• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA HIDUP, MOTIVASI DAN PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN VAPE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH GAYA HIDUP, MOTIVASI DAN PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN VAPE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

11 JOURNAL OF MARKETING MODERN

Website : https://edumediasolution.com/index.php/jmm Email: marketingmoderen@gmail.com

Call Center: 082234441600

PENGARUH GAYA HIDUP, MOTIVASI DAN PERSEPSI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN VAPE

Elvin Rohana1, Heri Wijayanto2, Edi Santoso3

1,2,3,Universitas Muhammadiyah Ponorogo

E-mail Korespondensi: elvinrohana5@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Riwayat Artikel Received: Revised: Accepted: Keywords Lifestyle, Motivation, Perception, Decision to Purchase.

This study aims to find out whether lifestyle, motivation, and perception influence consumer purchasing decisions in the Vape community in Ponorogo. The hypothesis proposed in this study is; (1) lifestyle influences Vape purchase decisions, (2) motivation influences Vape purchase decisions, ( 3) perception influences Vape purchase decisions, (4) lifestyle, motivation, and perception together influences Vape purchase decisions. The population in this study was taken from consumers of the Vape community in Ponorogo, which amounted to 50 respondents. The sample used in this study is the entire population to be sampled (saturated sample) as respondents as many as 50 respondents. Data analysis method used is multiple linear regression with the help of SPSS. The research results show that; (1) lifestyle has a positive effect (2,703) and the is significant for purchasing decisions in the Vape community in Ponorogo, (2) motivation has a positive effect (1,957) and the is significant for purchasing decisions in the Vape community in Ponorogo, and (3) perception has a positive effect (2,776) and the is significant for purchasing decisions in the Vape community in Ponorogo.

A. PENDAHULUAN

Fenomena rokok dikenal masyarakat sejak zaman dahulu. Merokok merupakan kegiatan yang tidak mengenal situasi sosial dan ekonomi seseorang dari kalangan bawah menengah keatas. Merokok telah dianggap sebagai kebutuhan bagi sebagian orang. Kotler dan Keller (2009:175) menyatakan bahwa, gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkunganya. Rokok memiliki kandungan nikotin yang mengakibatkan seorang pengguna rokok merasa ingin mengkonsumsi rokok secara terus-menerus. Selain itu faktor teman dan faktor psikologis juga mendorong seseorang berkeinginan menkonsumsi rokok.

Robbins dalam Sangadji dan Sopiah (2013) menyatakan bahwa, motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual.

(2)

12

Dengan adanya kasus-kasus yang terjadi akibat penggunaan rokok membuat masyarakat mencari alternatif agar tidak terus menerus mengalami ketergantungan. Namun demikian rokok tidak mudah ditinggalkan dalam kehidupan masyarakat. Saat ini terdapat produk rokok yang berguna untuk meminimalisir kegiatan merokok yaitu Vape. Vape merupakan sebuah inovasi dari rokok tembakau menjadi rokok modern dan metode terapi menggunakan listrik dari tenaga baterai untuk memberikan nikotin dalam bentuk uap. Vape yaitu salah satu penggunaan metode Nicotine Teplacement Therapy yang digunakan untuk menghentikan masuknya kandungan nikotin ke dalam tubuh sehingga dianggap lebih sehat bagi penggunanya.

BPOM tahun 2015 menyatakan bahwa, Vape dapat membantu mengurangi kadar merokok. Disamping itu terdapat kerugian yang ditimbulkan dari Vape antara lain adanya kandungan liquid yang tidak aman, menimbulkan masalah adiksi nikotin, penggunaan Vape dapat disalah gunakan dengan memasukan nikotin berlebih atau bahan ilegal serta beredar berbagai kandungan zat yang dapat menarik pengguna dibawah umur, masalah keracunan kandungan zat dalam liquid yang terus meningkat signfikan, bertambahnya perokok pemula, resiko timbulnya perokok lama kembali merokok karena mengganggap rokok elektrik Vape aman. Ruch (2010:300) menyatakan bahwa, persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada situasi tertentu.

