!ra mengalir eas dan dikarakterisasi dengan 4!mlah darah p!tih yang rendah dan en<im laktat dehidrogenase /D-; yang rendah serta gl!kosa dan p- yang normal7 drainase yang dilak!kan sedini m!ngkin dapat mempercepat peraikan*.

Sta+ium #

  dise!t 4!ga dengan stadi!m 1irop!r!len ata! stadi!m transisional yang dikarakterisasi dengan in1lamasi ple!ra yang mel!as dan ertamahnya kekentalan dan keker!han cairan. Cairan dapat erisi anyak le!kosit polimor1on!klear7 akteri7 dan deris sel!lar. Ak!m!lasi protein dan 1irin disertai pement!kan memran 1irin7 yang mement!k agian ata! lok!lasi dalam r!ang ple!ra. Saat stadi!m ini erlan4!t7 p- cairan  ple!ra dan gl!kosa men4adi rendah sedangkan /D- meningkat. Stadi!m ini erakhir 

setelah B5#& hari dan sering mem!t!hkan penanganan yang lan4!t seperti torakostomi dan pemasangan t!e*.

(21)

Sta+ium . dise!t 4!ga stadi!m organisasi kronik;. Ter4adi pement!kan k!lit

1irinosa pada memran ple!ra7 mement!k 4aringan yang mencegah ekspansi ple!ra dan mement!k lok!lasi intraple!ra yang menghalangi 4alannya t!a torakostomi !nt!k  drainase. "!lit ple!ra yang kental terent!k dari resorpsi cairan dan mer!pakan hasil dari  proli1erasi 1irolas. Parenkim par! men4adi terperangkap dan ter4adi pement!kan

1irotoraks. Stadi!m ini iasanya ter4adi selama % K + mingg! setelah ge4ala a2al*.

mpiema adalah adanya p!s dalam rongga ple!ra. Penderita dengan e1!si  parapne!monia yang tanpa disertai komplikasi ditangani dengan antiiotika7 cairan ple!ra dan 1agosit akan resorsi melal!i sistem lim1a di s!ple!ra7 sedangkan memran mesotelial akan mengalami peraikan. (ika tidak ditangani dengan antiiotika7 respons in1lamasi dini tidak c!k!p !nt!k mencegah penyearan akteri7 dan e1!si parapne!monia dapat ter!s erkemang men4adi empiema dan erakhir ke stadi!m kronik. Selama empiema ter!s erlan4!t7 akan ter4adi perkemangan 1irosis pada r!ang ple!ra. Adanya 1irosis dalam r!ang ple!ra menggamarkan s!at! keadaan yang paling menyeakan kelemahan pada penderita empiema toraks. 3ila 1irosis ple!ra ter!s erlan4!t akhirnya akan ter4adi 1irotoraks. )ekanisme yang pasti ter4adinya 1irosis el!m sepen!hnya dimengerti.

)emran ple!ra menghasilkan cairan ple!ra yang kem!dian diserap oleh sal!ran lim1a yang terletak pada ked!a lapisan ple!ra. Peningkatan prod!ksi cairan ata! pen!r!nan resorpsi cairan akan menyeakan ak!m!lasi cairan yang patologis pada r!ang ple!ra. Cairan ple!ra dapat er!pa trans!dat7 trans!dat sero1irin7 hemoragik7 ata! kilosa. Dengan pemeriksaan radiogra1i m!ngkin isa memedakan 4enis54enis cairan ple!ra. Ple!rosentesis dapat dilak!kan dia2ah pet!n4!k teknik pencitraan. Trans!dat ple!ra  iasanya er2arna 4ernih7 kek!ningan dan iasanya ilateral. Penyea tersering adalah

