• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVENTARIS ARSIP FOTO K.H ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) SERI POLITIK, PENDIDIKAN DAN KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INVENTARIS ARSIP FOTO K.H ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) SERI POLITIK, PENDIDIKAN DAN KELUARGA"

Copied!
183
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

INVENTARIS ARSIP FOTO

K.H ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR)

SERI POLITIK, PENDIDIKAN DAN KELUARGA

1999 - 2003

DIREKTORAT PENGOLAHAN

DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

(3)
(4)

Penanggung Jawab Kegiatan

Drs. Agus Santoso, M. Hum.

Penanggung Jawab Teknis Kegiatan

Wiwi Diana Sari, S.Si., MA.

Koordinator

Achmad Dedi Faozi, S.Hum.

Sekretaris

Monica Imanuela Bendatu, S.S.

Anggota

Muhammad Haris Budiawan, S.S. Nadia Fauziah Dwiandri, SIP., M.Phil.

Bayu Tanoyo, S.Sos.

Yeni Dwi Novelawaty, S.Hum.

Budi Setyanta, S.E.

Peny Wulandari, S.Sos.

Rini Rusyeni, S.IP.,M.A. Meyrina Megasari, S.Hum.

Al Fathan Wira Saputra, S.Hum.

Aryasa Bonny Bintoro, S.S.

Noviana Aqmarina, S.S. Raden Yovi Mega Purwono, S.S.

Bening Tri Hanggoro, S.S. Nurmita Arum Sari, S.S.

Dian Ardiani Ridwan, S.ST.Ars. Nuryulianti, S.I.

Bertha Jayanti Nurtiana, S.Hum. Maria Setya Wardani, S.Hum.

Erlina Widyanti, S.AP. Gandis Gayatri, A.Md.

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

i

KATA PENGANTAR

ii

TIM KERJA

iii

DAFTAR ISI

iv

I.

PENDAHULUAN

v

1. Riwayat Hidup

v

2. Sejarah Arsip

ix

3. Pertanggungjawaban Pembuatan Inventaris Arsip

x

4. Petunjuk Akses Arsip

xiii

4.1. Penggunaan Inventaris Arsip

xiii

4.2. Penggunaan Arsip sebagai Sumber Data

xvii

5. Daftar Pustaka

xviii

II. URAIAN DESKRIPSI ARSIP

1

4. Politik, Pendidikan dan Keluarga

1

4.1 Muktamar PKB

1

4.2 Penganugerahan Honoris Causa

7

4.2.1 Universitas Soka

7

4.2.2 Universitas Konkuk

18

(6)

4.5 Perayaan Acara Ulang Tahun

47

4.5.1 Hari Ulang Tahun ke-17 putri keempat Presiden RI Inayah Wahid

47

4.5.2 Ulang Tahun Ibu Negara Sinta Nuriyah

65

4.5.3 Ulang Tahun Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid 82

4.5.4 Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-55 Tahun 95

4.5.5 Hari Ulang Tahun ke-18 Putri keempat Presiden RI Inayah Wahid

118

4.6 Wisata Keluarga

III. PENUTUP

140

LAMPIRAN-LAMPIRAN 141

1. Indeks Nama Orang 142

2. Indeks Wilayah 151

3. Indeks Masalah 156

(7)

I.

PENDAHULUAN

1. Riwayat Hidup

Dr. (H.C.) K. H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, pria kelahiran kota Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940. Gus Dur lahir pada

hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang, Jawa Timur, putra pertama dari enam bersaudara dari pasangan KH. Wahid Hasyim dan

Nyai Solichah Bisri. Sejak Kecil Gus Dur dikenal sebagai anak yang aktif. Gus Dur kecil belajar pada sang kakek, KH. Hasyim Asyari. Saat serumah dengan

kakeknya beliau diajari mengaji dan membaca Al-Qur’an dan dalam usia lima tahun telah lancar membaca Al-Qur’an (Hamid, 2010, p.30). Gus Dur sudah mulai

menghafal sebagian isi Al-Quran dan banyak puisi dalam bahasa arab. Gus Dur pindah ke Jakarta mengikuti ayahnya yang terpilih menjadi ketua pertama Majelis

Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi), sebuah organisasi yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang pada tanggal 24 Oktober 1943. Pada tahun 1944, beliau

menempuh pendidikan dasar di SD Kris Jakarta, tapi tidak selesai, kemudian pindah ke SD Matraman Persatuan Wanita Republik Indonesia (Perwari). Namun, pada

Agustus 1945, Gus Dur kembali ke Jombang dan tetap berada di wilayah tersebut selama perang kemerdekaan. Pada tahun 1949, Gus Dur kembali ke Jakarta karena

ayahnya ditunjuk sebagai Menteri Agama pada tanggal 20 Desember 1949 (Musa, 2010, p.5). Gus Dur adalah sosok anak yang tumbuh sangat cerdas. Hal tersebut

terlihat dari seringnya beliau berkunjung ke perpustakaan umum di Jakarta. Pada saat itu, Gus Dur sudah akrab dengan buku-buku bertema filsafat, cerita silat,

sejarah, hingga sastra.

Pada April 1953, KH. Wahid Hasyim, ayahnya meninggal dunia pada usia 39 tahun, akibat kecelakaan mobil di Bandung. Peristiwa tersebut sangat

membekas dalam diri Gus Dur yang masih berusia 13 tahun, yang mengakibatkan Gus Dur tidak naik kelas saat menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama.

Pada tahun 1954, oleh ibunya, Gus Dur kemudian dikirim ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikannya. Tahun 1957 beliau lulus SMEP (Sekolah Menengah

Ekonomi Pertama) Yogyakarta, beliau kemudian pindah ke Magelang untuk memulai pendidikan Islam di pondok pesantren Tegalrejo hingga pertengahan tahun

1959. Di sana beliau belajar pada Kiai Khudori yang merupakan salah satu tokoh dari pemuka Nahdlatul Ulama (NU). Pada saat yang sama, beliau belajar secara

(8)

Pada saat yang sama Gus Dur juga bekerja sebagai peneliti untuk majalah sastra “Horizon” dan majalah kebudayaan “Budaya Jaya”(Musa, 2010, p.6).

Pada tahun 1963, Gus Dur menerima beasiswa dari Kementerian Agama untuk belajar di Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Beliau pergi ke Mesir pada

November 1963. Gus Dur secara serius memanfaatkan Mesir sebagai negara yang meninggalkan jejak sejarah dan peradaban umat manusia, maka Gus Dur berusaha

menggali apa yang ada di Mesir khususnya berkaitan dengan buku-buku yang tidak ditemukan di Indonesia. Tidak hanya perpustakaan yang dibaca oleh Gus Dur

tetapi dinamika politik Mesir juga menjadi referensi Gus Dur dalam upaya memperkaya wawasan keilmuannya dan upaya proses pendewasaan. Pada saat itu, Gus

Dur dengan cermat mengamati kondisi Mesir secara seksama, khususnya berkaitan perseteruan antara penguasa Mesir dengan Ikhwanul Muslimin di bawah

kepemimpinan Sayyid Qutub (Syarkun, 2013, p.167). Pada 1966, Gus Dur pindah ke Irak. Di Irak, ia masuk dalam Departement of religion di Universitas Baghdad

sampai 1970. Selama di Baghdad, Gus Dur mempunyai pengalaman yang berbeda dengan di Mesir. Di Irak, Gus Dur mendapatkan perkembangan intelektual yang

tidak didapatkan di Mesir. Gus Dur juga meneruskan keterlibatannya dalam Asosiasi Pelajar Indonesia (API) dan juga menulis majalah asosiasi tersebut (Hamid,

2010, p.35).

Di luar dunia kampus, Gus Dur rajin mengunjungi makam-makam keramat para wali, termasuk makam Syaikh Abdul Qadir Jaelani, pendiri Jamaah

Thariqah Qodariyah. Beliau juga menggeluti ajaran Imam Junaid Al-Baghdadi, seorang pendiri aliran tasawuf yang diikuti oleh jamaah NU. Di sinilah Gus Dur

menemukan sumber spiritualitasnya (Hamid, 2010, p.35). Setelah menyelesaikan studinya di Bagdad tahun 1970, Gus Dur menjadi pelajar keliling di Belanda dan

menetap di sana selama enam bulan dan mendirikan perkumpulan pelajar muslim Indonesia dan Malaysia yang tinggal di Eropa dan sempat bekerja di pelabuhan

sebagai pembersih kapal tanker (Hamid, 2010, p.37). Perjalanan studi keliling Gus Dur berakhir pada tahun 1971, Gus Dur kembali ke Indonesia setelah terilhami

berita- berita yang menarik sekitar perkembangan pesantren. Namun demikian, semangat belajar Gus Dur tidak pernah surut. Gus Dur menikah dengan Sinta Nuriyah

pada 11 Juli 1968, namun diwakilkan kakeknya KH. Bisyri Samsuri, karena Gus Dur masih di Mesir. Pasangan Gus Dur dan Shinta Nuriyah melangsungkan pesta

pernikahan pada tanggal 11 September 1971. Dari pernikahannya Gus Dur dikaruniai empat puteri, yakni Alisa Qotrunnada, Zannuba Arifah Chafsoh, Anita

Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari.