Komunitas Vape di Ponorogo berkembang karena adanya kampanye tentang penggunaan Vape, selain itu pengguna Vape mengganggap dampak penggunaan Vape lebih baik dibandingkan dengan rokok konvensional. Kabupaten Ponorogo sendiri memiliki komunitas yang diberi nama Reogvaperz. Komunitas ini didirikan pada tahun 2014 dan semakin berkembang hingga saat ini. Komunitas Reogvaperz memiliki anggota sejumlah 50 orang. Para anggota komunitas ini biasanya berkumpul saat terdapat event-event Vape atau mereka sekedar berkumpul ngobrol dan sharing tentang Vape dengan sesama anggota komunitas. Tempat berkumpulnya anggota komunitas berubah-ubah yang membuat komunitas ini tidak memiliki tempat tetap untuk berkumpul sehingga mereka sering berkumpul di cafe-cafe atau store Vape, saat ini Vape sudah dikenal masyarakat luas yang berdampak munculnya store-store yang menjual produk Vape di Ponorogo.

B. KAJIAN LITERATUR Pengertian Gaya Hidup

Setiadi (2010:77) menyatakan bahwa, “gaya hidup secara luas sebagai cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka aktivitas apa yang mereka anggap penting dalam lingkunganya ketertariakan apa dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan dunia sekitarnya pendapat”.

Indikator Gaya Hidup

Terdapat tiga indikator gaya hidup seseorang yaitu sebagai berikut: 1) Kegiatan

2) Minat 3) Opini

Pengertian Motivasi

Santoso dan Purwanti (2013:117-118) menyatakan bahwa, “motivasi konsumen adalah suatu penggerak atau dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan dan mencapai suatu tujuan”.

(3)

13

1) Konsumen memiliki kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh perusahaaan.

2) Konsumen merasa bahwa produk yang disediakan perusahaan dapat meningkatkan penampilan konsumen.

3) Konsumen terdorong untuk membeli karena tawaran yang menarik dari perusahaan

Pengertian Persepsi

Ruch (2010:300) menyatakan bahwa, “persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada situasi”.

Indikator Persepsi

Untuk mengukur persepsi digunakan indikator sebagai berikut: 1) Kesesuaian kualitas dengan produk

2) Kesesuaian kualitas dengan manfaat 3) Informasi Produk

4) Kualitas Bersaing

Pengertian Keputusan Pembelian

Sangadji dan Sopiah (2013:334) menyatakan bahwa, “keputusan pembelian adalah cara konsumen memutuskan apa yang harus dibeli sesuai dengan nilai signifikansi dan pembelian tersebut”.

Indikator Keputusan Pembelian

Indikator keputusan pembelian adalah :

1. Konsumen memiliki suatu kebutuhan dimana kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan membeli produk yang disediakan perusahaan (pengenalan masalah). 2. Konsumen memperoleh informasi bahwa perusahaan mampu menyediakan

produk yang dibutuhkan konsumen (pencarian informasi).

3. Konsumen lebih memilih produk yang disediakan perusahaan daripada produk yang disediakan perusahaan lain (evaluasi alternative).

4. Konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian di perusahaan (keputusan pembelian).

5. Konsumen merasa senang setelah melakukan pembelian perusahaan (hasil)

Model Penelitian

Gambar 2.1 kerangka Pikiran Gaya Hidup (X1) Motivasi (X2) Pesepsi (X3) Keputusan Pembelian (X4)

(4)

14 C. PELAKSANAAN DAN METODE

Penelitian ini mencakup dalam ruang lingkup manajemen pemasaran yang membahas mengenai pengaruh Gaya Hidup, Motivasi, dan Persepsi terhadap Keputusan Pembelian Vape di Ponorogo. Populasi dari penelitian ini diambil dari konsumen komunitas Vape di Ponorogo yaitu yang berjumlah 50 orang. Sampel pada penelitian ini yaitu sejumlah 50 orang diambil dari seluruh total populasi anggota komunitas Vape di Ponorogo.

Metode Pengambilan Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yakni data yang diambil secara langsung dari sumber pertama melalui hasil pengamatan langsung, wawancara, dan kuesioner dengan pihak perusahaan atau organisasi dengan variabel-variabel yang sesuai dengan judul.

Uji Validitas

Ghozali (2009) menyatakan bahwa, uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuisioner.

Rumus perhitungannya yaitu :

r = n (∑xy) – (∑x∑y) √(n∑x2−(∑x)2)(n∑Y2−(∑Y)2)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi Y = Skor total

X = Skor pertanyaan n = Jumlah sampel

Kriteria pengujian jika harga r hitung > r tabel dengan taraf signifikan 0,05, maka alat tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga r hitung < r tabel, maka alat ukur tersebut tidak valid.