(22)

o9ertrans1!si. ks!dat dapat er2arna k!ning kecoklatan ata! p!r!len7 dapat diseakan oleh t!erk!losis7 in1eksi par! ata! ple!ra lainnya ata! karena ases s!1renik!s. Penyea lainnya adalah kanker par! dan penyakit 4aringan ikat sistemik seperti l!p!s eritemato!s sistemik ata! rhe!matoid arthritis. Pada posisi tegak l!r!s7 sedikit cairan akan  erk!mp!l di s!d!t kosto1renik!s7 pertama kali ke arah posterior kem!dian ke lateral. Sepan4ang dia1ragma dan dada terisi dengan gamaran opak. Dimana selama 9ol!me cairan ter!s ertamah maka secara ertahap akan semakin l!as dan par! mengalami  persel!!ngan. 4ika tidak ditem!kan kepastian antara cairan ata! sisa in1eksi ple!ra yang mengalami pengentalan maka dapat diper4elas dengan pengamilan 1ilm tamahan7 yakni  penderita dalam posisi dek!it!s lateral7 ila cairan maka akan mengalir ke a2ah

mengik!ti gra9itasi. Cairan ple!ra dapat terk!mp!l dalam kantong tert!t!p  lok!li ; yang dient!k oleh proses in1eksi akti1 dan menghasilkan p!s dalam 4!mlah yang esar7 cairan  ple!ra tidak hanya mengalir secara pasi1 sepan4ang dada pada atas cem!ng medial tapi  4!ga men!4! atas cek!ng medial. -al ini mengarah kec!rigaan pada empiema dimana dapat ter4adi h!!ngan antara pne!moni dengan ases par!. mpiema dapat menem!s  ple!ra 9iseral dan terh!!ng dengan 4aringan par! yang mengand!ng !dara dan caang  ronkial. -!!ngan seperti ini dapat 4!ga ter4adi ketika s!at! in1eksi pada par!

menem!s ple!ra*.

9" MANI-STASI KLINIS

)ani1estasi klinis empiema hampir sama dengan penderita pne!monia akteria7 ge4alanya antara lain adalah panas ak!t7 nyeri dada ple!ritic chest pain;7 at!k7 sesak7 dan dapa 4!ga sianosis. In1lamasi pada r!ang ple!ra dapat menyeakan nyeri adomen dan m!ntah. 8e4ala dapat terlihat tidak 4elas dan panas m!ngkin tidak dialami penderita dengan sistem im!n yang tertekan%.

(23)

8e4ala dan Tanda mpiema iasanya adalah: 3at!k7 Pekak Pada Perk!si Dada7 Dispne!7 )en!r!nnya S!ara Pernapasan7 Demam7 Ple!ral R! pada 1ase a2al;7 0rtopne!7 )en!r!nnya 9okal 1remit!s7 Nyeri Dada7 )enyempitnya r!angan interkosta7 Nyeri Adomen7 Daerah mediastinal ergeser pada sisi yang sehat7 )!ntah%.

:" PMRIKSAAN -ISIK 

"!alitas s!ara perna1asan yang dapat ditem!kan adalah s!ara pernapasan  ronkial7 normalnya didengar di trakea7 yang pada a!sk!ltasi inspirasi dan ekspirasi 4elas terlihat. S!ara perna1asan peri1er lainnya yang dapat terdengar adalah s!ara pernapasan 9esik!lar7 yakni rasio inspirasi yang terdengar leih pan4ang dari ekspirasi. S!ara  pernapasan ronkial yang terdengar pada par! peri1er diperkirakan ter4adi konsolidasi ata! adanya e1!si ple!ra. )en!r!nnya s!ara perna1asan saat !saha ernapas mer!pakan alasan yang c!k!p !nt!k menc!rigai adanya atelektasis7 konsolidasi loaris pne!monia; ata! e1!si ple!ra. Tem!an yang didapatkan dari pemeriksaan 1isik7 dipad!kan dengan inspeksi yang terlihat adanya de9iasi trakea dengan 4ant!ng7 pergerakan dinding dada7  perk!si7 1remit!s7 s!ara perna1asan7 dan melemah sampai menghilangnya s!ara  perna1asan7 dapat memant! menem!kan patologi intratoraks. 3ent!k torak ayi leih melengk!ng daripada anak anak dan de2asa. Selain it! dinding dada ayi tipis dengan otot otot yang kecil sehingga s!ara par! dan 4ant!ng diter!skan leih 4elas. T!lang dan t!lang ra2annya masih sangat lemah dan elastis. U4!ng dari proses!s ?i1oid sering terlihat menon4ol ke depan di k!lit pada apeks lengk!ng iga. Pada ayi yang sehat7 iga tidak anyak ergerak saat ayi ernapas iasa7 iga ergerak kel!ar karena dia1ragma t!r!n dan menekan isi adomen. Pergerakan dada yang asimetris dapat diseakan oleh space5occ!pying lesion seperti e1!si ple!ra. Pada pemeriksaan pernapasan yang har!s dinilai : keadaan !m!m7 la4! pernapasan7 2arna7 pernapasan c!ping hid!ng7 s!ara