(9)

mendapatkan banyak undangan untuk memberikan kuliah dan seminar (Hamid, 2010, p. 41-42). Gus Dur juga bergabung di Fakultas Ushuluddin Universitas Hasyim

Asyari Jombang, sebuah perguruan tinggi yang didirikan oleh tokok-tokoh NU pada tahun 1969. Di perguruan tinggi ini, Gus Dur mengajar Teologi dan beberapa

mata kuliah agama lainnya, dan juga menjadi Sekretaris Pesantren Tebuireng Jombang di tahun 1974. Pada tahun 1977 Gus Dur dipercaya dan diberikan amanat

untuk menjadi Dekan Fakultas Praktik dan Kepercayaan Islam Ushuluddin.

Pada tahun 1978, Gus Dur mengalami musibah kecelakaan, pada saat Gus Dur menaiki motor vespanya dan ingin berbelok ke lingkungan pesantren

Denanyar Jombang, beliau tiba-tiba ditabrak oleh mobil. Dari kejadian kecelakaan tersebut, Gus Dur menjalani operasi mata di Ibu Kota Indonesia dan secara

permanen pindah ke Jakarta (Barton, 2007, p.124-125). Pada saat di Jakarta Gus Dur juga masuk dalam jajaran organisasi NU atas ajakan dan tawaran kakeknya dari

pihak Ibu, KH. Bisyri Syamsuri, dan beliau mendapatkan pengalaman politik pertamanya. Pada pemilihan umum legislatif 1982, Gus Dur berkampanye untuk

Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sebuah partai Islam yang dibentuk sebagai hasil gabungan empat partai Islam termasuk NU. Pada tahun 1983, Gus Dur

menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), yang berlokasi di Taman Ismail Marzuki (TIM). Beliaupun juga aktif menjadi Ketua Juri Festival Film Indonesia

(FFI) tahun 1986-1987. Pada tahun yang sama saat Soeharto kembali terpilih menjadi Presiden RI untuk ke-empat kalinya, dan MPR mulai mengambil langkah untuk

menjadikan Pancasila sebagai dasar Ideologi Negara, Gus Dur menjadi bagian dari kelompok yang ditugaskan untuk menyiapkan respons NU mengenai isu tersebut.

Pada Musyawarah Nasional NU tahun 1984, banyak orang yang menyatakan keinginannya untuk menominasikan Gus Dur sebagai Ketua Pengurus Besar NU

(PBNU), yang pada akhirnya Gus Dur terpilih dan mendapat tanggapan positif dari pemerintah rezim Orde Baru (Hamid, 2010, p.46). Melalui tawaran pemikirannya

yang brilian tentang “kembali ke khittah 1926” dengan meninggalkan gelanggang politik praktis, Gus Dur dipilih secara aklamasi oleh sebuah tim “ahlul halli wal

aqdi” yaitu istilah yang menunjuk pada orang-orang yang mempunyai kewenangan dalam menentukan serta memutuskan suatu perkara atas nama umat, yang

diketuai oleh K.H.R. Asad Syamsul Arifin, untuk menduduki jabatan sebagai Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-27 NU di Pondok Pesantren Salafiah,

Sukarejo, Situbondo (Kompas, 1999).

Pada saat menjabat sebagai ketua PBNU, Gus Dur selalu mengkritik dan oposisi pada pemerintahan Soeharto yang otoriter. Berdasarkan hal tersebut,

akhirnya Soeharto membentuk ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) pada tahun 1990 untuk menarik simpatisan muslim cendekiawan yang ada pada

(10)

ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Namun demikian, Gus Dur tetap terpilih sebagai ketua umum PBNU untuk masa jabatan ketiga kalinya pada tahun

1994 (Hamid, 2010, p.48-49).

Menjelang pertengahan 1998, melihat situasi negara Indonesia yang tidak kondusif pada saat itu, Gus Dur membuat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

bersama tokoh NU lainnya sebagai wadah bagi masyarakat NU supaya bisa mengikuti pemilihan legislatif tahun 1999. Pada 20 Oktober 1999, MPR kembali

berkumpul dan memulai memilih presiden baru. Abdurrahman Wahid kemudian terpilih sebagai presiden ke-4 dengan 373 suara, unggul di atas Megawati dengan

perolehan 313 suara (Hamid, 2010, p. 53). Beliau adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun

1999 hingga 2001 menggantikan Presiden B.J. Habibie. Gus Dur dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) hasil Pemilu tahun 1999. Penyelenggaraan

pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional. Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999.

Kabinet pertama Gus Dur, Kabinet Persatuan Nasional, adalah kabinet koalisi yang meliputi anggota berbagai partai politik: PDI-P, PKB, Golkar, PPP,

PAN, dan Partai Keadilan (PK), Non-partisan dan TNI juga ada dalam kabinet tersebut. Gus Dur kemudian mulai melakukan dua reformasi pemerintahan. Reformasi

pertama adalah membubarkan Departemen Penerangan yang dulunya digunakan sebagai senjata utama rezim Soeharto dalam menguasai media pada tahun 1999.

Reformasi kedua adalah membubarkan Departemen Sosial yang terkenal korup pada tahun 1999 (Barton, 2007, p.290). Pada bulan November 1999, Gus Dur

mengunjungi negara-negara anggota ASEAN, Jepang, Amerika Serikat, Qatar, Kuwait, dan Yordania. Setelah itu, pada bulan Desember, ia mengunjungi Republik

Rakyat Tiongkok (Barton, 2007, p. 288-290). Dalam kebijakannya Gus Dur, mengadopsi pendekatan yang lebih lembut terhadap Aceh dengan mengurangi jumlah

personel militer. Pada tanggal 30 Desember 1999, Gus Dur mengunjungi Jayapura di Provinsi Irian Jaya. Selama kunjungannya, Abdurrahman Wahid berhasil

meyakinkan pemimpin-pemimpin Papua dengan mengubah nama provinsi “Irian Jaya” menjadi “Papua” (Braton, 2007, p. 293).

Pada Januari 2000, Gus Dur melakukan perjalanan ke Swiss untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia dan mengunjungi Arab Saudi dalam perjalanan

pulang menuju Indonesia. Pada bulan Februari, Gus Dur melakukan perjalanan luar negeri ke benua Eropa dengan mengunjungi Inggris, Prancis, Belanda, Jerman,

dan Italia. Dalam perjalanan pulang dari Eropa, Gus Dur juga mengunjungi India, Korea Selatan, Thailand, dan Brunei Darussalam. Pada bulan Maret di tahun yang

sama, Gus Dur mengunjungi Timor Leste dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada bulan April, Gus Dur mengunjungi Afrika Selatan dalam perjalanan menuju

Kuba untuk menghadiri pertemuan G-77, sebelum kembali melewati negara Meksiko dan Hong Kong. Pada bulan Juni, Gus Dur mengunjungi negara Amerika

(11)

dengan pencabutan larangan penggunaan huruf Tionghoa. Gus Dur lalu melakukan kunjungan kerja Presiden ke wilayah Afrika Utara dan juga Arab Saudi untuk

beribadah haji (Barton, 2007, p.352) dan pada Juni 2001 mengunjungi negara Australia dan Selandia Baru. Pada tanggal 20 Juli 2001, Amien Rais, sebagai Ketua

MPR, menyatakan bahwa Sidang Istimewa MPR dimajukan pada 23 Juli. Pada tanggal tersebut, kepemimpinan Gus Dur digantikan oleh Megawati Sukarnoputri

setelah mandatnya dicabut oleh MPR.

Setelah tidak menjadi Presiden, Gus Dur tetap aktif menjadi tokoh politik, agama maupun tokoh masyarakat. Gus Dur aktif dalam kegiatan Muktamar

Luar Biasa (MLB) Partai Kebangkitan Bangsa yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 17 Januari 2002. Gus Dur pun mendapatkan beberapa penghargaan yaitu

gelar Honoris Causa dari Universitas Soka di Jepang pada 2002. Selain itu, Gus Dur juga menerima gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Konkuk dan

Universitas Sun Moon di Seoul, Korea Selatan pada 20-21 Maret 2003. Ditambah juga dengan keaktifan Gus Dur sebagai pembicara internasional di International

Leadership Convocation di Perancis pada 3 Oktober 2003. Gus Dur wafat pada usia 69 tahun, pada hari Rabu, 30 Desember 2009, di Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo, Jakarta, pada pukul 18.45 akibat berbagai komplikasi penyakit yang dideritanya sejak lama. Di sepanjang hidupnya, kebijakan yang dikeluarkan

Gus Dur saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden kerap menuai banyak pujian dari kalangan minoritas. Hal tersebut menjadikan sosok Gus Dur mendapatkan

cukup banyak julukan mulai dari Kiai, budayawan, seniman, politikus, negarawan, Bapak Pluralisme hingga yang terakhir adalah Guru Bangsa. Merujuk pernyataan

dari pihak keluarga Gus Dur, bahwa sosok Gus Dur merasa senang apabila disebut sebagai seorang “pejuang kemanusiaan” (tokoh humanisme). Pernyataan tersebut

ditujukan pada prasasti makamnya yang tertulis “Di Sini Berbaring Seorang Pejuang Kemanusiaan”. Menghargai perbedaan, menolong orang lain, serta berhenti

melakukan diskriminasi adalah buah pemikiran Gus Dur yang selalu terkenang hingga saat ini. Meskipun singkat masa pemerintahannya namun ia meninggalkan

satu hal yang penting bagi Indonesia, yaitu penghargaan atas pluralisme di Indonesia.