Uji Reliabilitas

Ghozali (2016:45) menyatakan bahwa, uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengukur reliable atau tidaknya suatu kuesioner. Kriteria penilaian uji reliabilitas:

Jika nilai Alpha > 0,600 maka reliabel. Dengan rumus sebagai berikut :

Rumus perhitungan Cronbach Alpha adalah sebagai berikut: α = kr

1+(k-1)r Keterangan :

α = Koefisien reliabilitas

r = Koefisien rata-rata korelasi antar variabel k = Jumlah variabel bebas dalam persamaan

Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini, ada tiga variabel bebas. Dengan demikian, regresi liner berganda dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana : Y = Keputusan Pembelian X1 = Gaya Hidup X2 = Motivasi X3 = Persepsi

(5)

15

A = Konstanta

b1,b2,b3 = Koefisien Regresi

e = Variabel Pengganggu

Koefisien Determinasi

Santoso (2011) 𝑅2 digunakan untuk menentukan seberapa besar variasi variabel dependen (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel independen (X1,X2, X3). Nilai R2

digunakan rumus seabagai berikut : (b1∑x1y + b2∑x2y)

R2= dimana 0 ≤ R2 ≤ 1

∑y2 Dimana :

R2 = Koefisien korelasi R2 determinasi

Uji t (Uji Parsial)

Ghozali (2013) menyatakan bahwa, Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Uji F (Uji Simultan)

Ghozali (2016) menyatakan bahwa, uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Instrumen

Uji Validitas

Tabel 1 Hasil Uji Validitas

No. Indikator r hitung r tabel

(0,279) Keterangan 1. Gaya Hidup - Indikator 1 - Indikator 2 - Indikator 3 - Indikator 4 - Indikator 5 - Indikator 6 0,746 0,814 0,830 0,828 0,820 0,712 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2. Motivasi - Indikator 1 - Indikator 2 - Indikator 3 - Indikator 4 - Indikator 5 0,638 0,789 0,852 0,850 0,831 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 Valid Valid Valid Valid Valid 3. Persepsi - Indikator 1 - Indikator 2 - Indikator 3 - Indikator 4 - Indikator 5 0,699 0,765 0,798 0,832 0,772 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 Valid Valid Valid Valid Valid 4. Keputusan Pembelian

(6)

16 - Indikator 1 - Indikator 2 - Indikator 3 - Indikator 4 - Indikator 5 - Indikator 6 - Indikator 7 0,389 0,568 0,642 0,659 0,596 0,716 0,585 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Data Kuesioner yang diolah 2019

Uji Reliabilitas

Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Koefisien Alpha Status

Gaya Hidup(X1) 0,881 0,600 Reliabel

Motivasi (X2) 0,852 0,600 Reliabel

Persepsi (X3) 0,832 0,600 Reliabel

Keputusan Pembelian(Y) 0,698 0,600 Reliabel

Sumber: Data Kuesioner yang diolah 2019

Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 3 Pengaruh X1, X2 dan X3 Terhadap Y Variabel Koefisien

Regresi (B) t-hitung Sig Kesimpulan

Gaya Hidup 0,257 2,703 0,010 Signifikan Motivasi 0,215 1,957 0,056 Signifikan Persepsi 0,344 2,776 0,008 Signifikan Konstanta 10,880 Sig. 0,000

Sumber: Data Kuesioner yang diolah 2019

Koefisien Determinasi

Tabel 4 Hasil Koefesien Determinasi

Model R R Square

1 .514a .264

Sumber: Data Kuesioner yang diolah 2019

Dari hasil analisis nilai R Square yang diperoleh sebesar 0,264, artinya variabel keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel dari gaya hidup, motivasi, dan persepsi sebesar 26,4% sedangkan sisanya sebesar 73,6% dipengaruhi oleh variabel lainya diluar model penelitian ini. Nilai koefisien R sebesar 0,514 atau 51,4 artinya terdapat tingkat hubungan yang sedang antara variabel independen yaitu gaya hidup, motivasi, dan persepsi dengan variabel dependen yaitu keputusan pembelian.

(7)

17 Tabel 5 Hasil Pengolahan Uji t

Model Unstandardized Coefficients B Sig. K e si m p u la n X1 .257 .010 Signifikan X2 .215 .056 Signifikan X3 .344 .008 Signifikan

Sumber: Data Kuesioner yang diolah 2019

Berdasarkan tabel diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut a. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian

Variabel Gaya Hidup memiliki hasil tingkat signifikan sebesar 0,010. Dari uji t pada variabel gaya hidup menyatakan bahwa signifikan uji t lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,257. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dinyatakan diterima.

b. Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian

Variabel Motivasi memiliki hasil tingkat signifikan sebesar 0,056. Dari uji t pada variabel motivasi menyatakan bahwa signifikan uji t lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,215. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dinyatakan diterima.

c. Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian

Variabel Persepsi memiliki hasil tingkat signifikan sebesar 0,008. Dari uji t pada variabel persepsi menyatakan bahwa signifikan uji t lebih kecil dari 0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,344. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan bahwa persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dinyatakan diterima.

