• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presentasi Toba Pulp Lestari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Presentasi Toba Pulp Lestari"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK

Kerja praktek ini merupakan salah satu kesempatan mahasiswa untuk melihat, Kerja praktek ini merupakan salah satu kesempatan mahasiswa untuk melihat, mengenal secara langsung segala peralatan yang digunakan dalam dunia industri mengenal secara langsung segala peralatan yang digunakan dalam dunia industri sehingga pada kerja praktek ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan serta sehingga pada kerja praktek ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan serta mengkombinasikan ilmu - il

mengkombinasikan ilmu - ilmu mu yang di peroleh yang di peroleh di perkuliahan dedi perkuliahan dengan yang diperolngan yang diperoleheh di lapangan.

(3)

TUJUAN KERJA PRAKTEK

 Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

•  Agar mahasiswa dapat mengenal permasalahan yang dihadapi oleh suatu perusahaan, industri atau bengkel-bengkel dan dengan kemampuan menganalisa serta mensitesisa, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja terutama yang berhubungan dengan prosedur penyelesaian permasalahan.

• Mengasah pola berpikir yang wajar, logis, rasional serta berketerampilan dan luwes dalam memahami dan menghadapi masalah di tempat pekerjaan.

(4)

TUJUAN KERJA PRAKTEK

• Memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam permasalahan pembangunan, seperti kegiatan perancangan, pelaksanaan, pembuatan, penggunaan, pengolahan dan pengawasan yang berhubungan dengan konstruksi, produksi, pembangkit tenaga dan manajemen perusahaan yang terkait dengan permesinan industri secara umum.

• Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui lebih spesifik permasalahan industri atau perusahaan yang terkait dengan operasi dan ilmu permesinan, sehingga dapat dijadikan sebagai pilihan untuk mengambil judul kajian tugas akhir.

(5)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Produk

PT Toba Pulp Lestari Tbk perusahaan industri yang memproduksi pulp. Dengan Kapasitas produksi 180.000 ton / tahun dengan toleransi 30% atau 240.000 ton / tahun, hasil produksi dijual di pasar domestik dan luar negeri (ekspor).

(6)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Map of the Minister of Forestry Decree No. 58/MENHUT-II/2011 Covering An Area of 188.055 Ha

(7)
(8)
(9)

Pemilihan Jenis Kayu

Pada dasarnya semua bahan baku (kayu) mengandung selulosa dapat digunakan menjadi bahan baku atau bahan dasar dalam pembuatan pulp, semakin tinggi kadar selulosanya, maka semakin baik pula mutu dari pulp ynag dihasilkan. Eucalyptus dan Acasia Mangium merupakan jenis pohon yang mengandung selulosa dan saat ini dimanfaatkan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk untuk menghasilkan pulp.

(10)

Persiapan Kayu

Wood Preparation Unit  adalah langkah awal dalam proses pembuatan pulp, dimana meliputi proses penyediaan kayu yang berasal dari berbagai HTI, dan kemudian dibawa ke lokasi pabrik dengan menggunakan truk-truk pengangkut kayu. Gelondongan kayu tersebut kemudian ditumpukkan di Wood Storage.

(11)

Pembuburan Kayu (Pulping)

Pembuburan pulp dengan proses kraft menggunakan larutan putih (White Liquor), yaitu larutan campuran Sodium Hidroksida dan Sodium Sulfida yang secara selektif akan melarutkan lignin dan membuatnya lebih larut dalam cairan pengolah. Setelah 2  – 4 jam, campuran antara pulp, sisa zat kimia dan limbah kayu dikeluarkan dari digester.

(12)

Penyaringan dan Pencucian (S c r e en i n g a n d W a s h i n g  )

Screening dilakukan penyaringan bubur pulp untuk memisahkan bubur pulp dari kotoran-kotoran yang tidak larut dalam air.

Pencucian pulp secara efisien sangat penting dilakukan untuk memastikan kebutuhan maksimal zat kimia dalam proses pulping dan mengurangi jumlah limbah organik yang terbawa oleh pulp dalam proses pemutihan. Pencucian pulp dilakukan mengikuti masing-masing proses untuk menghilangkan materi yang tidak diinginkan dalam pulp. Hasil samping berupa black liquor, debu, lignin dan pemutih dihilangkan setelah tiap tahapan proses selesai.