2. Sejarah Arsip

Salah satu tujuan penyelenggaraan kearsipan berdasarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan pasal 3 huruf c dan h adalah menjamin

terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan serta meningkatkan kualitas pelayanan

(12)

kembali arsip statis (finding aids) yang salah satunya adalah Inventaris Arsip Statis Foto KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Tahun 1999 - 2003. Arsip statis foto

Gus Dur yang telah diserahkan ke ANRI ini belum dapat diakses apabila belum diolah. Dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayanan publik maka

arsip harus diolah agar bisa memberikan informasi kemudian informasi menjadi ilmu pengetahuan bagi masyarakat, yang akhirnya menjadi memori kolektif bangsa.

Khazanah arsip foto Gus Dur yang tersimpan di ANRI, pada awalnya merupakan koleksi arsip foto Sekretariat Negara RI yang diserahkan kepada keluarga

Gus Dur pada saat masa jabatan sebagai Presiden selesai tanggal 23 Juli 2001 dalam bentuk foto positif yang dikemas dalam album foto dan kemudian arsip foto

tersebut diserahkan oleh pihak keluarga Gus Dur kepada ANRI. Penyerahan arsip diwakili oleh Ibu Hj. Sinta Nuriyah Wahid, istri Gus Dur, dengan menyerahkan

secara langsung arsip-arsip foto Gus Dur kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Mustari Irawan pada 2 Agustus 2017 melalui Berita Acara Nomor

KN.00.04/ 85 Tahun 2017

.

Arsip yang diserahkan sebanyak 181 album foto dengan jumlah 14.132 lembar

,

meliputi arsip foto berwarna, kondisi baik, rusak ringan

dan beridentitas. Sebagian besar arsip foto Gus Dur merupakan foto-foto peristiwa atau kegiatan politik yang meliputi pengangkatan dan pengambilan sumpah atau

janji sebagai Presiden keempat RI, foto hasil sidang umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kepada Gus Dur, foto mengenai kunjungan kerja kepresidenan

dalam dan luar negeri dan foto acara keagamaan maupun keluarga pada masa pemerintahan Presiden KH. Abdurrahman Wahid serta setelah masa pemerintahannya

mulai tahun 1999-2003.

3. Pertanggungjawaban Pembuatan Inventaris Arsip

Informasi yang terkandung dalam Inventaris Arsip Statis foto KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tahun anggaran 2020 mempunyai batasan temporal yaitu

tahun 1999-2003. Pengolahan arsip ini dilakukan oleh tim kerja di lingkungan Subdirektorat Pengolahan Arsip III, Direktorat Pengolahan berdasarkan Surat Perintah

Nomor: KN.02.01/4051/2020, bulan Januari 2020 tentang Tim Penyusunan Inventaris Arsip Statis Foto K.H Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terdiri dari: Agus

Santoso (Direktur Pengolahan), sebagai Penanggung Jawab Kegiatan; Wiwi Diana Sari, Koordinator Kelompok Arsip Statis Perseorangan, Organisasi

Politik/Masyarakat dan Hindia Belanda selaku Penanggung Jawab Pelaksana Teknis, Achmad Dedi Faozi selaku Koordinator, Monica Imanuella Bendatu selaku

Sekretaris, Nadia Fauziah Dwiandari, Muhammad Haris Budiawan, Yovi Mega Purwono, Bayu Tanoyo, Yeni Dwi Novelawaty, Peny Wulandari, Budi Setyanta,

Diah Minarti Rahayu, Bening Tri Hanggoro, Rini Rusyeni, Nuryulianti, Dian Ardiani Ridwan, Meyrina Megasari, Nurmita Arum Sari, Bertha Jayanti Nurtiana, Budi

(13)

ANRI No. 27 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Sarana Bantu Penemuan Kembali Arsip Statis, dan Standar Operasional Prosedur Aparatur Pemerintah

(SOP- AP) Pengolahan Arsip Statis ANRI, dengan tahapan kerja sebagai berikut:

1. Identifikasi, kegiatan mendata arsip foto Gus Dur yang tersimpan di Depo F ANRI lantai 6 untuk diketahui data-data arsip Gus Dur, seperti sistem penataan,

volume, kondisi fisik, jenis, tahun, riwayat arsip, dokumentasi serah terima arsip, dll;

2. Penyusunan rencana teknis, rencana teknis pengolahan arsip Foto Gus Dur disusun berdasarkan hasil kegiatan identifikasi arsip Foto Gus Dur di Depo F ANRI.

Data hasil identifikasi digunakan untuk menyusun rencana teknis kerja pengolahan arsip Foto Gus Dur terkait dengan kebutuhan terhadap aspek waktu, biaya,

sumber daya manusia, prasarana dan sarana, dan sumber daya lainnya;

3. Penelusuran sumber data, penelusuran sumber data dilaksanakan dalam rangka penyusunan skema pengaturan arsip sementara terhadap arsip Foto Gus Dur

yang akan diolah. Penelusuran sumber data dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara. studi pustaka dilakukan dengan mengunjungi Perpustakaan

Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Freedom Institute dan Sekretariat Negara RI serta wawancara dilakukan dengan narasumber yaitu

Ibu Sinta Nuriyah beserta staf pribadinya yaitu Bapak Priyo Sambadha di Ciganjur;

4. Penyusunan skema sementara pengaturan arsip, skema pengaturan arsip foto Gus Dur sementara disusun berdasarkan peran Gus Dur sebagai Presiden dan

Tokoh Masyarakat;

5. Rekonstruksi arsip, berdasarkan skema pengaturan arsip sementara, khazanah arsip Foto Gus Dur direkonstruksi sesuai dengan peran Gus Dur sebagai Presiden

dalam hal kunjungan kerja selama menjabat sebagai Presiden dan tokoh masyarakat setelah tidak menjabat sebagai Presiden;

6. Deskripsi arsip, kegiatan menuliskan informasi yang terekam dalam arsip Foto Gus Dur dengan memunculkan elemen data arsip, seperti bentuk redaksi tanggal

foto, isi, tahun, nomor positif, nama fotografer, tingkat perkembangan, dan lain-lain;

7. Penyusunan skema definitif pengaturan arsip, jika dari hasil deskripsi arsip Foto Gus Dur ditemukan data/informasi yang belum terdapat pada skema pengaturan

arsip sementara, maka dibuat skema pengaturan arsip Foto Gus Dur definitif (tetap) sebagai pengganti skema pengaturan arsip sementara;

8. Manuver/penyatuan informasi dan fisik arsip, kegiatan mengelompokkan informasi dan fisik arsip Foto Gus Dur sesuai dengan skema pengaturan arsip definitif,

dengan pengelompokan informasi sebagai berikut:

(14)

Kunjungan Kerja Presiden terkait dengan kunjungan kerja Presiden ke beberapa provinsi Indonesia dan beberapa negara yang terbentang dari benua Asia,

Eropa, Afrika, Amerika dan wilayah Pasifik dan Australia;

Politik dan Pendidikan dan Keluarga terkait dengan acara kegiatan politik dan pendidikan yang meliputi acara Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa,

Penganugerahan Honoris Causa dan pembicara International Leadership Convocation, Peringatan Hari Besar Keagamaan terkait dengan acara peringatan

hari besar keagamaan yang meliputi acara Idul Fitri dan acara keagamaan lainnya serta Acara Keluarga terkait dengan kegiatan acara keluarga Gus Dur

meliputi acara ulang tahun keluarga dan wisata keluarga.

9. Penomoran definitif dan melabel arsip, memberikan nomor arsip dan pelabelan pada setiap arsip Foto Gus Dur sesuai dengan kelompok informasinya;

10. Penataan boks arsip foto Gus Dur yang sudah diberi nomor dan label, selanjutnya ditata dalam boks arsip Foto yang ditata dan disimpan dalam amplop arsip

foto dan diberikan label;

11. Penulisan draf inventaris arsip, setelah semua data dan informasi terkait arsip Foto Gus Dur terkumpul, selanjutnya dilakukan penulisan Draf Inventaris Arsip,

yang memuat komponen: judul, kata pengantar, inventarisisi, pendahuluan : riwayat hidup Gus Dur, sejarah arsip, dan teknis pengolahan arsip/penyusunan

inventaris arsip, petunjuk akses arsip Foto Gus Dur, penutup, dan lampiran;

12. Penilaian dan uji petik, draf Inventaris Arsip Foto Gus Dur yang telah disusun kemudian dinilai dan diuji keakuratan datanya (substansi dan redaksi) oleh

pimpinan dan tim kerja Arsiparis Madya di lingkungan Direktorat Pengolahan dan Direktorat Preservasi di lingkungan Deputi Bidang Konservasi Arsip;

13. Perbaikan atas hasil penilaian dan uji petik, temuan tidak akuratnya data dari hasil penilaian dan uji petik Inventaris Arsip Foto Gus Dur, dilakukan perbaikan

oleh tim kerja, baik substansi maupun redaksinya sesuai dengan hasil rekomendasi temuan;

14. Pengesahan inventaris arsip, draf Inventaris Arsip Foto Gus Dur yang telah diperbaiki sesuai dengan hasil rekomendasi temuan selanjutnya ditandatangani oleh

Direktur Pengolahan sebagai tanda pengesahan. Arsip Foto Gus Dur yang sudah selesai diolah dan dibuat inventarisnya disimpan dan ditata di Depo ANRI

gedung F lantai 6;

15. Publikasi dan distribusi, Inventaris Arsip Foto Gus Dur yang telah ditandatangani oleh Direktur Pengolahan segera dipublikasikan dan didistribusikan kepada

Direktorat Preservasi serta Direktorat Layanan dan Pemanfaatan Arsip sebagai sarana akses publik terhadap arsip Foto Gus Dur yang tersimpan di ANRI.