(24)

 pernapasan yang terdengar7 dan !saha ernapas. Pernapasan didominasi oleh gerak  dia1ragma dengan sedikit ant!an dari otot otot dada. Selain melihat gerak pernapasan7  4!ga penting !nt!k menilai adakah retraksi  chest indra2ing ; yang mer!pakan indikator 

adanya penyakit par! pada ayi k!rang dari % tah!n oleh W-0. Tipe tipe retraksi : s!prakla9ik!lar7 interkosta7 dan s!kosta. Perk!si tidak anyak memant! pemeriksaan karena pada ayi memang hiperesonansi dan s!lit !nt!k melacak anormalitas dari  perk!si. Selan4!tnya dilak!kan a!sk!ltasi7 telah dikatakan seel!mnya ah2a s!ara akan diter!skan men4adi leih keras dan leih kasar daripada pada de2asa. Selain it!7 s!lit !nt!k diedakan dengan s!ara dari sal!ran napas atas yang diter!skan ke dada. Unt!k  memedakannya terdapat eerapa pet!n4!k yang erg!na7 s!ara napas dari sal!ran napas atas cender!ng k!at dan diter!skan simetris ke ked!a dada dan semakin meng!at saat stetoskop digerakkan ke atas7 iasanya saat inspirasi7 terdengar kasar. S!ara pernapasan sal!ran napas a2ah akan terdengarleih k!at pada daerah yang patologis dan sering asimetris7 sering terdengar saat 1ase ekspirasi$.

(25)

mpiema mer!pakan perkemangan penyakit ata! stadi!m dari e1!si  parapne!monia. Drainase s!lit dilak!kan karena cairan yang ersi1at kental dan adanya lok!lasi 1irin dalam r!ang ple!ra. )eskip!n eerapa penelitian menem!kan adanya cara e1ekti1 mendapatkan keparahan penyakit7 memperkirakan prognosis dan merencanakan penanganan anak yang menderita empiema dengan !ltrasonik7 terdapat ketidakses!aian pada hasil penelitian terse!t7 karena setelah pemerian !rokinase intraple!ra secara acak pada anak dengan empiema7 ternyata hasil !ltrasonik masih tidak   erpengar!h. Selain it! !ltrasonik k!rang spesi1ik dalam memedakan daerah kistik  yang padat pada r!ang ple!ra dan menent!kan apakah cairan ple!ra s!dah terin1eksi ata!  el!m. Wala!p!n gamaran !ltras!nd anak dengan empiema iasanya ekogenik 

homogen7 e1!si hemoragik dan kilotoraks 4!ga memiliki gamaran yang sama. kogenitas cairan ple!ra diseakan karena elemen5elemen sel seperti eritrosit7 sel5sel radang7 droplet5droplet lemak ata! gelem!ng !dara7 dan !!ltrasonik tidak dapat memedakan elemen5elemen terse!t$.

!<" MTOD DIA0NOSIS MPIMA

M Hoto dada posisi 1rontal7 lateral7 dan dek!it!s

M "!lt!r darah

M Comp!ted tomography6US8

M Ap!san naso1aringeal6 sampel sp!t!m

M -it!ng arah lengkap dengan di1erensiasi tidak spesi1ik nam!n isa mencari penyea in1eksi ata! diskrasia darah;

(26)

M Torakosenstesis 4ika etiologi e1!si tidak diketah!i ata! tidak dapat ditent!kan dari  proses in1eksi yang telah dic!rigai seel!mnya

M Pemeriksaan cairan ple!ra : -it!ng sel darah dan di1erensiasi7 Protein7 laktat dehidrogenase /D-;7 gl!cosa7 dan p-7 "!lt!r akteri aero dan anaero7 mikoakteri7 1!ngi7 mikoplasma7 dan ila ada indikasi disertai dengan pemeriksaan 9iral patogen.