Uji F (Uji Simultan)

Tabel 6 Hasil Pengolahan Uji F

Model Sig.

1 Regression .003b

Dari tabel diatas dapat menunjukkan bahwa nilai signifikan adalah sebesar 0,003 lebih kecil dari nilai signifikan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan variabel gaya hidup, motivasi dan persepsi secara simultan berpengaruh dan diterima terhadap keputusan pembelian konsumen komunitas Vape di Ponorogo.

Pembahasan

Pengaruh Gaya Hidup (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Variabel gaya hidup dinyatakan signifikan sebesar 0,010. Hal ini artinya gaya hidup yang dimiliki tiap konsumen memiliki peranan penting dalam keputusan pembelian. Koefisien regresi sebesar 0,257 yang menunjukkan bahwa variabel gaya hidup berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

(8)

18 Pengaruh Motivasi (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Variabel motivasi dinyatakan signifikan sebesar 0,056. Hal ini artinya motivasi yang dimiliki tiap konsumen memiliki peranan penting dalam keputusan pembelian. Koefisien regresi sebesar 0,215 yang menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Semakin besar motivasi yang ada di dalam diri seseorang konsumen untuk membeli suatu produk semakin besar pula tingkat keputusan pembelian.

Pengaruh Persepsi (X3) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Variabel ketiga yaitu persepsi dinyatakan signifikan sebesar 0,008. Hal ini artinya persepsi yang dimiliki tiap konsumen memiliki peranan penting dalam keputusan pembelian. Koefisien regresi sebesar 0,344 yang menunjukkan bahwa variabel persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Persepsi yang ada dalam diri seseorang akan mempengaruhi tingkat keputusan pembelian.

Pengaruh Gaya Hidup (X1), Motivasi (X2), dan Persepsi (X3) Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Variabel gaya hidup, motivasi, dan persepsi memiliki pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelianVape. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikan dari uji F sebesar nilai Sig. F yaitu (0,000<0,05), maka model dari analisis regresi diterima, sehingga dapat disimpulkan gaya hidup, motivasi, dan persepsi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Vape.

E.KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Variabel gaya hidup berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dan menunjukan koefisien regresi yang mempunyai nilai positif yang artinya ketika gaya hidup konsumen komunitas Vape di Ponorogo meningkat akan meningkat pula ketertarikan konsumen Vape di Ponorogo pada komunitas Reogvaperz untuk melakukan keputusan pembelian terhadap Vape sehingga gaya hidup konsumen komunitas mempengaruhi mereka untuk memiliki Vape dan menggunakannya pada kehidupan sehari-hari.

b. Variabel motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pembeliandan koefisien regresi mempunyai nilai positif yang artinya semakin besar motivasi yang ada di dalam diri seseorang konsumen komunitas Vape di Ponorogo untuk membeli Vape semakin besar pula tingkat keputusan pembelian sehingga pada komunitas Reogvaperz hal yang mempengaruhi keputusan pembelian karena dianjurkan oleh teman-teman mereka.

c. Variabel persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dan koefisien regresi mempunyai nilai positif artinya persepsi memiliki peranan yang penting dan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen komunitas Vape di Ponorogo sehingga semakin besar motivasi yang ada di dalam diri seseorang konsumen komunitas untuk membeli Vape di Ponorogo semakin besar pula tingkat keputusan pembelian.

d. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel gaya hidup, motivasi, dan persepsi memiliki pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelian Vape. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikan dari uji F sebesar nilai Sig, maka model dari analisis regresi diterima, sehingga dapat disimpulkan gaya

(9)

19

hidup, motivasi, dan persepsi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen komunitas Vape di Ponorogo.

Saran

Dalam penelitian ini, penulis juga memberikan saran kepada pihak-pihak terkait yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain:

1. Komunitas Reogvaperz belum memiliki struktur organisasi, maka saran dari penulis hendaknya komunitas ini diberi struktur organisasi agar lebih berkembang dan bisa lebih menyampaikan kepada mayarakat dampak baik dan dampak buruk dalam keputusan pembelian Vape pada Komunitas Vape di Ponorogo.