(15)

4.1 Penggunaan Inventaris Arsip Statis

Inventaris Arsip Statis Foto KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Tahun 1999 – 2003 Seri Politik, Pendidikan dan Keluarga merupakan salah satu

sarana bantu temu balik arsip statis foto Gus Dur yang tersimpan di ANRI. Inventaris arsip ini terdiri atas Riwayat Hidup, Sejarah Arsip, Uraian Informasi,

dan lampiran yang memuat indeks (nama, masalah, tempat) dan daftar singkatan. Pengaturan informasi arsip dalam Inventaris Arsip Statis ini disusun

berdasarkan urutan nomor positif dan skema definitif arsip yang telah disusun oleh tim. Inventaris Arsip Statis Gus Dur ini memuat 736 foto berisi seri

Politik, Pendidikan dan Keluarga antara lain acara Muktamar PKB, Penganugerahan Honoris Causa, Seminar Internasional, Acara Keagamaan, Perayaan

Ulang Tahun dan Kegiatan Wisata Keluarga, yakni nomor arsip dari 13.397 s/d 14.132.

Untuk efektivitas penelusuran dan pencarian arsip yang terdapat dalam Inventaris Arsip Statis Foto KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 1999 - 2003,

sebaiknya pengguna (user) arsip statis di ANRI perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini.

a.

Membaca gambaran umum, karena di dalamnya terdapat informasi mengenai sejarah arsip foto Gus Dur, pengantar penyusunan inventaris arsip dan

pertanggungjawaban teknis penyusunan Inventaris Arsip Statis Foto KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) oleh Tim ANRI;

b.

Memperhatikan indeks yang terdapat di lampiran untuk mencari nama orang, tempat, masalah, dan daftar singkatan yang terdapat dalam khazanah

arsip dapat menggunakan indeks yang terdapat pada lampiran Inventaris Arsip Statis ini. Indeks tersebut sebagai berikut :

□ Indeks Nama berisi daftar nama tokoh-tokoh yang terdapat dalam arsip foto Gus Dur. Hal ini dimaksudkan agar pengguna dapat menemukan

arsip foto yang terkait dengan tokoh tertentu seperti Ibu Negara Sinta Nuriyah, Menteri-Menteri Kabinet Persatuan Nasional dan

tokoh-tokoh penting lainnya.

□ Indeks Masalah berisi subyek permasalahan kegiatan dan peristiwa yang terekam dalam arsip foto khazanah Gus Dur.

□ Indeks Tempat berisi tempat-tempat terjadinya peristiwa atau tempat diadakannya suatu kegiatan yang terdapat dalam arsip s t a t i s foto KH.

Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sebagai contoh: Istana Merdeka, Istana Negara, Wisma Negara, Ciganjur, gedung-gedung dan tempat lainnya;

(16)

tim penyusun belum mendapatkan informasi dari lembaga pencipta maupun pihak keluarga Gus Dur karena cukup banyaknya fotografer pada masa

pemerintahan Gus Dur pada saat itu.

4. Seri Politik, Pendidikan dan Keluarga

Merupakan foto-foto peliputan dan publikasi pada kegiatan politik, Pendidikan dan Acara keluarga yang meliputi acara Muktamar PKB, Penganugerahan Honoris Causa, Seminar Internasional, Acara Keagamaan, Perayaan Ulang Tahun dan Kegiatan Wisata Keluarga pada periode (kurun waktu) 22 Oktober 1999 s/d 03 Oktober 2003, yang terdiri dari enam kegiatan atau peristiwa berjumlah 736 lembar foto.

4.1 Sub Seri Muktamar PKB

Merupakan foto kegiatan Muktamar Luar Biasa Partai Kebangkitan Bangsa pada kurun waktu/ tanggal 17 Januari 2002 yang dilakukan oleh KH. Abdurrahman Wahid setelah tidak menjadi Presiden, yang diantaranya foto acara pembukaan Muktamar dan Ceramah, Nomor 13.397 s/d 13.428.

Nomor Arsip Kurun Waktu Nomor Positif Peristiwa

/ Kegiatan

Isi Informasi Fotografer Ukuran Keterangan

4.1.1. File

13397 - 13406 17 Januari 2002 K.H. Abdurrahman Wahid bertemu dengan para peserta

Muktamar Luar Biasa PKB pada saat rehat acara Muktamar Luar Biasa Partai Kebangkitan Bangsa. di Sebuah Restoran , Yogyakarta.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

Item

13397 17 Januari 2002 368 0005 0-08 10 0

+0…... 0739 K.H. Abdurrahman Wahid duduk dan berbincang dengan para peserta Muktamar. (Foto Tampak Belakang).

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13398 17 Januari 2002 394 0005 0-08 10 0 +05+0+05-05 NN

0749

K.H. Abdurrahman Wahid berbincang dengan para pengurus PKB.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13399 17 Januari 2002 089 0005 0-08 10 0 +04+0+04-02 NN

0790

K.H. Abdurrahman Wahid berdiri dengan beberapa orang dari pengurus PKB.

(17)

Arsip sebagai informasi terekam merupakan sumber data primer untuk penelitian ilmiah. Penulisan kutipan penggunaan Inventaris Arsip Statis Foto

KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Tahun 1999 - 2003 yang terdapat dalam inventaris ini sebagai sumber data penelitian/penulisan karya ilmiah dilakukan

sebagai berikut:

Contoh:

Arsip Nasional Republik Indonesia, Inventaris Arsip Statis Foto KH. Abdurrahman Wahid Tahun 2000 - 2003 Jakarta, 2020, nomor inventaris arsip……nomor arsip …

atau

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Barton, G. (2002). Biografi Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid. LKIS PELANGI AKSARA.

Dewanto, Nugroho dan Redaksi Kepustakaan Populer Gramedia). (2011). Seri Buku Tempo Wahid Hasyim. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Hamid, M. (2010). Gus Gerr: bapak pluralisme & guru bangsa. Pustaka Marwa.

Lesmana, Prof. Dr. Tjipta Lesmana. (2008). Dari Soekarno Sampai SBY: Intrik & Lobi Politik Para Penguasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Musa, A. M. (2010). Pemikiran dan sikap politik Gus Dur. Erlangga.

Ridwan, Nur Khalik. (2010). NU dan Bangsa: Pergulatan Politik dan Kekuasaan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Syarkun, M. (2013). Ensiklopedi Abdurrahman Wahid, Gus Dur Seorang Mujaddid.

Wirowijoyo, Priyo Sambadha. (2014). Presiden Gus Dur: The Untold Stories Kiai di Istana Rakyat. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Warshaw, Shirley Anne. The Clinton Years. Facts on File library of American history. Presidential Profiles Series. Infobase Publishing, 2014, p.316 NARA. Public Papers

of the Presidents of the United States, William J. Clinton, Volume 7, Book 2. United States President (1993-2001 : Clinton) Office of the Federal, Register, National

Archives and Records Administration,

(19)

Referensi Internet:

Barton, Greg. Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President. UNSW Press, 2002. (Ebook) lihat Gdrive

Budiman, Arief . The Trials of President Wahid. Southeast Asian Affairs (2001), pp. 145-158 Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) URL:

http://www.jstor.org/stable/27912273

Berita Kota Kendari. (2019, 4 Maret). Presiden yang Pernah Kunjungi Sultra. Diakses 20 April 2020 dari

https://beritakotakendari.com/2019/03/presiden-yang-pernah-kunjungi-sultra/

Etan.org. (2000, 1 Maret). Indon's Wahid Reiterates

Apology

for

E.

Timor

Abuses.

Diakses

20

April

2020

dari

https://etan.org/et2000a/march/1-4/1iwahid.htm#Straits%20Times

Federation

of

ASEAN

Hakka's

Associations.

2001.

Second

ASEAN

Hakka

Convention.