Torakosentesis dapat memant! mengetah!i penyea e1!si dan menyingkirkan in1eksi. "ek!atan diagnostik yang di amil dari hasil k!lt!r yang diamil dari torakosentesis adalah lemah7 nam!n tinggi pada anak dengan in1eksi yang 4elas dan mendapatkan antiiotika leih dalam 2akt! %+ 4am. Tanpa adanya in1eksi7 normalnya cairan ple!ra memiliki erat 4enis yang rendah E#.&#$; dan protein E%.$ g6d/;7 kadar  laktat dehidrogenase yang rendah * g6d/; dan laktat dehidrogenase yang tinggi %$& IU6/;7 p- yang rendah EB.%;7 gl!kosa yang rendah E+& mg6d/;7 dan hit!ng sel!lar  yang tinggi dengan anyaknya le!kosit polimor1on!klear. Diagnosis empiema ditegakkan ila ditem!kan cairan ple!ra yang p!r!len7 terdeteksi akteri gram ata! adanya hit!ng sel darah p!tih leih dari $ ? #&, sel6l$$7'7B.

!!" PNATALAKSANAAN

Penatalaksanaan tergant!ng dari penyea e1!si dan ert!4!an !nt!k meng!rangi  pen!mp!kan cairan. Unt!k e1!si yang sedikit7 kh!s!snya 4ika 4enisnya adalah trans!dat7 tidak diperl!kan drainase. Unt!k e1!si yang anyak7 diperl!kan drainase dengan chest t!e7 kh!s!snya 4ika cairannya p!r!len  empiema ;. Pada kas!s yang lain7 cairan sering ter4adi pengentalan dan terlokalisasi sehingga mem!at proses drainase men4adi s!lit. Unt!k it!7 chest t!e dipasang sedini m!ngkin setelah dipastikan adanya empiema dari torakosentesis. Pada kas!s empiema dan e1!si parapne!monia dimana drainase dipers!lit

(27)

dengan peng!mp!lan cairan yang terlok!lasi maka 9ideo5assisted thoracoscopic s!rgical dridement dapat memant! men!r!nkan moriditas dan lamanya ra2at inap di r!mah sakit. 3anyak kas!s e1!si parapne!monia dapat ditangani secara konser9ati1 dengan  pemerian antiiotika intra9ena. Anak sehat yang menderita empiema masih dapat  erespons dengan pemerian antiiotika selama * K + mingg! dan drainase dengan chest t!e. Pada keanyakan kas!s7 proses penyem!han dapat dipercepat dengan dilak!kan deridemen torakoskopi pada r!ang ple!ra yang terkena in1eksi dan terdapat lapisan 1irin sehingga dapat mencegah penyearan menyel!r!h pada anyak kas!s. (ika penyeanya s!dah erhasil ditangani maka akan erprognosis aik. 3ila seorang anak dengan  pne!monia tidak erespons dengan pemerian antiiotika dalam eerapa hari maka dapat dilak!kan radiogra1i dada posisi dek!it!s ata! CT scan !nt!k memant! penegakan diagnosis=.

!#" AL0ORITMA PNATALAKSANAAN MPIMA

Stadi!m #Drainase dengan torakostomi7 antiiotika spektr!m l!as

Stadi!m %  ideo5assisted thoracoscopic s!rgery ATS; dengan antiiotika spektr!m l!as7 Drainase dengan torakostomi disertai antiiotika spektr!m l!as dan terapi 1irinolisis7 ila gagal maka dilak!kan ATS.

Stadi!m * ATS dengan torakotomi disertai antiiotika spektr!m l!as7 ata! Torakotomi ter!ka dengan antiiotika spektr!m l!as.

Penanganan dengan antiiotika seaiknya dit!4!kan pada sta1ilokok!s yang resisten penisilin dan S. pne!moniae 2ala!p!n hasil pemeriksaan ap!san ata! k!lt!r  men!n4!kkan organisme lain seagai penyea. Seagai oat t!nggal7 se1!roksim