(13)

Proses Pemutihan (B l e a c h i n g  )

Merupakan lanjutan proses pemasakan yang dimaksudkan untuk memperbaiki brightness (keputihan) dan kemurnian bubur pulp. Hal ini dilakukan dengan menghilangkan dan melunturkan bahan pewarna yang tersisa pada bubur pulp. Bleaching dilakukan dalam beberapa tahap dengan tujuan menghilangkan lignin tanpa merusak selulosa.

(14)

Pembentukan Lembaran Pulp (Paper Makin g )

Pulp yang telah diputihkan selanjutnya dikirim ke unit pulp machine dengan proses kerja sebagai berikut:

• Screening (Penyaringan)

Screening , merupakan tahap penyaringan dan membentuk serat yang lebih homogen tanpa ada pengotor yang halus maupu kasar.

• Dewatering (Pengurangan Kadar Air)

Dewatering , merupakan tahap pengurangan kadar air yang terdiri dari dua tahap yaitu DWP (Double Wire Press) dan HDP (Heavy Duty Press).

(15)

Pembentukan Lembaran Pulp (Paper Makin g ) • Drying (Pengeringan)

Drying , merupakan tahap pengeringan lembaran pulp dengan menggunakan steam atau uap panas. Proses pengeringan pulp dengan menggunakan udara panas yang di hembuskan ke permukaan bagian atas dan bawah pulp.

• Pulp Cutting dan Bale Handling

Pulp Cutting   dan Bale Handling   merupakan tahap akhir proses pulp machine, disini dilakukan pemotongan dan pengemasan.

• Penyimpanan (Warehouse) dan Distribusi

Setelah pulp dijadikan dalam satu unit (8 bale), kemudian diangkat dengan menggunakan forklift untuk disimpan di gedung produksi (warehouse) untuk siap dipasarkan.

(16)

PROSES PRODUKSI BAHAN BANTU (WHITE LIQUOR) Latar Belakang

White Liquor sangat penting dalam proses produksi pulp di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Proses produksi White Liquor ini terdapat pada Chemical Plant pada bagian Recaust dan Lime Kiln. White Liquor diperoleh dengan cara mereaksikan lindi hijau ( Green Liquor ) dengan kapur (Lime) yang berasal dari Lime Kiln. Dalam proses produksi pulp, White Liquor berperan sangat penting sebagai cairan pemasak pada digester. Kandungan Natrium Sulfida (Na2S) didalam White Liquor sangatlah penting karena dapat mengurangi kekurangan selulosa, mempercepat hilangnya lignin serta memperbaiki kualitas dari pulp. Oleh karena itu proses pembuatan White Liquor sangat menarik untuk dibahas karena White Liquor merupakan bahan yang sangat penting untuk mendukung berjalannya proses produksi pulp di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Selain itu juga untuk menambah wawasan kami tentang proses  – proses yang dilakukan untuk memproduksi White Liquor.

(17)

PROSES PRODUKSI BAHAN BANTU (WHITE LIQUOR) Tujuan

 Adapun tujuan dari tugas khusus adalah sebagai berikut : • Memahami pengertian dari recausticizing.

• Mengenal dan memahami tahap  – tahap yang dilakukan pada proses Recausticizing. • Mengenal dan mengetahui proses kalsinasi di Lime Kiln.

(18)

PROSES PRODUKSI BAHAN BANTU (WHITE LIQUOR) Slaker Causticizers White Liquor Clarifier Mixing Tank LMW Lime Mud Storage Dreg Filter Green Liquor Storage Green Liquor Clarifier White Liquor Clarifier Eco Filter White Liquor Storage Digester LMDF Lime Kiln Hot Lime Silo Slaker

(19)
(20)

Operasi penyaringan ini menghasilkan mud dengan solid yang lebih tinggi. Lapisan mud yang menempel pada pada precoat filter secara periodik diambil dengan memakai alat yang disebut doctor blade yang bekerja secara otomatis. Proses pengeringan pada drum filter itu dimugkinkan karena adanya tekanan vacuum dalam drum filter.

(21)

Lime Kiln

Tujuan dari proses lime kiln adalah membakar lumpur kapur/lime mud (CaCO3) dari reaksi causticizing, untuk memperoleh kembali kapur/lime (CaO) yang selanjutnya digunakan kembali pada proses causticizing. Kapur yang diperoleh kembali ini dapat menghemat biaya sekitar 50% dibandingkan bila tidak digunakan.