Diakses

19

April

2020,

dari

https://books.google.co.id/books?hl=id&id=2FVuAAAAMAAJ&focus=searchwithinvolume&q=Abdurrahman+Wahid

Gusdur.net. Galeri Foto Bali 29 Februari 2001. Diakses 19 April 2020 dari

http://www.gusdur.net/id/galeri/foto/bali-29-februari-2000

Gusdur.net. Galeri Foto Jambore Nasional Pramuka 2001. Diakses 19 April 2020 dari

http://www.gusdur.net/id/galeri/foto/jambore-nasional-pramuka-2001

Gusdur.net. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Bersama KH. M. Zaini Abdul Ghani (Guru Ijai). Diakses 20 April 2020 dari

http://www.gusdur.net/id/galeri/foto/kh-abdurrahman-wahid-gus-dur-bersama-kh-m-zaini-abdul-ghani-guru-ijai

Gusdur.net. Pertemuan Jogja, 1 Agustus 2000. Diakses 19 April 2020 dari

http://www.gusdur.net/id/galeri/foto/pertemuan-jogja-1-agustus-2000

Indo Militer. (2009, 17 September). KRI Arun 903: Kapal Tanker Terbesar TNI-AL. Diakses 20 April 2020 dari

https://www.indomiliter.com/kri-arun-kapal-tanker-tni-al/

Kompas.com dengan judul "INFOGRAFIK Serial Presiden: Abdurrahman Wahid",

(20)

(

https://nasional.kompas.com/read/2010/01/05/23381697/dubes.belanda.gus.dur.sangat.dihormati.di.belanda

)

Koran Tais Timor. (2000, 13 Maret). Gus Dur Kunjungi Timor. Diakses 20 April 2020 dari

https://peacekeeping.un.org/en/mission/past/etimor/untaetPU/newsletter3I.pdf

NU Online. (2019, 23

Agustus). Gus Dur dan Kongres Rakyat Papua. Diakses 19 April 2020 dari

https://www.nu.or.id/post/read/110149/gus-dur-dan-kongres-rakyat-papua

Sabangkota.go.id. Sejarah Sabang. Diakses 19 April 2020 dari http://www.sabangkota.go.id/halaman/sejarah-sabang Bea

Cukai Sabang. Sekilas Kawasan Bebas

Sabang. Diakses 19 April 2020 dari

https://www.bcsabang.beacukai.go.id/sekilas-kawasan-bebas-sabang/

Seameo.org. (2017, 1 Agustus).

SEAMEO

Council

Conference

Reports.

Diakses

19

April

2020

dari

https://www.seameo.org/vl/library/dlwelcome/publications/report/seamec/index.htm

Tirto. (2020, 23 Februari). Rotary Club di Antara Aksi Kemanusiaan dan Tuduhan Organisasi Sesat. Diakses 19 April 2020 dari

https://tirto.id/rotary-club-di-antara-aksi-kemanusiaan-dan-tuduhan-organisasi-sesat-eAB8

Tirto. (2019, 26 Agustus). Sejarah Cinta Presiden Gus Dur dan Bangsa Papua. Diakses 19 April 2020 dari

https://tirto.id/sejarah-cinta-presiden-gus-dur-dan-bangsa-papua-eg2x

Warta Ekonomi. (2019,

27

Agustus). Gus Dur Punya Andil ke Kutai Kertanegara, Apa Itu?.

Diakses

20

April

2020

dari

https://www.wartaekonomi.co.id/read243464/gus-dur-punya-andil-ke-kutai-kertanegara-apa-itu.html

(21)

Kurun Waktu Nomor Positif Peristiwa / Kegiatan

Isi Informasi Fotografer Ukuran Keterangan

4.1.1. 13397 - 13406 17 Januari 2002 Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13397 17 Januari 2002 368 0005 0-08 10 0 +0…... 0739

K.H. Abdurrahman Wahid duduk dan berbincang dengan para peserta Muktamar. (Foto Tampak Belakang).

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13398 17 Januari 2002 394 0005 0-08 10 0 +05+0+05-05 NN 0749

K.H. Abdurrahman Wahid berbincang dengan para pengurus PKB.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13399 17 Januari 2002 089 0005 0-08 10 0 +04+0+04-02 NN 0790

K.H. Abdurrahman Wahid berdiri dengan beberapa orang dari pengurus PKB.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13400 17 Januari 2002 121 0005 0-08 10 0 +06+0+04-07 NN 0769

K.H. Abdurrahman Wahid berbincang dengan pengurus PKB dan tiga orang lainnya. Tampak seorang pelayan wanita sedang menyajikan

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

Nomor Arsip

4. Politik, Pendidikan dan Keluarga

Merupakan foto-foto peliputan dan publikasi pada kegiatan politik, Pendidikan dan Acara keluarga yang meliputi acara Muktamar PKB, Penganugerahan Honoris Causa, Seminar Internasional, Acara Keagamaan, Perayaan Ulang Tahun dan Kegiatan Wisata Keluarga pada periode (kurun waktu) 22 Oktober 1999 s/d 03 Oktober 2003, yang terdiri dari enam kegiatan atau peristiwa berjumlah 736 lembar foto.

K.H. Abdurrahman Wahid bertemu dengan para peserta Muktamar Luar Biasa PKB pada saat rehat acara Muktamar Luar Biasa Partai Kebangkitan Bangsa. di Sebuah Restoran , Yogyakarta.

Merupakan foto kegiatan Muktamar Luar Biasa Partai Kebangkitan Bangsa pada tanggal 17 Januari 2002 di Yogyakarta, yang dilakukan oleh KH. Abdurrahman Wahid setelah tidak menjadi Presiden, yang diantaranya foto acara pembukaan Muktamar dan Ceramah, Nomor 13.397 s/d 13.428.

(22)

4.1.1. 13397 - 13406 17 Januari 2002 Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13401 17 Januari 2002 122 0005 0-08 10 0 +06+0+03-06 NN 0799

K.H. Abdurrahman Wahid berbincang dengan pengurus PKB dan tiga orang lainnya.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13402 17 Januari 2002 123 0005 0-08 10 0 +06+0+03-06 NN 0799

K.H. Abdurrahman Wahid berbincang dengan para peserta Muktamar.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13403 17 Januari 2002 125 0005 0-08 10 0 +06+0+02-05 NN 0829

K.H. Abdurrahman Wahid berbincang dengan para peserta Muktamar. (Foto Beda Angle).

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13404 17 Januari 2002 360 0005 0-08 10 0 +04+0+05-05 NN 0749

K.H. Abdurrahman Wahid berbincang dengan salah satu pengurus PKB.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13405 17 Januari 2002 362 0005 0-08 10 0 +06+0+04-03 NN 0749

K.H. Abdurrahman Wahid berfoto bersama dengan beberapa orang dari pengurus PKB.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13406 17 Januari 2002 369 0005 0-08 10 0 +05+0+05-06 NN 0819

K.H. Abdurrahman Wahid berbincang dengan para peserta Muktamar. (Foto Wide Shot).

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas K.H. Abdurrahman Wahid bertemu dengan para peserta

Muktamar Luar Biasa PKB pada saat rehat acara Muktamar Luar Biasa Partai Kebangkitan Bangsa. di Sebuah Restoran , Yogyakarta.

(23)

4.1.2. 13407 - 13421 17 Januari 2002 Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13407 17 Januari 2002 118 0005 0-08 10 0 +02+0+05-05 NN 0739

Barisan peserta Pria dan Wanita menyaksikan jalannya acara. Tampak dalam barisan peserta perempuan, Hj. Sinta Nuriyah didampingi oleh Anggota Dewan Syuro DPP PKB Khofifah Indar Parawangsa duduk di barisan depan.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13408 17 Januari 2002 040 0005 0-08 10 0 +03+0+04-05 NN 0740

Barisan peserta yang hadir menyaksikan jalannya acara. Tampak dalam barisan depan, K.H. Abdurrahman Wahid bersama dengan para Kyai, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono ke-X dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13409 17 Januari 2002 041 0005 0-08 10 0 +03+0+05-04 NN 0740

Barisan peserta menyaksikan jalannya acara. Tampak dalam barisan terdapat beberapa tamu delegasi asing.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13410 17 Januari 2002 042 0005 0-08 10 0 +0 NN 0740

Barisan peserta yang hadir menyaksikan jalannya acara.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13411 17 Januari 2002 072 0005 0-08 10 0 +05+0+03-04 NN 0740

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono ke-X berada di atas podium memberikan sambutan.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas K.H Abdurrahman Wahid menghadiri Acara Pembukaan

Muktamar PKB pada tanggal 17 Januari 2002 di Pondok Pesantren Almunawir, Yogyakarta.

(24)

4.1.2. 13407 - 13421 17 Januari 2002 Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13412 17 Januari 2002 074 0005 0-08 10 0 +03-01+04-05 NN 0740

Barisan tamu undangan peserta Pria dan Wanita yang hadir menyaksikan jalannya acara. Tampak dalam barisan peserta perempuan, Ibu Negara Sinta Nuriyah didampingi oleh Anggota Dewan Syuro DPP PKB Khofifah Indar Parawangsa duduk di barisan depan. (Foto Beda Pose).

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13413 17 Januari 2002 075 0005 0-08 10 0 +03+0+05-05 NN 0740

Barisan tamu undangan Pria menyaksikan jalannya acara. Tampak dalam barisan paling depan K.H. Abdurrahman Wahid didampingi oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono ke-X.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13414 17 Januari 2002 116 0005 0-08 10 0 +03+0+04-05 NN 0749

Barisan peserta Wanita dalam acara menyaksikan jalannya acara. Tampak dalam barisan peserta perempuan, Ibu Hj. Sinta Nuriyah didampingi oleh Anggota Dewan Syuro DPP PKB Khofifah Indar Parawangsa duduk di barisan depan

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13415 17 Januari 2002 151 0005 0-08 10 0 +04+0+03-04 NN 0749

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi oleh para Kyai dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab duduk di barisan depan sambil melakukan doa bersama.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13416 17 Januari 2002 365 0005 0-08 10 0 +05+0+05-04 NN 0749

K.H. Abdurrahman Wahid duduk di barisan depan bersama dengan para Kyai, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono ke-X, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas K.H Abdurrahman Wahid menghadiri Acara Pembukaan

Muktamar PKB pada tanggal 17 Januari 2002 di Pondok Pesantren Almunawir, Yogyakarta.