(28)

organisme lain. "ominasi oksasilin !nt!k perlind!ngan terhadap S. a!re!s; dan se1otaksim !nt!k perlind!ngan terhadap S. pne!moniae; sering dig!nakan. Pada daerah dengan insiden akteri sta1ilokok!s resisten terhadap metisilin yang tinggi7 seaiknya dig!nakan 9ankomisin dan klindamisin. (ika cairan ple!ra era! !s!k7 seaiknya dipikirkan kem!ngkinan akteri anaero seagai penyeanya dan dierikan terapi dengan klindamisin dan metronida<ol. Pemerian streptokinase intraple!ra e1ekti1 dan aman dalam menangani empiema stadi!m # dan sadi!m %. Selan4!tnya akan cender!ngan ter4adi pen!r!nan drainase dan pen!r!nan ge4ala demam dan ge4ala pernapasan7 selain it!  penanganan dengan 1irinolitik dapat di4adikan pet!n4!k !nt!k inter9ensi edah dini. Penanganan empiema masih kontro9ersial kh!s!snya pada anak anak. Pilihan  penanganan mencak!p pemerian antiiotika sistemik sa4a7 torakosentesis7 torakostomi dengan mengg!nakan t!a7 dengan ata! tanpa pemerian oat 1irinolitik. Teknik in9asi1  lainnya adalah edah torakoskopi7 mini5torakotomi7 dan torakotomi standar dengan dekortikasi menyingkirkan ek!an 1irin dari par!;. 3agaimanakah memilih terapi terse!t dan mengapa konto9ersial it! karena eerapa alasan7 yang pertama7 pengalaman terapi pada de2asa tidak isa egit! sa4a diterapkan dan diramalkan pada anak5anak. 3erla2anan dengan penderita de2asa7 keanyakan anak dengan empiema seel!mnya terlihat sehat. Lang ked!a7 1aktor prognostik dapat memant! meramalkan terapi in9asi1   pada pederita de2asa seperti le9el laktat dehidrogenase /D-;7 gl!kosa7 p- cairan  ple!ra7 yang tenyata sem!anya tidak terlal! erg!na pada anak5anak. Seperti yang diteritkan akhir akhir ini oleh 3ritish Thoracic Society g!idelines 1or the treatment o1   ple!ral space in1ection in children merekomendasikan pengg!naan agen 1irinolitik !nt!k  menangani e1!si parapne!monia dengan komplikasi cairan yang kental7 gamaran 1iro!s; ata! empiema dan dengan tindakan edah pada penderita yang tidak responsi1 

(29)

Penyem!han anak dengan empiema toraks yang erh!!ngan dengan Streptococc!s pyogenes sering er4alan lamat. Demam7 peningkatan la4! endap darah dan le!kositosis tetap ada dalam eerapa mingg! 2ala!p!n s!dah dierikan penanganan yang c!k!p. )eskip!n o!tcome penderita iasanya aik. Penanganan a2al anak dengan empiema adalah dengan torakostomi dan terapi antiiotika secara empiris yang e1ekti1  mela2an Staphylococc!s a!re!s dan Streptococc!s pne!moniae7 penanganan tamahan melip!ti 9ideo5assisted thoracoscopic s!rgery ata! 1irinolisis=.

(30)

DA-TAR PUSTAKA

!"

Asi1 N7 Aamir 37 Shahkar AS. Presentation and management o1 empyema thoracis at lady reading hospital pesha2ar. Department o1 Cardio5thoracic S!rgery7 /ady Reading -ospital Pesha2ar Pakistan7 %&&=

#"

Peter -) et all. mpyema :pidemiology and Pathophysiology. Associate Pro1essor o1 Pediatrics7 Division of Pulmonary and Sleep Medicine, Duke University School of

 Medicine.)ar #= %&&,

."

Peter -). mpyema Clinical Presentation. Associate Pro1essor o1 Pediatrics7 Division of   Pulmonary and Sleep Medicine, Duke University School of Medicine. )ar #= %&&,

1"

Peter -). mpyema )edication. Associate Pro1essor o1 Pediatrics7 Division of  Pulmonary and Sleep Medicine, Duke University School of Medicine. )ar #= %&&,

5"

Peter -) et all. mpyema : Treatment and )anagement. Associate Pro1ess or o1 Pediatrics7 Division of Pulmonary and Sleep Medicine, Duke University School of  Medicine.)ar #= %&&,

8"

Amit 3 et all. A st!dy o1 empyema thoracis and role o1 intraple!ral streptokinase in its management. Department of Medicine, All India Institute of Medical Science, New  Delhi!!""#$, India. %M& Infectious Diseases %&&+@ +

>

#,

9"

"haled )A. )anagement o1 t!erc!lo!s empyema. Division of 'horacic Sur(ery, )in(  )halid University *ospital. !r ( Cardiothorac S!rg %&&&@#B:%$#5%$+

Referensi

Dokumen terkait