(22)

Green Liquor Clarification

Proses pemurnian green liquor ini diperlukan untuk memisahkan partikel-partikel dreg yang halus. Dreg yang terikut ke slaker akan memperlambat pengendapan lime mud dan berdampak negatif terhadap konsentrasi under flow dan juga dapat memperlambat proses pemurnian white liquor.

(23)

Slaker

Lime, CaO bereaksi dengan air untuk membentuk kalsium hidroksida,

Ca(OH)2, dan secara

berkesinambungan bereaksi dengan sodium carbonate, Na2CO3, yang ada dalam green liquor untuk membentuk sodium hidroksida, NaOH, dan calcium carbonate, CaCO3.

(24)

Dregs Filter

 Aliran bagian bawah / under flow dari clarifier kira-kira 90% green liquor dan hanya 8% - 10% dreg. Pencucian dreg dilakukan pada dreg precoat filter, lime mud dipakai sebagai precoat, dreg akan menempel pada precoat dan dipisahkan dengan cara mengikis permukaan lime mud precoat yang telah ditempeli dreg.

(25)

White Liquor Clarifier

Proses pemisahan padatan dan cairan terdiri dari dua proses yaitu sedimentasi dan proses filtrasi. Proses sedimentasi yaitu mengendapkan mud kebawah dimana rake dengan kecepatan putaran yang lambat akan mengarahkan mud ke tengah cone yang selanjutnya akan dipompakan keluar untuk pengolahan lanjut. Filtrasi adalah proses untuk memisahkan padatan dari cairannya dengan menggunakan medium penyaring.

(26)

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diperoleh pada kegiatan Kerja Praktek di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, adalah sebagai berikut :

1. Recausticizing adalah proses mereaksikan Green Liquor dengan kapur untuk menghasilkan White Liquor. Pada proses recausticizing   terjadi reaksi antara green liquor yang mengandung natrium karbonat (Na2CO3) dengan sejumlah kapur / lime (CaO) untuk menghasilkan natrium hidroksida (NaOH) yang merupakan kandungan utama pada White Liquor.

2. Ada empat proses yang berlangsung di recausticizing antara lain :

 Penjernihan Green Liquor.

 Dreg washing.

 Slaking and Recausticizing.

(27)

KESIMPULAN

3. Proses kalsinasi di lime kiln dilakukan dengan membakar lumpur kapur / lime mud (CaCO3) yang dihasilkan pada proses recausticizing dengan menggunakan rotary kiln (tungku berputar dengan panjang 79 m dan kemiringan sebesar 1,46o  yang dilengkapi dengan burner).

4. Fungsi dari White Liquor dalam proses produksi pulp adalah untuk membantu proses pemasakan serpihan kayu di Digester menjadi bubur pulp dan dapat melarutkan senyawa  –  senyawa lain selain selulosa, mempercepat hilangnya lignin serta memperbaiki kualitas dari pulp.

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Overlay titik keberadaan tarsius dengan peta tutupan lahan yang diklasifikasikan oleh Badan Planologi Kehutanan (BAPLAN) tahun 2014 diperoleh hasil bahwa tarsius

Mulai dari Januari 2010 sampai laporan ini di susun TKSK Pacet sudah melakukan beberapa kegiatan dengan bekerjasama dengan lembaga yang ada dalam penanggulangan masalah

Pembasmian virus ini bergantung pada: penerapan secara efektif ( ε E diturunkan sampai nol untuk menurunkan nilai R C ) pada saat karantina individu yang terjangkit virus

Jika suatu sistem secara fisik memungkinkan dan tidak memakan biaya yang besar untuk dioperasikan sesuai dengan kondisi ( scenario ) yang kita inginkan maka cara

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatia n dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih. Pokja Jasa Konsultansi ULP Kantor

Jika kita bertengkar dengan kakak maka perasaan kita tidak nyaman, apa yang harus kita lakukan jika kita bertengkar dengan saudara

Bagian akar yang fungsinya untuk melindungi ujung akar saat menembus tanah adalah..... Fungsi kambium yang kedalam akan membentuk batang,tetapi fungsi

[r]