(25)

4.1.2. 13407 - 13421 17 Januari 2002 Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13417 17 Januari 2002 379 0005 0-08 10 0 +04+0+03-02 NN 0749

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi oleh para Kyai dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab duduk di barisan depan.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13418 17 Januari 2002 070 0005 0-08 10 0 +03+0+02-02 NN 0750

Pimpinan Pondok Pesantren Almunawir periode tahun 1968-1989 K.H. Ali Maksum menerima cendera mata dari pimpinan pondok pesantren. Tampak K.H. Abdurrahman Wahid duduk di sebelah seorang ulama.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13419 17 Januari 2002 069 0005 0-08 10 0 +05+01+02-04 NN 0770

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi oleh putri keduanya Yenny Wahid menerima cendera mata dari pimpinan pondok pesantren Almunawir.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13420 17 Januari 2002 071 0005 0-08 10 0 +03+0+02-03 NN 0780

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab berjabatan tangan sambil memeluk Pimpinan Pondok Pesantren Almunawir periode tahun 1968-1989 K.H. Ali Maksum.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13421 17 Januari 2002 087 0005 0-08 10 0 +05+0+05-08 NN 0780

Penyanyi Hetty Koes Endang berada di atas panggung acara.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas K.H Abdurrahman Wahid menghadiri Acara Pembukaan

Muktamar PKB pada tanggal 17 Januari 2002 di Pondok Pesantren Almunawir, Yogyakarta.

(26)

4.1.3. 13422 - 13428 17 Januari 2002 Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13422 17 Januari 2002 097 0005 0-08 10 0 +05+0+04-06 NN 0770

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab didampingi oleh dua orang pengawal berada di atas podium memberikan sambutan.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13423 17 Januari 2002 101 0005 0-08 10 0 +03+0+04-05 NN 0769

K.H. Abdurrahman Wahid memberikan sambutan di hadapan peserta acara.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13424 17 Januari 2002 102 0005 0-08 10 0 +03+0+04-04 NN 0769

K.H. Abdurrahman Wahid memberikan sambutan di depan peserta yang hadir.(Foto tampak belakang).

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13425 17 Januari 2002 106 0005 0-08 10 0 +07+0+01-04 NN 0769

K.H. Abdurrahman Wahid memberikan sambutan di atas podium di depan para peserta. Tampak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab dan Yahya Cholil Staquf (pengurus PKB) serta dua orang pengawal sedang berdiri di belakang K.H. Abdurrahman Wahid.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13426 17 Januari 2002 107 0005 0-08 10 0 +06+01+02-02 NN 0769

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab dan pengurus PKB menabuh gendang besar tanda dibukanya acara Muktamar.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas K.H Abdurrahman Wahid berceramah dan memberikan sambutan

pada acara Muktamar PKB pada tanggal 17 Januari 2002 di Pondok Pesantren Almunawir, Yogyakarta.

(27)

4.1.3. 13422 - 13428 17 Januari 2002 Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13427 17 Januari 2002 111 0005 0-08 10 0 +04+01+03-03 NN 0749

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi para Kyai dan Ketua umum partai Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab duduk di barisan depan. Tampak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab tersenyum dan berjabatan tangan dengan seorang Pria berpakaian hitam.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

13428 17 Januari 2002 113 0005 0-08 10 0 +06+01+02-03 NN 0769

Pimpinan Pondok Pesantren Almunawir periode tahun 1968-1989 KH. Ali Maksum berada di atas podium menyampaikan sambutan.

Tidak Diketahui 8R Gambar jelas

4.2.1.1. 13429 - 13430 2002 Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13429 2002 (No 4) 04 442*A 3 NNN

-1 -042

K.H. Abdurrahman Wahid turun dari mobil saat tiba yang disambut oleh para pejabat Universitas.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas K.H Abdurrahman Wahid berceramah dan memberikan sambutan

pada acara Muktamar PKB pada tanggal 17 Januari 2002 di Pondok Pesantren Almunawir, Yogyakarta.

Kedatangan K.H. Abdurrahman Wahid di Universitas Soka, Kota Tokyo, Jepang.

4.2 Penganugerahan Honoris Causa

Merupakan foto kegiatan pemberian penghargaan Honoris Causa yang dihadiri oleh KH. Abdurrahman Wahid setelah tidak menjadi Presiden, diantaranya foto penganugerahan Honoris Causa di Universitas Soka, Jepang pada tahun 2002. Pada tahun 2003, diantaranya foto penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Konkuk, Korea Selatan, Nomor 13.429 s/d 13.538.

Merupakan foto kegiatan pemberian penghargaan Honoris Causa yang dihadiri oleh KH. Abdurrahman Wahid setelah tidak menjadi Presiden, diantaranya foto penganugerahan Honoris Causa di Universitas Soka, Kota Tokyo, Jepang pada tahun 2002, Nomor 13.429 s/d 13.484.

(28)

4.2.1.1. 13429 - 13430 2002 Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13430 2002 (No 14) 14 114*A 3 -1

NNN -192

K.H. Abdurrahman Wahid baru saja tiba yang disambut oleh para mahasiswa Indonesia.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

4.2.1.2. 13431 - 13456 2002 Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13431 2002 (No 25A) 25 447*A 3

1N1N-1 -052

K.H. Abdurrahman Wahid berdiri didampingi Hj. Sinta Nuriyah dan putri ketiganya Anita Wahid berbincang dengan empat orang mahasiswa Indonesia. Tampak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab berdiri di sebelah kanan K.H. Abdurrahman Wahid.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13432 2002 No 2 0 1 484*H 3 NN 1

1 032

K.H. Abdurrahman Wahid berjabatan tangan dengan Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13433 2002 No 5 0 5 485*H 3 NNN

3 -152

K.H. Abdurrahman Wahid berjabatan tangan dengan Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda. (Foto Beda Pose).

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13434 2002 (No 12) 12 453*A 3 -1

NN2 -162

K.H. Abdurrahman Wahid dan Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda saling memegang pundak satu sama lain.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas Kedatangan K.H. Abdurrahman Wahid di Universitas Soka, Kota

Tokyo, Jepang.

K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara pertemuan dan jamuan yang diselenggarakan oleh pihak Universitas Soka, Kota Tokyo, Jepang.

(29)

4.2.1.2. 13431 - 13456 2002 Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13435 2002 (No 8) 08 4534*A3

NNN 2-142

K.H. Abdurrahman Wahid dan Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda saling memegang pundak satu sama lain. (Foto beda pose).

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13436 2002 No 18 0 18 453 F13 NN

2-132

K.H. Abdurrahman Wahid dan Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda saling memegang pundak satu sama lain. (Foto beda angle).

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13437 2002 (No 1) 01 461*A 3

-NNN 4 -282

Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda memperkenalkan istrinya Kaneko Ikeda kepada Hj. Sinta Nuriyah yang didampingi putri ketiganya Anita Wahid.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13438 2002 (No 6) 06 461*A 3 --1

NN 3 -262

Hj. Sinta Nuriyah didampingi putri ketiganya Anita Wahid berjabatan tangan dengan para istri pejabat Universitas.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13439 2002 (No 14) 13 484*A 3

NNNN -132

Hj. Sinta Nuriyah berbincang dengan para pejabat dari Universitas Soka. Tampak putri ketiga K.H. Abdurrahman Wahid, Anita Wahid berdiri di belakang.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13440 2002 No 5 0 5 614*H 3 NNN

3 -262

Hj. Sinta Nuriyah berjabatan tangan dengan para pejabat dari Soka Gakkai Internasional. Tampak putri ketiganya Anita Wahid berdiri di belakang Hj. Sinta Nuriyah dan Presiden Soka Gakkai

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara pertemuan dan

jamuan yang diselenggarakan oleh pihak Universitas Soka, Kota Tokyo, Jepang.

(30)

4.2.1.2. 13431 - 13456 2002 Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13441 2002 (No. 1) 01 478*A3

NNN1 -072

Hj. Sinta Nuriyah didampingi putri ketiganya Anita Wahid melihat keluar jendela. Tampak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab berbincang dengan seorang wanita.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13442 2002 (No. 3) 03 478*A 3

NNN3 -262

Hj. Sinta Nuriyah didampingi putri ketiganya Anita Wahid berbincang dengan seorang wanita.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13443 2002 (No 17A) 17 5 481*A 3

NNN 2 -172

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi putri ketiganya Anita Wahid berjabatan tangan dengan Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13444 2002 (No 14A) 14 481*A 3

NNN-2 -202

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi putri ketiganya Anita Wahid berbincang dengan Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13445 2002 (No 22A) 22 481*A 3

NNN-1 -232

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi putri ketiganya Anita Wahid tertawa ketika berbincang dengan Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda beserta istrnya Kaneko Ikeda.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13446 2002 (No 12) 12 483*A 3

NNNN -092

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi putri ketiganya Anita Wahid menerima cendera mata berupa hiasan kayu dari Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara pertemuan dan

jamuan yang diselenggarakan oleh pihak Universitas Soka, Kota Tokyo, Jepang.

(31)

4.2.1.2. 13431 - 13456 2002 Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13447 2002 (No 20) 20 479*A 3

NNN2 -132

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi putri ketiganya Anita Wahid menerima buku dari Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13448 2002 (No 1) 01 479*A 3

NNNN -172

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi putri ketiganya Anita Wahid berbincang dengan Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda. Tampak Hj. Sinta Nuriyah menerima sebuah dokumen.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13449 2002 (No 9A) 09 480*A 3

NN11 -272

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi putri ketiganya Anita Wahid menerima buku dari Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda. (Foto middle close up).