2. Tempat berkumpul anggota komunitas Vape di Ponorogo ini belum memiliki tempat dan jadwal tetap jadi biasanya mereka berkumpul sesuai kesepakatan bersama saat waktu-waktu tertentu, maka saran dari penulis yaitu hendaknya mereka membuat jadwal tetap sehingga pertemuan komunitas lebih efektif.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperluas variabel dan teknik pengumpulan data agar lebih bervariasi dan lebih mengkaji lebih dalam mengenai gaya hidup, motivasi dan persepsi yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian sehingga diharapkan penelitian yang akan datang lebih baik dari penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Bahtiar dan Edy Rahardja (2017).“Pengaruh Brand Equity, Harga dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Vape (Studi PadaVape Store 5Time)”.Journal of Manajement Volume 6 (Nomor 4 Tahun 2017) Hal 1-10 ISSN (Online): 2337-3792. Elida Ningtyas Herlina dan Siti Khoiriyah (2010). “Pengaruh Persepsi Kualitas,

Persepsi Kesesuaian, Persepsi Kesulitan Pada Sikap Konsumen Terhadap Brand Extention”.Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 3, No.1

Darma Wijaya (2017). “Pengaruh Motivasi dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian”. p-ISSN: 1411-8637 e-ISSN: 2550-1178.rspektif, Vol. XV, No. 2,

Diyah Amalia R dan Abdul Fattah, Sutopo (2017). “Pengaruh Citra Merk, Equitas Merek, dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Galaxy Series di Surabaya”. Jurnal Manajemen Branchmark Vol 3 Issue 3

D Nata Wijaya Sunarti dan Edriana Pangestuti (2018) “Pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Konsumen Starbucks di kota Malang)”.

Meirieska. K., Jentje. S., Jopie. R. (2015). “Analisis Pengaruh Motivasi, Konsumen, Persepsi, Kualitas Layanan dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor di kota Manado”. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol15 No.05 Tahun 2015. Mohammad, M.B.ZA dan Eisha.L (2012). “Analisis Pengaruh Kualitas

Produk,Kesesuaian Harga, dan Intensitas Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Merek Rokok Djarum Super. ( Studi Kasus pada konsumen rokok Djarum Super di kota Semarang)”. Journal Of Manajement Vol. 1 (Nomor 1,Tahun 2012) Halaman 254-261.

Widya Wardani, Ujang Sumarwan, Lilik Noor Yuliati (2015). “Pengaruh Persepsi dan Preferensi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Hunian Green Product. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Persepsi dan Preferensi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Hunian Green Product”. Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol VI, No 1

Wafin Itasari (2018). " Pengaruh Gaya Hidup, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Naavagreen dengan Merek Sebagai Variabel Moderasi (Studi

(10)

20

Kasus pada Mahasiswi Managemen Angkatan Tahun 2014 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo)": Universitas Muhammadiyah Ponorogo Tahun 2018.

Endah Sri Rahayu (2018)." Pengaruh Faktor Psikologi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Motor N-Max di Kabupaten Ponorogo": Universitas Muhammadiyah Ponorogo Tahun 2018.

Devy Sinditasari (2018). " Pengaruh Gaya Hidup, Persepsi Resiko dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Secara Online di Kalangan Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Ponorogo": Universitas Muhammadiyah Ponorogo Tahun 2018.

Dewi Evina (2018). " Pengaruh Motivasi, Kepercayaan dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian dengan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Produk Sparepart Sepeda Motor Merek Federal Paris di Desa Kedunggalar, Kabupaten Ngawi)": Universitas Muhammadiyah Ponorogo Tahun 2018.

Gambar

Gambar 2.1 kerangka Pikiran Gaya Hidup (X1) Motivasi (X2) Pesepsi (X3)  Keputusan  Pembelian (X4)
Tabel  1  Hasil Uji Validitas
Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas
Tabel  6 Hasil  Pengolahan  Uji  F

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data diketahui variabel produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, artinya semakin tinggi persepsi konsumen

Berdasarkan hasil analisis data diketahui variabel lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, artinya semakin tinggi persepsi

Artinya motivasi konsumen, persepsi kualitas, sikap konsumen, dan brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk

Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variable harga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian terhadap Minute Maid Pulpy Orange.. Variabel

Hipotesis kedua yaitu motivasi, persepsi kualitas dan sikap konsumen secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa persepsi kualitas berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai

Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Di Magelang Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

Koefisien Regresi Variabel Produk b1 Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa variabel produk X1 berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Y karena nilai koefisien regresi