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13450 2002 (No 2A) 02 480*A 3

NNNN -152

Hj. Sinta Nuriyah menerima cenderamata berupa buku dari pejabat Universitas.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13451 2002 (No 25) 25 479*A 3

NNN-3 -012

Hj. Sinta Nuriyah menerima cenderamata berupa lukisan wayang dari pejabat Universitas.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13452 2002 (No 3A) 13 480*A 3

NNN 2 -162

Hj. Sinta Nuriyah berpose sambil memegang foto dirinya dan K.H. Abdurrahman Wahid dengan didampingi oleh seorang wanita dari Universitas.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara pertemuan dan

jamuan yang diselenggarakan oleh pihak Universitas Soka, Kota Tokyo, Jepang.

(32)

4.2.1.2. 13431 - 13456 2002 Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13453 2002 (No 18) 131 458*A -1

NN 1 -192

K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah berbincang dengan Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda yang didampingi oleh istrinya Kaneko Ikeda.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13454 2002 (No 32) 32 450*A -2 N

1N -092

K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah berbincang dengan Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda yang didampingi oleh istrinya Kaneko Ikeda. Tampak putri ketiga K.H. Abdurrahman Wahid, Anita Wahid.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13455 2002 (No 30) 30 450*A -2 N

11 -172

K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah berbincang dengan Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda yang didampingi oleh istrinya Kaneko Ikeda. (Foto tampak samping).

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13456 2002 (No.18) 17 484*A3

N1N1 -082

K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah berbincang dengan para sivitas akademika Universitas Soka pada saat meninggalkan gedung.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

4.2.1.3. 13457 - 13462 2002 Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13457 2002 (No 5) 05 447*A 3 NNN

N NN2

Seorang Profesor membacakan sebuah dokumen di depan K.H. Abdurrahman Wahid.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara penganugerahan

gelar doktor Honoris Causa di Universitas Soka, Kota Tokyo, Jepang.

K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara pertemuan dan jamuan yang diselenggarakan oleh pihak Universitas Soka, Kota Tokyo, Jepang.

(33)

4.2.1.3. 13457 - 13462 2002 Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13458 2002 (No 6A) 06 447*A 3

NNN 1-1 -092

K.H. Abdurrahman Wahid didampingi putri ketiganya Anita Wahid (kanan belakang) memberikan sambutan.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13459 2002 (No 8A) 08 447*A 3

NNN 1 -072

Seorang Profesor bersiap memberikan medali penghargaan kepada K.H. Abdurrahman Wahid yang didampingi Hj. Sinta Nuriyah dan putri ketiganya Anita Wahid.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13460 2002 (No 11) 11 447*A 3

NNN -062

Prosesi acara penganugerahan gelar doktor Honoris Causa untuk K.H. Abdurrahman Wahid yang dilakukan oleh Presiden Soka Gakkai Internasional Daisaku Ikeda. Tampak Hj. Sinta Nuriyah dan putri ketiganya Anita Wahid mendampingi.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13461 2002 (No 16) 16 444*A 3

NN1N 1 -102

Seorang profesor memperlihatkan dokumen kepada Hj. Sinta Nuriyah yang didampingi putri ketiganya Anita Wahid.

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13462 2002 (No.25) 25 443*A 3

NNNN -082

Para tamu undangan yang hadir menyaksikan jalannya acara.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

4.2.1.4. 13463 - 13467 2002 Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13463 2002 (No 8) 08 443*A 3 NN1 K.H. Abdurrahman Wahid memberikan pidato. Tidak Diketahui 4R Gambar jelas K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara penganugerahan

gelar doktor Honoris Causa di Universitas Soka, Kota Tokyo, Jepang.

K.H. Abdurrahman Wahid berpidato pada saat penganugerahan gelar Honoris Causa di Universitas Soka, Kota Tokyo, Jepang.

(34)

4.2.1.4. 13463 - 13467 2002 Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13464 2002 (No 13) 13 443*A 3

NN1 1 -172

K.H. Abdurrahman Wahid memberikan pidato. Tampak Hj. Sinta Nuriyah, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab, dan putri ketiga K.H. Abdurrahman Wahid, Anita Wahid duduk di samping kanan. (tampak belakang kiri)

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13465 2002 (No 15) 15 443*A 3

-1NNN -142

K.H. Abdurrahman Wahid memberikan pidato. Tampak Hj. Sinta Nuriyah, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab, dan putri ketiga K.H. Abdurrahman Wahid, Anita Wahid duduk di samping kanan. (tampak belakang kiri) (Foto beda pose).

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13466 2002 (No 15A) 15 447*A 3

NNN 1 NN2

K.H. Abdurrahman Wahid memberikan pidato. Tampak Hj. Sinta Nuriyah, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab, dan putri ketiga K.H. Abdurrahman Wahid, Anita Wahid duduk di samping kanan. (tampak belakang kiri) (Foto middle close up ).

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas

13467 2002 (No 19) 19 443*A 3

NN1 1 -192

K.H. Abdurrahman Wahid memberikan pidato. Tampak Hj. Sinta Nuriyah, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab, dan putri ketiga K.H. Abdurrahman Wahid, Anita Wahid duduk di samping kanan.(tampak kiri) (Foto beda angle).

Tidak Diketahui 4R Gambar jelas K.H. Abdurrahman Wahid berpidato pada saat penganugerahan

(35)

4.2.1.5. 13468 - 13484 2002 Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13468 2002 nomor tidak jelas K.H. Abdurrahman Wahid bersama Hj. Sinta

Nuriyah menyaksikan kelompok paduan suara Wanita.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13469 2002 DSC_9667-1.Jpg

739.84.2.+0+2+4-2+0+0+0)00174 + 0

+256

K.H. Abdurrahman Wahid bersama Hj. Sinta Nuriyah menyaksikan kelompok paduan suara Wanita. (Foto beda angle).

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13470 2002 nomor tidak jelas K.H. Abdurrahman Wahid bersama Hj. Sinta

Nuriyah pada sebuah acara pertemuan.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13471 2002 DSC 2675

138.04-4+1+02+2+1+0+0+0

00172+0+256.

K.H. Abdurrahman Wahid bersama Hj. Sinta Nuriyah berbincang dengan para delegasi Jepang.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13472 2002 D809741-1

38.04 10c+0+4+5-2+0+0+001+63+0+384

K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah beserta para rombongan melihat beragam koleksi piano antik yang ditampilkan.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13473 2002 DSC 9749

36.04- 12+0+2+4-1+0+0+0001.76+0+256

K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah beserta para rombongan melihat beragam koleksi piano antik yang ditampilkan. (Foto beda angle).

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas Kunjungan K.H. Abdurrahman Wahid ke Museum Musik

(36)

4.2.1.5. 13468 - 13484 2002 Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13474 2002 nomor tidak jelas K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah beserta para rombongan melihat beragam koleksi piano antik yang ditampilkan. (Foto long shot).

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13475 2002 nomor tidak jelas K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah beserta para rombongan melihat beragam koleksi piano antik yang ditampilkan. (Foto wide shot).

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13476 2002 DSC 9732 / Jpg

238.04

8c+0+3+4+3+0+0+0>00 154+0+256

K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah beserta para rombongan bertepuk tangan memberi apresiasi pada seorang pianis.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13477 2002 nomor tidak jelas K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah beserta para rombongan menyaksikan seorang pianis yang memainkan piano.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13478 2002 738.04

8+oc+04+2+4-1+0+0+0>001 0256

K.H. Abdurrahman Wahid bersama Hj. Sinta Nuriyah melihat koleksi pemutar musik antik.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13479 2002 nomor tidak jelas K.H. Abdurrahman Wahid bersama Hj. Sinta

Nuriyah melihat koleksi pemutar musik antik. (Foto beda angle).

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas Kunjungan K.H. Abdurrahman Wahid ke Museum Musik

(37)

4.2.1.5. 13468 - 13484 2002 Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13480 2002 DSC 738.04

14+0+1+4+1+0+0-1>>0174+0256

Hj. Sinta Nuriyah didampingi putrinya ketiganya Anita Wahid melihat koleksi lukisan tradisional.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13481 2002 nomor tidak jelas Hj. Sinta Nuriyah didampingi putrinya ketiganya Anita Wahid melihat koleksi lukisan tradisional. (Foto beda pose).

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13482 2002 nomor tidak jelas K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah berfoto bersama.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13483 2002 DSC _9763_1 Jpg

737.04 18 (+0+1+1+2+0+0-1)

00167.+0+256

K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah berfoto bersama dengan para delegasi Indonesia dan Jepang.

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas

13484 2002 nomor tidak jelas K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah berfoto bersama dengan para delegasi Indonesia dan Jepang. (Foto beda pose).

Tidak Diketahui 6R Gambar jelas Kunjungan K.H. Abdurrahman Wahid ke Museum Musik

(38)

4.2.2.1 13485 - 13493 20 - 21 Maret 2003 Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13485 20 - 21 Maret 2003 002 NNNN 1 K.H. Abdurrahman Wahid berjalan menuju tempat konferensi pers.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13486 20 - 21 Maret 2003 004 NNNN 5 K.H. Abdurrahman Wahid berbicara. Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13487 20 - 21 Maret 2003 009 NNNN 12 K.H. Abdurrahman Wahid berbicara. (Foto long shot).

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13488 20 - 21 Maret 2003 011 NNNN 17 Para delegasi Korea Selatan yang mengikuti jalannya acara.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13489 20 - 21 Maret 2003 013 NNNN 19 K.H. Abdurrahman Wahid berbincang dengan seorang pria tokoh masyarakat Korea Selatan.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13490 20 - 21 Maret 2003 027 NNNN 35 K.H. Abdurrahman Wahid berfoto bersama dengan para panitia konferensi pers dan para wartawan televisi.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

4.2.2 Universitas Konkuk

Merupakan foto kegiatan pemberian penghargaan Honoris Causa yang dihadiri oleh KH. Abdurrahman Wahid setelah tidak menjadi Presiden, diantaranya foto penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Konkuk, Kota Seoul, Korea Selatan pada tahun 2003, Nomor 13.485 s/d 13.493.

K.H. Abdurrahman Wahid menggelar acara Konferensi Pers di JW Marriot Hotel, Kota Seoul, Korea Selatan.

(39)

4.2.2.1 13485 - 13493 20 - 21 Maret 2003 Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13491 20 - 21 Maret 2003 023 NNNN 25 K.H. Abdurrahman Wahid melakukan wawancara dengan wartawan media televisi.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13492 20 - 21 Maret 2003 024 NNNN 28 K.H. Abdurrahman Wahid melakukan wawancara dengan wartawan media televisi. (Foto beda pose).

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13493 20 - 21 Maret 2003 025 NNNN 29 K.H. Abdurrahman Wahid melakukan wawancara dengan para wartawan media koran dan surat kabar.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

4.2.2.2 13494 - 13513 20 - 21 Maret 2003 Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13494 20 - 21 Maret 2003 131 NA010AAA0N NNA- 6 3770

K.H. Abdurrahman Wahid turun dari mobil. Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13495 20 - 21 Maret 2003 078 NA010AAA0N NNN- 1 3770

K.H. Abdurrahman Wahid berbincang dengan Rektor Universitas Konkuk, Jeong Gil-saeng (paling kanan).

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13496 20 - 21 Maret 2003 083 NA010AAA0N N1N 0 3770

K.H. Abdurrahman Wahid berbincang dengan Rektor Universitas Konkuk Jeong Gil-saeng (tengah). Tampak Hj. Sinta Nuriyah duduk di depan

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara pertemuan dan

jamuan makan di Universitas Konkuk, Kota Seoul, Korea Selatan.

K.H. Abdurrahman Wahid menggelar acara Konferensi Pers di JW Marriot Hotel, Kota Seoul, Korea Selatan.

(40)

4.2.2.2 13494 - 13513 20 - 21 Maret 2003 Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13497 20 - 21 Maret 2003 085 NA010AAA0N NAN 03770

K.H. Abdurrahman Wahid berjabatan tangan dengan pejabat Universitas.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13498 20 - 21 Maret 2003 098 NA010AAA0N N1N+ 1 3770

K.H. Abdurrahman Wahid berjabatan tangan dengan pejabat Universitas. (Foto beda pose).

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13499 20 - 21 Maret 2003 105 NA010AAA0N NNN 0 3770

K.H. Abdurrahman Wahid berjabatan tangan dengan pejabat Universitas. (Foto beda angle).

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13500 20 - 21 Maret 2003 084 NA010AAA0N NNN- 1 3770

K.H. Abdurrahman Wahid duduk bersama pejabat Universitas.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13501 20 - 21 Maret 2003 103 NA010AAA0N NNN 0 3770

K.H. Abdurrahman Wahid duduk bersama pejabat Universitas Konkuk. Tampak Hj. Sinta Nuriyah dan Rektor Universitas Konkuk Jeong Gil-saeng (tengah).

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13502 20 - 21 Maret 2003 099 NA010AAA0N A12 0 3770

K.H. Abdurrahman Wahid berdiri bersama Rektor Universitas Konkuk, Jeong Gil-saeng (ketiga dari kiri). Tampak Hj. Sinta Nuriyah duduk di depan K.H. Abdurrahman Wahid.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13503 20 - 21 Maret 2003 100 NA010AAA0N N1N 0 3770

K.H. Abdurrahman Wahid menerima bunga dari seorang wanita berjilbab disaksikan oleh Rektor Universitas Konkuk, Jeong Gil-saeng (ketiga dari

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara pertemuan dan

jamuan makan di Universitas Konkuk, Kota Seoul, Korea Selatan.

(41)

4.2.2.2 13494 - 13513 20 - 21 Maret 2003 Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13504 20 - 21 Maret 2003 150 NA010AAA0N NNN- 2 3770

Hj. Sinta Nuriyah menghadiri jamuan makan. Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13505 20 - 21 Maret 2003 143 NA010AAA0N NBA- 8 3770

K.H. Abdurrahman Wahid makan bersama didampingi oleh Hj. Sinta Nuriyah.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13506 20 - 21 Maret 2003 145 NA010AAAON NNN- 2 3770

K.H. Abdurrahman Wahid makan bersama didampingi oleh Hj. Sinta Nuriyah. (Foto beda pose).

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13507 20 - 21 Maret 2003 107 NA010AAA0N NAN- 1 3770

K.H. Abdurrahman Wahid berbicara di depan para hadirin.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13508 20 - 21 Maret 2003 005 ENNNNNNNN NNN 0 4020

K.H. Abdurrahman Wahid berfoto bersama dengan para tokoh masyarakat Korea Selatan.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13509 20 - 21 Maret 2003 001 ENNNNNNNNN NNN 0 3823

K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah berfoto bersama para tokoh masyarakat Korea Selatan.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara pertemuan dan

jamuan makan di Universitas Konkuk, Kota Seoul, Korea Selatan.

(42)

4.2.2.2 13494 - 13513 20 - 21 Maret 2003 Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13510 20 - 21 Maret 2003 001 ENNNNNNNNN NNN 0 4036

K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah berfoto bersama para tokoh masyarakat Korea Selatan. (Foto beda pose).

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13511 20 - 21 Maret 2003 001 ENNNNNNNNN NNN 0 4017

K.H. Abdurrahman Wahid dan Hj. Sinta Nuriyah berfoto bersama para tokoh masyarakat Korea Selatan. (Foto beda angle ).

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13512 20 - 21 Maret 2003 043 NA010AAA0N N1N+ 1 3770

K.H. Abdurrahman Wahid berjalan meninggalkan ruangan acara.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13513 20 - 21 Maret 2003 042 NA010AAAON NNN 0 3770

K.H. Abdurrahman Wahid berjalan meninggalkan ruangan acara. (Foto beda angle).

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

4.2.2.3 13514 - 13524 20 - 21 Maret 2003 Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13514 20 - 21 Maret 2003 017 NA010AAA0N N1N-1 3770

Hj. Sinta Nuriyah membaca buku. Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13515 20 - 21 Maret 2003 021 NA010AAA0N NNA 0 3770

Seorang tamu undangan wanita Korea Selatan mengikuti jalannya acara.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara penganugerahan

gelar doktor Honoris Causa di Universitas Konkuk, Kota Seoul, Korea Selatan.

K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara pertemuan dan jamuan makan di Universitas Konkuk, Kota Seoul, Korea Selatan.

(43)

4.2.2.3 13514 - 13524 20 - 21 Maret 2003 Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13516 20 - 21 Maret 2003 022 NA010AAA0N NNA 0 3770

Rektor Universitas Konkuk, Jeong Gil-saeng menyaksikan jalannya acara.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13517 20 - 21 Maret 2003 065 NA010AAA0N NNN+2 3770

Rektor Universitas Konkuk, Jeong Gil-saeng berpidato di depan para hadirin.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13518 20 - 21 Maret 2003 004 NA010AAA0N N1N+1 3770

Ketua Partai Demokrasi Milenium Korea Selatan, Jeong Dae-cheol berpidato di depan para hadirin.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13519 20 - 21 Maret 2003 051 NA010AAA0N NNA-1 3770

K.H. Abdurrahman Wahid duduk berdampingan dengan Hj. Sinta Nuriyah dan Rektor Universitas Konkuk, Jeong Gil-saeng (sebelah kanan K.H. Abdurrahman Wahid).

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13520 20 - 21 Maret 2003 057 NA010AAA0N N1N+8 3770

K.H. Abdurrahman Wahid berjabatan tangan dengan Rektor Universitas Konkuk, Jeong Gil-saeng.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13521 20 - 21 Maret 2003 054 NA010AAA0N N1N+4 3770

Rektor Universitas Konkuk, Jeong Gil-saeng memakaikan toga kepada K.H. Abdurrahman Wahid.

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas

13522 20 - 21 Maret 2003 063 NA010AAA0N N1N+6 3770

Rektor Universitas Konkuk, Jeong Gil-saeng, memakaikan toga kepada K.H. Abdurrahman Wahid. (Foto beda pose).

Tidak Diketahui 5R Gambar Jelas K.H. Abdurrahman Wahid menghadiri acara penganugerahan

gelar doktor Honoris Causa di Universitas Konkuk, Kota Seoul, Korea Selatan.

Gambar

Foto Keluarga KH. Abdurrahman Wahid

Referensi

Dokumen terkait